Ulang tahun Manthis de Jong yang ke 50 tahun sangat meriah, yang sengaja di adakan di halaman belakang rumahnya yang luas dan ada kolam renang serta tamannya. Anita datang bersama seluruh keluarganya, bahkan James de Jong langsung datang dari Bali dengan pesawat pribadinya, remaja yang kini berusia 25 tahun ini hampir mengalahkan ketampanan Bryan de Jong, apalagi tinggi tubuh keduanya hampir sama.
Kiki yang sudah 27 tahunan ibarat bunga yang di petik, puluhan lagu singelnya mendapatkan sambutan lumayan dari penggemarnya.
Ray bersama Sonia dan 2 anaknya ikut datang, sementara si sulung tak bisa hadir, Ben dan John juga datang, termasuk istri-istri dan anak-anak mereka yang juga rata-rata sudah abege.
Manthis sengaja mengadakan ultahnya di rumah, dengan alasan lebih simple, serta usia yang sudah sangat matang, sehingga tak perlu hura-hura seperti waktu masih muda.
Tentu saja tak ketinggalan, orang tua Manthis nenek Darmi dan ne
“Ki…ki...Sa..Rafsa…ssst, ayooh kita pergi, gangguin orang ajah!” James tanpa menunggu jawaban Kiki dan Rafsa, ia langsung menarik tangan kakak dan adik kandungnya beda ibu ini, seakan memberi kesempatan pada Bryan dan Kania berduaan.“Apa kabar Kania…!” ucap Bryan kalem, setelah melihat tiga adiknya kini menjauh pergi.“Baik…!” sahut Kania pendek, sambil menunduk dan sesekali melihat ramenya berkumpul keluarga Bryan ini.“Keluarga kamu bahagia banget yaa…komplet, jadi iri aku liatnya…adik-adik kamu juga, ganteng-ganteng banget dan si Kiki cantik sekali!” Kania kini melihat hebohnya keluarga Bryan bercanda ria.Bryan ikutan melihat dan tersenyum sendiri, apalagi saat melihat Jenny dan Rafsa saling kejar-kejaran ke sana kemari.Kelakuan mereka bak masih anak-anak saja, padahal sudah sama-sama dewasa, terutama Rafsa.Tapi kalau bertemu dan kumpul, keduanya
Semenjak di beli produser film dengan harga mahal lalu di filmkan, novel-novel karya Katryn yang lain juga di lirik puluhan produser untuk di jadikan film ataupun sinetron. Penghasilan Katryn pun luar biasa, rata-rata satu novelnya dihargai milyaran.Katryn tak kaget saat tahu pemeran utama pria di film fenomenal itu Bryan de Jong, malah ia sempat bilang ke produser dan sutradaranya Amin Sutana, kalau sosok Bryan de Jong sesuai ekspestasinya untuk memerankan Ryan Rahman di film tersebut, saat membuat novel yang sangat laris di pasaran ini.Katryn memang sempat ikut mencasting beberapa actor, sebelum pilihan itu jatuh ada Bryan, uniknya Bryan malah tak ikut casting, dia di pilih karena sang produser bilang melihat ada remaja yang merupakan pendatang baru dan bisa di coba, gara-gara meliat di sebuah koran, ada tawuran remaja dan wajah Bryan terpampang jelas saat itu.Setelah ditelusuri, ternyata Bryan anak dari Manthis de Jong, sehingga makin lancar lah proses &ls
Ghea adalah artis yang ke sekian berkencan dengannya, hanya satu dua orang yang mampu bertahan dengan Bryan.Rata-rata bilang kapok kalau lama bersama dengan Bryan, yang dikatakan mereka sangat ganas saat bercinta dan tentu saja tidak ada yang main hati alias hanya nafsu semata.Dengan penghasilannya yang besar dan fantastis, Bryan telah menjelma jadi sosok fuckboy yang sangat komplet, ganteng dan tajir melintir plus tak segan memberi hadiah besar bagi wanita cantik yang ia sukai.Bryan tak segan membelikan perhiasan, mobil bahkan apartemen bagi wanita yang dia inginkan, sehingga tak ada yang menolak keinginannya. Rata-rata klepek-klepek dengan fuckboy komplet ini.Badan Bryan juga bukan kekar besar seperti tubuh binaraga Ade Rai, tapi kokoh berotot kecil, namun proporsional, itulah yang membuat Bryan sangat di gilai kaum hawa.Sebuah produk susu yang identik dengan tubuh proporisonal sudah hampir 5 tahun memakai dia sebagai model denga
“Ehh bukankah Om ini Bryan de Jong…bintang top itu, pasangan mainnya Kania…pasti ini…ga salah lagi!” si warga tadi saking kagetnya malah berseru nyaring hingga menggundang perhatian teman-temannya.Bryan akhirnya tersenyum lalu mengangguk, saat dia ingin memundurkan mobilnya, si warga tadi buru-buru menahannya dan mau minta ber-swa foto dengannya.Bryan akhirnya bertahan, tak lama kemudian berdatanganlah rekan-rekannya, sehingga jadi heboh, Bryan akhirnya terpaksa keluar dari mobilnya agar tak di cap sombong dan makin rame warga berebut ber-swa foto dengannya.Hampir 30 menitan Bryan tertahan karena warga masih belum puas ber foto-foto dengannya, tapi setelah di lihatnya warga makin membludak, Bryan pun akhirnya pelan-pelan bilang mau pergi. Warga yang pertama tadi mengajak dia ber-swa foto langsung memandu mobil mewah Bryan agar bisa melewati kerumunan warga.Bryan kini lega, mampu keluar dari sana dan dia lalu membelokan
3 bulan kemudian…Syuting film Penganten Remaja sudah memasuki hari ke 10, hari ini akan mengisahkan Bryan dan Kania sebagai dua pemeran utama akan bertemu dalam satu frame.Di mana Jaka yang diperankan Bryan, bertemu dengan Reni yang diperankan Kania.Ceritanya mereka berkenalan saat Jaka sedang melakukan KKN di sebuah desa terpencil.Baik Bryan maupun Kania benar-benar bersikap professional, namun uniknya kali ini mereka setelah break, seakan alergi berdekatan.Mereka duduk berjauhan dan tak saling sapa, Bryan bahkan terlihat lebih akrab dengan Cut Tere, pemeran pembantu di film tersebut dan di film ini berperan sebagai temanya Reni.Kania hanya melirik lalu menoleh ke tempat lain kalau melihat Bryan bercanda, dan kadang Cut Tere bersandar ke dada Bryan, seakan di sengaja memanas-manasinya.“Huhh…kekanakan..!” sungut Kania tanpa sadar. Tursina yang mendengar ‘bosnya’ marah hanya tersenyum dalam
“Hmm sudah ku duga, sejak dulu kamu itu pengecut, itulah alasan aku tak pernah mau menerima kamu kembali bersama!”“Baik, kalau itu mau kamu, aku akan umumkan pada semua orang, bahwa aku bersedia memenuhi semua permintaannmu, sekarang juga!”“Kamu tahu aku sudah bertunangan?”“Tak peduli kamu sudah bertunangan, aku minta kamu batalkan pertunangan itu dan kita segera menikah!”“Apa jaminanku kalau kamu benar-benar berubah, jangan-jangan setelah aku putus tunangan kamu malah hanya main-main lagi!” Kania kini menatap Bryan.“Aku akan mengundurkan diri dari pekerjaanku sekarang…kita akan menjalani kehidupan sebagai orang biasa!”“Hmm…kamu tak sayang dengan karir kamu yang sedang bagus-bagusnya!”“Apa gunanya karir tinggi kalau hatiku tak pernah bahagia dan setiap saat aku mendustasi hatiku sendiri!”Kania kembali mena
“Enak yaa…!” sahut Kania kalem. Bryan dan Kania saling tatap, Bryan tersenyum sambil menganggukan kepala.Bryan harus mengakui dalam hati, Kania kini benar-benar menjelma jadi wanita dewasa yang semakin cantik di usianya yang sudah jelang 28 tahunan.“Kamu makin cantik dan dewasa Kania…ehh maaf, katanya mau bicara berdua, bicara apa…?” Bryan buru-buru bertanya.Kania terlihat menatapnya dengan tajam, lalu dia pun meletakan gelas berisi kopi.“Bryan…aku mau tanya…tadi siang…saat kita syuting dan sama-sama keluar dari konteks naskah…apakah yang kamu omongkan benar adanya, atau hanya sekedar acting, ku minta kamu jujur sekarang…karena?” Bryan terdiam, lama dia menatap wajah Kania, lalu diapun mengangguk pelan.“Karena apa Kania…ehh maafkan aku Kania…!” suara Bryan lirih, ia akhirnya tertunduk, saat dia menatap jari manis Kania ada cinc
“Sebentar…ini mau lamaraan apa menikah sih, masa kayak di kebut gicuuuu?” tanya Manthis kebingungan.“Mau tunggu apalagi, Bryan bilang 10 hari lagi abis syuting di Jakarta akan terbang ke Eropa, siapa yang bisa jamin mereka ggak kebla-blasan di sana…hayooo ngakuuu nggak kamu Bryan, anak bengalll?” Stefani langsung nembak anak sambungnya ini.Tanpa ragu Bryan langsung mengangguk, hingga Stefani melempar bantal kecil ke wajah Bryan.“Dasar keturunan nakal dan fuckboy, ya ginii…!” sungut Stefani kesal, Bryan makin tergelak tertawa.“Iya juga sihh, tapi masa besok sih ka?” Gerald menatap Stefani masih bingung ternyata.Manthis akhirnya kini tertawa mendengat ucapan bini ke duanya ini, tapi ia sudah punya planning buat Bryan.“Bryan…kamu bilang dengan Kania, 3 hari dari sekarang, mumpung kalian masih break syuting, papi dan kedua mami, termasuk ibu kandung dan ayah
James tertawa sambil mengangguk, sambil jalan menuju mushalla yang ada di cottage itu, James bercerita kalau dia sudah tertarik mualaf sejak 10 tahunan yang lalu, tapi mantap mualaf 3 tahunan yang lalu setelah melihat orang rame sholat Idul Fitri dan COVID-19 merebak, di mana harus cuci tangan dan kaki yang bersih, sehingga James pun memantapkan hatinya. Ternyata Sheila, ibunya sangat mendukung, termasuk Andrew, ayah sambungnya, apalagi James sudah dewasa dan tentu sudah matang berpikir. James kini setiap hari melihat Kania syuting dan setelah syuting keduanya sering jalan berdua, hingga tak terasa syuting 5 harian kelar dan Kania harus bersiap pulang kembali ke Jakarta. James yang bersikap dewasa kaget saat Kania mengatakan kini banyak menerima job film, sehingga sering meninggalkan rumah. James pun memberi nasehat ke wanita jelita yang makin matang ini, agar jangan lagi ambil semua job film atau iklan. “Kasian Aji, dia butuh kamu Kania, apalagi ini masa-masa perkembangan dia!”
“Tak apa Mas Rafsa…nama saya Tikno, saya malah tak mengira malam ini bisa melihat langsung acara hebat ini, tak bakal saya lupakan seumur hidup, selamat yaa buat Mas Rafsa dan Mba Stella, moga secepatnya menikah dan punya anak-anak yang tak kalah ganteng dan cantik seperti papa dan ibunya ini!”Rafsa lalu memanggil Tarot sopir pribadinya, dan minta diambilkan tas kecil, tak sampai 10 menitan Tarot balik lagi, Rafsa lalu mengambil selembar cek, yang sudah bertuliskan angka uangnya di sana.“Pa Tikno, saya tak bawa uang cash, ini selembar cek sebesar 50 juta, bisa bapak uangkan kapan saja, bawa saja ke bank yaang tertera di cek itu…!” Tikno hampir terlonjak kaget, tak mengira akan dapat cek senilai fantastis bagi ukurannya. Tapi bagi Rafsa itu angka yang sangat kecil.Setelah menyalami Rafsa sampai tangannya dan juga tangan Stella di cium, lalu Rafsa mengenalkan ke ayah bundanya, Tikno sampai minta foto selfie, karena dia meng
Setelah adegan romantis itu selesai di putar, di mana Rafsa terlihat mencium dahi Stella, Mami Stefani tersenyum dan terlihat puas.Dia tak memperdulikan bagaimana dua sejoli itu saling lirik dengan wajah bak udang rebus, malu tak terkira, kenapa sampai di putar adegan itu dan di tonton ratusan orang, suara suit-suit terdengar, hingga kedua sejoli ini makin malu.Rafsa dan Stella tak menyangka kalau ada yang diam-diam merekam dan saat ini di tatap ratusan undangan.Kini semuanya butuh jawaban, apa maksud di putarnya adegan romantis itu, di acara ultah sang crazy tampan ini.“Nahh para undangan semua…malam ini saya ingin mengumumkan, di ultah Rafsa De Jong yang ke 27 tahun, dia akan kami tunangkan dengan kekasihnya yang ada di sampingnya ini dan pernikahan pun akan segera di gelar secepatnya!”Maka riuhlah semuanya, tak mengira kalau dua sejoli itu malam ini akan bertunangan. Banyak yang kaget, terutama keluarga Manthis de Jong, k
Di tata dengan sangat mewah, membuat semua tamu undangan yang terlihat berjalan menyingkir kaget, tak mengira ada motor nyelonong masuk ke rumah ini.Bagaimana tak kaget, kenapa ada motor ojek daring bisa nyelonong masuk ke rumah mewah dan eksklusife ini, ini sama dengan cari penyakit.Tapi saat melihat Rafsa di boncengan motor online itu semua tertawa, mereka kini mulai bercanda, kalau di crazy rich tampan itu sedang bikin sebuah pesta kejutan.“Dasarrrr, si crazy rich ternyata yang bikin ulah, ada-ada saja kejutan di ultahnya kali ini, tapi aseek juga nih, jadi penasaran, apalagi kejutan yang akan dia buat!” ungkap tamu-tamu berpakaian perlente dan juga para ART yang terlihat sibuk hilir mudik melayani tamu-tamu undangan.Motor ojek online berhenti tepat di tengah-tengah taman dan tak jauh dari panggung kecil yang di tata sedemikian rupa, sehingga Rafsa sukses menjadi pusat perhatian, semua kaget hingga terdiam, termasuk pemain musik, tak me
Desy pun melayani dengan baik Stella dan Rafsa, Stella tanpa sungkan kembali mengajak Desy bercakap-cakap dan bilang jodoh banget ketemu lagi dengan pramugari cantik ini.Rafsa hanya tersenyum melihat calon istrinya ini bercakap akrab dengan Desy. Keramah tamahan Stella membuat Desy kagum dan makin hormat pada Stella yang dianggapnya wanita berkelas yang sangat ramah.Sebagai pramugari, Stella bisa menilai penumpang-penumpang nya yang tajir melintir, ataupun pura-pura tajir.Desy hapal semuanya, sehingga rasa hormatnya langsung tinggi pada Stella, termasuk Rafsa yang terlihat cool serta tak genit dan tetap bersikap wajar.Sesampainya di bandara, keduanya berpisah, Rafsa langsung pulang ke rumah, saat Rafsa ingin mengantarnya pulang, Stella langsung tertawa dan bilang mending Rafsa segera menemui ke tiga orang tuanya untuk melamarnya segera.“Ingat jangan kelamaan atau calon ibu anak-anakmu ini akan di lamar orang lain!” kelakar Stella d
Stella lalu turun dari panggung kecil dan berjalan perlahan menuju Rafsa yang sedang berdiri dan merentangkan tangan bersiap memeluk gadis yang sudah meruntuhkan hatinya ini.Stella lalu memeluk pemuda ini, tepuk tangan makin membahana, saat tubuh bak model ini tenggelam dalam pelukan pemuda tampan bertubuh atletis ini.“I Love so much…!” bisik Rafsa.“Love youu to…!” bisik Stella.Stella merenggangkan pelukan dan menatap wajah Rafsa yang tersenyum kecil dan terlihat mata pemuda itu agak berkaca-kaca, terharu cintanya tak lagi bertepuk sebelah tangan.Mereka tak sadar kelakuan mereka masih disaksikan puluhan pengunjung yang terus bertepuk tangan dan diam-diam ada yang merekam adegan romantis ini dan hanay hitungan menit tersebar di media sosial dan tentu saja ada yang kaget melihat adegan romantis ini, siapa lagi kalau bukan Mami Stefani dan Mami Gerald, yang mengirimkan rekaman itu ternyata Kiki, kakakny
“Heiii tomboy, dengarin yaa, tiga bulan lagi aku dan Rina akan menikah!” sahut Sohai.“Apaa…kapan kalian jadian, setahuku kamu kan suka gonta ganti pacar ngikutin gaya sahabat elo si Rafsa, kok bisa-bisanya akan menikah dengan sahabatku, jangan-jangan kamu pelet yaa?” ceplos Stella yang tentu saja kaget, tak menyangka dua sahabatnya ini malah akan menikah, padahal tak terdengar pacaran.“Sembarangan mana ada pake pelet, namanya juga jodoh tomboiiii, pokoknya pas resepsi kamu wajib hadir yaa, awas kalau nggak datang, gua coret lo jadi sahabat bini gua ini!” sahut Sohai cengengesan, bahkan dia langsung mencium pipi Rina.“Ehhh sahabat elo si Rafsa dah tahu belum..?”“Tau donkk, dia sama kayak kamu, kaget, tapi setelahnya janji akan datang ke pernikahan dan resepsi kami, dia malah mau ngasih kado rumah lohh, nggak rugi gua punya sahabat he-he-he!” ceplos Sohai lagi, Rina hanya tertawa saja me
Rafsa masih terdiam dan menatap pintu itu dengan nanar, tanpa Rafsa sadari, Stella bersandar pada dinding pintu tersebut, dia tersenyum sendiri.Ia lalu berlari ke kasur dan langsung memvidcal sahabatnya Rina yang berada di Jakarta.“Benarann….kalian se hotel yaa di Singapura, jangan-jangan udah belah duren nihh!” sahut Rina sambil tertawa berderai di vidcal itu.“Enakk ajee, gue bukan elo kalee, gue masih ingat lah, ga bakalan mau gue pecah sebelum menikah!”“So…kapan nihh kalian nikah, kan tadi kamu bilang barusan di lamar!”“Ntar ajahh, biarkan dia makin cinta!”“Eitttsss….hati-hati ntar nangis bombaiiii lagi kalau Rafsa dengan yang lain, udah kalian cepat-cepat pulang dan segera menikah, bereskan!”“Tenang ajahh, biarkan Rafsa terus mengejarku…aku hanya ingin menyakinkan hati, anggap tes buat dia!”“Lhaaa pakeee tes seg
“Hmmm…kalau nggak enak pesananku ini, ya udah sono kamu pesan sendiri, biar pelan-pelan aku makan ini, songong amat sihh, makanan enak gini dibilang tak enak!” sungut Stella sambil mengaut sayuran, Stella memang agak vegetarian, sehingga badannya tetap langsing bak model dan mengeluarkan aroma yang harum, dan tadi sempat membuat pemuda di depannya ini makin senewen di buatnya.“Pemarah banget sihh…tau nggak kenapa tak enak!”Stella langsung mengangkat wajahnya. “Iya kenapa tak enak?”“Karena kemanisan wajah kamu hilang, hingga makanan ini hambar…senyum donk, dan ceria, masa kita makan diam-diaman ajee?”“Anjriittt…gue di gombalinnn, basiiii tauuu!” kini Stella terbahak. Rafsa kini tertawa kecil.Stella langsung mengambil ampal daging bulat dan melemparkan ke wajah Rafsa, tapi luput, karena Rafsa mampu menghindar.“Kamu memang buaya cap biawak, hampi