Akhirnya semua mata menuju ke atas. Di antara Gedung-gedung setinggi lima enam lantai itu, melayang turun dua sosok berjubah merah. Keduanya langsung meluncur terjun ke bawah tanpa keraguan, tanpa bantuan apapun juga. Seolah mereka bisa terbang dan mengendalikan gravitasi dengan baik. Hingga akhirnya keduanya amendsrat mulus di tanah, nyaris tanpa suara sedikitpun!Semua yang ada di sana secara refleks langsung bergerak mundur. Mereka nampak terkejut sekaligus takjub dengan kehadiran dua sosok misterius tidak di kenal, yang datang dengan cara luar biasa, terjun dari atas gedung dan menginjak tanah tanpa kesulitan sama sekali. Ditambah dengan hawa Aura Intimidasi dan Tenaga Dalam yang terasa menekan kuat, membuat semuanya menjadi gentar. Dua sosok itu terlihat sangat kontras. Yang satu tinggi besar, hampir mencapai tiga meter, sementara satu lagi berperawakan kecil seperti layaknya seorang anak belasan tahun. Keduanya tidak memperlihatkan wajah, dikarenakan jubah yang bersatu dengan t
Beberapa hari sebelumnya. Penthouse Roman Archilles, Ontario, Canada. "Kamu tahu, ini mungkin akan terdengar aneh dan sedikit berada di luar nalar. Kamu akan memasuki Akademi Besar yang tidak pernah kamu ketahui sebelumnya. Bahkan sebagian besar orang-orang awam di Dunia ini tidak mengetahui sama sekali, bahwa ada sebuah Kampus Akademi yang berisikan orang-orang hebat dan luar biasa, yang kamu tidak pernah tahu sebelumnya. Dan disanalah kamu akan menghabiskan waktu sekitar tiga-empat tahun lamanya untuk mencoba belajar menimba ilmu, wawasan, mengasah kecakapan, meng-up grade kemampuan, dan menambah pengalaman yang menurutku sangat luar biasa!" ujian Roman Archilles di balik meja kerjanya. Raut mukanya terlihat lebih cerah dan familiar. Seulas senyum terhias di bibirnya. Roman Archilles, sang Taipan. Dia sekarang tidak bisa lagi bersikap tegas, apa lagi kasar dan arogan kepada Langit. Sang Taipan ini telah mengetahui dengan pasti posisinya saat ini ketika di depan Langit. Roman
"Siapa kalian? Berani sekali kalian menghalangi jalan kami!" Neil berkata dengan keras. Tiga orang berjubah hitam tiba-tiba saja sudah berada di depan mereka. Entah dari mana datangnya, yang jelas kehadiran mereka membawa suasana malam itu tiba-tiba saja berubah menjadi hangat dan berasap!"Tu... Tuan, sebaiknya berhati-hati. Aku rasa mereka. bukan orang-orang....""Diamlah, kamu mundur sana! Sehebat apapun mereka, hanya orang tolol saja yang berani menghalangi jalan seorang Royall Knight!" perintah Neil. Marcella menurutinya. Dia segera mundur ke belakang. "Seperti biasa, Royal Knight memang terkenal dengan kesombongannya. Vetra, apa kita habisi mereka di sni, agar Tuan Muda kita bisa masuk dengan aman?" ujar seseorang di samping kiri. "Tentu saja! Tidak masalah mereka mau melawan atau kabur! Orang-orang menyebalkan seperti mereka memang harus di beri pelajaran!" jawab di samping kanan. "Vetra, Stroll, jangan gegabah! Mereka adalah orang-orang terpilih dari Royal Knight. Lihatlah
Bangunan besar menyerupai Istana megah berukuran hampir lima ribu meter persegi itu nampak berdiri dengan kokoh dan angkuh, seperti Istana Kerajaan yang di penuhi dengan pernak-pernik lampu gemerlap berbagai warna yang berkilauan di setiap sudutnya. Halaman Istana yang luasnya hampir sama dengan ukuran istana tersebut, terlihat di bagi menjadi dua bagian. Di sebelah barat di fungsikan sebagai area parkir, yang di penuhi dengan ratusan Mobil mewah dan Super Car kelas Satu dari berbagai warna dan Merek. Berjajar dengan rapi seolah sedang ada Pameran besar mobil-mobil mewah. Di Lapangan sebelah Timur, ribuan manusia terlihat tengah berpesta-pora, menikmati alunan musik Cadas dengan beat tinggi dari sebuah Band Papan Atas Dunia yang tengah bersemangat menghibur mereka melantunkan lagu-lagu hit-nya, yang hampir di kenali oleh seluruh pengunjung yang sama-sama ikut bernyanyi, berteriak, berjingkrak, melompat, menggerakkan seluruh badannya hingga banjir keringat. Sementara di aula Utama,
"Si Sialan ini benar-benar bikin kesal, coba saja kalau bukan di Pestanya, aku pasti sudah membungkam mulutnya yang besar itu!" Neil berbisik lirih pada saudaranya. "Kita tidak diperkenankan untuk menghujat dia, kak. Nanti bisa-bisa kita di ciduk oleh para pengawalnya!" jawab Chen sambil melihat kanan kiri. "Mereka berani menciduk ku? Aku hancurkan tempat ini!" "Neil, jaga bicaramu! Sejak kapan mulutmu jadi besar seperti itu? Tugas kita di sini bukanlah untuk membuat onar! Kita diperintahkan oleh Organisasi untuk belajar dan bisa masuk ke Akademi. Jadi jaga bicaramu!" Hazel memperingatkan dengan tegas. "Apa yang harus kita takutkan kak? Bahkan semua orang yang ada di sini, bisa ku hadapi semuanya! Aku tidak pernah takut apapun untuk saat ini!""Jangan sombong, Neil! Jagalah attitudes kamu, dengan baik. Karena kamu sedang membawa nama Royal Knight! Jangan sampai organisasi menghukummu karena tindakan bodohmu ini!" "Hmm, baiklah kak. Tapi terus terang saja, aku muak berada di sini.
Beberapa saat sebelumnya. "Apa kamu menikmatinya?" tanya seorang gadis cantik bergaun biru, dengan sobekan di beberapa bagian. Namun itu tidak mengurangi kecantikannya. Dia adalah Marcella. Sementara di sampingnya, seorang pemuda tinggi besar, dengan wajah keras, berambut panjang sebahu yang diikat rapi ke belakang, hanya duduk diam tidak menjawab. Sebuah garis luka membentang dari dahi sebelah kiri hingga ke bibirnya, terlihat mengerikan. "Aku mengucapkan terima kasih karena kamu sudah menolongku dan. bersedia menjadi temanku," ujar Marcella sambil duduk di sampingnya. "Hmm, tidak masalah," Bullock menjawab pendek. Wajahnya nampak memerah. Dia merasakan hatinya sangat berbeda kali ini. Dia merasa nyaman dan hangat berada di samping gadis ini."Apa kamu lapar? Aku akan mengambilkan makanan untukmu," Marcella beranjak. "Tidak perlu, .. Ka.. Kamu...Tetaplah di sini," Bullock menjawab dengan gugup. "Oh, kalau minum? Ayolah, aku yakin kamu pasti haus,""Baiklah, jika kamu memaksa..
"Dia adalah Rhodes, Kepala Pengawal William Burgez, Sang Beruang Liar dari Barat. Kekuatannya sudah tidak di ragukan lagi, dia adalah orang yang sangat di takuti di Kota Dark Hole ini!""Iya, dia adalah mantan Komandan Pasukan Khusus yang berhasil menjadi Kepala Pengawal di Istana ini. Tapi sifatnya sangat jelek sekali, dia adalah seorang pemarah, sombong dan sering menyiksa orang seenaknya!""Sudah, jangan keras-keras! Nanti kita bisa mati konyol!" Semua mata memandang ke arah sosok yang saat ini sedang do bicarakan. Rhodes Sang Beruang Liar! "Kamu jangan pernah meremehkan Bullock, Chen! Perlu seratus orang lebih untuk bisa menjatuhkan dia, itupun dengan kekuatan di atas rata-rata manusia biasa! Jadi jangan pernah berfikir negatif dan pesimis dengan dia!" Neil mengingatkan penuh keyakinan. "Aku hanya mencoba merasakan dengan visiku saja, kak...""Aku tidak meragukan visi-mu, tapi aku juga tidak akan pernah meragukan Bullock!""Ba...Baiklah, lalu kita harus bagaimana sekarang kak?"
Hazel mau tidak mau harus melakukannya. Mereka harus siap bentrok dan bertarung dengan para Pengawall William Burgez dengan satu alasan. Mengikuti keinginan gila dari Neil, adiknya sendiri! "Haha, akhirnya aku bisa juga mendapat kesempatan menghajar bokongnya!" Neil langsung menerjang sang Komandan Rhodes. "Kakak Neil! Tunggu dulu!" Chen berusaha mencegah. Tapi jelas tidak bisa, kecepatan dan Ilmu meringankan tubuh Neil bukanlah tabdingannya! "Dengarkan aku, Chen! Jika kita tertangkap, jangan sampai satu kalipun kamu bilang bahwa kita dari Royal Knight! Karena ini akan memalukan!" Hazel memberi tahu. Chen mengangguk kuat. "Tapi, apa kita bisa kalah kak? Lihatlah, Kakak Neil sangat menikmati melawan Komandan Besar itu! Dia seperti mempermainkan nya!" Chen melihat ke depan. Neil langsung menyarangkan tiga tendangan sekaligus, ditambah dengan beberapa tinju kepada Kepala Komaandan Rhides, cukup membuatnya kerepotan hingga harus mundur beberapa langkah dengan serangan cepat dan bertu
Beberapa hari kemudian, Andromeda sang Mentor mengumumkan bahwa salah satu Ketua Perwakilan Kadet telah meninggal Dunia, saat menjalani masa hukumannya.Dan Prosesi pemakaman sengaja sudah dilakukan satu hari sebelumnya. Semua itu dilakukan karena untuk menghindari gejolak dan opini negatif bahwa kadet baru tersebut telah meninggal dengan cara yang mengenaskan.Ya, Langit, salah satu Kadet berbakat telah pergi untuk selamanya. Sebagian besar para Kadet sontak merasa terkejjut dengan berita duka cita dan sangat mendadak tersebut. Sebagian dari mereka merasa tidak percaya mendengarnya dan memganggapnya Hoax. Karena mereka telah rahu siapa Langit. Bagiamana Kehebatan dan Sepak Terjangnya. Sebagian lagi ada yang merasa acuh tak acuh bahkan senang dengan kepergiannya. Sebagaian lagi yang memang tidak mengenal sosok Langit, mereka menanggapinya secara datar dan tidak merasa terbebani sama sekali. "Tuan Langit, aku tidak menyangka sama sekali ... Hiks...Hiks...!" Zulaikha tidak kuasa mena
Andromeda memeriksa dengan teliti isi Penjara bercahaya suram tersebut. Ruang batu berukuran lima kali lima meter. Bak seorang Detektif, dia menyusuri setiap sudut dari ruang batu tersebut, lalu kembali sudut tengah, dimana bekas genangan darah dan seepihan daging serta tulang ynag nampak tercerai berai dan saling berceceran, mengeluarkan bau amis kemana-mana. Dia tidak menduga sama sekali, bahwa Kadet baru itu tiba-tiba saja mati dengan tubuh hancur dan luluh lantak tidak berbentuk, tanpa alasan yang jelas sama sekali. Dan yang paling penting, kenapa dia harus meninggal secara mengenaskan seperti itu? Apakah dia punya musuh di sini? Siapa manusianya yang telah tega melakukan hal tidak beradab dan mengerikan semacam itu? Bukankah kesalahan kadet ini tidaklah fatal? Kesalahan? Ya, Kadet ini memang telah melakukan sebuah kesalahan karena berani menginterupsi seorang paling berpengaruh di Akademi. Namun apakah hukuman ini setimpal untuk dosa yang sudah dia perbuat? Untuk sekedar di hu
"Hei bangunlah! Kamu belum mati kan?" seseorang berteriak sambil menyiramkan air dingin ke kepalanya. Langit mendadak sontak terbangun dan menemukan dirinya basah kuyup. Namun keadaannya saat ini agak lebih baik. Dia tidak telentang di lantai batu, melainkan sudah berada dalam posisi berdiri, walau posisi kedua tangan dan kdkinya masih terbelenggu oleh besi hitam yang sangat kuat!"Makanlah, kamu sudah empat hari pingsan, aku fikir kamu sudah mati!" ujar seorang penjaga muda beekumis tipis sambil mengantarkan makanan seadanya ke hadapan Langit. "Empat hari? Pantas saja tubuhku terasa lemah dan berat untuk di gerakan! Tunggu, bukankah kemarin aku sempat tersadar dan bicara dengan seseorang? Siapa namanya? Oh, aku menyebutnya Tuan Tanpa Wujud? Lalu, apakah aku pingsan lagi setelah itu?" batin Langit. Matanya kembali mengamati sekitar, ruang tahanan dari batu Hitam dan Jeruji besi besar yang berfungsi juga sebagai sebuah pintu, dimana sang Penjaga itu berada."Ketahuilah, jika itu orang
Langit merasakan remang-remang di sekelilingnya. Dia berusaha membuka matanya dengan baik. Kerlap-kerlip Bintang berwarna putih bertebaran di sekitarnya. Menghiasi kepalanya. Beberapa kali dia mengedipkan matanya, dan sudah berkali-kali pula Bintang itu mengitari kepalanya. Seolah berputar dan bermain-main di otaknya. Perlahan Langit mulai mengenali sekitarnya, pertama Kepalanya yang terasa pusing dan sakit. Lalu beberapa bagian tubuhnya yang seperti tertusuk beberapa duri tajam. Perih dan ngilu bahkan hingga ke tulang sendinya. Langit beberapa kali meringis menahan rasa sakit tersebut. Namun dia berusaha menahan dan membuka matanya, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan dia ada dimana saat ini!"Dimana ini? Tempat apa ini? Apakah dku....Hei, apa aku sudah matii? Disini semuanya terlihat sangat suram dan gelap sekali! Apakah aku sudah dikubur di dalam tanah? Tuhanku... Apakah aku benar-benar sudah mati!?" "Bangunlah bodoh! Kamu sudah terlalu lama tidur! Atau kamu ingin
Hampirr semua orang di Akademi mengenal siapa Lord Cyrus. Dia adalah salah satu darii Lima Tetua sekaligus Petinggi Utama yang begitu dihormati di Akademi. Hampir semua Kebijakan di World Heroes Akademi berasal dari dia. Adapun Keempat Tetua lainnya, meskipun mereka memiliki wewenang yang hampir sama,, namun Otoritas dan Kebijakan dari Lord Cyrus cukup mendominasi.Selain itu dia juga merupakan salah satu Anggoita Elite dari Dua Puluh orang Penguasa Golden Table. Sebuah Organisasi besar dan rahasia di Dunia ynag memiliki peranan besar untuk ikut mengontrol dan menjaga Keseimbangan Dunia secara Global. Sedangkan di Royal Knight, Organisasi Utama Penopang Golden Table, yang berisikan para Master dan Petarung hebat, Ahli strategi Perang dan orang genius terkemuka, Lord Cyrua bertengger di Puncak Rantai tertinggi bersama orang-orang hebat lainnya di Royal Knight, dengan Pangkat dan Jabatan Jenderal Besar Golden Knight!Kekuasaan dan Kekuatan Lord Cyrus sangatlah besar. Hingga nyaris tid
Suara Bass bernada tinggi dan keras itu menggema ke sekeliling, menggetarkan dinding, dan Lantai Audotorium. Membuat semua terpaku dan terhenyak dengan adanya suara keras yang dialiri Kuasa Intimidasi dan Tenaga dalam tinggi, yang membuat sebagian Kadet merasakan dadanya sesak, serta Jantungnya nyaris berhenti berdetak!"Siapa lagi ini? Auranya tidak main-main! Apakah dia salah satu dari Angels of Eye?" batin Langit.Semua mata menoleh ke arah sumber suara.Mereka seolah lupa dengan kejadian mengerikan barusan. Para Kadet yang semula pingsan, kini mulai siuman, karena pengaruh dari suara tersebut!"Lord Cyrus!" teriak beberapa orang. Termasuk para Kdet yang mengenali sosok hebat yang kini tengah berdiri tegak di depan mereka.Seorang Pria setengah baya berambut Panjan sebahu berwarna putih, dengan raut wajah keras, bermata kecil namun tajam. Mengenakan Pakaian Kebesaranya. Baju Sutera mewah warna Ungu berenda Emas. Ssbuah Tongkat Emas sefinggi Satu Meter tergenggam di tangan kanannya.
"Apa-apaan ini? Mereka menamakan diri mereka Mata Malaikat, tapi Ilmu mereka Hitam Kelam dan pake nama dari Neraka segala! Sungguh ngawur!" ujar Langit protes. "Kamu masih sempat membahas hal seperti itu saat ini? Dasar bodoh! Sebaiknya segera keluarkan kemampuanmu dan habisi mereka sekarang juga! Karena aku mendapatkan firasat buruk akan hal ini!" timpal Hazel ketus. Namun dia sambil bergerak mengibaskan Tendangan Cepat dengan Kekuatan Maksimal, menghancurkan setiap Tengkorak yang bermaksud menyerangnya.:Sejak kapan kamu jadi tukang ramal heh?" jawab Langit, sambil mengeluarkan Tinju Tornado yang bergerak cepat menerbangkan para Pasukan Tengkorak yang tiba-tiba saja mengeluarkan asap tebal menutupi mereka."Jangan menghinaku hanya karena kamu bisa mengalahkanku! Setidaknya aku pernah menghajar anak buahmu sampai babak belur waktu itu!""Oh ya kapan? Perasaan aku gak merasa punya anak buah?""Terserah kamu! Anak buahmu memang sama menyebalkannya denganmu! Mereka terlalu banyak omong
Langit melihat dengan mata kepalanya sendiri, bahwa dia sudah menghancurkan sebagan dari Pasukan Tengkorak itu. membuat mereka terbang dan bercerai berai tidak tentu arah. Begitu juga dengan yang lainnya. Ketiganya merasa puas dan bangga bisa menghancurkan zombi tulang belulang itu dengan sangat meyakinkan. Namun sesaat kemudian mereka tersentak, ketika Pasukan tersebut secara ajaib kembali utuh dalam hitungan beberapa detik saja. Tulang-tulang yang hancur berserakan, dan sebagian sudah hancur menjadi abu, tiba-tiba saja bersatu kembali ke tempatnya semula dengan cara yang luar biasa. Kerangka mereka kembali menyatu dengan cepat , dan berdiri tegak seperti semula, seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya!"Apa-apaan ini? Apa mereka menggunakan Ilmu Sihir?" tanya Hazel tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Necromenger....! Ilmu sesat dan terlarang..... Kuasa Hitam untuk membangkitkan Mayat. Berhati-hatilah!" Master Genus sudah ada di antara mereka."Master....!?""Sebaiknya kal
Angels of Eye adalah sebuah Perkumpulan Rahasia yang keberadaannya masih dipertanyakan hingga saat ini. Mereka adalah kelompok orang-oramg dengan sudut pandang pemikiran yang Ekstrem dan relatif berseberangan dengan Akademi. Pada Awalnya mereka bergerak secara diam-diam. mempengaruhi beberapa Kadet, dari mulai Kadet baru hingga Senior, bahkan beberapa Mentor ikut terjerumus dan terkena Doktrinasinya. Gerakan mereka di mulai dari puluhan tahun silam, di motori oleh para Kadet Senior yang merasa tidak puas dengan beberapa Aturan serta Kebijakan Akademi. Mereka mulai bersuara. Dan akhinrya seiring waktu berjalan, komunitas rahasia ini terbentuk secara alami. Angels of Eye sering mengkritisi Kebijakan Akademi, baik dalam hal Teknis, ataupun yang bersifat Kebijakan-kebijakan Global yang cenderung dianggap memberatkan dan merugikan pera Kadet, juga sebagian Mentor yang ada di Akademi. Gerakan mereka mendapatkan dukungan hampir dari separuh penghuni Akademi, karena dianggap mampu me