Share

Bab 324

Penulis: Shana
"Tidak disangka Istana Pengasingan seramai ini."

Yohan melihat Ratu dan Selir Julia yang sedang bertatapan dengan tatapan yang dingin.

Selir Julia terkejut dengan kedatangan Kaisar sampai lupa bagaimana caranya untuk menangis.

Dia segera berdiri dan memberi hormat dengan panik.

"A ... a ... aku memberi salam pada Kaisar!"

Nabila juga berdiri dan memberi salam padanya.

"Aku memberi salam pada Kaisar!"

Yohan langsung duduk di kursi dan tatapannya tertuju pada Selir Julia.

"Kenapa? Kamu mau tinggal di Istana Pengasingan untuk menemani Ratu?"

Kedua mata Selir Julia memerah dan juga bengkak, yang terlihat seperti buah persik.

Selir Julia tanpa sadar mengangguk, lalu segera menggelengkan kepalanya.

Tatapan Yohan mendingin.

"Kamu mau atau tidak!"

Selir Julia segera berlutut di lantai.

"Kaisar, tolong berbaik hatilah dan membiarkan Ratu keluar dari Istana Pengasingan!"

Yohan mendengus dan menatap Nabila.

"Kamu berusaha dengan keras untuk memohon padaku, tapi Ratu tidak terlihat ingin keluar da
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (17)
goodnovel comment avatar
Wan Fique
wah, jam berapa lanjutannya ya. Setiap Hari menunggu updatenya
goodnovel comment avatar
Sagavo
kapan update lagi ini
goodnovel comment avatar
Nenk Hazna
makin penasaran ka author. ceritanya bagus lanjutin ya ka jangan di skip ceritanya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 325

    Setiap orang pasti akan bertemu dan juga berpisah.Kenni merasa sedih saat mengetahui bahwa ini adalah terakhir kalinya Guru mengajarinya.Hanya saja, Kenni juga mengetahui bahwa cepat atau lambat dia harus pergi ke Perkemahan Utara.Guru telah mengajarinya banyak hal, terutama ilmu perang yang sangat berguna baginya.Nabila memberikan sebuah tombak pada Kenni saat mereka akan berpisah.Kedua mata Kenni berbinar saat memegang hadiah ini."Guru, kenapa kamu bisa tahu kalau aku suka dengan tombak!"Kenni segera menggerakkan tombak itu dan merasa tombak ini sangat cocok dengannya.Tombak itu bergerak menembus udara dan menghantam tanah dengan kuat.Tombak ini seperti salah satu bagian dari tubuh Kennni, yang merupakan lengannya yang telah diperpanjang.Kenni belum pernah menggunakan senjata yang terasa begitu cocok dengannya!Bola mata Kenni memerah dengan perlahan karena merasa sangat gembira.Dia segera berlutut setelah menggerakkan tombak itu."Terima kasih, Guru! Ini adalah hal terbai

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 326

    Iblis merah, Fiona Ramda?!Kepala pria bertopeng itu sudah terjatuh ke tanah sebelum dia sempat merasa terkejut.Kenni mendengar adanya pergerakan dan segera berdiri.Fiona Ramda ....Sepertinya dia pernah mendengar nama ini.Kenni tidak mengetahui apakah pihak lain musuh atau temannya, jadi reaksi pertama Kenni adalah melarikan diri.Tiba-tiba terdapat angin dingin yang melewatinya.Kemudian sebuah tangan yang dingin mencekik lehernya.Kenni mendengar suara wanita yang lembut dan kejam di telinganya."Kamu adalah murid baru Yolo?"Dia mengenal Guru?Kenni tidak menjawab pertanyaan wanita ini.Wanita itu mendengus."Kamu benar-benar sangat keras kepala. Tidak masalah, aku punya banyak waktu luang."Jari wanita itu sangat panjang seperti cakar elang dan menarik bagian atas kepalanya.Kenni merasa urat di kepalanya seperti sedang ditarik oleh wanita ini begitu dia mengerahkan kekuatannya yang terasa sangat sakit.Kenni mengatupkan giginya dan tidak meminta tolong.Wanita itu menghentikan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 327

    Selir Nita datang ke Istana Rubi, tapi dia mendengar bahwa Ratu sedang tidur siang dan tidak menerima tamu.Terjadi masalah sebesar ini dan tidak disangka Ratu masih bisa tidur?Selir Nita tidak pergi dan terus menunggu.Terdapat pelayan yang melapor pada Selir Nita setelah dia menunggu selama dua jam."Selir Nita, Yang Mulia Ratu sudah bangun dan mempersilakan Anda untuk masuk ke dalam."Tujuan kedatangan Selir Nita ke sini sangat sederhana dan tidak perlu repot-repot menyembunyikannya.Selir Nita langsung berkata setelah selesai memberi salam pada Nabila."Yang Mulia Ratu, apakah Anda tahu Selir Jessy bersikap sangat bangga selama beberapa hari ini saat Anda tinggal di Istana Pengasingan!""Kaisar selalu memberikan benda terbaik dari upeti setiap kerajaan padanya.""Maafkan kelancanganku, bahkan Anda tidak mendapat begitu banyak hadiah saat sedang mengandung.""Selir Jessy juga sangat pandai membuat jijik orang lain, dia memberikan hadiah yang diberikan Kaisar untuknya pada orang lai

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 328

    Ekspresi Yohan sangat dingin dan memberitahu Nabila dengan sungguh-sungguh."Aku mau kamu tahu kalau Nenek yang mengatur Selir Jessy untuk mengurus harem dan bukan aku yang mengaturnya!"Nabila mendongak untuk menatap Yohan dan berkata dengan ekspresi polos."Jadi ... Anda merasa tidak puas dengan Selir Jessy?"Napas Yohan menjadi sedikit lebih berat.Sebaiknya namanya diganti jadi Nadine Batu daripada Nadine Feno!Yohan hanya tidak ingin Ratu percaya dengan rumor di luar bahwa dia menyukai Selir Jessy.Hanya saja, Yohan merasa malas untuk menjelaskan hal ini pada Ratu dan membiarkannya terus salah paham.Yohan berkata dengan dingin."Anggap aku tidak mengatakan apa pun."...Kaisar datang ke Istana Karila pada malam itu.Tubuh Kaisar diselimuti dengan aura dingin yang membuat para pelayan tidak berani sembarangan bicara.Bahkan Selir Jessy juga menjadi sangat pendiam hari ini.Selir Jessy memberanikan dirinya untuk menarik lengan pakaian Kaisar saat melihatnya akan pergi setelah seles

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 329

    Gerhana bulan adalah sebuah pemandangan yang sangat indah.Terdapat jam malam di istana, penjagaan di istana menjadi ketat, tapi juga sedikit santai.Nabila melihat suar milik Pegadaian Sentosa dan segera pergi ke sana karena mengira telah terjadi sesuatu pada mereka.Nabila mencium aroma yang aneh setelah membuka pintu pegadaian.Tiba-tiba terdapat sebuah aroma yang memasuki hidupnya di tengah ruangan yang gelap.Kemudian terdapat niat membunuh yang mendekatinya.Nabila menahan pergelangan tangan orang itu dengan akurat dan berhasil mencegat pergelangan tangannya.Hanya saja, orang itu terjatuh ke dalam pelukannya.Nabila merasakan tubuh yang lembut dan berisi di dalam pelukannya, Nabila sama sekali tidak bisa menjauhkannya."Adik, Kakak sangat merindukanmu."Nabila diam-diam menghela napas.Masalah sudah datang ....Barun menyalakan lampu dan ruangan ini langsung menerang.Terdapat ekspresi bersalah di wajah Barun dan dia tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Nabila.Karena

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 330

    Surat yang ditulis Nadine sangat sederhana, dia menceritakan kesehariannya dengan nada bicara seperti seorang anak kecil.Nabila membaca surat ini untuk waktu yang lama.Nabila mengetahui bahwa penyakit Nadine masih belum sembuh dan sama sekali tidak buruk jika Nadine terus hidup sesederhana dan sebahagia ini ....Perbatasan utara.Kediaman Leluasa.Nadine mengenakan jubah berwarna perak dan sedang duduk dengan linglung di atas ayunan di tengah halaman, Nadine sering duduk di sana sepanjang hari.Yumba akan terus mengikuti ke mana pun Nadine pergi, sedangkan Lukas menuangkan berbagai macam obat di dalam dapur.Tidak ada orang tidak berkepentingan yang datang ke tempat mereka, mereka menjalani kehidupan mereka dengan tenang dan damai.Yumba menyuapi obat untuk Nadine dan Nadine akan membuka mulutnya dengan patuh.Hanya saja, Nadine terus menatap ke depan dan sama sekali tidak bertatapan dengan siapa pun.Nadine seperti orang yang terus hidup di dalam mimpi dan tidak ada orang yang bisa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 331

    Penampilan duta Klan Namrian berbeda dari kerajaan lain. Pria memiliki tato di bagian wajah, sedangkan wanita memakai cadar dan baju pendek yang mengekspos bagian pinggang.Mereka memiliki keahlian dalam memelihara serangga beracun dan memiliki adat-adat yang aneh. Hal itu membuat mereka tidak diterima oleh kerajaan lain.Begitu masuk ke aula, mereka langsung dijauhi. Suasana yang ria menjadi hening. Semua orang melemparkan tatapan sinis dan antipati.Terutama wanita itu yang pinggangnya diperlihatkan, sungguh tidak tahu malu!"Hormat kepada Kaisar Yohan!"Nabila menoleh ke sana. Tebersit rasa kaget dalam tatapan matanya.Hanya ada seorang wanita di antara duta Klan Namrian.Wanita itu adalah Fiona Ramda yang telah dia kirim pergi dua hari lalu!Fiona memakai pakaian merah. Cadarnya ditiup oleh angin sehingga samar-samar menampakkan wajahnya yang cantik.Tatapan mata Fiona sangat memikat dan memabukkan.Para pria mencela Fiona karena vulgar, tetapi tidak bisa menahan mata mereka untuk

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 332

    Fiona memperhatikan Ratu Negara Naki yang duduk di sana.Sang ratu memberinya kesan yang familier.Nabila diam-diam melirik Yohan.Yohan tampak acuh tak acuh, seolah-olah tidak peduli.Sementara itu, duta Klan Namrian menoleh pada Nabila."Yang Mulia Ratu, bagaimana menurutmu?"Semua selir menatap Nabila. Sejatinya, mereka semua berharap ratu akan menolak duta Klan Namrian.Sudah cukup banyak wanita di dalam istana.Nabila dengan tenang menanyai duta itu."Aku lumayan suka, tapi kalau dia menjadi dayangku, apakah dia bersedia?"Ekspresi mata duta Klan Namrian berubah.Dayang?Bukan itu niat mereka!Mendengar itu, Fiona menyeringai.Dibandingkan dengan Kaisar Negara Naki, dia lebih menyukai sang ratu.Entah apa alasannya, rasanya lebih cocok dengan seleranya.Duta Klan Namrian merenung sejenak.Mereka mempersembahkan Fiona kepada Kaisar Negara Naki agar Fiona menghancurkan Negara Naki dan membunuh kaisar secara diam-diam.Jika Fiona menjadi dayang ratu, bagaimana bisa Fiona melaksanakan

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 858

    Nabila mengikuti arah sumber suara itu dan melihat Yohan berpakaian ungu yang sangat ... luar biasa.Dia langsung tidak tahan untuk melihatnya.Apakah ini suaminya? Kaisar suatu negara yang agung itu?Nabila ingin berpura-pura tidak melihatnya dan diam-diam pergi.Yohan sangat ingin bertemu istri dan berlari dengan kecepatan tinggi, angin yang menerpa membuat ujung pakaiannya.Para prajurit Pasukan Elang mundur dengan sadar diri, sehingga Ratu dan Kaisar bisa bersama.Hanya Shawn yang peka menyadari sepertinya Ratu bergerak mundur ...."Istriku!" Yohan memeluk Nabila dengan penuh semangat.Dia tidak bisa memanggilnya Ratu di tempat umum.Keduanya begitu dekat sehingga Nabila bisa mencium aroma dupa di pakaiannya.Agak menyengat.Dia berbisik."Siapa pun kamu, cepat tinggalkan dia."Yohan, "?""Nabila, apa yang baru saja kamu katakan?" Matanya berkilat dengan bingung.Nabila tertawa datar."Tidak ada."Nabila tidak bisa mengatakan kalau dia curiga Yohan kerasukan hantu.Kalau tidak, unt

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 857

    Pelanggan yang sedang mencari masalah itu melotot dengan marah."Dasar bocah bau kencur! Aku mengeluarkan uang agar kamu melakukan sesuatu, apa kamu tidak mengerti!? Aku menyuruhmu untuk menulis 'hidup dan menua bersama', jadi tulis saja! Untuk apa begitu cerewet!?"Anak kecil itu kurus dan memegang pena sambil berbicara dengan penuh kebenaran."Tidak ya tidak! Itu lagu yang digunakan oleh pasangan. Kamu dan pelacurmu itu siapa? Kalian tidak layak!"Pelanggan itu sangat marah sampai menggertakkan gigi dan berkata, "Pelacur? Kamu! Siapa yang kamu maki!? Masih kecil dan sudah begitu nakal, akan kuhajar kau sampai mati!""Pukullah, kamu juga tukang selingkuh! Sudah punya istri dan masih ingin menikahi pelacur, benar-benar orang yang tidak berguna! Pergi jadi kasim saja! Lebih baik dikebiri dan jangan sampai melahirkan anak sampah!"Mereka yang melahirkan sampah adalah bajingan."Sialan! Mulutmu kotor sekali!" Wajah pelanggan itu memucat karena marah dan ingin menyerang, tetapi telinganya

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 856

    Raut wajah Nabila terlihat serius.Shawn bisa mengatakan hal seperti itu seharusnya bukan hanya niatnya seorang diri.Nabila telah memasuki istana sebagai Ratu dan tidak bisa memimpin pasukan lagi.Shawn mengatakan ini dan menganggapnya sebagai hal terakhir yang ingin dia katakan.Mungkin akhir terburuknya adalah kematian."Kamu membentuk kami dan melatih kami untuk berperang serta membunuh musuh.""Tapi sejak bergabung dengan Pelindung Istana, semua rekan kacau.""Sekarang meskipun kamu bukan seorang Mayor Jenderal, kamu telah mendapatkan kepercayaan dari Kaisar. Karena kamu bisa bertugas di Aula Bela Diri, kenapa tidak membentuk pasukan sendiri?""Yang Mulia Ratu, izinkan aku mengatakan sesuatu yang tidak pantas. Kurasa ucapan pemimpin Kerajaan Puanin memang benar.""Setelah menikah dengan Kaisar, kamu tidak punya kekuasaan dan hanya punya peran untuk mengajar anak kecil. Sayang sekali keterampilan bela dirimu begitu bagus ...."Nabila menyela dengan raut wajah dingin."Pemimpin Kera

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 855

    Berbicara tentang mendiang ayah kandungnya, pemimpin Kerajaan Puanin mengernyitkan dahi."Dia meninggal karena sakit saat aku masih kecil.""Tidak ada potret dirinya yang tersisa di istana.""Aku tidak ingat seperti apa rupanya. Kalau butuh potret ini, aku akan mencari beberapa orang tua pada masa itu dan bertanya kepada mereka."Nabila merasa agak kesulitan.Tanpa potret, tidak ada petunjuk tentang penampilannya.Benar-benar mencari jarum di antara tumpukan jerami.Pemimpin Kerajaan Puanin melanjutkan."Saat itu aku dan Teresia baru berusia dua atau tiga tahun. Orang-orang memberontak dan memasuki istana. Demi menjaga garis keturunan kami, ibu mengirim kami keluar istana untuk menghindari bencana.""Agar kelak kami bisa mengenali satu sama lain, aku mematahkan jepit rambut menjadi dua bagian.""Ini adalah setengah yang kumiliki."Dia mengeluarkan setengah dari jepit rambut giok putih yang merupakan kepala dan bagian gagangnya.Nabila bertanya dengan hati-hati."Jadi, seharusnya adik k

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 854

    Meskipun Nabila meminta pengawal rahasia untuk pergi, mereka tidak bergeming.Pemimpin Kerajaan Puanin berkata kepada pengawal rahasianya, "Pergilah."Dia memberi perintah dan semua pengawal rahasia segera pergi.Hanya ada Dayang Meriana yang masih tinggal, pemimpin negara sama sekali tidak panik.Dia menatap Nabila dan menggodanya tanpa ampun."Sepertinya mereka berpura-pura mengikuti perintahmu, tapi nyatanya menerima perintah dari Kaisar Yohan dan mengawasimu untuknya. Meski kamu bersedia tinggal di Kerajaan Puanin, kamu akan diculik kembali ke Negara Naki oleh mereka."Stefano agak cemas."Yang Mulia, kami ...."Nabila mengabaikan alasan Stefano. Dia maju selangkah dan berkata kepada pemimpin Kerajaan Puanin dengan tenang."Kamu tidak perlu repot-repot mencoba menghasut.""Musuh asing mendekat. Kita harus bersatu daripada melakukan hal-hal yang tidak berarti seperti itu."Pemimpin Kerajaan Puanin menggelengkan kepalanya dengan penuh penyesalan."Bagaimanapun, jalannya berbeda. Kuki

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 853

    Nabila melirik ke arah pria tampan yang terlihat penuh harap."Sebelum membunuh mereka, tinggalkan obatnya."Semua pria tampan itu terkejut!Orang ini sangat kejam!Mereka semua akan mati, tetapi yang Nabila pikirkan hanyalah obatnya.Dayang Meriana mengernyitkan dahi.Sepertinya Mayor Jenderal Joka tidak tertarik dengan ketampanan....Para pengawal rahasia yang bersembunyi di kegelapan menatap pria tampan yang diusir dengan tatapan penuh niat membunuh.Hanya dengan ini masih ingin merayu Yang Mulia? Cari mati!Pengawal rahasia dalam kegelapan juga melihat adegan ini dan mengerutkan kening."Kakak kedua, apa yang ingin pemimpin Kerajaan Puanin lakukan?"Tobias mengunyah rumput dan mencibir."Apa lagi yang bisa dia lakukan? Dia ingin membiarkan Yang Mulia tetap tinggal!""Apa!?" Para pengawal rahasia tiba-tiba merasakan masalah besar akan datang.Kalau pemimpin Kerajaan Puanin berhasil, apa yang akan Kaisar lakukan?Untung saja Yang Mulia menahan godaan tersebut dan tidak menerima mere

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 852

    Istana Kerajaan Puanin.Di aula samping Istana Talina, beberapa pengawal rahasia berjaga di luar aula. Tabib kekaisaran sedang merawat Nabila di dalam aula.Dia mengalami beberapa luka dalam, tetapi untungnya tidak ada luka vital.Nabila hendak bangun setelah tabib kekaisaran pergi, tetapi bahunya dipegang oleh pemimpin Kerajaan Puanin."Duduklah, aku akan menyuruh seseorang mengoleskan obat untuk melancarkan peredaran darah dan menghilangkan penyumbatan."Nabila mengangguk."Terima kasih, Yang Mulia."Pemimpin Kerajaan Puanin berbicara dengan tenang.R"Sekarang kita telah mengurangi korban jiwa, juga bisa menyingkirkan Wulan dan Teresia palsu. Mengatasi tiga hal dalam satu upaya, bagus sekali."Nabila mengingatkannya."Wulan bersikeras untuk bergabung dengan Kerajaan Verto untuk menghancurkan Negara Naki karena takut akan kehilangan keuntungan dari Kerajaan Verto.""Adalah langkah yang bijak untuk menginterogasinya sebelum membunuhnya."Niat membunuh berkilat di mata pemimpin Kerajaa

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 851

    Pemimpin Kerajaan Puanin menatap Nabila dengan tenang. Sikapnya biasa, tetapi nadanya lebih lembut dari biasanya."Nanti ikutlah aku kembali ke istana dan aku akan menyuruh tabib kekaisaran untuk memeriksamu."Nabila menjalankan misi rahasia ke Kerajaan Puanin. Selain pemimpin negara dan Dayang Meriana sang orang kepercayaan, tidak ada seorang pun di Kerajaan Puanin yang mengetahui identitasnya.Nabila ingin menolak kebaikan pemimpin negara.Akan tetapi saat hendak berbicara, Dayang Meriana meminta perintah lebih dulu."Yang Mulia, para pejabat itu ...."Pemimpin negara menatap para pejabat sipil dan militer yang ditangkap.Ketika Wulan hendak menembak semua orang dengan anak panah, dia mendengar teriakan mereka."Tangkap semua rekan Wulan dan antarkan yang lainnya pulang dengan selamat.""Baik!"Seketika sekelompok pemberontak yang mengetahui mereka akan menghadapi bencana berlutut dan memohon belas kasihan."Yang Mulia, ampunilah nyawaku!""Yang Mulia! Aku buta sesaat!""Benar, Yang

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 850

    Nabila melayang di udara, langkah kakinya yang cepat tampak kacau tanpa aturan. Namun sebenarnya, dengan kecepatan luar biasa, dia terus menendang lawannya.Orang yang ahli ilmu meringankan tubuh, biasanya juga ahli dalam ilmu tendangan.Terlebih lagi, Nabila sangat mahir dalam ilmu meringankan tubuh.Kecepatan kakinya membuat Wulan tak mampu menangkis. Kedua tangannya tidak cukup untuk bertahan. Dia berusaha berdiri stabil, tetapi secara naluriah terus mundur.Dalam prosesnya, wajah Wulan terkena beberapa tendangan, hingga langsung memar dan bengkak.Nabila mendarat, ujung pakaiannya jatuh perlahan. Satu tangan disembunyikan di belakang, tangan lainnya diulurkan ke depan. Dia menunjuk dengan jari telunjuk, lalu menggerakkan jarinya ke arah Wulan, jelas menunjukkan sikap menantang.Hidung Wulan mengeluarkan dua aliran darah.Dia mengangkat lengannya, mengusap darah dengan lengan bajunya. Matanya penuh kebencian, menatap Nabila tanpa berkedip, seolah-olah ada api yang menyala di tenggor

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status