Share

Akhir Cinta yang Getir
Akhir Cinta yang Getir
Author: Dzakiya Khansa

Bab 1

Author: Dzakiya Khansa
last update Last Updated: 2024-12-19 10:26:14
Detik berikutnya, ibuku membalasku dengan pesan suara.

Suaranya terdengar kaget dan senang.

"Akhirnya kamu mau juga, Rissa! Sudah Ibu bilang si Eldino itu nggak pantas buatmu!"

"Sebentar lagi akan Ibu kirimkan nomor rekan kencan butamu."

Aku memberi tahu ibuku bahwa aku akan pulang tiga hari lagi.

Tepat setelah telepon kami berakhir, gagang pintu pun berputar.

Eldino yang merupakan salah satu pemeran utama dalam video itu datang menggunakan kursi rodanya.

Dia mengernyit menatapku yang duduk di sofa, lalu memarahiku seperti biasa.

"Bukannya kamu mau merayakan ulang tahunku? Kenapa malah duduk diam?"

Kue yang kubuat untuknya tergeletak tenang di dalam tempat sampah.

Aku menatap Eldino itu dengan saksama, lalu pandangannya beralih ke kakinya.

Sepertinya dia merasa bersalah, dia tidak berani menatapku untuk sesaat.

Dia malah memalingkan wajahnya dengan panik sambil berkata dengan tidak sabar.

"Sudahlah, sudah kuduga kamu memang nggak bisa diandalkan. Aku juga nggak berharap kamu mau membantuku merayakan ulang tahunku."

"Aku lapar, sana buatkan makanan untukku. Kamu nggak mungkin nggak bisa melakukan hal sesepele itu, 'kan?"

Eldino memerintahkanku dengan santai.

Hatiku terasa begitu pedih.

Karena Eldino ternyata sama sekali tidak pernah menganggapku sebagai pacarnya selama lima tahun ini.

Melainkan seorang pengasuh gratis.

Baginya, sudah merupakan hal yang wajar melihatku melakukan sesuatu demi dirinya dan mengurusnya.

Baginya aku ini sama seperti budak, bukan sosok kekasih.

Rasanya makin lama hatiku makin mati rasa.

Aku ingin bertanya kenapa dia membohongiku.

Namun, setelah dipikir-pikir lagi, aku mengurungkan niatku.

Aku sudah tidak peduli lagi mau jadi seperti apa kakinya sekarang.

Pokoknya aku akan tetap pergi dari sini.

Tepat pada saat itu, pintu pun diketuk.

Adena masuk sendirian.

Dia seolah tidak menyadari ketegangan yang terjadi antara aku dan Eldino. Dia berjalan ke belakang Eldino, lalu melilitkan syal di leher pria itu dengan penuh kasih sayang.

Adena pun menegakkan tubuh dan menatapku dengan alis terangkat, lalu berkata dengan kaget.

"Oh, ternyata Kak Arissa juga ada di sini? Aku merajut syal ini sendiri pas lagi luang, aku nggak tahu Eldino suka atau nggak."

Eldino melirikku, lalu menjawab sambil tersenyum.

"Dena memang terampil sekali, syalnya sangat cantik."

Mereka berdua saling bermesraan di depanku.

Aku memperhatikan syal rajutan Adena.

Tiba-tiba, aku teringat akan syal rajutanku untuk Eldino seminggu yang lalu.

Apa reaksi Eldino waktu itu?

Dia malah menatap syal itu dengan jijik dan melemparkannya ke tanah seperti seonggok sampah.

Nada suaranya saat itu juga terdengar begitu meremehkan.

"Arissa, kalau kamu menggunakan waktu yang kamu habiskan untuk merajut syal ini buat bekerja, kamu nggak mungkin bisa ditindas oleh orang-orang di perusahaan."

Aku menundukkan kepalaku dan mengambil syal itu.

Malam itu, Eldino tiba-tiba mengambil syal yang tergeletak di sofa dan bergegas keluar.

Kukira dia hanyalah tipe orang yang bicara kasar.

Buktinya, dia bilang dia tidak peduli, tetapi dia tetap mengambil syal dan mendorong kursi rodanya keluar.

Aku takut Eldino masuk angin, jadi aku mengikutinya.

Ternyata di luar sana aku melihatnya menyerahkan syal itu kepada Adena yang sedang menunggu.

"Dena, kamu nggak perlu beli pakaian buat anjing liar. Syal rajutan Arissa yang kukasih tadi cukup hangat, gunakan itu saja untuk membuat kandang."

Related chapters

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 2

    Suara Eldino yang tidak sabar pun menyentakkanku kembali dari lamunanku."Arissa, kamu tuli? Nggak dengar tadi kusuruh buatkan Dena secangkir kopi?"Aku menarik napas dalam-dalam.Sabar, sabar.Aku hanya perlu bersabar selama tiga hari lagi, lalu aku bisa menyingkirkan pria satu ini.Namun, Adena malah membelaku."Eldino, jangan begitu dengan Kak Arissa. Mungkin dia nggak dengar karena lelah mengurusmu akhir-akhir ini."Matanya pun melirik ke arah kaki Eldino, entah dia sengaja atau tidak.Eldino tidak akan terima orang lain membicarakan kakinya.Dia menatapku dengan marah sambil berkata dengan nada rendah."Arissa, sok sekali kamu, ya? Kamu itu memang berkewajiban mengurusku! Siapa suruh kamu jadi pacarku?"Dia menggertakkan gigi sambil menatapku."Sebentar lagi sudah bukan."Aku menyahut.Ini adalah kali pertama aku tidak menghormati Eldino.Eldino tidak merespons.Dia hanya memelototi ekspresiku yang terlihat biasa-biasa saja, lalu meminta Adena mendorongnya keluar untuk menenangkan

    Last Updated : 2024-12-19
  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 3

    Eldino menatapku dengan amarah yang tertahan.Sikapku malam ini benar-benar berbeda dari biasanya.Selama ini aku selalu menurut pada Eldino, tetapi hari ini aku terus menentangnya.Aku juga terlalu malas untuk ambil pusing dengannya.Dering ponsel Eldino tiba-tiba memecahkan suasana hening di antara kami.Aku langsung tahu itu pasti telepon dari Adena."Halo, Eldino? Apa sekarang kamu lagi di rumah? Ada orang yang terus mengetuk pintuku. Aku takut."Suara Adena terdengar kasihan dari ujung telepon sana.Eldino mengernyit bingung.Dia bilang akan tiba sekitar sepuluh menit lagi. Dia menenangkan Adena sebentar, lalu menutup telepon.Saat menyadari tatapanku yang tertuju padanya, Eldino pun mencoba menjelaskan."Rumah salah seorang karyawan perusahaan mengalami masalah, aku harus ke sana."Apa Eldino pikir aku ini tuli dan tidak bisa mendengar percakapan mereka barusan?Namun, aku juga merasa terlalu malas untuk berdebat dengan Eldino. Aku hanya mengiakan singkat dan tidak berkata apa-ap

    Last Updated : 2024-12-19
  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 4

    Aku sontak terkejut. Ini kali pertama dia membuatkanku sarapan.Setelah bersih-bersih, aku duduk di ruang makan dan melihat Adena di dapur.Dia terlihat sibuk di sana seolah-olah dialah nyonya di rumah ini.Malah aku yang jadi terkesan seperti orang luar.Adena pun menghidangkan sarapan yang sudah dia buat ke atas meja dengan ramah."Ayo coba cicipi masakanku, Kak Arissa."Nada bicaranya terdengar riang.Jika bukan karena dia menatapku dengan sikap bermusuhan, aku pasti akan mengira ini semua makanan yang lezat.Sayang sekali.Aku makan beberapa suap, tetapi Eldino kemudian menyadari ekspresiku yang tidak terlihat senang.Dia akhirnya mengajakku untuk membeli pakaian.Benar-benar lucu.Selama empat tahun kami pacaran, belum pernah sekalipun dia belanja baju bersamaku.Dia selalu bilang tidak punya waktu karena sibuk di perusahaan dan aku harus mengurusnya.Namun, dia malah mendadak mengajak Adena jalan-jalan ke luar negeri.Aku tersenyum mengejek.Eldino menatapku dan menungguku memutu

    Last Updated : 2024-12-19
  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 5

    Setelah aku pergi, barulah Eldino menyadari ada yang tidak beres.Dia sontak merasa panik.Dia sebenarnya sudah mendapatkan firasat buruk.Dia memacu mobilnya secepat mungkin di sepanjang perjalanan pulang, lalu segera membuka pintu.Rumahnya sudah kosong.Karena aku sudah membersihkan segala sesuatu yang berkaitan denganku.Di atas meja, hanya ada fotoku dengan Eldino satu-satunya. Itu pun dengan kondisi bagian wajahku sudah kubuang.Foto itu hanya menyisakan wajah Eldino yang sedang tersenyum ke arah kamera.Eldino pun membuka pintu kamar dengan gemetar.Tentu saja.Aku juga sudah menghapus bersih semua yang terkait tentangku di dalam sana.Aku menghilang tanpa jejak dalam sekejap.Eldino membuka kunci layar ponselnya dengan tangan yang gemetar, lalu segera membuka kotak obrolan denganku.Dia baru teringat bahwa sudah mengatur agar notifikasi dariku tidak mengganggunya.Aku mengirimkan dua kalimat kepadanya."Kita putus saja.""Aku paling benci dikhianati dan dibohongi."Eldino pun b

    Last Updated : 2024-12-19
  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 6

    "Halo, namaku Reyhan Sidona."Pria ini terlihat sopan dan beretika.Namun, kenapa nama itu terdengar sangat familiar?Aku jadi agak curiga.Reyhan tertawa kecil melihatku kebingungan."Kamu lupa, ya? Kita pernah main bareng waktu masih kecil."Aku sontak menatapnya dengan kaget.Kamu ... anak tetangga yang gemuk itu?"Reyhan mengangguk sambil tertawa.Aku benar-benar kaget.Reyhan yang ada di hadapanku saat ini justru terlihat tampan dan memikat.Masa iya dia ini orang yang sama dengan anak tetangga yang dulu selalu mengikutiku ke mana-mana dengan hidung yang meler dan bahkan bilang ingin melindungiku itu?Aku pun berhenti melamun dan mulai mengobrol dengan Reyhan.Obrolan kami berjalan dengan lancar.Dia bahkan mengantarku pulang selayaknya pria sejati.Di tengah jalan, dia masih bercanda denganku.Dia bilang aku pernah mengatakan ingin menikah dengannya sewaktu masih kecil.Aku hanya balas tersenyum dengan kikuk.Reyhan pun memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan menatapku dengan s

    Last Updated : 2024-12-19
  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 7

    Setelah itu, dia bergegas maju dan memukuli Eldino bertubi-tubi.Reyhan pun membentak."Siapa suruh kamu menindas Arissa, hah! Berani-beraninya kamu membuat gadis yang sangat kusayangi menangis!"Aku refleks mengusap wajahku, ternyata aku menangis.Eldino pun tersadar, lalu mulai melawan.Mereka berdua akhirnya berkelahi dengan sengit.Aku berusaha melerai mereka berdua, lalu akhirnya menatap Eldino dengan tajam.Kemudian, aku mengeluarkan tisu dari dalam tasku dan mengelap luka di wajah Reyhan dengan hati-hati.Eldino menatapku dengan sorot tercekat, dia menelan ludahnya dengan susah payah."Arissa, kenapa kamu malah mengabaikanku ...."Aku tidak mengacuhkan Eldino dan terus membersihkan luka di wajah Reyhan.Reyhan menatapku dengan sorot tertahan, tetapi juga posesif.Tubuhku sontak sedikit gemetar.Reyhan menolak ajakanku untuk ke rumah sakit, tetapi aku bersikeras menyeretnya untuk mengobati lukanya.Kebetulan Eldino juga ada di sini.Adena yang sudah lama tidak kutemui berdiri di

    Last Updated : 2024-12-19
  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 8

    Eldino mengalami kecelakaan tepat di hari ulang tahunku.Waktu itu, aku sedang merayakan ulang tahunku dengan gembira bersama Reyhan dan kedua orangtua kami.Saat temanku memberitahuku kabar itu, aku hanya mengatakan bahwa Eldino pantas mendapatkannya, lalu mematikan layar ponselku.Sejak saat itu, kisah cintaku dengan Eldino pun berlalu begitu saja.Bonus cerita dari sudut pandang Eldino:Setelah putus dengan Arissa, aku baru menyadari kenapa dia memperlakukanku dengan begitu dingin sebelum pergi.Ternyata selama ini dia sudah tahu bahwa kakiku sudah sembuh, dia hanya diam saja.Kemungkinan besar pada saat itulah Arissa menyerah atasku.Aku mendadak teringat sesuatu.Waktu Adena melingkarkan syal rajutannya ke leherku.Arissa sama sekali tidak menangis dan hanya menatapku dengan tenang.Sepertinya, dia juga sudah tahu bahwa aku menggunakan syal rajutannya untuk membuat kandang anjing liar.Sejak saat itu, firasatku jadi aneh.Aku tidak bisa menjelaskannya, yang jelas rasanya seperti a

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 8

    Eldino mengalami kecelakaan tepat di hari ulang tahunku.Waktu itu, aku sedang merayakan ulang tahunku dengan gembira bersama Reyhan dan kedua orangtua kami.Saat temanku memberitahuku kabar itu, aku hanya mengatakan bahwa Eldino pantas mendapatkannya, lalu mematikan layar ponselku.Sejak saat itu, kisah cintaku dengan Eldino pun berlalu begitu saja.Bonus cerita dari sudut pandang Eldino:Setelah putus dengan Arissa, aku baru menyadari kenapa dia memperlakukanku dengan begitu dingin sebelum pergi.Ternyata selama ini dia sudah tahu bahwa kakiku sudah sembuh, dia hanya diam saja.Kemungkinan besar pada saat itulah Arissa menyerah atasku.Aku mendadak teringat sesuatu.Waktu Adena melingkarkan syal rajutannya ke leherku.Arissa sama sekali tidak menangis dan hanya menatapku dengan tenang.Sepertinya, dia juga sudah tahu bahwa aku menggunakan syal rajutannya untuk membuat kandang anjing liar.Sejak saat itu, firasatku jadi aneh.Aku tidak bisa menjelaskannya, yang jelas rasanya seperti a

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 7

    Setelah itu, dia bergegas maju dan memukuli Eldino bertubi-tubi.Reyhan pun membentak."Siapa suruh kamu menindas Arissa, hah! Berani-beraninya kamu membuat gadis yang sangat kusayangi menangis!"Aku refleks mengusap wajahku, ternyata aku menangis.Eldino pun tersadar, lalu mulai melawan.Mereka berdua akhirnya berkelahi dengan sengit.Aku berusaha melerai mereka berdua, lalu akhirnya menatap Eldino dengan tajam.Kemudian, aku mengeluarkan tisu dari dalam tasku dan mengelap luka di wajah Reyhan dengan hati-hati.Eldino menatapku dengan sorot tercekat, dia menelan ludahnya dengan susah payah."Arissa, kenapa kamu malah mengabaikanku ...."Aku tidak mengacuhkan Eldino dan terus membersihkan luka di wajah Reyhan.Reyhan menatapku dengan sorot tertahan, tetapi juga posesif.Tubuhku sontak sedikit gemetar.Reyhan menolak ajakanku untuk ke rumah sakit, tetapi aku bersikeras menyeretnya untuk mengobati lukanya.Kebetulan Eldino juga ada di sini.Adena yang sudah lama tidak kutemui berdiri di

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 6

    "Halo, namaku Reyhan Sidona."Pria ini terlihat sopan dan beretika.Namun, kenapa nama itu terdengar sangat familiar?Aku jadi agak curiga.Reyhan tertawa kecil melihatku kebingungan."Kamu lupa, ya? Kita pernah main bareng waktu masih kecil."Aku sontak menatapnya dengan kaget.Kamu ... anak tetangga yang gemuk itu?"Reyhan mengangguk sambil tertawa.Aku benar-benar kaget.Reyhan yang ada di hadapanku saat ini justru terlihat tampan dan memikat.Masa iya dia ini orang yang sama dengan anak tetangga yang dulu selalu mengikutiku ke mana-mana dengan hidung yang meler dan bahkan bilang ingin melindungiku itu?Aku pun berhenti melamun dan mulai mengobrol dengan Reyhan.Obrolan kami berjalan dengan lancar.Dia bahkan mengantarku pulang selayaknya pria sejati.Di tengah jalan, dia masih bercanda denganku.Dia bilang aku pernah mengatakan ingin menikah dengannya sewaktu masih kecil.Aku hanya balas tersenyum dengan kikuk.Reyhan pun memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan menatapku dengan s

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 5

    Setelah aku pergi, barulah Eldino menyadari ada yang tidak beres.Dia sontak merasa panik.Dia sebenarnya sudah mendapatkan firasat buruk.Dia memacu mobilnya secepat mungkin di sepanjang perjalanan pulang, lalu segera membuka pintu.Rumahnya sudah kosong.Karena aku sudah membersihkan segala sesuatu yang berkaitan denganku.Di atas meja, hanya ada fotoku dengan Eldino satu-satunya. Itu pun dengan kondisi bagian wajahku sudah kubuang.Foto itu hanya menyisakan wajah Eldino yang sedang tersenyum ke arah kamera.Eldino pun membuka pintu kamar dengan gemetar.Tentu saja.Aku juga sudah menghapus bersih semua yang terkait tentangku di dalam sana.Aku menghilang tanpa jejak dalam sekejap.Eldino membuka kunci layar ponselnya dengan tangan yang gemetar, lalu segera membuka kotak obrolan denganku.Dia baru teringat bahwa sudah mengatur agar notifikasi dariku tidak mengganggunya.Aku mengirimkan dua kalimat kepadanya."Kita putus saja.""Aku paling benci dikhianati dan dibohongi."Eldino pun b

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 4

    Aku sontak terkejut. Ini kali pertama dia membuatkanku sarapan.Setelah bersih-bersih, aku duduk di ruang makan dan melihat Adena di dapur.Dia terlihat sibuk di sana seolah-olah dialah nyonya di rumah ini.Malah aku yang jadi terkesan seperti orang luar.Adena pun menghidangkan sarapan yang sudah dia buat ke atas meja dengan ramah."Ayo coba cicipi masakanku, Kak Arissa."Nada bicaranya terdengar riang.Jika bukan karena dia menatapku dengan sikap bermusuhan, aku pasti akan mengira ini semua makanan yang lezat.Sayang sekali.Aku makan beberapa suap, tetapi Eldino kemudian menyadari ekspresiku yang tidak terlihat senang.Dia akhirnya mengajakku untuk membeli pakaian.Benar-benar lucu.Selama empat tahun kami pacaran, belum pernah sekalipun dia belanja baju bersamaku.Dia selalu bilang tidak punya waktu karena sibuk di perusahaan dan aku harus mengurusnya.Namun, dia malah mendadak mengajak Adena jalan-jalan ke luar negeri.Aku tersenyum mengejek.Eldino menatapku dan menungguku memutu

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 3

    Eldino menatapku dengan amarah yang tertahan.Sikapku malam ini benar-benar berbeda dari biasanya.Selama ini aku selalu menurut pada Eldino, tetapi hari ini aku terus menentangnya.Aku juga terlalu malas untuk ambil pusing dengannya.Dering ponsel Eldino tiba-tiba memecahkan suasana hening di antara kami.Aku langsung tahu itu pasti telepon dari Adena."Halo, Eldino? Apa sekarang kamu lagi di rumah? Ada orang yang terus mengetuk pintuku. Aku takut."Suara Adena terdengar kasihan dari ujung telepon sana.Eldino mengernyit bingung.Dia bilang akan tiba sekitar sepuluh menit lagi. Dia menenangkan Adena sebentar, lalu menutup telepon.Saat menyadari tatapanku yang tertuju padanya, Eldino pun mencoba menjelaskan."Rumah salah seorang karyawan perusahaan mengalami masalah, aku harus ke sana."Apa Eldino pikir aku ini tuli dan tidak bisa mendengar percakapan mereka barusan?Namun, aku juga merasa terlalu malas untuk berdebat dengan Eldino. Aku hanya mengiakan singkat dan tidak berkata apa-ap

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 2

    Suara Eldino yang tidak sabar pun menyentakkanku kembali dari lamunanku."Arissa, kamu tuli? Nggak dengar tadi kusuruh buatkan Dena secangkir kopi?"Aku menarik napas dalam-dalam.Sabar, sabar.Aku hanya perlu bersabar selama tiga hari lagi, lalu aku bisa menyingkirkan pria satu ini.Namun, Adena malah membelaku."Eldino, jangan begitu dengan Kak Arissa. Mungkin dia nggak dengar karena lelah mengurusmu akhir-akhir ini."Matanya pun melirik ke arah kaki Eldino, entah dia sengaja atau tidak.Eldino tidak akan terima orang lain membicarakan kakinya.Dia menatapku dengan marah sambil berkata dengan nada rendah."Arissa, sok sekali kamu, ya? Kamu itu memang berkewajiban mengurusku! Siapa suruh kamu jadi pacarku?"Dia menggertakkan gigi sambil menatapku."Sebentar lagi sudah bukan."Aku menyahut.Ini adalah kali pertama aku tidak menghormati Eldino.Eldino tidak merespons.Dia hanya memelototi ekspresiku yang terlihat biasa-biasa saja, lalu meminta Adena mendorongnya keluar untuk menenangkan

  • Akhir Cinta yang Getir   Bab 1

    Detik berikutnya, ibuku membalasku dengan pesan suara.Suaranya terdengar kaget dan senang."Akhirnya kamu mau juga, Rissa! Sudah Ibu bilang si Eldino itu nggak pantas buatmu!""Sebentar lagi akan Ibu kirimkan nomor rekan kencan butamu."Aku memberi tahu ibuku bahwa aku akan pulang tiga hari lagi.Tepat setelah telepon kami berakhir, gagang pintu pun berputar.Eldino yang merupakan salah satu pemeran utama dalam video itu datang menggunakan kursi rodanya.Dia mengernyit menatapku yang duduk di sofa, lalu memarahiku seperti biasa."Bukannya kamu mau merayakan ulang tahunku? Kenapa malah duduk diam?"Kue yang kubuat untuknya tergeletak tenang di dalam tempat sampah.Aku menatap Eldino itu dengan saksama, lalu pandangannya beralih ke kakinya.Sepertinya dia merasa bersalah, dia tidak berani menatapku untuk sesaat.Dia malah memalingkan wajahnya dengan panik sambil berkata dengan tidak sabar."Sudahlah, sudah kuduga kamu memang nggak bisa diandalkan. Aku juga nggak berharap kamu mau memban

DMCA.com Protection Status