Setelah mendapat penjelasan dari Mike, sekitar satu jam Arsen kemudian kembali ke kamarnya. Begitupula dengan Mike menjelang tengah malam ia kembali ke kamarnya.Mereka memutuskan untuk beristirahat dan kembali memantaunya esok hari.Menjelang pukul lima pagi, ponsel Mike bergetar, membangunkan Mike yang tidak bisa tidur dengan nyenyak karena memikirkan cara menghadapi musuh yang benar-benar tertutup dan belum di ketahui ini.Mike melerai pelukan Sasha dengan perlahan untuk mengambil ponsel sambil mendudukkan dirinya.Enrico mengabarkan bahwa tengah malam tadi, ia dan Frans sudah menangkap dua orang yang menyusup ke proyek untuk membuat kebakaran di tempat penyimpanan semen.Dari mereka, Frans dan Enrico mendapat informasi tentang orang yang membayar mereka.Dengan memberikan beberapa pukulan dan ancaman pistol pada kedua penyusup, akhirnya mereka mengaku tidak mengenal orang yang membayarnya. Tapi mereka bersedia menunjukkan tempat dimana orang tersebut menunggu untuk memberikan sisa
Setelah Yuri menghubunginya Arsen dan Mike segera pergi ke markas, dan mengumpulkan semua anak buahnya kecuali Pascoe yang belum kembali ke New York.Masih harus menunggu berjam-jam lagi untuk mendapatkan informasi dari Yuri. Karena saat ini masih terlalu dini hari di Rusia. Dan masih lama untuk Sergei menggeledah kediaman Dimitri.Rasanya Arsen sudah tidak sabar saja. Kenalnya Dimitri dan Giuseppe membuatnya semakin emosi. Arsen yakin, meskipun Yuri mengatakan ia harus berpikiran objektif pada pertemanan Dimitri dan Giu tapi perasaannya mengatakan semuanya berkaitan.Jika benar Giu dibelakang semua ini bersama Dimitri, Arsen tak akan main-main untuk melenyapkan Giu.Arsen menjelaskan secara singkat pada seluruh anak buahnya mengenai dugaan keterlibatan Giuseppe Bruscha yang bekerja sama dengan Dimitri untuk menghancurkan Black Nostra.Tentu saja membuat semuanya tampak kaget. Karena selama ini tak ada bukti atau temuan mereka yang mengarah pada Giu."Apa Anda yakin dengan ini Tuan?"
Sesuai dengan instruksi Yuri, Sergei dan Oleg mempersiapkan senjata mereka dan anak buah yang akan mereka bawa untuk menggeledah kediaman Dimitri di Vladimir. Tidak banyak Sergei membawa ana buahnya hanya empat orang saja dan Oleg.Di Vladimir mereka mempunyai anak buah yang bertugas di sana. Sergei meminta mereka untuk menyiapkan mobil untuk mempermudah akses mereka saat berada di Vladimir.Selain ini, kemungkinan besar tempat Dimitri diawasi atau dijaga oleh anak buahnya. Maka dari itu, Sergei tak ingin ambil resiko dan ia memilih untuk mempersiapkan semuanya sebaik mungkin.Helikopter milik Yuri sudah dipersiapkan di helipad di belakang markas Yuri."Tetap berhati-hati lah Sergei, kau anak buah terbaikku, dan kembalilah dengan selamat." Seru Yuri pada Sergei sesaat sebelum Sergei berangkat meninggalkan markas.Sergei mengangguk kemudia hun berujar. "Terima kasih, Tuan." Ujar Sergei dengan tulus.Sergei dan Oleg segera menuju helipad setelah berpamitan pada Yuri. Empat anak buah ter
Sekitar pukul sembilan malam, Arsen dan Lily bersiap hendak berbaring di atas tempat tidur mereka untuk beristirahat.Tiba-tiba saja ponsel Arsen yang baru saja diletakkan di atas meja nakas kembali bergetar. Arsen segera menegakkan badannya dan mengambil posisi duduk bersandar pada tempat tidur lalu mengambil ponselnya.Hati Arsen berdebar mendapati nama Yuri muncul di layar ponselnya karena sudah sangat menanti-nantikan berita dari Yuri tersebut."Yuri." Sapa Arsen terlebih dahulu."Kau sudah tidur, Arsen?" Tanya Yuri basa basi."Belum. Aku menantikan kabar darimu. Bagaimana?" Tanya Arsen langsung pada intinya."Sergei dan anak buahnya baru saja selesai menggeledah rumah dan apartemen milik Dimitri. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan kembali ke Moskow. Sergei mendapatkan empat buah ponsel di rumah dan apartemen Dimitri, satu buah laptop, dua tas kerja dan satu boks di lemari kamarnya, yang katanya berisi kertas-kertas dan berkas. Sergei tidak sempat membacanya. Dia hanya memba
Setelah permohonan terbang jet pribadinya malam ini disetujui, Yuri meminta Oleg untuk bersiap melakukan penerbangan ke New York untuk mengirimkan barang-barang milik Leonid dan Dimitri pada Black Nostra.Dalam perjalanan ke New York, Oleg akan ditemani oleh dua orang pengawal saja.Yuri telah mengabarkan jadwal penerbangan Oleg pada Mike. Estimasi kedatangan Oleg di New York adalah besok sekitar pukul dua siang. Mike dan Sasha langsung yang akan menjemput Oleg."Selamat datang di New York, Oleg. Apa kabar?" Sapa Mike dengan ramah pada Oleg."Mike! Senang bertemu denganmu." Sahut Oleg dengan hangat dan memberikan tangannya untuk berjabat dengan Mike."Oleg!" Pekik Sasha dengan riang."Apa kabar Nyonya Foland? Wahh.. Tampaknya kau sekarang sudah mirip seorang wanita sungguhan." Sapa Oleg dengan seringai jahilnya pada Sasha."Huhh.. Sepertinya kau sangat merindukan pukulanku ya? Kau ingin bertanding denganku lagi, hah?" Jawab Sasha dengan memasang wajah galaknya."Haha..., ternyata kau
Pascoe melepas ponsel Leonid dari laptopnya dan menyambung dengan ponsel yang lainnya. Kemudian Pascoe mulai menari-narikan jarinya lagi di atas laptopnya dengan lincah.Lima menit kemudian..."Ini milik Dimitri," gumam Pascoe."Percakapannya yang masih ada, tidak ada yang mengarah penyerangan pada kita. Aku akan langsung saja mencari ke percakapan yang telah dihapus," lanjutnya.Beberapa menit kemudian.."Ini ada percakapan Dimitri dengan Mark Morons. Ada pula percakapannya dengan Giuseppe. Baca ini Mike." Kata Pascoe seraya mendekatkan layar laptopnya pada Mike."Dia memang menjebakmu dan memang sasarannya adalah Tuan. Mark mendapat misi untuk membunuhmu dan Tuan dengan iming-iming mendapat kedudukan setelah menguasai Black Nostra setelah kalian terbunuh. Pembelotan Mark memang di dalangi oleh Dimitri dan Giuseppe." Seru Pascoe.Mike, Camilio dan Alonzo mengepalkan tangannya mendengar kata-kata Pascoe yang membaca percakapan Dimitri dan Giuseppe."Ini sudah menjadi bukti kuat buat k
Arsen mulai menarik mendekatkan kotak tersebut padanya, perlahan ia membuka penutup nya. Terdapat beberapa kertas di dalamnya, dan Arsen mulai mengambilnya satu persatu, hingga akhirnya ia melihat beberapa lembar foto di dalamnya.Napas Arsen sedikit tercekat, ia memejamkan matanya, kemudian kembali menutup kotak tersebut.Hatinya berdebar tidak menentu. Ia kembali teringat perkataan Yuri sekilas tentang kisah cinta Ibu kandungnya dan Leonid.Arsen sangat membenci kedua orang tuanya yang kerap memaki dan memukulinya saat ia masih kecil. Dengan mata kepalanya sendiri, Arsen kecil sering melihat ibunya sering pulang dalam keadaan mabuk dan membawa seorang pria masuk ke dalam kamar.Demikian pula dengan ayahnya yang berselingkuh dengan Sophia, bibinya, bahkan saat Arsen memergokimya, mereka malah menyuruh Arsen kecil melihat perbuatan tidak senonoh mereka.Semua prilaku kedua orang tuanya membuat Arsen sangat benci harus terlahir di dunia ini bahkan mengutuk hari di saat ia dilahirkan di
Dengan sedikit langkah gontai Arsen meninggalkan markas tanpa mengucapkan sepatah katapun pada anggota yang lainnya.Sesampainya di dalam mobil dan mobil yang membawanya mulai melaju meninggalkan markas menuju mansion. Arsen mulai mengeluarkan ponsel miliknya dari saku jasnya dan mengirimkan pesan rmhku singkat pada Mike melalui sebuah aplikasi chat yang bisa ia gunakan untuk berkomunikasi dengan Mike.Matanya nanar menatap pemandangan di luar jendela. Emosinya masih sedikit tak stabil mengetahui informasi masa lalunya dan tentang ibunya.Dalam perjalanannya menuju mansion, pikiran Arsen sangat kalut. Rasa takut, sakit akan pukulan dari ibunya semasa ia kecil kembali terbayang jelas di ingatannya.Namun Arsen seolah bisa merasakan kepedihan ibunya yang harus menikah dengan pria yang tidak dicintainya, mengandung dan perlahan mencoba berdamai dengan keadaan untuk menerima pernikahannya. Namun ibunya harus menerima kenyataan pahit bahwa ayahnya mempunyai kisah cinta dengan adik ibunya.
Sore hari Arsen kembali ke markas, rupanya Mike sudah menghandle semuanya dan sudah menyiapkan conference call bersama Five Familia.Ketiga ketua kelompok anggota Five Familia sudah menyetujui conference call sore ini bersama Arsen.Dan mereka adalah :Devonte Luciano - Cuore Nero - Minnesota.Bartolomeo Diangelo - La Extrema - Texas.Edard Fabriano - Morte Sanguinante - California.Arsen duduk di kursinya. Kemudian Pascoe mulai menghubungi mereka dengan menyambungkannya ke sebuah layar besar. Agar terlihat oleh semua anggota inti yang ada di ruang rapat.Tak berapa lama panggilan pun terhubung, satu persatu dari mereka mulai terhubung dengan panggilan Arsen, dan wajah mereka mulai terlihat di layar.Arsen mulai menyapa mereka satu persatu, Denvonte, Diangelo, dan Edard."Selamat sore, semuanya." Arsen mulai membuka percakapan.Dengan serempak mereka membalas ucapan salam dari Arsen yang merupakan capo de tutti capi mereka."Seperti yang kalian ketahui, mungkin berita ini sudah menyeb
"Aku memang iblis, iblis yang akan mencabut nyawamu juga pria tua!" Seru Arsen dengan seringainya kemudian beranjak dari kursinya dan mulai mengeluarkan belati miliknya dari balik jas.Mata Giuseppe semakin membulat. "Bunuh aku secepatnya!" Serunya meski rasa takut kembali menyeruak di dalam tubuhnya."Haha, tak semudah itu pria tua. Sudah ku katakan, aku tak akan membiarkan mu mati dengan mudah, itu terlalu enak untukmu." Ujar Arsen dengan seringainya seraya mulai memainkan belati miliknya.'Sial!!' Pekik Giuseppe dalam hati."Pegangi dia!!" Titah Arsen pada Camilio dan Alonzo yang langsung diangguki oleh keduanya dan langsung memegangi Giuseppe.Tentunya Giuseppe memberikan perlawanan saat anak buah Arsen hendak memeganginya. Ia berusaha untuk menghindar dan melepaskan cengkraman tangan Camilio dan Alonzo.Namun, tentu saja dengan luka ditangannya, serta Giuseppe yang terlalu terbawa dan terbakar emosinya, ia tak mampu melawan Camilio dan Alonzo.Camilio dan Alonzo memiting tubuh Gi
Setelah menerima beberapa vitamin untuk ibu hamil, Sasha dan Mike berjalan beriringan keluar ruangan. Wajah Mike tampak sangat sumringah dan selalu tersenyum."Handsome, kau dari tadi tersenyum terus, jadi kelihatan makin tampan. Apa itu kode kau minta kucium, hah?" Tanya Sasha dengan wajah tengilnya."Aku sangat bahagia, Sasha. sekitar 7 bulan lagi aku akan punya anak. Sekaligus 2 anak. Ini sangat luar biasa" seru Mike sambil mengeratkan rangkulannya pada pinggang Sasha dan mencium pucuk kepala Sasha."Aku juga sangat bahagia sekali dan rasanya aku ingin melompat-lompat." Seru Sasha.Mike langsung mencubit pinggang Sasha."Aduhh..." pekik Sasha."Kalau aku sampai melihat kau melompat 1 kali saja, aku akan akan mengikat dan mengurungmu di dalam kamar!" Ancam Mike."Yayaya, aku mengerti," jawab Sasha sambil mengerucutkan bibirnya.Mereka memasuki lift untuk menuju ke kamar mereka yang berada di lantai 2."Kau sudah jadi calon ibu, Sasha. Kurang lebih 7 bulan lagi anak kita lahir. Kau h
"Usia kehamilan sudah masuk 11 minggu. Ini calon anak anda, Tuan. Lihat ini. Ada dua titik, yang merupakan calon bayi kembar Anda." Seru Bella sambil menunjukkan jarinya pada layar monitor.Mike tampak tersenyum lebar dan sangat bahagia mendengar kata-kata Bella. Satu tangan yang semula berada di saku celana, segera dikeluarkan untuk menggenggam erat tangan kiri Sasha dengan kedua tangannya."Sekali lagi selamat untuk anda Tuan, Nyonya Foland." Seru Bella dengan tulus."Selamat Sasha. Selamat Tuan." Ujar Charlotte sambil tersenyum ikut merasakan kebahagiaan untuk Mike dan Sasha.Mike tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Charlotte dan Bella. Mike tak mampu berkata banyak, namun hatinya amatlah bahagia."Whaa.. Handsome, anak kita kembar! Aku akan punya anak kembar, Charl! Hebat.. ini keren. Laki-laki semua atau perempuan semua, Bella?" Tanya Sasha dengan senyum ceria dan penuh rasa penasaran.Charlotte hanya tersenyum lebar dan Mike tersenyum bahagia. Mike meremas dan mengecup te
Mike dan Sasha duduk di hadapan Bella yang sedang serius membaca blangko catatan kesehatan Sasha selama dia diperiksa olehnya beberapa kali dan Bella pun telah berbicara dengan dokter Harry mengenai hasil pemeriksaannya sementara Sasha."Saya sudah mendengar hasil pemeriksaan dokter Harry di telpon. Tekanan darah Nyonya Sasha sangat rendah. Tidak sedang kelelahan, tidak sedang diet ketat, tidak kurang tidur tapi pingsan karena teringat sesuatu yang mengerikan. Dan dokter Harry sudah mengambil darah untuk pemeriksaan tapi hasilnya masih beberapa jam lagi." Kata Bella memberikan analisa awal.Mike dan Sasha menganggukkan kepalanya. Mengiyakan ucapan Bella berdasarkan pemeriksaan awal dokter Harry.Bella tampak menuliskan sesuatu di blangko catatan kesehatan Sasha."Setelah Nyonya konsultasi pada saya hampir 2 bulan yang lalu, apakah anda masih belum menstruasi atau keluar bercak?" Tanya Bella.Sasha menautkan kedua alisnya dan berusaha untuk mengingat-ingat."Seingatku belum, dan tidak
"Sashaaa...!!" Pekik Mike seraya menangkap tubuh Sasha yang ambruk supaya tidak jatuh ke lantai. Berkat kesigapan Mike Sasha tak terjatuh ke lantai, karena Mike berhasil menangkapnya.Riobard dan Camilio yang sedang mengobrol di dekat pintu masuk ruang meeting terkejut mendengar suara pekikan Mike. Dengan segera mereka mencari lokasi sumber suara dan segera berjalan cepat mendekati Mike dan Sasha.Sasha sudah dalam gendongan Mike saat Riobard dan Camilio datang menghampiri."Sasha kenapa Mike?" Tanya Camilio khawatir dan penasaran. Ia dapat melihat wajah Sasha yang tampak pucat. Begitu pula Riobard yang sedikit khawatir terlihat di wajahnya."Awalnya dia ikut kemari untuk bersenang-senang sedikit dengan Giu tapi mendadak ingat Tuan yang pernah memotong lengan Ken lalu dia mual dan malah pingsan!" Jelas Mike dengan sedikit panik."Bawa ke klinik saja Mike. Dokternya masih ada. Aku baru saja menengok Dante. Jeofre dan Alonzo tadi ke sana." Sahut Riobard dengan cepat."Baik, aku akan mem
Dengan perlahan Sasha melerai pelukan Mike, Mike tampak masih terlelap dalam tidurnya. Pagi sekali Mike sudah kembali ke kamar dan tidur di samping Sasha.Dengan perlahan Sasha mulai turun dari tempat tidurnya. Berusaha tak membangunkan Mike yang tampak raut kelelahan di wajahnya.Setelah mandi dan berpakaian rapi, Sasha segera ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Mike.Sasha memanggang beberapa lembar roti kemudian menaruh potongan daging asap, potongan tomat, selada dan satu lembaran keju di tengahnya, kemudian menaruhnya di atas piring. Sasha juga mengambil semangkuk salad kesukaan Mike dan dua gelas jus apel. Semua itu ditaruh di atas meja dorong dan dibawanya ke dalam kamar.Saat memasuki kamar, terlihat Mike mulai terbangun."Jam berapa ini?" Tanya Mike dengan suara serak seraya mengucek matanya."Hampir jam sembilan pagi. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita." jawab Sasha."Hmm.. kebetulan sekali, aku agak lapar." Jawab Mike sambil turun dari ranjang dan mende
Anggota inti Black Nostra segera memasuki helikopter. Arsen dan Mike terbang kembali ke New York memakai helikopternya yang lebih kecil sedangkan seluruh anak buahnya dan Giuseppe yang tertawan berada di dalam helikopter yang besar.Misi penumpasan Gio Bruscha terbilang sukses, meskipun ada 6 pengawal mereka yang tewas, bahkan Sam dan Dante terkena tembakan. Meskipun tidak parah.Yang terpenting adalah mereka telah menghancurkan Gio Bruscha dan menangkap Giuseppe hidup-hidup. Mereka akan mengintrogasi Giuseppe untuk memastikan tidak ada orang lain lagi dalam persekongkolannya untuk menjatuhkan Black Nostra.Arsen dan Mike duduk bersebelahan untuk mendiskusi penghargaan apa yang akan diberikan kepada beberapa pengawal yang tewas, termasuk memantau Richard membereskan urusan di Miami agar semuanya berjalan aman.Sementara di dalam helikopter, Dante tak henti-hentinya merintih dan mengomel, sesaat sebelum helikopter diterbangkan hingga mulai lepas landas."Aduh.. lenganku sakit sekali..
Arsen dan seluruh anggota inti Black Nostra telah sampai di hanggar tempat kedua helikopter diparkirkan. Jeofre dan Enrico segera menggotong Giuseppe ke dalam helikopter, sedangkan Riobard dan Alonzo memindahkan semua perlengkapan senjata ke dalam helikopter."Buka jasmu, Dante. Aku akan memeriksa lukamu," seru Camilio sambil membuka ikatan sapu tangannya di lengan Dante, lalu mengambil kotak P3K dan senter yang selalu tersedia di dalam setiap mobil.Saat masih di militer, Camilio sudah terlatih untuk mengobati luka secara darurat, baik itu luka tembak maupun luka tusukan dengan peralatan sederhana.Dante melepas jasnya dibantu oleh Pascoe dan tampak kemeja Dante yang berwarna putih, banyak noda darah di sekitar luka tembaknya pada lengan atas sebelah kanan.Dante duduk di atas kursi mobil van bagian tengah dekat pintu mobil dan Camilio berdiri di dekatnya.Camilio menarik sedikit kain lengan panjang Dante ke atas dan melalui lubang yang kena tembak itu Camilio memasukkan satu jariny