Home / Urban / Abang Ojek VS Ibu Polwan / Bab 271: Drama Tahi Lalat

Share

Bab 271: Drama Tahi Lalat

Author: Ayusqie
last update Huling Na-update: 2023-12-25 23:22:52

Bab 271: Drama Tahi Lalat

“Saya sudah melihatnya dari mata kamu.., kamu masih mencintai Olive!”

Kata-kata wanita keriting berkacamata tadi menggema di dalam hati Hekal. Gaungnya tetap tinggal di situ hingga beberapa saat, membuat Hekal terpaku dalam duduknya yang gelisah.

Ketika Hekal sadar pada sesuatu, cepat ia menoleh, mencari sosok wanita rambut keriting tadi. Ia sampai berdiri di atas bangku taman, dengan kepala mendongak-dongak dan matanya menghilir-mudiki seluruh area taman. 

Aneh, pikir Hekal.

Sama dengan kedatangannya yang tak terduga, kepergian wanita keriting itu juga sangat misterius. Seperti lenyap begitu saja seakan ditelan bumi.

Seiring dengan Hekal yang kembali duduk di bangku taman ini, sebuah tanda tanya besar pun menghinggapi kepalanya. Tanda tanya yang beranak pinak.

“Siapa wanita berambut keriting itu?”

“Sahabatnya Oliv

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
dua dua nya jaga gengsi, ngga mau ngomong duluan, sepertinya kak edda perlu turun tangan ni xixixi
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 272: Menyiram Bunga

    Bab 272:Menyiram Bunga Sore berikutnya..,Di tempat yang berbeda..,Olive berjalan tertatih-tatih dengan bantuan kruk, juga dengan alat penyangga yang terpasang di kakinya. Ia ingin menuju ke halaman samping, mengisi waktunya di sore ini dengan menyiram bunga.Ini adalah satu dari beberapa kegiatan Olive dalam mengisi waktu luang di masa penyembuhannya ini. Selain memasak, menyiram bunga juga termasuk aktifitas yang pada akhirnya ia gemari.Belakangan ia juga baru sadar, bahwa aglaonema milik sang ibu di deretan pojok teras samping ini, rupanya berharga mahal. Bahkan dihargai pertiap daunnya oleh sang penjual.Ada juga beberapa koleksi caladium, berjejer beraturan dengan kompilasi sanseivera. Nama yang terakhir, sanseivera, betapa pun unik corak daunnya meruncing dan menjulang ke atas, tapi namanya sangat aneh di dalam bahasa Indonesia. Yaitu, lidah mertua.Kalau begitu, apakah ad

    Huling Na-update : 2023-12-26
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 273: Romansa Pahit Tepian Inderapura

    Bab 273:Romansa Pahit Tepian InderapuraHekal mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Beberapa kendaraan yang lajunya lebih kencang, melintas di sisi kanannya. Kali ini angin bertiup dari arah utara.Sementara matahari yang mulai redupkan sinarnya tampak bertengger di kaki langit barat yang masih cerah nan menyilaukan.Tak berapa lama kemudian, Hekal menghentikan motornya persis di tepi sebuah jalan kecil, lalu memarkirkannya secara serong.Ruas jalan tempat ia berhenti ini, memanjang dari timur ke barat, sejajar dengan garis tepi sungai Inderapura yang berair kecoklatan.Meskipun sungai Inderapura ini tidak terlalu cantik secara visual, namun sudah lebih dari cukup untuk memberi sedikit relaksasi bagi para warga kota Bandar Baru.Karena, di sepanjang bibir sungai ini, terdapat kafe-kafe jongkok yang menghadirkan view yang cukup melegakan mata, yaitu hamparan sungai yang melebar dan

    Huling Na-update : 2023-12-26
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 274: Misteri Tuhan

    Bab 274:Misteri Tuhan Senja mulai turun dengan perlahan. Sulur-sulur terakhir dari sinar matahari masih menjangkau tepian sungai Inderapura. Satu bersit cahayanya yang jingga dan lemah, menggores wajah Ayumi dan juga wajah Hekal.Keduanya terdiam, seakan tengah meresapi satu hal yang pahit, di mana kini mereka berdua sedang merasakannya.“Hidup ini lucu ya, Kal..?” Kata Ayumi pelan, seraya menghapus air mata yang tadi sempat menitik di kedua ujung matanya.Hekal tak menyahut, hanya menghirup nafas dalam. Sebatang rokok yang tadi ia sulut, sekarang ia hisap lagi dan mengembuskan asapnya menjauhi wajah Ayumi.“Kamu tahu, Kal.., seberapa sukanya aku dulu ke kamu? Kamu tahu kan, secara diam-diam aku dulu mencoba mendekati kamu? Waktu aku menempel sepuluh koyo cabe di badan kamu? Kamu ingat itu, kan?”“Entah kamu yang tidak peka, entah kamu yang meman

    Huling Na-update : 2023-12-27
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 275: Upacara HUT Bhayangkara

    Bab 275:Upacara HUT Bhayangkara KEESOKANN HARINYA..,Masih cukup pagi. Waktu belum lagi menunjukkan pukul tujuh, ketika ada dua mobil berjenis sedan berhenti tepat di depan rumah Olive.Mobil pertama, adalah mobil Patwal—Patroli dan Pengawalan—yang dikendarai oleh dua orang polisi pria. Sementara mobil kedua, dikendarai oleh Briptu Jehan, sang Duta Lalu Lintas.Briptu Jehan mengenakan seragam PDU—Pakaian Dinas Upacara—kepolisian, lengkap dengan tanda pangkat dan segala atributnya. Termasuk, sebuah topi pet yang juga semakin mempergagah dirinya yang memang cantik ini.Briptu Jehan turun dari mobilnya, tepat ketika ibunda Olive membuka tirai di jendela depan.“Tunggu sebentar ya,” pesan Jehan pada dua rekannya di mobil Patwal.“Oke,” sahut salah satunya.Briptu Jehan berjalan melintasi pagar rumah Olive yang memang

    Huling Na-update : 2023-12-28
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 276: Sang Srikandi

    Bab 276:Sang Srikandi Tapi, tanda pangkat yang ada di baki itu.., ada empat!Apakah ada yang salah di sini??Untuk beberapa saat Bapak Kapolda itu terus mencermati surat keputusan yang ada di tangannya. Ia sampai membolak-balik lembaran surat dan juga map seperti ada yang ia cari.Jenderal bintang dua itu kemudian menoleh kanan kiri. Pandangannya mendadak berhenti pada seorang ajudan yang berdiri persis di belakangnya.Menggunakan isyarat tangan Bapak Kapolda memanggil sang ajudan. Sang ajudan pun sigap menghampiri.Keduanya segera terlibat satu perbincangan serius dengan suara yang berbisik-bisik. Sepertinya, memang benar, ada yang salah di sini, dan Bapak Kapolda itu ingin memastikan bahwa tidak ada satu hal pun yang luput pada upacara ini.Selang beberapa detik setelah itu, dari arah belakang podium, ada seorang perwira muda yang berlari-lari kecil bersama seorang p

    Huling Na-update : 2023-12-28
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 277: Kue Hoki

    Bab 277:Kue Hoki Upacara HUT Bhayangkara sudah berakhir. Selanjutnya, acara di Mapolda ini berlangsung dalam suasana yang non formal.Beberapa kue ulang tahun yang tadi sudah dipotong secara simbolis oleh Bapak Kapolda, dibawa oleh perwakilan direktorat menuju kantornya masing-masing.Sampai di kantor direktorat, kue bolu berbentuk bulat besar itu akan dipotong lagi dalam ukuran kecil-kecil, dan dibagikan kepada seluruh personel.Konteksnya, dibagi. Kenyataanya, jadi rebutan. Maka riuhlah seluruh personel di masing-masing kantor direktoratnya itu.Memperebutkan kue dari yang sebelumnya berukuran besar, dipotong dan diletakkan dalam piring kecil, dicuil lagi sana-sini hingga yang terakhir atau yang terlambat, hanya mendapat sisa dari lapisan krimernya saja.Agaknya sudah menjadi kepercayaan di kalangan polisi kita ini, bahwa memakan kue ulang tahun, bisa mendatangkan keberuntungan di dala

    Huling Na-update : 2023-12-29
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 278: Si Anak Kijang

    Bab 278:Si Anak Kijang “Kok, ke sini, Mbak?” Tanya Olive, merasa heran pada Karin yang tiba-tiba menghentikan mobilnya di depan taman kota.“Iya, ke sini,” sahut Karin sedikit tak acuh.Srikandi senior ini menarik tuas rem tangan mobilnya. Ia kemudian melepaskan topi, juga membuka jas seragam PDU-nya. Menyisakan kemeja dengan dasi yang simpulnya telah ia kendurkan. “Tidak jadi ke Harapan Asih?” Kejar Olive seraya menoleh.“Hehe.., maaf ya, Liv. Yang itu tadi bohongan.”“Hemmhh..,” Olive melepaskan nafas. Ia masih tidak tahu untuk tujuan apa sebenarnya Karin memainkan drama di perkantoran Ditlantas tadi.“Jadi, jadwal dengan dokter ortopedi juga, itu bohongan?”“Iya,” jawab Karin yang kini sibuk menolah-noleh, menajamkan pandangannya menuju bagian dalam taman kota yang asri dan s

    Huling Na-update : 2023-12-30
  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 279: Menanti Pertemuan

    Bab 279: Menanti PertemuanSetelah berjalan menjauhi Olive, dan setelah yakin Olive itu tidak akan mengikuti dengan pandangannya, Karin lalu berbelok cepat ke arah kanan.Ia segera bersembunyi dengan cara merapatkan punggungnya di sebuah batang pohon. Lalu dengan sangat hati-hati ia mengeluarkan sedikit kepalanya untuk melakukan pengintaian.Dari posisinya sekarang, ia bisa melihat si Anak Kijang, alias Hekal itu, juga Putri Menjangan alias Olive, di mana keduanya tetap duduk di bangkunya dan tampak sibuk dengan kembara pikirannya masing-masing.“Aku harus mendekat sedikit lagi,” batin Karin. Ia kemudian keluar dari balik pohon, berjalan sembari membungkuk-bungkuk dan berjingkat-jingkat dengan kedua matanya yang nyalang. Dasinya yang kendur berjuntai-juntai di bawah lehernya.Dengan sangat hati-hati ia terus berjalan mengendap-endap di antara barisan tanaman bunga. Hingga tak lama kemud

    Huling Na-update : 2023-12-30

Pinakabagong kabanata

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 303: Selendang Cinta

    Bab 303: Selendang Cinta “Saya terima nikah dan kawinnya Karin Jazmina Zachrie binti..,” Kalimat Aje terputus lagi! Bintinya, binti siapa? Aje lupa! Siapa tadi nama ayah kandung Karin? Siapa tadi namanya, ini, lelaki di hadapanku yang menggenggam tanganku ini! Mengapa lidah Aje menjadi kelu begini? Tiba-tiba saja hatinya bergetar dahsyat. Ia merasa tengah berada di dalam sebuah dimensi yang tak terdefinisi. Seakan-akan ia berada di suatu kegelapan, di mana sekarang tengah dipampangkan di depan matanya, seluruh kolase hidupnya yang bersambungan bak deretan potret. Dia yang dulu menikah dengan Diana., Dia yang dulu menjalani hidup nan bahagia.., Diana yang kemudian mengandung.., Diana yang dimasukkan ke ruang operasi…, Diana yang tak sadar dan terus pergi.., Darah Aje mendesir begitu derasnya. Bulu romanya pun serentak meremang. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Namun, tiba-tiba kegelapan yang menyungkupinya tadi menghilang. Digantikan suasana yang terang benderang, de

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 302: Riam Kanan Riam Kiri

    Bab 302: Riam Kanan Riam Kiri “Eeem, ini, Abang ada masalah, Kal.”“Masalah? Masalah apa, Bang?”“Jadi begini, besok malam, eee.., besok malam.., Abang mau.., ini, ckk, eee..,”“Mau apa?” Kejar Hekal.“Emmm, Abang mau melamar seseorang.”“Melamar?”“Iya.”“Siapa?”“Kamu pasti tahu orangnya.”“Mbak Karin?”“Iya.”“Tunggu, tunggu dulu, Bang.”“Kenapa?”“Aku bilang cie dulu ya.”“Silah..,” belum sampai ‘kan’, Hekal sudah,“Ciiieeeee..!”Nah, masalahnya adalah, Aje sudah tidak mempunyai orang tua lagi. Kerabat terdekat ayahnya yang dituakan justru tinggal di kota yang berbeda dan itu jauh.Aje bisa saja, dan ia berani melakukan itu, melamar Karin seorang diri. Akan tetapi, ia juga tidak bisa mengabaikan etika.Semestinya, untuk berbicara dengan orang tua Karin harus melalui perantara orang tua juga, dalam hal ini keluarga.“Abang sudah meminta tolong Pak Sali untuk menjadi perwakilan keluarga Abang. Tapi, dia tidak berani. Grogi, begitu katanya.”“Oh, begini saja, Bang. Aku ada ide.”“Ap

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 301: Bunda Untuk Tiara

    Bab 301:Bunda Untuk Tiara Aje mengendarai motornya dengan perasaan yang melambung. Seakan-akan ia baru saja menghirup gas helium, membuat dirinya dan juga motornya terasa amat ringan.Rasanya seperti mau terbang saja. Mungkin benar apa yang dikatakan pujangga lama dari antah berantah itu, bahwa bagi orang-orang yang sedang jatuh cinta, mereka tak butuh sayap!Seperti inikah dampak dari sesuatu yang dinamakan asmara itu?Apakah ini merupakan pengalaman yang paling baru bagi Aje?Tidak juga. Bersama almarhumah Diana dulu ia pernah merasakan gejolak yang seperti ini. Momen ketika dulu ia bertemu dengan almarhumah Diana pun kembali membayang di dalam benak Aje, seiring dengan perjalanannya bermotor kembali ke rumah.Di dalam bus metro, ya, di situlah ia dulu bertemu dengan Diana sewaktu masih tinggal di Jakarta. Cerita pun bergulir dari beberapa pertemuan hingga menjadi perkenalan.

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 300: Kamu Oke Aku Pun Oke

    Bab 300:Kamu Oke Aku Pun Oke “Ayim!”“Jazmin!”Tiba-tiba saja, bumi berhenti berputar, angin berhenti berhembus, bunga dan pepohonan tak bergerak, kupu-kupu diam mengambang.., semua yang ada di taman ini seakan terpasung pada waktu yang abadi.Pelan-pelan, Karin melirik ke arah Aje. Pelan-pelan juga Aje melirik ke arah Karin. Beberapa detik mereka berdua saling bersitatap, lalu serentak saling mengalihkan pandangan. Canggung, grogi, gugup, kikuk.Aje dan Karin telah tertangkap basah dengan kata-kata mereka sendiri, Saat ini Karin merasa bagai pencuri ayam yang terkurung di dalam kandang.Aje pun merasa bagai maling celana dalam yang dipergoki sang pemilik jemuran.“Naaah..!” Kata Olive menunjuk Hekal. “Sudah dengar Kakak kan? Gebetannya Mbak Karin itu cuma Ayim!”“Sudah dengar juga kamu kan?” Sahut Hekal pula. &ldq

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 299: Ayim & Jazmin

    Bab 299:Ayim & Jazmin Aje mengendarai motornya dengan kecepatan yang sedikit lebih dari biasanya. Ia tidak ingin Hekal terlalu lama menunggu, lalu membuat penerima paket pun ikut menunggu.Barang yang tidak biasa, dengan layanan yang tidak biasa pula. Butuh cepat, begitu kata Hekal tadi. Ongkosnya saja dua kali lipat dari yang semestinya.Sesekali Aje berhenti di lampu merah, atau di ruas jalan yang kebetulan sedang ada kemacetan. Ia barengi proses mengendara motornya itu dengan berpikir, tentang apa pun yang kebetulan melintas di dalam benaknya.Nah, tiba-tiba ia teringat lagi pada mimpinya beberapa waktu yang lalu. Tentang seorang wanita di bawah joglo yang ditunjukkan almarhumah Diana.Atau, bagaimana jika.., joglo dalam mimpinya itu memiliki pengertian yang tidak harfiah. Artinya bukan joglo dalam bentuk fisik, tapi joglo dalam bentuk yang.., heemm, Aje terus berpikir, terus melamun, se

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 298: Yang Bertengkar

    Bab 298:Yang Bertengkar Sepanjang perjalanannya menuju alun-alun ini, benak Karin terus diganggu dengan banyaknya pertanyaan. Ia tak habis pikir, masalah apa yang sedang dihadapi Olive itu hingga ia meminta bantuan pada dirinya.“Mudah-mudahan, Olive nanti bisa kuat dan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan Hekal,” harap Karin dalam hati.“Mudah-mudahan aku tidak perlu campur tangan.” Olive bilang di telepon tadi, dia bertengkar dengan Hekal suaminya itu. Pasal apakah? Apakah ini menyangkut fisik Olive yang tidak sempurna lagi dan Hekal yang kakinya juga cacat?“Sepertinya, tidak mungkin.” Bantah Karin pula.Sebab, dengan pandangannya sendiri ia bisa menilai ketulusan Hekal pada Olive dan begitu juga sebaliknya.Atau, ada rahasia lain?Misalnya, Olive frigid, dan Hekal impoxten hingga tak mampu menafkahi batin istrinya itu? Hemm,

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 296: Antara Tangisan dan Orderan

    Bab 296:Antara Tangisan dan Orderan Masih pukul sepuluh pagi, Karin ingin mengambil break dari pekerjaannya dengan keluar menuju kantin yang terletak di antara komplek perkantoran Ditreskrimum dan Ditlantas.Ia berharap segelas teh manis dengan campuran irisan lemon bisa menyegarkan pikirannya.Sejak kemarin ia diperintah oleh Kompol Corina untuk membaca-baca buku, artikel, atau jurnal yang membahas psikologi wanita.Ini terkait dengan sebuah kasus kekerasan dari sebuah Polres yang sekarang tengah mendapat supervisi dari komandannya itu.Karin membaca, membuat resume, dan menyunting semua hal yang perlu dari bacaannya itu, untuk selanjutnya nanti akan ia diskusikan bersama.Tak sampai dua menit kemudian Karin telah sampai di kantin dan segera memesan segelas teh lemon.Ia sengaja memilih duduk di meja yang paling pojok. Selain karena memang itu nalurinya sebagai petugas rese

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 296: Lumer

    Bab 296:Lumer “Aku tadi sudah ke Rowo Bening, Bang,” kata Hekal mulai buka percakapan.“Hem-hem? Ke tempat siapa?”“Tentu saja ke rumah Abang.”“Nah, Abang kan lagi mengojek.”“Itu dia yang aku lupa. Ya sudah, sekalian saja aku silaturrahmi ke rumah Kak Eda. Sekalian juga aku nengokin Tiara.”Aje tersenyum. Ia memindahkan jaket Ayo-Jek-nya dari meja ke kursi, supaya ia bisa melipat tangannya di meja itu. Cangkir kopinya ia geser juga sedikit.“Pantas saja aku pangling dengan Tiara ya, Bang.”“Kenapa?”“Tiara makin comel begitu, pipinya makin chubby, rambutnya pun makin panjang.”Aje tersenyum lagi.“Tiara rupanya sudah lupa dengan aku, Bang. Mau kugendong dia tak mau. Mau kucium apa lagi. Aku keluar dulu, beli es krim, barulah dia mau kugendong. Hahaha.

  • Abang Ojek VS Ibu Polwan   Bab 295: Duren Montong

    Bab 295:Duren Montong Sepanjang perjalanan pulang ini Aje sesekali tersenyum. Ia merasa geli ketika teringat keberhasilannya melakukan ‘prank’ kecil pada Karin di gazebo tadi.Begitu lucunya mungkin bagi sang Polwan itu. Sampai ia tertawa tergelak-gelak. Berhenti sebentar untuk bertanya jawab, lalu tertawa dan tergelak-gelak lagi.Karin bahkan sampai bangkit dari posisi duduknya dan mencubiti bahu Aje.Memori di gazebo belum lama tadi ia padan-padankan dengan memorinya yang dulu bersama almarhumah Diana.Prank pura-pura tertidur akibat terkena hipnotis sendiri, dulu juga pernah ia lakukan pada istrinya itu.Betapa senang dan gembiranya Diana ketika itu. Ia tertawa begitu lepas, dan menggeram-gerami dirinya dengan pukulan bantal guling.Aje lalu menangkap bantal guling, menarik tangan Diana pula, lalu segera menyambar bibir Diana yang merona itu dengan ciuma

DMCA.com Protection Status