Beranda / Urban / Abang Ojek VS Ibu Polwan / Bab 92: Yang Bertemu Yang Menghindar

Share

Bab 92: Yang Bertemu Yang Menghindar

Penulis: Ayusqie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-30 23:57:50

Bab 92: Yang Bertemu Yang Menghindar

Tiba-tiba saja, ada yang menepuk bahunya dari belakang, plok! Disusul sebuah suara yang ringan dan juga girang.

“Heii..!”

Hekal terkejut. Serentak ia hentikan langkah dan serentak pula ia membalikkan badan. Ia semakin terkejut lagi saat menyadari bahwa yang menepuk bahunya tadi adalah..,

“Anjeli?” Sapa Hekal seakan tidak percaya. Ia sampai menarik kepalanya sedikit ke belakang.

“Hehehe..,” yang disapa tertawa pelan.

Gadis berjilbab dan berkacamata minus ini sedikit malu-malu berdiri di depan Hekal, yang ianya merupakan sepupu jauh sang teknisi Naikin ini. Di mana, hubungan kekerabatannya terlalu ‘mbulet’ untuk dipahami.

Yaitu, Anjeli adalah cucu dari adik ipar kakak kakek dari pihak ibu Hekal.

Dia adalah adalah orang yang menggunakan nama profil di facxbook sebagai Bidadari Di Balik Kaca. Ju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 93: Rentangkan Tangan

    Bab 93:Rentangkan Tangan Cuaca kota Bandar Baru cukup bersahabat pagi ini. Tidak mendung, tetapi juga tidak panas. Gerumbulan awan berbondong-bondong datang, seiring langkah sang bayu yang menggiringnya dari utara.Sementara matahari yang sinarnya pagi ini juga cukup lembut, bisa ditatap Aje hanya dengan menggunakan mata telanjang. Setelah beres memasukkan jaket miliknya dan milik Tiara ke dalam jok motor, ia pun kembali menaikkan putrinya ke atas gendongan.Tiara yang kini bergelayut di dada Aje, berceloteh riang, dan merasa sangat ‘excited’ dengan banyaknya orang-orang di kawasan CFD ini.Aje lalu berjalan tenang menuju ke alun-alun kota yang jaraknya tidak terlalu jauh. Bukan, bukan, alun-alun bukanlah tujuan utamanya. Ia hanya ingin ke satu pojok di taman kota yang letaknya persis berhadapan dengan alun-alun itu.Sebelum memasuki taman yang sangat luas itu, ia berencana akan mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 94: Gemu Famire

    Bab 94:Gemu Famire Hekal berdiri di sini, di tempat yang telah diperjanjikan bersama Ayumi. Menunggu si pujaan hati itu, Hekal menyandarkan punggungnya pada batang pohon kerai yang tumbuh di sisi depan pagar sebuah kantor instansi.Tangannya bersedekap, dan ia tak ambil peduli pada puluhan ibu-ibu centil tak jauh di depannya yang sedang merentangkan tangan untuk menyesuaikan barisan. Sama tidak pedulinya ia pada ribuan orang di alun-alun seluas lapangan bola ini dengan gerakan serupa.Sebentar kemudian ia mengarahkan pandangannya ke arah panggung nun jauh di depan sana. Samar-samar, mata sang jejaka ini melihat ada enam orang Polwan yang berdiri dalam satu formasi yang..,“Mau ngapain Polwan itu?” Tanya Hekal dalam hati.“Berbaris petantang-petenteng pula di situ kebanyakan gaya!”Hekal menyipitkan mata. Sinar matahari pagi yang menyilaukan dan menyorot tepat ke a

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 95: Remah-remah Kertas

    Bab 95:Remah-remah Kertas Begitu senam berakhir, Olive cepat undur diri ke belakang. Ia mendahului rekan-rekannya sesama Polwan, melakukan balik kanan bubar jalan.Ia melompat turun dari atas panggung, begitu saja dan tanpa menggunakan tangga. Rasa cemburu membuat dirinya tak sabar ingin segera meninggalkan area alun-alun.Sembari membawa hatinya yang hancur, Sang Duta Keselamatan Lalu Lintas ini berlari-lari kecil menuju sebuah komplek perkantoran, di mana sebelumnya tim Ditlantas membuat base camp di situ.Sampai di salah satu gedung, ia terus menyasar ke arah belakang, tepatnya menuju rest room. Oh, bukan, sama sekali bukan. Ia bukan sedang ingin berhajat, besar ataupun kecil. Ia hanya ingin menyembunyikan diri dan wajahnya dari pandangan orang-orang.Namun anehnya, wajah yang ingin ia sembunyikan malah sekarang ia pandangi pula lewat sebuah cermin besar yang ada di rest room ini. Ya, Olive

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 96: Balon Gas

    Bab 96:Balon Gas Bersamaan dengan berakhirnya lagu Gemu Famire dari alun-alun tadi, Aje pun sampai di dalam taman. Bersama Tiara di dalam tas gendongnya ia berjalan berputar-putar, mencari Anjeli.Ramainya orang di dalam taman ini membuat ia kesulitan mencari sosok wanita yang ia harap bisa menjadi pelabuhan yang berikut bagi cintanya itu.Beberapa saat Aje masih berjalan berputar-putar di dalam taman. Sembari berjalan itu, ia mengambil ponselnya dari saku celana, dan mencoba menelepon Anjeli lewat sebuah aplikasi.Tetapi, sayang. Mungkin akibat jaringan seluler yang sedang sibuk, panggilan Aje itu tidak terhubung. Sampai beberapa kali mengulang panggilan, tetap juga tidak terhubung.Sementara Tiara yang menempel di gendongan depan, tampak riang saja. Kali ini ia sedikit tak acuh pada keramaian orang-orang yang ada di sekelilingnya. Ia begitu asyik memandang ke atas, pada balon Hello Kitt

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 97: Ada Kecut-kecutnya

    Bab 97:Ada Kecut-kecutnya Hari sudah beranjak siang. Orang-orang sudah mulai berduyun pulang. Suasana alun-alun semakin sepi, menyisakan beberapa orang saja yang tengah sibuk membersihkan dan membereskan sisa acara senam massal tadi.Sementara itu, di dalam taman, Hekal duduk termangu di salah satu bangku. Rasa kecewa akibat penampikan dari Ayumi belum lama tadi, ditambah rasa cemburu karena Ayumi telah dimiliki oleh lelaki lain, membuat sang teknisi Naikin ini kehilangan semangat untuk melakukan apa-apa.Hekal terus saja melamun. Sampai lewat tengah hari, driver ojek part time ini tetap saja melamun. Ia berpikir, dan berkata-kata di dalam hati untuk menawarkan rasa pahit yang seakan tak mau pergi ini.“Alaah..! Cuma Ayumi!”“Siapa sih dia?”“Cuma seorang perempuan yang bekerja sebagai petugas administrasi di Naikin.”Hekal mengingat-ingat lagi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 98: Aku Yupi Padamu

    Bab 98:Aku Yupi Padamu Olive terkejut. Ia sama sekali tidak menyangka, bahwa Hekal benar-benar membelikannya sebungkus yupi! Bukan bungkus yang kecil, tetapi bungkus yang besar, satu kilo!“Nih, yupi, aku bawain untuk kamu,” kata Hekal, menyodorkan sebungkus yupi pada Olive, persis ketika sang Polwan ini sudah mempersilahkan Hekal masuk ke dalam rumahnya.“Ooo..! Jadi ini yang namanya yupi.” Batin Olive, sambil menerima pemberian Hekal dengan tangannya. Tanpa berkata apa-apa Olive lalu membuka bungkus yupi, mengambil beberapa butir sekaligus, untuk selanjutnya langsung ia emut dan ia kunyah-kunyah.Ternyata, yupi adalah sejenis permen atau gula-gula, dengan tekstur yang lunak lembut serupa jelly, dan permukaannya terdapat taburan gula. Dalam satu bungkus ini terdiri dari warna yang bermacam-macam. Tetapi semua rasanya sama saja. Yaitu, kenyal legit man

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 99: Yang Cemberut

    Bab 99:Yang Cemberut Beberapa saat kemudian, Olive masih saja mencari cara untuk mengusir Hekal. Sulit memang, berkata-kata menggunakan majas kepada orang yang sedang tidak peka.Hingga akhirnya, Olive pun sampai pada keputusannya akan berkata secara blak-blakan. Namun, mendadak saja terdengar suara salam dari ambang pintu.“Assalamu alaikum..,”Hekal dan Olive serentak menoleh.“Waalaikum salam,” jawab mereka pula berbarengan.Ternyata, yang mengucap salam dan lantas memasuki rumah barusan adalah ibunda Olive sendiri.Setelan yang dikenakan ibunda Olive sekarang berupa baju kurung, berwarna hijau muda dengan jilbab yang coraknya senada. Mungkin, ibu Olive ini baru saja pulang dari arisan RT, atau pengajian di mushola.Hekal yang memang telah mengenali pun sontak bangkit dari sofa. Sedikit grogi ia lantas menganggukkan kepalanya ramah, disambut pula

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 100: Doa Yang Cengeng

    Bab 100:Doa Yang Cengeng Pukul tiga sore, akhirnya Hekal pun pulang dari rumah Olive. Ia mengendarai motornya dengan perasaan seperti melayang di awang-awang.Untuk sebentar tadi, ia memang merasa terhibur dengan perbincangannya bersama ibu Olive dan juga Olive sendiri. Meskipun, sang Polwan itu menunjukkan gelagat seperti orang yang bisulnya mau pecah.Hekal memaklumi saja hal itu, dan ia masih punya banyak stok prasangka baik untuk Polwan yang kini telah menjadi sahabatnya itu.“Sahabat?” Tanya Hekal dalam hati.“Iya, sahabat, tidak kurang, tidak lebih.”“Lagipula, mana mungkin dia suka kepadaku. Apalagi jatuh cinta!”“Seandainya pun dia suka kepadaku, manalah mungkin aku berani memacari dia.”“Aku tembak dia dengan cinta, dia balas menembak aku dengan pistol. Dor! Aaaak..! Matilah aku!”Sesekali, Hekal ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08

Bab terbaru

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 303: Selendang Cinta

    Bab 303: Selendang Cinta “Saya terima nikah dan kawinnya Karin Jazmina Zachrie binti..,” Kalimat Aje terputus lagi! Bintinya, binti siapa? Aje lupa! Siapa tadi nama ayah kandung Karin? Siapa tadi namanya, ini, lelaki di hadapanku yang menggenggam tanganku ini! Mengapa lidah Aje menjadi kelu begini? Tiba-tiba saja hatinya bergetar dahsyat. Ia merasa tengah berada di dalam sebuah dimensi yang tak terdefinisi. Seakan-akan ia berada di suatu kegelapan, di mana sekarang tengah dipampangkan di depan matanya, seluruh kolase hidupnya yang bersambungan bak deretan potret. Dia yang dulu menikah dengan Diana., Dia yang dulu menjalani hidup nan bahagia.., Diana yang kemudian mengandung.., Diana yang dimasukkan ke ruang operasi…, Diana yang tak sadar dan terus pergi.., Darah Aje mendesir begitu derasnya. Bulu romanya pun serentak meremang. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Namun, tiba-tiba kegelapan yang menyungkupinya tadi menghilang. Digantikan suasana yang terang benderang, de

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 302: Riam Kanan Riam Kiri

    Bab 302: Riam Kanan Riam Kiri “Eeem, ini, Abang ada masalah, Kal.”“Masalah? Masalah apa, Bang?”“Jadi begini, besok malam, eee.., besok malam.., Abang mau.., ini, ckk, eee..,”“Mau apa?” Kejar Hekal.“Emmm, Abang mau melamar seseorang.”“Melamar?”“Iya.”“Siapa?”“Kamu pasti tahu orangnya.”“Mbak Karin?”“Iya.”“Tunggu, tunggu dulu, Bang.”“Kenapa?”“Aku bilang cie dulu ya.”“Silah..,” belum sampai ‘kan’, Hekal sudah,“Ciiieeeee..!”Nah, masalahnya adalah, Aje sudah tidak mempunyai orang tua lagi. Kerabat terdekat ayahnya yang dituakan justru tinggal di kota yang berbeda dan itu jauh.Aje bisa saja, dan ia berani melakukan itu, melamar Karin seorang diri. Akan tetapi, ia juga tidak bisa mengabaikan etika.Semestinya, untuk berbicara dengan orang tua Karin harus melalui perantara orang tua juga, dalam hal ini keluarga.“Abang sudah meminta tolong Pak Sali untuk menjadi perwakilan keluarga Abang. Tapi, dia tidak berani. Grogi, begitu katanya.”“Oh, begini saja, Bang. Aku ada ide.”“Ap

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 301: Bunda Untuk Tiara

    Bab 301:Bunda Untuk Tiara Aje mengendarai motornya dengan perasaan yang melambung. Seakan-akan ia baru saja menghirup gas helium, membuat dirinya dan juga motornya terasa amat ringan.Rasanya seperti mau terbang saja. Mungkin benar apa yang dikatakan pujangga lama dari antah berantah itu, bahwa bagi orang-orang yang sedang jatuh cinta, mereka tak butuh sayap!Seperti inikah dampak dari sesuatu yang dinamakan asmara itu?Apakah ini merupakan pengalaman yang paling baru bagi Aje?Tidak juga. Bersama almarhumah Diana dulu ia pernah merasakan gejolak yang seperti ini. Momen ketika dulu ia bertemu dengan almarhumah Diana pun kembali membayang di dalam benak Aje, seiring dengan perjalanannya bermotor kembali ke rumah.Di dalam bus metro, ya, di situlah ia dulu bertemu dengan Diana sewaktu masih tinggal di Jakarta. Cerita pun bergulir dari beberapa pertemuan hingga menjadi perkenalan.

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 300: Kamu Oke Aku Pun Oke

    Bab 300:Kamu Oke Aku Pun Oke “Ayim!”“Jazmin!”Tiba-tiba saja, bumi berhenti berputar, angin berhenti berhembus, bunga dan pepohonan tak bergerak, kupu-kupu diam mengambang.., semua yang ada di taman ini seakan terpasung pada waktu yang abadi.Pelan-pelan, Karin melirik ke arah Aje. Pelan-pelan juga Aje melirik ke arah Karin. Beberapa detik mereka berdua saling bersitatap, lalu serentak saling mengalihkan pandangan. Canggung, grogi, gugup, kikuk.Aje dan Karin telah tertangkap basah dengan kata-kata mereka sendiri, Saat ini Karin merasa bagai pencuri ayam yang terkurung di dalam kandang.Aje pun merasa bagai maling celana dalam yang dipergoki sang pemilik jemuran.“Naaah..!” Kata Olive menunjuk Hekal. “Sudah dengar Kakak kan? Gebetannya Mbak Karin itu cuma Ayim!”“Sudah dengar juga kamu kan?” Sahut Hekal pula. &ldq

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 299: Ayim & Jazmin

    Bab 299:Ayim & Jazmin Aje mengendarai motornya dengan kecepatan yang sedikit lebih dari biasanya. Ia tidak ingin Hekal terlalu lama menunggu, lalu membuat penerima paket pun ikut menunggu.Barang yang tidak biasa, dengan layanan yang tidak biasa pula. Butuh cepat, begitu kata Hekal tadi. Ongkosnya saja dua kali lipat dari yang semestinya.Sesekali Aje berhenti di lampu merah, atau di ruas jalan yang kebetulan sedang ada kemacetan. Ia barengi proses mengendara motornya itu dengan berpikir, tentang apa pun yang kebetulan melintas di dalam benaknya.Nah, tiba-tiba ia teringat lagi pada mimpinya beberapa waktu yang lalu. Tentang seorang wanita di bawah joglo yang ditunjukkan almarhumah Diana.Atau, bagaimana jika.., joglo dalam mimpinya itu memiliki pengertian yang tidak harfiah. Artinya bukan joglo dalam bentuk fisik, tapi joglo dalam bentuk yang.., heemm, Aje terus berpikir, terus melamun, se

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 298: Yang Bertengkar

    Bab 298:Yang Bertengkar Sepanjang perjalanannya menuju alun-alun ini, benak Karin terus diganggu dengan banyaknya pertanyaan. Ia tak habis pikir, masalah apa yang sedang dihadapi Olive itu hingga ia meminta bantuan pada dirinya.“Mudah-mudahan, Olive nanti bisa kuat dan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan Hekal,” harap Karin dalam hati.“Mudah-mudahan aku tidak perlu campur tangan.” Olive bilang di telepon tadi, dia bertengkar dengan Hekal suaminya itu. Pasal apakah? Apakah ini menyangkut fisik Olive yang tidak sempurna lagi dan Hekal yang kakinya juga cacat?“Sepertinya, tidak mungkin.” Bantah Karin pula.Sebab, dengan pandangannya sendiri ia bisa menilai ketulusan Hekal pada Olive dan begitu juga sebaliknya.Atau, ada rahasia lain?Misalnya, Olive frigid, dan Hekal impoxten hingga tak mampu menafkahi batin istrinya itu? Hemm,

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 296: Antara Tangisan dan Orderan

    Bab 296:Antara Tangisan dan Orderan Masih pukul sepuluh pagi, Karin ingin mengambil break dari pekerjaannya dengan keluar menuju kantin yang terletak di antara komplek perkantoran Ditreskrimum dan Ditlantas.Ia berharap segelas teh manis dengan campuran irisan lemon bisa menyegarkan pikirannya.Sejak kemarin ia diperintah oleh Kompol Corina untuk membaca-baca buku, artikel, atau jurnal yang membahas psikologi wanita.Ini terkait dengan sebuah kasus kekerasan dari sebuah Polres yang sekarang tengah mendapat supervisi dari komandannya itu.Karin membaca, membuat resume, dan menyunting semua hal yang perlu dari bacaannya itu, untuk selanjutnya nanti akan ia diskusikan bersama.Tak sampai dua menit kemudian Karin telah sampai di kantin dan segera memesan segelas teh lemon.Ia sengaja memilih duduk di meja yang paling pojok. Selain karena memang itu nalurinya sebagai petugas rese

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 296: Lumer

    Bab 296:Lumer “Aku tadi sudah ke Rowo Bening, Bang,” kata Hekal mulai buka percakapan.“Hem-hem? Ke tempat siapa?”“Tentu saja ke rumah Abang.”“Nah, Abang kan lagi mengojek.”“Itu dia yang aku lupa. Ya sudah, sekalian saja aku silaturrahmi ke rumah Kak Eda. Sekalian juga aku nengokin Tiara.”Aje tersenyum. Ia memindahkan jaket Ayo-Jek-nya dari meja ke kursi, supaya ia bisa melipat tangannya di meja itu. Cangkir kopinya ia geser juga sedikit.“Pantas saja aku pangling dengan Tiara ya, Bang.”“Kenapa?”“Tiara makin comel begitu, pipinya makin chubby, rambutnya pun makin panjang.”Aje tersenyum lagi.“Tiara rupanya sudah lupa dengan aku, Bang. Mau kugendong dia tak mau. Mau kucium apa lagi. Aku keluar dulu, beli es krim, barulah dia mau kugendong. Hahaha.

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 295: Duren Montong

    Bab 295:Duren Montong Sepanjang perjalanan pulang ini Aje sesekali tersenyum. Ia merasa geli ketika teringat keberhasilannya melakukan ‘prank’ kecil pada Karin di gazebo tadi.Begitu lucunya mungkin bagi sang Polwan itu. Sampai ia tertawa tergelak-gelak. Berhenti sebentar untuk bertanya jawab, lalu tertawa dan tergelak-gelak lagi.Karin bahkan sampai bangkit dari posisi duduknya dan mencubiti bahu Aje.Memori di gazebo belum lama tadi ia padan-padankan dengan memorinya yang dulu bersama almarhumah Diana.Prank pura-pura tertidur akibat terkena hipnotis sendiri, dulu juga pernah ia lakukan pada istrinya itu.Betapa senang dan gembiranya Diana ketika itu. Ia tertawa begitu lepas, dan menggeram-gerami dirinya dengan pukulan bantal guling.Aje lalu menangkap bantal guling, menarik tangan Diana pula, lalu segera menyambar bibir Diana yang merona itu dengan ciuma

DMCA.com Protection Status