maaf ya jika banyak typo terima kasih untuk para pembaca yang dengan setia membaca sampai disini. tanpa kalian saya bukan apa apa Jangan lupa Like, komentar yang membangun dan berliannya ya. terima kasih kepada para penggemar cerita novel saya yang telah bersedia membaca sampai bab ini dan pada bab ini saya akhiri cinta Kartika Lee pada Takumi di season 1 ini.
POV: ROBERT ZHANG. Selama tujuh hari kemudian kakek istirahat di rumah dan selalu menemai nenek di rumah kaca dan dalam waktu tujuh hari itu mereka merancang 1 set perhiasan DI kamar kerja nenek yang kemudian akan diselesaikan oleh nenek. Mereka membuat perhiasan yang terdiri dari cincin, kalung dan anting yang kemudian hari saya ketahui itu untuk dipersembahkan untuk Kartika Lee jika di kemudian hari dia menjadi istri saya. Setelah tujuh hari kemudian, kakek mengajak nenek untuk menjelajahi restoran restoran terkemuka yang pernah mereka datangi di sekitar negara kami. Hari ini kakek mengajak nenek, paman Hendrik , bibi Midori dan saya ke restoran yang ada di pegunungan, tidak tahu saya kenapa sekarang kakek sangat senang ke pegunungan. Restoran yang sejuk di lereng pegunungan jadi kita bisa menikmati pemandangan yang memukau, dengan aliran sungai di celah celah pegunungan dengan pohon pohon yang rindang dan bunga bunga yang indah di sepanjang jalan dan di sekitar restoran. Suara
Melihat kelakuan pemudi itu, saya dan paman tercengang, sungguh berani melawan bibi Midori. Apakah pemudi ini tidak sadar diatas langit ada langit lagi, gunung yang tinggi ada gunung yang lebih tinggi lagi, jadi berusahalah menjadi manusia yang bersahaja. Terlihatlah pandangan yang membingungkan, pada saat pemudi itu memukul bibi Midori, Bibi Midori hanya menangkis dengan tangan kirinya dan terlihat pemudi itu tangannya menjauh dan badannya juga terlihat bergetar dan mundur beberapa langkah. Setelah itu bibi menghampiri pemudi itu dan berkata:” jika mau menampar seseorang lihatlah apakah diri kamu sudah mampu?” Tentu saja pria yang menemaninya tidak senang dan dia juga ingin menampar bibi, tapi sayang tangan itu dipegang oleh seseorang yang baru datang. “Sungguh lancang, berani menyentuh tamu undangan saya, sudah kuatkah kalian berdua, gunakan tenaga kalian untuk nanti di atas panggung, jangan disini membuat ulah.” kata seseorang yang baru tiba itu dan ternyata adalah tertua lao
“Ketua, silahkan jalan dan sampai bertemu lagi di perkumpulan 2 bulan dari sekarang.” Kata salah satu dari mereka.“Jangan panggil ketua, saya belum jadi ketua, belum pantas menyandang panggilan itu, nanti saja ya, setelah resmi jadi ketua, kamu boleh memanggil saya seperti itu, nanti dimarahi bibi Midori lho.” kata saya sambil tersenyum.Kedua pemuda itu hanya mengangguk dan membalikkan badan masuk ke dalam sedangkan kami berjalan santai ke mobil tanpa menghiraukan keadaan sekitar kami dan inilah bahayanya .Ternyata kedua pemuda pemudi itu adalah pasangan tunangan dan di luar perkumpulan hitam bawah tanah itu telah menjadi ketua geng perkumpulan pemuda yang baru terbentuk.Jadi melihat kami keluar dan berjalan ke tempat parkir, disaat kami sampai di tempat yang sepi dan terpencil dan tanpa pantauan CCTV, mereka para pemuda dan pemudi sekitar 10 orang menghampiri kami dan terjadilah pengeroyokan.Kami bertiga terkurung di dalam lingkaran kesepuluh pemuda pemudi ini dan bibi hanya ter
Keesokan harinya, Robert Zhang memasuki kamar rahasia setelah di sarapan dulu di ruang makan keluarga Zhang tanpa kehadiran kakek yang sudah almarhum dan nenek yang sibuk membuat perhiasannya. Setelah selesai makan, Robert berpesan kepada kepala pelayan:” jika perlu apapun dan ada sesuatu yang ada hubungan dengan nenek, hubungi paman Hendrik atau bibi Midori, jangan mencari saya selama sebulan atau lebih.” “Ya, tuan muda.” kata kepala pelayan. Robert memasuki kamar kerjanya dan Robert langsung menekan tombol rahasia yang ada di rak buku dan pintu terbuka dengan lebarnya lalu Robert berjalan melalui pintu dan pintu tertutup sendiri Setelah masuk Robert membiasakan dirinya dengan lampu yang redup dari kamar rahasia ini. “Tuan muda kamu sudah siap memulai pelajaran yang agak susah ini.” Tanya V “Ya, mari kita mulai.” kata Robert sambil menuju ranjangnya dan membaringkan tubuhnya agar tubuhnya menjadi santai sehingga bisa menerima semua tantangan yang akan dia hadapi. Robert memula
Dengan santai Robert membaringkan tubuhnya di ranjang dan dia memasuki meditasi tingkat tinggi untuk istirahat. Seperti sehari sebelumnya Robert tanpa bangun dari tidurnya, dia langsung…. ****** Kembali saya terbangun di alam dunia ayah saya dan mendapati ayah sedang meperhatikan danau yang sangat luas berwarna biru kemerahan di depannya. “Ayah sedang melihat apa?” tanya saya dengan kebingungan. “Coba kamu lihat kesini dan hayati ada apa dengan danau ini dan di tengahnya terjadi apa?” kata ayah datar. Saya menuruti keinginan ayah dan mencoba fokus untuk melihat di tengah danau yang luas itu ada apa, danau ini membuat saya sangat bingung. Tanpa saya sadari ayah memukul pundak saya dan berkata… “Coba kamu datangi danau itu dan lihat sendiri ada apa di tengah danau itu.” Karena pukulan ayah itu saya terpental di udara dan tepat di tengah danau saya terjatuh yang membuat saya terbenam ke dalam danau itu. Danau ini tidak terhingga dalamnya dan saya makin terbawa arus danau ini memb
Setelah selesai makan saya bermaksud ke ruangan yang dapat membuat saya melihat kantor perkumpulan hitam bawah tanah tetapi kembali V mengganggu saya dan dia ingin saya memberikan dia waktu untuknya. Jadi untuk menyenangkan V saya mengikuti keinginan V dan kami bersama sama melakukan kegiatan bersama di dalam ruangan ini. V mengajak saya ke ruangan yang belum saya pernah datangi. Ruangan tertutup dari luar dan hanya V yang dapat membuka ruangan itu. Kami berdiam diri di depan sebuah dinding yang berwarna lain dari pada yang lain. Warna dinding di kamar ini berwarna putih tapi dinding di depan saya ini berwarna ungu. Tiba tiba V menggerakkan badannya dan dari dahinya terpancarlah sinar kuning yang sangat bersinar menerangi dinding itu dan kemudian terbentuklah sebuah pintu. V menghampiri pintu itu dan dia menyentuh area tengah dari pintu itu dan pintu itu dengan perlahan menghilang dan terbentuklah pintu untuk masuk ke dalam dan V berjalan melewati pintu itu drngan sambil menyala
Setelah keluar dari kamar rahasia saya menuju kamar tidur saya untuk istirahat sebagai manusia biasa. Dan saya meninggalkan kebiasaan saya selama ini sebelum tidur membaca mantra yang menenangkan tapi saya tetap mengatur pernafasan saya agar dapat beristirahat dengan baik. Jika masuk ke kamar rahasia lah saya akan menjadi manusia hebat yang serba bisa menurut perhitungan ayah, tapi setelah keluar dari kamar rahasia saya harus membiasakan diri sebagai manusia yang tidak dapat berbuat apapun, apalagi setelah saya memakai topeng penyamaran. Saya duduk di ranjang dan merencanakan apa yang akan saya perbuat, saya tidak tahu sudah berapa lama saya di kamar rahasia dan saya juga belum ingin mencari tahu , saat ini saya mau istirahat total. Jadi saya membaringkan tubuh saya dan saya tertidur dengan pulas tanpa mimpi dan mengunjungi alam dimana ada ayah, saya membiasakan diri saya tetap siaga biarpun dalam keadaan tidur pulas. Keesokan harinya saya terbangun dengan badan yang segar dan saya
Malam harinya saya membereskan pakaian yang akan saya bawa, saya memilih pakaian sederhana yang dulu saya pernah iseng membelinya di avent obral baju murah yang masih layak pakai. Beberapa kaos hitam , celana panjang kumuh berwarna abu abu , celana pendek hitam yang ujung ujungnya terlihat benangnya. Saya sengaja memilih warna gelap agar kotor tidak terlihat. Saya membawa 3 stel, untuk ganti dan juga saya usahakan mencuci di perkumpulan itu, saya akan menempatkan diri saya di tempat yang bersahaja, dan tidak menonjol. Untuk membuat misi saya berhasil, untuk memata matai mereka yang sombong dan yang menyalahi kekuasaan yang mereka miliki. Apakah menurut mereka menjadi anggota perkumpulan hitam bawah tanah itu adalah suatu kebanggaan? Sungguh tidak masuk akal. Bukankah ini semua mengandalkan kekerasan dan menindas mereka yang lemah atau bukan itu tujuan perkumpulan ini, itulah yang akan saya selidiki. Setelah selesai saya memasukkan pakaian saya di tas kumuh, saya menuju ranjang un