Setelah memeriksa perkemahan militer, Kaisar kembali ke istana.Beberapa jenderal memberi selamat kepada Tommy."Jenderal Tommy, kamu telah menyembunyikan putrimu dengan sangat baik. Akan lebih baik kalau dia memasuki istana lebih awal.""Sekarang belum terlambat! Saudara Tommy, putrimu telah memenangkan hati Kaisar dan masa depannya akan menjanjikan!"Jantung Tommy berdegap hebat dan merasa sangat gelisah.Dia akan menjadi ayah mertua Kaisar?Kalau begitu, hari ini benar-benar sebuah berkah tersembunyi.Setelah mendengar ini, dia agak sulit untuk memercayainya dan buru-buru menarik Tommy ke samping."Ayah, bagaimana Kaisar bisa tertarik padaku?"Tommy tersenyum padanya."Saat kamu mengayunkan tombak, Kaisar menatapmu tanpa mengedipkan mata. Bukankah dia jatuh cinta padamu? Putriku, kamu harus memanfaatkan kesempatan besar ini. Kaisar tidak pernah berinisiatif untuk menerima selir."Lisa ingat penampilan sang Kaisar memang tampan dan heroik.Akan tetapi, dia merasa agak canggung dan be
Sifa menerima pukulan dari Kaisar dan merasakan organ dalamnya akan hancur.Akan tetapi, dia tidak menyesal telah mengatakan itu.Setelah mendengarkan apa yang Soraya katakan tentang putri Keluarga Zenard, dia sadar kalau kalimat "ketulusan seorang pria cepat berlalu" memang benar.Dia pernah merasa Nona Nabila agak kejam dan tidak seharusnya menginjak-injak perasaan kaisar yang sebenarnya.Akan tetapi sekarang ... dia hanya merasa Kaisar pantas mendapatkannya.Kalau dia bisa membiarkannya pergi begitu saja, mengapa saat itu dia menjebak Nona Nabila?Sekarang tidak perlu repot-repot datang ke Istana Rubi seolah tidak bisa melupakan Nona Nabila.Soraya sangat ketakutan sampai kakinya lemas."Kaisar, maksud Sifa ....""Enyahlah." Sorot mata Yohan dingin dan tegas seolah gelombang amarah sedang melonjak.Soraya tidak berani menunjukkan amarah dan buru-buru pergi.Beberapa penghuni istana yang tersisa di Istana Rubi juga bubar tanpa berani mendekat.Hanya Yohan dan Sifa yang tersisa di hal
Istana Rubi.Orang yang mengumumkan dekret tersebut adalah Leonard yang menunjukkan betapa Kaisar sangat menghargai Selir Stella.Setelah membaca dekret, Leonard menatap orang di depannya sambil tersenyum."Nona Sifa, jangan berlutut dan cepat terima dekretnya.""Ini adalah anugerah yang luar biasa! Aku telah berada di istana selama bertahun-tahun dan ini pertama kalinya aku melihat pemberian gelar selir secara langsung. Nona, kamu sangat beruntung!"Pantas saja Kaisar selalu pergi ke Istana Rubi. Ternyata bukan karena dia tidak bisa melupakan mantan ratunya, melainkan ada yang merayu Kaisar.Tatapan Leonard dipenuhi kekaguman.Tidak ada seorang pun yang bisa dianggap remeh di istana ini.Siapa sangka pelayan yang dulunya melayani Ratu telah berubah menjadi Selir Stella.Tubuh Sifa menggigil."Kasim, a ... aku tidak bisa menerima dekret!"Bagaimana dia bisa menjadi selir Kaisar!?Tiba-tiba, air mata Sifa bercucuran.Dia takut!Kaisar benar-benar gila!Ini adalah pertama kalinya Leonard
Setelah sarapan, Soraya datang ke Istana Rubi.Dia tersenyum melihat Sifa yang kelelahan karena kurang tidur."Hormat kepada Selir Stella!""Semalam Yang Mulia kelelahan. Ini adalah sup yang kumasak untuk mengisi kembali tenagamu ...."Dia benar-benar meremehkan gadis ini.Pantas saja bagaimanapun dia mencoba membujuknya, gadis ini menolak meninggalkan Istana Rubi dan ingin mendekati orang penting lainnya. Ternyata gadis ini sendiri ingin mendapatkan posisi tinggi.Sekarang setelah melihat Sifa ini, dia memang terlahir cantik. Tidak begitu memukau, tetapi masih sangat cantik. Pantas saja Kaisar jatuh cinta padanya.Pikiran Soraya sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata."Yang Mulia, aku juga orang yang mengingat masa lalu. A ... aku ingin kembali ke Istana Rubi. Kamu juga kekurangan orang kepercayaan di sisimu, 'kan?"Sifa menolak dengan tegas."Tidak perlu!"Setelah melihat Sifa begitu sok, Soraya langsung marah dan mengingatkannya dengan sinis."Yang Mulia, apa kamu sudah lupa bagaim
Pemberontakan terjadi di Kota Sundoro. Alasannya adalah para prajurit tidak puas dengan gaji sedikit yang diberikan oleh Istana Kekaisaran. Setelah bertarung tanpa hasil, mereka pun mulai memberontak.Dengan pemberontakan ini, kediaman Adipati Penyangga Negara berada dalam masalah dan banyak orang keluar.Kota Sundoro ini adalah benteng jalan Negara Naki dan merupakan satu-satunya rute untuk mengawal makanan serta pasukan.Pengadilan terkejut dengan kehebohan di tempat yang begitu strategis.Musim panas cerah yang seharusnya merupakan cuaca baik, tetapi Kota Sundoro malah diselimuti oleh kabut.Di luar gerbang kota, Baron menjalankan kereta dan menghentikan kudanya.Kemudian dia meminta petunjuk melalui tirai."Mayor Jenderal, ada kerusuhan di Kota Sundoro, jadi kita harus mengambil jalan memutar."Di dalam kereta.Luka mata Nabila telah sembuh, tetapi dia masih tidak bisa menahan cahaya terang dalam beberapa hari terakhir.Dia meletakkan buku di tangannya dan berkata dengan tenang."A
Setelah meninggalkan Kota Saulo, lebih jauh ke selatan adalah Kota Donira.Aliansi Germa terletak di Dusun Keluarga Sastro, Kota Donira.Desa yang terlihat biasa ini adalah markas besar Aliansi Germa dan ada banyak ahli seni bela diri di dalamnya.Ada sebuah batu di pintu masuk desa dengan nama banyak orang terukir di atasnya.Dua pria dan seorang gadis kecil memakai topeng yang langsung membuat orang waspada.Penjaga desa menghentikan jalan ketiga orang itu dan bertanya."Dari mana asal kalian? Mau pergi ke mana?"Baron cukup berpengalaman untuk menilai kalau inilah saatnya untuk memberikan kode rahasia.Kemudian, dia melihat ke arah Mayor Jenderal.Nabila mundur selangkah dan memberi hormat dengan sungguh-sungguh.Segera dia berkata dengan penuh semangat."Datang dari neraka dan kembali ke neraka! Saudara tersumpah berbagi kehormatan dan aib bersama dan bergandengan tangan untuk menciptakan legenda di dunia! Salam! Pemimpin Aliansi itu perkasa!""Pfft!"Baron tidak bisa menahan tawa.
Hanya melihat seorang pria mengenakan kemeja hijau kasar dan jaket pendek dengan noda lumpur di tubuhnya. Dia memegang seekor ayam dan sekeranjang buah-buahan yang tidak dikenal di tangan lainnya. Wajahnya yang gelap menunjukkan senyuman kegembiraan panen."Aku baru saja selesai bercocok tanam, untung saja cuacanya bagus." James tampan dan terlihat seperti pemuda terpelajar berwajah gelap yang ramah.Baron hendak berdiri dan bersiap memberi hormat dengan sopan, tetapi tiba-tiba dia merasakan aura pembunuh.Saat ini melihat Yolo di tengah kerumunan, mata James langsung menjadi tajam dan melempar ayam di tangannya.Alhasil, ayam tersebut mengepakkan sayapnya dan melesat ke arah Nabila seolah mengenali majikannya."Kuk, kuk, kuk!"Pada saat yang sama, dia mengambil buah di keranjang dan menyerang Nabila seolah meluncurkan senjata tersembunyi.Baron tertegun dan tidak sempat untuk menghindar.Saat menoleh, semua orang terlihat sudah bersiap dan menghindar. Bahkan Saria juga langsung turun
"Putri dari Adipati Penyangga Negara, berarti dia adalah Putri Muda, sepupu Kaisar saat ini?" Randi terkejut.Orang-orang dunia persilatan paling tidak suka terlibat urusan dengan norma-norma pemerintahan istana kekaisaran, terutama dengan keluarga kerajaan.Jika sesuatu terjadi pada Putri Muda di tempat mereka, itu akan menjadi masalah besar.Orang lain tampak penasaran."Tuan Muda Yolo, dia sudah mengakui sendiri?""Menurut perkiraan," jawab Nabila terus terang."Lalu, bagaimana Anda bisa tahu?"Saat itu, James berbicara."Pakaian gadis itu sangat sederhana, tapi dia lupa ganti sepasang sepatu biasa.""Benang emas, sulaman bercahaya, itu adalah pasokan khusus kerajaan.""Kaki anak-anak tumbuh cepat, dan dengan alat tulis semacam ini, cuma putri Adipati Penyangga Negara yang mungkin memilikinya."Selesai berbicara, James menoleh ke Nabila, tatapannya tersirat pertanyaan, apakah analisisnya benar.Nabila mengangguk sebagai tanda setuju.Nabila tidak memberitahukan bahwa sejak pertama k
Setelah merenung untuk waktu yang lama, Yohan berterus terang dengan penuh pertimbangan."Kalau Negara Naki dapat memusnahkan Kerajaan Jaming dan kerajaan lain, bahkan kalau aku tidak menyerang Kerajaan Puanin demi kamu, tidak ada jaminan bahwa penerusku tidak akan menjajah Kerajaan Puanin.""Syarat untuk koeksistensi adalah Kerajaan Puanin cukup kuat untuk bisa bersaing dengan Negara Naki. Kalau tidak, Kerajaan Puanin harus bergantung pada Negara Naki dan selamanya hidup dalam ketakutan.""Kalau Kerajaan Puanin tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperkuat diri dalam sepuluh tahun, cepat atau lambat Kerajaan Puanin akan dijajah.""Kalau bukan kerajaan lain yang runtuh, berarti itu negara kita."Ucapan Yohan sudah sangat halus.Meskipun dia sangat mencintai Nabila, bahkan rela pergi ke Kerajaan Puanin bersama Nabila, Yohan akan selalu mengutamakan Negara Naki daripada Kerajaan Puanin di saat harus memilih satu di antara keduanya.Kecuali Kerajaan Puanin menjadi kuat hingga tidak
Nabila tidak berani memercayai apa yang baru saja dia dengar.Yohan berkata dia ingin menjadi suami permaisurinya?"Kaisar serius?" Nabila tidak pernah memikirkan itu.Solusi Yohan sungguh agak lain.Yohan tidak terlihat seperti bercanda. Yohan berujar dengan serius,"Sebelum pergi mencarimu, aku sudah mengatur semua masalah di istana.""Dunia ini akan disatukan pada akhirnya. Negara Naki dan Kerajaan Puanin akan menjadi satu.""Anggap saja aku menemanimu pulang ke tanah leluhur untuk tinggal selama beberapa tahun.""Setelah menundukkan Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari dengan sepenuhnya ...."Nabila buru-buru memotong perkataan Yohan."Pulang ke tanah leluhur? Memangnya ini sama?"Mungkinkah Yohan sudah kehilangan akal sehat karena menangani urusan pemerintahan?Yohan berujar dengan sungguh-sungguh,"Setiap kata-kataku berasal dari lubuk hatiku.""Hanya ada dua pilihan itu.""Sekarang, kamu yang pilih."Nabila menyeringai, memaksa diri untuk tersenyum."Kenapa aku merasa Kaisar sedan
Begitu pintu dibuka, orang yang berdiri di luar benar adalah Yohan.Nabila langsung menaruh pisau di tangannya dan berjalan menuju Yohan.Yohan menatap lurus pada Nabila, khawatir Nabila akan kabur.Menurut rencana awal, Yohan akan langsung pergi ke Kerajaan Puanin.Akan tetapi, Yohan mendapat kabar dari pengawal rahasia bahwa Nabila sudah pulang ke Negara Naki. Yohan segera menyusul ke alamat yang diberitahukan dalam surat.Untungnya, Nabila tertahan karena badai salju."Istriku ...." Yohan tidak menyebut nama Nabila di depan orang luar. Meski begitu, panggilan itu juga penuh rasa cinta dan rindu.Dikarenakan ada orang luar di kamar, Nabila membawa Yohan ke kamarnya. Nabila meminta Baron untuk mengawasi di sana, lalu memberikan uang perak pada pelayan.Pelayan memilih untuk diam terhadap apa yang dia lihat dan dengar karena mendapat uang.Nabila membawa Yohan ke dalam kamar. Begitu pintu ditutup, Yohan langsung memeluk Nabila.Mantel Yohan dibasahi salju.Nabila mendorong Yohan dengan
Sudah lama Nabila menyelidiki kasus manusia obat, tetapi tidak kunjung ada kemajuan.Alhasil, Nabila menemukan manusia obat di penginapan kecil ini.Tatapan mata Nabila saat melihat pedagang itu menjadi tegas.Dari reaksi mereka yang baru saja mengetahui isi kotak itu, pedagang sudah punya perhitungan dalam hati. Pedagang tahu apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dia katakan."Siapa kalian? Manusia obat apa? Aku pengawal barang. Itu pasien yang kukirim ke kota lain untuk diobati ... uhm!"Nabila tiba-tiba mencekik pedagang itu hingga membuatnya sesak napas.Pedagang itu mendongak dan bertemu dengan mata Nabila yang tegas.Seketika, dia merasa nyawanya terancam.Wanita ini memiliki niat membunuh yang kuat!...Malam terasa sangat panjang.Setelah fajar menyingsing, pelayan membawakan air panas ke setiap kamar.Ketika sampai ke sebuah kamar, orang yang membuka pintu sudah berbeda.Tampak bibir yang dingin dari celah pintu."Tidak butuh air panas."Pelayan mencium bau darah, tetapi it
"Tuan, salju turun sangat lebat beberapa hari ini. Kita tidak dapat bepergian lebih jauh. Ini satu-satunya penginapan yang ada di sekitar." Baron memimpin jalan di depan. Nabila menggiring kuda mengikutinya.Salju turun sangat lebat. Nabila menggiring kuda sambil melindungi mata dengan tangan yang satunya. Akan tetapi, salju tetap masuk ke mata dan hidung.Baru setelah masuk ke penginapan, tubuh terasa lebih hangat.Pelayan menyajikan teh hangat. "Mau makan atau menginap?"Nabila membersihkan salju dari rambutnya. "Menginap, dua kamar. Bawakan dua botol arak dan dua kilogram daging sapi."Pelayan tersenyum saat menyahut."Baik! Mohon tunggu sebentar!"Ada juga beberapa pedagang yang juga terjebak di penginapan karena badai salju.Mereka membawa barang dagangan sehingga mengalami kesulitan yang lebih besar dibanding Nabila.Pada saat ini, mereka duduk bersama dan minum arak dengan murung."Tidak tahu kapan badai salju akan berhenti. Aku akan rugi kalau barang dagangan ini tidak dikirim
Di Istana Giok.Tatapan mata Ibu Suri saat melihat kaisar menyiratkan keraguan dan kegelisahan.Ibu Suri tidak percaya bahwa kaisar datang karena peduli padanya dan menjenguknya.Yohan berbicara secara lugas dan tanpa basa-basi."Hormat pada Ibu.""Aku akan keluar istana, belum tahu kapan pulang. Aku khawatir Selir Nita akan kewalahan kalau mengurusi harem sendirian. Ibu urus saja untuk sementara."Ibu Suri makin bingung.Mengapa Yohan keluar istana lagi?Bukankah Yohan baru saja pulang?Yohan memberi isyarat mata. Leonard langsung menaruh Cap Emas di meja.Siapa pun yang memegang Cap Emas dapat menangani semua urusan di harem.Sudah lama sekali Ibu Suri tidak memegang Cap Emas.Akan tetapi, Ibu Suri ingin menanyakan beberapa hal."Kaisar, kenapa kamu keluar istana lagi? Lalu, kamu melakukan kunjungan rahasia ke kota-kota bersama Ratu waktu itu. Kenapa kamu pulang sendirian? Di mana Ratu?"Yohan menuturkan kebohongan dengan ekspresi tenang."Aku pulang untuk menangani urusan mendesak d
Alih-alih kepulangan Nabila, Yohan justru mendengar desas-desus tentang kenaikan takhta Nabila di Kerajaan Puanin.Yohan enggan memercayai itu, tetapi tidak dapat mengendalikan pikirannya.Dengan sifat Nabila, Nabila mungkin akan pasrah pada keadaan untuk sementara demi mempertahankan Kerajaan Puanin dan mengambil alih negara yang kacau itu.Tatapan mata Yohan penuh kekhawatiran.Yohan memerintahkan Dafka, "Cari tahu apa yang terjadi sebenarnya!""Baik, Kaisar!"Dafka juga tidak percaya ratu akan meninggalkan kaisar dan berpaling dari Negara Naki.Keesokan hari.Di Istana Giok.Ibu Suri tampak lemas dalam beberapa hari terakhir dan tidak bisa tidur nyenyak.Tabib kekaisaran datang untuk melakukan pemeriksaan palpasi. Selir Nita menemaninya di samping."Tabib, bagaimana kondisi Bibi? Apa ada kendala serius?"Tabib memberi hormat, "Nyonya Nita, hasil palpasi Ibu Suri lemah. Hidupnya sudah memasuki masa akhir."Ekspresi Ibu Suri membeku setelah mendengar apa kata tabib. Dadanya seperti te
Komandan utama Kerajaan Suari menahan emosi."Wanita itu benar. Kita harus menarik pasukan untuk mempertahankan sisa kekuatan nasional kita!"Komandan utama Kerajaan Sahara sangat kesal."Takdir tidak berpihak pada kita! Kerajaan Puanin dan Negara Naki akan bersekutu!"Jika mereka menyerang, Negara Naki akan mengirim pasukan dari Perbatasan Barat.Pada saat itu, mereka akan diserang dari kedua sisi.Mereka tidak dapat mengambil risiko itu.Negara Naki yang sekarang seperti monster yang tidak pernah bisa kenyang.Jika ditaklukkan oleh Negara Naki, pilihan mereka adalah menjadi negara bawahan atau negara runtuh. Tidak ada peluang untuk bangkit kembali....Di perbatasan.Nabila belum pergi.Angin makin kencang. Yukina mengambilkan selendang dan dengan hormat membungkus tubuh Nabila.Nabila menerawang ke depan seraya berkata dengan suara rendah,"Jenderal Yukina, jujurlah padaku.""Apa Bibi tahu tentang kepulangan Meisi dan Jaila ke Kerajaan Puanin?"Yukina tampak kebingungan."Yang Mulia
Melihat tidak ada harapan untuk mendapat pertolongan, Jaila memaki Nabila yang makin menjauh."Nabila, kamu akan mati tragis. Kamu telah melakukan begitu banyak hal buruk sehingga kamu tidak akan bisa mempunyai anak!"Hati Nabila tenang tak beriak.Terdengar bunyi ayunan pedang di belakang.Benar seperti yang Meisi katakan, mati itu cepat.Pada hari ini, kepalanya akan dipenggal di dalam Istana Kerajaan Puanin.Kepala Meisi bergulir sembari menghadap aula utama dengan mata terbuka, seolah-olah melihat takhta kekaisaran yang belum dia duduki dengan stabil.Jaila terbengong ketika melihat itu."Tidak! Tidak .... Ibu!"Mata Jaila membelalak begitu pedang diayun ke arahnya.Jaila menyesal.Dia tidak seharusnya pergi ke Kota Zordo bersama ibu, tidak seharusnya bermimpi untuk menjadi selir kaisar, dan tidak seharusnya kembali lagi ke Kerajaan Puanin.Dia tidak akan mati jika tetap di Kota Gido.Kemudian, darah mengalir deras dan menciprat ....Satu kepala lagi terpenggal.Matanya juga terbuk