Beranda / Romansa / After That Night / HMT 12 - LOVE HAS GROWN

Share

HMT 12 - LOVE HAS GROWN

Penulis: Dewa Amour
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong.

~Tere Liye

***

Hari mulai gelap, Darren menatap pada arlojinya yang sudah menujukkan pukul tujuh malam. Mereka masih berada di resto dimana Darren mengajak Xavia untuk dinner. Pandangan Darren tertuju pada Xavia yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Entah apa yang sedang gadis itu lakukan, sedari tadi Darren merasa tak dianggap sama sekali.

Dinner yang sangat buruk!

Darren mengendurkan ikatan dasinya sembari bersandar pada bangku yang ia duduki. Sepasang netranya menoleh pada meja yang ada di sebelahnya. Tampak sepasang kekasih yang sedang menikmati dinner. Namun sangat berbeda dengannya, pasangan itu tampak sangat mesra sembari saling menyuapi satu sama lain, dan sesekali tertawa kecil pula bersamaan.

Sial!

Darren benar-benar kesal kali ini. Seumur hidupnya dirinya tak pernah berada pada situasi menyebalkan seperti sekaran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • After That Night   HMT 13 - WORDS OF LOVE

    Di antara miliaran manusia, pasti Tuhan memiliki alasan mengapa kau dan aku dipertemukan. ~ Perahu Kertas ~ *** "Lepaskan, Darren!" Xavia berontak berusaha melepaskan dirinya. "Xavia, katakan padaku dulu. Kenapa kau bersikap dingin padaku? Aku yakin, ini bukan karena teman lamamu tadi, kan?" Darren menatap Xavia dengan lembut tanpa mengendurkan dekapannya atas tubuh sintal gadis itu. Xavia terdiam sejenak, dia memalingkan wajahnya dari pria di bawahnya itu. "Xavia, kumohon katakan. Aku paling tak suka dibeginikan oleh seorang gadis," lanjut Darren masih menatap Xavia sembari menikmati aroma wewangian yang ditimbulkan dari tubuh dan rambut panjang gadis itu. Xavia membasahi bibirnya lalu berkata, "Kenapa kau tak katakan padaku, jika kau sudah memiliki seorang kekasih, Darren." Xavia memasang wajah kesalnya. Darren membulatnya matanya lalu menelan salivanya dengan kasar. Tangannya mulai mengendur dari tubuh Xavia. Keduanya pu

  • After That Night   HMT 14 - PASTEL THIN LIPS

    Menjalin hubungan bukan berarti tanpa ada pertengkaran. Kita bertengkar, tapi setelah itu kita saling memaafkan dan mencintai satu sama lain, lebih dari sebelumnya.. (Quote) *** Xavia terjaga dari tidurnya. Dia membuka matanya perlahan, netranya terasa sangat perih dan sembab, mungkin karena dirinya menangis semalaman sampai akhirnya tertidur. Pupilnya samar-samar menatap pada jam besar yang berdiri di sudut kamarnya. Jarum pendek jam itu menunjuk angka empat, sedang jarum panjangnya hampir menunjuk angka enam, namun belum sempurna. Xavia segera bangkit dan duduk di tengah ranjangnya. Dia menetralkan tubuhnya dan mengingat apa saja yang telah terjadi sebelum akhirnya dia tertidur dengan bantalnya yang dibasahi air mata. Xavia menghela napas panjang, ya, dia mengingat semuanya. Termasuk sikap plin-plan Darren yang membuatnya sangat kesal. Ah, Xavia segera turun dari ranjangnya lantas berjalan menuju kamar m

  • After That Night   HMT 15 - SECAWAN CIUMAN

    Aku hanyalah kunang-kunang, dan kau hanyalah senja, dalam gelap kita berbagi, dalam gelap kita abadi. ~ LOVE ~ *** Darren semakin mendekatkan wajahnya dan hampir saja dia mencapai ciumannya. Xavia mulai menejamkan matanya, seolah memberi akses untuk Darren atas keinginannya padanya. Hasrat mulai ambil alih, bergelora di antara mereka berdua. Darren maupun Xavia menginginkan satu sama lain. "Ehem!" terdengar seruan seorang wanita. Xavia segera membuka matanya, dia menoleh pada sumber suara itu. Ternyata Nyonya Hawk yang sedang berjalan menuju mereka, sedang Jeremy masih berdiri di ambang pintu. Wanita itu tersenyum manis sembari menjepit batang rokoknya di antara jari tengah dan telunjuknya. Sedangkan tangan kirinya menenteng sebuah tote bag. Darren segera memalingkan wajahnya dari tatapan ibunya. Ah, pasti Nyonya Hawk berpikiran yang bukan-bukan tentang dirinya. Kedua pipinya bersemu

  • After That Night   HMT 16 - ANGELA'S PLAN

    Sore yang cerah, tampak Angela yang sedang duduk sendiri di dalam sebuah cafe. Tangan kanannya memegang secangkir espresso dengan pandangan netranya yang asik memandangi lalu lalang jalan di luar sana dari dinding kaca cafe yang ada di samping mejanya. Rupanya dirinya sedang menunggu Nyonya Hawk. Angela sengaja membuat janji temu dengan ibunya Darren lewat rekannya yang kebetulan bekerja sebagai sekertaris Nyonya Hawk. Tujuan Angela ingin bertemu dengan wanita angkuh berdarah Jerman itu semata-mata untuk menjalankan misinya. Ya, besok malam Darren dan Xavia akan bertunangan, Angela bertekad untuk mengagalkan pesta besar itu. Apakah yang akan Angela lakukan, ralat, rencanakan untuk membuat pesta besar yang telah Nyonya Hawk siapkan di hotel bintang lima di Manhattan gagal total. Tentunya dia sudah menyiapkan rencana khusus dan siap diri dengan segala kemungkinan yang akan dihadapinya nanti. Angela segera meletakkan cangkir kopinya dan b

  • After That Night   HMT 17 - OFFENDED

    Sore itu di apatrmen Viktoria. Angela tampak sedang duduk menghadap meja kerjanya. Di pandanginya cuple pakaian yang baru saja selesai ia buat untuk Darren dan Xavia kenakan esok malam. Sepasang netranya menatap nanar pada cuple yang telah terbungkus plastic bening dengan hangernya yang menggantung di seberang sana. Angela tersenyum pahit menatapi hasil rancangannya itu, sebuah gaun pengantin warna putih dan setelan jas dengan warna senada. Pasti cuple itu akan sangat bagus dikenakan oleh Darren dan Xavia nanti. Angela menghela napas lalu menanggahkan wajahnya pada langit-langit. Dia sedang menahan air matanya yang ingin segera terjatuh. Rencananya telah gagal, dia tak bisa menghalangi pertunangan Darren dan Xavia. Bahkan cuple pakaian yang Nyonya Altano pesan untuk mereka telah selesai ia buat. Tak ada yang bisa dirinya lakukan selain merelakan Darren untuk Xavia. Angela menelungkupkan wajahnya pada meja kerjanya beralaskan kedua lengannya di san

  • After That Night   HMT 18 - MANHATTAN HOTEL'S

    Malam itu langit sangat cerah dengan taburan bintang-bintang yang membentang cakrawala malam. Mobil-mobil mewah tampak memadati pelataran parkir sebuah hotel mewah bintang lima di Manhattan. Hotel Manhattan City, sebuah hotel bintang lima milik Tuan Hardin Hawk, ayah Darren. Gedung pencakar langit dengan 30 lantai itu tidak di pungsikan untuk umum. Hanya digunakan untuk acara-acara resmi keluarga Hawk saja, atau digunakan untuk menyambut Clien mereka saat berkunjung ke kota New York. Lobi hotel dijaga dengan sangat ketat oleh beberapa pria bertubuh kekar yang bertugas menjaga keamanan di sana. Para tamu undangan sudah memadati seisi hotel. Mereka datang berbondong-bondong untuk menghadiri pesta besar-besaran yang diadakan oleh Nyonya Hawk dan suaminya itu. Suatu kehormatan bagi mereka untuk bisa hadir dan menyaksikan pertunangan Darren dan Xavia. Tamu undangan bukan hanya datang dari kota-kota di sekitaran Amerika saja, tapi beberapa di an

  • After That Night   HMT 19 - MAKING LOVE

    Pukul 12 malam, pesta pun telah usai. Para tamu mulai meninggalkan area pesta dan beralih menuju kamar-kamar hotel yang telah disiapkan untuk mereka. Nyonya Hawk memang menjamu para tamunya dengan sangat baik. Dia menyiapkan kamar-kamar mewah di hotel itu untuk semua tamunya beristirahat. Cuaca di Manhattan sangat dingin malam itu. Namun Darren justru merasa sangat kepanasan, dia sampai membuka seluruh kancing kemejanya sembari duduk lalu berdiri dan mondar-mandir tak jelas di kamarnya. Nyonya Hawk memandanginya dari ambang pintu. Tampaknya obat perangsang yang ia campurkan pada wine yang diminum oleh Darren telah bereaksi. Nyonya Hawk menghembuskan asap rokoknya yang terakhir lalu membuang sisanya ke lantai dan menginjaknya sampai penyek. Dia tersenyum miring lalu melangkahkan tungkainya menuju Darren sembari memegang sebuah kotak perhiasan. "Darren, apa yang sedang kau lakukan, Sayang?" tanya Nyonya Hawk pada puteranya yang sedang tampak

  • After That Night   HMT 20 - BROKEAN

    Suhu udara sore itu cukup dingin karena sudah memasuki awal musim dingin di kota New York. Bahkan di pusat kota mulai terlihat butiran-butiran salju yang bertaburan, indah sekali. Musim salju merupakan musim yang paling disukai oleh anak-anak, selain sekolah mereka yang diliburkan, mereka juga bisa menikmati bermain salju di halaman rumah. Namun tidak bagi orang dewasa, musim salju membuat gerak mereka terhambat karena banyak akses jalan yang ditutup karena tebalnya tumpukkan salju. Apalagi jika sampai terjadi badai salju, mereka harus siap siaga untuk mengantisipasinya. Badai salju bisa datang kapan saja, dan badai salju bisa meluluh lantakkan rumah-rumah atau bangunan lainnya. Hm, musim yang menyenangkan tapi juga meresahkan. *** Darren sedang duduk di bangku kebesarannya. Sebuah bolpoint hitam tampak terselip di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Sembari melamun ia memainkan bolpoint itu. Sejak kejadian kemarin malam di hotel

Bab terbaru

  • After That Night   HMT 51 - MARI BERCINTA [ END ]

    Darren tampak sedang berdiri di tepi jendela kamarnya. Nyonya Hawk baru saja memasuki kamar. Sedikit canggung dan cemas pada Darren yang dari kemarin tak mau lagi bicara padanya."Tinggalkan kamarku, Ma!" perintah Darren tanpa mau menoleh."Sayang, aku tahu kau sangat marah padaku. Namun, alangkah baiknya bila kau jemput Xavia kembali. Bawalah calon menantu Mama itu pulang, Darren." Nyonya Hawk bicara dengan suaranya yang serak."Dimana Xavia sekarang?" tanya Darren. Dia menoleh pada wanita di belakangnya itu."Paris. Xavia ada di Paris. Di apartemennya yang dulu," jawab Nyonya Hawk lirih.Darren segera mendekatinya, lantas memeluk tubuh tinggi ibunya itu. Nyonya Hawk menangis dalam pelukan Darren. Sedangkan Tuan Hardin Hawk hanya memandangi mereka dari ambang pintu dengan terharu.***Pukul 21:00 waktu Perancis.Xavia sedang bersiap untuk tidur. Tubuhnya sangat kelelahan karena jadwal pemotretannya yang mulai padat. Terleb

  • After That Night   HMT 50 - PERNIKAHAN DARREN

    Hari berikutnya Nyonya Hawk, Darren dan Xavia tiba di New York. Darren sangat senang karena ternyata ibunya sudah menyiapkan pesta pernikahan untuknya. Sedangkan Xavia sangat sedih, karena Darren akan segera menikah dengan Julie.Julie sendiri sudah berada di rumah orang tua Darren. Hanya saja Nyonya Hawk melarang gadis itu untuk menunjukkan wajahnya di hadapan Darren sebelum pernikahan.Nyonya Hawk tahu, pasti Darren takkan mau menikahi Julie jika mengetahui semua ini lebih awal. Sedangkan Xavia sendiri akan kembali ke Paris esok pagi."Ayo Darren. Kau dan Xavia harus beristirahat, bukan?" tukas Nyonya Hawk segera menggiring Darren dan Xavia menuju tengah rumah.Darren mengulas senyum melihat banyak pelayan yang sedang menatata ruang tengah rumahnya itu. Pasti akan ada pesta yang meriah di sini besok malam, pikirnya.Wajahnya menoleh pada Xavia. Namun gadis itu tampak tidak senang melihat semua persiapan ini.Ada apa dengan Xavia? Kenapa dia

  • After That Night   HMT 49 - AFTER WAKE UP

    Nyonya Hawk menyeka titik kecil yang ingin terjatuh dari sudut matanya. Kenapa ini sangat sakit baginya. Apa yang harus ia katakan pada Darren saat puteranya itu tersadar nanti. Kenyataannya Darren harus menikahi Julie, karena wanita itu telah menyelamatkan nyawanya. Dan si brengsek itu meminta syarat yang sangat konyol; menikahinya."Xavia," lirih Nyonya Hawk. Tangannya terulur pada bahu mungil Xavia. Meremasnya, menguatkan gadis itu yang mulai menitikan air matanya."Ma, jangan katakan apa pun pada Darren. Biarkan Darren mengetahuinya saat dia sudah menikahi Julie. Kumohon," lirih Xavia sembari menatap bola mata kebiruan Nyonya Hawk. Penuh harap dan sedih.Nyonya Hawk hanya mengangguk. Wajah putihnya berubah merah menahan tangis. Dia segera meraih Xavia dalam pelukannya. Xavia pun menangis sejadinya. Mungkin ini akhir kisahnya dengan Darren. Pria tampan yang sangat ia cintai. Nyatanya Young Master Hawk memang bukan tercipta untuknya.Julie hanya memalin

  • After That Night   HMT 48 - SYARAT DARI JULIE

    PLAAKK!!Tamparan keras mendarat pada pipi kiri Julie. Nyonya Hawk menatapnya tajam, dengan kedua bahunya yang turun naik menahan emosi. Sepertinya tamparan itu cukup menegaskan; apa kedudukkan wanita di hadapannya itu, sampai-sampai dia berani mengatakan hal konyol tadi.Meminta Darren menikahinya? Dasar sinting! Nyonya Hawk tampak sangat murka pada Julie. Sedangkan Xavia hanya membungkam mulutnya kaget. Dia tak menyangka Nyonya Hawk semarah itu pada Julie.Sejujurnya ia pun sangat kesal mendengar tutur wanita itu. Namun ini bukan saatnya untuk berdebat. Darren sedang kritis sekarang, dia sangat membutuhkan tranfusi darah itu.Julie menatap Nyonya Hawk dengan wajah merah memanas. Dia menoleh seketika pada dokter yang sedang berdiri di sampingnya. Wanita dengan stelan serba hijau itu hanya menunduk tak nyaman atas pandangan Julie padanya."Beraninya kau mengatakan hal bodoh seperti itu. Kau pikir siapa dirimu ini? Apa kau pantas untuk puterak

  • After That Night   HMT 47 - DARREN KRITIS

    Darren segera bangkit dengan sisa tenaga yang ia miliki. Dia segera mencengkeram bahu Aaron dari belakang, lantas menariknya agar menjauh dari Xavia."Beraninya kau menyentuh Xavia! Rasakan ini, brengsek!" Darren menghajar Aaron dengan kepalan kekar tangannya.Seketika pria itu pun tersungkur menubruk meja rias di sana. Sedangkan Xavia segera bangkit dan berlari menuju pintu keluar untuk mencari pertolongan.Namun ternyata di luar sangat sepi. Kemana semua orang-orang yang tadi sedang berpesta di sini? Pikir Xavia bingung. Dia pun segera berlari menuju gerbang tempat kontruksi itu. Ya, dia mendengar suara sirine polisi. Pasti itu Jeremy bersama para polisi, pikir Xavia.Langkah kecil setengah berlari, Xavia segera mencegat mobil polisi itu."Berhenti! Kumohon tolong Darren-ku!" teriak Xavia sambil melambaikan tangannya."Nona Price?!" Jeremy segera menepikan mobilnya. Dia keluar dan langsung berlari menuju Xavia."Nona Price, dimana Bos?"

  • After That Night   HMT 46 - MENYELAMATKAN XAVIA

    Darren sangat ingin mengejar mobil Aaron yang membawa Xavia pergi. Dia sangat mencemaskan kekasihnya itu. Tentu saja. Namun para bandit itu tak henti memberinya pukulan demi pukulan. Tidak, keselamatan Xavia jauh lebih penting!Dengan sisa tenaga yang Darren miliki. Dia segera bangkit berlari menuju mobilnya. Bagaimanapun dia harus menyelamatkan Xavia."Hei, pengecut! Rupanya kau mau lari seperti seekor tikus betina, hah?!" teriak salah satu dari para bandit itu.Darren tak perduli, yang terpenting adalah Xavia. Dia pun bergegas memasuki mobilnya."Hei, pengecut!" teriak pria itu lagi, sedangkan Darren sudah mulai melajukan mobilnya."Tangkap dia, bodoh! Jangan sampai lolos! Kita habisi dia!" teriaknya lagi pada semua orang-orangnya.Mereka pun berusaha menghadang mobil Darren beramai-ramai. Darren mulai kesal, dia segera menambah kecepatan dan menabrak beberapa pria yang menghadangnya itu."Shit!""Kejar dia. Cepat!"Para b

  • After That Night   HMT 45 - PESTA DANSA

    "Darren, cepat selesaikan urusanmu di sini. Dan cepatlah kalian pulang," ucap Nyonya Hawk sembari mengusap pipi Darren. Sepasang netranya menatap Darren dan Xavia secara bergantian. Ada kegundahan di hatinya, entah apa.Mereka sedang berada di bandara saat ini. Nyonya Hawk beserta bodyguard-nya, Raymond dan Lukas sudah bersiap untuk meninggalkan Perancis."Aku dan Xavia akan segera pulang lusa nanti. Tunggulah kami di New York," balas Darren sembari tersenyum tipis.Nyonya Hawk segera meraih Darren dan Xavia ke dalam pelukannya. Dia sangat menyayangi kedua orang itu. Entah mengapa ada perasaan yang aneh saat ini. Perasaan seolah dia tak akan melihat Darren lagi. Darren atau pun Xavia, keduanya merasa nyaman berada dalam pelukan wanita cantik itu."Baiklah, Mama harus segera pergi. Papamu terus menelepon dari tadi," ucap Nyonya Hawk usai melepaskan pelukannya dari Darren dan Xavia. Dia menoleh pada Xavia seraya mengusap pipi gadis cantik di depannya itu, "

  • After That Night   HMT 44 - KADO ISTINEWA

    Darren dan Xavia berjalan berangkulan sembari tertawa mesra. Nyonya Hawk dan Jeremy yang sedang duduk di sofa hanya tersenyum tipis melihat kemesraan mereka. Astaga, apa ini? Mereka tak mengendahkan jika ada Nyonya Hawk dan Jeremy di ruang tamu. Darren dan Xavia kembali berciuman mesra."Ehem!" akhirnya Nyonya Hawk membuka suara.Sedangkan Jeremy hanya mengulum senyumnya melihat Darren dan Xavia tampak kaget. Keduanya pun berjalan menuju sofa, dimana Nyonya Hawk dan Jeremy sedang duduk berhadapan."Astaga, tampaknya kalian benar-benar sedang dimabuk cinta, ya?" goda Nyonya Hawk sembari mengusap kepala Darren yang duduk di sampingnya.Darren hanya tersenyum, lalu menoleh pada Xavia yang juga duduk di sampingnya. Gadis itu hanya tersenyum sipu dengan pipinya yang bersemu merah."Baiklah, aku dan Jeremy baru saja bicara. Ya, kami akan pulang malam ini juga. Kau dan Xavia menyusullah esok pagi," tukas Nyonya Hawk, lalu meraih gelas teh yang ada di hadapann

  • After That Night   HMT 43 - HARI JADI DARREN

    Sore itu pukul 18:30 waktu Perancis. Xavia sedang berada di dapur. Ia tampak sibuk membuat sesuatu. Tangannya yang dipenuhi tepung yang memutih sesekali mengusap pelipisnya yang berpeluh. Sehelai apron motif bunga menutupi tubuh moleknya yang hanya mengenakan tangtop dipadukan celana kain ketat dengan warna hitam senada. Sedangkan rambut panjangnya diikat ke belakang menyerupai ekor kuda. Ya, Xavia sedang membuat kue untuk ulang tahun Darren.Dia membuatnya sendiri tanpa memberitahukan Darren lebih dulu. Sepertinya dia ingin memberikan kejutan untuk calon suaminya itu. Xavia mengulas senyum sembari mengulen adonan kue dengan mikser.Benar, Darren dan Jeremy sudah pergi dari apartemen pagi buta tadi. Sampai sore ini mereka belum kembali juga. Darren mengatakan padanya; jika dia dan Jeremy akan menemui seorang clien di sebuah hotel. Namun sampai kini mereka belum kembali.Karena ini hari jadi pria yang sangat dicintainya, Xavia putuskan untuk membuat kue saja sete

DMCA.com Protection Status