Sekarang Nabila hamil enam bulan dan harus menangani urusan negara setiap hari.Yohan tinggal bersama Nabila dan anak mereka, dia sendiri yang menyiapkan makanan sehingga Nabila terbiasa dengan keahliannya.Mirna melihat semua ini dan mencari Nabila sebelum berkata kepadanya."Perang sudah berakhir, kenapa kamu tidak kembali ke Negara Naki bersama Kaisar?"Jawaban Nabila singkat."Ini belum berakhir."Kalaupun harus pergi, dia masih harus memilih orang yang layak untuk Kerajaan Puanin dan menyerahkan posisi pemimpin kerajaan kepada orang itu.Akan tetapi, sudah waktunya mengirim ibu kembali ke Negara Naki.Mirna sudah lama ingin kembali ke Negara Naki. Meskipun Kerajaan Puanin ini bagus, dia tidak bisa terbiasa tinggal di sini.Akan tetapi, sekarang Nabila sedang hamil. Dia khawatir para pelayan istana itu tidak bisa merawat Nabila dengan baik.Nabila memberitahunya, "Ada banyak perselisihan di perbatasan. Ini adalah waktu yang tepat untuk pergi karena semuanya sudah beres untuk sement
Yohan tidak pernah menyangka Nia mendatanginya karena masalah darurat adalah menyuruh Nabila menghidupkan harem.Ternyata Nia menyuruhnya untuk membujuk Nabila.Nia menggunakan keuntungan sebagai umpan, berharap Yohan setuju.Mereka tidak tahu sebenarnya suami permaisuri bertopeng di depan ini adalah Kaisar Negara Naki. Dia sama sekali tidak peduli dengan uang, ketenaran dan kekayaan.Nia berbicara lama sekali, hanya untuk menerima cibiran dari Yohan."Nyonya Nia, kamu terlalu berharap padaku."Yohan langsung pergi setelah mengatakan ini.Wajah keriput Nia terlihat marah.Sampai Yohan benar-benar pergi, Yukina berjalan keluar dari bebatuan di belakang.Yukina baru saja mendengar obrolan keduanya."Nyonya Nia, Tuan Yohan ini tidak menginginkan apa pun selain perhatian khusus Yang Mulia. Mungkin orang ini bisa dimanfaatkan."Nia mengerutkan kening, "Bagaimana kamu mau memanfaatkannya?"Yukina berkata perlahan."Yang Mulia mencintai orang ini, jadi kita akan menggunakan orang ini untuk me
Azriel datang ke Kerajaan Puanin dan ingin bertemu Nabila.Dia ingin bertanya mengapa Nabila tidak bisa menepati janji kepada kakak dan meninggalkannya.Setelah dibawa ke Ruang Kerja Istana oleh para pelayan istana, akhirnya Azriel melihat Nabila.Akan tetapi, semua pertanyaan yang sudah Azriel pikirkan ditarik kembali.Hidungnya perih dan matanya bengkak."Mereka semua berbohong padaku ...."Nabila tidak tahu mengapa Azriel datang ke Kerajaan Puanin, sorot matanya dingin dan acuh tak acuh."Kakimu sudah sembuh?"Azriel langsung mengangguk, masih kekanak-kanakan seperti sebelumnya."Aku sendirian dan sangat kesepian. Kalau itu kakak, dia tidak akan meninggalkanku sendirian ...."Nabila langsung berkata."Bahkan kakakmu juga tidak bisa tinggal bersamamu selamanya. Azri, seharusnya kamu sudah lama dewasa. Apa tidak cukup kuserahkan Kediaman Leluasa padamu? Apa aku masih harus menjagamu di setiap langkah?"Wajah tampan Azriel terlihat malu.Lengan yang tergantung di sisi tubuh tegang dan
Di dalam penjara.Yang disebut mata-mata Kerajaan Jaming dipenjara dan tidak ada yang diizinkan mengunjunginya tanpa izin pemimpin kerajaan.Baron diperintahkan untuk menginterogasi orang ini.Orang tersebut santai dan langsung menjelaskan."Aku Pangeran Ketujuh Kerajaan Jaming, namaku Hans, entah kenapa negaramu memenjarakanku?"Dia tidak memiliki sikap seorang pangeran, tetapi ucapannya penuh dengan keraguan.Kalau hanya mata-mata biasa, tidak masalah apabila tertangkap. Meskipun dibunuh, Kerajaan Jaming tidak akan meminta pertanggungjawaban Kerajaan Puanin.Akan tetapi dia adalah putra Kaisar Jaming, jadi masalah ini agak rumit.Baron segera melaporkan hal itu kepada pemimpin kerajaan.Setelah Nabila mengetahui hal itu, raut wajahnya menjadi datar."Kirim dia kembali ke Kerajaan Jaming."Membiarkan orang ini tinggal akan menjadi masalah bagi Kerajaan Puanin dan hanya akan memberi Kerajaan Jaming alasan untuk menyerang Kerajaan Puanin.Baron merasa tidak nyaman dan mengingatkannya."
Pangeran Hans terlihat serius, tidak setenang sebelumnya."Saat itu kakakku dihasut oleh Kerajaan Verto dan bergabung dengan negara lain untuk mengepung Negara Naki.""Saat pertempuran terjadi, Kerajaan Verto tidak mengutus satu pun pasukan yang jauh lebih menjengkelkan daripada Kerajaan Puanin yang mengkhianati aliansi.""Kerajaan Verto menggunakan negara lain untuk menaklukkan dunia.""Kalau bukan karena Negara Naki mengandalkan 'jaring laba-laba' untuk melakukan serangan balik dan membantu, rencana berbahaya Kerajaan Verto akan berhasil.""Sekarang ayahku ingin mengangkat seorang Putra Mahkota, Kerajaan Verto diam-diam membantu semua saudaraku untuk mengendalikan Kerajaan Jaming.""Aku tidak tega melihat semua saudaraku saling bertengkar dan pada saat yang sama demi melindungi diriku sendiri, aku meminta diri untuk meninggalkan Kerajaan Jaming dan membantu Kerajaan Jaming bersekongkol dalam merebut Kerajaan Sahara serta Kerajaan Suari."Nabila mengetahui ambisi Kerajaan Verto.Akan
Yohan berada di harem, tetapi informasi yang dia terima cukup banyak.Hanya saja dia masih tidak mengerti apa maksud ucapan Nabila.Kerajaan Jaming telah menduduki Kerajaan Suari, siapa yang lebih cemas dari mereka berdua?Nabila menjelaskan."Hari ini aku bertemu Pangeran Hans dari Kerajaan Jaming. Ucapannya setengah benar dan salah, tapi juga membuatku mengetahui beberapa hal.""Kaisar Jaming ingin mengangkat seorang Putra Mahkota, tapi tidak bisa membuat keputusan.""Pangeran Hans ini pergi ke Kerajaan Suari untuk bertugas sebagai penasihat di perkemahan militer Kerajaan Suari. Tujuan sebenarnya adalah membantu Kerajaan Jaming merebut kota Kerajaan Suari dan dengan menggunakan ini sebagai cara untuk melakukan prestasi besar.""Sekarang Kerajaan Jaming sangat kuat dan telah menaklukkan Kerajaan Suari, siapa yang akan mendapat prestasi?"Yohan mengerti."Sepertinya Pangeran Hans telah mencapai prestasi besar dan posisi Putra Mahkota adalah miliknya."Nabila menggelengkan kepalanya lag
Pangeran Rio menatap lurus pada Fiona."Bukankah kamu yang ingin tidur seranjang?"Fiona berpikir dalam hati, Pangeran Rio hanya mendengar kata "tidur seranjang" dari kalimat panjang tadi?Fiona menepuk lengan Pangeran Rio."Siapa yang mau tidur bersamamu? Jangan pikir kamu bisa mengambil keuntungan dariku!"Pangeran Rio mengambil kesempatan untuk memegang tangan Fiona. Itu adalah tindakan yang sangat berani.Fiona termangu."Apa, apa yang kamu lakukan?"Apakah Pangeran Rio linglung karena sakit?Pangeran Rio bersikap serius. "Kita ini suami istri. Sekalipun tidur seranjang, tidak berarti ada yang mengambil keuntungan dari yang lain."Sudut mulut Fiona berkedut.Kemudian, Fiona menggunakan tangan satunya untuk menampar kepala Pangeran Rio.Aldo masuk dan melihat Pangeran Rio dipukul.Anehnya, Pangeran Rio malah terkekeh setelah dipukul.Apakah Pangeran Rio menjadi tidak waras karena dipukul?Fiona berdiri dan berteriak pada Aldo."Cepat carikan tabib untuk periksa pangeran kalian."Set
Di Kerajaan Jaming.Kaisar Jaming marah besar di Ruang Kerja Istana."Anak durhaka itu! Negara Naki malah mengangkatnya menjadi pejabat di kota perbatasan!"Seorang menteri berujar, "Kaisar, tenanglah. Kerajaan Jaming sudah menaklukkan Kerajaan Suari. Setelah merebut Sahara juga, kita bisa melawan Kerajaan Puanin. Beberapa kota di selatan sudah diberikan kepada Negara Naki. Itu tidak berdampak besar pada kita."Ekspresi Kaisar Jaming menyeramkan."Aku khawatir anak durhaka itu masih berniat untuk memberontak. Negara Naki pasti membebaskannya dengan maksud mengacaukan Kerajaan Jaming.""Sampaikan perintahku, informasi apa pun tentang anak durhaka itu harus dilaporkan padaku."Kaisar Jaming tidak akan membiarkan anak durhaka itu kembali ke Kerajaan Jaming.Menteri mengangguk dengan hormat. "Baik, Kaisar."Kemudian, menteri itu bertanya lagi."Kaisar, Pangeran Hans sudah memberi kontribusi besar kali ini dan seharusnya akan segera kembali ke Kerajaan Jaming. Menurutku, Kaisar harus menunj
Negara Naki.Kota kekaisaran, Kota Zordo.Kabar tentang kembalinya Ratu ke istana dan melahirkan anak kembar segera tersebar di seluruh istana dan pemerintahan.Di dalam istana, Ibu Suri merasa senang atas kelahiran pangeran, tetapi juga cemas karena anak kembar.Dia memanggil Ratu ke Istana Giok, dan mencoba membujuk dengan berbagai cara."Jika keluarga kekaisaran melahirkan anak kembar, terutama pangeran, maka salah satunya harus dikirim ke luar istana.""Ratu, aku tahu, kedua anak itu buah hatimu, tapi demi keluarga kekaisaran, kamu harus membuat keputusan."Demi mempertahankan tradisi, Keluarga Feno dulu bahkan membuang salah satu anak perempuan kembar mereka, apalagi keluarga kekaisaran.Wajah Nabila tak menunjukkan emosi apa pun, dan berkata acuh tak acuh,"Kedua anak ini, tidak satu pun yang akan dikirim pergi."Yohan juga pernah berkata bahwa dia akan melindungi anak-anaknya.Ibu Suri sangat mengerti betapa beratnya hati seorang ibu.Namun, aturan tetaplah aturan."Ratu, jangan
Yohan masih menundukkan kepala, sudut bibirnya terangkat dengan senyum dingin yang penuh sinis.Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetap angkuh dan dingin.Orang di depannya memperkenalkan diri, "Aku adalah Pangeran Kamal dari Kerajaan Jaming. Kali ini aku datang mewakili Ayah untuk sampaikan sedikit penghormatan kepada Kaisar Yohan."Begitu Pangeran Kamal melirik, bawahannya segera menghidangkan makanan.Yohan bahkan tidak melirik sedikit pun.Pangeran Kamal menahan sabar, lalu tersenyum."Kaisar Yohan, negara kami, Kerajaan Jaming, dengan tulus mengundang Anda untuk menjadi tamu kami.""Hanya saja, dunia luar terlalu berbahaya, jadi kami hanya bisa menempatkan Anda di sini.""Anda tenang saja, setelah Kerajaan Jaming berhasil mengusir pasukan Naki dan merebut kembali tanah kami yang hilang, kami akan biarkan Anda pergi."Yohan tersenyum tipis.Kata-katanya memang terdengar muluk, tetapi pada dasarnya mereka hanya ingin menjadikannya sandera dalam melawan pasukan Naki.Melihat si
Nabila mengutamakan kepentingan besar, dirinya haruslah kembali ke Negara Naki terlebih dahulu.Baron khawatir."Yang Mulia, aku khawatir para pembunuh itu masih akan coba mencelakai Anda."Terlebih lagi, Yang Mulia baru saja melahirkan, bagaimana bisa menahan kerasnya perjalanan?Wajah Nabila tampak dingin dan tegas."Kembali ke Negara Naki."Meski harus menghadapi ribuan rintangan, dirinya tetap harus pulang.Yang paling ditakutkan adalah, tujuan para pembunuh itu memang untuk mengacaukan Negara Naki.Dia tidak akan membiarkan mereka berhasil.Sebelum Yohan ditemukan, Nabila bertekad menjaga Negara Naki untuknya.Nabila mengatur segala urusan di Kerajaan Puanin, termasuk rencana mengusir pasukan Jaming, serta penobatan pemimpin kerajaan baru.Untuk mencegah raja baru bertindak sewenang-wenang, dia mendirikan Sistem Pemerintahan Tiga Raja.Salah satu dari tiga raja itu adalah pria.Langkah ini dilakukan untuk menenangkan para pria di Kerajaan Puanin, agar mereka tidak membuat keributa
Pintu kamar terbuka. Seorang pelayan keluar dari dalam, lalu berkata kepada Yukina, "Jenderal, Yang Mulia selamat, beliau melahirkan seorang pangeran."Di Kerajaan Puanin, hanya wanita yang dapat mewarisi takhta, maka kelahiran pangeran ini tidak begitu dihargai.Namun, Yukina tetap sangat bersyukur pada langit."Pangeran pun tak apa, yang penting selamat."Bagaimanapun juga, ini darah kerajaan.Baru saja ucapan itu selesai, terdengar suara teriakan bidan dari dalam."Masih ada satu lagi!"Ternyata anak yang dikandung sang Pemimpin Kerajaan adalah kembar.Hal ini benar-benar di luar dugaan semua orang.Mata Yukina memancarkan secercah sukacita dan harapan.Semoga kembar laki-laki dan perempuan.Kalau ada seorang putri, kelak bisa mewarisi takhta sebagai pemimpin kerajaan.Di dalam kamar.Nabila tak menyangka, setelah melahirkan satu, masih ada satu lagi.Untung dia adalah ahli bela diri, tenaganya belum sepenuhnya habis terkuras.Untuk anak yang pertama, karena posisi janin yang salah
Pak!Pena di tangan Nabila terjatuh, sementara melontarkan tatapan dingin kepada Baron."Dafka dan yang lainnya di mana!"Baron menggeleng."Dafka juga tak diketahui keberadaannya, kabar ini pun didapat dengan susah payah! Bagaimana ini, Yang Mulia?"Nabila tetap tenang di tengah krisis. Setelah menstabilkan emosinya, dia segera memberi perintah pada Baron."Sebarkan perintah, kerahkan seluruh kantor pemerintahan di Kerajaan Puanin mencari Tuan Yohan.""Sekaligus kirim seluruh pasukan rahasia, juga Pasukan Elang di kota.""Perintahkan mereka menyisir sepanjang perbatasan untuk mencari Kaisar!"Baron segera pergi melaksanakan perintah.Kalau sampai terjadi apa-apa pada Kaisar, akibatnya akan sangat parah!Setelah Baron pergi, Nabila baru sadar dirinya sangat cemas sampai telapak tangannya penuh keringat.Tumpukan dokumen di meja tidak lagi bisa dibacanya.Yang ada di benaknya hanyalah keselamatan Yohan.Para penyerang itu sangat mungkin tahu identitasnya.Wajah Nabila diliputi kekhawati
Karena Yohan akan berangkat kembali ke Negara Naki besok, malam ini dirinya terjaga semalaman, hanya memeluk Nabila.Satu tangannya diletakkan di perut Nabila, merasakan gerakan janin yang sesekali muncul.Andai waktu bisa berhenti di sini, alangkah indahnya.Namun, kenyataan tetap harus dihadapi.Sebagai Kaisar Negara Naki, Yohan tak bisa hanya mementingkan perasaan pribadi dan mengabaikan keselamatan negara.Nabila juga belum bisa terlelap.Dia menggenggam lembut lengan Yohan, nadanya tenang dan lembut."Paling lama satu bulan, aku akan kembali ke Negara Naki ."Yohan mencium lehernya, "Baik. Aku percaya kamu tidak akan ingkar janji."Namun, entah mengapa, hati Yohan merasa gelisah.Suasana hatinya bagaikan langit yang terus diguyur hujan, sulit menjadi cerah.Keesokan harinya, Yohan akhirnya harus pergi.Hari ini Nabila tidak menghadiri sidang kerajaan. Dirinya menaiki kereta kuda, mengantar sendiri kepergian Yohan ke luar kota.Banyak pengawal mengikuti Yohan. Namun, semua pengawal
Nabila menahan emosi yang membara di dalam hatinya.Dia mengatupkan bibir dan berkata kepada Yohan."Kita ini suami istri, jadi tentu saja aku tidak rela berpisah denganmu.""Tapi masalah negara sedang dipertaruhkan, mana mungkin aku bisa mengulur-ulur waktu?""Kaisar, kamu juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak berarti dan selesaikan semuanya secepat mungkin ...."Nabila berkata sambil melepaskan diri dari pelukan Yohan, memaksanya untuk fokus pada masalah utama.Yohan menatapnya dengan tajam selama beberapa saat, sorot matanya terlihat seolah sedang mengendalikan diri."Baiklah."Setelah mengatakan ini, Yohan berbalik dan meninggalkan Ruang Kerja Istana.Seolah menahan napas dan tidak lagi mengharapkan kata-kata manis dari Nabila.Di luar istana.Yohan berdiri di tengah angin malam, merasakan dinginnya udara Kerajaan Puanin.Dia melihat ke kejauhan dan memberi instruksi pada Dafka tanpa ekspresi."Siapkan kereta, besok kita akan kembali ke Negara Naki."Wajah Dafka tidak menunjukk
Nabila menyadari tulisan tangan di catatan ini adalah milik Evan.Evan adalah teman dekat kakak seniornya. Dia pernah menghubungi Evan sebelumnya untuk menyelidiki kasus manusia obat.Setelah mendengar kebenarannya, Evan pergi ke Kerajaan Verto untuk memburu sisa-sisa Sekte Manusia Obat yang dipimpin oleh Jacob.Kali ini dia menyampaikan pesannya tanpa muncul yang terlihat agak misterius.Nabila berkata dengan suara rendah."Kalau ada pergerakan aneh, kenapa tidak langsung mengatakannya?"Dia menundukkan kepala untuk melihat catatan itu.Yohan yang ada di sampingnya menebak."Mungkin Evan tidak bisa muncul atau orang yang mengirim surat itu bukan dia."Nabila merasa tebakan kedua lebih tepat.Mungkin Evan menyuruh seseorang untuk mengirimkan surat itu.Kalau tidak, dia tidak perlu bertindak begitu misterius."Kerajaan Verto ...." Nabila bergumam.Saat semua negara mengepung Negara Naki, Kerajaan Verto-lah yang berada di balik rencana tersebut.Ambisi mereka sudah jelas.Sekarang ada pe
Fiona tertegun sejenak, lalu ekspresinya kembali seperti biasa dan menatap Pangeran Rio di depannya dengan tatapan menggoda."Tidak sekadar menjalani hidup bersama, mungkinkah kamu benar-benar menyukaiku?"Fiona mengira Pangeran Rio akan menyangkalnya.Akan tetapi, dia malah mendengarnya berkata dengan serius."Ya."Fiona, "..."Dia agak tercengang."Ya apa?"Kedua mata Pangeran Rio memanas dan ujung telinganya agak merah."Aku bukan orang yang suka bertindak sembarangan. Karena kita sudah menjadi suami istri, aku akan menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku kepadamu."Fiona syok sampai melompat mundur, memberi jarak di antara mereka dan menatapnya dengan tidak percaya."O ... omong kosong apa yang kamu katakan!?"Pangeran Rio maju beberapa langkah dan meraih bahunya."Aku serius!""Kita sedang bersiap untuk punya bayi, jadi tentu saja kita harus memutuskan untuk bersama selama sisa hidup kita."Daripada memendamnya, lebih baik diungkapkan.Terutama karena Fiona akan kembali ke Klan Namria