Share

Bab 19

last update Last Updated: 2025-01-07 07:59:31

"Kenapa kamu mendahului aku? Di mana sopan santun kamu, Dania?"

Ciara menegur Dania. Dia berjalan melewatinya. Lalu, duduk di sofa yang sebelumnya mau diduduki Vierra.

Dania melirik Vierra. Karena sikap Ciara, dia merasa tidak enak hati padanya.

Dania tersenyum simpul. "Nyonya Muda, aーapa kamu nggak ngerasa keterlaluan?"

Ciara mengangkat dagunya agar terkesan angkuh. "Sebutin di mana sikapku yang keterlaluan?"

Dania bergegas berdiri sisi Vierra. "Nona Vierra ini adalah tamu penting bagi keluarga Griffin. Apa salahnya mempersilakan tamu untuk duduk?"

Linda ingin membalas, tetapi Ciara mengangkat tangannya. Linda langsung menutup mulut rapat-rapat.

Dania menyilangkan kedua tangan. "Apa Nyonya Muda nggak takut reputasi keluarga Griffin tercoreng karena ulah kamu?"

"Seberapa pentingnya bagi keluarga Griffin sampai-sampai kamu memihaknya?" Ciara mendongakkan kepala, menatap Dania. "Dania, kamu kerja di bawah Liam atau dia?"

Ciara menunjuk Vierra dengan dagu. Saking tidak senangnya, dia ba
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 20

    "Jangan sombong dulu, Ciara!"Vierra berteriak. Kedua matanya memerah. Kebenciannya terhadap Ciara tersembunyi di balik senyum. "Meskipun kamu Istri sah Liam, tapi wanita yang dicintainya itu aku."Vierra berkata dengan bangga. Dia melirik Ciara. Lalu, menatap seisi ruang tamu. Dulunya, Vierra sering datang mencari Liam ke rumah ini. Dia mengira, rumah ini akan menjadi kado pernikahannya dengan Liam. Tidak disangka, dia justru menemui wanita lain di sini dan duduk sebagai Nyonya Muda Griffin.Ciara dan Vierra saling pandang. Kontak mata Ciara stabil dan tidak berkelap-kelip. Wajahnya terlihat rileks dan tubuhnya tidak tegang. Karena dia menggunakan napas dalam untuk mengendalikan emosi. Ciara berkata, "Pelakor, tetaplah pelakor. Begitulah kamu di mata keluarga Griffin dan orang luar."Hati Vierra terbakar amarah dan kekecewaan. Semula, dia berniat memprovokasi Ciara agar membenci Liam dan mengajukan cerai. Namun, dia justru berakhir dengan kegagalan.Terlebih lagi, kata-kata Ciara

    Last Updated : 2025-01-08
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 21

    "Nona, lukisannya udah ketemu." Seseorang berbicara di saluran telepon dengan Ciara. Orang itu adalah Quden. Ciara berdiri di bawah jendela kamar yang terbuka, menatap pemandangan di luar rumah. "Tunggu! Jangan ditutup dulu teleponnya!" pinta Ciara. Dia membalikkan badan. Sore hari ini, Linda dan beberapa pelayan telah selesai melakukan pekerjaan di kamar utama. Mereka mengeluarkan seluruh pakaian serta alas kaki berwarna biru dari dalam lemari sesuai perintah Ciara. Ciara bertanya, "Bi Linda, udah selesai semua, kan? Kalian bisa keluar sekarang!" "Baik, Nyonya." Linda melirik 4 pelayan yang bersamanya. "Tunggu apalagi? Ayo keluar sekarang!" Setelah memastikan pintu tertutup rapat, Ciara langsung duduk di atas ranjang. Lalu, mengaktifkan laptop. "Quden, kamu yakin itu lukisan yang aku cari?" tanya Ciara. Jari-jari tangannya berselancar dengan cepat di atas keyboard. "Iya, Nona," jawab Quden, yakin. "Aku udah pastiin itu lukisan Desa Rancakbengawan karya mendiang Nenek ka

    Last Updated : 2025-01-10
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 22

    Ciara mendongakkan kepala, menatap wajah sempurna suaminya. Untuk sesaat, timbul rasa kagum akan ciptaan Tuhan yang sempurna di depannya. Keadaan di dalam kamar menjadi ambigu. Ciara menyadari jakun putih Liam bergerak bebas naik turun. Sebelum terjadi sesuatu yang tidak Ciara inginkan, dia segera mengambil tindakan. "Liam, kamu bisa baca, nggak? Tinggal baca aja kok repot?" Dengan gaya cueknya, Ciara berkata dengan tujuan membangkitkan api amarah di dalam diri Liam. Brak! Tangan kanan Liam menggebrak meja. Tatapannya semakin buas saat melihat Ciara, seolah istrinya itu adalah mangsa barunya. Mendapatkan gertakan seperti itu, jantung Ciara terkejut. Dia memejamkan mata sebentar untuk mengontrol degup jantungnya. Terdengar suara tegas Liam. "Cia, jangan main-main! Aku tanya sekali lagi, apa tujuan kamu nulis kayak gini?!"Jari telunjuk kanan Liam menyentuh dagu tirus Ciara. Dagu adalah bagian wajah Ciara yang disukai Liam, selain bibir kecil yang ranum, hidung mancung dan bola

    Last Updated : 2025-01-11
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 23

    "Kamu berhasil memicu kemarahanku, Cia!" Suara Liam lebih keras dari biasanya. Dia bergegas merebut ponsel Ciara. Namun, terlambat. Ciara berlari menuju ranjang dan naik ke atasnya. "Cia, jangan ceroboh! Gimana bisa kamu ngelakuin hal kayak gini?!" Liam menggertak istrinya. "Sini HP kamu!" Ciara tidak terprovokasi dengan kata-kata Liam ataupun sikapnya yang manipulatif. Ciara tidak mau kalah. Dia berkata, "Kalo gitu, kasih aku uang denda. Liam, cuma segini aja, kok!" Ciara menggoyangkan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis sambil mengedipkan sebelah mata. Liam menghela napas. "Oke. Rp 3 juta, kan? Aku transfer kamu sekarang juga." Liam merogoh saku celana dan mengeluarkan ponsel. Dia membuka akun e-wallet. Ketika hendak mengetik sesuatu, dia mendengar kata-kata Ciara yang menggelitik. "Siapa bilang cuma Rp 3 juta? Rp 30 miliar, Tuan Liam." Liam menghela napas panjang. Lalu, mengalihkan pandangan dari layar ponsel kepada istrinya. Liam menatap Ciara sinis. "Kamu gila?

    Last Updated : 2025-01-11
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 24

    "Cia, kamu pakai kalung punya siapa?"Mobil sudah berhenti di balai Kota Baubau. Namun, Ciara dan Liam masih berada di dalamnya."Kalung aku-lah," jawab Ciara, ketus. "Emangnya kamu ngerasa beliin aku perhiasan?"Aksa duduk di kursi sopir. Dia melirik kedua majikannya dari kaca depan mobil. Punggungnya berkeringat dingin saat melihat wajah masam Liam.Aksa menegur Ciara. "Nyonya Muda, di dalam ruang ganti kamar utama kan banyak perhiasan. Tuan udah sediain perhiasan buat kamu. Kenapa nggak dipakai?"Ciara tersenyum lebar. "Pak Aksa, kamu udah lama kerja sama Liam, kan? Masa kamu nggak tau?"Liam menarik lengan Ciara, lalu mencengkeramnya. Saat itu pula, pandangan mata mereka beradu."Maksudnya apa, Cia?!" Liam menahan emosi yang sudah meluap sejak berangkat tadi. Ciara menepis tangan Liam. "Perhiasan emang banyak, tapi semua laci penyimpanan dikunci. Yaa, aku bisa apa?"Ada makna tersirat dari kata-kata Ciara. Dia melirik Aksa yang terdiam dan menatap sinis Liam."Suamiku, apa semua

    Last Updated : 2025-01-13
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 25

    Tidak jauh dari pintu masuk, dua pria sedang merokok. Pria jangkung dengan tatapan tajam bersandar pada mobil sport Lamborghini Veneno hitam miliknya. Dia adalah Viko Bart yang sebentar lagi akan mengambil alih keluarga Bart. Pria satunya lagi menikmati rokok sambil berjongkok. Dia adalah Tuan Muda Atlas Valor yang terkenal playboy dan royal. Viko menghisap rokok terakhir. "Atlas, siapa cewek itu?"Atlas menebak bahwa cewek yang dimaksud Viko adalah Ciara Darwin. Karena Ciara memang menjadi pusat perhatian di depan pintu masuk balai kota. "Maksud kamu, Nona Ciara Darwin?" Atlas balik bertanya. "Aku nggak percaya di Kota Baubau ini masih ada yang nggak kenal dia!"Dengan cuek, Viko mendorong kepala Atlas ke samping. "Aku baru pulang dari luar negeri. Inget, nggak?""Iya, iya. Maaf, aku yang salah," kata Atlas, sedikit kesal. Keluarga Bart dan keluarga Valor adalah keluarga kelas atas yang sudah berabad-abad menguasai Kota Baubau. Selain itu, masih ada 3 keluarga lagi. Mereka adalah

    Last Updated : 2025-01-14
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 26

    "Oii, Viko!"Suara Atlas terdengar dari belakang Ciara dan Viko. Ciara menghentikan langkah, Viko pun mengikutinya. Atlas protes. "Kalo kamu masuk sama Nona Ciara, terus aku gimana?!"Atlas datang bersama Viko ke acara pesta lelang. Jadi, bagaimana bisa Viko tega meninggalkannya demi wanita secantik Ciara?Viko mengangkat tangan kiri tinggi-tinggi. Dia merasa sahabatnya ini agak bodoh.Tanpa menoleh ke belakang, Viko menjawab, "Kamu kan punya kartu undangan satu lagi. Bisa pakai itu, kan?!"Ciara merasa tidak enak hati. Dia menoleh ke belakang dan melihat wajah Atlas merah padam. "Tuan, diaー"Viko tersenyum. "Abaikan aja!"Karena Viko sudah berkata seperti itu, Ciara hanya bisa mengikutinya. Atlas dengan cepat mengeluarkan kartu undangan miliknya. Sekarang Ciara dan Viko sudah berada di dalam balai kota. Tamu-tamu sudah berdatangan. Ciara berhenti hendak mengatakan sesuatu.Ciara menatap Viko, lalu membungkuk. "Makasih, Tuan ...." Ciara diam sejenak. Dia bukannya tidak mengingat na

    Last Updated : 2025-01-15
  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 27

    "Vierra, kamu duluan aja! Aku mau nunggu Istriku."Liam melepaskan tangan Vierra dari lengannya. Dia menoleh ke kanan dan kirinya, mencari keberadaan Ciara."Tapi, Liamー"Tanpa memedulikan perasaan Vierra, Liam berkata, "Cia nggak punya undangan. Kalo aku masuk sekarang, nanti dia gimana?"Aksa tertegun dengan sikap bosnya. Masih membekas di ingatannya, Liam ingin buru-buru masuk ke tempat lelang. Liam juga menyuruhnya mencari orang untuk mengantarkan Ciara pulang. Hati manusia memang cepat sekali berubah!Vierra cemberut. Dia telah dipermalukan Ciara satu kali. Bahkan sekarang, Liam tidak memedulikannya. "Aku dengar-dengar, ada tanah berkualitas tinggi yang dilelang malam ini."Suara Vierra barusan berhasil menghentikan Liam memikirkan istrinya. Liam datang ke pesta lelang bukan tanpa tujuan. Dia tentu sudah memikirkan banyak hal.Tanpa terduga, Liam berseru pada asistennya, "Aksa, ayo masuk!"Sementara itu di dalam ruang lelang, suasana ramai langsung terasa. Beberapa orang yang m

    Last Updated : 2025-01-16

Latest chapter

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 54

    "Jadi, Kak Kevan punya vila di Kota Heavenly? Dia juga bangun bisnis rokok di sana?"Sudah hampir satu jam Ciara bertemu Henry Adam dan orang-orangnya. Dia mendengarkan penjelasan tentang Kevan dari Henry dan mencatat semua dengan baik di memori otaknya. "Benar, Nona," sahut Henry, tenang. Bukan tanpa alasan Henry ingin mendapatkan kepercayaan dari Ciara. Dia telah mengenal Kevan lebih baik daripada siapapun. Selain sebagai nasabah prioritas, Kevan telah mengatasnamakan semua asetnya di Bank Commonwealth Internasional kepada Ciara. Jadi, Henry harus menjalankan amanah Kevan dengan baik atau dia akan merasakan penyesalan. Ciara membaca daftar aset Kevan yang dialihkan padanya. Semuanya dikelola oleh Bank Commonwealth Internasional. "Dan, Tuan Kevan hanya mempercayakannya pada Pak Henry," kata salah seorang karyawan Henry. Ciara mengangguk. "Oke. Aku ngerti."Siapa yang tidak tahu, King's Island terkenal dengan negara tercantik dan terkaya di dunia. Ibukotanya adalah Heavenly. Ci

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 53

    "Makasih, Kak."Ciara melepaskan pelukannya. Dia menatap Inura. Tidak lama, datang Deyan Anggara dan beberapa orang lagi. Quden langsung mengambil tindakan."Nona, ayo masuk dulu!"Quden membukakan pintu. Ciara dan semua orang kepercayaannya masuk.Setelah pintu tertutup, mereka berdiri di hadapan Ciara."Sebelum mulai agenda pagi, aku mau kenalin orang-orang kamu yang terpercaya Nona," kata Quden, memecah ketegangan. Quden menunjuk Laki-laki di samping Inura. "Dia Rauf Hendrawan," katanya. "Awalnya dia adalah ketua team Sekretaris K.C Tobacco. Karena Tuan Kevan melihat kemampuannya di bidang strategi pemasaran dan branding perusahaan, dia diangkat menjadi Chief Marketing Officer atau CMO." Ciara mengerti penjelasan Quden. Itu artinya Rauf Hendrawan adalah salah satu jajaran eksekutif perusahaan.Quden menunjuk laki-laki selanjutnya. "Dia Fauzanーsahabat Tuan Kevan. Dia menjabat sebagai General Manager di K.C Tobacco."Ciara mengangguk. Lalu, menatap pria di sisi Fauzan. Quden ber

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 52

    "Nona, kamu nggak lupa sama agenda pagi ini, kan?"Quden berjalan di sisi kanan Ciara, sedangkan Omar di sisi kiri. Sementara Ali Osman berada di belakang bersama para pejabat perusahaan. Ciara melirik jam tangan di pergelangan tangan kanan. "Jam 9 di ruanganku, kan?""Benar, Nona," jawab Quden. "Deyan sama Pak Henry udah nunggu di sana."Omar melirik pergelangan tangan kanan Ciara. Bukan melihat jam tangan mewahnya, melainkan gelang emas putih Teddy Bear pemberian Kevan di masa lalu. Akhirnya, Omar tersadar. Walaupun Ciara telah menikah, tetapi posisi Kevan di hatinya belum tergantikan. "Nggak disangka-sangka, Nona Ciara terlihat sangat cantik daripada foto-foto yang beredar di sosial media.""Betul. Bahkan Nona terlihat penuh semangat dan percaya diri," timpal pria yang berjalan di belakang Ciara. Para pejabat perusahaan mulai pandai menjilat Ciara. Mereka tahu, siapa saja orang-orang di belakang Ciara yang mendukungnya. "Aku yakin, ke depannya ... K.C Tobacco akan semakin berj

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 51

    Saat berpapasan dengan Santo di ruang tamu, Ciara memelankan langkah. "Jangan sampai Bi Linda mencurigai kamu!"Ciara berkata dengan pelan dan sangat hati-hati. Dia tahu, banyak CCTV yang terpasang di rumah ini. Dia juga tahu, Linda tidak sesederhana penampilannya. Santo tidak menjawab. Dia justru memberikan salam kepada Ciara. "Selamat pagi, Nyonya!"Ciara mengangguk tanpa bersuara. Lalu, dia terus berjalan. Di belakang Santo, terdapat orang-orang yang berjalan mengikutinya sambil membawa beberapa barang. Ciara sudah berada di luar. Dia menatap sopir yang berdiri di samping mobil. "Silakan, Nyonya!" seru sopir.Sebelumnya, Ciara sudah memerintahkan Linda agar sopir menyiapkan mobil. Itulah sebabnya, Linda tidak banyak bertanya. Karena dia sudah tahu Ciara akan pergi.Saat Ciara sudah duduk di dalam mobil, sopir bertanya dengan keheranan, "Apa Nyonya beneran nggak mau diantar aja? Jalanan di Kota Baubau macet parah.""Nggak perlu. Aku terbiasa pergi sendirian."Kata-kata lugas C

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 50

    Keesokan hari. Pukul 07:00 pagi waktu Kota Baubau. Ciara sudah rapi dan sedang memakai sepatu boots yang biasa dipakainya. Dia berdiri di depan cermin besar ruang ganti. Ciara mengambil liptint stroberi dan mengolesi bibirnya dengan lembut. Liptint itu memberikan warna merah muda yang segar dan natural pada bibirnya.Ciara membiarkan rambut panjang coklatnya tergerai. Dia teringat dengan etalase perhiasan. "Ah, iya!"Tanpa pikir panjang, Ciara langsung berjalan ke sana dan mengambil salah satu penjepit rambut kristal Swarovski berkualitas tinggi. Mendiang ibunya pernah berkata, penampilan adalah yang pertama. Karena kesan pertamalah yang akan diingat oleh semua orang. Ciara tahu, ini adalah pertemuan pertamanya dengan Henry Adam. Di masa depan, dia akan sering melakukan kerja sama dengan Bank Commonwealth Internasional. Jadi, dia harus menunjukkan dirinya yang cerdas dan elegan tanpa kehilangan aura kecantikannya. "Oke, perfect!"Bagi seorang perfeksionis seperti Ciara, dia tida

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 49

    "Ah, lupain aja!"Ciara tahu, dia tidak boleh ceroboh. Dia tidak boleh menunjukkan ketidaksenangannya di hadapan semua orang. Untuk sesaat, Ciara tidak tahu harus berkata apa! Untungnya, Chef datang membawa makan malam. "Silakan, Nyonya Muda!"Chef mempersilakan dengan penuh hormat. Dia kemudian berdiri di samping kursi Ciara. Chef tersebut bernama Antonio Lukito. Dia datang ke rumah ini sebulan sebelum hari pernikahan Ciara dan Liam. Dia dengan khusus ditunjuk oleh Tuan Besar Griffin untuk melayani Cucu dan Cucu menantunya. Potongan daging pertama masuk ke mulut Ciara. Dia mulai mengunyah. Tanpa disadari, air matanya mengembang dan siap terjatuh. Ciara terus memotong dan mengunyah tanpa berkata apa-apa. Setelah piring keramik kosong, dia meminum segelas air dan bangkit.Sejak tadi, Antonio bersabar menunggu Ciara menilai masakannya. Dia tidak yakin Ciara menyukainya. Karena dia tidak melihat kepuasan pada wajah ataupun sikap Ciara."Chef Antonio, makasih untuk makan malamnya," k

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 48

    "Deyan, suruh Martin mengawasi Gibran! Jangan sampai gerak-geriknya luput dari pengawasan!"Kobaran api dendam tersulut di kedua mata indah Ciara. Tidak ada yang tahu, bagaimana Ciara mengatasi dendamnya selama ini. Quden dan Deyan hanya tahu Ciara memendamnya hingga sakit-sakitan. "Oke." Deyan mengambil ponsel dan menghubungi Martin.Keluarga Hanindra adalah yang terkaya di Kota Paloma, Pulau Orion. HHC Tower berdiri tegak di kota Horizon yang sibuk. Tuan Besar Christian dan Nyonya Cinta Hanindra memiliki 4 orang anak. Mereka adalah Jasmine Hanindra, Leon Hanindra, Julian Hanindra dan Ken Hanindra. Kevan merupakan Cucu pertama keluarga Hanindra yang lahir dan besar di luar. Dia adalah anak dari Jasmine Hanindra dan Theo Walcott. Jasmine memutuskan keluar dari keluarga Hanindra dan hidup pas-pasan karena tekanan dari ketiga adik laki-lakinya yang serakah. Kemampuan bisnis Kevan yang mumpuni membuat Christian dan Cinta datang ke Kota Tango, Pulau Pearl. Mereka memaksa Kevan untuk

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 47

    "Jadi, pihak Bank Commonwealth Internasional minta secepatnya ketemuan sama aku?"Jam 6:00 sore di Hunian Exclusive Green Lake, Kota Baubau. Di sinilah Ciara berada. Setelah pergi dari pemakaman Sun Burst Hills, Ciara memacu motornya agar lekas menghilang dari pandangan Khalid.Ciara sedang duduk bersama Quden dan Deyan di ruang kerja yang biasa Kevan pakai di masa lalu. Sebagai kepala pelayan, Ruslan Zakki menjaga kediaman Ciara dengan sangat ketat agar selalu aman dari orang-orang suruhan Liam.Deyan Anggara menjawab, "Iya, Non. Pak Henry Adam sendiri yang chat di email kamu."Ciara memang sengaja tidak menghubungkan ponselnya dengan email pribadi demi menghindari kecurigaan Liam padanya.Tanpa menurunkan sikap waspada, Ciara bertanya lagi, "Kamu udah periksa Henry Adam? Apa ciri-cirinya sama kayak yang aku bilang?"Deyan mengangguk. "Sama persis. Aku udah retas akun chat dan data-data pribadinya."Deyan menyodorkan laptop pada Ciara. Quden berdiri di bawah jendela yang terbuka.

  • Aduh! Nona Manja Mencampakkan Tuan Muda    Bab 46

    Plak!Setelah menatap wajah Liam agak lama tanpa berkata-kata, akhirnya timbul keinginan Ciara untuk menamparnya. Menukar uang Liam dengan tubuhnya?! Jangan harap!Itu tidak pernah ada di dalam benak Ciara dan tidak akan pernah terjadi!Walaupun keluarga Darwin berada di ujung tanduk sekalipun, Ciara yakin ... Tuhan akan memberikan solusi tanpa harus merendahkan diri di depan Suami bajingan ini!Ciara mendorong dada Liam. Dia berdiri secepat kilat di atas ranjang. "Apa kamu anggap aku seperti pelacur?!"Liam berdiri membeku di lantai, menatap mata Ciara yang terlihat tenang. Dia kesulitan menerjemahkannya. "Liam Griffin, apa kamu bener-bener akan merusak pernikahan ini?!"Liam enggan menjawab apapun yang ditanyakan Ciara.Ciara merasa tidak nyaman dengan situasi kali ini. Dia juga merasa, Liam telah bersikap keterlaluan.Ciara menghunuskan tatapan matanya pada Liam. "Jawab aku, Liam!"Dengan santai, Liam menjawab, "Apa salahnya jadi pelacur untuk Suaminya sendiri, hemm?"Ada kilat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status