Setiap orang pasti akan bertemu dan juga berpisah.Kenni merasa sedih saat mengetahui bahwa ini adalah terakhir kalinya Guru mengajarinya.Hanya saja, Kenni juga mengetahui bahwa cepat atau lambat dia harus pergi ke Perkemahan Utara.Guru telah mengajarinya banyak hal, terutama ilmu perang yang sangat berguna baginya.Nabila memberikan sebuah tombak pada Kenni saat mereka akan berpisah.Kedua mata Kenni berbinar saat memegang hadiah ini."Guru, kenapa kamu bisa tahu kalau aku suka dengan tombak!"Kenni segera menggerakkan tombak itu dan merasa tombak ini sangat cocok dengannya.Tombak itu bergerak menembus udara dan menghantam tanah dengan kuat.Tombak ini seperti salah satu bagian dari tubuh Kennni, yang merupakan lengannya yang telah diperpanjang.Kenni belum pernah menggunakan senjata yang terasa begitu cocok dengannya!Bola mata Kenni memerah dengan perlahan karena merasa sangat gembira.Dia segera berlutut setelah menggerakkan tombak itu."Terima kasih, Guru! Ini adalah hal terbai
Iblis merah, Fiona Ramda?!Kepala pria bertopeng itu sudah terjatuh ke tanah sebelum dia sempat merasa terkejut.Kenni mendengar adanya pergerakan dan segera berdiri.Fiona Ramda ....Sepertinya dia pernah mendengar nama ini.Kenni tidak mengetahui apakah pihak lain musuh atau temannya, jadi reaksi pertama Kenni adalah melarikan diri.Tiba-tiba terdapat angin dingin yang melewatinya.Kemudian sebuah tangan yang dingin mencekik lehernya.Kenni mendengar suara wanita yang lembut dan kejam di telinganya."Kamu adalah murid baru Yolo?"Dia mengenal Guru?Kenni tidak menjawab pertanyaan wanita ini.Wanita itu mendengus."Kamu benar-benar sangat keras kepala. Tidak masalah, aku punya banyak waktu luang."Jari wanita itu sangat panjang seperti cakar elang dan menarik bagian atas kepalanya.Kenni merasa urat di kepalanya seperti sedang ditarik oleh wanita ini begitu dia mengerahkan kekuatannya yang terasa sangat sakit.Kenni mengatupkan giginya dan tidak meminta tolong.Wanita itu menghentikan
Selir Nita datang ke Istana Rubi, tapi dia mendengar bahwa Ratu sedang tidur siang dan tidak menerima tamu.Terjadi masalah sebesar ini dan tidak disangka Ratu masih bisa tidur?Selir Nita tidak pergi dan terus menunggu.Terdapat pelayan yang melapor pada Selir Nita setelah dia menunggu selama dua jam."Selir Nita, Yang Mulia Ratu sudah bangun dan mempersilakan Anda untuk masuk ke dalam."Tujuan kedatangan Selir Nita ke sini sangat sederhana dan tidak perlu repot-repot menyembunyikannya.Selir Nita langsung berkata setelah selesai memberi salam pada Nabila."Yang Mulia Ratu, apakah Anda tahu Selir Jessy bersikap sangat bangga selama beberapa hari ini saat Anda tinggal di Istana Pengasingan!""Kaisar selalu memberikan benda terbaik dari upeti setiap kerajaan padanya.""Maafkan kelancanganku, bahkan Anda tidak mendapat begitu banyak hadiah saat sedang mengandung.""Selir Jessy juga sangat pandai membuat jijik orang lain, dia memberikan hadiah yang diberikan Kaisar untuknya pada orang lai
Ekspresi Yohan sangat dingin dan memberitahu Nabila dengan sungguh-sungguh."Aku mau kamu tahu kalau Nenek yang mengatur Selir Jessy untuk mengurus harem dan bukan aku yang mengaturnya!"Nabila mendongak untuk menatap Yohan dan berkata dengan ekspresi polos."Jadi ... Anda merasa tidak puas dengan Selir Jessy?"Napas Yohan menjadi sedikit lebih berat.Sebaiknya namanya diganti jadi Nadine Batu daripada Nadine Feno!Yohan hanya tidak ingin Ratu percaya dengan rumor di luar bahwa dia menyukai Selir Jessy.Hanya saja, Yohan merasa malas untuk menjelaskan hal ini pada Ratu dan membiarkannya terus salah paham.Yohan berkata dengan dingin."Anggap aku tidak mengatakan apa pun."...Kaisar datang ke Istana Karila pada malam itu.Tubuh Kaisar diselimuti dengan aura dingin yang membuat para pelayan tidak berani sembarangan bicara.Bahkan Selir Jessy juga menjadi sangat pendiam hari ini.Selir Jessy memberanikan dirinya untuk menarik lengan pakaian Kaisar saat melihatnya akan pergi setelah seles
Gerhana bulan adalah sebuah pemandangan yang sangat indah.Terdapat jam malam di istana, penjagaan di istana menjadi ketat, tapi juga sedikit santai.Nabila melihat suar milik Pegadaian Sentosa dan segera pergi ke sana karena mengira telah terjadi sesuatu pada mereka.Nabila mencium aroma yang aneh setelah membuka pintu pegadaian.Tiba-tiba terdapat sebuah aroma yang memasuki hidupnya di tengah ruangan yang gelap.Kemudian terdapat niat membunuh yang mendekatinya.Nabila menahan pergelangan tangan orang itu dengan akurat dan berhasil mencegat pergelangan tangannya.Hanya saja, orang itu terjatuh ke dalam pelukannya.Nabila merasakan tubuh yang lembut dan berisi di dalam pelukannya, Nabila sama sekali tidak bisa menjauhkannya."Adik, Kakak sangat merindukanmu."Nabila diam-diam menghela napas.Masalah sudah datang ....Barun menyalakan lampu dan ruangan ini langsung menerang.Terdapat ekspresi bersalah di wajah Barun dan dia tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Nabila.Karena
Surat yang ditulis Nadine sangat sederhana, dia menceritakan kesehariannya dengan nada bicara seperti seorang anak kecil.Nabila membaca surat ini untuk waktu yang lama.Nabila mengetahui bahwa penyakit Nadine masih belum sembuh dan sama sekali tidak buruk jika Nadine terus hidup sesederhana dan sebahagia ini ....Perbatasan utara.Kediaman Leluasa.Nadine mengenakan jubah berwarna perak dan sedang duduk dengan linglung di atas ayunan di tengah halaman, Nadine sering duduk di sana sepanjang hari.Yumba akan terus mengikuti ke mana pun Nadine pergi, sedangkan Lukas menuangkan berbagai macam obat di dalam dapur.Tidak ada orang tidak berkepentingan yang datang ke tempat mereka, mereka menjalani kehidupan mereka dengan tenang dan damai.Yumba menyuapi obat untuk Nadine dan Nadine akan membuka mulutnya dengan patuh.Hanya saja, Nadine terus menatap ke depan dan sama sekali tidak bertatapan dengan siapa pun.Nadine seperti orang yang terus hidup di dalam mimpi dan tidak ada orang yang bisa
Penampilan duta Klan Namrian berbeda dari kerajaan lain. Pria memiliki tato di bagian wajah, sedangkan wanita memakai cadar dan baju pendek yang mengekspos bagian pinggang.Mereka memiliki keahlian dalam memelihara serangga beracun dan memiliki adat-adat yang aneh. Hal itu membuat mereka tidak diterima oleh kerajaan lain.Begitu masuk ke aula, mereka langsung dijauhi. Suasana yang ria menjadi hening. Semua orang melemparkan tatapan sinis dan antipati.Terutama wanita itu yang pinggangnya diperlihatkan, sungguh tidak tahu malu!"Hormat kepada Kaisar Yohan!"Nabila menoleh ke sana. Tebersit rasa kaget dalam tatapan matanya.Hanya ada seorang wanita di antara duta Klan Namrian.Wanita itu adalah Fiona Ramda yang telah dia kirim pergi dua hari lalu!Fiona memakai pakaian merah. Cadarnya ditiup oleh angin sehingga samar-samar menampakkan wajahnya yang cantik.Tatapan mata Fiona sangat memikat dan memabukkan.Para pria mencela Fiona karena vulgar, tetapi tidak bisa menahan mata mereka untuk
Fiona memperhatikan Ratu Negara Naki yang duduk di sana.Sang ratu memberinya kesan yang familier.Nabila diam-diam melirik Yohan.Yohan tampak acuh tak acuh, seolah-olah tidak peduli.Sementara itu, duta Klan Namrian menoleh pada Nabila."Yang Mulia Ratu, bagaimana menurutmu?"Semua selir menatap Nabila. Sejatinya, mereka semua berharap ratu akan menolak duta Klan Namrian.Sudah cukup banyak wanita di dalam istana.Nabila dengan tenang menanyai duta itu."Aku lumayan suka, tapi kalau dia menjadi dayangku, apakah dia bersedia?"Ekspresi mata duta Klan Namrian berubah.Dayang?Bukan itu niat mereka!Mendengar itu, Fiona menyeringai.Dibandingkan dengan Kaisar Negara Naki, dia lebih menyukai sang ratu.Entah apa alasannya, rasanya lebih cocok dengan seleranya.Duta Klan Namrian merenung sejenak.Mereka mempersembahkan Fiona kepada Kaisar Negara Naki agar Fiona menghancurkan Negara Naki dan membunuh kaisar secara diam-diam.Jika Fiona menjadi dayang ratu, bagaimana bisa Fiona melaksanakan
Di Istana Giok.Tatapan mata Ibu Suri saat melihat kaisar menyiratkan keraguan dan kegelisahan.Ibu Suri tidak percaya bahwa kaisar datang karena peduli padanya dan menjenguknya.Yohan berbicara secara lugas dan tanpa basa-basi."Hormat pada Ibu.""Aku akan keluar istana, belum tahu kapan pulang. Aku khawatir Selir Nita akan kewalahan kalau mengurusi harem sendirian. Ibu urus saja untuk sementara."Ibu Suri makin bingung.Mengapa Yohan keluar istana lagi?Bukankah Yohan baru saja pulang?Yohan memberi isyarat mata. Leonard langsung menaruh Cap Emas di meja.Siapa pun yang memegang Cap Emas dapat menangani semua urusan di harem.Sudah lama sekali Ibu Suri tidak memegang Cap Emas.Akan tetapi, Ibu Suri ingin menanyakan beberapa hal."Kaisar, kenapa kamu keluar istana lagi? Lalu, kamu melakukan kunjungan rahasia ke kota-kota bersama Ratu waktu itu. Kenapa kamu pulang sendirian? Di mana Ratu?"Yohan menuturkan kebohongan dengan ekspresi tenang."Aku pulang untuk menangani urusan mendesak d
Alih-alih kepulangan Nabila, Yohan justru mendengar desas-desus tentang kenaikan takhta Nabila di Kerajaan Puanin.Yohan enggan memercayai itu, tetapi tidak dapat mengendalikan pikirannya.Dengan sifat Nabila, Nabila mungkin akan pasrah pada keadaan untuk sementara demi mempertahankan Kerajaan Puanin dan mengambil alih negara yang kacau itu.Tatapan mata Yohan penuh kekhawatiran.Yohan memerintahkan Dafka, "Cari tahu apa yang terjadi sebenarnya!""Baik, Kaisar!"Dafka juga tidak percaya ratu akan meninggalkan kaisar dan berpaling dari Negara Naki.Keesokan hari.Di Istana Giok.Ibu Suri tampak lemas dalam beberapa hari terakhir dan tidak bisa tidur nyenyak.Tabib kekaisaran datang untuk melakukan pemeriksaan palpasi. Selir Nita menemaninya di samping."Tabib, bagaimana kondisi Bibi? Apa ada kendala serius?"Tabib memberi hormat, "Nyonya Nita, hasil palpasi Ibu Suri lemah. Hidupnya sudah memasuki masa akhir."Ekspresi Ibu Suri membeku setelah mendengar apa kata tabib. Dadanya seperti te
Komandan utama Kerajaan Suari menahan emosi."Wanita itu benar. Kita harus menarik pasukan untuk mempertahankan sisa kekuatan nasional kita!"Komandan utama Kerajaan Sahara sangat kesal."Takdir tidak berpihak pada kita! Kerajaan Puanin dan Negara Naki akan bersekutu!"Jika mereka menyerang, Negara Naki akan mengirim pasukan dari Perbatasan Barat.Pada saat itu, mereka akan diserang dari kedua sisi.Mereka tidak dapat mengambil risiko itu.Negara Naki yang sekarang seperti monster yang tidak pernah bisa kenyang.Jika ditaklukkan oleh Negara Naki, pilihan mereka adalah menjadi negara bawahan atau negara runtuh. Tidak ada peluang untuk bangkit kembali....Di perbatasan.Nabila belum pergi.Angin makin kencang. Yukina mengambilkan selendang dan dengan hormat membungkus tubuh Nabila.Nabila menerawang ke depan seraya berkata dengan suara rendah,"Jenderal Yukina, jujurlah padaku.""Apa Bibi tahu tentang kepulangan Meisi dan Jaila ke Kerajaan Puanin?"Yukina tampak kebingungan."Yang Mulia
Melihat tidak ada harapan untuk mendapat pertolongan, Jaila memaki Nabila yang makin menjauh."Nabila, kamu akan mati tragis. Kamu telah melakukan begitu banyak hal buruk sehingga kamu tidak akan bisa mempunyai anak!"Hati Nabila tenang tak beriak.Terdengar bunyi ayunan pedang di belakang.Benar seperti yang Meisi katakan, mati itu cepat.Pada hari ini, kepalanya akan dipenggal di dalam Istana Kerajaan Puanin.Kepala Meisi bergulir sembari menghadap aula utama dengan mata terbuka, seolah-olah melihat takhta kekaisaran yang belum dia duduki dengan stabil.Jaila terbengong ketika melihat itu."Tidak! Tidak .... Ibu!"Mata Jaila membelalak begitu pedang diayun ke arahnya.Jaila menyesal.Dia tidak seharusnya pergi ke Kota Zordo bersama ibu, tidak seharusnya bermimpi untuk menjadi selir kaisar, dan tidak seharusnya kembali lagi ke Kerajaan Puanin.Dia tidak akan mati jika tetap di Kota Gido.Kemudian, darah mengalir deras dan menciprat ....Satu kepala lagi terpenggal.Matanya juga terbuk
Perasaan yang Nabila miliki terhadap Kerajaan Puanin tidak sedalam perasaannya terhadap Negara Naki.Nabila tumbuh besar di Negara Naki sejak kecil dan pernah menjadi tentara Negara Naki.Kerabat dan teman Nabila pun berada di Negara Naki.Kini, Nabila juga menjadi ratu Negara Naki.Nabila mungkin akan memilih untuk tinggal jika dirinya sendirian. Akan tetapi, sekarang, mustahil bagi Nabila untuk meninggalkan semua yang dia miliki di Negara Naki dan tinggal di Kerajaan Puanin untuk menjadi kaisar.Ada banyak yang tidak dapat direlakan dan dirindukan oleh Nabila.Suaminya, guru dan ibu guru, serta Nadine ....Akan tetapi, Nabila juga harus mempertahankan Kerajaan Puanin.Secara pribadi, ini adalah tanah leluhur ibu Nabila.Secara umum, butuh Kerajaan Puanin di dunia yang tidak adil terhadap wanita ini. Selain itu, Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari dekat dengan Kerajaan Jaming. Jika mereka berhasil menaklukkan Kerajaan Puanin, itu akan menjadi ancaman terhadap Perbatasan Barat Negara Na
Negara Naki.Di dalam istana.Perasaan tidak nyaman Yohan makin berat.Dia dengan enggan membaca laporan, dengan tidak bersemangat pergi ke Istana Rubi.Kasim Leonard yang mengikuti di belakangnya, menyadari kekhawatiran Kaisar. Dirinya mengira kaisar sedang khawatir tentang urusan negara, kasim itu dengan bijaksana meminta para pelayan untuk mundur.Yohan duduk di kursi di aula dalam, termenung untuk waktu yang lama.Jika bukan karena keterikatan identitasnya sebagai kaisar, dia akan segera pergi ke Kerajaan Puanin, mencari Nabila-nya untuk kembali.Semetara itu, di Kerajaan Puanin saat ini.Nabila berada dalam dilema.Di satu sisi, dia sangat menyadari identitasnya sebagai Ratu Negara Naki, tidak mungkin baginya untuk tinggal di Kerajaan Puanin.Di sisi lain, saat ini Kerajaan Puanin menghadapi ancaman dari negara musuh. Apabila Nabila begitu saja membawa ibunya pergi dan tidak memedulikan keberlangsungan hidup Kerajaan Puanin, juga bertentangan dengan hati nuraninya.Sementara itu,
Meisi tidak peduli dengan yang lain, langsung bertanya pada Jaila."Bagaimana keadaan bibimu!""Ibu, bibi sudah meninggal ...."Jaila bingung. Dia mengira ibunya juga bingung.Wanita itu, bukankah sudah mati tadi malam?Dia sekarang terburu-buru untuk menceritakan fakta yang terjadi, "Ibu, seseorang masuk ke kamar tidur, mereka memukulku hingga pingsan. Cepatlah kirim pasukan penjaga istana untuk menangkap mereka!"Rupanya di saat Jaila bangun di aula luar, dia mendengar banyak langkah kaki, dan juga suara samar-samar dari aula dalam. Reaksi pertamanya adalah lari, untuk mencari bantuan, jadi dia tidak tahu siapa yang membuatnya pingsan, dan juga tidak tahu apa yang terjadi di aula dalam.Ketika Meisi mendengar kata-kata putrinya, dia mengira Ratu meninggal tadi malam, dan tidak ada kebangkitan kembali, dia sangat gembira.Sekarang dipikir-pikir, apa yang dikatakan mereka tentang Chelsea yang masih bernapas, hanyalah untuk menipunya!Huh! Untungnya dia tidak tertipu!Chelsea sudah mati
"Yang Mulia, Kerajaan Sahara dan Kerajaan Suari mengintai dengan tatapan tajam, bagaimana Anda tega tinggalkan kami!""Yang Mulia, Anda pasti bisa berumur panjang seratus tahun! Mohon bangkit kembali! Demi Kerajaan Puanin, mohon pulih kembali!""Yang Mulia, aku tidak berguna, aku terlambat selamatkan Anda! Meisi itu, apa dia Nyonya Teresia yang sebenarnya? Mohon beritahu kami dengan jelas!"Di atas pembaringan, mata pemimpin Kerajaan Puanin tampak cekung, bibirnya pucat dan kurus. Pakaian putih di tubuhnya, seperti kain kafan, memancarkan aura kematian.Napasnya lemah, tetapi suara yang keluar dari bibirnya terdengar jelas, "Meisi ... bukan Teresia, tidak bisa biarkan dia, kacaukan Kerajaan Puanin!"Setelah Chelsea mengucapkan kata terakhir, dia seperti telah menghabiskan seluruh kekuatannya. Napasnya terengah-engah, seolah-olah jiwanya merembes keluar dari dalam tubuhnya. Dengan sangat menderita, dia menekukkan lehernya, sehingga napasnya lancar dan bisa bernapas.Beberapa menteri san
Di kursi naga, Meisi meronta-ronta seperti orang gila."Lepaskan aku! Aku adik kandung Ratu! Aku mau bertemu dengan Kakak! Kalian mau sakiti kakakku!"Para menteri sekalian, cepat hentikan mereka!"Mereka pasti punya niat buruk!"Para menteri sekarang benar-benar bingung.Bahkan jika mereka ingin membantu, mereka harus melihat apakah mereka punya kekuatan untuk melakukannya.Empat jenderal memegang kekuasaan militer, ditambah ratu Negara Naki ini juga ada di sini, bagaimana mereka bisa melawan mereka?Terlebih lagi, apakah penguasa baru ini sah atau tidak, masih belum pasti!Jika dia benar-benar bukan Teresia, maka bukankah mereka melakukan hal yang salah dengan niat baik, membantu orang jahat melakukan kejahatan?Keributan Meisi, diabaikan oleh Nabila.Lalu, Nabila dengan tenang memberikan instruksi pada semua hadirin."Jenderal Yukina, jaga aula utama dengan baik."Tiga jenderal lainnya, jaga gerbang istana masing-masing. Jangan biarkan siapa pun masuk atau keluar, cegah mata-mata ne