Share

BAB 18

Kini Pak Alzam dan Asfha sedang memakan yang sudah sedari tadi sudah datang. Mereka tidak mengeluarkan suara apalagi ingin memulai pembicaraan, masing-masing sibuk dengan makanannya. 

Suara kendaraan yang menjadi penghias dan suara sendok yang beradu dengan piring. 

Bisa dilihat bahwa Asfha sangat lapar, dia makan sangat lahap dan tak teratur, sesekali juga dia meminum air putih dan kembali dengan makanan yang akan dilahap. Dia tidak sadar bahwa diam-diam Pak Alzam telah memperhatikan. Meskipun Pak Alzam juga sibuk dengan makan tetapi  matanya terus saja memandang.

Kamu sangat manis, Asfha. Namun sayang sikap kamu selalu membuat saya jengkel, tapi itu tidak membuat saya benci melainkan cinta yang ingin saya raih, batin Pak Alzam. 

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status