Share

27. Pengakuan

"Apa maksud kamu berbicara seperti itu?" tanya Arindi dengan netra yang mendelik tajam ke arah Herman.

Herman mengalihkan pandang, sejenak menatap arah sudut lain. Ia mengambil nafas sejenak. Seperti hendak mengatakan suatu hal yang menurutnya penting.

"Keenandra adalah anak ku. Anak kandungku," ucap Herman penuh penekanan.

Degg...

Mereka semua melongo. Arindi menatap tak percaya. Ia memegangi dadanya yang terasa sesak.

"Maksudmu apa?" bentak Arfaaz yang tidak sabar.

Herman kembali mengangguk.

"Sesayang apapun kamu terhadap Keenandra, dia bukan anak kamu bukan? Tidak usah munafik. Dia anakku. Anak kandungku. Dan aku siap tes DNA denganya," ulang Herman penuh penekanan.

Arindi meronta. Tubuhnya terasa lemas. Sementara Arfaaz bergantian menatap Arindi dengan tajam. Penuh tanda tanya. Arindi hanya menggelengkan kepala. Karena ia pun tidak tau arah pembicaraan Herman.

"Sebenarnya kamu siapa? Kenapa kamu bicara seperti itu?" tanya Arindi.

"Pria yang merenggut harga dirimu dengan paksa mala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status