"Apa? Apa yang terjadi di perbatasan utara, Mayor Jenderal?"Baron sama seperti Nabila yang telah tinggal di Kota Zordo selama beberapa bulan dan tidak mengetahui terlalu banyak tentang perbatasan utara.Baron merasa sangat cemas saat mendengar terjadi masalah di sana.Mata Nabila dipenuhi dengan amarah, tangannya terkepal dan sedikit bergetar."Pasukan Harimau yang dipimpin oleh Andre disergap oleh Pasukan Lesse di Gunung Biron, seluruh pasukan yang berjumlah 324 orang meninggal dunia."Baron seperti sehabis dilempar oleh es batu yang membuat semua darah di tubuhnya membeku.Pupil Baron membesar, lalu seluruh tubuhnya bergetar karena rasa sedih dan amarah yang datang dengan tiba-tiba.Duk!Baron membalikkan badannya dan meninju dinding.Baron menghadap ke dinding dengan kepala menunduk dan bahu yang gemetar, Baron kembali mengangkat tangan untuk menyeka matanya. Kemudian mengangkat kepalanya lagi untuk melihat ke arah langit-langit, lalu menggigit mulutnya dan berteriak teredam."Uh .
Yohan meninggalkan beberapa pejabat untuk mendiskusikan beberapa masalah di dalam Ruang Kerja Istana setelah selesai rapat pagi.Pertempuran di Gunung Biron dimulai oleh Pasukan Lesse dan Negara Naki menyerang secara pasif.Kali ini Kerajaan Lesse kembali mengulangi metode lamanya dan menuntut perdamaian. Sebagian besar pejabat Negara Naki yakin bahwa ucapan mereka sama sekali tidak bisa dipercaya.Hanya saja, terdapat beberapa pejabat yang tidak berpikir seperti ini."Kaisar, Pasukan Lesse mengingkari janjinya karena Mayor Jenderal Joka terluka parah, jadi mereka mengira bisa merebut kembali kota yang telah direbut.""Saat ini Hamba dengar bahwa Mayor Jenderal Joka telah pulih dan Kerajaan Lesse tentu saja tidak berani mencari masalah lagi. Lebih baik berhenti di sini dan memulihkan diri!"Terdapat ekspresi dingin di wajah Yohan, dia mendengar ucapan mereka tanpa mengucapkan apa pun.Sampai Leonard berjalan masuk dan melapor dengan suara rendah di telinga Yohan."Kaisar, Yang Mulia Ra
Yohan tiba-tiba berdiri dengan tatapan seperti ingin memangsa di matanya."Kamu benar-benar ... sangat berani dalam berbicara!"Ucapan ini terdengar seperti sedang memarahi Ratu, tapi sama sekali tidak terlihat adanya amarah pada diri Yohan.Nabila mengetahui bahwa Yohan sudah mulai goyah dan bersiap untuk menyerang.Nabila menundukkan kepalanya dengan hormat."Pasukan perbatasan utara tidak terkalahkan dan mereka pasti akan mendapatkan sebuah negara yang besar untuk Anda setelah mengeluarkan perintah militer!""Ucapan yang bagus!" ujar Yohan dengan senang.Yohan segera memberi perintah, "Panggil beberapa jenderal untuk mendiskusikan hal ini!"Memanggil jenderal bukan untuk membahas masalah apakah mereka akan berperang atau berdamai, melainkan membuat rencana dan tinggal menunggu waktu yang tepat.Tujuan Nabila sudah tercapai dan dia sudah bisa mengundurkan diri.Hanya saja, masih ada hal yang ingin dikatakan olehnya."Kaisar, peperangan ini sangat penting dan aku mau pergi ke Kuil Lur
Terdapat ekspresi serius di wajah Nabila.Nabila membawa beberapa senjata saat kembali ke Kota Zordo kali ini, termasuk belati, tombak yang bisa dilepas dan cambuk sembilan segmen yang semuanya dimasukkan ke dalam kotak.Nabila tidak kekurangan senjata, karena dia membawa satu set jarum perak dan senjata rahasia di tubuhnya.Jadi, sama sekali bukan masalah besar meskipun Sifa lupa membawanya.Hanya saja terdapat banyak masalah di istana.Akan sangat merepotkan jika ditemukan oleh orang jahat.Nabila bertanya dengan tenang."Kamu taruh kotak itu di mana?"Sifa berpikir sejenak dan menjawab dengan yakin."Hamba lupa bawa, seharusnya ada di tempat semula."Nabila merasa lebih tenang setelah mendengar ini.Nabila mengangkat cangkir teh dan berkata, "Tidak masalah kalau begitu."Nabila meletakkan kotak itu di tempat yang tersembunyi dan tidak akan ditemukan oleh orang lain.Kuil Luris sangat terkenal.Hanya saja terdapat jam malam seperti kuil lainnya.Pintu dan jendela akan ditutup pada ma
Nyonya Windi tidak memiliki waktu untuk mandi, dia segera duduk dan bertanya pada pelayan itu."Apa yang terjadi!""Pasukan terjebak dan hanya setengahnya yang kembali! Jenderal ... Jenderal tidak bisa kembali ...."Jantung Nyonya Windi berdetak dengan cepat, tapi dia tetap berusaha untuk menjaga ketenangannya sebagai seorang istri jenderal. Nyonya Windi segera mengenakan mantelnya dan hendak pergi keluar untuk melihat situasinya.Elsa datang saat dia hendak berjalan keluar.Elsa menyuruh pelayan untuk pergi, lalu baru berani melepaskan topeng dan memeluk Nyonya Windi dengan cemas."Guru secara pribadi memimpin pasukan untuk membantuku agar aku bisa keluar, ta ... tapi Guru tidak bisa keluar dan dikepung oleh musuh!""Orang Lesse sangat tercela dan sudah buat jebakan sejak awal.""Ibu Guru, apa yang harus kita lakukan?"Elsa bukan orang yang pemberani, sebelum ini dia terus dilindungi oleh Nabila dan dia tetap merasa panik saat menghadapi hal semacam ini.Nyonya Windi menepuk punggungn
Sikap duta Kerajaan Lesse sangat sombong dan segera berkata."Mayor Jenderal, kamu akan terima mayat Jenderal Jordi kalau masih tidak mau mundur. Betapa menderitanya hidupmu kalau kehilangan ayah kandungmu meski kamu menang dalam pertempuran ini?""Kasarnya negara yang kamu taklukkan bukan untuk dirimu sendiri."Elsa mengenakan topeng dan memiliki aura yang sama dengan Nabila.Elsa berdiri dan kedua matanya dipenuhi dengan tatapan membunuh."Kaisar telah memberi perintah untuk berperang sampai akhir. Kalian silakan kembali, karena aku tidak akan menarik pasukan demi menolong ayahku!"Di satu sisi para prajurit mengagumi keberanian Mayor Jenderal, tapi di sisi lain mereka tidak tega mengorbankan Jenderal Jordi dan para prajurit yang ditangkapHanya saja mereka semua berteriak mengikuti Elsa di hadapan duta Kerajaan Lesse."Kami akan bertarung sampai mati dan tidak akan mundur!""Betul, kami tidak akan mundur!"Duta itu tertawa dengan marah setelah mendengar ini.Duta itu mengacungkan je
Nyonya Windi mendongak dan berkata dengan tegas."Mereka saja yang pergi, aku akan tetap tinggal di sini."Melis segera berlutut."Nyonya, Hamba akan mengikuti ke mana pun Anda pergi!""Ibu," ujar Elsa yang tiba-tiba berjalan masuk, lalu menyuruh Melis untuk pergi.Elsa berjalan ke hadapan Nyonya Windi, lalu berlutut dengan satu kaki dan memberikan hormat militer."Ibu, tolong pertimbangkan situasi keseluruhan. Sangat tidak disarankan untuk tinggal di sini dalam waktu yang lama. Harap ikut dengan kami untuk pindah ke perkemahan yang baru."Nyonya Windi terus menunduk untuk membaca buku, yang membuatnya terlihat lembut dan tegas."Siapa yang akan menerima mayat suamiku kalau kita pergi semua?"Pupil Elsa bergetar dan terdapat tatapan menderita di matanya."Ibu Guru ...."Nyonya Windi adalah pahlawan di kalangan wanita dan tidak ada orang yang bisa mengubah keputusan yang telah dibuat olehnya.Elsa hanya bisa meninggalkan belasan pasukan kavaleri untuk melindungi Nyonya Windi, kemudian m
"Jenderal! Orang yang datang adalah Joka, Joka telah datang ke sini!"Komandan Kerajaan Lesse tertegun.Joka?Bagaimana mungkin!Bukankah dia sudah pergi ke timur dengan 100 ribu pasukannya! Kenapa dia tiba-tiba kembali ke sini!Terdengar suara teriakan di pintu masuk perkemahan militer sebelum komandan Kerajaan Lesse bereaksi.Joka hanya memimpin belasan pasukan kavaleri, tapi Joka menginjak-injak mereka seperti kuda liar yang sedang melintasi perbatasan.Komandan berteriak dengan keras, "Kenapa kalian diam saja, buat formasi dan hentikan mereka!"Para tawanan perang Negara Naki juga ikut bertempur di belakang Nabila dan yang lainnya setelah melihat bala bantuan datang.Tombak perak rumbai merah milik Nabila telah memakan nyawa banyak orang.Komandan dan letnan jenderal segera tersadar setelah melihat hal ini.Keinginan mereka untuk menyerang Naril benar-benar seperti mimpi.Joka benar-benar sangat menyeramkan!Dia membunuh dengan cepat dan kejam.Benar-benar bukan manusia!Para praju
"Tidak disangka Istana Pengasingan seramai ini."Yohan melihat Ratu dan Selir Julia yang sedang bertatapan dengan tatapan yang dingin.Selir Julia terkejut dengan kedatangan Kaisar sampai lupa bagaimana caranya untuk menangis.Dia segera berdiri dan memberi hormat dengan panik."A ... a ... aku memberi salam pada Kaisar!"Nabila juga berdiri dan memberi salam padanya."Aku memberi salam pada Kaisar!"Yohan langsung duduk di kursi dan tatapannya tertuju pada Selir Julia."Kenapa? Kamu mau tinggal di Istana Pengasingan untuk menemani Ratu?"Kedua mata Selir Julia memerah dan juga bengkak, yang terlihat seperti buah persik.Selir Julia tanpa sadar mengangguk, lalu segera menggelengkan kepalanya.Tatapan Yohan mendingin."Kamu mau atau tidak!"Selir Julia segera berlutut di lantai."Kaisar, tolong berbaik hatilah dan membiarkan Ratu keluar dari Istana Pengasingan!"Yohan mendengus dan menatap Nabila."Kamu berusaha dengan keras untuk memohon padaku, tapi Ratu tidak terlihat ingin keluar da
Nabila membutuhkan plakat penghindar kematian untuk gurunya, untuk berjaga-jaga jika kebenaran ini terungkap dan Kaisar ingin menghukum gurunya.Nabila juga mengetahui bahwa dia harus membuat jasa yang besar jika ingin mendapatkan plakat penghindar kematian ini."Anda tidak perlu langsung kasih padaku sekarang, Anda bisa datang ke Pegadaian Sentosa untuk mencariku jika punya masalah yang tidak bisa diselesaikan di masa depan."Kemudian Nabila meletakkan sejumlah uang di atas meja, mengambil pedang panjang di samping kursi dan pergi dengan santai.Dafka sedang berada di luar pintu dan berpapasan dengan Nabila.Dafka juga merasa penasaran seperti apa tampang Hantu Seribu Bayangan yang sangat terkenal di dunia.Hanya saja, orang ini mengenakan topeng dan sama sekali tidak bisa melihat wajahnya.Kaisar keluar tidak lama kemudian.Dafka melangkah maju dan bersiap untuk menerima perintah darinya.Yohan menatap ke depan dan berkata dengan datar."Tebus semua orang yang terpaksa untuk menjadi
Tidak disangka terdapat batu gipsum di dalam kotak itu.Nabila merasa bingung untuk apa Yohan memberi benda ini padanya?Leonard meletakkan kotak yang berisi batu gipsum dan tidak bisa menahan diri untuk merasa kebingungan saat teringat dengan perintah Kaisar yang memerintahnya untuk membawakan batu gipsum ini ke Istana Pengasingan.Meskipun semua benda yang diberikan oleh Kaisar adalah hadiah ... tapi batu ini terlihat sangat membingungkan.Pada awalnya Leonard mengira Kaisar memberi batu berbentuk kuda ini pada Ratu karena Ratu pandai menunggangi dan juga menyukai kuda.Hanya saja, pada kenyataannya Kaisar berkata dengan suara yang dalam."Sifat Ratu sama seperti batu ini yang jelek dan keras."Leonard sama sekali tidak berani memberitahu ucapan Kaisar pada Ratu.Leonard hanya berkata sambil tersenyum, "Yang Mulia Ratu, Kaisar teringat pada Anda saat melihat batu ini."Nabila tetap menyimpan batu gipsum itu meskipun tidak mengetahui alasan di baliknya.Tidak peduli bagaimanapun juga
Elsa bertanya dengan perhatian."Kenni, bagaimana kabarmu selama beberapa hari ini?"Kenni tidak ingin menyalahkan Elsa, tapi Kenni sangat sulit untuk menghadapi Elsa dengan penuh hormat seperti sebelumnya saat teringat dengan ucapan Elsa yang menusuk hati pada hari itu.Hal yang bisa Kenni lakukan pada saat ini adalah menjaga etika dan menjawab pertanyaannya."Terima kasih karena telah memperhatikanku. Aku ... baik-baik saja."Kenni awalnya ingin memberitahu Elsa bahwa ibunya telah meninggal di tengah penderitaan kelaparan dan kesakitan.Hanya saja, Elsa kembali bertanya."Bagaimana kamu bisa mengenal Yolo?"Kenni berbohong padanya."Kami tidak sengaja bertemu."Sepertinya Kenni tidak mengetahui identitas Kakak yang sebenarnya.Terlihat jelas bahwa Kakak juga tidak akan memberitahu Kenni dan melibatkannya dalam masalah ini.Kemudian Elsa menunjukkan ekspresi sedih dan langsung berkata ke inti permasalahannya."Kenni, aku menolak menjadikanmu sebagai muridku karena aku tidak tega melih
Kenni menoleh untuk menatap Elsa saat ditanya siapa gurunya.Elsa juga sedang menatap Kenni sambil tersenyum pada saat ini.Hanya saja, Kenni hanya menatap Elsa dan tidak mengatakan apa pun.Apakah dia takut ditolak olehnya?Elsa berinisiatif untuk berkata untuk menyemangatinya."Anak muda, katakanlah dengan berani. Siapa pun pasti akan menerimamu menjadi muridnya karena kamu telah sangat berjasa."Elsa bisa dengan terpaksa menerima Kenni sebagai muridnya demi tambang batu gipsum.Setelah itu, dia bisa mencari kesempatan untuk membunuhnya ....Kenni mengangguk pada Elsa, seolah-olah telah menerima petunjuk darinya.Kemudian Kenni berkata, "Guruku adalah ... Yolo yang dijuluki sebagai Hantu Seribu Bayangan."Suasana di dalam Ruang Kerja Istana terasa sunyi pada saat ini.Elsa berdiri dengan tegak dan merasa seluruh darah di tubuhnya telah membeku.Yolo, Kakak?!Tidak mungkin!Bukankah Kakak terus tinggal di Istana Pengasingan? Sejak kapan dia menerima Kenni sebagai muridnya!Tidak! Tida
Yohan menatap Elsa saat mendengar seseorang ingin memberikan batu gipsum padanya.Elsa tanpa sadar berkata."Kaisar, semua orang di Departemen Pembuatan Senjata bilang kalau batu gipsum telah habis ditambang sejak lama dan tidak mungkin ...."Yohan tidak memiliki kesabaran untuk mendengar ucapan Elsa sampai selesai dan langsung mempersilakan pemuda itu untuk masuk ke dalam.Terdapat ekspresi masam di wajah Elsa.Dia ingin melihat apakah batu gipsum ini adalah batu yang asli atau palsu!Pemuda itu berjalan masuk tidak lama kemudian.Terdapat ekspresi terkejut di wajah Elsa saat melihatnya.Kenapa orang yang datang adalah Kenni!Kenni juga merasa terkejut saat melihat Elsa di sini.Hanya saja perintah gurunya lebih penting.Kenni memberi salam pada Kaisar dengan penuh hormat."Kaisar, Hamba adalah Kenni Wilo dan datang untuk memberikan batu gipsum pada Anda."Yohan memanggil anggota Departemen Pembuatan Senjata untuk memasuki istana dan membiarkan mereka melihat apakah batu yang dibawa o
Batu gipsum sangat sulit untuk ditemukan sebelum ini, tapi tidak disangka Nabila bisa melihatnya pada saat ini.Nabila segera bertanya."Kenapa kamu bisa punya batu gipsum?"Kenni merasa kebingungan."Guru, kenapa Anda juga tahu tentang batu gipsum?""Aku pertama kali bertemu dengan Mayor Jenderal Elsa pada tiga tahun yang lalu, kemudian mendengar dia sedang membicarakan masalah batu gipsum dengan ayahku. Mayor Jenderal Elsa terlihat sangat menyukai batu ini dan terus membaca buku tentang batu ini.""Ingatanku sangat baik dan aku mengingat hal ini.""Terdapat banyak gunung di kampung halamanku yang bernama Carten, aku mencari batu gipsum di sana di waktu luangku dan aku benar-benar menemukan batu itu pada setahun yang lalu, jadi aku menggunakannya sebagai hadiah untuk guruku ...."Nabila sudah ingin menciptakan senapan bambu yang baru pada tiga tahun yang lalu.Pada saat itu Nabila sudah mengetahui bahwa poin utama dari senapan bambu ini adalah insulasi panasnya, sedangkan benda yang p
Bibir Kenni pecah-pecah dan suaranya sangat serak.Nabila bertatapan dengan tatapan Kenni dan bisa melihat niat membunuh di matanya."Aku kebetulan datang ke sini karena mau berziarah," jelas Nabila.Kenni mengambil sesajen yang diletakkan Nabila dengan tangan yang gemetar karena sudah kelaparan untuk waktu yang lama dan mengembalikannya pada Nabila."Bawa pergi! Ibuku tidak butuh ini!"Nabila mengabaikan penolakannya.Nabila mengeluarkan pedang di pinggangnya.Nabila menebang pohon di dekatnya seiringan dengan beberapa suara retakan di udara dan memotongnya menjadi papan kayu untuk dijadikan sebagai batu nisan.Tidak terdapat gejolak apa pun di dalam mata Kenni saat melihat ini.Sampai Nabila meletakkan papan kayu itu di tanah dan bertanya padanya."Siapa nama ibumu?"Kenni baru bereaksi dan menatapnya dengan tatapan terkejut.Nada bicara Nabila terdengar tenang dan santai, sama sekali tidak terdapat perasaan kasihan yang merendahkan seseorang."Ibumu tidak akan menjadi hantu yang kes
Kenni bereaksi dengan cepat dan hampir bisa menghindari serangan Elsa.Kemudian Elsa kembali menyerangnya.Kenni sehabis melakukan perjalanan yang jauh, dia pasti menderita kelaparan dan kedinginan.Kenni pasti tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini.Hanya saja Kenni berhasil menghindari serangan Elsa dengan kondisinya pada saat ini dan juga mencari kesempatan untuk menyerang balik.Tatapan Elsa menggelap.Anak ini lebih hebat dibanding dugaannya.Elsa pura-pura menyerang bagian bawah tubuh Kenni dan tiba-tiba bergerak ke belakang tubuh Kenni saat dia melakukan serangan balik, kemudian menendang bagian belakang lutut Kenni dengan keras.Salah satu lutut Kenni bertekuk ke bawah.Kemudian Elsa mencekik leher Kenni dengan lengannya.Kenni terpaksa mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk bernapas.Elsa tidak melepaskan Kenni dan terus mengerahkan kekuatannya ....Vina baru merasa ada yang salah dan segera berteriak pada Elsa saat melihat wajah Kenni memucat."Mayor Jenderal!"E