Home / Romansa / Adik Ipar Malang / bab 39 A Kejutan

Share

bab 39 A Kejutan

Author: Nefertari
last update Last Updated: 2022-08-08 19:00:54

Adik Ipar Malang

Bab 39 A Kejutan

POV Lilis

"Kenapa Kakak jadi cemburu buta seperti ini? Aku sama sekali tidak pernah berpikir seperti itu. Kamu masih belum percaya padaku?" tanyaku dengan kecewa, sangat kecewa.

Kak Devan terkesiap. "Maafkan aku. Maaf, Sayang. Aku cemburu." Kak Devan meraih telapak tanganku, kemudian dikecupnya berkali-kali.

"Kak, aku memang khawatir dengan Kak Evan. Bukan karena aku ada hati dengannya, tapi dia tetap kakak iparku. Dia suami dari Kak Laras, kakak kandungku. Mereka baru saja berbaikan. Kalau terjadi apa-apa dengan Kak Evan, bagaimana dengan nasib Kak Laras?" terangku panjang lebar.

"Maafkan aku," sesal Devan.

"Aku akan menjadi perempuan yang tidak tahu diri, kalau sampai menyia-nyiakan laki-laki sebaik dirimu." Aku meraih pipi kiri Kak Devan dengan tangan kananku, sambil memberikan senyum terbaik padanya. "Jangan seperti ini lagi, ya."

"Terima kasih. Sekarang kita istirahat, ya."

Kak Devan membawaku berbarin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Adik Ipar Malang   bab 39 B Kejutan

    Adik Ipar MalangBab 39 B Kejutan POV DevanAku merasa tidak enak hati dengan Lilis setelah pertengkaran kecil semalam. Si Fero ini benar-benar menguji kesabaran. Seenaknya mengajak istri orang jalan-jalan berdua malam hari. Seperti tidak ada perempuan lain saja. Dulu Evan, sekarang malah ganti Fero yang berusaha mendekati istriku.Sedikit memberi Lilis kejutan sepertinya bukan ide yang buruk. Pagi-pagi sekali aku keluar membeli sarapan untuk kami berdua. Aku memutuskan untuk sarapan di dalam kamar saja. Menghindari kejadian seperti tadi malam.Selesai sarapan, aku meminta izin dengan alasan ada urusan di luar. Lilis tidak mempermasalahkan dan patuh dengan permintaanku untuk tetap tinggal di kamar selama aku pergi."Aku mau menyewa satu kolam renang ini untuk nanti malam. Tolong disiapkan semuanya sesuai catatan yang nanti akan saya berikan.""Mohon maaf sebelumnya, Pak Devan. Pak Elan tidak memberitahu tentang ini.""Memang ini agendaku sendiri

    Last Updated : 2022-08-09
  • Adik Ipar Malang   bab 40 A Lilis dalam Bahaya

    Adik Ipar Malang Bab 40 A Lilis dalam BahayaPov LilisAku terbangun sendirian di dalam kamar. Tenggorokan terasa kering. Saat akan menuang air dari teko, ada sebuah catatan kecil di sebelahnya. Itu catatan dari Kak Devan. Kenapa tiba-tiba dia jadi demam romantis? Eh, seharusnya aku bersyukur punya suami seperti dia. Ada sebuah kotak di sebelahnya, yang berisikan gaun berwarna biru muda yang sangat indah. Bahannya sangat ringan, sehingga sesuai untuk ibu hamil.Aku sudah selesai bersiap. "Sekarang tinggal waktunya menemui pangeran," gumamku dengan tersenyum kecil, masih berada di depan cermin.Di tengah perjalanan menuju area kolam renang, aku berpapasan dengan Kak Evan. Tanpa disuruh, kaki langsung saja berhenti berjalan. Aku merasakan keringat dingin mulai keluar di dahi, tapi tidak separah dulu. Mungkin berkat terapi yang dulu pernah kujalani."Lilis," gumam Kak Evan lirih yang masih bisa kudengar.Aku diam saja. Mata Kak Evan melihat ke ara

    Last Updated : 2022-08-10
  • Adik Ipar Malang   bab 40 B Lilis dalam Bahaya

    Adik Ipar MalangBab 40 B Lilis dalam BahayaPOV LilisSesampainya di kamar, tidak lama kemudian datang dokter perempuan ditugaskan untuk memeriksaku. Untungnya aku dan janin tidak apa-apa.Setelah dokter itu pergi, Kak Devan mengucapkan kata maaf berkali-kali. Penyesalan terlihat sangat jelas di wajahnya."Maafkan aku. Lagi-lagi aku lalai menjagamu." Kak Devan mengecup tanganku berkali-kali kemudian mengusap perutku."Sudah. Aku tidak apa-apa, Kak.""Kalau saja tadi tidak terlalu sibuk dengan urusanku sendiri, dan datang tepat waktu, pasti kamu enggak akan mengalami kejadian seperti ini.""Allah masih melindungiku dan juga janin ini. Jangan khawatir lagi, ya?""Sekarang kamu makan dulu, setelah itu minum vitamin.""Tidak, Kak. Aku ingin istirahat." "Kamu belum makan malam. Kumohon, demi anak kita. Mungkin kamu tidak lapar, tapi calon anak kita butuh asupan, Sayang. Setelah itu kamu boleh istirahat."Aku terhenyak, benar kata Kak

    Last Updated : 2022-08-11
  • Adik Ipar Malang   bab 41 A Kamera Pengawas

    Adik Ipar Malang Bab 41 A Kamera PengawasPOV AuthorDi tempat lain, Fero sedang memarahi adik perempuannya yang sudah bertindak di luar akal. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan adiknya itu."Freya! Kamu keterlaluan. Aku enggak tahu dengan jalan pikiran kamu!" marah Fero pada adiknya dengan nada tinggi."Kamu enggak seharusnya melakukan itu pada Lilis. Dia enggak ada hubungannya dengan balas dendam kamu. Dia enggak tahu apa-apa, Fre. Aku setuju untuk bantu kamu, supaya kamu dapat keadilan. Bukan untuk jadi pembunuh," terang Fero lagi kepada adiknya.Teringat dengan jelas, saat Freya mendorong Lilis dengan kedua telapak tangannya. Jantungnya seakan berhenti berdetak saat itu juga. Secepat kilat dia menarik Freya, saat berniat kabur dari tempat itu, lalu mengajaknya bersembunyi. Meski di sisi hatinya sangat berat untuk meninggalkan Lilis, dan ingin sekali menolongnya. Dalam hati Fero terus memanjatkan doa untuk keselamat

    Last Updated : 2022-08-12
  • Adik Ipar Malang   bab 41 B Kamera Pengawas

    Adik Ipar MalangBab 41 B Kamera PengawasDevan dan Evan sudah sampai di ruang kontrol kamera pengawas. Sudah ada satu orang laki-laki operator kamera pengawas, sedang duduk di hadapan layar monitor. Layar monitor tersebut menampilkan puluhan kamera pengawas yang tersebar di resort ini.Melihat Evan, adik dari pemilik resort ini, operator kamera pengawas tersebut berdiri. "Maaf, Pak. Saya tidak tahu Bapak akan datang ke ruangan ini." Laki-laki ber-name tag Fiyan itu sedikit canggung. Evan melihat wajah operator tersebut sangat lelah dan kusut. Sepertinya terlihat kurang tidur."Perlu saya panggilkan Bapak Manajer, Pak Evan?" tanya operator itu lagi."Tidak perlu," tolak Evan. Saat kejadian di kolam renang, Evan sudah memberi perintah kepada manajer, agar berita ini jangan sampai tersebar. Selain melindungi privasi Lilis, juga untuk menjaga nama baik resort ini. "Kami ingin melihat rekaman kamera pengawas

    Last Updated : 2022-08-12
  • Adik Ipar Malang   bab 42 A Terserempet Mobil

    Adik Ipar Malang Bab 42 A (Terserempet Mobil)POV AuthorDevan memesan taksi untuk menuju kafe yang sudah disepakati bersama teman lamanya. Butuh waktu sekitar 25 menit untuk sampai di sana. "Sepertinya kita sampai terlalu awal," ucap Devan begitu turun dari taksi. Dia melihat arlojinya, pukul 09.45 WITA. Ternyata 15 menit lebih awal dari waktu janjian mereka bertemu."Enggak apa-apa, Kak. Itu lebih baik. Dari pada teman Kakak yang harus menunggu kita, malah kita yang jadi merasa enggak enak.""Ya, sudah. Kita masuk saja dulu kemudian cari tempat duduk."Kafe ini kebetulan seluruh dindingnya terbuat dari kaca, yang mana dari arah luar mau pun dari dalam bisa terlihat. Lilis memilih tempat duduk yang berada di dekat jendela. Kemudian Devan memanggil pelayan untuk memesan minuman terlebih dulu, sambil menunggu teman lamanya.Lilis melihat dua orang perempuan berdiri di luar kafe. Dia seperti pernah melihat salah satu pere

    Last Updated : 2022-08-13
  • Adik Ipar Malang   bab 42 B Terserempet Mobil

    Adik Ipar MalangBab 42 B Terserempet MobilDalam perjalanan Lilis terus berpikir, tentang Devan yang mengenal perempuan di sebelahnya, juga masih bertanya-tanya tentang Devan yang lebih memilih mengejar Freya dibanding perempuan yang memberi obat Evan."Maaf, di kursi belakang ada air mineral dalam kardus. Mungkin bisa diberikan ke Mbak yang terluka. Supaya lebih mendingan." Setelah beberapa lama hening di dalam mobil, laki-laki itu membuka percakapan lebih dulu."Biar aku yang ambilkan. Tunggu sebentar." Lilis segera mengambil air mineral. Kemudian membuka segel tutup botol tersebut, sebelum diserahkan kepada Freya yang menerimanya dengan biasa saja. Tak tersenyum atau pun mengucapkan terima kasih kepada Lilis. Dia hanya sesekali meringis, kala lukanya berdenyut.Freya dan Lilis sama sekali tidak saling berbicara. Berbeda dengan para perempuan, di kursi depan para laki-laki malah saling mengobrol. Freya dan Lilis jadi dapat mengetahui d

    Last Updated : 2022-08-13
  • Adik Ipar Malang   bab 43 A Freya Pergi

    Adik Ipar Malang Bab 43 A Freya PergiPOV Author"Apa maksudnya aku merebut kebahagiaan Freya, Kak?" tanya Lilis dengan terisak. Devan tidak menjawab. Tangannya melingkari bahu Lilis, diusap, untuk menenangkannya.Evan sendiri hanya diam saja. Dia sama sekali tidak mengenal laki-laki yang dipanggil Fero itu, juga tidak mengetahui permasalahan yang terjadi. Namun dia sama terkejutnya dengan Lilis. Bagaimana bisa laki-laki itu menyimpulkan bahwa Lilis yang merebut kebahagiaan Freya? Di dalam sana Freya tersenyum sinis melihat keadaan di luar pintu yang setengah terbuka. Kejadian itu sempat dilihat oleh Evan. Kali ini Evan percaya dengan apa yang diucapkan oleh Laras."Bukan apa-apa, Sayang. Kamu enggak merebut kebahagiaan siapa pun. Kamu hanya salah paham." Devan masih berusaha menenangkan istri kecilnya, saat Lilis masih terisak. Dia tak tega melihatnya.Fero sendiri mengepalkan kedua telapak tangan dan mengetatkan rahang. Matanya bertemu pandang dengan mata Lilis. Hanya sesaat, kare

    Last Updated : 2022-08-14

Latest chapter

  • Adik Ipar Malang   bab 91 Senyum Bahagia (TAMAT)

    Bab 91 Senyum Bahagia Freya tidak tahu kalau Laras juga mencari bantuan saat pergi. Makanya dia berpikir kalau Laras merupakan orang yang menyebabkan dirinya menjadi seperti sekarang. Sedangkan nasib ketiga pemuda yang melecehkan Freya, mereka sudah tew4s di dalam sel sesaat setelah Freya keguguran. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Fero. Lilis melihat Devan sedang menunduk sambil mengepalkan kedua telapak tangannya. Tangannya segera merengkuh telapak yang mengepal itu. Devan mengangkat kepalanya dan melihat senyuman hangat Lilis. Semua yang ada di sana juga melihat ke arah Devan. Mereka tahu bagaimana perasaan bersalah yang Devan miliki. "Devan, kamu enggak sepenuhnya salah. Bagaimanapun, kamu punya pilihan sendiri. Apa lagi ini untuk seumur hidup. Jangan karena orang memintamu melakukan ini, kamu juga harus menurutinya. Kamu itu milik diri kamu sendiri. Kamu berhak menentukan yang terbaik untuk dirimu." Pak Arifin selaku mertua Devan ber

  • Adik Ipar Malang   bab 90 Elan di Rumah Sakit

    Bab 90Fero memberi kode pada anak buahnya untuk tetap menangkap Freya. Kemudian terjadilah perkelahian antara Meisya dengan kedua anak buah Fero. Meski Meisya menguasai bela diri pun kalau harus melawan dua laki-laki yang ilmunya jauh di atasnya, dia akan kalah. Tidak sampai lima menit, Meisya bisa dikalahkan. Kemudian Fero membawa Freya kembali bersama dengan Meisya juga. Setelah mereka pergi, Devan menyuruh anak buahnya untuk segera membereskan preman-preman bayaran Freya dibantu oleh anak buah Evan.Evan menghubungi orang tuanya untuk segera pergi ke rumah sakit di mana Elan dirawat. Siska yang mendengar tentang Elan pun langsung mendekati Evan. "Tuan Evan, bolehkah saya bertemu dengan Tuan Elan?" tanyanya dengan nada memohon. Matanya berkaca-kaca. Evan mengangguk begitu saja. Sebenarnya dia merasa tak enak sudah mencurigai Siska kemarin. Sudah seharusnya dia meminta maaf. Tetapi suaranya tetap tidak bisa keluar, kembali ditelannya lagi. "Siska, ayo kita ke rumah sakit jengu

  • Adik Ipar Malang   bab 89 Tukar Kebebasan Siska

    Bab 89 Tukar Kebebasan SiskaSemua yang ada di dalam ruangan itu terkejut. Terutama Freya. Padahal dia sudah membayar orang-orang untuk melindungi tempat ini. Lagi pula rumah ini berada jauh di dalam karena dibangun di belakang kebun. Lilis yang melihat Devan datang segera berlari ke arahnya. Freya yang melihat itu langsung berteriak, "Cepat tangkap dia! Jangan sampai dia berlari ke sana!"Semua preman itu langsung berlari ke arah Lilis. Bukannya menangkap Lilis, mereka malah berdiri di sisi kanan, kiri, dan di belakang Devan. Freya langsung tercengang. Bagaimana bisa orang bayarannya malah berdiri di pihak Devan? Tubuhnya tiba-tiba gemetar. Sepertinya dia sudah tahu apa yang sudah terjadi. Jangan-jangan, Elan tidak dibawa ke tempat yang sudah dia rencanakan, melainkan sudah diselamatkan oleh mereka. Tetapi Freya masih mencari cara untuk menyelamatkan dirinya. Devan memandang Freya dengan pandangan yang sulit. Dulu mereka bertiga—dengan Fero—sangat akrab. Devan sudah menganggap F

  • Adik Ipar Malang   bab 88 Yang Sebenarnya

    Adik Ipar Malang Bab 88 Yang SebenarnyaBeberapa hari berikutnya, Freya mau mengeluarkan suaranya. Hal yang pertama kali dia ucapkan adalah meminta Fero mencari siapa perempuan yang berlibur juga di puncak pada saat itu.Akhirnya, setelah beberapa hari, Fero sudah menemukan keluarga mana yang pergi berlibur pada hari di mana Freya mengalami kejadian naas. Saat Fero ingin memberitahu Freya, dia malah mendapati adiknya sedang sekarat setelah meminum obat peng9u9ur kandungan lebih dari takaran. Hal itu membuat Fero syok karena ternyata Freya tiba-tiba mengalami pendarahan dan kemudian keguguran.Karena pendarahan terus menerus, membuat rahimnya menjadi infeksi. Untuk meminimalisir munculnya kanker dan kerusakan pada organ lainnya, dokter menyarankan agar Freya menjalani pengangkatan rahim.Freya jelas menolak. Baginya rahim adalah salah satu tanda perempuan sejati. Dari gadis saja dia tidak punya rahim, laki-laki mana yang mau men

  • Adik Ipar Malang   bab 87 Kamu Punya Sesuatu

    Adik Ipar Malang Bab 87 Kamu Punya Sesuatu "Kamu tidak percaya, kalau kamu punya sesuatu yang tidak aku punya?" tanya Freya dengan dingin. Lilis hanya menggelengkan kepalanya dengan perlahan.Freya berucap dengan lirih, "Devan."Mata Lilis melebar tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Mungkin telinganya sedang tidak berfungsi dengan baik.Freya paham melihat dari ekspresi Lilis. Pasti perempuan di depannya ini merasa sudah salah dengar."Kamu enggak salah dengar. Aku benar-benar menginginkan Devan.""Jangan macam-macam Freya! Kamu mendekati kak Elan untuk menghancurkan rumah tangga kak Evan dan kak Laras, kenapa kamu meminta kak Devan padaku? Aku pikir kamu menyukai kak Evan!" ucap Lilis dengan nada tinggi.Lilis merasa kalau Freya sudah terkena gangguan jiwa. Sebenarnya apa yang ada di pikirannya. Dengan wajah cantik dan kekayaan keluarganya, laki-laki mana yang akan menolak? Kenapa harus terobsesi dengan laki-laki yang sudah menikah,

  • Adik Ipar Malang   bab 86 Menghubungi Devan

    Adik Ipar Malang Bab 86 Menghubungi Devan Di tempat lain, Fero tiba-tiba penasaran dengan adiknya yang sedang cuti. Dia coba untuk menghubungi adiknya kembali. Namun, masih tidak tersambung.Tadinya dia ingin membuat kejutan untuk adiknya, dengan tidak memberitahukan kepulangannya ke Indonesia. Ternyata adiknya malah mengambil cuti, dan nomornya susah dihubungi."Ini sudah hampir tiga jam, tapi kenapa Freya masih susah dihubungi?" gumam Fero.Akhirnya Fero penasaran untuk apa adiknya itu mengambil cuti tanpa sepengetahuannya. Dia segera meminta bawahannya untuk mencari keberadaan adiknya.Setelah beberapa saat, Fero menerima laporan kalau Freya beberapa hari yang lalu memesan tiket pesawat ke Singapura, tetapi tidak pergi ke sana. Lalu, untuk apa?Setelah mengerti dengan situasi ini, Fero langsung bangkit dari duduknya. Dia membawa dua bawahannya untuk mengikutinya."Pergi ke lokasi di mana Freya sekarang berada!"

  • Adik Ipar Malang   bab 85 Memata-matai

    Adik Ipar Malang Bab 85 Memata-mataiSiska dan Lilis sedang duduk di ruang tamu. Mereka sedang menunggu sang Tuan Rumah keluar dari ruangannya. Lilis merasa was-was. Dia sedang memikirkan bagaimana kedepannya dengan Daffin kalau dirinya terjadi sesuatu di sini. Sedang Siska, dia malah merasa sangat gugup dan takut.Meisya segera menghampiri Siska dan Lilis. Dia membawa sebuah kotak berukuran tiga puluh sentimeter dan meletakkan di atas meja. "Silakan taruh ponsel Nona berdua di dalam kotak ini!" ujar Meisya dengan sopan. Siska dan Lilis saling memandang dan mengerutkan kening.Melihat keragu-raguan kedua perempuan itu, Meisya menambahkan, "Kami tidak akan mengambilnya. Hanya untuk mengantisipasi saja." Siska dan Lilis masih enggan untuk mengeluarkan ponsel mereka. Tidak disangka kalau Freya sangat berhati-hati. Padahal rencana Lilis adalah ingin merekam dan mencari bukti sebanyak-banyaknya untuk m

  • Adik Ipar Malang   bab 84 Dua Perempuan

    Adik Ipar Malang Bab 84 Dua Perempuan Sementara itu, Lilis sudah sampai di dekat gang besar yang dimaksud oleh Freya. Sebelumnya Freya memberitahu lagi, kalau mereka naik kendaraan umum, mereka harus turun di gang besar yang menuju ke rumah di mana Elan disembunyikan. Lalu, mereka harus berjalan kaki kurang lebih sejauh lima puluh meter lagi. Selama berjalan, Lilis memerhatikan keadaan tempat ini. Sepanjang jalan, di sisi kanan dan kiri hanya kebun yang ditanami pohon buah-buahan. Di antaranya pohon rambutan, mangga, dukuh, dan jambu air. "Lis, perasaanku agak kurang enak. Apa kita balik lagi saja?" Siska menggandeng lengan Lilis dengan kuat. Meski siang hari, tapi di sini sangat sunyi. Bahkan tidak ada orang yang lewat. Sepertinya lahan di sini adalah milik satu orang, sehingga orang-orang tidak berani lewat jalan ini sembarangan. "Jangan dulu! Kalau kita kembali, bagaimana dengan Kak Elan?" tolak Lilis."Tapi aku

  • Adik Ipar Malang   bab 83 Penyekapan Elan

    Adik Ipar Malang Bab 83 Penyekapan Elan Di kantor Devan, tiba-tiba saja pikirannya mengarah ke Lilis. Entah kenapa hatinya sangat merindukan istri kecilnya itu.Devan menghentikan pekerjaannya sebentar, lalu mengambil ponsel dan menghubungi nomor Lilis. Panggilannya tersambung. Hanya saja tidak di angkat oleh istrinya itu. Sampai panggilan ketiga, Lilis tetap tidak mengangkat telfonnya. Kemudian Devan menghubungi nomor rumah Bu Maya. Tepat sekali beliau yang mengangkatnya. [Halo, kediaman Rifan di sini.]"Halo, Tante. Ini aku Devan."[Oh, Devan. Ada apa?]"Apa Lilisnya ada, Tante?"[Lilis? Dia sedang menemani Siska ke rumah sakit.]"Sejak kapan?"[Kurang lebih dari dua jam yang lalu. Mungkin sedang banyak pasien, jadi antreannya sedikit panjang.]"Apa Daffin juga ikut?"[Enggak. Daffin di rumah dengan Tante dan Laras. Ada apa, ya? Suara kamu kok terdengar cemas.]"Enggak apa-apa, kok, Tante. Terima kasih, ya. Mungkin L

DMCA.com Protection Status