Putri Agung menatap orang di depannya dengan bingung.Ratu ... adalah Mayor Jenderal Joka yang menolongnya waktu itu!Astaga! Apa yang telah dia lakukan selama beberapa hari ini!Tidak disangka dia percaya dengan hasutan Elsa dan menyerang Ratu.Bahkan mengungkapkan rahasia bahwa Ratu menggantikan adiknya untuk menikah dengan Kaisar ....Dia hampir mencelakai penyelamat yang sebenarnya karena Elsa yang merupakan Mayor Jenderal Joka yang palsu!Putri Agung sangat menyesali tindakannya pada saat ini.Nabila menunduk untuk melihat gelang di tangannya dan juga menyadari sesuatu.Tatapan mereka berdua bertemu.Terdapat tatapan yang rumit di mata Putri Agung dan suaranya bergetar."Kamu ...."Putri Agung memiliki banyak hal untuk diucapkan, tapi entah harus memulainya dari mana."Mayor Jenderal, aku secara pribadi mengukur pergelangan tanganmu. Apakah kamu masih mau menyangkal saat ini?" tanya Putri Agung sambil menatap Nabila lekat-lekat.Nabila mengerutkan keningnya."Tuan Putri ...."Putr
Putri Agung merasa bersalah.Elsa bisa melarikan diri dari penjara karena Token Elang yang diberikan olehnya.Putri Agung mengetahui bahwa masalah ini tidak mungkin bisa dirahasiakan untuk waktu yang lama, tapi tidak disangka bisa secepat ini.Hanya saja, tidak disangka Kaisar tiba-tiba menghentikan ucapannya.Yohan mengganti topik pembicaraan dan memperingati Putri Agung."Karen, aku bisa membebaskanmu dari hukuman ini, tapi jangan mendatangi Istana Rubi lagi di masa depan."Putri Agung tanpa sadar mengepalkan tangannya.Dia bertatapan dengan Yohan dan tersenyum tanpa ingin kalah."Kaisar, sepertinya sudah 7 tahun sejak kamu naik takhta? Sangat aneh karena kamu masih belum punya anak sampai saat ini.""Aku dengar dari Nenek kalau kamu tidak akan mendatangi selir yang lain sebelum Ratu mengandung?""Jangan marah atas kelancanganku. Kamu pernah menyayangi Selir Suci, Cindy dan juga Selir Jessy selama beberapa tahun ini, tapi mereka semua tidak hamil. Kenapa aku merasa masalahnya tidak t
Ini adalah pertama kalinya Yohan melihat tatapan berbinar di mata Nabila.Suasana di sekeliling sangat hening dan Yohan seolah-olah akan menyetujui apa pun selama ditatap seperti ini oleh Nabila.Hanya saja, Yohan bukanlah orang yang sepayah itu.Hanya saja, setelah tertegun selama beberapa detik, Yohan sudah kembali ke serius seperti biasanya. Yohan berkata dengan suara yang dingin dan penuh dengan keanggunan."Pasukan Sekutu Empat Kerajaan menyerang Negara Naki di tahun kedua aku naik takhta. Aku yang memimpin pasukan secara pibadi. Aku kembali ke Negara Naki setelah selesai berperang dan melewati hutan berkabut.""Terdapat sekelompok pembunuh yang bersembunyi di dalam hutan itu.""Seseorang yang mengenakan topeng tiba-tiba melepaskan sebuah hewan yang terlihat seperti belut ular saat aku sedang bertarung dengan pembunuh itu, aku digigit oleh belut ular itu dan terkena racun. Baru kemudian aku menyadari bahwa itu adalah Racun Air Langit."Nabila juga mengetahui bahwa kemunculan Racun
Nabila mengusulkan untuk mengungkapkan kebenarannya agar para rakyat tidak salah paham.Hanya saja, tatapan Yohan langsung mendingin."Tidak perlu."Kali ini giliran Nabila yang kebingungan.Apakah Yohan yang merupakan seorang kaisar tidak bisa membedakan mana masalah yang risikonya lebih kecil?Yohan berkata dengan serius."Keluarga Muro tidak akan bisa terlepas dari hukuman yang menunggu mereka, begitu juga ribuan Pasukan Perkemahan Utara kalau masalah Elsa terungkap."Prajurit yang sama sekali tidak mengetahui apa pun tidak pantas untuk disalahkan.Bahkan seluruh Perkemahan Utara akan menjadi kacau jika dimanfaatkan oleh orang dengan niat yang jahat.Yohan masih bisa melindungi Keluarga Muro dan para prajurit itu jika menyimpan rahasia ini.Sedangkan, Yohan harus bertindak sesuai dengan hukum jika masalah ini terungkap, kalau tidak dia akan sulit untuk mengendalikan situasi saat ini.Nabila tidak mengatakan apa pun.Dia lebih memihak Guru dan yang lain di dalam hatinya.Hanya saja,
Istana Karila.Selir Jessy sedang duduk di depan cermin perunggu dengan tatapan kosong.Rani akhirnya berkata karena tidak tega melihatnya seperti ini."Nyonya, sudah larut."Selir Jessy tidak mungkin tidak tidur jika Kaisar tidak datang, 'kan?Selir Jessy bergumam sendiri."Benar, sudah larut."Apakah Ratu sedang tidur bersama Kaisar pada saat ini?Pada awalnya Selir Jessy masih bisa menghibur dirinya sendiri, mungkin Ratu sama sepertinya yang merupakan tameng yang digunakan oleh Kaisar untuk menipu orang lain dan sama sekali tidak benar-benar tidur bersama dengannya.Hanya saja, apakah Kaisar perlu memanggil Ratu ke Istana Safir kalau ini semua hanyalah tipuan?Itu adalah tempat yang jarang didatangi oleh Selir Suci.Terlihat jelas bahwa Kaisar sangat menyayangi Ratu.Kalau begitu, bagaimana dengannya?Selir Jessy telah melakukan banyak cara, tapi tetap tidak bisa membuat Kaisar meliriknya.Dia sudah pasti tidak bisa tidur dengan nyenyak malam ini.Keesokan harinya.Di dalam rapat pa
"Hamba cuma pernah dengar kalau Mayor Jenderal punya hubungan yang dekat dengan seorang dokter militer dan bahkan dikatakan mereka punya hubungan yang intim."Pangeran Rio berpikir sejenak dan berkata, "Hamba merasa ini cuma rumor dan mereka pasti cuma punya hubungan yang dekat."Raut wajah Yohan terlihat sangat serius."Siapa nama dokter militer itu dan dia ada di mana sekarang?""Sepertinya namanya adalah Joseph Hulan."Joseph Hulan?Yohan segera teringat dengan Teknik Seribu Jarum.Dokter militer itu kemungkinan besar adalah keturunan Keluarga Hulan!Pangeran Rio tidak tahu untuk apa Kaisar menanyakan hal ini dan menanyakan hal yang lain."Kaisar, kenapa Anda tidak beri tahu dunia luar kalau Elsa bukanlah Mayor Jenderal Joka yang sebenarnya?"Tatapan Yohan menggelap."Aku punya rencanaku sendiri."Apa yang sedang dia pikirkan saat ini adalah dokter militer yang bernama Joseph itu....Di luar Ruang Kerja Istana.Dafka memberi salam pada Pangeran Rio dengan hormat saat melihatnya kel
Terdengar suara teriakan yang keras dari dalam ruangan pada saat ini."Dasar bajingan! Siapa yang sakit? Siapa yang kamu bilang kesadarannya tidak jelas? Aku baik-baik saja! Ah! Apa yang kalian lakukan!"Ibu Suri hanya bisa memerintah orang untuk mengikat Putri Agung karena reaksinya yang terlalu besar.Putri Agung diikat di tempat tidur tidak lama kemudian, sambil meronta dan menggerakkan tubuhnya, kemudian berteriak pada Ibu Suri yang sedang berdiri di samping pintu."Ibu! Tolong aku!"Ibu Suri juga tidak tega saat melihat adegan ini."Karen, Ibu sedang membantumu."Putri Agung merasa semua ini tidak masuk akal.Putri Agung sedang menyulam tas wewangian, tapi tidak disangka ibunya mengira dia sudah gila."Ratu ... cari Ratu!" teriak Putri Agung pada seorang pelayan dengan suara yang keras.Selir Nita berdiri di belakang Ibu Suri dan merasa sangat cemas.Untuk apa mencari Ratu?Jangan-jangan Kak Karen benar-benar sudah gila?...Istana Rubi.Nabila sedang membuka buku kuno dan berusah
Pada malam hari di Istana Safir.Yohan sudah berencana untuk tidur, tapi melihat Ratu masih sedang membaca buku.Yohan berjalan mendekat, "Apakah buku itu sebagus itu?"Nabila menjawab tanpa mengangkat kepalanya."Aku sudah minta seseorang untuk periksa daftar pembelian brokat Ranus dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang aku punya waktu luang dan lagi cari petunjuk tentang pola ular berekor sembilan."Yohan langsung mengambil buku itu yang membuat Nabila mau tidak mau mendongak untuk menatapnya."Itu mungkin saja cuma pola biasa.""Mungkin," jawab Nabila sambil ingin mengambil buku itu. Tapi dia mendengar Yohan bertanya."Ada seorang dokter militer di Perkemahan Utara yang bernama Joseph, apakah dia yang mengajari Teknik Seribu Jarum padamu?"Tatapan Nabila sedikit berubah.Yohan kembali mendesak dengan tidak sabar."Aku mau dengar jawaban yang jujur. Apakah dia yang mengajarimu?"Tatapan Nabila mendingin, "Benar."Hati Yohan sedikit tertekan.Teknik Seribu Jarum milik Keluarga Hulan
Setelah merenung untuk waktu yang lama, Yohan berterus terang dengan penuh pertimbangan."Kalau Negara Naki dapat memusnahkan Kerajaan Jaming dan kerajaan lain, bahkan kalau aku tidak menyerang Kerajaan Puanin demi kamu, tidak ada jaminan bahwa penerusku tidak akan menjajah Kerajaan Puanin.""Syarat untuk koeksistensi adalah Kerajaan Puanin cukup kuat untuk bisa bersaing dengan Negara Naki. Kalau tidak, Kerajaan Puanin harus bergantung pada Negara Naki dan selamanya hidup dalam ketakutan.""Kalau Kerajaan Puanin tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperkuat diri dalam sepuluh tahun, cepat atau lambat Kerajaan Puanin akan dijajah.""Kalau bukan kerajaan lain yang runtuh, berarti itu negara kita."Ucapan Yohan sudah sangat halus.Meskipun dia sangat mencintai Nabila, bahkan rela pergi ke Kerajaan Puanin bersama Nabila, Yohan akan selalu mengutamakan Negara Naki daripada Kerajaan Puanin di saat harus memilih satu di antara keduanya.Kecuali Kerajaan Puanin menjadi kuat hingga tidak
Nabila tidak berani memercayai apa yang baru saja dia dengar.Yohan berkata dia ingin menjadi suami permaisurinya?"Kaisar serius?" Nabila tidak pernah memikirkan itu.Solusi Yohan sungguh agak lain.Yohan tidak terlihat seperti bercanda. Yohan berujar dengan serius,"Sebelum pergi mencarimu, aku sudah mengatur semua masalah di istana.""Dunia ini akan disatukan pada akhirnya. Negara Naki dan Kerajaan Puanin akan menjadi satu.""Anggap saja aku menemanimu pulang ke tanah leluhur untuk tinggal selama beberapa tahun.""Setelah menundukkan Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari dengan sepenuhnya ...."Nabila buru-buru memotong perkataan Yohan."Pulang ke tanah leluhur? Memangnya ini sama?"Mungkinkah Yohan sudah kehilangan akal sehat karena menangani urusan pemerintahan?Yohan berujar dengan sungguh-sungguh,"Setiap kata-kataku berasal dari lubuk hatiku.""Hanya ada dua pilihan itu.""Sekarang, kamu yang pilih."Nabila menyeringai, memaksa diri untuk tersenyum."Kenapa aku merasa Kaisar sedan
Begitu pintu dibuka, orang yang berdiri di luar benar adalah Yohan.Nabila langsung menaruh pisau di tangannya dan berjalan menuju Yohan.Yohan menatap lurus pada Nabila, khawatir Nabila akan kabur.Menurut rencana awal, Yohan akan langsung pergi ke Kerajaan Puanin.Akan tetapi, Yohan mendapat kabar dari pengawal rahasia bahwa Nabila sudah pulang ke Negara Naki. Yohan segera menyusul ke alamat yang diberitahukan dalam surat.Untungnya, Nabila tertahan karena badai salju."Istriku ...." Yohan tidak menyebut nama Nabila di depan orang luar. Meski begitu, panggilan itu juga penuh rasa cinta dan rindu.Dikarenakan ada orang luar di kamar, Nabila membawa Yohan ke kamarnya. Nabila meminta Baron untuk mengawasi di sana, lalu memberikan uang perak pada pelayan.Pelayan memilih untuk diam terhadap apa yang dia lihat dan dengar karena mendapat uang.Nabila membawa Yohan ke dalam kamar. Begitu pintu ditutup, Yohan langsung memeluk Nabila.Mantel Yohan dibasahi salju.Nabila mendorong Yohan dengan
Sudah lama Nabila menyelidiki kasus manusia obat, tetapi tidak kunjung ada kemajuan.Alhasil, Nabila menemukan manusia obat di penginapan kecil ini.Tatapan mata Nabila saat melihat pedagang itu menjadi tegas.Dari reaksi mereka yang baru saja mengetahui isi kotak itu, pedagang sudah punya perhitungan dalam hati. Pedagang tahu apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dia katakan."Siapa kalian? Manusia obat apa? Aku pengawal barang. Itu pasien yang kukirim ke kota lain untuk diobati ... uhm!"Nabila tiba-tiba mencekik pedagang itu hingga membuatnya sesak napas.Pedagang itu mendongak dan bertemu dengan mata Nabila yang tegas.Seketika, dia merasa nyawanya terancam.Wanita ini memiliki niat membunuh yang kuat!...Malam terasa sangat panjang.Setelah fajar menyingsing, pelayan membawakan air panas ke setiap kamar.Ketika sampai ke sebuah kamar, orang yang membuka pintu sudah berbeda.Tampak bibir yang dingin dari celah pintu."Tidak butuh air panas."Pelayan mencium bau darah, tetapi it
"Tuan, salju turun sangat lebat beberapa hari ini. Kita tidak dapat bepergian lebih jauh. Ini satu-satunya penginapan yang ada di sekitar." Baron memimpin jalan di depan. Nabila menggiring kuda mengikutinya.Salju turun sangat lebat. Nabila menggiring kuda sambil melindungi mata dengan tangan yang satunya. Akan tetapi, salju tetap masuk ke mata dan hidung.Baru setelah masuk ke penginapan, tubuh terasa lebih hangat.Pelayan menyajikan teh hangat. "Mau makan atau menginap?"Nabila membersihkan salju dari rambutnya. "Menginap, dua kamar. Bawakan dua botol arak dan dua kilogram daging sapi."Pelayan tersenyum saat menyahut."Baik! Mohon tunggu sebentar!"Ada juga beberapa pedagang yang juga terjebak di penginapan karena badai salju.Mereka membawa barang dagangan sehingga mengalami kesulitan yang lebih besar dibanding Nabila.Pada saat ini, mereka duduk bersama dan minum arak dengan murung."Tidak tahu kapan badai salju akan berhenti. Aku akan rugi kalau barang dagangan ini tidak dikirim
Di Istana Giok.Tatapan mata Ibu Suri saat melihat kaisar menyiratkan keraguan dan kegelisahan.Ibu Suri tidak percaya bahwa kaisar datang karena peduli padanya dan menjenguknya.Yohan berbicara secara lugas dan tanpa basa-basi."Hormat pada Ibu.""Aku akan keluar istana, belum tahu kapan pulang. Aku khawatir Selir Nita akan kewalahan kalau mengurusi harem sendirian. Ibu urus saja untuk sementara."Ibu Suri makin bingung.Mengapa Yohan keluar istana lagi?Bukankah Yohan baru saja pulang?Yohan memberi isyarat mata. Leonard langsung menaruh Cap Emas di meja.Siapa pun yang memegang Cap Emas dapat menangani semua urusan di harem.Sudah lama sekali Ibu Suri tidak memegang Cap Emas.Akan tetapi, Ibu Suri ingin menanyakan beberapa hal."Kaisar, kenapa kamu keluar istana lagi? Lalu, kamu melakukan kunjungan rahasia ke kota-kota bersama Ratu waktu itu. Kenapa kamu pulang sendirian? Di mana Ratu?"Yohan menuturkan kebohongan dengan ekspresi tenang."Aku pulang untuk menangani urusan mendesak d
Alih-alih kepulangan Nabila, Yohan justru mendengar desas-desus tentang kenaikan takhta Nabila di Kerajaan Puanin.Yohan enggan memercayai itu, tetapi tidak dapat mengendalikan pikirannya.Dengan sifat Nabila, Nabila mungkin akan pasrah pada keadaan untuk sementara demi mempertahankan Kerajaan Puanin dan mengambil alih negara yang kacau itu.Tatapan mata Yohan penuh kekhawatiran.Yohan memerintahkan Dafka, "Cari tahu apa yang terjadi sebenarnya!""Baik, Kaisar!"Dafka juga tidak percaya ratu akan meninggalkan kaisar dan berpaling dari Negara Naki.Keesokan hari.Di Istana Giok.Ibu Suri tampak lemas dalam beberapa hari terakhir dan tidak bisa tidur nyenyak.Tabib kekaisaran datang untuk melakukan pemeriksaan palpasi. Selir Nita menemaninya di samping."Tabib, bagaimana kondisi Bibi? Apa ada kendala serius?"Tabib memberi hormat, "Nyonya Nita, hasil palpasi Ibu Suri lemah. Hidupnya sudah memasuki masa akhir."Ekspresi Ibu Suri membeku setelah mendengar apa kata tabib. Dadanya seperti te
Komandan utama Kerajaan Suari menahan emosi."Wanita itu benar. Kita harus menarik pasukan untuk mempertahankan sisa kekuatan nasional kita!"Komandan utama Kerajaan Sahara sangat kesal."Takdir tidak berpihak pada kita! Kerajaan Puanin dan Negara Naki akan bersekutu!"Jika mereka menyerang, Negara Naki akan mengirim pasukan dari Perbatasan Barat.Pada saat itu, mereka akan diserang dari kedua sisi.Mereka tidak dapat mengambil risiko itu.Negara Naki yang sekarang seperti monster yang tidak pernah bisa kenyang.Jika ditaklukkan oleh Negara Naki, pilihan mereka adalah menjadi negara bawahan atau negara runtuh. Tidak ada peluang untuk bangkit kembali....Di perbatasan.Nabila belum pergi.Angin makin kencang. Yukina mengambilkan selendang dan dengan hormat membungkus tubuh Nabila.Nabila menerawang ke depan seraya berkata dengan suara rendah,"Jenderal Yukina, jujurlah padaku.""Apa Bibi tahu tentang kepulangan Meisi dan Jaila ke Kerajaan Puanin?"Yukina tampak kebingungan."Yang Mulia
Melihat tidak ada harapan untuk mendapat pertolongan, Jaila memaki Nabila yang makin menjauh."Nabila, kamu akan mati tragis. Kamu telah melakukan begitu banyak hal buruk sehingga kamu tidak akan bisa mempunyai anak!"Hati Nabila tenang tak beriak.Terdengar bunyi ayunan pedang di belakang.Benar seperti yang Meisi katakan, mati itu cepat.Pada hari ini, kepalanya akan dipenggal di dalam Istana Kerajaan Puanin.Kepala Meisi bergulir sembari menghadap aula utama dengan mata terbuka, seolah-olah melihat takhta kekaisaran yang belum dia duduki dengan stabil.Jaila terbengong ketika melihat itu."Tidak! Tidak .... Ibu!"Mata Jaila membelalak begitu pedang diayun ke arahnya.Jaila menyesal.Dia tidak seharusnya pergi ke Kota Zordo bersama ibu, tidak seharusnya bermimpi untuk menjadi selir kaisar, dan tidak seharusnya kembali lagi ke Kerajaan Puanin.Dia tidak akan mati jika tetap di Kota Gido.Kemudian, darah mengalir deras dan menciprat ....Satu kepala lagi terpenggal.Matanya juga terbuk