Share

BAB 12

Author: Dina0505
last update Last Updated: 2024-02-29 11:25:14

Ivander memulai perjalanannya bersama Gery. Ia tampak begitu bersemangat untuk pertemuannya. Bahkan ia sangat yakin kali ia akan memenangkan tender lagi.

Namun, tiba-tiba saja ia merasakan sangat rindu pada Kiara. Ia segera membuka ponselnya melihat apa saja kegiatan yang dilakukan Kiara selama ia pergi.

Ia melihat Kiara begitu serius dengan pekerjaannya, ada rasa kagum menjalar di dalam hatinya. Gery yang sempat memperhatikan Sahabat sekaligus atasannya itu sempat penasaran dengan sikap Ivander. Sebenarnya dia ini sedang memikirkan apa? fokus sekali, gumam Gery dalam hatinya. Ia memang penasaran dengan Ivander sejak beberapa hari yang lalu seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

Diam-diam, ia mendekat ke arah Ivander dan melirik sedikit apa yang sedang diperhatikan pria itu dan ketika ia melihat sosok wanita yang tidak asing baginya.

"Kiara?" spontan saja ia menyebut nama gadis itu dan membuat Ivander tersentak dari lamunannya dan menatap tajam pada sahabatnya.

"Kau ... jadi kau mengi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Affair Project    BAB 13

    Ivander tengah sibuk dengan pertemuannya dengan kliennya, ia sedang menjelaskan tentang presentase proyeknya, namun tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ivander menghentikan aktifitasnya sejenak dan menatap ke arah layar ponselnya. Sebuah nomor tak dikenal."Maaf, saya tinggal dulu sebentar. Presentasenya akan dilanjutkan oleh asisten saya," ucap Ivander pada para peserta rapat yang sedari tadi begitu fokus mendengarkan presentase Ivander.Para peserta mengangguk, kemudian Ivander keluar dari ruang rapat dan presentase yang sedang diarahkan oleh Ivander dilanjutkan oleh Gery.Ivander segera ke loby untuk mengangkat panggilan telponnya."Halo," sapanya pada orang di seberang sana."Halo sayang, ini aku. Apa kau tidak merindukanku?" ucap wanita diseberang sana dengan suara manja."Maaf anda siapa?""Kita baru saja bertemu di depan loby hotel tadi. Aku tidak sengaja menabrakmu,"Ivander mengingat kembali kejadian saat ia akan masuk ke dalam loby hotel."Cheril, mau apa kau menelponku? aku seda

    Last Updated : 2024-03-01
  • Affair Project    BAB 14

    Ivander tengah sibuk dengan pertemuannya dengan kliennya, ia sedang menjelaskan tentang presentase proyeknya, namun tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ivander menghentikan aktifitasnya sejenak dan menatap ke arah layar ponselnya. Sebuah nomor tak dikenal."Maaf, saya tinggal dulu sebentar. Presentasenya akan dilanjutkan oleh asisten saya," ucap Ivander pada para peserta rapat yang sedari tadi begitu fokus mendengarkan presentase Ivander.Para peserta mengangguk, kemudian Ivander keluar dari ruang rapat dan presentase yang sedang diarahkan oleh Ivander dilanjutkan oleh Gery.Ivander segera ke loby untuk mengangkat panggilan telponnya."Halo," sapanya pada orang di seberang sana."Halo sayang, ini aku. Apa kau tidak merindukanku?" ucap wanita diseberang sana dengan suara manja."Maaf anda siapa?""Kita baru saja bertemu di depan loby hotel tadi. Aku tidak sengaja menabrakmu,"Ivander mengingat kembali kejadian saat ia akan masuk ke dalam loby hotel."Cheril, mau apa kau menelponku? aku sedan

    Last Updated : 2024-03-02
  • Affair Project    BAB 15

    Ivander telah sampai di kantornya, dan seperti biasa Kiara selalu ada di ruangannya. Gadis itu masih berkutat dengan laptopnya. Ia selalu sibuk dengan pekerjaannya, belum menyadari kedatangan Ivander, pria itu menatapnya dengan berkacak pinggang tapi gadis muda itu tidak menatap Ivander karena sibuk dengan pekerjaannya."Kiara," suara bariton pria itu berhasil membuat wanita cantik dengan rambut sebatas dada itu terkesiap. Ia mendongak ke atas menatap sumber suara itu."Pak Ivander?" Kiara terperanjat melihat pria itu. Sungguh ia tidak mengira Ivander datang dihadapannya tanpa ia ketahui."Ke ruangan saya sekarang juga," titah pria itu padanya. Seperti biasa, Ivander akan selalu menunjukkan sikap dinginnya pada Kiara jika berada di luar ruangannya. Supaya tidak ada satupun karyawan yang mengetahui hubungan mereka."Baik pak," Kiara merapikan terlebih dahulu berkas-berkas yang masih berserakan di mejanya sebelum menuju ke ruangan Ivander."Kiara!" teriak lelaki itu kembali."Iya pak, s

    Last Updated : 2024-03-03
  • Affair Project    BAB 16

    Hari yang dinantikan telah tiba, Ivander dan Kiara menikah. Ivander merasa bahagia karena ini hari bersejarah baginya. Seorang cassanova telah menjadi suami dari seorang wanita sederhana. Banyak mata yang kagum saat melihat Ivander menikah dan tak sedikit pula wanita yang mencibir menatap remeh Kiara karena merasa patah hati, namun itu tidak akan berpengaruh pada apa yang telah menjadi pilihan Ivander dan Kiara."Akhirnya putra kita yang nakal itu bisa menjalani hidup dengan benar," ucap Amora pada sang suami sambil memperhatikan putranya yang tampak bahagia bersanding di pelaminan."Semoga saja mereka bisa bahagia hingga akhir hayat mereka," timpal Antonio sambil tersenyum.Disisi lain ada sepasang mata yang menatap mereka dengan sangat intens. Mata itu menatap penuh kebencian dan amarah. Ia mengepalkan tangannya dengan sangat kuat, dengan dada yang naik turun menahan rasa sesak yang menyiksanya.Jadi dia alasanmu tidak ingin lagi berhubungan denganku. Memangnya apa hebatnya dia? Ger

    Last Updated : 2024-03-04
  • Affair Project    BAB 17

    Cheril tidak terima dengan semua penolakan Ivander, ia merencanakan niat jahat untuk menghancurkan hubungan Ivander dan Kiara. Ia menelpon seseorang untuk melakukan misinya.Cheril menelpon orang suruhannya, dan tanpa perlu menunggu lama orang itu segera mengangkat ponselnya."Halo nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya orang di seberang sana padanya."Jean, aku punya pekerjaan untukmu, aku mau kau melakukannya sekarang juga,"Cheryl menjelaskan dengan detail apa yang harus dilakukan Jean, orang kepercayaannya itu."Baiklah nona, aku akan segera melakukan tugas yang anda berikan secepatnya,"Cheryl tersenyum licik setelah bercerita dengan orang suruhannya. Ia sangat yakin sekali apa yang ia lakukan saat ini akan meruntuhkan kepercayaan Kiara pada Ivander.Sedang asyik-asyiknya membayangkan bagaimana ekspresi istri Ivander mendapatkan kejutan darinya, tiba-tiba pintu rumahnya di ketuk. Membuat Cheril tersentak dari lamunannya.Siapa pagi-pagi begini datang ke rumahku mengganggu saja, g

    Last Updated : 2024-03-05
  • Affair Project    BAB 18

    Sore itu dikediaman Ivander, sepasang suami istri sedang menikmati kebersamaan mereka, Kiara sedang bermanja-manja dengan sang suami. Tiba-tiba saja terdengar suara pintu diketuk, "mas, kayaknya ada tamu, aku lihat dulu ya siapa yang datang," ujar Kiara yang merasa ingin tahu siapa tamu yang datang di jam istirahat mereka?"Biarkan saja sayang, aku masih kangen sama kamu," ucap Ivander manja dan tak ingin melepaskan pelukannya dari sang istri. Semenjak menikah pria berusia tiga puluh lima tahun ini semakin manja dengan istri kecilnya.Sementara itu, suara ketukan pintu terdengar kembali, sepertinya tamu yang datang enggan beranjak pergi sebelum menyampaikan maksudnya."Tuch dengarkan mas, tamunya masih mengetuk pintu, sepertinya ada hal penting yang ingin disampaikan oleh tamunya," ucap Kiara lagi pada suaminya yang masih betah memeluk tubuh rampingnya."Aaaa ya sudah, kalau begitu kamu lihat dulu siapa tamunya," Ivander berdecak kesal. Ia melepas pelukannya dari sang istri dan membia

    Last Updated : 2024-03-06
  • Affair Project    BAB 19

    Kiara yang merasa kesal dengan suaminya, ia memilih diam dan tidak mau membahas apapun. Sangking kesalnya, Kiara hanya memunggungi Ivander saat tidur. Merasa tidak diacuhkan oleh sang istri Ivander berusaha membujuk Kiara. "Sayang, tidurnya jangan membelakangi aku gitu dong, masa aku dikasih punggung doang?" rengek Ivander pada sang istri. Kiara hanya pura-pura tidak mendengar, ia masih kesal saja mengingat foto-foto yang ia lihat tadi.Hati istri mana yang tidak akan kecewa saat melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain? walaupun itu hanya sebuah foto tetap saja Kiara merasa cemburu. Ivander adalah suaminya, jelas saja ia tidak ingin berbagi dengan wanita manapun."Sayang, malah dicuekin gini," gerutu Ivander yang masih saja diabaikan sang istri, "aku hitung sampai tiga ya yang kalau kamu ga membalikkan badan ke arahku jangan salahkan aku kalau aku memaksamu," ancam Ivander pada sang istri. Dia tahu persis jika ia mengancam seperti itu Kiara pasti takut, karena kalau sudah bic

    Last Updated : 2024-03-07
  • Affair Project    BAB 20

    Kiara saat ini sedang berada di ruang kerjanya, semenjak menikah Kiara masih ingin bekerja seperti biasanya. Padahal Ivander telah memintanya untuk berhenti bekerja supaya fokus pada pernikahannya tapi Kiara tetap saja ingin melakukan pekerjaannya sebagai sekretaris."Sayang, kamu jangan terlalu sibuk kerjanya aku kan sudah bilang sebaiknya kamu tidak usah menyibukkan diri untuk bekerja lagi, sekarang kamu sudah menjadi istriku, semua kebutuhanmu bisa aku penuhi, jadi kamu tidak perlu repot-repot bekerja seperti ini," ucap Ivander menghampiri istrinya.Saat ini, ruangan Kiara sengaja dibuat satu ruangan dengan Ivander, karena Ivander tidak ingin istrinya diganggu oleh karyawan lainnya. Semenjak menikahi Kiara, ia lebih protektif pada wanitanya. Ivander sengaja membuatkan ruangan Kiara berdekatan dengannya agar ia bisa mengawasi Kiara dan yang paling utama ia bisa memperhatikan Kiara setiap waktu pastinya."Iya sayang, aku mengerti tapi kamu kan tahu kalau aku tidak suka jika menghabis

    Last Updated : 2024-03-08

Latest chapter

  • Affair Project    Bab 57

    Seorang wanita tengah duduk di sofa kesayangannya, ia masih kesal dengan apa yang terjadi di pesta tadi.'Gue akan buat perhitungan sama cewek sialan itu, gue pasti akan menyingkirkan cewek rendahan seperti itu!' gerutu gadis itu dalam hatinya.Bergegas ia mengambil ponsel dan menghubungi seseorang."Halo Robert, aku punya tugas untukmu!" titah wanita itu pada seorang pria di seberang sana."Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Bos?""Aku akan mengirimkanmu foto seorang wanita dan kau harus membawa wanita itu ke tempat yang aku tentukan. Jangan sampai kau dan teman-temanmu gagal mendapatkannya!" titahnya lagi pada orang yang bernama Robert itu."Baiklah, Nona. Aku akan segera menyuruh anak buahku untuk menangkap wanita itu!"Selanjutnya, pembicaraan diantara mereka berakhir dan tidak berapa lama kemudian, bunyi notifikasi masuk terdengar. Robert segera membuka layar ponselnya dan terlihat dengan jelas wajah Sheila di sana. Lelaki itu segera memanggil para anak buahnya."Hei, kalian!

  • Affair Project    BAB 56

    'Sial, kenapa juga si Daniel pake acara membela dia di hadapan semua orang? gue jadi malu gara-gara tu cewe,' kesal Vania sambil mengepalkan tangannya. Ia tidak terima dengan sikap Daniel yang membentaknya dihadapan orang ramai."Gimana rasanya hmm? Lo pikir kakak gue mau sama orang kayak Lo? Asal Lo tahu, cewek yang baru saja Lo coba permalukan tadi itu adalah calon kakak ipar gue. So... ga usah cari masalah sama dia!" sekonyong-konyong Cheryl datang memberikan peringatan pada Vania."Lo siapa hah?" tanya Vania sambil menatap tak suka pada Cheryl."Gue adiknya Daniel!" bentak Cheryl pada gadis itu hingga membuatnya terdiam. Semua orang memperhatikan Vania karena keributan kecil yang ia perbuat barusan.Merasa kesal Vania menghentakkan kakinya kemudian melangkah keluar dari acara itu. Ia merasa malu karena sikap Cheryl padanya."Waw, untuk pertama kalinya ku lihat kau berbuat baik," ucap seorang pria sambil bertepuk tangan. Sontak saja hal itu membuat Cheryl menoleh ke arah sumber sua

  • Affair Project    BAB 55

    Daniel membawa Sheila ke tengah-tengah pesta yang begitu mewah dan megah, Sheila merasa sedikit canggung dan gugup saat mengikuti pesta."Sheila, ayo sini. Kenapa kamu malah bengong seperti itu?" panggil Daniel pada karyawannya itu."Pak, apa saya ga salah tempat? saya merasa tidak pantas di acara ini," ucap Sheila merasa gugup berada dikeramaian."Acara ini dibolehkan untuk siapa saja. Termasuk kamu Sheila. Saya sengaja mengajak kamu ke sini untuk mengenalkan kamu pada relasi bisnis saya. Supaya mereka tahu, ada karyawan saya yang bisa saya andalkan dalam proyek saya nanti," jelas Daniel pada Sheila.Daniel sangat mengerti, sebagai orang baru Sheila pasti merasa gugup bertemu dengan para tamu yang elegan dan super mewah, tapi Daniel selalu memberikan semangat pada Sheila untuk mempercayakan dirinya akan tetap menjaga Sheila di acara itu."Tapi pak...""Sudah, jangan membantah. Ikuti saja perkataan saya," tegas Daniel yang tidak ingin mendengar alasan dari Sheila lagi.Acara syukuran

  • Affair Project    BAB 54

    Hari pertama bekerja, Sheila begitu bersemangat. Ia datang lebih awal dan telah mempersiapkan semuanya."Sheila, kamu sudah datang?" sapa Daniel pada gadis muda yang berada di ruang kerjanya."Ah iya pak, kebetulan saya tidak banyak kegiatan di rumah. Jadinya saya berinisiatif untuk datang lebih awal," jawab Sheila dengan santainya."Oh baiklah. Bagaimana keadaan ibumu, bukankah kemarin kamu bilang ibumu harus dirawat di rumah sakit?" tanya Daniel kembali. Ia masih ingat ketika beberapa hari yang lalu Sheila pernah mengatakan kalau ia butuh biaya untuk pengobatan ibunya."Ibu saya, sudah lebih baik pak. Kemarin selesai mendapatkan kabar kalau saya akan bekerja di sini dan berada lebih dekat dengan beliau, keadaannya menjadi lebih baik dari sebelumnya," tukas wanita muda itu pada atasannya."Syukurlah, senang mendengar keadaan ibumu baik-baik saja," ujar Daniel padanya."Terimakasih pak. Saya juga mau berterimakasih karena anda telah bersedia mengizinkan saya bekerja di perusahaan anda

  • Affair Project    BAB 53

    Daniel baru saja tiba di depan perusahaannya dan memarkirkan mobilnya. Ia bergegas menuju ke ruangannya. Di sana telah hadir Sheila yang duduk di sofa tamu bersama sang asisten. "Apa aku terlambat?" tanya Daniel pada Yudistira sambil melirik ke arah Sheila dan menyapanya dengan senyuman. Gadis itu juga membalas tersenyum padanya. "Sedikit bos, pihak investor hampir saja membatalkan kerja sama karena anda belum datang juga sedari tadi," jelas Yudistira kembali. Daniel hanya menghela nafas berat sambil menggaruk alisnya yang tidak gatal. Daniel tahu ini memang sebuah kesalahan yang hampir saja menggagalkan proyek besarnya. "Maafkan saya tuan-tuan, karena kecerobohan saya pekerjaan anda jadi terganggu," sesal Sheila yang di sambut dengan tangan yang terangkat dari Daniel memberi kode untuk Sheila tidak memberikan tanggapan. "Ini masih belum terlambat, aku masih bisa ikut dalam pertemuan itu, dan nona terimakasih sudah bersedia datang ke sini. Ini ponselmu," ujar Daniel sambil memberik

  • Affair Project    BAB 52

    Gery yang didesak oleh Ivander, akhirnya mengantarkan Ivander ke tempat orang yang dimaksud. Dalam perjalanan, tidak begitu banyak pembicaraan di antara keduanya, hanya Gery merasa sedikit gugup. Sesekali ia menoleh pada Ivander yang tampak tenang didekatnya. "Ada apa Ger, kok lo kayaknya mencemaskan sesuatu?" tanya Ivander heran memperhatikan sikap sahabatnya. "Ah, tidak. Gue ga kenapa-napa," jawab Gery mencoba tenang. "Gery, kok kayaknya gue tahu ni jalan yang kita lewati?" Ivander semakin mengetahui arah tujuan mereka saat ini. "Tenang Van, sebentar lagi Lo bakalan tahu siapa penolong perusahaan kita, dan gue yakin Lo bakal kaget kalau udah ketemu orang itu," pungkas Gery sambil mengarahkan mobilnya ke suatu parkiran yang terletak tak jauh dari halaman depan kantor yang mereka tuju. Ivander semakin yakin, sepertinya ia tahu kantor siapa yang sedang dituju Gery, tapi untuk menghilangkan rasa penasarannya ia tetap mengikuti arahan Gery. Betapa terkejutnya Ivander saat ia sampai

  • Affair Project    BAB 51

    Sementara itu, di tempat berbeda seorang gadis baru saja turun dari taxi online yang ia tumpangi. Baru saja melangkahkan kakinya turun dari taxi yang dia tumpangi, tiba-tiba saja ponselnya berdering."Halo," sapanya pada lelaki di telpon."Bos, sebentar lagi meeting akan segera dimulai. Anda dimana?" "Apa? aku bukan bosmu. Maaf anda salah orang," ucap gadis itu terburu-buru dan ia segera mematikan ponselnya."Halo bos, bos... " panggilan itu ternyata sudah tidak lagi tersambung.Menyebalkan sekali, aku baru saja pulang untuk menemui ibu tapi mengapa di telpon tentang perusahaan? gerutu gadis itu sambil menggeret kopernya.Ya, gadis itu adalah Shela. Ia baru saja menyelesaikan kuliahnya di Australia dan ia sengaja kembali ke Indonesia untuk menemui sang ibu, sembari mencari pekerjaan. Shela, sengaja pulang untuk merawat sang ibu sang ibu yang sudah mulai sakit-sakitan.Padahal di Australia, ia sudah mendapatkan rekomendasi dari kampusnya untuk bekerja di perusahaan bonafit, tapi Shela

  • Affair Project    BAB 50

    Seperti biasa pada pagi hari, Daniel berjibaku dengan pekerjaannya. Sampai pada sore harinya, ia mendapatkan pesan singkat dari sang ayah untuk menjemputnya di bandara. "Kak, mau kemana tumben kakak cepat berangkat pulang kerjanya?" tanya Cheryl yang melihat kakaknya terburu-buru. "Aku mau menjemput papa, kemarin papa bilang mau balik ke Indonesia. Kamu mau ikut?" tawar Daniel pada sang adik. "Iya kak, aku ikut. Aku kangen sama mama dan papa," tukas Cheryl pada kakaknya. "Ya sudah, kalau begitu kita berangkat sekarang. Aku tunggu di parkiran," ucap Daniel yang telah bersiap-siap. Selanjutnya Cheryl merapikan ruang kerjanya dan ikut bersamanya untuk ke bandara. Jarak dari kantor Daniel ke bandara tidak terlalu jauh, tidak butuh waktu lama Daniel dan adiknya telah sampai di bandara. Mata Daniel mengitari seluruh bandara menyisiri setiap sudut bandara, hingga akhirnya ia menemukan sosok ayah dan ibunya yang sedang menanti kedatangannya sambil melambaikan tangan padanya. "Kak itu mam

  • Affair Project    BAB 49

    "Cheryl!" teriak Gery pada Cheryl sehingga gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh padanya. "Aku mencintaimu, jika kau mau berubah aku pastikan aku tidak akan menyia-nyiakanmu," setelah lama memendam perasaannya, Gery mengungkapkannya kembali. Bukannya menjawab Cheryl hanya berlalu begitu saja dari hadapan Gery. Cheryl mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam hatinya, tapi ia mengabaikan perasaannya itu. "Cheryl!" teriak Gery pada Cheryl sehingga gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh padanya. "Aku mencintaimu, jika kau mau berubah aku pastikan aku tidak akan menyia-nyiakanmu," setelah lama memendam perasaannya, Gery mengungkapkannya kembali. Bukannya menjawab Cheryl hanya berlalu begitu saja dari hadapan Gery. Cheryl mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam hatinya, tapi ia mengabaikan perasaannya itu. Di tempat berbeda, Kiara baru saja sampai di rumah. Kiara menggendong bayi mungilnya, sementara Ivander membawakan barang-barangnya. "Akhirnya kita samp

DMCA.com Protection Status