Keesokan harinya.Di luar penginapan.Sekelompok orang telah selesai berkemas dan sudah siap untuk berangkat.Hanya terdapat satu kereta kuda yang tentu saja diberikan untuk Kaisar, sedangkan Nabila dan James menunggangi kuda.Adipati Penyangga Negara datang untuk mengantar kepergian mereka, Yohan sedang berbicara dengannya.Nabila samar-samar mendengar pergerakan di dalam kereta kuda dan ingin melihat lebih dekat. Tiba-tiba terdapat sebuah kepala yang muncul dari balik tirai, ternyata orang yang duduk di dalam kereta kuda adalah Putri Yaviah.Putri Yaviah sedang memeluk tas berwarna merah muda, dia terlihat senang saat melihat Nabila."Kakak, aku mau tinggal bersama Kakak Kaisar di Kota Zordo! Ayo kita duduk bersama di dalam kereta kuda!"Nabila segera melangkah mundur."Tuan Putri, ada perbedaan antara pria dan wanita."Nabila hampir menabrak Yohan yang datang dari belakang saat melangkah mundur.Nabila mendengar suara rendah dan dingin Yohan di telinganya."Tidak masalah. Tuan Muda
"Aku diminta untuk mengantar mereka kembali ke Kota Zordo?" tanya Nabila dengan dingin.James sedang duduk pada saat ini dan bertanya."Cuma ada kita berdua di dalam ruangan ini, kamu bisa jawab dengan jujur. Apakah mantan Ratu bercerai dengannya karena kamu?"James telah mengenal Yolo selama bertahun-tahun, James melihat Yolo yang dulunya adalah seorang bocah tumbuh menjadi pemuda yang tampan. James juga melihat banyak wanita yang menyukainya.Terutama pada nona muda yang sudah belajar etiket dan tata krama sejak kecil, mereka sangat mudah untuk tertarik dengan orang yang bebas seperti Yolo.James memiliki intuisi yang kuat, dia bisa merasakan "kepedulian" khusus Kaisar pada Yolo.Selain itu, Kaisar bahkan sengaja mengungkit mantan Ratu.Oleh karena itu, James curiga Kaisar menargetkan Yolo karena mantan Ratu.Nabila merasa hal ini sangat tidak masuk akal."Tidak, hubunganku dengan mantan Ratu sangat murni."James berdiri, kemudian berjalan ke depan Nabila. Dia menepuk pundak Nabila u
Berbeda dengan di Kota Zordo. Baron terus mengenakan topeng sejak tiba di Aliansi Germa, dia sama sekali tidak menunjukkan wajah aslinya.Apalagi hari ini Kaisar datang ke Aliansi Germa, yang membuat Baron semakin tidak berani membuka topengnya.Baron mendengar bahwa Mayor Jenderal akan mengantar Kaisar serta Putri Muda ke Kota Zordo, yang membuatnya sedikit kebingungan.Nabila berkata dengan perlahan."Tidak baik bagimu untuk terus mengikutiku. Kamu pergi ke Kota Parler lebih dulu."Baron menuruti perintah Nabila, "Baik!"...Di sisi lain.Di sebuah tempat terpencil di Negara Naki.Seseorang di dalam ruangan itu marah setelah mendengar laporan anak buahnya."Tidak disangka Albert mau bunuh Kaisar? Siapa yang menyuruhnya bertindak seperti itu!"Pada saat ini, seseorang yang mengenakan jubah putih berjalan masuk. Orang itu mengenakan topeng, jadi wajahnya tidak terlihat.Dia berkata pada orang di balik pembatas ruangan."Aku pernah bertemu dengan Albert, saat itu dia tidak mengungkapkan
Nabila disukai oleh banyak gadis, dia sudah meminum beberapa gelas arak.Saat seorang gadis memberikan secangkir arak pada Nabila lagi, James meminum arak itu mewakilkannya."Semuanya, meskipun Tuan Muda Yolo tampan, masih ada banyak anggota Aliansi Germa yang masih belum menikah!"Terdengar suara tawa pada saat ini."Benar sekali! Bahkan Pemimpin Aliansi juga masih belum menikah! Semuanya, berikan arak pada Tuan James!"Sulit untuk menolak kebaikan wanita cantik.James meminum beberapa cangkir untuk menghukum dirinya sendiri.Kemudian dia duduk di samping Nabila, lalu berkata sambil tersenyum."Kamu sudah harus berangkat besok. Tidak masalah kalau kamu beristirahat lebih awal."Nabila tidak keberatan dengan hal ini.Karena dia sudah lama tidak merasa sesantai ini.Dusun Keluarga Sastro lebih seperti sebuah tempat yang dilindungi oleh Aliansi Germa.Semua dosa Nabila karena membunuh orang-orang bisa dibersihkan dengan datang ke tempat ini.Terdapat seseorang yang berteriak pada saat in
Jika benar-benar mencintai seseorang, orang itu pasti akan sangat familier dengan bibir, tangan, tindakan saat minum arak, setiap tindakan yang tidak disadari dan kebiasaannya saat sedang berbicara.Ratunya, mayor jenderalnya. Yohan yakin Yolo adalah Nabila.Yohan tersenyum dengan pahit di bawah cahaya bulan.Nabila menipunya dengan susah payah.Nabila tidak merupakan Mayor Jenderal Joka yang membunuh musuh di medan perang, tapi juga Yolo dari Aliansi Germa yang memiliki kemampuan seni bela diri yang tinggi.Plakat penghindar kematian adalah benda yang Nabila minta untuk dirinya sendiri dari awal sampai akhir.Pantas saja dia tidak suka tinggal di istana.Apa yang pernah dilihat oleh Nabila tidak hanya perbatasan utara yang luas, tapi juga dunia yang seluas ini.Nabila sudah berkeliling dunia di usia 13 tahun.Istananya terlalu kecil bagi Nabila.Seolah-olah ikan yang hidup di laut akan meninggal karena depresi jika dipelihara di dalam kolam kecil.Saat Yohan melihatnya bernyanyi dan m
Terjadi tanah longsor di depan, jadi tidak mungkin bagi mereka untuk melewati jalan di depan.Para pejabat sudah mengutus orang untuk membersihkan bebatuan dan pepohonan.Nabila dan yang lain hanya bisa memilih tempat untuk beristirahat.Putri Yaviah masih kecil, dia telah kembali menempeli Yohan sambil tersenyum pada saat ini."Kakak Kaisar, apakah kamu akan membuat tenda? Apakah malam ini aku bisa tidur bersama Kakak!"Nabila tidak akan setuju meskipun Yohan setuju.Di sekitar sini ada sungai dan Putri Yaviah ingin makan ikan, jadi Yohan menyuruh Dafka untuk menangkap ikan.Dafka memang berbakat, tidak lama kemudian dia berhasil menangkap seekor ikan yang besar.Nabila berhasil menyalakan api dan membuat pemanggang ikan yang sederhana dengan batang pohon.Yohan sedang duduk di bebatuan yang terletak tidak jauh dari sana, sambil mengamati Nabila dalam diam.Putri Yaviah sedang duduk di samping Nabila sambil menopang dagu dengan kedua tangan, lalu memuji dengan suara rendah."Kakak bai
Yohan berjalan dengan ekspresi masam, hatinya dipenuhi dengan banyak pikiran.Wanita itu sepertinya tidak pernah puas tidak peduli apa pun yang dia lakukan.Apakah ikan bakar buatan Joseph lebih enak darinya sampai tidak bisa dilupakan oleh wanita itu?Yohan tiba-tiba mendengar suara seseorang di belakangnya."Kaisar."Langkah Yohan berhenti. Dia membelakangi orang itu dan berkata dengan suara yang rendah."Kenapa?""Kakak Kaisar, Kakak datang untuk minta maaf padamu."Yohan membalikkan badannya dan melihat Putri Yaviah juga berada di sana. Putri Yaviah sedang berdiri di samping Nabila, Putri Yaviah sedang memegang ikan bakar sambil memakannya dengan lezat sampai mulutnya berwarna hitam.Putri Yaviah menggunakan tangan yang lain untuk menggoyangkan lengan Nabila, "Benar, 'kan? Kakak? Kamu tahu Kakak Kaisar sudah susah payah memanggang ikan, tapi kamu malah tidak memakannya. Ini membuat Kakak Kaisar sedih. Benar, 'kan?"Nabila mengangguk dengan kaku."Benar."Yohan mengerutkan keningnya
Malam itu, rombongan Yohan menginap di penginapan, sedangkan Nabila berjaga di atas atap kamar Putri Muda.Angin malam yang dingin membuat tubuhnya menggigil. Di pinggangnya terselip sebuah guci arak, sewaktu-waktu digunakan untuk menghangatkan badan.Di tempat yang tak bisa dilihat olehnya. Di halaman penginapan di belakang, Yohan mengenakan jubah hitam bergaya megah, diam-diam menatapnya."Kaisar, surat rahasia dari Pangeran Rio." Dafka, pengawal kepercayaannya datang, lalu melihat pemandangan ini.Dia melihat Kaisar, lalu melirik bayangan hitam di atas atap, sejenak tertegun.Apakah Kaisar terlalu peduli pada Yolo?Tiba-tiba teringat, malam saat James mabuk dia pernah berkata bahwa Yolo menyukai laki-laki ....Dafka buru-buru menggelengkan kepala.Tidak, itu tidak mungkin.Bahkan jika Yolo tidak normal, Kaisar masih normal!Kaisar jelas-jelas menyukai wanita!Mereka tidak mungkin memiliki hubungan pribadi!Yohan menerima surat rahasia itu, dia sama sekali tidak tahu bahwa Dafka yang
Setelah merenung untuk waktu yang lama, Yohan berterus terang dengan penuh pertimbangan."Kalau Negara Naki dapat memusnahkan Kerajaan Jaming dan kerajaan lain, bahkan kalau aku tidak menyerang Kerajaan Puanin demi kamu, tidak ada jaminan bahwa penerusku tidak akan menjajah Kerajaan Puanin.""Syarat untuk koeksistensi adalah Kerajaan Puanin cukup kuat untuk bisa bersaing dengan Negara Naki. Kalau tidak, Kerajaan Puanin harus bergantung pada Negara Naki dan selamanya hidup dalam ketakutan.""Kalau Kerajaan Puanin tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperkuat diri dalam sepuluh tahun, cepat atau lambat Kerajaan Puanin akan dijajah.""Kalau bukan kerajaan lain yang runtuh, berarti itu negara kita."Ucapan Yohan sudah sangat halus.Meskipun dia sangat mencintai Nabila, bahkan rela pergi ke Kerajaan Puanin bersama Nabila, Yohan akan selalu mengutamakan Negara Naki daripada Kerajaan Puanin di saat harus memilih satu di antara keduanya.Kecuali Kerajaan Puanin menjadi kuat hingga tidak
Nabila tidak berani memercayai apa yang baru saja dia dengar.Yohan berkata dia ingin menjadi suami permaisurinya?"Kaisar serius?" Nabila tidak pernah memikirkan itu.Solusi Yohan sungguh agak lain.Yohan tidak terlihat seperti bercanda. Yohan berujar dengan serius,"Sebelum pergi mencarimu, aku sudah mengatur semua masalah di istana.""Dunia ini akan disatukan pada akhirnya. Negara Naki dan Kerajaan Puanin akan menjadi satu.""Anggap saja aku menemanimu pulang ke tanah leluhur untuk tinggal selama beberapa tahun.""Setelah menundukkan Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari dengan sepenuhnya ...."Nabila buru-buru memotong perkataan Yohan."Pulang ke tanah leluhur? Memangnya ini sama?"Mungkinkah Yohan sudah kehilangan akal sehat karena menangani urusan pemerintahan?Yohan berujar dengan sungguh-sungguh,"Setiap kata-kataku berasal dari lubuk hatiku.""Hanya ada dua pilihan itu.""Sekarang, kamu yang pilih."Nabila menyeringai, memaksa diri untuk tersenyum."Kenapa aku merasa Kaisar sedan
Begitu pintu dibuka, orang yang berdiri di luar benar adalah Yohan.Nabila langsung menaruh pisau di tangannya dan berjalan menuju Yohan.Yohan menatap lurus pada Nabila, khawatir Nabila akan kabur.Menurut rencana awal, Yohan akan langsung pergi ke Kerajaan Puanin.Akan tetapi, Yohan mendapat kabar dari pengawal rahasia bahwa Nabila sudah pulang ke Negara Naki. Yohan segera menyusul ke alamat yang diberitahukan dalam surat.Untungnya, Nabila tertahan karena badai salju."Istriku ...." Yohan tidak menyebut nama Nabila di depan orang luar. Meski begitu, panggilan itu juga penuh rasa cinta dan rindu.Dikarenakan ada orang luar di kamar, Nabila membawa Yohan ke kamarnya. Nabila meminta Baron untuk mengawasi di sana, lalu memberikan uang perak pada pelayan.Pelayan memilih untuk diam terhadap apa yang dia lihat dan dengar karena mendapat uang.Nabila membawa Yohan ke dalam kamar. Begitu pintu ditutup, Yohan langsung memeluk Nabila.Mantel Yohan dibasahi salju.Nabila mendorong Yohan dengan
Sudah lama Nabila menyelidiki kasus manusia obat, tetapi tidak kunjung ada kemajuan.Alhasil, Nabila menemukan manusia obat di penginapan kecil ini.Tatapan mata Nabila saat melihat pedagang itu menjadi tegas.Dari reaksi mereka yang baru saja mengetahui isi kotak itu, pedagang sudah punya perhitungan dalam hati. Pedagang tahu apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dia katakan."Siapa kalian? Manusia obat apa? Aku pengawal barang. Itu pasien yang kukirim ke kota lain untuk diobati ... uhm!"Nabila tiba-tiba mencekik pedagang itu hingga membuatnya sesak napas.Pedagang itu mendongak dan bertemu dengan mata Nabila yang tegas.Seketika, dia merasa nyawanya terancam.Wanita ini memiliki niat membunuh yang kuat!...Malam terasa sangat panjang.Setelah fajar menyingsing, pelayan membawakan air panas ke setiap kamar.Ketika sampai ke sebuah kamar, orang yang membuka pintu sudah berbeda.Tampak bibir yang dingin dari celah pintu."Tidak butuh air panas."Pelayan mencium bau darah, tetapi it
"Tuan, salju turun sangat lebat beberapa hari ini. Kita tidak dapat bepergian lebih jauh. Ini satu-satunya penginapan yang ada di sekitar." Baron memimpin jalan di depan. Nabila menggiring kuda mengikutinya.Salju turun sangat lebat. Nabila menggiring kuda sambil melindungi mata dengan tangan yang satunya. Akan tetapi, salju tetap masuk ke mata dan hidung.Baru setelah masuk ke penginapan, tubuh terasa lebih hangat.Pelayan menyajikan teh hangat. "Mau makan atau menginap?"Nabila membersihkan salju dari rambutnya. "Menginap, dua kamar. Bawakan dua botol arak dan dua kilogram daging sapi."Pelayan tersenyum saat menyahut."Baik! Mohon tunggu sebentar!"Ada juga beberapa pedagang yang juga terjebak di penginapan karena badai salju.Mereka membawa barang dagangan sehingga mengalami kesulitan yang lebih besar dibanding Nabila.Pada saat ini, mereka duduk bersama dan minum arak dengan murung."Tidak tahu kapan badai salju akan berhenti. Aku akan rugi kalau barang dagangan ini tidak dikirim
Di Istana Giok.Tatapan mata Ibu Suri saat melihat kaisar menyiratkan keraguan dan kegelisahan.Ibu Suri tidak percaya bahwa kaisar datang karena peduli padanya dan menjenguknya.Yohan berbicara secara lugas dan tanpa basa-basi."Hormat pada Ibu.""Aku akan keluar istana, belum tahu kapan pulang. Aku khawatir Selir Nita akan kewalahan kalau mengurusi harem sendirian. Ibu urus saja untuk sementara."Ibu Suri makin bingung.Mengapa Yohan keluar istana lagi?Bukankah Yohan baru saja pulang?Yohan memberi isyarat mata. Leonard langsung menaruh Cap Emas di meja.Siapa pun yang memegang Cap Emas dapat menangani semua urusan di harem.Sudah lama sekali Ibu Suri tidak memegang Cap Emas.Akan tetapi, Ibu Suri ingin menanyakan beberapa hal."Kaisar, kenapa kamu keluar istana lagi? Lalu, kamu melakukan kunjungan rahasia ke kota-kota bersama Ratu waktu itu. Kenapa kamu pulang sendirian? Di mana Ratu?"Yohan menuturkan kebohongan dengan ekspresi tenang."Aku pulang untuk menangani urusan mendesak d
Alih-alih kepulangan Nabila, Yohan justru mendengar desas-desus tentang kenaikan takhta Nabila di Kerajaan Puanin.Yohan enggan memercayai itu, tetapi tidak dapat mengendalikan pikirannya.Dengan sifat Nabila, Nabila mungkin akan pasrah pada keadaan untuk sementara demi mempertahankan Kerajaan Puanin dan mengambil alih negara yang kacau itu.Tatapan mata Yohan penuh kekhawatiran.Yohan memerintahkan Dafka, "Cari tahu apa yang terjadi sebenarnya!""Baik, Kaisar!"Dafka juga tidak percaya ratu akan meninggalkan kaisar dan berpaling dari Negara Naki.Keesokan hari.Di Istana Giok.Ibu Suri tampak lemas dalam beberapa hari terakhir dan tidak bisa tidur nyenyak.Tabib kekaisaran datang untuk melakukan pemeriksaan palpasi. Selir Nita menemaninya di samping."Tabib, bagaimana kondisi Bibi? Apa ada kendala serius?"Tabib memberi hormat, "Nyonya Nita, hasil palpasi Ibu Suri lemah. Hidupnya sudah memasuki masa akhir."Ekspresi Ibu Suri membeku setelah mendengar apa kata tabib. Dadanya seperti te
Komandan utama Kerajaan Suari menahan emosi."Wanita itu benar. Kita harus menarik pasukan untuk mempertahankan sisa kekuatan nasional kita!"Komandan utama Kerajaan Sahara sangat kesal."Takdir tidak berpihak pada kita! Kerajaan Puanin dan Negara Naki akan bersekutu!"Jika mereka menyerang, Negara Naki akan mengirim pasukan dari Perbatasan Barat.Pada saat itu, mereka akan diserang dari kedua sisi.Mereka tidak dapat mengambil risiko itu.Negara Naki yang sekarang seperti monster yang tidak pernah bisa kenyang.Jika ditaklukkan oleh Negara Naki, pilihan mereka adalah menjadi negara bawahan atau negara runtuh. Tidak ada peluang untuk bangkit kembali....Di perbatasan.Nabila belum pergi.Angin makin kencang. Yukina mengambilkan selendang dan dengan hormat membungkus tubuh Nabila.Nabila menerawang ke depan seraya berkata dengan suara rendah,"Jenderal Yukina, jujurlah padaku.""Apa Bibi tahu tentang kepulangan Meisi dan Jaila ke Kerajaan Puanin?"Yukina tampak kebingungan."Yang Mulia
Melihat tidak ada harapan untuk mendapat pertolongan, Jaila memaki Nabila yang makin menjauh."Nabila, kamu akan mati tragis. Kamu telah melakukan begitu banyak hal buruk sehingga kamu tidak akan bisa mempunyai anak!"Hati Nabila tenang tak beriak.Terdengar bunyi ayunan pedang di belakang.Benar seperti yang Meisi katakan, mati itu cepat.Pada hari ini, kepalanya akan dipenggal di dalam Istana Kerajaan Puanin.Kepala Meisi bergulir sembari menghadap aula utama dengan mata terbuka, seolah-olah melihat takhta kekaisaran yang belum dia duduki dengan stabil.Jaila terbengong ketika melihat itu."Tidak! Tidak .... Ibu!"Mata Jaila membelalak begitu pedang diayun ke arahnya.Jaila menyesal.Dia tidak seharusnya pergi ke Kota Zordo bersama ibu, tidak seharusnya bermimpi untuk menjadi selir kaisar, dan tidak seharusnya kembali lagi ke Kerajaan Puanin.Dia tidak akan mati jika tetap di Kota Gido.Kemudian, darah mengalir deras dan menciprat ....Satu kepala lagi terpenggal.Matanya juga terbuk