Saat kedua pasukan bertarung, utusan tidak akan dibunuh.Utusan Kerajaan Miria dibawa ke Kabupaten Erda yang dekat Kota Sundoro.Yang duduk di kursi utama adalah Kaisar Yohan.Utusan itu berbicara dengan fasih dan menjelaskan ketulusan Kerajaan Miria dalam perundingan damai. Dia juga mengutip pernikahan antara Negara Naki dan Kerajaan Miria, serta kebaikan Putri Agung.Yohan duduk di kursi utama sambil menyeruput teh seolah sedang mendengarkan dan membuat orang lain kesan sangat sombong.Setelah utusan itu selesai berbicara, Yohan mendongak dengan dingin dan sorot matanya tajam."Perundingan damai?"Utusan itu segera menyerahkan surat negara yang sudah lama dipersiapkan.Setelah membaca, Yohan perlahan berdiri. Sosoknya yang tinggi bagaikan cakar binatang buas yang mencekik tenggorokan utusan itu.Utusan itu tidak berani mendongak untuk melihat keagungan Kaisar. Dia menundukkan kepala dan merasa napasnya tersengal.Utusan itu merasa sangat menderita dalam keheningan singkat yang memati
"Ratu! Lama tidak bertemu!" Putri Yaviah melakukan penghormatan dengan sopan.Dia mengenakan gaun biasa, wajah mungilnya memerah dan napasnya terengah.Lalu dia memberi hormat pada Yohan lagi."Hormat kepada Kaisar!"Nabila tiba-tiba bertanya."Kenapa sang putri datang ke kota?"Pasukan musuh di kota ini hampir terkendali, tetapi tidak ada jaminan kalau tidak ada bahaya.Putri Yaviah tersenyum lebar dan sama sekali tidak takut bertarung."Aku datang ke sini bersama ayah. Ayah pergi ke kota untuk mengantarkan makanan. Aku bisa membantu."Yohan tidak setuju."Kamu masih kecil, apa yang bisa kamu bantu?"Putri Yaviah berkacak pinggang dan menggerutu."Kakak Kaisar, jangan meremehkan orang.""Aku tumbuh di Kota Sundoro, jadi aku bisa menunjukkan jalannya kepada mereka!""Oh ya, kenapa kalian tinggal di rumah pos ini dan bukan di Kediaman Adipati Penyangga Negara? Tempat ini terlalu sederhana."Nada suara Nabila terdengar datar."Masih ada pasukan musuh di kota. Akan lebih mudah mengirim pa
Negara Naki, Kota Zordo.Orang-orang sangat khawatir dengan situasi perang dan takut Negara Naki akan binasa.Akan tetapi, dengar-dengar Negara Naki akan menyerang Kerajaan Jaming dan Kerajaan Miria."Benarkah ini?""Memang benar, aku punya keponakan di perkemahan militer. Dia membalas surat dan mengatakan kita tidak perlu khawatir lagi. Bahaya di Negara Naki telah berlalu. Sekarang yang harus khawatir adalah Kerajaan Jaming, Kerajaan Miria dan lainnya!"Kabar ini sangat memuaskan.Semua orang bersorak.Lalu mereka mendengar istana sedang merekrut pasukan."Pemberitahuan wajib militer ada di mana-mana, sepertinya kabarnya memang benar!""Aku ingin bergabung dengan pasukan! Merupakan suatu kehormatan besar untuk bisa memperluas wilayah bagi Negara Naki!""Aku akan mendaftar! Kerajaan Jaming dan negara-negara lain begitu mendominasi dan menindas Negara Naki, kita tidak bisa membiarkan mereka bersenang-senang!"Kali ini saat istana merekrut prajurit, jumlah orang yang mendaftar belum pern
Setelah dilema untuk waktu yang lama, Fiona berkata dengan berat hati."Aduh! Dasar bodoh, sebenarnya ... kamu tidur pulas malam itu. Kita tidak melakukan hubungan intim."Seketika, wajah Pangeran Rio menjadi suram.Pangeran Rio tidak dapat memercayai apa yang telah dia dengar."Apa, apa katamu?"Tidak melakukan hubungan intim?Lalu, bagaimana dengan anak mereka?Tatapan mata Fiona membawa rasa iba ketika melihat Pangeran Rio.Pangeran Rio bodoh sekali, bahkan tidak tahu apakah mereka pernah melakukan hubungan intim atau tidak. Pangeran Rio bisa dibodohi oleh orang lain di kemudian hari."Kita tidak melakukan hubungan intim, maka tidak ada anak. Apa kamu paham?" ucap Fiona dengan pelan.Pangeran Rio mencengkeram pergelangan tangan Fiona dengan erat dan menatap lurus padanya. Mata Pangeran Rio yang biasanya ramah membawa sedikit kemarahan."Tidak ada anak? Lalu, kenapa kamu bisa terdiagnosis hamil?"Pangeran Rio sangat sabar. Dia masih menahan emosi pada saat ini.Fiona menjawab,"Ilmu
Di Kota Sundoro.Selain Pasukan Jaming yang mundur ke Gunung Murien, pasukan musuh lain di dalam kota sudah ditangkap semua.Tawanan perang diharuskan untuk melepas baju zirah dan meletakkan senjata sebelum boleh meninggalkan Kota Sundoro.Beragam busur silang Kerajaan Miria ditinggalkan di Kota Sundoro dan menjadi milik Pasukan Naki.Awalnya, Darren ingin menghancurkan busur-busur silang itu.Akan tetapi, Pasukan Naki berjaga di samping saat para tawanan perang melepaskan senjata sehingga Darren tidak berkesempatan untuk melakukan apa-apa.Dalam cuaca yang dingin, para pasukan sekutu meninggalkan Kota Sundoro hanya dengan memakai pakaian tipis.Tidak ada yang berani bersuara terhadap kondisi satu sama lain.Darren menoleh ke belakang pada Kota Sundoro dan bersumpah, dia akan menyerang balik bersama pasukan besar!Jika bukan karena disergap tiba-tiba, kelaparan dan kedinginan, serta berkurangnya kekuatan perang, mereka tidak akan menderita kekalahan besar.Tawanan perang dibawa ke kamp
Tenji tidak memberi respons terhadap bisikan penjaga tahanan.Mata Tenji yang kosong dan asing tertuju pada jaring laba-laba di tembok."Bagaimana kondisi perang di luar?"Penjaga tahanan bersikap hormat karena telah dibayar."Kaisar memimpin pasukan secara pribadi dan sudah menaklukkan pasukan musuh di Kota Sundoro. Pasukan bantuan dari kerajaan-kerajaan lain juga ditangkap semua.""Pemerintah merekrut tentara dari berbagai tempat, bersiap untuk menyerang Kerajaan Jaming dan Kerajaan Miria. Negara Naki seharusnya sudah tenteram."Ekspresi Tenji cuek."Apa kamu pernah mendengar tentang 'jaring laba-laba'?"Penjaga tahanan termangu sejenak, lalu tersadarkan."Maksudmu, formasi mekanisme dari Keluarga Kirta? Itu hebat sekali dan tersebar di seluruh Negara Naki. Di mana pun pasukan musuh muncul, semuanya berhasil kita cegat!"Penjaga tahanan sangat bangga saat membicarakan hal tersebut.Saking bangga, dia tidak memperhatikan perubahan pada Tenji yang berada di dalam sel.Tenji berbalik ba
Di Kediaman Adipati Penyangga Negara, Kota Sundoro.Pengawal bergegas memasuki halaman dan melapor pada Adipati Penyangga Negara."Adipati! Pasukan Jaming menangkap Kaisar Jaming dan menyerahkan diri!"Adipati Penyangga Negara sangat kaget."Serius? Di mana mereka sekarang?"Adipati Penyangga Negara segera memimpin anak buahnya ke sana. Kaisar Jaming yang kurus kerempeng diikat oleh Pasukan Jaming dan dibuang ke tanah.Pasukan Jaming melepas baju zirah dan berlutut dengan senyum menjilat di wajah mereka."Kumohon, beri aku sedikit makanan .... Kami menyerah!"Adipati Penyangga Negara melirik Kaisar Jaming yang terbaring semaput di tanah. Dia menggelengkan kepala.Kaisar Jaming pun tidak menyangka dia akan dicelakai oleh tentaranya.Hati manusia tidak dapat diprediksi.Adipati Penyangga Negara memberi perintah."Bawa mereka ke penjara!""Baik!"Pada malam hari, Adipati Penyangga Negara menulis surat darurat untuk dikirim pada kaisar.Pada saat ini, Yohan dan Nabila sedang dalam perjalan
Terdapat ruang teh di dalam penginapan.Tabib militer senior dan muridnya dituntun ke dalam. Mereka memberi hormat pada kaisar yang duduk di depan.Usai mandi, Yohan mengenakan pakaian biasa. Aura Yohan yang mulia tidak dapat disembunyikan. Rambut hitamnya diikat dengan tali bertatahkan giok. Tatapan mata Yohan tegas dan mendominasi."Sebagai tabib militer, kenapa kamu tidak bepergian bersama pasukan militer, malah lari ke tempat ini?"Tabib senior dengan tenang memberi penjelasan terhadap pertanyaan kaisar."Kaisar, aku diperintahkan pada saat darurat, bukan tabib militer yang sesungguhnya."Detik berikutnya, seseorang memasuki ruang teh."Kaisar."Orang yang datang adalah Nabila.Yohan langsung beranjak dari kursinya begitu melihat Nabila. Dia menegur,"Kenapa kamu tidak tidur lagi?"Nabila memberi hormat pada Yohan dan duduk bersamanya. Dia memperkenalkan dua tabib itu."Ini kelalaianku. Kaisar, merekalah yang menyelamatkanku ketika aku tertimpa musibah di Gunung Salju Siron kala it
Yuni merasa sedikit bersalah saat ditatap seperti ini oleh Putri Elise.Hanya saja, dia sama sekali tidak boleh mengatakan yang sebenarnya.Hanya Kaisar Negara Naki yang bisa membantunya melepaskan status budak, dia bahkan juga bisa memasuki istana Negara Naki dan menjadi selir kaisar di masa depan.Dia tidak boleh membiarkan Putri Elise menghancurkan segalanya.Yuni berlutut untuk menunjukkan kesetiaannya."Hamba melakukan ini demi Tuan Putri!""Kalau ... kalau Tuan Putri tidak memercayai Hamba, maka Anda bisa mencari orang lain untuk mendekati Kaisar Yohan!"Kaisar Negara Naki pasti akan curiga jika tiba-tiba mengganti orang.Putri Elise tidak mungkin melakukan hal sebodoh ini.Hanya saja, entah kenapa dia merasa jika Yuni adalah orang yang licik.Pada akhirnya harga diri Putri Elise menang.Di sini adalah Kediaman Tuan Putri, bagaimana mungkin Yuni yang hanya merupakan seorang pelayan berani bertindak seperti itu?Apalagi Yuni adalah orang yang patuh dan tidak berani mengkhianatinya
Pangeran Hans sudah membawa pasukannya untuk berperang, jadi tidak terdapat banyak pengawal di dalam kediaman saat Nabila menyusup di malam hari.Mereka sama sekali tidak menemukan petunjuk setelah mencari selama tiga malam.Baron dan yang lain juga tidak mendapatkan kabar baik apa pun setelah memeriksa kediaman pangeran yang lain.Mereka masih belum menemukan tempat yang cocok untuk mengurung orang di istana.Saat Subad memeriksa Kediaman Pangeran Kamal, dia mendengar Pangeran Kamal sedang mengeluh dengan anak buahnya."Ayah lebih menyukai Hans, bagaimana aku bisa melawannya? Dulu masih ada Kaisar Yohan yang mengajariku, tapi aku sama sekali tidak bisa menemuinya sekarang!"Subad menangkap inti pembicaraan yang penting ini, lalu segera kembali ke penginapan untuk melaporkan hal ini pada Nabila."Yang Mulia, terlihat jelas jika Pangeran Kamal mengetahui di mana Kaisar dikurung!"Dibandingkan Subad, Nabila bersikap dengan tenang.Nabila kembali memastikan hal ini, "Apakah Pangeran Kamal
Pada awal tahun baru, Pasukan Jaming mendekati garis perbatasan. Para prajurit memiliki semangat yang tinggi dan menerjang kota perbatasan Negara Naki untuk merebut kembali kota yang hilang.Pangeran Hans diangkat menjadi panglima dan memimpin tiga pasukan.Kaisar Jaming memiliki harapan yang besar pada Hans dalam peperangan ini, jadi dia memberi banyak nasihat padanya."Hans, posisi putra mahkota akan jadi milikmu kalau kamu bisa memenangkan peperangan ini! Saudara-saudaramu yang lain juga akan menerima hal ini tanpa mengatakan apa pun!"Pangeran Hans mengangguk dengan hormat."Aku pasti tidak akan mengecewakan Ayah."Kaisar Jaming menatap putranya dengan puas. Di antara semua putranya, hanya Hans yang memiliki tampang yang sama dengannya.Pangeran Kamal berdiri di tengah kerumunan sambil menatap adegan ini dengan tatapan yang dalam.Ucapan Kaisar Negara Naki benar, Ayah benar-benar memperlakukan Hans dengan sangat baik!Selama prajurit bisa memenangkan peperangan, orang yang menduduk
Yuni telah dibawa masuk ke istana sejak kecil dan melayani Putri Elise.Sebenarnya Yuni berasal dari keluarga yang terkenal, hanya saja Yuni menjadi budak karena anggota keluarganya melakukan kesalahan.Yuni mengetahui jika dia bukanlah orang yang bodoh setelah mengikuti Putri Elise.Putri Elise diajari cara bermain kecapi, catur, menulis dan melukis oleh gurunya. Tapi Putri Elise tidak bisa menguasai semua ini meskipun sudah belajar sekeras mungkin, tapi Yuni bisa mempelajari semuanya dengan mudah.Para pelayan di istana selalu mengatakan jika Yuni pasti akan lebih terkenal dari Putri Elise kalau tidak menjadi budak.Hanya saja, orang yang terlibat dalam hal ini terkadang akan kebingungan.Yuni memang pintar, tapi dia bukan orang yang sangat pintar.Dia terlihat seperti orang yang berusaha untuk menunjukkan kepintarannya di depan Yohan.Ember yang berisi setengah air mudah untuk tumpah, sama seperti orang yang bisa berenang tapi tenggelam.Yuni memiliki kelemahan seperti ini.Yuni men
Kerajaan Jaming.Putri Elise telah diberikan kediaman oleh Kaisar Jaming, jadi dia tidak sabar untuk pindah ke kediaman barunya.Tidak semua tuan putri bisa memiliki kediaman, tapi ayahnya sangat menyayanginya.Hal yang membuatnya senang adalah Kaisar Negara Naki juga dibawa ke kediamannya.Meskipun ada orang yang diutus oleh ayahnya untuk mengawasi ruang rahasia dan tidak mengizinkan sembarangan orang masuk ke dalam, ini adalah kediamannya, dia pasti bisa menemukan cara untuk menemui Kaisar Negara Naki.Dari penjara sampai ke Kediaman Tuan Putri, kepala Yohan ditutupi dengan kain.Apalagi saat ini adalah malam hari, jadi tidak ada orang yang mengetahui hal ini.Putri Elise menyambut Yohan secara pribadi sambil berdiri di depan pintu ruang rahasia, dia terlihat seperti seorang pemburu yang membuat sangkar, kemudian melihat mangsanya masuk ke dalam sangkar dengan tatapan puas.Elise berkata dengan senang saat Yohan berjalan melewatinya."Kaisar Yohan, waktu kita sangat banyak."Raut waj
Dafka diselamatkan oleh seorang pemburu, Dafka mengalami luka serius yang membuatnya pingsan sampai sekarang.Pantas saja Dafka tidak menunjukkan dirinya, ternyata dia koma.Pemburu itu merasa lega setelah melihat Nabila dan yang lain mengenal Dafka."Aku benar-benar kesulitan. Aku tidak bisa meninggalkan orang yang masih bernapas, tapi dia terluka parah, yang membuatku harus ...."Sebelum pemburu itu selesai bicara, Nabila memberi isyarat pada Baron untuk memberi uang padanya.Baron adalah orang yang pandai bergaul. Dia langsung menjadi akrab dengan sang pemburu, lalu berterima kasih sambil merangkul bahunya."Kak, terima kasih sudah menolong kakakku! Uang ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan rasa terima kasihku! Omong-omong, apakah kamu masih mengingat di mana kamu menemukan kakakku? Kenapa dia bisa terluka? Apakah kamu melihat orang yang mencurigakan?""Jangan salah paham, aku cuma mau tahu siapa yang melukai kakakku agar aku bisa membalaskan dendamnya."Apa yang diucapkan
Pada akhir tahun, malam Tahun Baru semakin dekat.Sebagian besar jalanan di utara sudah membeku yang menghambat perjalanan mereka.Nabila tidak merawat dirinya dengan baik di masa nifas. Saat berjalan di tengah angin dan salju, pinggangnya terasa sakit bahkan sampai membuatnya berkeringat dingin.Saat sedang tidur di malam hari, bahu Nabila akan terasa dingin sampai menggigil.Baron melihat raut wajah Nabila yang terlihat buruk, lalu mengingatkannya."Tuan, bagaimana kalau kita mencari tabib?"Nabila sangat ingin menemukan Yohan, jadi dia tidak ingin menunda waktu.Baron bersikeras dengan hal ini."Tuan, meskipun Anda tidak memikirkan diri Anda sendiri, Anda harus memikirkan Kaisar. Bukankah semakin banyak waktu yang akan tertunda kalau Anda sakit?"Hati Nabila baru tergerak setelah mendengar ucapannya.Benar juga.Kalau dia benar-benar sakit, maka dia akan mengalami kerugian yang besar.Di perbatasan Negara Naki, Nabila menemukan sebuah klinik.Tabib itu langsung menggelengkan kepalan
Joshua yang duduk di kursi singgasananya sudah memiliki aura seorang kaisar, "Aku menerima dekret dari Paman untuk menggantikannya mengurus Negara Naki. Siapa pun yang memiliki masalah bisa maju sekarang."Para pejabat menatap sekeliling mereka dengan bingung.Terdapat beberapa orang curiga jika Joshua telah merebut takhta.Hanya saja setelah dipikir-pikir, siapa yang berani merebut takhta dari Yang Mulia Ratu?Harem.Nabila tidak rela berpisah dengan kedua anaknya.Kedua anaknya masih berada di alam mimpi, wajah mereka saat tertidur benar-benar terlihat sangat tenang. Nabila mencium kening mereka dengan hati yang berat.Arin berkata dengan sedih, "Yang Mulia, apakah Anda harus pergi?"Bagaimana mungkin Yang Mulia tega meninggalkan anak kandungnya?Nabila mengangguk dengan ekspresi serius.Nabila tidak tahu apakah dia masih bisa kembali dengan selamat atau tidak dalam kepergiannya kali ini.Membawa kedua anaknya pergi bersamanya hanya akan menjadi beban Nabila, selain itu juga akan men
Daerah kekuasaan Raja Hadi tidak terlalu jauh dari Kota Zordo, Joshua langsung berangkat pada hari itu juga setelah menerima perintah dari Ratu.Lima hari kemudian, Joshua tiba di istana kekaisaran, dia segera mendatangi Ruang Kerja Istana untuk menemui Ratu.Joshua pernah mendatangi Kota Zordo saat terjadinya pemberontakan di kuil leluhur pada tiga tahun yang lalu. Joshua diberi tugas yang penting oleh Yohan di mana dia menduduki posisi kaisar untuk sementara waktu untuk membingungkan Sekte Aziz dan pihak musuh.Saat itu Joshua merasa sangat terkejut karena Kaisar menunjuknya untuk menjadi putra mahkota di surat wasiatnya.Entah kenapa Ratu memanggilnya kali ini.Joshua merasa jika hal ini sepertinya berkaitan dengan surat wasiat.Sebelum mendatangi Kota Zordo, Raja Hadi pernah mengingatkan Joshua jika Yang Mulia Ratu sudah melahirkan pangeran saat ini. Sedangkan dia yang namanya tertulis di dalam surat wasiat adalah penghalang bagi anak Ratu.Jadi, kepergiannya ke Kota Zordo sangat b