Beranda / Romansa / Affair with CEO / 21. Niat Terselubung

Share

21. Niat Terselubung

Penulis: Luisana Zaffya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-21 09:56:05

Tatapan keduanya bertemu. Liora masih membeku sementara Daniel dengan tanpa rasa bersalahnya melenggang masuk sambil mengurai dasi kupu-kupu di leher dan melemparnya ke sofa. Berikut jas berwarna biru tuanya.

“Kau belum tidur?”

“Apa yang kau lakukan di sini?”

“Ini apar ….”

“Xiu sudah tidur. Jangan membuat alasan untuk datang ke sini.” Liora mengikat jubah tidurnya dan masih tetap di tempatnya. Mengamati Daniel yang hanya terkekeh dan duduk di sofa. Membungkuk untuk melepas sepatu dan kaos kaki. Tak menggubris kekesalan Liora.

Kesal, Liora pun berjalan keluar kamar dan memutuskan tidur di sofa di kamar Xiu. Ia baru saja terlelap ketika pintu kamar kembali terbuka. Tahu Daniel yang masuk, ia tetap memejamkan mata dan mendengar langkah pria itu yang semakin mendekat. Berhenti di boks Xiu dan hanya ada keheningan.

Berada dekat dan dengan Daniel yang masih berkeliaran di sekitarnya tak pernah tidak membuat emosi di dadanya bergejolak. Kebencian dan kemarahan yang masih bercampur jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Affair with CEO   22. Keluarga Bahagia?

    Liora bisa melihat kecurigaan di mana Daniel yang membuatnya kesal. Tetapi … “Kenapa kau ada di sini? Bukankah ..” “Kau terkejut aku pulang lebih awal?” Bibir Daniel menipis dengan tatapan menajam kea rah Liora. Suara setipis angin, tetapi bisa di tangkap oleh telinga wanita itu. Liora segera menutup mulutnya. Ya, tentu saja ia terkejut. Seharusnya Daniel pulang masih empat hari lagi. Atau bahkan lebih lama lagi, kan? Daniel mendengus pelan. Mendekat ke depan LIora dan memasang senyum selebar mungkin untuk Xiu dengan kedua tangan menawarkan untuk menggendong. “Hai, putri kecil papa.” Xiu langsung menangkap uliran tangan Daniel. Bahkan hingga tertawa dengan kemunculan sang papa. Daniel pun menghujani wajah mungkin itu dengan ciuman, yang membuat Xiu semakin tergelak. “Kami harus pergi, Daniel. Jenna menunggu di bawah.” Liora berusaha menyela interaksi papa dan putri yang membuatnya cemburu tersebut. Kedua tangannya memegang lengan Xiu, tapi Daniel tak berniat memberikan sang putr

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23
  • Affair with CEO   23. Keributan Carissa A

    Liora membasuh wajahnya dengan air dingin. Amarah memenuhi dadanya meski seharusnya ia sudah melenyapkan semua jenis emosi itu dari hatinya. Semua antara dirinya dan Daniel tak perlu melibatkan perasaan. Butuh beberapa kali mengembuskan napas untuk mengembalikan ketenangan hatinya. Sebelum melangkah keluar dari kamar mandi dan bergabung bersama Jerome dan Jenna. Axel, Alexa, dan Xiu waktunya istirahat dan makan siang. Jerome jelas berperan aktif mengurus kebutuhan ketiga bayi mereka, sementara Jenna mulai terlihat kelelahan. Wajah adiknya tampak pucat. "Ada apa?" tanya Liora ketika melihat adiknya yang baru keluar dari kamar mandi di samping area dapur. Menyusap bibir yang masih basah. Jenna hanya menggeleng. Menghela napas kemudian membanting tubuhnya di sofa. "Akhir-akhir ini badanku lebih cepat lemas. Sepertinya terlalu banyak pikiran." "Kau sudah melewatkan haidmu?" Jenna seketika terdiam, tampak menghitung dan matanya melebar. "M-mungkinkah?" "Ck, kau bahkan tidak memakai k

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • Affair with CEO   24. Keributan Carissa B

    Wajah Liora memias. Ya, bayangan ketika Carissa dan Daniel berbagi tempat tidur yang sama, sebelum kemudian pria itu naik ke tempat tidurnya tentu saja membuat perasaannya terganggu. Lebih dari itu, semua itu mengingatkannya akan pengkhianat Daniel yang berdampak lebih besar di hatinya lebih besar dari yang ia perkirakan. "Tidurlah. Atau aku yang akan menidurimu di tempat tidur ini. Dengan atau tanpa kerelaanmu, kau tahu aku bisa mendapatkannya darimu, kan? Jangan menguji kesabaranku lebih banyak dari ini." Genggaman tangan Liora yang hendak memutar gagang pintu tertahan. Ia bisa merasakan kemarahan yang teredam di balik suara dingin Daniel. Tahu bukan pilihan yang tepat untuk menyinggung ego pria itu lebih banyak lagi meski dorongan itu terasa lebih kuat. Liora pun melepaskan gagang pintu dan mendekati tempat tidur. Berbaring miring memunggungi posisi Daniel yang di sisi lain ranjang. Sedangkan Daniel berbaring telentang setelah mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur, m

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • Affair with CEO   25. Kelicikan Carissa

    'Kau tidak merindukanku?' Liora tersenyum membaca pesan singkat yang dikirim oleh Samuel. Jemarinya sudah akan bergerak mengetikkan balasan ketika pesan berikutnya masuk. 'Makan siang? Aku sudah mendapatkan tempat di Hilton's Restaurant.' 'Oke.' 'Aku akan menjemputmu jam 12.' 'Oke. Tapi …' 'Tapi apa?' 'Bagaimana dengan tunanganmu? Kau tak ingin mengajaknya?' 'Hmm, dia sedang sibuk berbelanja.' Menyusul sebuah foto Alicia yang tengah berdiri antara rak-rak dengan berbagai model tas dengan brand ternama. 'Aku sudah mendapatkan satu yang bagus untukmu. Alicia sangat kesal, tapi … dia mengabaikannya karena bisa mendapatkan yang lebih banyak darimu.' 'Kenapa aku merasa menjadi simpananmu?' 'Kau tidak.' "Siapkan berkas untuk tuan Lucky." Suara Daniel yang melempar sebuah map tipis berwarna merah ke meja Liora. Liora bergegas membalik ponsel dan mengangkat wajahnya. Kemudian mengangguk patuh. Daniel terlihat kesal, sejak ia keluar dari lift dan berjalan dari ujung lobi, senyum di

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-27
  • Affair with CEO   26. Keinginan Daniel

    "Ck, kau tak suka aku menyebutnya simpanan dan sekarang kau masih kesal aku mengakuinya sebagai istrimu juga," decak Carissa meski tahu bukan itu alasan Daniel terlihat kesal. "Kau ingin aku menggunakan Liora untuk …" "Kau tak mau?" penggal Carissa. "Kecuali kau pun tak berminat menidurinya juga, sehingga ide ini cukup buruk. Kalau begitu kita bisa menggunakan ibu pengganti. Kau lebih suka pilihan yang mana? Aku sama sekali tak keberatan dan dirugikan dengan kedua-duanya." Daniel terdiam meski tak mengurangi kemarahan yang tersorot di kedua matanya. Bukan itu masalahnya dan pilihan kedua jelas sebuah ide tolol lainnya. Sudah cukup dua pernikahan ini membuat kepalanya pusing. Ia bisa gila jika harus melakukan pilihan kedua sialan itu. "Bahkan tak ada yang dirugikan di sini, Daniel. Tak ada yang dirugikan di antara kita bertiga. Aku bisa bersenang-senang dengan pernikahan kita, sebagai istri sempurna untukmu, juga denganmu dan Liora. Xiu pun diakui statusnya, begitu pun dengan anak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-28
  • Affair with CEO   27. Kembali Memiliki

    Liora terkejut menemukan Samuel yang berdiri menunggunya di lobi kantor. Membuat wanita itu geleng-geleng karena pria itu sama sekali tak risih menjadi pusat perhatian para karyawan yang pernah menjadi bawahan pria itu. “Kenapa kau di sini? Aku sudah bilang tak perlu menjemputku,” desis Liora ketika pria itu melebarkan lengan untuknya dan mendaratkan kecupan di pipi kanan dan kiri seperti biasa. Tatapan sinis yang menghujani keduanya pun sudah menjadi reaksi yang familiar dan keduanya sudah tak peduli lagi. Desas desus affair di antara keduanya juga sudah menjadi makanan sehari-hari, pun dengan pertunangan Daniel dan Alicia yang masih bertahan. Biarkan mereka semua kelelahan dengan gosip tersebut dan menghentikan diri mereka sendiri. “Untuk membuat suasana hatimu menjadi lebih baik,” jawab Samuel dengan senyum yang melengkung tinggi. Dan seperti biasa, Liora dibuat tertawa dengan ekspresi humor di wajah Samuel. “Aku akan mengantarmu.” “Sebelum langsung ke apartemen Alicia.” Samue

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Affair with CEO   28. Mencoba Meluaskan Hati

    Setelah bertahun-tahun, Liora belum pernah terbangun dengan tubuh remuk redam seperti ini. Mengerang pelan, ia merasakan ketelanjangan tubuhnya di balik selimut. Ingatannya berputar bagaimana ia berakhir seperti ini sebelum tertidur. Gairah seks Daniel benar-benar tak berkurang sedikit pun, bahkan semakin menjadi terhadapnya. Liora segera menggelengkan kepalanya mengingat semua itu. Dulu ia akan selalu terbangun dengan pelukan hangat pria itu yang membuat perasaannya nyaman. Sekarang jelas semua itu tak akan ia dapatkan. Ia menoleh ke samping, sisi tempat tidur sudah kosong dan suara gemericik air terdengar dari balik pintu kamar mandi. Ia meraih jubah tidurnya dan bergegas mengenakannya ketika suara dari kamar mandi mulai berhenti. Tapi kemudian digantikan oleh dering ponsel milik Daniel yang tergeletak di nakas. Liora melirik dan nama Carissa muncul di layar tersebut. Ia mengabaikannya dan bangkit berdiri. Sama sekali bukan urusanya, kan? Setelah melihat Xiu yang masih terlelap d

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Affair with CEO   29. Merasa Lebih Baik

    28. Merasa Lebih Baik"Mulai besok kau harus berhenti bekerja." Daniel menatap Liora yang berdiri di depan mejanya. Setelah kakeknya dan Carissa pergi, ia langsung memanggil Liora ke ruangannya. Sebelum kakeknya yang turun tangan dan mengendis sesuatu yang tak beres antara hubungannya dan Liora. Sebagai bos dan sekretaris, juga sebagai kedua orang tua Xiu.Setidaknya hanya ini yang bisa dilakukannya untuk membantu Liora dari ikut campur kakeknya.Liora tersentak dan tatapannya melebar. "Apa?"Daniel menatap raut kecewa wanita itu sejenak dan melanjutkan. "Kau tahu kakek tak menyukaimu, kan. Dia menyuruhku memecatmu.""Atas permintaan Carissa?" sengit Liora mulai emosi. Bukan karena ia menginginkan pekerjaan ini, tetapi kesal jika Carissa benar-benar ikut campur dalam rencana ini. Seringai wanita itu sebelum masuk ke dalam ruangan Daniel memperjelas kelicikan wanita itu."Ini tidak ada hubungannya dengan Carissa, Liora. Kakekku …"Liora semakin kesal dengan kalimat Daniel yang terkesan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02

Bab terbaru

  • Affair with CEO   56. Tak Semua Berada Dalam Genggaman

    Raut Jenna tampak berantakan ketika Liora menemui wanita itu di ruang tengah. Dengan Axel dan Alexa yang berada dalam pangkuang sang mama. Jenna tampak kewalahan memegang si kembar yang merengek dengan kedua tangan. Membuat Liora bergegas mengambil alih Alexa dan menenangkan bocah mungil tersebut, dengan begitu Jenna lebih mudah menenangkan Axel. Setelah beberapa saat kemudian setelah si kembar lebih tenang dan bersama pengasuh Xiu di kamar Xiu, Liora dan Jenna duduk di kursi pantry dengan gelas berisi jus untuk masing-masing. “Di mana Jerome?” Liora memulai pembicaraan lebih dulu. “Di kantor.” “Apa Jerome tahu kau di sini?” “Belum.” Jenna mengangkat pergelangan tangannya. “Sepertinya sebentar lagi akan datang.” “Kau bertengkar dengannya?” Jenna menggeleng, tetapi kemudian mengangguk. “Keberadaan Juna benar-benar mempengaruhi hubunganku dan Jerome.” Liora mendesah pelan. Pria itu tak hanya menargetkan dirinya untuk balas dendam, tetapi juga pada Jenna. Tetapi mereka pun tak b

  • Affair with CEO   55. Kau Milikku

    Daniel menggeram dengan wajah yang menggelap. Kedua tangannya terkepal kuat dan tubuhnya siap melayang ke arah Juna. Tubuhnya sudah menghambur ke arah Juna sebelum Liora mendorong tubuhnya dan menghadang kemurkaan yang siap diluapkan. “Kita pergi, Daniel,” bisik Liora menahan kedua lengan sang suami dengan sekuat tenaga. Daniel menggeram tak setuju. Satu-satunya hal yang diinginkannya hanyalah meninju wajah Juna yang dengan lancangnya menyentuh Liora. Dan semakin berang bukan main ketika menangkan seringai di ujung bibir pria itu. Salah satu tangan Juna bergerak naik menyentuh bibir bagian bawah dengan ujung ibu jari. Sambil terkekeh, Juna bergumam pelan, “Well, mungkin inilah yang dirasakan Jerome ketika memergoki kalian berselingkuh di belakangnya. Jangan terlalu mengambil hati, Daniel.” “Tutup mulutmu, Juna,” sentak Liora menyangkal. “Kita pergi.” “Dengarkan istrimu, Daniel.” Tentu saja Juna tak mengindahkan kata-kata peringatan Liora. Kali ini juga menjilat bibir bagian bawahn

  • Affair with CEO   54. Julian Lim

    Ya, apartemennya memang bukan apartemen mewah seperti milik Daniel. Yang ia yakin keamanannya masih bisa diterobos oleh Juna menggunakan Lim sebagai nama belakang pria itu. ‘Kau ingin aku mengirim foto ini pada mantan selingkuhan yang kau bilang suami itu? Mata Liora terpejam, hanya sesaat rasanya hubungannya dan Daniel baru saja membaik, dan sekarang kenapa harus direcoki oleh hal semacam ini. Seolah belum cukup ia harus membayar dosanya di masa lalu. Liora memutuskan tak menggubris pesa n tersebut. Menghapus chat tersebut dan meletakkan ponselnya kembali ke meja kemudian berjalan ke dapur menyiapkan makanan untuk Daniel. Ia baru saja selesai menyeduh coklat hangat ketika Daniel muncul dan langsung duduk di kursi pantry. “Kau memasak?” tanya pria itu. “Sudah kubilang aku akan mengurusnya …” Liora menggeleng. Meletakkan piring berisi dada ayam panggang yang sudah ia hangatkan. “Tadi sore Jenna menyuruh orang mengirimnya.” Daniel hanya mengangguk. “Besok aku akan meminta pelayan

  • Affair with CEO   53. Keseriusan Juna

    “Hai, apa yang kau pikirkan?” Daniel menyentuh pundak Liora yang tampak melamun di depan cermin wastafel. Liora menoleh, memegang lengan Daniel dan memberikan seulas senyum tipis. Membiarkan tubuhnya dipeluk dari belakang. “Sepertinya ada sesuatu yang menggelisahkanmu.” “Hanya sedikit kekhawatiran.” Liora tak sepenuhnya berbohong. Sejak pulang dari rumah Jerome, pikirannya masih dipenuhi oleh Juna. Keseriusan pria itu tampaknya tak bisa ia abaikan begitu saja. “Tentang?” Daniel mencium pipi Liora dan sisi wajahnya dirangkum oleh telapak tangan wanita itu sedangkan pandangan mereka bertemu di cermin. Liota tak langsung menjawab. Tak yakin apakah harus membicarakan hal tersebut pada Daniel tentang apa yang dilakukannya pada Juna untuk menyelamatkan hidupnya saat itu dari Jerome. Tapi, setidaknya ia perlu tahu lebih dalam tentang Juna, kan? “Apa kau mengenal Juna?” “Juna? Julian?” Liora mengangguk, mengamati lekat-lekat ekspresi di wajah Daniel. Kening pria itu berkerut tipis, ta

  • Affair with CEO   52. Awal Mula Semua Bermula

    "Hai." Liora berhasil menangkap lengan Samuel. Membuat tubuh pria itu menghadapnya. "Ada apa?" "Liora." Suara Samuel terdengar begitu sendu, dengan kedua mata yang mulai digenangi air mata. Menatap Liora dan membawa wanita itu ke dalam pelukannya. "Alicia. Kening Liora berkerut. Belum pernah Samuel mengucapkan nama Alicia dengan nada sesedih ini. "Ada apa dengan Alicia?" "Dia nyaris mati karena kehabisan darah," jawab Samuel dalam isak tangisnya. "D-dia … dia hamil dan keguguran." Liora terkesiap kaget, sebagai seorang ibu tentu saja ia bisa merasakan kehilangan itu. Telapak tangannya mengelus punggung Samuel. Menyalurkan dukungan dan semangat dengan tulus. "Sshhh, semuanya akan baik-baik saja." "Aku bahkan tak tahu kalau dia sedang hamil. Dia tak mengatakannya padaku." Ada rasa bersalah di hati Liora akan keberadaannya di antara hubungan Alicia dan Samuel. "Maafkan aku." "Tidak, Liora. Kau tak bersalah. Akulah yang paling bersalah. A-aku … seharusnya aku lebih memperhatikan Al

  • Affair with CEO   51. Pembalasan Untuk Carissa

    Liora keluar dari ruangan Arata Saito dengan senyum samar yang menghiasi ujung bibirnya. Tentu saja ia tak akan kalah tanpa melakukan apapun. Arti Daniel bagi Arata Saito jelas lebih besar ketimbang Carissa atau kerajaan bisnis ini. Sejujurnya ia tak mengharap lebih, ia pun bisa hidup dengan Daniel tanpa bayang-bayang Arata Saito. Ditambah arti Arata tak lebih besar dari dirinya dan Xiu, juga anak dalam kandungannya bagi Daniel. Ia bisa membanggakan diri untuk yang satu itu. Huffttt, setidaknya satu masalah sudah tertangani. Berkat bantuan dari Jerome. Ya, kemarin ia menghubungi Jerome untuk mencari tahu tentang hubungan Arata Saito dan kedua orang tua Daniel, yang ternyata memang tidak baik seperti perkiraannya. “Ck, ck, ck.” Suara decakan mengejek dari arah depan menghentikan Liora yang baru saja akan masuk ke dalam lift. Carissa dengan kedua lengan bersilang dada, mengamati Liora dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan tatapan merendahkan. “Apa yang sedang dilakukan istri sim

  • Affair with CEO   50. Membayar Lunas Semua Penderitaan

    Suara dering ponsel dari nakas mengusak tidur Liora yang masih ingin lebih pulas lagi. Mulai terganggu, ia berusaha membangunkan Daniel dengan menyodokkan sikunya ke belakang. Tapi ujung sikunya tak menyentuh apapun. “Ponselmu, Daniel,” gumamnya lirih dengan nada yang mengantuk. Semalam Daniel tak sudah tak membiarkannya tidur hingga tengah malam, dan sekarang paginya pun harus diganggu dengan suara ponsel pria itu. “Aku di sini,” bisik Daniel dan mengakhirinya dengan lumatan di bibir Liora. Mata wanita itu segera terbuka dan menamukan sang suami yang ternyata sudah berdiri di sisi ranjang. Membungkuk ke arahnya dengan wajah yang masih basar. Bahkan air masih menetes-netes dari rambut pria itu yang belum dihanduk. “Kau sudah bangun?” Liora menjauhkan wajahnya. “Hmm, bangunlah. Hari ini kita akan berjalan-jalan dengan Xiu.” Kening Liora berkerut. “Jalan-jalan?” “Ya.” Daniel menegakkan punggungnya, berjalan memutari tempat tidur dan meraih ponselnya yang masih bersikeras mengingin

  • Affair with CEO   49. Memulai Kembali

    “Lalu apa yang sebenarnya kau inginkan dari semua ini, Daniel?” “Apakah kau masih perlu mempertanyakannya?” Liora terdiam sejenak. “Aku tak membutuhkan semua itu.” “Aku melakukannya bukan untuk kau butuhkan, Liora. Aku yang membutuhkanmu. Membutuhkan kalian bertiga.” Lagi-lagi kata Daniel membuat Liora tertegun. Merasakan hatinya yang meleleh. “Tidak bisakah kita memulainya kembali?” “Kita sudah berkali-kali mencoba memulai kembali, Daniel. Tak ada satu pun yang berhasil.” “Kalau begitu kita hanya perlu memulainya kembali dan kembali. Sampai semua ini berhasil untuk kita berdua. Ah, tidak. Sekarang kita berempat.” Pandangan Daniel turun ke arah perut Liora yang rata. “Semuanya terlalu rumit untuk kita berdua, bahkan masih ada banyak masalah yang sedang menunggu di belakangmu. Aku yakin Carissa tak akan memberimu perceraian yang mudah. Juga kakekmu, dia sangat menyukai Carissa. Mereka berdua tak akan membiarkanmu. Dan tidak menutup kemungkinan mereka tidak akan menyentuh Xiu.”

  • Affair with CEO   48b. Meluluhkan Hati

    Kehangatan dan kenyamanan yang melingkup tubuhya membuat Liora enggan untuk membuka matanya meski tubuhnya mulai terbangun. Membuatnya semakin menenggelamkan diri dalam dekapan hangat. Ia ingin berlama-lama menikmati kenyamanan ini. Lebih lama dan …Suara napas yang berhembus teratur di tengkuknya seketika membangunkannya dari alam mimpi. Kenyamanan dan kehangatan yang ia rasakan bukanlah sebuah mimpi. Dekapan itu nyata, melingkupi tubuhnya. Daniellah yang melakukannya. Kedua lengan yang memeluknya dari belakang adalah milik Daniel. Hembusan napas hangat yang menerpa tengkuknya adalah milik Daniel.Kedua matanya seketika terbuka dan ia menggeliatkan tubuh, berusaha membebaskan diri dari pelukan tersebut.Gerakan kasar Liora seketika membangunkan Daniel. Pria itu mengerang pelan sambil mengerjap-ngerjapkan mata. Menggeliatkan tubuh dengan senyum konyolnya ketika bertatapan dengan Liora. “Apa yang kau lakukan di sini, hah?”“Tidak ada.”“Kau melewati batasanmu. Seharusnya kau tidur di s

DMCA.com Protection Status