Home / Romansa / After Heartbreak (21+) / Hanya Dipermainkan

Share

Hanya Dipermainkan

Author: Dandelion
last update Last Updated: 2021-08-06 12:38:34

Benda empuk itu melayang ke wajah Albert, tapi Albert dengan cepat menghindari batal yang di lempar Jessica, keseimbangan Albert hilang karena kakinya tersandung dan tidak di sangka Albert terjatuh tepat diatas tubuh mungil Jessica.

Mereka berdua saling menatap lengan kokohnya Albert menopang badannya agar tidak menindih Jessica, untuk yang kedua kalinya wajah Jessica sangat dekat dengan wajahnya Albert.

Jessica terpaku, Albert mendekatkan wajahnya kepada Jessica. Melumat sekilas bibir merah Jessica.

"Mmmmhh.. Lepasin! Dasar cabul!" umpat Jessica sambil mendorong Albert untuk melepaskan ciumannya.

Albert terkekeh melihat tingkah Jessica, padahal Jessica yang mencium Albert duluan ketika di bar kemarin.

"Cabul? Siapa yang cabul hmm, kamu kan yang cium saya duluan di bar kemarin. Saya minta tanggung jawab sama kamu, main nyosor nyosor aja," jawab Albert mengingatkan kejadian tempo hari ketika Jessica menciumnya di bar.

"Kapan aku cium kamu? Gak usah ngada-ngada ya!"  Jessica mengelak.

Apa iya dia mencium laki-laki itu ketika dia mabuk kemarin pikir Jessica sambil mengingat-ngingat.

"Yasudah kalau tidak percaya."

Jessica menatap mata Albert berharap dia menemukan kebohongan disana, Albert duduk di samping Jessica menatap gadis itu.

"... Aku mau tanya tentang kejadian malam itu, sebenarnya apa yang terjadi? Kamu gak apa-apain saya kan?" tanya Jessica.

"Saya nidurin kamu kan," jawab Albert singkat, tapi berhasil membuat Jessica kembali melotot dan ingin melempar bantalnya lagi. Albert tertawa melihat wajah Jessica yang memerah.

"Hahaha lucu banget wajah kamu Jess, kaya kepiting rebus tahu gak," ledek Albert.

Jessica cemberut mengapa bisa dia bertemu dengan orang menyebalkan seperti Albert, sampai Jessica brpikir apa benar Albert menidurinya kemarin, Jessica melamun memikirkan hal itu.

"Kan kamu tuh menggemaskan Jess, saya gak apa-apain kamu tenang aja."

"Terus... Kenapa kamu tidur di samping aku? Terus kenapa baju gak utuh lagi?" tanya Jessica meminta penjelasan dari Albert.

"Waktu itu baju kamu basah, saya takut kamu masuk angin. Yasudah saya ganti Baju kamu tapi saya ketiduran hahaha maaf ya."

"APA KAMU BILANG? SEENAKNYA BUKA BUKA BAJU ORANG HAHH!" teriak Jessica geram.

"Sekarang baju kamu basah, kamu mau ganti baju sendiri atau saya gantiin?"

Jessica melempar bantalnya ke wajah Albert dan kali ini mengenai wajahnya.

"Awhh.. Ampun.. Ampun... Ahahahaha "

Albert hanya tertawa ketika di pukuli oleh Jessica, sedangkan Jessica merasa sangat kesal kepada Albert karena bersikap kurang ajar meski berniat baik.

"Kamu keluar dulu aku mau ganti baju," kata Jessica.

"Ngapain keluar? Disini aja lagian saya sudah lihat punya kamu kok," canda Albert, Jessica kali ini memukul kepala Albert dengan tangannya sendiri. Dia menjambak-jambak kepala Albert karena Sangat kesal.

"Awhhh ampun sakit Jess, iya saya keluar."

Albert keluar kamar Jessica, dia menunggu Jessica ganti pakaiannya di ruang tamu, Albert terkekeh melihat kelakuan Jessica sampai dia lupa kalau hari ini dia sedang sangat kesal karena kekasihnya menghilang.

Tak lama Jessica keluar dari kamarnya menggukan kaos polos berwarna putih dan celana kulot hitam, berjalan tertatih mendekati Albert.

"Jess mau saya gendong lagi?" ucap Albert khawatir melihat Jessica, sedangkan Jessica hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak mau.

"Sakit banget," lirih Jessica menahan sakit akibat tertabrak tadi. Albert mendekati Jessica membantunya berjalan.

Albert menatap Jessica dengan sangat khawatir, merasa bersalah karena tidak sengaja menabraknya.

"Saya panggilin dokter aja ya, jangan ke klinik saya ga tega lihat kamu," kata Albert lembut

Mereka duduk di sofa bersebelahan, Albert coba mengangkat kakinya Jessica, Meletakan di atas pahanya. Albert mengusap ngusap kaki jessica.

Dia segera menelfon Dokter untuk segera datang ke apartemennya Jessica, Jessica menatap Albert kagum. 

"Kamu pulang aja, udah malem juga kan," ujar Jessica yang sebenarnya dia sudah mulai mengantuk.

Albert melihat ponselnya, jam sudah menunjukan pukul 11 malam. 

"Yasudah saya pulang dulu, nanti Dokternya kesini buat periksa kamu, kamu jangan tidur dulu ya."

"Oh iya, besok kamu mau kemana? Biar saya antar lagian karena saya juga kamu kaya gini. Jadi saya harus tanggung jawab minimal nganter kamu sampai kamu sembuh," ucap Albert tulus, karena dia sangat khawatir kepada Jessica.

"Besok pagi aku pergi ke kantor sih, cuma kayaknya gak usah deh. Aku gak mau ngerepotin orang," jawab Jessica, dia tidak mau merepotkan siapapun apalagi harus diantar-jemput Albert.

"Mau saya antar, atau saya cium lagi?" ucap Albert sambil mendekatkan wajahnya kepada Jessica, seakan mau mencium gadis itu lagi.

Jessica menelan ludah ketika mendengar perkataan Albert, dia tidak mau di jemput Albert tapi dia juga tidak mau di ciumnya.

"Anter!"

..

Tak terasa malam yang gelap sudah berganti pagi yang cerah, Jessica yang kesulitan berjalan sudah siap untuk pergi bekerja.

Dia merapikan kamarnya terlebih dahulu sebelum berangkat, mengecek satu persatu barangnya dan tak lupa membuka tirai jendelanya agar sinar matahari masuk mengisi ruangannya.

Setelah selesai merapihkan apartemennya Jessica bergegas untuk pergi, dia membuka pintu apartemennya, disana terlihat Albert yang sedang asik menunggu Jessica untuk segera keluar.

"Kamu cantik sekali hari ini," puji Albert, matanya menatap Jesica dengan takjub, ternyata Jesia benar-benar cantik pikirnya.

Jessica hanya menatap malas laki-laki itu, dia berjalan mengabaikan Albert yang tersenyum melihatnya, Albert segera menyusul Jessica.

"Jadi kamu bekerja dimana?" tanya Albert memecahkan keheningan, karena sedari tadi Jessica hanya terdiam.

"Yeonsang," jawab Jessica singkat dan datar, ia tak ingin banyak basa-basi dengan Albert. 

Albert melajukan mobilnya menuju tempat Jessica bekerja, wajahnya sangat fokus ketika mengemudi tapi sesekali dia melirik kearah Jessica yang sedang asik memainkan ponselnya. Mobilnya terhenti di depan perusahaan Yeonsang Group  tempat Jessica bekerja, ia segera turun membukakan pintu untuk Jessica sedangkan beberapa orang yang melihat hal itu merasa heran.

Jessica turun dari mobil dengan hati-hati, kakinya sedikit pincang melangkah perlahan. Sedangkan Albert Menatap khawatir kepada Jessica

"Kamu bisa jalan sendiri Jess? Apa mau saya antar kamu sampai masuk?" Albert menawarkan diri kepada Jessica untuk mengantarkan gadis itu sampai ke ruangannya.

"Aku bisa sendiri," ucap Jessica sambil berjalan meninggalkan Albert. Sedangkan Albert segera bergegas pergi.

Albert menatap ponselnya, tak ada notif pesan masuk atau panggilan ta teejawab dari kekasihnya itu. Wajahnya berubah menjadi kesal pikirannya kembali kacau.

"Jika kau tidak mencintaiku seharusnya kau tidak bersamaku, jadi kau tidak perlu repot-repot menghindar dariku seperti ini Adisty!" gumam Albert.

Mobilnya terparkir di sebuah apartemen elit, Albert masuk ke lift menekan tombol 15. Tak lama pintu lift terbuka di lantai 15.

Albert melangkahkan lakinya menuju ke sebuah pintu yang tak jauh dari lift itu, dia menekan pasword apartemen milik Adisty. Perlahan pintunya terbuka melihatkan sebuah pemandangan yang mengejutkan baginya.

Dia menatap Adisty tak percaya, tatapannya sangat menyedihkan berdiri mematung di depan pintu menatap kekasihnya.

"Apa ini kau bisa jelaskan ini?" ucap Albert meminta penjelasan kepada Adisty. Albert melihat Adisty sedang bersama pria lain di hadapannya sekarang.

Sementara Adisty menatap Albert dengan tatapan dingin lalu berjalan menghampiri Albert yang masih terpaku di depan pintu.

"Kamu sudah lihat? Baguslah aku tidak usah repot-repot memberi tahumu," ujar Adisty sinis.

Mata Albert memerah menahan rasa sakit dan amarah, tangannya mengepal kuat rasanya ingin sekali ia memukuli pria yang menjadi selingkuhannya Adisty.

Albert segera pergi meninggalkan Adisty, ia tak mau lama-lama melihat pemandangan yang sangat menjijikkan sekaligus menyakitkan baginya. Mobilnya melaju ke sebuah mini bar untuk melampiaskan kekesalannya.

     _____

Hari mulai petang Jessica segera merapihkan berkas-berkas yang berceceran di mejanya, jam kerjanya sudah selsai beberapa menit yang lalu, waktunya dia untuk segera pulang dan meninggalkan ruangannya.

Jessica berpamitan kepada teman-temannya, kakinya sekarang sudah mulai membaik. Dia melihat mobil Albert sudah terparkir di depan kantor,  membuka kaca mobilnya dan menatap Jessica yang sedang berdiri di depan pintu loby.

"Ayo cepat masuk!" ujar Albert sedikit ketus, Jessica bingung melihat pertama kalinya Albert bersikap ketus seperti itu kepadanya. Apa dia sedang ada masalah? Pikir Jessica.

Jessica segera menghampiri mobilnya Albert lalu dia duduk di sebelah Albert, memasang sabuk pengaman dan menatap laki-laki itu.

"Kamu kenapa?" tanya jessica.

"Temani saya hari ini," lirih Albert, dia menatap Jessica. Gadis itu hanya terdiam tak mengerti apa yang di bicarakan oleh Albert.

"Hah? Mau kemana?" tanya Jessica lagi.

Albert tak menjawab pertanyaan Jessica, mobilnya segera melaju meninggalkan kantor itu.

Mobilnya berhenti di parkiran apartemen Jessica, Albert yang sedaditadi tak mengatakan apapun membuat Jessica kebingungan. Aneh sekali tak biasanya dia seperti itu pikir Jessica.

Jessica menatap Albert canggung, lalu bergegas turun dari mobilnya. Jessica tak ingin berada lama-lama di situasi canggung seprti itu tapi dia juga tak ingin memulai obrolan duluan dengan Albert, tak lama Albert menyusul Jessica masuk ke apartemennya.

"Cepat mandi dan ganti bajumu," kata Albert kepada Jessica sambil memberikan paper bag berisi mini dress yang baru di beli Albert tadi sebelum menjemput Jessica.

Jessica menatap bingung, ia mengambil dress itu lalu bergegas mandi. Albert menunggu Jessica di ruang tamu duduk dengan santainya di sofa menunggu Jessica.

Selsai mandi Jessica mencoba mini dress yang tadi diberikan oleh albert, dress itu sangat pas di gunakan oleh Jessica. Menatap cermin dan mulai menata rambutnya, setelah itu dia mulai memoles wajahnya dengan makeup.

Albert masuk ke kamar Jessica, menatap gadis itu yang sedang merias wajahnya. Mata Albert terpukau melihat Jessica yang begitu cantik dan seksi malam ini.

Melangkahkan kakinya mendekati  gadis itu lalu memeluknya dari belakang, Jessica kaget melihat kelakuan aneh Albert.

"Kamu cantik sekali Jessica," ucap Albert yang masih memeluk Jessica sambil memejamkan matanya.

"Kamu gila? Lepaskan aku!"

Jessica menyikut perut Albert dengan kasar agar Albert melepaskan pelukannya.

"Kasar."

_____________________________________

Related chapters

  • After Heartbreak (21+)   Menemani

    Albert dan Jessica sudah berada di mobil, Albert memasangkan sabuk pengaman Jessica. Sedangkan Jessica merasa gugup, apa yang sebenarnya laki-laki ini pikirkan pikir Jessica. Wajahnya Albert mendekati wajah Jessica, menatap gadis itu dengan intens. Sedangkan jantung Jessica berdegup kencang menatap Albert, perasaannya tak karuan sekarang. "Gadis pintar, kamu cantik sekali pakai baju itu Jessica," bisik Albert. Albert segera menancapkan gas nya menuju ke suatu tempat bersama Jessica, sedangkan Jessica merasa sedikit ketakutan. Bodoh sekali kamu Jessica menuruti laki-laki yang tak waras ini, umpat Jessica kepada dirinya sendiri. Dia sangat polos apa bodoh menurut begitu saja kepada Albert. Albert membawa Jessica ke suatu tempat yang tak asing menurut Jessica, ke tempat yang membuat Jessica bertemu dengan Albert. "Tunggu disini," ucap Albert kepada Jessica. Jessica hanya mengangguk dan menunggu Albert di dalam mobil. Laki-laki itu

    Last Updated : 2021-08-06
  • After Heartbreak (21+)   Maafkan Aku

    Jessica menatap wajah Albert tak percaya, apakah Albert sudah mabuk sekarang? Pikir Jessica. 'Tentu saja sudah mabuk bodoh! Dia sudah menghabiskan 2 botol wine!' batin Jessica melihat Albert sudah mulai melantur dan tidak jelas. Albert bangkit dan kembali memeluk Jessica dengan erat hingga Jessica sedikit kesulitan bernafas, Jessica mencoba melepaskan pelukannya Albert. "Ihhh lepasinn! Aku mau pulang!" rengek Jessica sambil terus meronta-ronta mencoba melepaskan pelukan Albert. "Kamu cantik sekali Jessica, tidur disini saja untuk malam ini," pinta Albert yang sudah tak sadarkan diri karena alkohol itu. "Gila kamu! Cepat lepaskan! Sakit tahu, aku sulit bernafas bodoh!" Jessica mulai geram kepada Albert, dia memukul-mukul bahu Albert dengan keras supaya laki-laki itu melepaskan pelukannya. Pelukannya mulai merenggang, Albert menatap Jessica lalu melumat bibir gadis itu dengan kasar. Tangannya membelai lembut rambut dan tubuh Jessica deng

    Last Updated : 2021-08-08
  • After Heartbreak (21+)   Aku Tak Mengerti

    Aku sedang berdiri di atas balkon apartemenku sambil memegang sebuah botol minuman yang tadi aku beli di supermarket, aku berdiri melamun memikirkan sesuatu yang aneh dalam diriku. Aku tak mengerti apakah aku merasa kosong karena aku baru berpisah dengan Adisty, atau aku merasa kosong karena Jessica marah dan tidak mau bertemu lagi denganku.. Tunggu! Mengapa aku memikirkan Jessica astaga.. Aku tidak mengerti mengapa gadis itu selalu melintas di pikiranku, apakah aku merasa kehilangan Jessica? Aku benar benar sudah gila sekarang, mana mungkin aku menyukai Jessica. Aku menatap layar ponselku, mencoba mencari Jessica di sosial media tapi aku tidak menemukan akun sosial medianya. Aku tidak ingin Jessica salah paham kepadaku tentang kejadian malam kemarin, apa aku telah melecehkannya sehingga dia sekarang sangat marah padaku? Astaga bodoh sekali kamu Albert malah mabuk saat bersama Jessica! Aku mengutuk diriku sendiri. Perasaanku sangat tak karuan, apa aku c

    Last Updated : 2021-08-09
  • After Heartbreak (21+)   Menjaga Jessica

    Albert memeluk Jessica yang masih menangis, mengusap-ngusap rambut Jessica berharap agar gadis itu segera tenang. Bibir Albert sedikit tersenyum melihat tingkah Jessica yang terkadang seperti anak kecil seperti sekarang ini, Jessica memang sangat menarik dimata Albert, rasanya Jessica berbeda dengan gadis-gadis di luar sana batinnya Albert. Perlahan Jessica menghentikan tangisnya, dia sudah merasa aman sekarang bersama Albert laki-laki yang baru saja menolongnya itu, Jessica mengusap pipinya yang basah dan melepaskan diri dari pelukannya Albert, gadis itu menatap Albert dengan canggung lalu memalingkan wajahnya menghindari tatapan Albert. "Kenapa kamu sendirian tadi, kenapa kamu gak telfon saya buat minta jemput?" Albert menatap Jessica khawatir. "Aku bisa pulang sendiri," jawab Jessica pelan tapi suaranya masih terdengar Albert. "Mulai besok saya jemput kamu," kata Albert dengan datar, lalu dia melajukan mobilnya menuju apartemen Jessica

    Last Updated : 2021-08-18
  • After Heartbreak (21+)   (19+)

    Jessica menenggelamkan wajahnya kedalam pelukan Albert karena kaget melihat hantu tadi, Albert memeluk Jessica dan mengusap punggungnya agar sedikit lebih tenang. "Kita ganti film ya?" tanya Albert kepada Jessica, jessica hanya mengangguk, sedangkan Albert langsung menghidupkan kembali televisinya dan mengganti filmnya. "Besok kita jalan-jalan keliling vila ini, di belakang ada kolam renang dan ada sungai yang cukup bagus, kamu mau lihat besok?" tanya Albert lagi, dan Jessica mengangguk tanda setuju. Mereka berdua kembali menonton film dan kali ini mereka menonton film genre romance, mata Jessica sangat fokus menonton sampai dia tak sadar kalau sedari tadi dirinya masih dalam pelukan Albert, sedangkan Albert masih setia memeluk Jessica. Malam semakin larut mereka berdua terbawa suasana film itu, Jessica asik menyender dan mengusap dada bidang milik Albert dan kakinya berada diatas paha Albert, sedangkan perasaan Albert sudah mulai tidak karuan. Berkali-kali d

    Last Updated : 2021-08-19
  • After Heartbreak (21+)   One Night With Jessica (21+)

    Albert menatap wajah Jessica dengan penuh gairah, dirinya sudah tak tahan untuk segera memasukan miliknya kedalam tubuh Jessica. Ia mulai memasukan salah satu jemarinya di bawah sana, merangsang Jessica dengan sentuhannya. "Aahhhh sakitt, pelan-pelan," rintih Jessica kesakitan saat jemarinya Albert mulai bergerak keluar masuk di dalam miliknya, sedangkan Albert sangat menikmati ekspresi wajah Jessica yang mulai terangsang. "Shhhh Jessica aku tak tahan lagii.." Albert mulai mengerang, wajahnya terlihat sudah tidak sabar untuk segera menerobos milik Jessica, kini Albert mulai memasukan kejantanannya kedalam tubuh Jessica dalam sekali hentakan, dan segera menggerakkan miliknya itu secara perlahan. "Ahhh sakit, pelan-pelan," ringis Jessica, tak tahan menahan perih dan sakit di bawah sana, Jessica meremas bahu Albert. "Ahh Jessica kau nikmat sekali.." Albert memejamkan matanya merasakan miliknya Jessica berdenyut menyambut kedatangan Albert junior, d

    Last Updated : 2021-08-23
  • After Heartbreak (21+)   Jadi Milikku.

    Mentari pagi bersinar begitu terang dan hangat pagi ini, menggantikan malam yang gelap dan dingin. Albert terbangun dan melihat Jessica yang masih tertidur pulas di dalam pelukannya, wajahnya yang cantik terlihat begitu tenang ketika dia tertidur rupanya. Albert menarik selimut agar menutupi bahu Jessica dan memeluknya.Mendekap erat Jessica yang masih tertidur pulas, Albert mencium kening Jessica. Bibirnya tersenyum melihat gadis itu, gadis yang bersamanya semalam, yang membuat dirinya hilang kendali.Jessica perlahan membuka matanya, gadis itu terbangun dari tidurnya. Didekap erat oleh Albert, Jessica menatap wajah Albert yang tersenyum melihatnya terbangun."Good morning my girl," ucap Albert dengan lembut kepada Jessica. Menyadari tubuhnya tak berpakaian Jessica segera menaikan selimutnya."Ihhhhh kamu ngapain tidur disini! Terus, kenapa aku ga pakai baju? Kamu abis ngintip ya!"Jessica mengomel, sebenarnya dia tahu apa yang sudah terjadi. Namu

    Last Updated : 2021-08-28
  • After Heartbreak (21+)   Bajingan itu kembali lagi

    Setiba di vila Albert segera bergegas mandi, sedangkan aku merebahkan tubuhku diatas kasur empuk. Menatap langit-langit kamarku, hari ini rasanya cukup melelahkan tapi menyenangkan, bibirku tersenyum.Ponselku berdering, terdapat panggilan masuk dari Hansen. Aku menatap sebal dan kembali menyimpan ponselku, membiarkannya hingga berhenti berdering. Namun ponselku kembali berdering lagi."Ada apa?""Kamu dimana sekarang? Aku dari kemarin ke apartemenmu tapi kamu tidak ada disini. Dan kenapa ponselmu dari kemarin tidak aktif?" tanya Hansen kepadaku dengan nada khawatir."Sedang berlibur, ponselku habis baterai, memangnya kenapa?" aku bertanya balik."Tentu saja aku khawatir bodoh! Bagaimana jika kamu diculik. Kamu dimana? Aku jemput sekarang," ucapnya."Cih, sejak kapan kamu perduli padaku! Tidak usah, besok siang aku pulang." Aku segera mematikan telfonnya. Rasanya sedikit mual mendengar perkataan Hansen yang seolah mengkhawatirkan dirik

    Last Updated : 2021-09-05

Latest chapter

  • After Heartbreak (21+)   Memaafkan

    Hangat sinar mentari pagi mengisi seluruh ruang tidur Adisty, terdapat lengan Albert yang tengah memeluk erat tubuh Adisty, mereka masih tertidur pulas. Dering ponsel Albert terdengar sangat nyaring, waktu menunjukkan pukul 07.15.Albert segera terbangun untuk mematikan alarm dan segera melepaskan pelukannya, matanya menatap wajah Adisty yang masih tertidur. Terlihat sangat cantik dan menggemaskan, pikirnya."Mau bagaimanapun, ternyata aku masih menyimpan perasaan ini untukmu, Adisty." gumam Albert.Sebelum Albert pulang, ia sempat membuatkan sarapan untuk Adisty yang sudah menjadi kebiasaanya bersama gadis itu yang tak lupa meninggalkan secarik kertas bertuliskan, ' Jangan lupa sarapan wanita cantikku' yang membuat Adisty selalu tersenyum setelah membacanya.Sesampainya di rumah ponsel Albert berdering, Hansen menelponnya."Kamu dimana?" tanya Hansen."Di rumah, kenapa?" Albert bertanya balik."Di rumah siapa? Saya semalam ke rumah kamu, bahkan tadi saya ke rumah kamu tapi kamu tidak

  • After Heartbreak (21+)   Kita Putus!

    "Ada siapa disana, Hansen?" teriak Jessica dari kamarnya. 'kenapa lama sekali,' batin Jessica."Bukan siapa-siapa!" Jawab Hansen."Jessica! Aku mau bicara! Tolong keluar, Aku mau menjelaskan sesuatu kepadamu!" teriak Albert. Hansen merasa kesal dengan sepupunya itu, apa Albert masih tidak mengerti apa yang baru saja dia katakan padanya."Minggir! Aku mau bertemu Jessica!" "Aku tak mengijinkannya!" tegas Hansen."Kau pikir kau siapa menghalangiku! cepat menyingkir lah selagi aku masih berbaik hati padamu, Hansen!"ucap Albert yang sedang mencoba masuk, namun sialnya Hansen tetap menahan dirinya.Albert melayangkan tinju kepada wajah Hansen, dia sangat kesal sekarang dengan tingkah sepupunya itu."Hansen!" teriak Jessica melihat Hansen tersungkur lemas. "Apa yang kamu lakukan, Albert!"Je-Jessica? Aku tak sengaja memukul Hansen, dia menghalangiku terus" ujar Albert.Sedangkan Jessica segera mebantu Hansen berdiri, "Apa yang kamu lakukan disini!" teriak Jessica kesal melihat Albert."Ak

  • After Heartbreak (21+)   Maafkan Aku

    "Siapa perempuan itu?" tanya Jessica."Perempuan yang mana?" Jawab Hansen bingung.Jessica memutar pandangannya melihat mobil yang sangat dia kenal, dalam hatinya terus bertanya siapa perempuan yang bersama Albert itu. sementara Hansen kebingungan dengan sikap Jessica."Kamu lihat siapa?" Mendengar perkataan Hansen, Ia segera mengalihkan pandangannya, "Ah, sepertinya aku salah lihat, Hansen."'Aku harus segera menanyakan ini kenapa Albert' batin Jessica.Albert tidak mempunyai adik perempuan, dia juga tidak mengatakan apapun hari ini. Jadi wajar saja jika Jessica merasa bingung."Kamu sedang memikirkan apa, Jessica?" Hansen menyadari kalau gadis itu sedang memikirkan sesuatu, siapa perempuan yang dia maksud, pikir Hansen."Nanti aku ceritakan."_________________"Kenapa dia tidak menghubungiku" Jessica menatap layar ponsel penuh harap, berharap Albert mengirim pesan untuknya siang ini. Namun sayangnya tak ada kabar apapun dari lelaki itu, membuat Jessica semakin gelisah."Baiklah, d

  • After Heartbreak (21+)   Siapa dia?

    Albert kini sudah berada di dalam mobil hitam miliknya, ia sengaja memilih waktu saat jam kerja untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkannya terjadi.Ia memakai kemeja berwarna coklat muda dipadukan dengan celana jeans yang terlihat senada namun sedikit lebih gelap yang membuat kulit putihnya terpancar lebih cerah dari biasanya.Sebuah pesan singkat dari Adisty. 'Aku sudah melihat mobilmu, tunggu sebentar.'Albert melihat ke sekelilingnya, mencari keberadaan Adisty yang sudah membuat janji dengannya di depan sebuah minimarket. Namun matanya tidak menemukan adanya tanda-tanda keberadaan Adisty, di mana dia?Laki-laki itu mendesis kedinginan setelah merasa pipi sebelah kirinya mengenai sesuatu yang terasa menusuk kulitnya.“Halo, kau sudah lama menunggu?”Ternyata itu Adisty.Ia menyodorkan Abert sebuah minuman dingin di tangan sebelah kanannya, “Ini untukmu, sebagai ucapan terima kasih karena sudah ma

  • After Heartbreak (21+)   Ada apa dengan Hansen?

    'Halo, si cantik yang ‘lumayan’ pintar berbohong! Karena besok adalah hari terakhir kita masuk kerja, bagaimana kalau nanti biar kujemput kau di tempat biasa?' sebuah pesan singkat dari Hansen.Jessica mengerjapkan matanya berkali-kali, sebuah pesan dari ponselnya membuatnya kembali teringat dengan perkataan sahabatnya tadi pagi.“Pasti Ivy hanya sedang membuatku geer, lihat saja, ia begitu mudah menggoda seorang perempuan seperti ini!”Belum sempat jemarinya membalas, terdengar sebuah bunyi pesan masuk dari pemilik nama yang sama.'Tidak ada jawaban berarti setuju, bukan? oke, anggap saja begitu. Aku menunggumu pukul delapan di halte bus, tolong jangan terlambat apalagi mengatakan bahwa kau sudah hampir sampai di kantor, ya!'Jessica mengela nafasnya, bagaimana bisa seorang Hansen yang dulu terlampau cuek kepadanya mendadak berubah menjadi sangat posesif seperti ini?Jessica mengerti, bahwa berurusan dengan Hansen ki

  • After Heartbreak (21+)   Teringat perkataan itu

    Jessica mengaduk-aduk jus alpukat miliknya, masih memikirkan perkataan Ivy beberapa jam lalu yang sempat membuatnya hampir tidak percaya. Namun, melihat ekspresi Ivy yang terlihat sangat serius dan tidak berniat untuk berbohong itu terlihat menguatkan seluruh kenyataannya. “Ada apa, Jessica?” tanya Albert yang sedari tadi memperhatikan Jessica seperti orang yang sedang banyak pikiran. Jessica menggeleng cepat, “Ti-tidak, aku tidak apa-apa.” “Tetapi kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.” ucapnya mengutarakan apa yang ia rasakan. “Adakah sesuatu yang mengganggu pikiranmu?” Lagi-lagi Jessica menggeleng, “Tidak, Albert. Aku hanya... sedikit pusing karena kerjaan di kantor yang cukup menumpuk.” elaknya. “Sungguh? aku tidak percaya bahwa masih ada kantor yang memberi pekerjaan sama banyaknya pada hari sabtu, kurasa sebaiknya kau pindah dari sana,” saran Albert, tidak ingin membuat kekasihnya itu kelelahan apalagi sampai sakit.

  • After Heartbreak (21+)   Gosip Baru

    Jessica menoleh dan mendapati seseorang yang sangat dikenalinya, “Astaga, Ivy! Kau hampir membuat jantungku lepas!”Wanita cantik berambut cokelat terang dengan tubuh yang sedikit lebih tinggi dari Jessica itu tertawa puas, “Kaget karena ada yang mengetahui isi hatimu?” sarkasnya.“Sepertinya obat dari dokter tidak cukup membuatmu manjadi lebih waras,” balas Jessica malas, ia memutuskan untuk segera kembali di tempatnya.Ivy merupakan satu-satunya teman perempuan Jessica di kantor ini, karena Jessica sendiri tidak begitu ingin banyak berbasa-basi dan mengenal lebih jauh para kaum sebangsanya yang terkenal begitu heboh dan cukup glamour di sini.Syukurlah ternyata masih ada satu perempuan waras yang sepemikiran dengan Jessica, sehingga di sinilah keduanya berada.Mereka memang tak begitu lama saling mengenal, namun mengingat keduanya mempunyai beberapa kesamaan membuat Jessica maupun Ivy ternyata jauh lebih

  • After Heartbreak (21+)   Kebetulan yang Sangat Kebetulan.

    Dapat kulihat kini perempuan itu tengah menoleh ke kanan dan ke kiri dengan tatapan was-was, tampaknya ia terkejut setelah membaca pesan dariku. Aku tertawa kecil melihat perubahan ekspresi pada wajahnya, Jessica memang bukanlah seseorang yang pandai berbohong. Pesan dariku hanya berhenti sampai tanda dibaca, aku segera melepaskan sabuk pengamanku dan turun dari dalam mobil untuk menghampiri Jessica. “Di mana sebuah kantor yang kau maksud?” sindirku halus yang berhasil membuatnya menoleh dengan raut tak enak kepadaku. Ia memutar kedua bola matanya malas, “Aku sedang berbicara kepadamu, Jessica,” tegurku dengan nada tegas. “Lalu, di mana apartemen yang kau maksud, Hansen?” serangnya balik dan berhasil membuatku tertawa karena nada ketus yang Jessica tunjukkan kepadaku. Melihat raut wajah Jessica yang tak sama sekali berubah apalagi tertawa membuatku merasa tidak enak, “Kau marah?” tanyaku hati-hati. “Menurutmu?” Aku menggaru

  • After Heartbreak (21+)   Hansen lagi

    Aku membuka kedua mataku setelah mendengar sebuah dering pesan masuk, dengan segera kuambil ponselku yang terletak di sebelah nakas tempat tidurku. Isi pesan dan si pengirim pesan itu berhasil menciptakan sebuah lengkungan indah di bibirku. Ya, itu adalah sebuah pesan dari Albert. 'Selamat pagi, Jessica. Hari ini aku sedang free, bagaimana kalau pukul lima kutunggu kau di stasiun kereta?' Isinya memanglah bukan berupa pesan-pesan manis layaknya remaja yang sedang kasmaran, namun rasanya sangat berbeda dari biasanya. Terlebih, ketika mengingat bagaimana kita menghabiskan malam dengan penutup yang sangat manis. Ah, rasanya ingin sekali bisa kembali memutar waktu dan menghentikannya tepat saat itu. Aku menggerakan jemariku satu persatu, mulai merangkai kalimat di layar ponselku untuk membalas pesan dari Albert. 'Kau ingin pergi naik kereta bersamaku?' Tak butuh waktu lama, suara dering pertanda pesan masuk kembali berbunyi.

DMCA.com Protection Status