Share

Bab 63

last update Last Updated: 2022-02-14 18:33:42

Denis tertidur pulas.

Keesokan harinya, dia bangun pukul tujuh pagi dan menyadari kalau teman seasramanya sudah pada tiada. Mungkin William dan teman asramanya sengaja tidak membangunkan Denis karena tahu dia sedang kecapean.

Denis kemudian bergegas bangkit dari tempat tidur lalu buru-buru mandi dan berganti pakaian. Tidak lupa, dia juga membawa baju ganti karena sepulang kuliah nanti dia akan langsung pergi ke SpringField untuk kembali berlatih.

Saat sedang memilih-milih baju dalam lemari, Denis tidak sengaja menjatuhkan sesuatu dalam saku jaket sweater warna hitam yang waktu itu dia beli ketika di desa. Itu kartu black-gold pemberian kakaknya!

Denis baru ingat lagi dengan kartu itu. Di dalamnya masih terdapat banyak uang setidaknya dua ratus lima puluh ribu dollar! Dia akan menggunakan uang itu untuk membeli senjata nanti.

Denispun akhirnya membawa kartu black-gold tersebut sek

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Agent Bayangan   Bab 64

    Mendengar pertanyaan Cindy, Salma hanya senyum lalu menjawab santai,“Dulu, ketika masih SMA. Kebetulan saat itu kita satu sekolah dan satu kelas. Selain itu, Denis juga berasal dari Western Cily.” Meskipun Salma sudah tahu identitas Denis, dia tidak menceritakannya pada mereka.“Hem, benar juga. Aku lupa kalau si Denis juga berasal dari Western Cily. Tapi, kenapa dulu kamu mau berpacaran dengan orang seperti dia? Kamu kan sangat cantik, pasti banyak dong pria-pria kaya yang menyukaimu,” ucap Vanie dengan nada sinis sambil menyilangkan tangan di dada. “Ahhh! Seandainya aku jadi kamu, aku pasti akan melupakan si miskin itu dan memilih berpacaran dengan pria kaya. Tak peduli mau tampan atau enggak, yang penting kaya! Di jaman sekarang hartalah yang paling penting Salma.”“Yap! Vanie benar! Sudahlah Salma, lupakan saja si Denis itu. Lagipula ini sudah pukul tujuh lebih. Tidak biasanya dia kesiangan begini.”Putri yang

    Last Updated : 2022-02-15
  • Agent Bayangan   Bab 65

    “Heh! Dengar, ya!” Cindy menunjuk Denis geram. “Jangan mentang-mentang kau sudah putus dengan Salma dan kamu tidak menghargai perasaannya! Aku mengerti sekarang. Jadi, kemarin Salma menangis semalaman di asrama itu gara-gara kamu! Sialan!”“Hei, Denis!” Sekarang Vanie yang mendorong Denis. “Kau itu seharusnya bersyukur punya mantan secantik Salma! Jujur, aku heran kenapa Salma masih peduli denganmu. Heh! Lihat aku! Dia begini karena masih mencintaimu! Kamu ngerti gak, sih?”“Dasar lelaki tidak berguna!” ejek Vanie.Cindy, Vanie, dan Lydia merasa kasihan pada Salma. Bagaimanapun, Salma adalah teman mereka. Mereka tidak terima temannya disakiti oleh orang miskin seperti Denis.Sementara itu, wajah Salma sudah memerah. Dia menundukan kepala, sedih.Putri yang mengerti akan perasaan Salma, dia hanya bisa diam dan menatapnya dengan rasa iba. Putri bingung harus melakukan apa.Satu sisi,

    Last Updated : 2022-02-16
  • Agent Bayangan   Bab 66

    Sementara itu, di luar Denis menuruni tangga dan berjalan menuju gerbang kampus.Denis menunggu Drake di depan gerbang sambil berdiri menghadap ke jalan raya.Di sekitar gerbang, banyak mahasiswa dari jurusan lain yang kebetulan ada di sana. Di antara mereka, ada satu pria yang keheranan melihat Denis. Bukankah saat ini belum waktunya pulang? Mau ke mana dia?“Ekhhemm ... Kayaknya ada yang mau bolos tuh! Tidak biasanya dia keluar jam segini!” teriak pria itu dengan nada keras, menyindir Denis.Mendengar teriakannya, sontak orang-orang di sana melihat ke arah Denis lalu memandangnya sinis.“Benar juga! Dia membawa tasnya lagi. Mau bolos ya? Hahaha! Bolos kok jam segini. Sekalian aja jangan kuliah!” timpal pria lain.“Hem, jangan dulu berpikiran begitu. Palingan dia mau ke warung di luar gerbang. Lagi lapar kali dia! Si Denis kan m

    Last Updated : 2022-02-17
  • Agent Bayangan   Bab 67

    “I-Ini ... Dia pengawal keluarga Zero yang misterius!”“Oh, tuhan!”“Kenapa pengawal keluarga Zero ke sini!?”Semua orang menutup mulut tidak menyangka.Ya, mereka bisa tahu bahwa pemilik mobil itu adalah pengawal dari keluarga Zero karena melihat plat mobilnya yang berakhiran 699. Sebuah nomor plat cantik yang hanya dimiliki mobil-mobil pengawal keluarga Zero saja! Orang-orang sudah mengetahuinya.Meski demikian, ada keperluan apa pengawal dari keluarga terkaya misterius itu datang ke sini? Tentu mereka sudah tahu kalau pengawal keluarga Zero tidak akan keluar jika tanpa alasan tertentu! Mereka hanya keluar untuk mengawal anggota keluarga Zero atau menjalankan perintahnya saja. Semuanya penasaran.Detik berikutnya, seorang pria tinggi besar dan berotot keluar dari dalam mobil mewah tersebut. Pria itu menggenakan jas dan ka

    Last Updated : 2022-02-19
  • Agent Bayangan   Bab 68

    Di dalam mobil, Denis terduduk lemas. Hatinya sama sekali tidak bisa tenang mengingat kejadian barusan banyak anak-anak kampus yang melihatnya. Mereka pasti akan memberitahu soal kejadian ini kepada mahasiswa lain dan mereka pasti akan bertanya kenapa dia bisa pergi dengan pengawal keluarga Zero. Termasuk William dan teman-teman seasrama, mereka pasti akan meminta penjelasan langsung dari Denis!‘Haahhh ... gimana ini?' Denis mengacak-ngacak rambut merasa stres.Berapa lama berpikir, tetap saja dia tidak bisa menemukan alasan yang jelas untuk menjelaskan pada mereka nanti. Denis benar-benar bingung.Sebenarnya, Denis ini tife orang yang tidak suka memperpanjang urusan, apalagi soal yang rumit-rumit.Karena tidak mau diambil pusing, Denis akhirnya pasrah dan tidak peduli lagi ke depannya akan bagaimana. Lagian, soal identitas sudah tidak terlalu penting sekarang. Dan juga, dia sudah tidak menjal

    Last Updated : 2022-02-20
  • Agent Bayangan   Bab 69

    Drake terkejut. Dia langsung ngerem mendadak dan memarkirkan mobil di pinggir jalan.Denis menunjuk ke arah tiga pria berpakaian hitam tersebut, kemudian Drake melihat ke arah yang di tunjuk Denis. Wajahnya seketika berubah.“Mereka anak buah Organisasi misterius, Tuan!” cetus Drake.“Hah! Sedang apa mereka?” tanya Denis.“Kelihatannya, mereka sedang menagih uang sewa! Aku pernah lihat kejadian seperti ini. Sepertinya pemilik toko itu tidak bisa membayar uang sewa dan sebagai gantinya, rumah, toko, beserta semua barang-barang dan harta yang mereka miliki akan di rampas!”Denis mengepalkan tangan, kesal.Dia benar-benar tidak menyangka akan langsung bertemu dengan orang-orang dari organisasi misterius. Terlebih dalam situasi seperti ini!Ini tidak bisa dibiarkan!“Ayo, tolong mereka Drake!”“Ah! Tunggu, tuan. Jangan ke sana!” teriak Drake, panik.Denis men

    Last Updated : 2022-02-22
  • Agent Bayangan   Bab 70

    Mendengar itu, Gibs kaget sekaligus tidak terima. Berani sekali ada orang yang memanggilnya begitu. Apa orang itu tidak tahu siapa dia, hah?Gibs kemudian melihat ke arah sumber suara. Seorang pemuda tampan memakai jaket sweater warna hitam sekarang tengah memandangnya dengan tatapan tajam dan dingin.“Hei, anak muda! Siapa kau? Berani sekali kau memanggilku ‘botak'!” Gibs menggertakan gigi menatap pemuda itu dengan tajam.Pemuda itu mengerutkan kening. Emang benar dia botak, bukan? Apa ada yang salah?'’ pikirnya.Tentu saja pemuda itu adalah Denis.Denis tidak menghiraukannya dan segera berkata dengan nada mengancam, “Tak peduli siapa aku. Lepaskan mereka!”Gadis cantik dan wanita setengah baya itu tercengang menyadari kedatangan seorang pemuda dan langsung berbicara begitu pada tuan Gibs. Meski mereka senang ada yang membantunya, tapi, berani sekali pemuda ini mengganggu para anak buah Organisasi misteri

    Last Updated : 2022-02-24
  • Agent Bayangan   Bab 71

    “Akkhhh ...”Gibs menggeram. Dia mengusap-ngusap pinggangnya dengan tangan kiri kemudian berbalik melototi Denis tajam.“Bocah sialan! Berani sekali kau melempar batu padaku! Kau mau mati, hah?” raung Gibs marah.Namun, tepat saat Gibs selesai bicara, Denis langsung berlari ke arah Gibs lalu melompat dan menerjang dada Gibs dengan keras.*Bug.Gibs mundur beberapa langkah ke belakang.“Sialan! Berani-beraninya kau menyerangku!” Gibs semakin geram.Di sisi lain, semua orang kaget melihatnya!Berani sekali pemuda itu menyerang tuan Gibs! Siapa sebenarnya dia?Denis tidak menghiraukan Gibs. Dia berbalik menghampiri wanita setengah baya itu yang masih terduduk di tanah, lalu berjongkok menepuk pundak wanita itu dengan lembut. “Ibu tidak apa-apa? Ibu tenang saja, aku tidak akan membiarkan mereka membawa putrimu,” kata Denis sambil senyum ramah, terharu melihat kondisi wanita itu

    Last Updated : 2022-02-26

Latest chapter

  • Agent Bayangan   Bab 108

    “Luka sayatan di punggung Tuan Tayson sangat dalam sehingga menembus tulangnya. Dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah.”“Masa kritisnya sudah lewat, tapi kita tidak bisa menjamin beliau akan siuman,” ucap Dokter Herlin lemas.Mendengar itu, seketika Kim terperangah merasakan nafasnya sedikit sesak.“A-Apa ...!”Tidak bisa menjamin Tuan Tayson akan siuman! Maksudnya?Kim membelalak tak percaya mendengar pertanyaan dokter Herlin. Badannya membeku hingga beberapa detik.“Dok, A-Anda serius? Separah itukah kondisi Tuan Tayson?”“Maafkan saya, Tuan.” Dokter Herlin merasa tidak enak. Dia hanya menundukkan kepala, lemas.Kim menghembuskan nafas berat, tidak tahu apa yang harus dikatakan.‘T-Tuan Tayson!!! Anda ... Anda kenapa bisa sampai seperti ini!’ Kim bergumam sedih.Dari kejauhan, Kayla dan Drake masih memperhatikan mereka dengan wajah serius.Beberapa menit kemudian Kim kembali dengan wajah pucat, menundukkan kepala lemas lalu terduduk di kursi samping Tuan Jake.Drake dan yang l

  • Agent Bayangan   Bab 107

    Putri yang juga terkejut, dia berteriak lalu ngambil jaket Salma dan lari mengejar. Teman asramanya saling pandang, kemudian ikut menyusul. Di luar, Salma lari di samping Cindy, tidak mengatakan sepatah katapun. “Salma, ini jaket!” Putri berteriak dari belakang. Salma tidak menjawab. Ia sama sekali tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai, yang Salma pikirkan saat ini hanyalah Denis! “Di luar dingin Salma, kamu bisa sakit,” ujar Putri cemas, mengikuti Salma hendak memakaikan jaket. Namun Salma menolak. Melihat ekspresinya Putri mengerti kalau Salma pasti sangat mengkhawatirkan Denis. Dia beralih kepada Cindy dan berkata, “Cindy, Lydia, kalian serius Denis masuk rumah sakit?” “Ya, aku serius! Semua orang sudah mengetahuinya. Sekarang Denis dirawat di rumah sakit Hopskin Hospital.” Cindy menjawab tegas. “Apa yang terjadi?” “Denis diserang saat berkunjung ke Springfield. Menurut pengakuan seorang pengawal keluarga Zero di sosial media, dia bilang saat mereka menjemput Denis ke

  • Agent Bayangan   Bab 106

    Aiden menunduk berpikir sejenak. “Hm, iya, kemarin aku bicara dengan Denis, dia bilang dia punya urusan di kota itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, tiba-tiba kami mendapat kabar kalau Denis terluka. Aku penasaran siapa yang berani melukai Denis.””Katanya Denis terluka parah, apa benar begitu?” tanya Tasya gelisah.“Ya, kalau pengawal itu bilang Denis kritis, kondisinya pasti sangat parah. Aku harap tidak terjadi sesuatu hal yang serius kepadanya. Semoga aja dia baik-baik saja,” jawab Aiden lemas.Taysa tentu semakin risau mendengarnya. Semua orang yang ada di sana pada cemas berharap Tuan Tayson baik-baik saja.********[Universitas Yunzi]Pukul 22:30Dari asrama putri, Salma dan teman-teman seasramanya lagi asik mengobrol pada belum tidur. Putri duduk di samping kiri Salma, sementara yang lain duduk posisi melingkar saling berhadap-hadapan.“Eh, ngomong-ngomong, apa kalian tahu Tuan Kim?” ujar Vanie tiba-tiba.“Tuan Kim?”“Tuan Kim pemilik perusahaan Safety Mountain En

  • Agent Bayangan   Bab 105

    Kim beserta seluruh bodyguad keluarga tiba di rumah sakit Hopskin Hospital.Sebuah rumah sakit besar dan juga megah. Rumah sakit kelas elit yang hanya diperuntukan untuk pejabat pemerintah dan keluarga-keluarga kaya saja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kawasan Parahiangan Asri.Denis langsung dibawa masuk oleh beberapa petugas medis dan tiga dokter tadi. Kim tentu saja ikut masuk ke dalam.Dari halaman depan, Drake memberi intruksi kepada seratus lima puluh bodyguard yang lagi berbaris rapi di hadapannya.“Seperti yang kalian lihat, Tuan Tayson mengalami kecelakaan saat sedang berkunjung ke kota Springfield. Saat ini kita belum tahu kondisinya bagaimana.”“Kita harus memperketat keamanan rumah sakit ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke ruangan tempat Tuan Tayson dirawat. Siapapun itu, kecuali ada izin dari saya dan Tuan Kim.”“Sebagian, jaga Tuan Tayson dari ruangannya. Sebagian lagi jaga pintu masuk utama rumah sakit. Sisanya berjaga di halaman depan dan pastikan jangan ada war

  • Agent Bayangan   Bab 104

    Di salah satu helikopter hitam berlambangkan tulisan ‘K-ZERO’ warna putih di pintunya, Kim duduk di kursi kiri samping pilot, memakai headphone.“Bertahanlah Tuan Tayson, kami akan segera tiba.”Kim sangat gelisah. Ia terus melihat-lihat ke bawah dengan raut muka cemas, berharap Denis baik-baik saja.“Kita sudah tiba di perbatasan kota Springfield, Tuan,” kata si pilot.“Baiklah, langsung ke lokasi yang dikirim Drake,” jawab Kim singkat, ketika kemudian radio komunikasi mengeluarkan suara.[“Kode : 110, 110 : Arah jam 12, terlihat satu mobil di atas jembatan dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata.”][“Saya ulangi, arah jam 12 di atas jembatan, terlihat ada satu mobil dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Kami menunggu intruksi. Ganti,”] kata seseorang dari helikopter depan.Mendengarnya, sontak Kim mengambil teropong kecil lalu melihat ke arah yang dituju.Memang benar, di atas jembatan di bawahnya terlihat ada banyak sekali mobil Jeep dan kelompok orang bersenjata sedan

  • Agent Bayangan   Bab 103

    Drake tentu ikut menengok ke belakang. Sementara Jake melihatnya dari kaca spion.“Apa mereka mau ngejar kita sampai Bandung City? Yang benar saja!” gerutu Drake.Jake dengan cepat menginjak full pedal gas. Mereka melaju di kecepatan 90 km/jam. Jake memukul setir mobil mengernyitkan wajah.“Ah, brengsek! Mobil ini sudah cukup tua. Hanya segini kecepatan fullnya! Drake, apa kau sudah memberitahu Tuan Kim?”“Sudah, saat ini mereka pasti sedang menuju ke sini.”“Baguslah! Kita harus bertahan selama mungkin menunggu kedatangan mereka.”“Mereka semakin dekat Tuan Jake!” teriak Blondie makin panik, masih melihat ke belakang. Benar-benar kebingungan karena dia tahu kalau sudah berhadapan dengan organisasi misterius, mereka pasti akan mati!“Drake! Di bawah kursimu ada senjata. Tembak mereka! Kita harus mengulur waktu!” perintah Jake.Dengan sigap Drake berdiri membuka jok mobil. Ternyata benar di bawah joknya ada beberapa senjata. Drake mengambil satu senjata laras panjang kemudian mengeluar

  • Agent Bayangan   Bab 102

    “Sudah, lebih baik kalian segera pergi dari sini dan selamatkan nyawa Denis. Kondisinya saat ini sedang kritis. Selain itu, organisasi ini sudah mengerahkan banyak orang untuk mengejar kalian. Kalian harus cepat-cepat keluar dari kota ini!” potong kakek tua itu dengan nada santai.Jake lalu terdiam, melihat kembali tubuh Denis yang sudah berlumuran darah dan luka di punggungnya benar-benar fatal. Tuan ini benar, mereka harus segara keluar dari kota Springfield dan membawa Denis ke Bandung City. Denis harus segera dilarikan ke rumah sakit! Jika tidak, dia akan mati karena kehabisan darah!‘Sialan! Deniissss, Denisss. Makanya dari awal aku ragu mengizinkanmu masuk ke sini. Sudah dibilang organisasi ini sangat kejam. Kau tetap saja bersikeras ingin masuk.’ Jake menggerutu dalam hati, menyesal telah mengizinkan Denis masuk ke pasar gelap.“Baiklah! Bocah Blondie, ayo angkat dia,” ujar Jake kepada Blondie lalu keduanya membopong tubuh Denis dan dimasukkan ke dalam mobil. Tak lupa Blondie m

  • Agent Bayangan   Bab 101

    “Hah!? Hilang?”Sontak semua mengangkat alis.“Bagaimana bisa?” tanya Gibs heran. Nik dan para anak buah lain hanya diam saling tatap-tatapan.“B-Barusan ... ada orang tak dikenal entah dari mana datangnya. Orang itu menyerang kita lalu membawa kabur mayat bocah itu, Tuan,” ujar pria tersebut memasang wajah panik.Gibs mengerutkan dahi.Orang tak dikenal?“Siapa ... apa kau lihat wajahnya?”“T-Tidak, Tuan. Hanya saja, orang itu memakai tudung dan juga sangat kuat. Tuan Kurt saja sampai kewalahan menghadapinya. Itu sebabnya saya ke sini memberitahu Anda,” jelas pria itu.‘Hah, sangat kuat? Siapa dia?’ batin Gibs bertanya-tanya.“Tunggu apa lagi? Kerahkan semua anggota dan cari orang itu! Mereka pasti belum keluar dari sini. Cepat!” perintah Gibs kemudian dengan tegas.“B-Baik, Senior!”“Baik, Tuan!”Beberapa anak buahnya mengangguk lalu sebagian ada yang masuk ke lorong, ada juga yang keluar ruangan berniat memberitahu anak buah lain. Nik sendiri masuk lagi ke lorong itu ingin melihat

  • Agent Bayangan   Bab 100

    Detik itu juga Kurt berlari kencang ke arah Denis dengan tubuh yang diselimuti cahaya asap. Kurt mengepalkan tinju keras berniat menghabisi bocah ini sekali serangan.Denis sedikit merinding. Sialan! Ia mundur satu langkah mengarahkan tongkat besinya ke arah Kurt. Dengan cepat Denis membanting-banting tongkatnya.Tak disangka, Kurt dapat menghindari serangan Denis dengan mudah. Ia mengelak kesana-kemari tak ada satupun serangan yang bisa mengenainya. Hal itu membuat Denis terkejut! Apa-apaan orang ini? Kenapa aku tidak bisa mengenainya!?Set ... Wush. Wush.“Haha. Ada apa bocah? Kau tidak bisa mengenaiku?” Sambil mengelak, Kurt tersenyum tips mengejek Denis.“Hiyaaah!”“Haaaah.”Denis semakin kesal.Saat itu pula Denis mempercepat ayunan tongkatnya ke tubuh Kurt. Namun tetap saja, serangan yang dia lancarkan benar-benar sia-sia dan hanya memukul angin. Pria ini terlihat seolah-olah sedang menari mempermaikan Denis.‘Hh, bocah ini tidak ada apa-apanya buatku,’ batin Kurt. Semakin lama

DMCA.com Protection Status