Bab 105 AIL GNSesampainya di rumah sakit, Vanesha mendaftarkan dirinya untuk pemeriksaan dan juga mendaftarkan Jaehyung untuk bertemu dokter umum saat itu. Vanesha lalu kembali menunggu bersama Jaehyung di kursi tunggu."Apa yang kamu rasakan sekarang, Jae?" Vanesha memastikan suaminya masih demam dengan menempelkan punggung tangannya kembali di dahi pria itu."Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat, Nez. Apa suhu tubuhku naik karena hal lain, misalkan nafsu karena menerima sentuhanmu?" Jaehyung menggoda Vanesha dengan menatap lekat."Jae, tidak lucu!" Vanesha malah menepuk pipi Jaehyung pelan.Mereka lalu masuk ke ruangan Dokter Nathan. Nathan memastikan kalau Jaehyung baik-baik saja. Pria itu hanya kelelahan. Kemudian memberikan resep sambil menjelaskan jika Jaehyung hanya butuh istirahat. Setelah itu, Nathan mengingatkan Vanesha untuk melakukan pemeriksaan kandungan."Aku sudah mendaftar kok pada Dokter Park," tukas Vanesha. "Baiklah kalau begitu. Oh iya, minggu depan aku akan
Bab 106 AIL GNMalam itu, Vanesha pembantu Jaehyung untuk beristirahat. Namun, baru saja sampai di depan pintu kamar Jaehyung untuk kembali ke kamarnya, langkah Vanesha terhenti. "Awas saja kalau kau besok pergi ke Pulau Hijau," ucap Vanesha menatap Jaehyung dengan tajam."Dari mana kau tahu?" Jaehyung mengernyit."Aku sudah melihat buku catatan jadwal pemotretan mu, Jae! Pokoknya kau harus beristirahat!" tegas Vanesha. "Tapi, jika aku mangkir dan tak sesuai kontrak aku harus membayar denda," ucap Jaehyung. "Kau tidak mangkir, Jae! Kau hanya menunda. Nanti setelah kau sehat kau bisa bekerja lagi," ucap Vanesha. "Tapi tidak bagi crew dan yang lainnya kare–" Vanesha memotong ucapannya Jaehyung dengan tatapan tajam. Bagai busur panah yang siap menghujam jantung."Baiklah, maafkan aku. Aku akan menurut padamu." Jaehyung yang menyadari tatapan itu, memilih mengakhiri perdebatan. Pria itu berbaring dan meminta Vanesha untuk istirahat juga. Vanesha keluar dari kamar Jaehyung. Dia menuj
Bab 107 AIL GNMalam pun tiba, di kamar Vanesha, wanita itu mempoles wajahnya dengan baik setelah berganti pakaian pesta yang anggun warna hitam.Vanesha menghadap cermin memulas bibir dan menyapukan kuas bedak sembari mengamati saksama wajahnya sekilas demi sekilas melalui pantulan di depannya. Sedangkan di seberangnya, ada pria yang tak sabar menunggu. Jaehyung memakai setelan jas warna hitam bermotif garis. Dia juga memakai dasi disusul arloji.Vanesha merasa jantungnya seolah berdegup lebih kencang saat Jaehyung terus menatapnya. Ngilu merayap mengganggu di hatinya, sungguh menyiksa. Vanesha tak suka debaran jantung itu. Denyut berbeda yang pernah dia rasakan kala bersama Jaehyung. Namun, malam itu dia terbungkus kemarahan. Vanesha marah karena Jaehyung mabuk dan menceritakan semua pada Lisa. Biasanya Vanesha memilih cuek dan datar. Akan tetapi, kali ini dia merasa tersulut. Dia tak suka jika mempunyai saingan.Vanesha sampai harus bersikap bodo amat dengan apa pun yang dilakukan
Bab 108 AIL GNTae Min menyapa Vanesha dan Jaehyung. Dia juga memperkenalkan Yoo Na pada Vanesha. Di antara undangan yang hadir, ada beberapa keluarga Nyonya Gisel dan juga kolega dari Nathan. Masih lekat dalam ingatan Vanesha hubungannya dengan Tae Min. "Aku ke kamar mandi dulu," ucap Jaehyung yang sebenarnya menghindari Yoo Na. Namun, tak lama kemudian wanita itu mengikutinya diam-diam. "Hai, Nez! Perutmu belum terlalu terlihat buncit, ya?" goda Tae Min."Kau mau meledek atau menghinaku, ya?" Vanesha melirik tajam pada Tae Min. "Aku tidak berani kok menggodamu. Aku sudah menganggap mu sebagai kakak ipar sekarang. Biar bagaimanapun juga Jae sudah seperti kakakku, kan?" "Duduk sebelah sana, yuk! Aku tak kuat lama-lama berdiri!" ajak Vanesha. Tae Min masih menatap wanita itu lekat. Wanita hamil itu sangat memancarkan aura kecantikannya yang makin cantik dilihat. Vanesha melihat Nathan yang menggandeng Jane seraya men
Bab 109 AIL GNKepala Vanesha berdenyut sakit. Vanesha menyambar gelas jus apel yang dibawa pelayan dan meneguknya sekaligus. Bergelas gelas dihabiskannya, meminumnya tergesa bukan penuh penghayatan seperti yang biasa dilakukannya.Ketegangan urat-urat syaraf nya sedikit mengendur tak lama kemudian. Vanesha memutuskan mencari Jaehyung dan tampaklah dia sedang duduk bersama Yoo Na di meja paling ujung yang tak terlihat.Vanesha membelalak melihat Yoo Na menyentuh tangan Jaehyung. Meskipun suaminya itu menepis, tetapi hatinya mulai marah dan kesal. Padahal yang terlihat belum tentu sesuai dugaannya. Kecemburuan terkadang menumpulkan nalar, bahkan pada orang jenius sekali pun. Kedua matanya semakin membulat saat Jaehyung ingin bangkit dan Yoo Na kembali menahannya."Nez, apa kau baik-baik saja?" tanya Tae Min.Vanesha tak menjawab. Wanita itu malah melangkah dengan tatapan kesal ke arah Jaehyung dan Yoo Na berada."Baiklah kalau beg
Bab 110 AIL GN"Kita sudah menikah. Itu artinya kamu suami aku. Iya, kan?" Vanesha bertanya dengan tatapan memaku."I-iya sih." Jaehyung menelan ludah.Akhirnya dengan cepat dia merengkuh pinggang Vanesha dan mengecup kening sang istri dengan mesra. Terhipnotis suasana yang berubah romantis. Sang wanita hanya diam sembari mengerjap. Jaehyungenatap lekat-lekat netra memikat milik Vanesha yang kini sembab. Vanesha menarik napas akhirnya dia memilih menyerah dan mengakui kalau dia cemburu. Dia tak tahan juga melihat seorang wanita mencoba mendekati suaminya. Apalagi wanita itu mantan kekasihnya dan cinta pertama untuk suaminya. Jantung milik Jaehyung serasa melompat-lompat tak tahu diri.Vanesha hendak bertanya lagi, hanya saja tak sempat lantaran bibirnya sudah dibungkam bibir milik Jaehyung. Keduanya lantas saling memagut lembut dan mesra. Jaehyung menarik Vanesha lebih dalam.Jaehyung mulai memberanikan diri melepas gaun milik Vanesha. Dua gundukan itu terpampang nyata di hadapan Jae
Bab 111 AIL GN"Jangan menangis dulu, sayang. Bukankah kau bilang ingin pergi ke Negara Sakura?" Jaehyung mencubit pipi menggemaskan itu."Maksudmu kita? Aku dan kau mau pergi ke Negara Sakura?" Vanesha menunjuk dirinya sendiri. Seolah ingin memastikan apa yang dia dengar. "Ke Negara Sakura, kan?" Vanesha menunggu. Jaehyung tidak langsung menjawab. Setelah beberapa detik berlalu suaminya menganggukkan kepala. Detik itu kelopak mata Vanesha mulai terbuka lebar. Dia bahkan mengentak-entakkan kakinya dengan gemas dan bertingkah layaknya anak kecil yang bahagia. Nyaris saja dia melompat dan terlupa kalau dia sedang mengandung."Kapan, Jae?" tanya Vanesha. "Secepatnya. Aku akan memesan tiket dan mencari penginapan.""Astaga aku benar-benar tidak sabar. Huaaaa senangnya hatiku." Senyum tercetak di wajah Vanesha, Namun, senyumnya tak bertahan lama. Ada hal penting yang dia lupakan. "Batalkan saja, aku tidak mau pergi," ucap Vanesha. "Memangnya kenapa?" Jaehyun sampai mengernyitkan dahi
Bab 112 AIL GNJaehyung melajukan mobilnya menuju ke restoran pizza. Sesampainya di sana, Jaehyung membukakan pintu untuk sang istri. Lalu mengedarkan pandangan, dia melepas kaca mata hitam, menyelipkan di kerah kemeja lalu jemari panjangnya mengusap rambut ke belakang. Dia sukses membuat beberapa gadis berteriak histeris. Apalagi ada di antara mereka yang mengenal Jaehyung dari sosial media.Vanesha duduk di sebuah kursi, tetapi tak lama kemudian gadis di meja sampingikut histeris sampai menghentakkan kaki.Vanesha sampai menghela napas dalam. Dia harus maklum pada pesona suaminya yang mematikan. Apalagi Jaehyung seorang model yang mulai banyak dipakai menjadi bintang iklan. Akan tetapi, Vanesha kesal juga jika setiap kali mendengar pujian dari mulut gadis lain tentang suaminya. Ditambah lagi ada beberapa gadis yang terang-terangan menghampiri suaminya dan meminta untuk berfoto. Vanesha menatap tajam dengan kesal. Awas saja kalau Jaehyung berani berfoto mesra atau mengambil ponsel