Beranda / Romansa / Ajari Aku Salat / Drama Persalinan 2

Share

Drama Persalinan 2

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-19 07:21:03

Dokter memberikan resep vitamin. Menyarankan banyak makan buah dan sayur, serta minum susu. Zahra tidak lagi rewel, dia memang sudah bisa makan apa saja, dan berat badannya juga sudah naik sepuluh kilo. 

***MEYYIS***

Hari demi hari perut Zahra semakin membesar. Marc semakin khawatir karenanya. Dia kadang-kadang bisa ke kamar mandi semalaman sampai puluhan kali. Dia juga tidak bisa tiodur kalau malam. Saat AC dinyalakan ful temperatur terendah, akan menggigil kedinginan, saat temperatur tinggi, dia kepanasan sampai berkeringat. Seperti malam ini, punggungnya terasa sangat sakit, hingga Marc mengelusnya. “Sayang, besok kita cek ke dokter, ya? Minta obat apa, gitu. Ah, ini perutku kenapa ikut-ikutan sakit bagian bawah.” Zahra menoleh sang suami.

“Sakit banget ya, Bi?” ucap Zahra. Dia mengelus perut sang suami bagian bawah. “Jam satu malam, kamu nggak salat,Bi?” Marc mengangguk. Dia bangkit kemudia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ajari Aku Salat   Jagoan 1

    Suara tangis bayi terdengar memekakan telinga, bersama itu pula selesai drama Marc guling-guling karena merasa sudah tidak sakit lagi. Tapi tubuhnya terasa lemas dan tidak bertenaga karena guling-guling merasakan sakit.“Sudah? Mau nambah nggak?” ucap Ziya. Dia memeluk tubuh ramping sang istri yang kelelahan disampingnya.“Ih, udah ah. Aku mau pulang. Hmmm, nanti mau makan apa? Biar aku masakin. Maksudnya Bi Siti.” Ziya meringis memperlihatkan giginya.“Mandi dulu.apa aja, nggak mau pulang ke rumah? Nanti biar aku suruh asisten untuk tinggal di rumah buat nemenin.” Jason duduk dan meraih handuk yang ada di gantungan baju. Dia kemudian melemparkan satu ke arah istrinya, dan untuk dia pakai sendiri satu.“Kalau masih di rumah Kakak gimana? Setidaknya aku tidak bolak-balik kalau kamu nggak pulang. Aku nggak enak kalau tinggal de

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-19
  • Ajari Aku Salat   Jagoan 2

    Marc sudah tidak merasakans akit lagi. Bayi mungil dengan berat tiga koma lima kilo terlihat panjang. Dia ada di dada sang ibu untuk mendapatkan hangat tubuh sang ibu.Marc dan Zahra kompak meneteskan air mata. Tepat pada subuh tiba, bayi sudah lahir. Tidak berapa lama Jason dan Ziya menyusul. “Ya Allah, lucu banget!” Ziya memegang tangan si kecil, sedangkan Jason tidak diperkenankan masuk karena Zahra masih dijahit jalan lahirnya. Sudah begitu, dia juga masih menyusui putranya.“Sudah ya, Nyonya. Ini putranya, mau di beri nama siapa?” Suster bertanya karena akan membersihkannya dan memberikan label pada tangan atau kaki sang bayi.“Hubby, siapa namanya?” ucap Zahra. Marc menggenggam tangannya kemudian terlihat berpikir. Mereka memang belum berdiskusi soal nama.“Kalau namanya Indonesia saja, bagaimana? Nama Prancisnya menggunakan nama marga saja Elroy Allerd.” Zahra mengang

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-19
  • Ajari Aku Salat   Pesta 1

    “Kamu sudah doyan nasi uduk kalau pagi?” ucap Marc.“Aku mah doyan apa aja, kamu aja yang nggak doyan. Aku makan habis itu pulang. Ada beberapa kontrak yang harus kamu tanda tangani hari ini. Kamu mau ikut nggak, Sayang?” Ziya mengangguk. Dia akan menyiapkan baju-baju Jason sebelum berangkat kerja.***Meyyis***Hari ini Marc akan mengadakan syukuran besar-besaran karena sang putra sudah berumur satu minggu.gelar aqiqah juga dilakukan. Pesta meriah dengan tema seribu anak yatim digelar. Tidak lupa juga mengundang kolega sebagai bentuk pengenalan putranya pada publik.pengusaha sukses macam dia, terlalu mudah menggelontorkan uang untuk sekedar pesta aqikah.Terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema di gedung itu. Acara memang digelar seharian ful sampai malam. Dimulai dengan pembacaan Al-Quran tiga puluh jus tanpa jeda dari bakdal subuh sampai sekitar jam dua. Para ha

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • Ajari Aku Salat   Pesta 2

    “Pasukan.” Zahra memasukan kembali peralatan make-up.“Mari kita tampil.” Marc mengangguk. Zahra meletakkan Baby Erlang di kereta dan mendorongnya. Namun diambil alih langsung oleh sang suami.***Malam ini sudah datang tamu undangan memenuhi hall hotel itu. penerapan protokol kesehatan sangat ketat. Marc tidak mau jika acara pestanya malah membawa petaka. Dia mulai mengenalkan putranya di depan publik.media juga meliput acara itu. saat nama putranya disebut, seluruh tepuk tangan riuh rendah terdengar memenuhi ruangan itu. para kolega maju satu persatu. Terdengar suara riuh rendah dari para tamu ketika mobil Lemosin berhenti di depan hotel tersebut. seorang lelaki yang sudah renta tapi masih gagah turun dari mobil tersebut. Dia mengenakan tongkat berlapis emas. “Cucuku!” teriaknya dalam bahasa Prancis. Mereka yang datang menganga. Sekaya itukah suami wanita itu? Sungguh beruntung. Demikian banyak ko

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • Ajari Aku Salat   Spin Off Gus Fatih

    SPIN OF GUS FATIHDiceritakan sebelumnya, bahwa Gus Fatih patah hati karena Ziya menikah dengan Jason.Suara sirine memekakan telinga ketika balap liar sedang erlangsung di salah satu jalan besar tapi sepi. Di kota Surabaya. Semuanya tunggang-langgang karenanya. Tidak dengan dua anak yang sedang terlibat balapan. Mereka tetap beradu cepat di lintasan, sehingga terkenalah razia itu.“Selamat malam, buka helemnya.” Helem berwarna hitam itu di buka. Terkejutlah polisi yang melakukan razia. Dia ternyata putri dari komandannya.“Adiva?” Perempuan berusia tujuh belas tahun itu nyengir. Ya, dia adalah Adiva Zafiq putri dari komandan kepolisian kota Surabaya Zafiq Alatas. Rambut panjang dengan tubuh semampai ternyata hanya menipu. Dia sangat liar. Seperti malam ini, dia menjadi bintang dari si kuda besi itu.“Om, Dedy ... bisa nggak meelpaskanku?&rdquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • Ajari Aku Salat   Spin off Gus Fatih 2

    Apakah dia tidak takut tertangkap polisi? Takut ada, tapi anak buah abinya selalu melepaskannya bahkan tanpa melaporkan ke abinya karena berbagai alasan. Diva selalu bisa membuat anak buah abinya itu luluh dalam mode memelasnya. Tapi sialnya kali ini yang menangani adalah omnya sendiri. Maka mungkin tamatlah riwayat seorang DIVA BALAP LIAR dengan julukan “Speed Demon” ya, itu julukan khas dari Diva. Kecuali temans atu tim, jarang yang tahu jika dia seorang wanita, karena jarangnya dia membuka helem.***MEYYIS***Malam ini Diva benar-benar tidur di dalam penjara. Dia sedikit merasa kedinginan karena tidur tanpa alas. Untungnya, yang ada dalam penjara juga bukan penjahat kelazs kakap yang beringas.Sementara itu di rumah, abinya Diva baru saja pulang bertugas dari luar kota. Dia baru saja melepas sepatunya dan meletakkannya di rak yang berada di depan. Uminya membukakan pintu. Dia menerima tas yang diulurkan oleh suaminya. S

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • Ajari Aku Salat   Penjara Apa Pesantren? 1

    Sementara itu, Zafiq menyetir motor trailnya dengan sedikit mengantuk karena memang dia baru pulang. Dia berkali-kali menarik napas agar tidak kalap saat tiba di kantor polisi. Dia tahu, bahwa anaknya itu memang tidak bisa di kekang. Tetapi sungguh tidak menyangka jika anaknya akan seliar itu. Bahkan berani mencuri keluar rumah tanpa permisi. Zafiq merasa sudah gagal sebagai ayah dalam mendidiknya. Dia sduah melihat plang kantor polisi di wilayah otoritasnya. Dia melajukan motornya lebih lambat untuk kemudian berbelok memasuki area kantor tersebut.***Meyyis***Zafiq mnyetandarkan motornya kemudian melangkah jenjang ke dalam. Anak buahnya yang kebetulan papasan dengannya menghormat tanda takdim padanya. Lelaki itu balas menghormat seklejap. Dia langsung masuk ke ruangan Helmy. “Mas, maaf aku sengaja memasukkan dia ke sel. Menurut pengakuan Dedy, ini sudah yang ke tiga kalinya dia mendapati Diva balap liar den terjaring razia.” Zafiq memb

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-21
  • Ajari Aku Salat   Penjara Apa Pesantren? 2

    “Ah, busyet ini pilihan yang sulit. Di penjara seumur hidup, bisa-bisa tua di penjara? Tidak kawin, mati sia-sia. Di pesantren? Duh, pakai kerudungan macam umi gerah, panas, nggak modis. Ini bokap ngasih pilihan zonk semua? Bagai makan buah si, si, si ... si apa aku lupa. Simpanse kali? Apa tidak ada, hukumannya jalan-jalan ke Catalunya nonton Marques berlaga gitu?” batin Diva. Dia tidak percaya dua opsi itu begitu sulit.“Cepat! Sebelum Abi berubah pikiran jadi dibuang ke pulau Papua sana biar di makan gorila sekalian.” Gertak Zafiq.***MEYYIS***“Abi jangan! Maafin Diva. Janji nggak akan lagi balapan.” Diva nyengir dan mengangkat dua jarinya.“Mau Abi maafkan? Pilih, penjara atau pesantren?” Diva menggaruk leher sampingnya yang tidak gatal. Dia memilih-milih berulang kali di dalam pikirannya. Akhirnya jatuh pada pilihan pesantren. Maka Zafiq segera mengucap syukur dalam ha

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-21

Bab terbaru

  • Ajari Aku Salat   Wanita Lain? 2

    “Aku berbuat baik dengan siapa pun, Brina. Kau yang kelewat baper. Bukan hanya kamu yang aku baikin, dengan Bu Rusda juga aku baikin. Lalu bagaimana bisa kau menuduhku memberi harapan palsu?” Fatih meninggalkannya masih sesenggukan. Dia setengah berlari menaiki tangga. Sedangkan Sabrina sangat kacau sekarang. Diva sendiri juga kacau saat melihat Fatih dan Sabrina ... ah, apa tadi? Berpelukan dan Fatih menerima saja. Terang saja, karena Sabrina begitu cantik. Demikian pikir Diva.***MEYYIS***Diva tengkurap di atas tempat tidur saat Fatih mulai masuk ke dalam kamar. Fatih tersenyum karena mengira Diva telah tidur seharian. Dia mendekat dan memeluk Diva. Tapi dia mengerutkan kening setelah tidak sengaja memegang pipinya basah.“Hai, istriku menangis? Kenapa? Aku tahu, kamu melihat Sabrina memelukku? Jangan cemburu ... dia ....” Fatih menghentikan kaliamtnya.“Lepaskan aku! M

  • Ajari Aku Salat   Wanita Lain? 1

    Sementara itu meninggalkan kekepoan seorang Diva yang begitu tinggi maka di bawahFatih sedang berbicara dengan seorang wanita keturunan Mesir. Dia seorang wanita yang cerdas juga cantik. Sudah lama mengagumi Fatih. Tapi rasa sukanya dianggap Fatih hanya rasa biasa sesama teman saja. “Sabrina? Kamu menyusul kemari? Ada apa?”BAB CXVWANITA LAIN?Sementara itu meninggalkan kekepoan seorang Diva yang begitu tinggi maka di bawahFatih sedang berbicara dengan seorang wanita keturunan Mesir. Dia seorang wanita yang cerdas juga cantik. Sudah lama mengagumi Fatih. Tapi rasa sukanya dianggap Fatih hanya rasa biasa sesama teman saja. “Sabrina? Kamu menyusul kemari? Ada apa?”Gadis berkerudung lebar itu tersenyum. “Aku sengaja menu

  • Ajari Aku Salat   Sakit 2

    “Tidak perlu minta maaf, kau selalu cantik apa pun kondisinya. Aku tetap mencintaimu, Bidadariku.” Ah, jantung Diva terasa lompat-lompat cari perhatian untuk di sentuh dadanya. Wajah Diva sudah serupa kepiting rebus yang baru diangkat dari dandang. Merah merona.“Ih, peres.” Diva menutup wajahnya yang sduah kepalang malu.“Bener, kamu sangat cantik.” Fatih mencolek dagu Diva. Wanita berkerudung navy itu semakin panas dingin dibuatnya.***MEYYIS***Hari ini sudah hampir satu bulan Diva dan Fatih di negeri piramida itu. Malam ini Fatih sudah bilang akan pulang terlambat. Sebenarnya Diva diajak, tapi dia tidak mau karena merasa lelah. Sepertinya sering bercinta bukan hanya memberikan efek bahagia saja, lebih dari itu maka efek lelah membuatnya hari ini tidak semangat untuk ikut. “Ya sudah, nanti akan aku kirim makanan saja ke rumah. I Love you, Sayang.”&nb

  • Ajari Aku Salat   Sakit 1

    “Tidak perlu minta maaf, kau selalu cantik apa pun kondisinya. Aku tetap mencintaimu, Bidadariku.” Ah, jantung Diva terasa lompat-lompat cari perhatian untuk di sentuh dadanya. Wajah Diva sudah serupa kepiting rebus yang baru diangkat dari dandang. Merah merona.“Ih, peres.” Diva menutup wajahnya yang sduah kepalang malu.“Bener, kamu sangat cantik.” Fatih mencolek dagu Diva. Wanita berkerudung navy itu semakin panas dingin dibuatnya.***Meyyis***Diva berjalan di atas pembatas jalan sambil sesekali melompat. Wanita itu memang pantas dijuluki bola bekel. Selalu saja tingkahnya begitu.“Sayang, hati-hati.” Diva melompati bangku panjang dan berputar kemudian mendarat di depan dua muda mudi yang sedang memadu kasih. Sang lelaki memberinya bunga dan berlutut. Diva mengambil bunga yang ada di tangan pria itu kemudian menyelipkan ke

  • Ajari Aku Salat   Di Negeri Orang 2

    “Kenapa? Laper, ya? Kita makan di luar saja.” Fatih menyuruh Diva mengenakan matel karena udara malam di sini dingin. Diva mengikuti arahan suaminya. Karena belum punya, dia memakai punya Fatih sehingga terlihat kedodoran.***MEYYIS***Diva berjalan di atas pembatas jalan sambil sesekali melompat. Wanita itu memang pantas dijuluki bola bekel. Selalu saja tingkahnya begitu.“Sayang, hati-hati.” Diva melompati bangku panjang dan berputar kemudian mendarat di depan dua muda mudi yang sedang memadu kasih. Sang lelaki memberinya bunga dan berlutut. Diva mengambil bunga yang ada di tangan pria itu kemudian menyelipkan ke telinga kiri wanitanya, sehingga mereka melongo kemudian tertawa.“Success for you, don’t take too long to apply.” Diva memutar dan meninggalkan pemuda itu yang mematung. Fatih menepuk jidadnya. Dia setengah berlari mengejar sang istri. Wanita itu mende

  • Ajari Aku Salat   Di Negeri Orang 1

    Fatih membuka pintu rumahnya. Diva tersenyum malu. Suaminya bahkan lebih rapi dari pada dirinya. Dia menggaruk kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal. Fatih ebrterima kasih pada seseorang kemudian memberikan lembaran uang.***Meyyis***Fatih membuka pintu rumahnya. Diva tersenyum malu. Suaminya bahkan lebih rapi dari pada dirinya. Dia menggaruk kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal. Fatih ebrterima kasih pada seseorang kemudian memberikan lembaran uang.“Masih pusing?” Fatih membuka lemari es yang sempat dia bersihkan. Hanya ada mi instan di sana. Untuk mengganjal perut, mungkin mi isntan cukup menolong. Diva berbaring di sofa. Sedang Fatih langsung ke dapur. Bodo amat, pikir Diva. Dia merasakan pusing yang berkepanjangan. Wanita tomboy itu sudah pergi ek alam mimpi ketika Fatih menuang segelas susu untuknya. Fatih meletakkan susu tersebut kemudian menutup agar serangga kecil tidak mengotori.

  • Ajari Aku Salat   Narsis 2

    Kenapa menatapku begitu? Baru nyadar kalau suamimu ganteng?”“Hem, narsis.”“Bukan narsis tapi percaya diri.”“Beda tipis.”“Kenapa? Emang aku nggak ganteng? Lebih ganteng mana aku dengan Marc marquez.”“Hem, gantengan kamu sedikit, banyakan dia.”“Oh, jadi gitu.” Fatih menggelitiki sang istri.***MEYYIS***Sore ini sudah siap sedia Diva dan Fatih akan bernagkat ke Mesir. Entah mengapa ada rasa yang tak biasa ketika akan meninggalkan Abi dan Umi. Diva berkali-kali membalikkan badan merasa berat meninggalkan mereka. Rasaanya sesak dan nyeri. “Kita akan kembali, Sayang. Paling lama dalam satu bulan.” Fatih berbisik kepada sang istri agar Diva lebih merelakan kepergiannya kali ini. Diva hanya mengangguk dan mengikuti Fatih. Mereka akhirnya mengud

  • Ajari Aku Salat   Narsis 1

    Diva sudah tertidur. Puas Fatih memperhatikan sang istri. Dengkuran halus membuat dia mengangkat kepala sang istri kemudian tubuhnya untuk di baringkan ke atas ranjang dengan bantal sebagai pengganjal kepalanya. Lelaki itu kemudian tidur di sampingnya. “Selamat tidur, Bidadariku. Terima kasih kau sudah membuat aku menjadi suami seutuhnya. Semoga***Meyyis***Pagi ini Diva merasakan nyeri di bagian bawah pusarnya. Padahal nanti sore harus terbang bersama suaminya menuju ke Mesir untuk mengikutinya. Dia masih tidur di ranjangnya ketika suaminya sudah selesai mandi untuk salat Subuh. “Sayang, bangun dulu, yuk salat Subuh. Nanti kesiangan.” Fatih membuat Diva mengulat.“Boleh nggak, sih aku libur salat? Capek banget dan sakit.” Bekas jejak-jejak cinta yang Fatih buat membuat kulitnya memerah dan masih terasa sakit. Tapi yang lebih sakit bagian alat vitalnya.

  • Ajari Aku Salat   Minta Maaf 2

    “Mas,” ucap Diva.“Hem,”“Apa kamu kecewa, karena aku belum siap melakukan itu? Aku masih takut. Beri waktu aku sampai malam ini untuk meyakinkan diri.” Fatih membelai wajah Diva agar wanita itu lebih tennag bahwa lelakinya ini bisa menunggunya.***MEYYIS***Malam ini Diva sudah tampil cantik. Tentu saja Umi Fitri yang mendandaninya. Dia tersenyum malu-malu pada Fatih yang kali ini berada di ranjang mereka sedang membaca entah kitab apa? Fatih menghentikan aktivitasnya setelah melihat istrinya datang. Fatih menepuk tempat di sebelahnya. “Kamu selalu cantik, terima kasih sudah berusaha.” Satu kecupan mesra mendarat di kening Diva.“Aku akan mencoba, Mas. Aku sudah menjadi istrimu.” Fatih menangkup wajah istrinya. setelah menunggu beberapa hari, kini di malam yang syahdu Diva menyerahkan diri. Sesungguhnya, Fatih juga sangat takut. Baga

DMCA.com Protection Status