Share

Bab 13

Penulis: Cahaya Pagi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-03 11:41:12
Bagas segera membalas pesannya dan mengetik menggunakan kedua tangannya.

"Nggak masalah, akan aku kirim uangnya sekarang."

Di asrama tempat Lusi tinggal, Liana Kuswanto melihat pesan yang dikirim oleh Bagas di ponselnya.

Ada ekspresi aneh di sudut mulutnya.

Dia mengirimkan nomor rekeningnya. Lalu, tidak lama kemudian dia menerima pemberitahuan kalau uang telah masuk di rekeningnya.

Dia langsung menghapus pemberitahuan itu dan duduk di tempat tidur Lusi. Dia berkata sambil tersenyum, "Lusi, ayo kita makan hot pot pedas malam ini."

"Malam ini? Tapi, aku mau belajar di kamar."

Lusi adalah gadis yang pendiam. Selama kuliah, teman-teman sekelasnya sibuk pacaran, tetapi dia satu-satunya yang fokus belajar.

"Yah .... Kamu kan bisa membaca kapan saja. Lagi pula, kamu nggak bisa membaca terus-menerus. Kamu akan membuat orang lain terlihat bodoh. Nggak perlu belajar malam ini. Setelah makan, kita langsung pulang. Kamu nggak lama kok."

"Tapi ...." Lusi ragu-ragu, tetapi Liana tidak memberinya kesempatan untuk menolak.

"Temanku yang baik, anggap saja aku sudah membantumu menolak segala jenis pria yang mengejarmu selama ini. Aku nggak minta imbalan apa pun, temani saja aku makan malam ini."

Lusi tersenyum getir, "Baiklah, karena kamu bilang begitu, aku akan menemanimu makan malam ini."

"Yeah." Dia bersorak dan meraih tangan Lusi, "Kamu baik sekali."

...

Di sisi lain, Yohan yang meninggalkan kampus merasa ada seseorang yang mengikutinya.

Namun, dia tidak peduli. Mereka hanya beberapa antek. Selama mereka tidak macam-macam dengannya, Yohan tidak akan memedulikan mereka.

Dia berjalan ke halte bus dan bersiap untuk pergi ke rumah Keluarga Nurdin.

Tio dan para anak buahnya mengikuti dari kejauhan dan melihat Yohan ada di halte bus, mereka semua menunjukkan senyuman sinis.

"Dasar bocah bodoh, dia pikir dia bisa melakukan apa pun hanya dengan sedikit keterampilan."

"Kamu hanya akan mati kalau berani memprovokasi Bagas."

"Bukankah itu Serigala Bermata Satu?"

Yohan berdiri di depan halte bus dan menunggu bus dengan tenang.

Yohan tiba-tiba berbalik dan melihat seorang pria berwajah jelek berjalan mendekatinya dengan tatapan galak.

Sekilas Yohan paham kalau ini adalah sosok yang kejam, dengan aura pembunuh yang samar-samar mengelilingi pria itu. Dia pasti memiliki aura seperti itu karena sudah sering membunuh orang.

Namun, Yohan hanya meliriknya dan membuang muka.

Bagi orang awam, orang seperti itu ibarat harimau yang ganas, tetapi di hadapan Yohan dia tidak bukan apa-apa.

Yohan bahkan bisa membunuh banyak orang seperti mereka hanya dengan satu tamparan.

Pria itu langsung berjalan menghampiri Yohan. "Apa kamu Yohan?"

Yohan pun mengangguk. "Ya, ada apa?"

Serigala bermata satu menyeringai dengan ekspresi kejam, "Seseorang memintaku untuk menghajarmu. Ikut denganku, kamu nggak mau dipermalukan di depan umum, 'kan?"

"Siapa yang menyuruhmu? Ah ... apa pria itu?" Yohan agak mengernyit dan langsung teringat pada Bagas atau Tio.

"Itu nggak penting."

Yohan meletakkan tangannya di belakang punggungnya. "Oke, tunjukkan jalannya."

Karena dia yang datang mencarinya sendiri, akan bagus kalau cepat diselesaikan. Kalau tidak, akan sangat mengganggu kalau ada seseorang yang terus mengganggu di sekitarnya.

Ekspresi aneh muncul di mata Serigala Bermata Satu. "Berani juga kamu. Jangan khawatir, aku akan lebih lembut nanti."

Yohan tidak mengiakan dan tidak menolak.

Dia mengikuti Serigala Bermata Satu ke tempat yang sepi.

Tio yang melihat itu mengikuti mereka bersama sekelompok anak buahnya.

Sepuluh menit kemudian, Yohan dibawa ke tempat yang terpencil.

Tio dan yang lainnya juga mengikuti dan mereka semua tertawa.

"Yohan, kali ini kamu akan mati."

"Aku akan kencing di wajahmu nanti untuk membalas dendam!"

"Kalau kamu nggak mau disiksa, berlututlah dan mohon ampun pada Serigala Bermata Satu sekarang!"

...

Yohan menggelengkan kepalanya, ketidaktahuan sungguh menakutkan.

Mereka hanya melihat serigala bermata satu sebagai serigala, tetapi mereka tidak melihat bahwa Yohan adalah seekor naga muda yang akan terbang ke langit.

"Bocah, aku dengar kamu adalah prajurit tingkat satu!" Serigala bermata satu menggerakkan lehernya dan berjalan ke arah Yohan dengan senyuman garang. "Coba aku lihat berapa banyak gerakan yang bisa kamu gunakan untuk bertahan dari serangan tanganku, Cakar Serigala Haus Darah!"

Terlihat lima jari Serigala Bermata Satu berubah menjadi cakar dan energi jahat di tubuhnya menyebar dengan hebat. Dia meraih Yohan dengan sangat gesit.

Wajah Tio dan yang lainnya dipenuhi kegembiraan dan kekaguman.

"Wow, benar-benar gerakan seni bela diri yang menakutkan!"

"Aku seperti melihat serigala liar yang menerobos hutan."

"Bocah itu pasti mati."

...

Mata serigala bermata satu itu terlihat bersinar karena haus darah.

Dia sangat percaya diri dengan metode serangannya.

Banyak orang yang menentangnya, karena targetnya akan terkoyak dengan cakar tajamnya, tetapi itulah yang membuatnya terkenal.

Namun, saat Yohan melihat ini, dia hanya menggelengkan kepalanya.

"Pelan sekali!"

Dia dengan mudah menghindari serangan mematikan Serigala Bermata Satu itu.

Sret!

Cakarnya mengenai dinding di belakang Yohan dan dinding itu terkoyak.

Mata merah Serigala Bermata Satu menyipit. "Pantas saja kamu sombong, ternyata kamu cukup punya keterampilan."

Dia tiba-tiba meningkatkan kecepatannya dan cakarnya menyambar wajah Yohan.

Tio dan anak buahnya tanpa sadar menahan napasnya dan melihat tanpa berkedip.

Kekuatan para prajurit benar-benar di luar imajinasi mereka.

Namun, tidak peduli seberapa cepat serangan serigala bermata satu itu dan betapa rumitnya gerakannya, dia tidak dapat menyentuh Yohan sedikit pun.

Setelah serangkaian serangan intensitas tinggi, Yohan masih baik-baik saja, tetapi serigala bermata satu itu sangat kelelahan.

Dia menatap Yohan. "Siapa kamu? Kamu nggak mungkin seorang prajurit tingkat satu!"

"Siapa yang bilang kalau aku prajurit tingkat satu?" Yohan menggelengkan kepalanya, dia terlalu malas untuk bermain-main dengannya lagi. Tiba-tiba Yohan meledak dengan kecepatan yang sangat menakutkan.

Serigala Bermata Satu merasa silau, kemudian dia terkejut saat mengetahui kalau Yohan sudah ada di depannya dan dia sangat ketakutan.

Sebelum dia sempat bereaksi, seluruh tubuhnya terlempar dan membentur dinding dengan keras.

Seluruh dindingnya hancur.

Serigala Bermata Satu memuntahkan darah, rasa sakit yang hebat datang dari dalam dan luar tubuhnya, membuat matanya perlahan menghitam.

Yohan menghampirinya dan berkata, "Sepertinya kamu bukan orang baik. Kamu menyerang dan melukai nyawa orang di setiap kesempatan."

"Orang sepertimu nggak layak jadi prajurit. Hari ini aku akan melakukan keadilan dengan memotong fondasi seni bela dirimu. Mulai sekarang, kamu akan jadi orang biasa."

Setelah mengatakan itu, Yohan menendang pusat energi miliknya.

"Jangan!"

Serigala bermata satu berteriak putus asa, matanya merah dan dia menatap Yohan dengan penuh kebencian. "Kamu menghancurkan pusat energiku, aku akan melawanmu!"

Dia berjuang untuk berdiri, tetapi begitu dia mengerahkan kekuatannya, pandangannya menjadi gelap dan dia jatuh pingsan.

Yohan tidak melihatnya lagi.

Dia pergi meninggalkan pria itu.

Saat ini, Tio dan anak buahnya tercengang melihat kejadian barusan.

Saat mereka melihat Yohan mendekat, mereka semua terkejut.

Bab terkait

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 14

    Bruk! Bruk!Tio dan anak buahnya langsung berlutut dan bersujud dengan cepat.Bahkan seseorang seperti serigala bermata satu yang kejam saja dipukuli seperti ini oleh Yohan, apalagi mereka."Yohan, kami salah, tolong lepaskan kami.""Jangan bunuh aku. Aku masih punya keluarga yang harus aku nafkahi dan aku jaga, jadi anggap saja aku nggak ada.""Yohan, kalau kamu nggak membunuhku, aku akan kenalkan adik perempuanku padamu, pacarku juga akan aku berikan padamu."...Tatapan mata Yohan sangat dingin, orang-orang ini tidak layak mati, tetapi mereka tidak bisa dilepaskan begitu saja.Setelah memikirkannya, dia mengeluarkan pil dari tasnya dan menghancurkannya.Kemudian, dia dengan brutal membuka mulut mereka, memasukkan obatnya ke dalam mulut mereka dan menyuruh mereka menelannya.Tio dan yang lainnya tampak sangat ketakutan."Jangan khawatir, obat ini nggak punya efek samping yang besar. Kamu cukup meminum penawarnya setahun sekali, kalau nggak kalian akan mati kehabisan darah.""Dalam wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 15

    Akhirnya, karena bos itu memintanya dengan tulus, Yohan menerima amplop yang berisi 4 juta di dalamnya.Dia mendapat makanan gratis dan menerima 4 juta setelahnya. Tidak ada yang lebih baik dari itu.Yohan berdiri, dia sudah hampir kenyang, kemudian dia bersiap untuk menyapa Lusi.Namun, begitu dia berdiri, dia melihat Bagas membuka pintu dan memasuki ruang pribadi tempat Lusi dan sahabatnya berada.Liana yang ada di dalam ruang pribadi dengan penuh semangat menyajikan makanan kepada Lusi. Saat Lusi tidak memperhatikan, dia memasukkan pil kecil ke dalam mangkuk dan pil itu segera larut di dalamnya."Lusi, cobalah ini. Ini enak sekali, loh!"Lusi mencobanya dan merasa ada yang aneh. "Hari ini aku merasa ada yang nggak beres denganmu.""Itu perasaan kamu saja, jangan berpikir aneh-aneh. Ayo cepat makan, ini enak sekali."Lusi masih merasa bingung dan merasa ada yang tidak beres.Namun, dia tidak tahu di mana letak keanehan itu.Dia mengambil piring dan sendok, dia ingin makan sepotong da

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 16

    Lampu-lampu kota yang indah menyala dengan terang.Yohan dan Lusi berdiri di jalan. Pria tampan dan wanita cantik. Bagi orang lain, mereka berdua tampak sangat serasi.Lusi merapikan rambut di dahinya, menatap Yohan dengan mata berair dan berkata dengan suara yang sangat lembut. "Hei, siapa namamu?""Aku Yohan Andreas."Cahaya di mata Lusi menjadi lebih cerah. "Terima kasih banyak, Yohan. Kalau bukan karena kamu, seluruh hidupku akan hancur.""Nggak masalah. Sebenarnya, aku punya alasan menyelamatkanmu." Yohan mengatakan yang sejujurnya."Hah?"Lusi berseru dan dia sudah berpikir yang aneh-aneh.Dia teringat ajakan Yohan untuk makan malam sebelumnya. Apa Yohan menyukainya dan mau menjadikannya pacarnya dengan menyelamatkannya?Lusi diam-diam menatap Yohan, lalu segera membuang muka.Wajahnya memerah.Hatinya diliputi kebingungan. 'Bagaimana ini? Dia baru saja menyelamatkanku. Kalau aku nggak setuju menjadi pacarnya, rasanya itu nggak baik. Yohan juga terlihat cukup tampan dan memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 17

    Sekarang masalah tentang Lusi menjadi prioritas utama bagi Yohan.Jadi, dia secara pribadi mengantar Lusi pulang.Setelah dikhianati oleh Liana, dia tidak bisa lagi tinggal di asrama dan hanya bisa menyewa rumah di luar kampus."Besok, aku akan menemanimu menyewa rumah," kata Yohan di dalam taksi.Lusi tersenyum manis. "Nggak perlu, aku punya beberapa apartemen di dekat kampus."Yohan terdiam.Yohan terlalu terburu-buru.Di tengah perjalanan, Yohan tiba-tiba menurunkan jendela mobil taksi dan melihat ke kanan. Ada sebuah mobil putih melaju di sampingnya.Pengemudinya adalah seorang wanita berambut pendek dan dia sangat cakap.Menurut penglihatan Yohan, bisa dilihat kalau wanita itu adalah wanita dengan kekuatan yang besar."Kamu kenal dia?" Yohan menunjuk wanita itu dan bertanya pada Lusi.Wanita itu mengikuti mereka sepanjang jalan, tetapi tidak menunjukkan aura berbahaya pada dirinya.Lusi memiringkan tubuhnya dan melihat keluar melalui jendela mobil. Matanya tiba-tiba berbinar, "Itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 18

    Menghadapi ejekan orang-orang ini, Yohan tidak marah dan tetap tenang."Aku benar-benar nggak ingin menyakiti kalian, cepat mundurlah."Orang yang benar-benar kuat tidak akan pernah menyerang yang lemah.Yohan peduli dengan keselamatan hidup mereka, tetapi di mata para pengawal ini, Yohan adalah seorang pengecut.Jadi, mereka menjadi semakin tidak bermoral."Bocah, sekarang kamu sengaja untuk menakut-nakuti kami, ya?""Aku benar-benar ingin memenggal kepalamu dan melihat apa isinya. Apa yang membuatmu begitu sombong?""Mengapa kamu berbicara terlalu banyak omong kosong dengannya? Pak Wiyono mengatakan bahwa selama tangan dan kakinya patah, setiap orang akan menerima bonus 20 juta!""Ayo kita serang dan bunuh dia!"...Didorong oleh bonus yang akan mereka terima, pengawal ini segera melambaikan batang besi di tangan mereka dan memukul kepala Yohan dengan keras.Melihat pemandangan ini di aula Keluarga Nurdin, Zidan dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak."Lihat dia, dia pasti kuat di l

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 19

    "Nggak mungkin, bagaimana dia bisa sekuat itu!""Dia hanya seorang remaja berusia belasan tahun!""Ternyata dia bukan prajurit tingkat tiga awal, tapi dia ada di tingkat menengah atau bahkan puncak!"Semua orang di seluruh aula berdiri dari tempat duduk mereka dan melihat pemandangan ini dengan tidak percaya.Kejutan yang Yohan berikan kepada mereka terlalu besar.Saat mereka sedang terkejut, Yohan masuk ke dalam aula.Setiap pasang mata tertuju padanya. Tatapan itu tidak lagi menghina seperti sebelumnya, tetapi dengan tatapan kesungguhan yang dalam.Terlepas dari usianya yang masih sangat muda, kekuatan yang ditunjukkan Yohan sekarang mengejutkan mereka semua.Janu memandang Yohan dengan ekspresi serius. "Siapa gurumu?"Untuk bisa melatih monster seperti Yohan, gurunya pastilah orang yang tidak dikenal.Pada saat ini, Janu dan Juwan sama-sama menyesal telah datang.Kalau ada sosok hebat di belakang Yohan, dia akan mendapat masalah besar.Saat ditanya oleh Janu, Yohan berkata dengan te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 20

    "Lari, cepat lari!""Dia adalah monster!"Seluruh anggota Keluarga Nurdin panik.Sepuluh menit yang lalu, tidak peduli seberapa kuat imajinasi mereka, mereka tidak akan pernah membayangkan bahwa Yohan bisa membunuh dua bersaudara itu.Bahkan itu setelah Janu dan Juwan melakukan terobosan.Mereka adalah prajurit tingkat empat, tapi mereka dibunuh dengan mudah.Dampak yang ditimbulkan sangat besar.Mereka putus asa dan ingin melarikan diri secepat mungkin.Sebelum bisa melarikan diri, terdengar bunyi gedebuk, sendi lututnya terkena cangkir yang dilemparkan oleh Yohan dan dia berlutut di tanah.Ketiga orang itu berbalik dengan cepat dan bersujud kepada Yohan."Yohan, tolong biarkan kami pergi.""Kami salah. Kami buta. Kami seharusnya tidak memprovokasimu. Tolong lepaskan kami.""400 miliar, ah ... nggak, kami akan memberimu 2 triliun uang tunai sebagai kompensasi. Tolong ampuni kesalahan kami."Wiyono dan yang lainnya sekarang benar-benar ketakutan dan telah melepaskan semua martabatnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 21

    Sinta sangat bijaksana dan dengan cepat mengerti apa yang di maksud oleh Susilo. "Apakah Kakek ingin aku menikah dengan Yohan?""Ya." Wajah Susilo penuh dengan keheranan. "Aku nggak menyangka bahwa aku benar-benar bisa melihat naga muda di usia yang begitu tua!"Sinta sangat penasaran dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. "Kakek, sebenarnya yang baru saja mereka katakan padamu? Kenapa tiba-tiba sikapmu langsung berubah?"Susilo menghela napas. "Leo baru saja menelepon. Dia berkata bahwa Yohan mengalahkan lebih dari dua ratus pengawal kuat yang disewa oleh Keluarga Nurdin sendirian!""Selain itu, setengah dari mereka memegang busur panah tiga tembakan!"Sinta berseru dan matanya yang indah penuh dengan keterkejutan.Dia dilahirkan di keluarga seni bela diri dan berlatih seni bela diri sendiri. Meskipun kekuatannya biasa saja, dia bahkan tidak bisa mencapai prajurit tingkat satu.Namun, dia tahu betul, kalau dia bisa mengalahkan dua ratus orang kuat sendirian dan setengah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03

Bab terbaru

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 177

    "Kalian bisa keluar untuk menerima pelatihan formal, dan saat kalian mendapatkan sertifikat yang relevan, kalian bisa kembali bekerja."Yohan memberikan hukuman dan hadiah bersamaan, dan dia juga melakukannya dengan sangat lancar.Benar saja, orang-orang ini langsung menjadi penuh harapan.Setelah mengusir mereka, Yohan fokus pada 25 orang ini, termasuk Nurdin.Pertama, dia berkata kepada Nurdin, "Posisi manajer umum tetap menjadi milikmu, tapi aku hanya akan memberimu evaluasi selama tiga bulan.""Kalau kamu nggak bisa memimpin perusahaan ke arah yang baru saat itu, mundurlah."Nurdin dengan cepat menyatakan kesetiaannya, "Jangan khawatir, bos. Saya akan melakukan yang terbaik dan mengabdikan diri pada perusahaan."Yohan mengangguk, lalu melihat yang lain, "Sedangkan kalian, kalian bertanggung jawab untuk memberikan keamanan di vilaku.""Kalau kinerja kalian baik, selain promosi dan kenaikan gaji, aku juga bisa membantu kalian menjadi pejuang sejati."Di seluruh perusahaan keamanan, h

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 176

    "Menurutku, banyak dari kalian yang nggak memenuhi syarat dan harus dipecat.""Kedepannya, manajemen perusahaan nggak boleh melakukan tindakan ilegal lagi. Sekarang, berdirilah kalau aku panggil!"Yohan mulai memanggil nama mereka.Dia memilih 25 lima orang dari lebih dari 200 orang.Lima di antaranya adalah laki-laki dan 20 sisanya adalah perempuan.Yohan sudah pernah bertemu mereka, dan mereka relatif baik.Orang lain yang tidak disebutkan namanya sedikit cemas, mereka diam-diam berpikir bahwa Yohan akan memecat mereka semua.Yohan melanjutkan, "Aku telah melihat struktur gaji kalian dalam enam bulan terakhir. Rata-rata sekitar 16 juta per bulan."Gaji ini sudah sangat bagus di Kota Jigara.Gaji bulanan rata-rata orang hanya 8 hingga 10 juta.Saat mereka merasa khawatir, Yohan mengatakan sesuatu yang mengejutkan mereka."Mulai sekarang, akan ada tingkatan yang berlaku.""Dibagi menjadi tingkat satu sampai sepuluh. Prinsip promosinya adalah setelah menyelesaikan tugas, akan ada poin y

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 175

    Energi dalam ini biasanya tidak berdampak apa pun pada mereka.Namun jika energi dan darah mereka melonjak, kemarahan mereka akan meledak dan menyebabkan kerusakan pada tubuh mereka.Sederhananya, kalau mereka tidak melakukan kejahatan lagi, energi dalam yang ada di tubuh mereka akan hilang dalam beberapa bulan."Pergilah, jangan sampai aku melihat kalian lagi."Seolah diberi amnesti, orang-orang ini tidak berani tinggal di sini lebih lama lagi dan kabur.Yohan menarik Melia masuk ke perusahaan.Nurdin dan yang lainnya bahkan tidak berani mengambil napas. Mereka menunggu sampai Yohan menghilang dari pandangan mereka dan baru berani bertanya dengan suara pelan."Bos, siapa pemilik baru perusahaan kita itu?""Dia sangat menakutkan. Satu orang bisa menjatuhkan lebih dari dua ratus orang dengan mudah.""Bahkan di dalam drama nggak ada yang seperti ini."....Ekspresi wajah Nurdin berubah masam, "Jangan tanyakan yang nggak perlu ditanyakan, ikut aku menemui bos baru. Kita akan melakukan apa

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 174

    Sepeda motor dan mobil van itu berhenti.Ada tiga orang yang duduk di atas sepeda motor, dan ketika mobil van dibuka, belasan orang bergegas keluar.Segerombolan kawanan datang dan memblokir gerbang perusahaan."Siapa yang mengganggu temanku?""Keluarlah! Siapa yang berani melakukannya?""Sial, ada wanita yang sangat cantik di sini!"....Lebih dari dua ratus gangster keluar dari mobil dan dengan cepat tatapan mereka tertuju pada MeliaMeski dia hanya berdiri tanpa melakukan apa pun, dia seperti permata yang bersinar yang menarik banyak perhatian sepanjang waktu.Salah satu orang yang diusir menunjuk ke arah Yohan, "Teman-teman, orang ini yang mengusir kami. Ayo kita serang dan pukul dia sampai mati dan gadis di sebelahnya akan menjadi milik kita hari ini!"Para gangster ini mulai tertawa dan mengeluarkan berbagai macam senjata dan berjalan menuju Yohan.Wajah Melia menjadi pucat dan tanpa sadar dia meraih lengan Yohan, "Kak Yohan, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Yohan mengusap

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 173

    "Benar Bos, kami adalah tulang punggung keluarga, tolong jangan pecat kami."Tadi mereka begitu sombong, dan sekarang mereka sangat malu.Begitu Nurdin mendengar kata-kata mereka, dia langsung tahu bahwa keadaan sedang buruk.Meski orang-orang ini telah bersamanya sejak lama, tetapi saat ini dia cemberut dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.Pikiran orang-orang ini benar-benar buruk. Kalau mereka terus di sini, tidak ada yang tahu seberapa besar kerugian yang akan mereka timbulkan nanti.Bos baru turun tangan dan memecat mereka sekarang adalah yang terbaik.Ekspresi Yohan sangat dingin dan tidak berbelas kasih, "Nggak perlu bicara lagi, selesaikan gajinya lalu suruh mereka pergi!"Melihat tekad Yohan, orang-orang ini sangat marah. Mereka semua berdiri dan menyingsingkan lengan baju mereka.Tatapan mereka tampak berbahaya."Bos, sebaiknya lakukan sesuatu dengan benar.""Kami punya banyak teman di luar. Kalau Anda benar-benar mengusir kami, saya jamin perusahaan Anda nggak akan pernah

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 172

    "Eh, ada gadis secantik ini!""Aku nggak mimpi, 'kan? Dia seperti malaikat yang turun dari surga!""Nona, ada urusan apa kamu ke sini? Aku akan menemanimu."....Orang-orang ini memandang Melia dengan tatapan serakah dan tidak bisa menahan menelan air liur mereka.Karena Melia benar-benar sangat cantik.Terlebih lagi, orang-orang ini adalah orang-orang yang pengangguran.Dulu, saat melihat seorang gadis cantik, mereka akan datang dan menggodanya.Tanpa sadar Melia bersembunyi di belakang Yohan, karena orang-orang ini tampak galak dan menakutkan."Hei, siapa pria ini? Apa dia pacarmu?""Dia sangat kurus dan lemah, apa dia bisa menahan pukulanku?""Nona, kamu nggak akan punya masa depan kalau bersama pria seperti itu. Sini ... sini sama aku."....Orang-orang itu meremehkan Yohan.Melihat Yohan yang tinggi, kurus, dan lembut mereka mengira dia pria lemah.Penampilan Melia yang polos dan menggoda membuat mereka merasa tidak tahan, akhirnya mereka mulai bertindak.Yohan terlihat sangat kes

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 171

    Yohan sedang menghilangkan kemerahan dan bengkak di kaki Yulia ketika hidungnya tiba-tiba bergerak, "Mengapa ada bau yang aneh?""Mungkin karena ruangan ini jarang dibersihkan, jadi ada bau," jelas Yulia.Yohan mengangguk, tanpa banyak berpikir dan memberikan saran, "Dalam beberapa minggu ke depan, sebaiknya kamu memakai sepatu olahraga atau sepatu datar. Tulangmu relatif rapuh dan rentan patah.""Terima kasih, Tuan Yohan," Yulia mengucapkan terima kasih dengan tulus."Kamu bisa istirahat di sini sebentar. Kamu nggak perlu mengantar kami, kami bisa pergi sendiri."Mereka berdua berjalan keluar.Setelah keluar dari Bank, Yohan melihat waktu dan sadar kalau sudah jam lima sore.Dia menolak ajakan Nikita pergi ke klub untuk bermain.Yohan pergi ke kampus dan menjemput Melia.Setelah masuk ke dalam mobil, penyamaran di wajah Melia menghilang, memperlihatkan senyuman polos, berceloteh tentang apa yang dia alami di kampus hari ini.Yohan mendengarkan dengan senyuman di wajahnya.Saat mobil s

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 170

    Karena baru beberapa hari berada di sini, dia belum mengetahui kekuatan dua orang di depannya ini.Saat itulah asistennya meletakkan dua dokumen di hadapannya.Yulia berbicara dengan mereka berdua sambil melihat dokumen. Makin dia melihatnya, makin dia terkejut.Senyuman di wajahnya semakin kuat.Setelah mendengarkan permintaan Yohan, Yulia tersenyum dan berkata, "Dengan kualifikasi Tuan Yohan, tidak ada masalah dengan pinjaman sebesar 40 triliun, dan saya akan memberi Anda bunga dengan harga terbaik."Dia sangat senang, dia tidak menyangka hal sebesar itu akan datang ke kantornya setelah dia datang ke sini.Karena jumlahnya relatif besar, meski Yulia memberi pelayanan khusus untuk Yohan, masih membutuhkan waktu dua hari untuk menyelesaikannya.Setelah menandatangani lebih dari selusin kontrak, Yohan dan Nikita berdiri, lalu bersiap untuk pergi.Yulia juga berdiri dan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Yohan.Mungkin karena terlalu lama duduk, atau mungkin karena sepatu hak ya

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 169

    Yohan hanya bertanya dan tidak ada keinginan untuk melakukan itu.Dia bukan tipe orang yang akan melakukan apa pun demi keuntungan.Selain itu, karena saudara perempuan Nikita bisa memberinya informasi orang dalam seperti ini sekali, dia pasti bisa memberikan informasi untuk kedua kalinya.Kalau sekarang dia bekerja sama dengannya, dia akan mendapatkan keuntungan tanpa akhir di masa depan.Tidak peduli apa pun itu, Yohan tidak punya alasan untuk berbuat curang."Oke, aku setuju!"Nikita tidak terkejut dengan jawaban ini, kemudian dia bertanya, "Lalu, berapa banyak uang yang akan kamu keluarkan untuk membeli tanah?""Tunggu sebentar."Setelah mengatakan itu, Yohan menelepon Sinta."Berapa banyak uang tunai yang ada di rekening perusahaan saat ini?"Sinta baru saja selesai mandi dan bersiap untuk tidur.Setelah menerima telepon Yohan, dia menyalakan komputernya dan berkata, "Kita akan segera membayar gaji para karyawan. Selain itu, kita perlu sisihkan sejumlah dana darurat. Ada sekitar 2

DMCA.com Protection Status