Share

Bab 69

last update Last Updated: 2022-02-22 23:14:07

Drake terkejut. Dia langsung ngerem mendadak dan memarkirkan mobil di pinggir jalan.

Denis menunjuk ke arah tiga pria berpakaian hitam tersebut, kemudian Drake melihat ke arah yang di tunjuk Denis. Wajahnya seketika berubah.

“Mereka anak buah Organisasi misterius, Tuan!” cetus Drake.

“Hah! Sedang apa mereka?” tanya Denis.

“Kelihatannya, mereka sedang menagih uang sewa! Aku pernah lihat kejadian seperti ini. Sepertinya pemilik toko itu tidak bisa membayar uang sewa dan sebagai gantinya, rumah, toko, beserta semua barang-barang dan harta yang mereka miliki akan di rampas!”

Denis mengepalkan tangan, kesal.

Dia benar-benar tidak menyangka akan langsung bertemu dengan orang-orang dari organisasi misterius. Terlebih dalam situasi seperti ini!

Ini tidak bisa dibiarkan!

“Ayo, tolong mereka Drake!”

“Ah! Tunggu, tuan. Jangan ke sana!” teriak Drake, panik.

Denis men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Agent Bayangan   Bab 70

    Mendengar itu, Gibs kaget sekaligus tidak terima. Berani sekali ada orang yang memanggilnya begitu. Apa orang itu tidak tahu siapa dia, hah?Gibs kemudian melihat ke arah sumber suara. Seorang pemuda tampan memakai jaket sweater warna hitam sekarang tengah memandangnya dengan tatapan tajam dan dingin.“Hei, anak muda! Siapa kau? Berani sekali kau memanggilku ‘botak'!” Gibs menggertakan gigi menatap pemuda itu dengan tajam.Pemuda itu mengerutkan kening. Emang benar dia botak, bukan? Apa ada yang salah?'’ pikirnya.Tentu saja pemuda itu adalah Denis.Denis tidak menghiraukannya dan segera berkata dengan nada mengancam, “Tak peduli siapa aku. Lepaskan mereka!”Gadis cantik dan wanita setengah baya itu tercengang menyadari kedatangan seorang pemuda dan langsung berbicara begitu pada tuan Gibs. Meski mereka senang ada yang membantunya, tapi, berani sekali pemuda ini mengganggu para anak buah Organisasi misteri

    Last Updated : 2022-02-24
  • Agent Bayangan   Bab 71

    “Akkhhh ...”Gibs menggeram. Dia mengusap-ngusap pinggangnya dengan tangan kiri kemudian berbalik melototi Denis tajam.“Bocah sialan! Berani sekali kau melempar batu padaku! Kau mau mati, hah?” raung Gibs marah.Namun, tepat saat Gibs selesai bicara, Denis langsung berlari ke arah Gibs lalu melompat dan menerjang dada Gibs dengan keras.*Bug.Gibs mundur beberapa langkah ke belakang.“Sialan! Berani-beraninya kau menyerangku!” Gibs semakin geram.Di sisi lain, semua orang kaget melihatnya!Berani sekali pemuda itu menyerang tuan Gibs! Siapa sebenarnya dia?Denis tidak menghiraukan Gibs. Dia berbalik menghampiri wanita setengah baya itu yang masih terduduk di tanah, lalu berjongkok menepuk pundak wanita itu dengan lembut. “Ibu tidak apa-apa? Ibu tenang saja, aku tidak akan membiarkan mereka membawa putrimu,” kata Denis sambil senyum ramah, terharu melihat kondisi wanita itu

    Last Updated : 2022-02-26
  • Agent Bayangan   Bab 72

    “Denis, masa iya kamu sudah melupakanku. Jangan bertindak sendiri, aku pengawalmu,” kata Drake santai.Denis masih melongo menatap Drake heran.“Sudah, biar aku yang mengurus orang ini. Kamu selamatkan gadis itu lalu kita pergi dari sini.”“T-Tapi, Drake. Dia sangat kuat! Bagaimana kau bisa ...”“Aku tahu ... Aku akan menahannya. Percaya padaku!” potong Drake.Denis kemudian mengarahkan padangan ke arah gadis yang sedang ditahan dua pria tinggi di belakang Gibs.“Oke! Aku akan melawan dua pria itu.Tolong tahan dia, Drake!” ucap Denis tegas.Meski Denis masih kebingungan kenapa Drake bisa menyakiti pria botak itu, dia tidak punya waktu untuk memikirkannya sekarang. Prioritas utamanya adalah menyelamatkan gadis itu agar tidak dibawa oleh mereka.Denis kemudian berlari mengha

    Last Updated : 2022-02-27
  • Agent Bayangan   Bab 73

    Dor. Dor.Dor...Gibs melepaskan beberapa kali tembakan ke arah Denis yang masih bersembunyi di balik tembok. Beruntung tembakannya meleset tak berarah.Setelahnya, Gibs lari ke arah teman-temannya sambil berteriak. “Kalian! Kita pergi dari sini!”“Tapi, Gibs. Bagaimana dengan gadis itu?”“Lupakan dia!”“Ahhhkkk, sial!”“Hei, bocah! Aku akan mengingatmu!” teriak Gibs lagi ke arah Denis, lalu ketiganya pergi dengan terbirit-birit.Setelah menyadari Gibs dan kelompoknya pergi, Denis dan gadis itu segera keluar dari lorong dan berbegas menghampiri wanita setengah baya tadi dengan terengah-engah.Wanita itu sudah tergeletak di tanah. Perutnya tertembak dan bajunya sudah sangat berlumuran darah.“Bu! Bertahanlah, Bu!

    Last Updated : 2022-03-03
  • Agent Bayangan   Bab 74

    “Dia juga terkenal sangat pintar dan memiliki kekuatan sakti. Berkat kekuatannya itu, kekuasaan mereka semakin meningkat dan bertambah besar sehingga makin terkenal di kalangan dunia bawah. Bukan hanya di SpringField. Keluarga-keluarga kaya di Bandung City dan keluarga kaya dari negara lain juga banyak yang bergabung dengan mereka.”“Aku tahu kamu kesal pada orang yang telah membunuh ibu gadis itu, tapi saran aku jangan coba-coba berurusan dengan mereka Denis. Mereka sangat kejam dan tidak manusiawi! Terlebih, banyak orang-orang sakti juga yang bergabung dengan mereka!”Denis termenung beberapa saat mendengar penjelasan dari Jake. Pemimpin mereka berinisial ‘X’ dan punya kekuatan sakti? Kekuatan seperti apa?Denis tiba-tiba teringat dengan Jameson—anak buah Keluarga Brintong di desa Western Cily— yang waktu itu hendak menculik Siska. Waktu itu Denis dikalahkan oleh Jameson karena dia menggunakan kekuatan sakti saat

    Last Updated : 2022-03-03
  • Agent Bayangan   Bab 75

    “Benar-benar canggih. Sepertinya mereka menjualnya secara ilegal. Alat secanggih itu tidak mungkin diperjual belikan, bukan?” kata Denis terkagum mendengarnya.“Kau benar. Danger Scanner tidak diperjual belikan ke sembarang orang. Biasanya alat itu hanya dijual untuk militer dan kepolisian saja. Aku tidak tahu bagaimana mereka bisa dapat alat itu. Yang jelas kamu harus membelinya, Denis. Harga aslinya sangat mahal mencapai lima ratus ribu dollar, tapi karena mereka melelangnya, kau mungkin bisa mendapatkan alat itu dengan harga yang lebih murah,” jelas Drake.Denis terdiam sejenak. Alat itu memang sangat canggih jika bisa mendeteksi apa saja. Paman Jake benar. Mungkin dia harus membelinya agar nanti ketika di desa dia bisa tahu kapan organisasi YungZo akan menyerang. Denis harus membeli alat itu tak peduli berapapun harganya.“Ya, aku memang membutuhkan alat semacam itu paman. Aku harus membelinya. Sekarang beritahu aku di mana pasa

    Last Updated : 2022-03-04
  • Agent Bayangan   Bab 76

    “Oh, benarkah?” Jake terkejut.Sebenarnya, tadi Jake sempat merasa tenang Denis tidak bisa masuk ke pasar gelap karena memang harus ada orang dalam. Itu karena Jake benar-benar khawatir takut Denis akan kenapa-napa. Pasar gelap termasuk sarangnya organisasi misterius itu. Jake tidak mau suatu hal buruk terjadi pada Denis jika dia masuk ke sana.Namun, mengetahui Denis punya kenalan yang bisa membawanya masuk, kekhawatiran Jake muncul lagi.“Ya, Paman. Dia temanku. Aku yakin dia bisa membawaku masuk ke pasar gelap.” Denis menyeringai gembira. “Ya, sudah. Sekarang aku mau latihan lagi. Tolong ajarin aku lagi, Paman!”Denis kemudian mengambil senjata lalu menodongkannya ke patung besi tipis (sasaran menembak) di ujung ruangan.“T-Tapi, Denis? Ahhh,, sialan kau ini. Kenapa sikapmu itu belum berubah, sih! Hauhhh ....” Jake menggeleng-gel

    Last Updated : 2022-03-06
  • Agent Bayangan   Bab 77

    Dengan sigap Cindy mulai mengetik kembali.[ “Apa benar itu mobil milik pengawal keluarga Zero yang misterius itu?” ][ “Benar, Cindy. Aku tadi ada di gerbang dan melihatnya langsung. Plat mobil itu berakhiran ‘699'. Tidak salah lagi itu mobil pengawal keluarga Zero.” ] balas salah seorang anggota grup.[ “Ya, dia benar! Aku juga tadi melihatnya langsung. Tampaknya pengawal keluarga Zero itu sengaja menjemput Denis. Bukan hanya itu, pengawal itu juga membukuk hormat pada si Denis. Tidak mungkin bukan kalau pengawal itu membukuk ke sembarang orang. Mungkin, dia benar-benar Tuan Tayson?” ] tambah yang lain.[ “Ya! Bisa saja! Lagipula mana mungkin pengawal itu keluar jika bukan untuk menjemput atau mengawal anggota keluarga Zero. Sepertinya Denis benar-benar Tuan Tayson yang misterius itu!” ][ “Aduh, gimana ini? Kita kan s

    Last Updated : 2022-03-06

Latest chapter

  • Agent Bayangan   Bab 108

    “Luka sayatan di punggung Tuan Tayson sangat dalam sehingga menembus tulangnya. Dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah.”“Masa kritisnya sudah lewat, tapi kita tidak bisa menjamin beliau akan siuman,” ucap Dokter Herlin lemas.Mendengar itu, seketika Kim terperangah merasakan nafasnya sedikit sesak.“A-Apa ...!”Tidak bisa menjamin Tuan Tayson akan siuman! Maksudnya?Kim membelalak tak percaya mendengar pertanyaan dokter Herlin. Badannya membeku hingga beberapa detik.“Dok, A-Anda serius? Separah itukah kondisi Tuan Tayson?”“Maafkan saya, Tuan.” Dokter Herlin merasa tidak enak. Dia hanya menundukkan kepala, lemas.Kim menghembuskan nafas berat, tidak tahu apa yang harus dikatakan.‘T-Tuan Tayson!!! Anda ... Anda kenapa bisa sampai seperti ini!’ Kim bergumam sedih.Dari kejauhan, Kayla dan Drake masih memperhatikan mereka dengan wajah serius.Beberapa menit kemudian Kim kembali dengan wajah pucat, menundukkan kepala lemas lalu terduduk di kursi samping Tuan Jake.Drake dan yang l

  • Agent Bayangan   Bab 107

    Putri yang juga terkejut, dia berteriak lalu ngambil jaket Salma dan lari mengejar. Teman asramanya saling pandang, kemudian ikut menyusul. Di luar, Salma lari di samping Cindy, tidak mengatakan sepatah katapun. “Salma, ini jaket!” Putri berteriak dari belakang. Salma tidak menjawab. Ia sama sekali tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai, yang Salma pikirkan saat ini hanyalah Denis! “Di luar dingin Salma, kamu bisa sakit,” ujar Putri cemas, mengikuti Salma hendak memakaikan jaket. Namun Salma menolak. Melihat ekspresinya Putri mengerti kalau Salma pasti sangat mengkhawatirkan Denis. Dia beralih kepada Cindy dan berkata, “Cindy, Lydia, kalian serius Denis masuk rumah sakit?” “Ya, aku serius! Semua orang sudah mengetahuinya. Sekarang Denis dirawat di rumah sakit Hopskin Hospital.” Cindy menjawab tegas. “Apa yang terjadi?” “Denis diserang saat berkunjung ke Springfield. Menurut pengakuan seorang pengawal keluarga Zero di sosial media, dia bilang saat mereka menjemput Denis ke

  • Agent Bayangan   Bab 106

    Aiden menunduk berpikir sejenak. “Hm, iya, kemarin aku bicara dengan Denis, dia bilang dia punya urusan di kota itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, tiba-tiba kami mendapat kabar kalau Denis terluka. Aku penasaran siapa yang berani melukai Denis.””Katanya Denis terluka parah, apa benar begitu?” tanya Tasya gelisah.“Ya, kalau pengawal itu bilang Denis kritis, kondisinya pasti sangat parah. Aku harap tidak terjadi sesuatu hal yang serius kepadanya. Semoga aja dia baik-baik saja,” jawab Aiden lemas.Taysa tentu semakin risau mendengarnya. Semua orang yang ada di sana pada cemas berharap Tuan Tayson baik-baik saja.********[Universitas Yunzi]Pukul 22:30Dari asrama putri, Salma dan teman-teman seasramanya lagi asik mengobrol pada belum tidur. Putri duduk di samping kiri Salma, sementara yang lain duduk posisi melingkar saling berhadap-hadapan.“Eh, ngomong-ngomong, apa kalian tahu Tuan Kim?” ujar Vanie tiba-tiba.“Tuan Kim?”“Tuan Kim pemilik perusahaan Safety Mountain En

  • Agent Bayangan   Bab 105

    Kim beserta seluruh bodyguad keluarga tiba di rumah sakit Hopskin Hospital.Sebuah rumah sakit besar dan juga megah. Rumah sakit kelas elit yang hanya diperuntukan untuk pejabat pemerintah dan keluarga-keluarga kaya saja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kawasan Parahiangan Asri.Denis langsung dibawa masuk oleh beberapa petugas medis dan tiga dokter tadi. Kim tentu saja ikut masuk ke dalam.Dari halaman depan, Drake memberi intruksi kepada seratus lima puluh bodyguard yang lagi berbaris rapi di hadapannya.“Seperti yang kalian lihat, Tuan Tayson mengalami kecelakaan saat sedang berkunjung ke kota Springfield. Saat ini kita belum tahu kondisinya bagaimana.”“Kita harus memperketat keamanan rumah sakit ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke ruangan tempat Tuan Tayson dirawat. Siapapun itu, kecuali ada izin dari saya dan Tuan Kim.”“Sebagian, jaga Tuan Tayson dari ruangannya. Sebagian lagi jaga pintu masuk utama rumah sakit. Sisanya berjaga di halaman depan dan pastikan jangan ada war

  • Agent Bayangan   Bab 104

    Di salah satu helikopter hitam berlambangkan tulisan ‘K-ZERO’ warna putih di pintunya, Kim duduk di kursi kiri samping pilot, memakai headphone.“Bertahanlah Tuan Tayson, kami akan segera tiba.”Kim sangat gelisah. Ia terus melihat-lihat ke bawah dengan raut muka cemas, berharap Denis baik-baik saja.“Kita sudah tiba di perbatasan kota Springfield, Tuan,” kata si pilot.“Baiklah, langsung ke lokasi yang dikirim Drake,” jawab Kim singkat, ketika kemudian radio komunikasi mengeluarkan suara.[“Kode : 110, 110 : Arah jam 12, terlihat satu mobil di atas jembatan dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata.”][“Saya ulangi, arah jam 12 di atas jembatan, terlihat ada satu mobil dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Kami menunggu intruksi. Ganti,”] kata seseorang dari helikopter depan.Mendengarnya, sontak Kim mengambil teropong kecil lalu melihat ke arah yang dituju.Memang benar, di atas jembatan di bawahnya terlihat ada banyak sekali mobil Jeep dan kelompok orang bersenjata sedan

  • Agent Bayangan   Bab 103

    Drake tentu ikut menengok ke belakang. Sementara Jake melihatnya dari kaca spion.“Apa mereka mau ngejar kita sampai Bandung City? Yang benar saja!” gerutu Drake.Jake dengan cepat menginjak full pedal gas. Mereka melaju di kecepatan 90 km/jam. Jake memukul setir mobil mengernyitkan wajah.“Ah, brengsek! Mobil ini sudah cukup tua. Hanya segini kecepatan fullnya! Drake, apa kau sudah memberitahu Tuan Kim?”“Sudah, saat ini mereka pasti sedang menuju ke sini.”“Baguslah! Kita harus bertahan selama mungkin menunggu kedatangan mereka.”“Mereka semakin dekat Tuan Jake!” teriak Blondie makin panik, masih melihat ke belakang. Benar-benar kebingungan karena dia tahu kalau sudah berhadapan dengan organisasi misterius, mereka pasti akan mati!“Drake! Di bawah kursimu ada senjata. Tembak mereka! Kita harus mengulur waktu!” perintah Jake.Dengan sigap Drake berdiri membuka jok mobil. Ternyata benar di bawah joknya ada beberapa senjata. Drake mengambil satu senjata laras panjang kemudian mengeluar

  • Agent Bayangan   Bab 102

    “Sudah, lebih baik kalian segera pergi dari sini dan selamatkan nyawa Denis. Kondisinya saat ini sedang kritis. Selain itu, organisasi ini sudah mengerahkan banyak orang untuk mengejar kalian. Kalian harus cepat-cepat keluar dari kota ini!” potong kakek tua itu dengan nada santai.Jake lalu terdiam, melihat kembali tubuh Denis yang sudah berlumuran darah dan luka di punggungnya benar-benar fatal. Tuan ini benar, mereka harus segara keluar dari kota Springfield dan membawa Denis ke Bandung City. Denis harus segera dilarikan ke rumah sakit! Jika tidak, dia akan mati karena kehabisan darah!‘Sialan! Deniissss, Denisss. Makanya dari awal aku ragu mengizinkanmu masuk ke sini. Sudah dibilang organisasi ini sangat kejam. Kau tetap saja bersikeras ingin masuk.’ Jake menggerutu dalam hati, menyesal telah mengizinkan Denis masuk ke pasar gelap.“Baiklah! Bocah Blondie, ayo angkat dia,” ujar Jake kepada Blondie lalu keduanya membopong tubuh Denis dan dimasukkan ke dalam mobil. Tak lupa Blondie m

  • Agent Bayangan   Bab 101

    “Hah!? Hilang?”Sontak semua mengangkat alis.“Bagaimana bisa?” tanya Gibs heran. Nik dan para anak buah lain hanya diam saling tatap-tatapan.“B-Barusan ... ada orang tak dikenal entah dari mana datangnya. Orang itu menyerang kita lalu membawa kabur mayat bocah itu, Tuan,” ujar pria tersebut memasang wajah panik.Gibs mengerutkan dahi.Orang tak dikenal?“Siapa ... apa kau lihat wajahnya?”“T-Tidak, Tuan. Hanya saja, orang itu memakai tudung dan juga sangat kuat. Tuan Kurt saja sampai kewalahan menghadapinya. Itu sebabnya saya ke sini memberitahu Anda,” jelas pria itu.‘Hah, sangat kuat? Siapa dia?’ batin Gibs bertanya-tanya.“Tunggu apa lagi? Kerahkan semua anggota dan cari orang itu! Mereka pasti belum keluar dari sini. Cepat!” perintah Gibs kemudian dengan tegas.“B-Baik, Senior!”“Baik, Tuan!”Beberapa anak buahnya mengangguk lalu sebagian ada yang masuk ke lorong, ada juga yang keluar ruangan berniat memberitahu anak buah lain. Nik sendiri masuk lagi ke lorong itu ingin melihat

  • Agent Bayangan   Bab 100

    Detik itu juga Kurt berlari kencang ke arah Denis dengan tubuh yang diselimuti cahaya asap. Kurt mengepalkan tinju keras berniat menghabisi bocah ini sekali serangan.Denis sedikit merinding. Sialan! Ia mundur satu langkah mengarahkan tongkat besinya ke arah Kurt. Dengan cepat Denis membanting-banting tongkatnya.Tak disangka, Kurt dapat menghindari serangan Denis dengan mudah. Ia mengelak kesana-kemari tak ada satupun serangan yang bisa mengenainya. Hal itu membuat Denis terkejut! Apa-apaan orang ini? Kenapa aku tidak bisa mengenainya!?Set ... Wush. Wush.“Haha. Ada apa bocah? Kau tidak bisa mengenaiku?” Sambil mengelak, Kurt tersenyum tips mengejek Denis.“Hiyaaah!”“Haaaah.”Denis semakin kesal.Saat itu pula Denis mempercepat ayunan tongkatnya ke tubuh Kurt. Namun tetap saja, serangan yang dia lancarkan benar-benar sia-sia dan hanya memukul angin. Pria ini terlihat seolah-olah sedang menari mempermaikan Denis.‘Hh, bocah ini tidak ada apa-apanya buatku,’ batin Kurt. Semakin lama

DMCA.com Protection Status