Share

Bab 22

Penulis: Guardian_eagle
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-29 11:41:56

Seketika Denis tersentak dan langsung berdiri.

Lagi-lagi dia dikejutkan dengan informasi yang dibicarakan komandannya barusan!

Serangan organisasi YungZo akan berawal dari desanya? Itu berarti, desa Western Cily sedang dalam bahaya! Tentu Denis tidak terima dengan semua itu. Bagaimanapun, desa Western Cily adalah desa tempat kelahirannya sendiri.

Meskipun desa Western Cily terbilang kampung, Denis tetap bersyukur bisa terlahir di desa yang indah itu. Dia sangat mencintai kampung halamannya setengah mati!

“Aku ingin kamu segera mempersiapkan diri di desamu dan mencari tempat perlindungan yang aman agar bisa menghindari kemungkinan terburuk di masa depan, Denis!" perintah komandan Andri.

Denis mengepalkan tangannya dengan erat.

"Baik komandan! Aku akan segera pulang dan menyiapkan segalanya di sana. Tetapi sebelum itu, izinkan aku untuk berlatih menembak dengan Paman Jake. Setelahnya, aku akan pulang ke desa," tegas Denis bersemangat.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Agent Bayangan   Bab 23

    Meski begitu, lebih baik memberitahu William seorang daripada orang lain tahu masalah ini. Lagipula, William adalah satu-satunya teman Denis yang paling dekat dengannya saat ini di Universitas Yunzi. William dan teman asramanya tidak seperti para pria lain yang selalu iri dan jengkel pada Denis karena menjadi idola para gadis cantik di sana. Williiam selalu baik dan perhatian pada Denis. Dengan demikian, Denis tidak keberatan untuk memberitahu William soal penyerangan tersebut. “Okey. Aku akan menjawabnya dan menjelaskan semuanya padamu. Tapi sebelum itu, aku ingin kamu berjanji satu hal padaku!" Denis menatap William dengan serius. “Apa itu?" tanya William. “Aku ingin kamu merahasiakan tentang ini kepada siapapun! Jangan sampai ada orang lain yang tahu mengenai masalah ini. Ini rahasia kita berdua. Mengerti?" “Baik! Aku janji akan merahasiakanya, Denis! Percaya padaku!" William mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-30
  • Agent Bayangan   Bab 24

    Denis dan William saling memandang. Setelahnya, Denis beralih pada Benyamin dan menjawabnya dengan tenang, “Bukan siapa-siapa. Tidak, keluargaku baik-baik saja." Seketika teman asrama Denis merasa lega. “Baguslah kalau begitu, Denis. Aku kira ada apa." “Iya, Denis," tambah yang lain. “Tidak ada. Kalian tenang saja." Denis tersenyum kecil. Dia merasa tersentuh melihat teman-teman asramanya mengkhawatirkannya. Ketika di desa, Denis tidak punya seorangpun teman laki-laki yang dekat dengannya, mereka selalu menghina dan merendahkan Denis. Hanya Siska dan mantan pacarnya Salma yang dekat dengannya waktu itu. Tetapi, sekarang Salma sudah berpacaran dengan Rio—anak dari keluarga kaya— yang pada akhirnya Salma juga menjauhinya. Denis merasa bahagia dan tidak mau teman-teman asrama menjauinya. Hanya merekalah teman yang Denis miliki saat ini. Ahhh, memikirkan Salma, Denis jadi kepikiran bagaimana kondisi Salma sek

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31
  • Agent Bayangan   Bab 25

    Blondie memanggil Denis dengan menggunakan mix sehingga semua orang yang ada di kerumunan itu bisa mendengar perkataanya. Saat itu juga, semua orang di sana berbalik dan melihat ke arah Denis yang baru memasuki gerbang. Sontak Denis terkejut. ‘Kenapa mereka menungguku? Ada apa ini?' Denis bergumam keheranan. Seketika Denis merasa canggung karena dilihat oleh semua orang di sana. “Kami tahu kau akan datang jam segini, Denis. Kemarilah, aku akan menunjukan sesuatu," kata Blondie sambil tersenyum jahat pada Denis di atas podium. Denis mengerutkan kening. Dia beralih menatap William, berharap dia tahu sesuatu. Menyadari Denis melirik ke arahnya, William menggelengkan kepala. Tampaknya, William juga tidak mengetahui apa maksud Blondie. ‘Apa yang akan dia lakukan?' Denis membatin. “Denis, cepat naik ke podium. Blondie bilang katanya dia mau menunjukan sesuatu pada kami. Untuk itu kami menunggumu lama dari tadi!"

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01
  • Agent Bayangan   Bab 26

    Denis menggelengkan kepala, kemudian berbalik menatap Blondie dengan tatapan dingin.Blondie membalas tatapan Denis dan menjawab, “Denis Denis. Kau itu bodoh apa gimana? Apa kau pikir kita bisa mengampunimu setelah kau berpura-pura kaya di hadapan kita? Sungguh tidak tahu malu sekali kau ini!"Blondie memperlihatkan keangkuhannya di hadapan para gadis, berharap mereka akan mengaguminya kembali.“Blondie benar! Tindakanmu selama ini sungguh tidak bisa dimaafkan, Denis!"“Aku tidak menyangka, ternyata dia rela berpura-pura kaya hanya karena ingin kuliah di sini. Kalau aku jadi dia, aku tidak mungkin melakukan itu."Secara mengejutkan, gadis-gadis di sana tiba-tiba menghina dan merendahkan Denis.Denis yang mendengarnya, seketika dia merasa agak sedikit kesal pada Blondie.“Apa yang kau inginkan?" tanya Denis dingin.Blondie kembali tertawa sebelum kemudian menjawab, “Dasar bodoh. Aku heran kenapa kam

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02
  • Agent Bayangan   Bab 27

    Tetapi, belum sempat Denis melangkah, tiba-tiba dari kerumunan datang seorang gadis cantik berambut pirang kuncir kuda, berpakain mewah, berlari menaiki podium dan berhenti tepat di depan Denis.“Kamu tidak apa-apa Denis?"Wajahnya yang manis, kulitnya yang putih mulus, gadis cantik itu menatap Denis dan bertanya dengan nada yang terdengar cemas. Tasya Zaela.Seorang tuan putri dari salah satu keluarga terkaya nomor tiga di Bandung City, yaitu Keluarga Zela.Tentu semua orang di sana sudah tahu siapa gadis cantik itu. Termasuk Denis.Sebagai tanggapan, Denis hanya mengangguk pelan pada Tasya.Denis terfana melihat kecantikan Tasya dari dekat.Melihat kecantikan gadis itu, entah kenapa, tiba-tiba rasa kesalnya pada Blondie seketika hilang.Tetapi, saat bersamaan, Denis heran. Kenapa Tasya naik ke podium? Jika dilihat dari pertanyaanya barusan, tampaknya Tasya mengkhawatirkan Denis.Setelah melihat kondisi Denis, Tas

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-03
  • Agent Bayangan   Bab 28

    “Katakan apa itu?" Denis penasaran.“Kalau kamu ingin aku merahasiakannya, bolehkah kita berteman?" ucap Tasya dengan sedikit malu-malu sambil sedikit menundukan kepala.Seketika Denis tertegun sejenak. ‘Berteman? Bukankah dia sudah mengenalku?'Denis mengangkat alis sambil tertawa kecil dalam hati. Dia kira Tasya mau minta sesuatu apa. Ternyata hanya ingin berteman dengannya. Sungguh wanita yang aneh.“Kamu ini bicara apa. Kita kan sudah berteman. Bukannya kamu sudah mengenalku?"Tasya mengangguk pelan.“Ya, kalau sudah kenal, berarti kita sudah berteman, bukan?"Mendengar perkataan Denis, dengan sigap Tasya berkata, “Bukan itu maksudku, Denis."“Terus?"Sekali lagi Denis mengangkat alis.“Selama ini, aku tidak mempunyai seorang teman yang sangat dekat denganku. Aku selalu dikelilingi orang-orang kaya yang sombong seperti orang-orang di sini. Aku tidak punya teman s

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-04
  • Agent Bayangan   Bab 29

    Di saat yang sama, di dalam ruangan paling mewah di villa itu, seorang pria paruh baya dengan aura karismatik terlihat sedang berbincang-bincang dengan para pembisnis.Dia adalah Tuan Kim, pemilik Safety Mountain Entertaiment, yang membuatnya otomatis menjadi orang terkaya di Bandung City.Beberapa detik kemudian secara mengejutkan, Kim tiba-tiba berlari ke luar ruangan dengan tergesa-gesa tepat setelah dia menutup teleponnya.“Tuan Kim, ada apa?" Rekan-rekannya yang lain bertanya heran.Di ruang depan saat Busty baru akan berjalan menuju kamar yang disewa, tiba-tiba dia terkejut melihat Denis kembali memasuki villa.‘Mau apa pria penipu itu datang lagi kemari?' pikirnya. Dia lalu menawarkan diri untuk membantu Jane.“Nona Jane, sebaiknya kau segera panggil petugas keamanan. Itu satu-satunya cara untuk menghadapi si kampungan ini." Busty tersenyum sambil

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-05
  • Agent Bayangan   Bab 30

    Pasalnya, Jessica, pemilik asli Safety Mountain Entertainment adalah orang yang berjasa di hidupnya. Karena Jessica-lah dia dapat hidup seperti sekarang. Dan baru saja, pegawainya mengusir adik Jessica, pemilik ke dua tempat ini? Jika Jessica dan Ayahnya Denis tahu, hidupnya akan berubah seperti dulu lagi dalam semalam.Jane kebingungan dan hanya bisa menundukan kepala, tidak berani berkata apa-apa. Sementara Busty masih penasaran. “Tuan Kim, apakah Anda yakin tidak sedang melakukan kesalahan? Bagaimana bisa pria kampungan ini adalah pemilik Parahiangan Asri?”*Plakk ...Kim menampar keras pipi Busty dengan marah. “Brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”“M-Maaf, Tuan Kim! Aku ... aku tidak mengatakan apa-apa.” Busty menutup wajah. Merasakan panas menjalar di pipi kirinya. Meski dia juga berasal dari keluarga terpandang, tapi tentu tidak ada apa-apanya dibanding dengan kekayaan Kim.“Sekuriti! Usir pria

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06

Bab terbaru

  • Agent Bayangan   Bab 108

    “Luka sayatan di punggung Tuan Tayson sangat dalam sehingga menembus tulangnya. Dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah.”“Masa kritisnya sudah lewat, tapi kita tidak bisa menjamin beliau akan siuman,” ucap Dokter Herlin lemas.Mendengar itu, seketika Kim terperangah merasakan nafasnya sedikit sesak.“A-Apa ...!”Tidak bisa menjamin Tuan Tayson akan siuman! Maksudnya?Kim membelalak tak percaya mendengar pertanyaan dokter Herlin. Badannya membeku hingga beberapa detik.“Dok, A-Anda serius? Separah itukah kondisi Tuan Tayson?”“Maafkan saya, Tuan.” Dokter Herlin merasa tidak enak. Dia hanya menundukkan kepala, lemas.Kim menghembuskan nafas berat, tidak tahu apa yang harus dikatakan.‘T-Tuan Tayson!!! Anda ... Anda kenapa bisa sampai seperti ini!’ Kim bergumam sedih.Dari kejauhan, Kayla dan Drake masih memperhatikan mereka dengan wajah serius.Beberapa menit kemudian Kim kembali dengan wajah pucat, menundukkan kepala lemas lalu terduduk di kursi samping Tuan Jake.Drake dan yang l

  • Agent Bayangan   Bab 107

    Putri yang juga terkejut, dia berteriak lalu ngambil jaket Salma dan lari mengejar. Teman asramanya saling pandang, kemudian ikut menyusul. Di luar, Salma lari di samping Cindy, tidak mengatakan sepatah katapun. “Salma, ini jaket!” Putri berteriak dari belakang. Salma tidak menjawab. Ia sama sekali tidak peduli dengan pakaian yang dia pakai, yang Salma pikirkan saat ini hanyalah Denis! “Di luar dingin Salma, kamu bisa sakit,” ujar Putri cemas, mengikuti Salma hendak memakaikan jaket. Namun Salma menolak. Melihat ekspresinya Putri mengerti kalau Salma pasti sangat mengkhawatirkan Denis. Dia beralih kepada Cindy dan berkata, “Cindy, Lydia, kalian serius Denis masuk rumah sakit?” “Ya, aku serius! Semua orang sudah mengetahuinya. Sekarang Denis dirawat di rumah sakit Hopskin Hospital.” Cindy menjawab tegas. “Apa yang terjadi?” “Denis diserang saat berkunjung ke Springfield. Menurut pengakuan seorang pengawal keluarga Zero di sosial media, dia bilang saat mereka menjemput Denis ke

  • Agent Bayangan   Bab 106

    Aiden menunduk berpikir sejenak. “Hm, iya, kemarin aku bicara dengan Denis, dia bilang dia punya urusan di kota itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, tiba-tiba kami mendapat kabar kalau Denis terluka. Aku penasaran siapa yang berani melukai Denis.””Katanya Denis terluka parah, apa benar begitu?” tanya Tasya gelisah.“Ya, kalau pengawal itu bilang Denis kritis, kondisinya pasti sangat parah. Aku harap tidak terjadi sesuatu hal yang serius kepadanya. Semoga aja dia baik-baik saja,” jawab Aiden lemas.Taysa tentu semakin risau mendengarnya. Semua orang yang ada di sana pada cemas berharap Tuan Tayson baik-baik saja.********[Universitas Yunzi]Pukul 22:30Dari asrama putri, Salma dan teman-teman seasramanya lagi asik mengobrol pada belum tidur. Putri duduk di samping kiri Salma, sementara yang lain duduk posisi melingkar saling berhadap-hadapan.“Eh, ngomong-ngomong, apa kalian tahu Tuan Kim?” ujar Vanie tiba-tiba.“Tuan Kim?”“Tuan Kim pemilik perusahaan Safety Mountain En

  • Agent Bayangan   Bab 105

    Kim beserta seluruh bodyguad keluarga tiba di rumah sakit Hopskin Hospital.Sebuah rumah sakit besar dan juga megah. Rumah sakit kelas elit yang hanya diperuntukan untuk pejabat pemerintah dan keluarga-keluarga kaya saja. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Kawasan Parahiangan Asri.Denis langsung dibawa masuk oleh beberapa petugas medis dan tiga dokter tadi. Kim tentu saja ikut masuk ke dalam.Dari halaman depan, Drake memberi intruksi kepada seratus lima puluh bodyguard yang lagi berbaris rapi di hadapannya.“Seperti yang kalian lihat, Tuan Tayson mengalami kecelakaan saat sedang berkunjung ke kota Springfield. Saat ini kita belum tahu kondisinya bagaimana.”“Kita harus memperketat keamanan rumah sakit ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke ruangan tempat Tuan Tayson dirawat. Siapapun itu, kecuali ada izin dari saya dan Tuan Kim.”“Sebagian, jaga Tuan Tayson dari ruangannya. Sebagian lagi jaga pintu masuk utama rumah sakit. Sisanya berjaga di halaman depan dan pastikan jangan ada war

  • Agent Bayangan   Bab 104

    Di salah satu helikopter hitam berlambangkan tulisan ‘K-ZERO’ warna putih di pintunya, Kim duduk di kursi kiri samping pilot, memakai headphone.“Bertahanlah Tuan Tayson, kami akan segera tiba.”Kim sangat gelisah. Ia terus melihat-lihat ke bawah dengan raut muka cemas, berharap Denis baik-baik saja.“Kita sudah tiba di perbatasan kota Springfield, Tuan,” kata si pilot.“Baiklah, langsung ke lokasi yang dikirim Drake,” jawab Kim singkat, ketika kemudian radio komunikasi mengeluarkan suara.[“Kode : 110, 110 : Arah jam 12, terlihat satu mobil di atas jembatan dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata.”][“Saya ulangi, arah jam 12 di atas jembatan, terlihat ada satu mobil dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata. Kami menunggu intruksi. Ganti,”] kata seseorang dari helikopter depan.Mendengarnya, sontak Kim mengambil teropong kecil lalu melihat ke arah yang dituju.Memang benar, di atas jembatan di bawahnya terlihat ada banyak sekali mobil Jeep dan kelompok orang bersenjata sedan

  • Agent Bayangan   Bab 103

    Drake tentu ikut menengok ke belakang. Sementara Jake melihatnya dari kaca spion.“Apa mereka mau ngejar kita sampai Bandung City? Yang benar saja!” gerutu Drake.Jake dengan cepat menginjak full pedal gas. Mereka melaju di kecepatan 90 km/jam. Jake memukul setir mobil mengernyitkan wajah.“Ah, brengsek! Mobil ini sudah cukup tua. Hanya segini kecepatan fullnya! Drake, apa kau sudah memberitahu Tuan Kim?”“Sudah, saat ini mereka pasti sedang menuju ke sini.”“Baguslah! Kita harus bertahan selama mungkin menunggu kedatangan mereka.”“Mereka semakin dekat Tuan Jake!” teriak Blondie makin panik, masih melihat ke belakang. Benar-benar kebingungan karena dia tahu kalau sudah berhadapan dengan organisasi misterius, mereka pasti akan mati!“Drake! Di bawah kursimu ada senjata. Tembak mereka! Kita harus mengulur waktu!” perintah Jake.Dengan sigap Drake berdiri membuka jok mobil. Ternyata benar di bawah joknya ada beberapa senjata. Drake mengambil satu senjata laras panjang kemudian mengeluar

  • Agent Bayangan   Bab 102

    “Sudah, lebih baik kalian segera pergi dari sini dan selamatkan nyawa Denis. Kondisinya saat ini sedang kritis. Selain itu, organisasi ini sudah mengerahkan banyak orang untuk mengejar kalian. Kalian harus cepat-cepat keluar dari kota ini!” potong kakek tua itu dengan nada santai.Jake lalu terdiam, melihat kembali tubuh Denis yang sudah berlumuran darah dan luka di punggungnya benar-benar fatal. Tuan ini benar, mereka harus segara keluar dari kota Springfield dan membawa Denis ke Bandung City. Denis harus segera dilarikan ke rumah sakit! Jika tidak, dia akan mati karena kehabisan darah!‘Sialan! Deniissss, Denisss. Makanya dari awal aku ragu mengizinkanmu masuk ke sini. Sudah dibilang organisasi ini sangat kejam. Kau tetap saja bersikeras ingin masuk.’ Jake menggerutu dalam hati, menyesal telah mengizinkan Denis masuk ke pasar gelap.“Baiklah! Bocah Blondie, ayo angkat dia,” ujar Jake kepada Blondie lalu keduanya membopong tubuh Denis dan dimasukkan ke dalam mobil. Tak lupa Blondie m

  • Agent Bayangan   Bab 101

    “Hah!? Hilang?”Sontak semua mengangkat alis.“Bagaimana bisa?” tanya Gibs heran. Nik dan para anak buah lain hanya diam saling tatap-tatapan.“B-Barusan ... ada orang tak dikenal entah dari mana datangnya. Orang itu menyerang kita lalu membawa kabur mayat bocah itu, Tuan,” ujar pria tersebut memasang wajah panik.Gibs mengerutkan dahi.Orang tak dikenal?“Siapa ... apa kau lihat wajahnya?”“T-Tidak, Tuan. Hanya saja, orang itu memakai tudung dan juga sangat kuat. Tuan Kurt saja sampai kewalahan menghadapinya. Itu sebabnya saya ke sini memberitahu Anda,” jelas pria itu.‘Hah, sangat kuat? Siapa dia?’ batin Gibs bertanya-tanya.“Tunggu apa lagi? Kerahkan semua anggota dan cari orang itu! Mereka pasti belum keluar dari sini. Cepat!” perintah Gibs kemudian dengan tegas.“B-Baik, Senior!”“Baik, Tuan!”Beberapa anak buahnya mengangguk lalu sebagian ada yang masuk ke lorong, ada juga yang keluar ruangan berniat memberitahu anak buah lain. Nik sendiri masuk lagi ke lorong itu ingin melihat

  • Agent Bayangan   Bab 100

    Detik itu juga Kurt berlari kencang ke arah Denis dengan tubuh yang diselimuti cahaya asap. Kurt mengepalkan tinju keras berniat menghabisi bocah ini sekali serangan.Denis sedikit merinding. Sialan! Ia mundur satu langkah mengarahkan tongkat besinya ke arah Kurt. Dengan cepat Denis membanting-banting tongkatnya.Tak disangka, Kurt dapat menghindari serangan Denis dengan mudah. Ia mengelak kesana-kemari tak ada satupun serangan yang bisa mengenainya. Hal itu membuat Denis terkejut! Apa-apaan orang ini? Kenapa aku tidak bisa mengenainya!?Set ... Wush. Wush.“Haha. Ada apa bocah? Kau tidak bisa mengenaiku?” Sambil mengelak, Kurt tersenyum tips mengejek Denis.“Hiyaaah!”“Haaaah.”Denis semakin kesal.Saat itu pula Denis mempercepat ayunan tongkatnya ke tubuh Kurt. Namun tetap saja, serangan yang dia lancarkan benar-benar sia-sia dan hanya memukul angin. Pria ini terlihat seolah-olah sedang menari mempermaikan Denis.‘Hh, bocah ini tidak ada apa-apanya buatku,’ batin Kurt. Semakin lama

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status