Beranda / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / 116. Misi Mengejar Suaminya (3)

Share

116. Misi Mengejar Suaminya (3)

Penulis: Rainy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

.

.

.

Shen Yiyi merasa kelelahan. Selama 1 jam, dia melayani para tamu di ruangan khusus itu untuk mengambilkan setiap menu yang mereka mau. Apalagi, Mu Shenan, suami busuknya sama sekali tidak membantunya. Malahan, dialah yang memberikan ide bagi para CEO rekanannya untuk memerintahnya.

Dan sekarang, dia sudah melepas kepala guritanya. Dahinya sudah penuh dengan keringat dan rambutnya sudah basah. Sesekali, dia tampak mengelap peluhnya itu dengan punggung tangannya seraya kedua matanya memandang panorama laut biru di depannya.

Untuk mengurangi rasa dahaganya, dia lalu mengambil es buah kelapa yang tadi sempat dibelinya. Hanya saja, baru beberapa kali dia meneguknya, sang manajer yang otoriter itu kembali memanggilnya.

“Nona Shen?! Ayo, kembali bekerja!” seru manajer hotel kepadanya dengan kedua tangannya di pinggang.

Sepertinya, manajer itu tidak suka melihat pegawainya beristirahat sejenak saja. Sama seperti sekarang, ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Akhirnya Aku Kembali   117. Rekonsiliasi

    ...Titik-titik air mulai berjatuhan pada lapangan golf di ujung sana. Mu Shenan lantas melayangkan pandangannya ke area luas dibelakangnya untuk mencari sesuatu yang nampaknya tidak kunjung muncul.Dahinya berkerut. Suasana hatinya seketika menjadi berubah hingga membuat sang penyanyi itu menjadi khawatir.“CEO Mu, apakah anda baik-baik saja?” tanya wanita itu kepada Mu Shenan yang masih menatap lurus ke belakang.“CEO Mu, jika anda kelelahan, saya akan membawakan kursi lipat dari dalam mobil golf,” kata wanita itu lagi.Mu Shenan tidak menatap penyanyi itu. Malahan, dia menatap langit sore di atasnya yang sudah tertutup dengan awan gelap. Nampaknya, ia sedang memikirkan sesuatu yang membuat hatinya resah.Sementara penyanyi itu mengambil sebuah kursi lipat ringan, Mu Shenan menjentikkan jarinya untuk memanggil asisten Bai. Melihat tanda itu, asisten Bai bergegas untuk menghampiri sang Tuan yang tidak

  • Akhirnya Aku Kembali   118. Keinginan Dipanggil 'Nyonya Mu' (1)

    ...Malam telah berganti pagi di Hotel Hainan Bay. Sepasang suami isteri yang semalam beradu pendapat itupun saat ini sudah berbaikan dengan Shen Yiyi yang akhirnya mengeluarkan kata ‘maaf’ dari mulut mungilnya dengan terpaksa.Meskipun sudah berbaikan, mereka tidak melakukan apa-apa karena Shen Yiyi sudah membuat tembok pemisah dari bantal dan guling di antara mereka. Dan Mu Shenan juga sudah cukup lelah, sehingga ia membiarkan kucing kecilnya itu berbuat sesuka hatinya.Dan sekarang, Mu Shenan sudah bangun lebih awal seperti biasanya. Matanya beberapa kali terlihat mengerjap untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya. Dan setelah dia benar-benar terbangun, dia lalu melayangkan pandangannya pada tangan dan kaki gadisnya itu yang memeluknya dengan sangat erat bagai seekor koala.Cih! Mu Shenan mengejek Shen Yiyi di dalam hatinya. Semalam wanita itu bersikeras untuk memasang pembatas di antara mereka. Tetapi, anehnya, wanita itu se

  • Akhirnya Aku Kembali   119. Keinginan Dipanggil 'Nyonya Mu' (2)

    ...Para CEO menggelengkan kepalanya melihat CEO Mu melatih gurita bodoh disana sebelum permainan. Sebetulnya, mereka sudah tidak sabar untuk memulai permainan, tetapi karena CEO Mu meminta waktu tambahan, jadi mereka tidak bisa menolaknya. Hanya saja mereka heran mengapa CEO Mu turun tangan sendiri? Padahal biasanya, CEO Mu sangat menghindari kontak dengan siapapun.“Tuan Park, apakah anda merasa ada yang aneh dengan CEO Mu?” tanya CEO Choi kepada CEO Park.Pertanyaan itu membuat CEO Park yang sudah beruban itu mengernyit. Benar! Dirinya juga merasa ada yang aneh dalam diri Mu Shenan. Dahulu, pria itu begitu dingin dan selalu bermuka muram. Tetapi sekarang, CEO Mu terlihat menjadi pribadi yang lebih hangat. Apakah ada sesuatu yang merubahnya? Batinnya sebelum ia menjawab pertanyaan itu.“Saya juga merasakannya, CEO Choi,” sahutnya.Menyela perbincangan mereka, CEO Roy yang berasal dari Negara Barat itupun ik

  • Akhirnya Aku Kembali   120. Keinginan Dipanggil 'Nyonya Mu' (3)

    ...Permainan telah berlangsung selama satu jam. Semakin lama, para pemain disana semakin tidak becus bermain golf. Tidak heran jika saat ini para CEO ditepian lapangan itu menjadi sedikit resah. Perwakilan mereka semua rupanya sama tidak becusnya dengan boneka gurita! Kalau begini terus, mereka tidak bisa memastikan bahwa mereka akan menang melawan CEO Mu.Tentu saja, hal itu tidak bisa dibiarkan. Oleh sebab itu, CEO Choi terlihat meletakkan cangkir teh dan mulai mengajak para CEO itu untuk berdiskusi kembali.“Ehem… CEO Mu, saya rasa akan sangat tidak adil apabila kita menentukan hasil investasi dengan cara ini. Para utusan kita sedang membahas pertumbuhan kerjasama di ballroom dengan sangat serius, tetapi yang kita lakukan hanyalah bermain golf untuk menentukan hasilnya,” ucap CEO Choi sambil menatap Mu Shenan yang tidak bergeming.Cih kenapa baru sekarang mengatakan hal itu? Dasar licik! gerutu asisten Bai ingin meng

  • Akhirnya Aku Kembali   121. Baru Teringat Isterinya (1)

    ...Mu Shenan baru ingat. Semenjak di lapangan tadi, dia tidak melihat lagi gadisnya itu. Ini sudah malam, tetapi batang hidungnya tidak kunjung kelihatan.“Dimana Nyonya?” tanya Mu Shenan seraya mengernyitkan kedua alisnya.“Nyonya …,” sahut asisten Bai tidak bisa menjawab.Sama seperti Mu Shenan, asisten Bai juga baru teringat dengan keberadaan Nyonya mudanya. Seingatnya, tadi pagi, mereka meninggalkannya di lapangan itu. Dan setelahnya, mereka begitu disibukkan dengan agenda pertemuan bisnis hari ini. Jika demikian, jangan-jangan …“Astaga! Tuan Mu, jangan-jangan nyonya masih berada di lapangan golf-“ belum sempat asisten Bai meneruskan kalimatnya, dia terlebih dahulu telah melihat Mu Shenan beranjak dari kursinya.Kali ini, tatapan pria muda itu begitu tajam. Bagai bilah pisau, kedua mata elang Mu Shenan terlihat ingin membunuh asisten busuknya itu dengan sekali tebas. &nb

  • Akhirnya Aku Kembali   122. Baru Teringat Isterinya (2)

    ...Pulau budaya kecil itu terletak di sebelah selatan Hainan Bay. Jaraknya tidak begitu jauh. Dengan perahu motor, pengunjung bisa sampai kesana hanya dalam waktu kurang lebih 15 menit.Dan sekarang, Mu Shenan telah sampai disana. Meskipun James mengatakan tidak ada musuh yang terdeteksi, tetapi dia tetap tidak bisa menghilangkan kecemasannya. Bagaimanapun, isterinya sedang marah, wanita itu mungkin saja melakukan hal-hal aneh dan menuruti tahayul yang mustahil itu.Sebenarnya, Mu Shenan sudah tahu bahwa itu adalah tahayul saja. Tetapi entah mengapa, dia merasa tidak rela apabila Shen Yiyi memiliki keinginan untuk lepas darinya. Hanya sebatas 'keinginan' saja, itu sudah cukup membuat mengobrak-abrik dunia seorang pemimpin besar itu.Tidak mau menunggu lama, Mu Shenan bergegas berlari menuju ke papan billboard di area penyambutan pengunjung disana. Benar, disana ada sebuah peta besar sebagai panduan bagi para pengunjung yang datang. Pulau

  • Akhirnya Aku Kembali   123. Menebus Dosa (1)

    ...Rintik-rintik air hujan mulai menetes membasahi pulau budaya itu. Shen Yiyi yang berjalan belum cukup lama akhirnya memilih untuk berteduh di tempat perhentian dipinggir jalan disana.Tempat perhentian itu cukup luas. Di bagian depannya adalah aula terbuka bagi pengunjung untuk beristirahat sejenak. Ada kursi-kursi, meja dan juga showcase pendingin dengan berbagai macam minuman serta mesin pemanas air untuk menyeduh mie instan. Sedangkan di bagian belakangnya, ada beberapa pondok kecil yang terbuat dari kayu. Mungkin pondok-pondok itu disediakan bagi pengunjung yang ingin bermalam disana.Suasana disana begitu sepi. Tidak ada orang sama sekali karena memang tempat itu baru akan dibuka untuk umum esok hari! Shen Yiyi juga sudah mengetahui akan hal itu.Shen Yiyi lantas berjalan menuju ke showcase minuman disana. Meskipun udara cukup dingin, tetapi dia masih ingin menikmati minuman segar untuk menghilangkan rasa penat serta kekesalan hat

  • Akhirnya Aku Kembali   124. Menebus Dosa (2)

    ...Di dalam pondok kayu kecil itu, seorang pria yang terbaring disana tidak hanya demam melainkan hidungnya juga mimisan. Beruntungnya, hidungnya itu tidak patah karena benturan yang diberikan oleh Shen Yiyi dengan kepala batunya!“Aw…” Mu Shenan terdengar mengaduh sementara wanita disampingnya terus saja menyuapinya dengan paksa.Sup herbal penurun demam yang dibuat oleh Shen Yiyi masih panas. Uapnya mengepul di tengah udara dingin di tempat itu. Beberapa kali, Shen Yiyi meniupnya supaya sup itu dapat segera diminum oleh suami busuknya yang sedang sakit.“Ayo, buka mulutmu lagi,” ucap wanita itu seraya memicingkan kedua matanya.Mu Shenan hanya mengernyit. Dia tidak tahan dengan pandangan mematikan itu sehingga akhirnya dia sedikit berkomentar. “Shen Yiyi, aku sedang sakit, kenapa kau malah memukulku?” tanyanya.Mendengar hal itu, Shen Yiyi lalu meletakkan sendok ke dalam mangkuk y

Bab terbaru

  • Akhirnya Aku Kembali   255. Ke Kediaman Mu (1)

    ...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M

  • Akhirnya Aku Kembali   254. Pria itu Penuh Kasih Sayang (3)

    ...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y

  • Akhirnya Aku Kembali   253. Pria itu Penuh Kasih Sayang (2)

    ...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria

  • Akhirnya Aku Kembali   252. Pria Itu Penuh Kasih Sayang

    ...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.

  • Akhirnya Aku Kembali   251. Duka Mendalam (2)

    ...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa

  • Akhirnya Aku Kembali   250. Duka Mendalam (1)

    ...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja

  • Akhirnya Aku Kembali   249. Dua Pria Melindunginya (3)

    ...Perubahan ekspresi itu dapat ditangkap oleh Shen Haoran. Dalam hati, Shen Haoran merasakan sebuah sayatan ketika dia melihat bagaimana Wei Yuna bisa memainkan mimik wajahnya dengan begitu cepat. Apakah… begini cara Wei Yuna selama ini mempengaruhinya untuk menyalahkan Shen Yiyi? Batin Shen Haoran menarik nafasnya dalam-dalam untuk menahan luapan emosi yang keluar akibat ulah-ulah Wei Yuna yang tiba-tiba bermunculan dalam ingatannya.‘Kartu akses milik Shen Yiyi yang diambil oleh Wei Yuna’‘Perubahan penampilan Shen Yiyi menjadi gadis gila’‘Wei Yuna yang mempengaruhinya untuk memutuskan pernikahan Shen Yiyi’‘Dan juga, Wei Yuna yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sebagai calon isteri Mu Shenan’Sedari awal, bahkan jauh sekali sebelum saat ini, bukankah Wei Yuna memang telah menindas Shen Yiyi? Pikir Shen Haoran mengerutkan kedua alisnya semakin dalam.Sementara Shen Haoran menenangkan emosinya, Shen Ara yang sudah tidak dapat berkata-kata dengan Shen Haoran akhirnya m

  • Akhirnya Aku Kembali   248. Dua Pria Melindunginya (2)

    ...Malam telah menjadi semakin larut. Meski demikian, cahaya lampu di ruang tamu kediaman Shen masih menyala begitu terangnya menyoroti anggota keluarga Wei yang baru saja datang kesana.“Kakak Hao… Kumohon maafkan aku. Percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Shen Yiyi. Yang kulakukan hanyalah-“, ucap Shen Ara berusaha menjelaskan.“Ara, diamlah! Kau tidak perlu menjelaskannya kepadaku,” sahut Shen Haoran dengan wajahnya yang sudah memerah.“Tidak! Kakak Hao, kau harus mendengar penjelasan kami. Jujur saja, aku hanya ingin menyelamatkan Perusahaan Shen. Sama sekali, aku tidak bermaksud mendorong Shen Yiyi pada CEO Yuan Xi itu. Kakak Hao, tolong percayalah… Aku tidak akan setega itu pada keponakanku sendiri,” lanjut Shen Ara yang seketika dibalas sebuah tawa kecut dari Shen Haoran.“Ckck… Apa kau bilang? Kau ingin menyelamatkan Perusahaan Shen? Dan kau tidak akan setega itu kepada Shen Yiyi?” Shen Haoran mengulangi apa yang didengarnya dari adik angkatnya sebelum

  • Akhirnya Aku Kembali   247. Dua Pria Melindunginya (1)

    ...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny

DMCA.com Protection Status