Bab 107 AIL GNMalam pun tiba, di kamar Vanesha, wanita itu mempoles wajahnya dengan baik setelah berganti pakaian pesta yang anggun warna hitam.Vanesha menghadap cermin memulas bibir dan menyapukan kuas bedak sembari mengamati saksama wajahnya sekilas demi sekilas melalui pantulan di depannya. Sedangkan di seberangnya, ada pria yang tak sabar menunggu. Jaehyung memakai setelan jas warna hitam bermotif garis. Dia juga memakai dasi disusul arloji.Vanesha merasa jantungnya seolah berdegup lebih kencang saat Jaehyung terus menatapnya. Ngilu merayap mengganggu di hatinya, sungguh menyiksa. Vanesha tak suka debaran jantung itu. Denyut berbeda yang pernah dia rasakan kala bersama Jaehyung. Namun, malam itu dia terbungkus kemarahan. Vanesha marah karena Jaehyung mabuk dan menceritakan semua pada Lisa. Biasanya Vanesha memilih cuek dan datar. Akan tetapi, kali ini dia merasa tersulut. Dia tak suka jika mempunyai saingan.Vanesha sampai harus bersikap bodo amat dengan apa pun yang dilakukan
Bab 108 AIL GNTae Min menyapa Vanesha dan Jaehyung. Dia juga memperkenalkan Yoo Na pada Vanesha. Di antara undangan yang hadir, ada beberapa keluarga Nyonya Gisel dan juga kolega dari Nathan. Masih lekat dalam ingatan Vanesha hubungannya dengan Tae Min. "Aku ke kamar mandi dulu," ucap Jaehyung yang sebenarnya menghindari Yoo Na. Namun, tak lama kemudian wanita itu mengikutinya diam-diam. "Hai, Nez! Perutmu belum terlalu terlihat buncit, ya?" goda Tae Min."Kau mau meledek atau menghinaku, ya?" Vanesha melirik tajam pada Tae Min. "Aku tidak berani kok menggodamu. Aku sudah menganggap mu sebagai kakak ipar sekarang. Biar bagaimanapun juga Jae sudah seperti kakakku, kan?" "Duduk sebelah sana, yuk! Aku tak kuat lama-lama berdiri!" ajak Vanesha. Tae Min masih menatap wanita itu lekat. Wanita hamil itu sangat memancarkan aura kecantikannya yang makin cantik dilihat. Vanesha melihat Nathan yang menggandeng Jane seraya men
Bab 109 AIL GNKepala Vanesha berdenyut sakit. Vanesha menyambar gelas jus apel yang dibawa pelayan dan meneguknya sekaligus. Bergelas gelas dihabiskannya, meminumnya tergesa bukan penuh penghayatan seperti yang biasa dilakukannya.Ketegangan urat-urat syaraf nya sedikit mengendur tak lama kemudian. Vanesha memutuskan mencari Jaehyung dan tampaklah dia sedang duduk bersama Yoo Na di meja paling ujung yang tak terlihat.Vanesha membelalak melihat Yoo Na menyentuh tangan Jaehyung. Meskipun suaminya itu menepis, tetapi hatinya mulai marah dan kesal. Padahal yang terlihat belum tentu sesuai dugaannya. Kecemburuan terkadang menumpulkan nalar, bahkan pada orang jenius sekali pun. Kedua matanya semakin membulat saat Jaehyung ingin bangkit dan Yoo Na kembali menahannya."Nez, apa kau baik-baik saja?" tanya Tae Min.Vanesha tak menjawab. Wanita itu malah melangkah dengan tatapan kesal ke arah Jaehyung dan Yoo Na berada."Baiklah kalau beg
Bab 110 AIL GN"Kita sudah menikah. Itu artinya kamu suami aku. Iya, kan?" Vanesha bertanya dengan tatapan memaku."I-iya sih." Jaehyung menelan ludah.Akhirnya dengan cepat dia merengkuh pinggang Vanesha dan mengecup kening sang istri dengan mesra. Terhipnotis suasana yang berubah romantis. Sang wanita hanya diam sembari mengerjap. Jaehyungenatap lekat-lekat netra memikat milik Vanesha yang kini sembab. Vanesha menarik napas akhirnya dia memilih menyerah dan mengakui kalau dia cemburu. Dia tak tahan juga melihat seorang wanita mencoba mendekati suaminya. Apalagi wanita itu mantan kekasihnya dan cinta pertama untuk suaminya. Jantung milik Jaehyung serasa melompat-lompat tak tahu diri.Vanesha hendak bertanya lagi, hanya saja tak sempat lantaran bibirnya sudah dibungkam bibir milik Jaehyung. Keduanya lantas saling memagut lembut dan mesra. Jaehyung menarik Vanesha lebih dalam.Jaehyung mulai memberanikan diri melepas gaun milik Vanesha. Dua gundukan itu terpampang nyata di hadapan Jae
Bab 111 AIL GN"Jangan menangis dulu, sayang. Bukankah kau bilang ingin pergi ke Negara Sakura?" Jaehyung mencubit pipi menggemaskan itu."Maksudmu kita? Aku dan kau mau pergi ke Negara Sakura?" Vanesha menunjuk dirinya sendiri. Seolah ingin memastikan apa yang dia dengar. "Ke Negara Sakura, kan?" Vanesha menunggu. Jaehyung tidak langsung menjawab. Setelah beberapa detik berlalu suaminya menganggukkan kepala. Detik itu kelopak mata Vanesha mulai terbuka lebar. Dia bahkan mengentak-entakkan kakinya dengan gemas dan bertingkah layaknya anak kecil yang bahagia. Nyaris saja dia melompat dan terlupa kalau dia sedang mengandung."Kapan, Jae?" tanya Vanesha. "Secepatnya. Aku akan memesan tiket dan mencari penginapan.""Astaga aku benar-benar tidak sabar. Huaaaa senangnya hatiku." Senyum tercetak di wajah Vanesha, Namun, senyumnya tak bertahan lama. Ada hal penting yang dia lupakan. "Batalkan saja, aku tidak mau pergi," ucap Vanesha. "Memangnya kenapa?" Jaehyun sampai mengernyitkan dahi
Bab 112 AIL GNJaehyung melajukan mobilnya menuju ke restoran pizza. Sesampainya di sana, Jaehyung membukakan pintu untuk sang istri. Lalu mengedarkan pandangan, dia melepas kaca mata hitam, menyelipkan di kerah kemeja lalu jemari panjangnya mengusap rambut ke belakang. Dia sukses membuat beberapa gadis berteriak histeris. Apalagi ada di antara mereka yang mengenal Jaehyung dari sosial media.Vanesha duduk di sebuah kursi, tetapi tak lama kemudian gadis di meja sampingikut histeris sampai menghentakkan kaki.Vanesha sampai menghela napas dalam. Dia harus maklum pada pesona suaminya yang mematikan. Apalagi Jaehyung seorang model yang mulai banyak dipakai menjadi bintang iklan. Akan tetapi, Vanesha kesal juga jika setiap kali mendengar pujian dari mulut gadis lain tentang suaminya. Ditambah lagi ada beberapa gadis yang terang-terangan menghampiri suaminya dan meminta untuk berfoto. Vanesha menatap tajam dengan kesal. Awas saja kalau Jaehyung berani berfoto mesra atau mengambil ponsel
Bab 113 AIL GNVanesha mengembuskan napas berat. Wanita itu tak bisa lagi menahan kekesalannya."Kau lupa kejadian saat kau menjadi model dengan Lisa dan yang lainnya? Mereka itu selalu mendekatimu, kan? Aku yakin mereka akan minta nomor teleponmu. Lalu, mereka akan menggodamu, lalu–" Jaehyung menghujani bibir sensual Vanesha dengan pagutan. Wanita berusaha memberontak dan mendorong tubuh Jaehyung. "Aku belum selesai. Pokoknya aku tidak suka kau tersenyum pada gadis lain. Aku tahu kau menolak mereka, tapi caramu menolak masih kurang tegas." Kini Vanesha bergerak maju dan menunjuk dada Jaehyung sehingga pria itu mundur beberapa langkah ke belakang."Aku yakin kau suka saat menjadi perhatian para wanita, kan?" Vanesha bergerak semakin dekat. Tubuhnya kini menindih tubuh Jaehyung di atas sofa.Dengan jarak yang sangat dekat, Vanesha bisa memperhatikan tiap inci wajah tampan suaminya. Jaehyung tak bisa berkutik. Dia
Bah 114 AIL GNKepala Jaehyung bergerak lambat lalu mendaratkan kecupan lembut di kening sang suami sejenak. Lalu, dia bergerak sedikit turun pada kedua mata, hidung, kedua pipi, dan berakhir di bibir sang istri. Bagian itu seperti candu untuknya. Bahkan setelah satu menit keduanya saling menyesap manis masing-masing. Vanesha seolah mengerti dan tak mengeluarkan suara sama sekali. Mereka seakan diberi waktu untuk menyalurkan gairah cinta keduanya yang menggebu-gebu. "Aku mencintaimu, Vanesha." "Aku juga mencintaimu, Jae." Tak puas bermain sekali, Jaehyung menarik Vanesha kembali dan membawanya sampai ke lantai. Namun, wanita itu tak mau pasrah lagi. Sadar kalau dirinya sudah menjadi istri Jaehyung dan punya hak juga atas diri pria itu, wanita itu membalikkan arah kemudi. Dia bergerak naik dan membuat tubuhnya yang memimpin jalannya pergerakan perahu cinta yang mereka arungi. Desahan kepuasan terdengar dari bibir pria di bawahnya