Share

Bab 24 Isi Belanja Rosa

Author: Yunitaindrynt
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

##BAB 24 Isi Belanja Rosa

Mataku terbelalak sedikit lebar saat melihat isi kantong belanja milik Rosa.

Ada satu set skincare dengan merk S# II yang aku tau harga satuannya berkisar delapan ratus ribu rupiah. Ada lebih dari delapan macam seri dalam kantong tersebut.

Ada juga satu stel mini dress transparan seharga empat ratus ribu rupiah, berwarna hitam dengan pita merah yang begitu terkesan eksotis.

Ku keluar kan semua beberapa kantong belanja yang dijadikan satu tersebut. Bak polisi yang menggeledah pencuri, aku terus membabi buta mengeluarkan seluruh isi kantong tanpa sisa.

Ada beberapa lipstick, sepatu, heels dan pakaian dalam. Juga beberapa pembalut dan pil kontrasepsi dengan harga ratusan ribu.

Aku terkekeh, menertawakan diriku sendiri yang dengan mudahnya dibodohi oleh makhluk jahan#m seperti mereka.

“Rosa ... ini belanjaan punyamu semua ‘kan?” tanyaku seraya tertawa kecil.

“Hentikan! Kamu nggak berhak mengganggu privasi Rosa seperti itu!” kata Mas Frengky sembari berusaha merai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 25 Rosa Melawan

    ##BAB 25 Rosa MelawanANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKUBAB 25“Cepat serahkan semua barang pemberian dari Mas Frengky. Jangan coba-coba menyembunyikannya. Atau kamu akan tahu akibatnya jika mencoba bermain-main dengan orang yang sakit jiwa sepertiku!” ujarku tegas.Rosa dengan mengerucutkan bibir membuka resleting kopernya. Ia mengeluarkan satu set perhiasan, beberapa potong pakaian yang masih tersegel dan aneka skin care yang belum sempat ia buka.“Ambil itu semua!” kata Rosa dengan gaya sombong.“Bagus, kamu nggak cocok soalnya pake barang-barang gini,” ujarku dengan senyum mengejek.“Oh, ya, Mas. Mana uang dua puluh lima juta yang aku transfer tadi pagi? Tolong kembalikan, cash atau melalui transfer malam ini juga!” kataku seraya menengadahkan tangan ke arahnya.“Loh, mana bisa? Itu kan uang modal untuk Resto, Bun. Ya sudah habis untuk belanja,” lirih Mas Frengky.“Oh, sudah habis untuk membelanjakan gundikmu? Jangan berpura-pura. Aku tahu untuk uang modal beserta g

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 26 Rindu Cahaya

    ##BAB 26 Rindu Cahaya“Apa maksud kamu?” tanya Mas Frengky dengan curiga. Ia menatap Rosa dengan wajah penasaran.“Eh, anu ... itu, maksud aku. Aku hanya mengikuti naluri sebagai seorang perempuan, Mas. Bagaimana pun aku akan menjadi seorang Ibu kelak.” Rosa tersenyum simpul, matanya mengerjap sesekali.“Kok aku jadi penasaran, ya. Apa mungkin banyak hal yang kamu sembunyikan selama ini?” tanyaku santai.“Apaan, sih. Aku Cuma salah ngomong, nggak usah ditanggepi segitunya kale.”Aku melihat Rosa yang sedang salah tingkah, bahkan sering kali dia menggigit bibirnya. Mungkin saja dia takut kelepasan.Aku tak menggubris mereka yang sedang saling pandang dengan tatapan yang sulit kuartikan.“Bagaimana, Nak? Cahaya mau ‘kan, ya, ikut Bunda?” sekali lagi aku masih berharap bisa membawa putriku satu-satunya agar terlepas dari jeratan dua insan yang tak tahu malu.“Maaf, Bunda. Aya tetep ikut Tante Rosa. Aya butuh Tante Rosa untuk nemani Aya bermain.” Jeglar!Bak disambar petir tanpa datangn

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 27 Bu Wak

    ##BAB 27 Bu WakSetelah kurasa cukup mengistirahatkan tubuhku sejenak. Aku mengajak semua karyawan untuk makan bersama di Restoran milik Mas Frengky. Tentu saja sebelumnya menghubungi Gilang dulu untuk memastikan jika Mas Frengky tak ada di sana.Aku tak mau dia curiga, karena yang dia tahu, saat ini butikku sedang kacau-kacaunya. Bisa fatal kalau sampai Mas Frengky tahu sekarang, itu akan menyebabkan rencanaku gagal total.Menurut sepengetahuan Gilang, saat ini Mas Frengky sedang berupaya membujuk Bu Romlah untuk meminjam sejumlah uang. Mas Frengky pernah meminta beberapa kali pada Gilang sedikit keuntungan Resto sebelum ditransfer padaku. Namun, Gilang selalu beralasan tak berani. Khawatir jika aku mengaudit dan ketahuan, maka akan tamat riwayat Gilang kehilangan mata pencaharian.Hal itu yang membuat Mas Frengky terpaksa harus meminta tolong kepada ibunda tercinta. Biarlah dia tau rasa, mungkin saja juga Bu Romlah tidak akan memberinya secara Cuma-Cuma. Secara, keluarga mereka kan

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 28 Cerita Bu Wak

    ##BAB 28 Cerita Bu Wak“Dulu ... saat anakku lulus dari SMA, dia ingin segera menikah dengan pacarnya, suamiku tak merestui hubungan mereka. Karena calon menantuku yang tidak bersekolah, suka berjudi dan mabuk-mabukan membuat suamiku pantang menikahkan mereka. Hingga terpaksa putriku kabur dan kawin lari bersama pacarnya, sejak saat itu kami tak pernah mendengar kabarnya hingga suatu ketika. Kurang lebih dua tahun, anakku kembali dalam posisi hamil besar dan tubuh yang tak terawat. Hatiku teriris pedih melihatnya, suamiku marah besar dan ingin mencari suami anakku untuk dimintai pertanggung jawaban. Sudah ke sana ke mari hingga melahirkan pun, kami tak berhasil menemukan lelaki baj*ngan itu. Karena terus memikirkan putri dan cucunya, akhirnya suamiku menjadi depresi dan mulai sakit-sakitan. Tubuhnya ringkih hingga ajal datang menjemputnya. Ternyata Tuhan lebih sayang padanya, sejak kejadian itu, putriku semakin terpukul. Dia merasa dialah penyebab kematian Bapaknya, dia seperti orang

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 29 Bersekongkol Dengan Gilang

    ##BAB 29 Bersekongkol dengan Gilang“Tania ... Rosalinda?” ulangku dengan mata membelalak.“Iya betul, Nak. Panggilannya Nia, seperti itu kurang lebih ciri-cirinya. Apa Nak Nayla kenal?” tanya Bu Wak dengan sorot mata berharap.Aku berpikir sejenak, seperti pernah mendengar nama itu. Tapi, di mana? Kapan?Sebelum gegabah aku harus benar-benar memastikannya terlebih dahulu keakuratannya.“Ehm ... nggak papa, Nayla Cuma pernah dengar. Terkesan familiar, tapi biar Nayla pastikan dulu, ya, Wak. Nayla nggak mau Wak terlalu berharap dan bergantung sama Nayla nantinya,” ujarku dengan lembut.“Iya, Ibu paham kok. Kalau gitu Ibu permisi dulu, ya. Sepertinya Vano sudah mulai mengantuk.” Bu Wak beranjak berdiri sembari menggendong Vano.“Iya, Wak. Selamat beristirahat, semoga Wak bisa betah di sini, ya,” kataku seraya membelai rambut bocah menggemaskan itu.“Tentu saja Ibu akan betah di sini, Nak. Hanya saja Ibu sungkan, sudah terlalu banyak merepotkan Nak Nayla.”“Nggak papa, udah nggak usah d

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 30 Mengerjai Mertua

    ##BAB 30 Mengerjai Mertua“Ibu nggak paham sama omongan lelaki ini, Nayla coba tolong jelaskan!” kata Ibu mertuaku sedikit berteriak.“Apa yang dikatakan lelaki itu benar, Bu. Nayla belum bisa melunasi uang yang sudah Nayla pinjam, terpaksa mobil ini harus disita sampai Nayla punya uang untuk menebusnya,” ucapku sembari menghapus sisa air mata buaya di pipiku.“Tapi, kenapa bisa kamu punya hutang pada rentenir macam ini?” tanya Bu Romlah dengan kening mengkerut.“Apa Ibu belum tahu? Mas Frengky nggak ada cerita sama Ibu, kalau butikku di ambang kebangkrutan. Bahkan aku hampir saja dipenjara, Bu. Sekarang aku sudah tidak punya apa-apa lagi.” Tangisku pecah, aku meraung seakan menghadapi kenyataan yang pahit tersebut.“Nggak ... ini nggak mungkin. Kamu bercanda, ya? Pasti kamu lagi bercanda untuk mengetes Ibu, iya, ‘kan?” Ibu mertuaku malah semakin terkekeh.“Bisa Ibu lihat terlebih dahulu, untuk surat penarikan resmi ini. Bu Nayla sudah menjaminkan surat BPKB ke kantor kami dengan jat

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 31 Penggerebekan

    ##BAB 31 Penggrebekan“Oh, jadi mereka ini suami istri, ya, Bu? Cocok banget, ya. Perfect!” ujarku dengan nada terkagum.“Loh, katanya Mbak ini temennya. Masak yo ndak tahu kalau Rosa udah bersuami, bahkan juga punya anak udah besar loh, perempuan. Cantik anaknya, menggemaskan,” ujar Ibu penjaga warung.“Maaf, Bu Sita. Bisa Ibu tinggalkan kami sebentar? Soalnya saya mau menjamu tamu saya ini. Kasihan habis dari perjalanan jauh,” kata Rosa dengan tatapan mengiba.“Oh, ya, ya. Baik, silakan. Saya pamit aja kalau gitu,” kata Ibu penjaga itu yang aku ketahui dari Rosa bernama Bu Sita.“Nggak usah, Bu. Mumpung ada Ibu Sita di sini, saya mau tanya-tanya dulu perihal penting!” kataku mencegah Bu Sita yang hendak melangkah pergi.“Lah, nopo, toh, Mbak? Saya harus kembali bekerja noh, bikin jajan buat nanti sore. Kalau nggak gitu nanti nggak bisa beli ikan buat besok. Maaf, orang suami saya Cuma ngojek. Jadi penghasilannya nggak nentu. Saya harus bantu-bantu gitu,” ujar Bu Sita menjelaskan.Bu

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 32 Sanksi Sosial

    ##BAB 32 Sanksi Sosial“Bunda ja—hat!” ucap Cahaya sembari menatapku dengan kecewa.Seketika tubuhku ingin pingsan, mendengarkan ucapan anak kandungku yang membela pelakor.“Jangan sakiti Tante Rosa!” teriak Cahaya melepas pelukanku dan menghambur ke pelukan Rosa.Rosa memeluk Cahaya dengan erat, tangisnya tumpah. Mereka menangis bersama.Para warga pun yang sudah berdiri di depan Rosa hanya mematung, tak berkutik. Mereka saling pandang dengan wajah penuh tanya.Aku melengos, tak berani menatap mata Cahaya. Tangis ku ingin pecah melihat kedekatan Rosa dan buah hatiku.“Loh, kenapa anak itu malah membela pelakor?” tanya Bu Sita dengan alis mengkerut.“Iya, kok aneh. Kenapa ...?” Para warga saling berbisik satu sama lain. Kini mereka beralih menatapku dengan pandangan menyelidik.“Bunda jahat, Bunda nggak sayang sama Aya, kenapa Bunda datang ke sini malah marahin Tante Rosa? Apa salah Tante Rosa sama Bunda? Aya beneran benci sama Bunda. Bunda orang yang jahat, Bunda masuk neraka aja, n

Latest chapter

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Benarkah Sudah Berakhir? (Epilog)

    EPILOGEnam bulan kemudian ....“Pagi Sayang, have a nice day!” Aku sedikit kaget saat Hendra alias pria yang tengah sah menjadi imam ku memeluk pinggangku dari belakang. Sontak wajahku memerah, dia selalu saja berhasil membuat diriku melayang tinggi hingga menembus langit ketujuh.“Ngagetin aja, pagi juga, Mas!” sahutku seraya melanjutkan aktivitas mengiris daun bawang untuk pelengkap telur dadar sebagai sarapan pagi ini.Ya ... setelah menikah dengan Hendra selama hampir enam bulan ini, aku baru tahu bahwa dia suka sekali dengan telur dadar yang dicampur irisan daun bawang. Seakan tak pernah bosan, hampir setiap hari dia menginginkan masakan itu di setiap pagi untuk memenuhi asupan nutrisinya. Terkadang juga aku heran, bagaimana bisa lelaki dari keluarga berada dan bergelimang harta bisa mempunyai makanan favorit berupa telur ayam sederhana. Kenapa bukan masakan ala western atau mungkin makanan dengan gizi lengkap yang seimbang. “Kok diem? Ngelamun, ya?” tanya Hendra yang kini mend

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 91 Akhir Kisah

    ##BAB 91 Akhir KisahBerkali-kali aku menghubungi Hendra, hingga puluhan panggilanku tak ada satu pun yang dijawab. Sampai pusing aku berjalan mondar-mandir bak setrika. Bu Wak bingung melihat tingkahku yang tak karuan. “Kenapa, toh, Ibu lihat dari tadi maju mundur kayak orang bingung. Ada masalah?” tanya Bu Wak terlihat perhatian, seperti biasa.Aku menggeleng, tentu saja hal seperti ini tak mungkin aku sampaikan kepada Bu Wak. Biarlah ini menjadi urusan pribadiku. Aku beranjak menuju ke kamar, tiba-tiba saja air mataku tumpah tanpa sebab. Aku tak tahu, apa yang aku rasakan hingga tiba-tiba menangis tanpa alasan. Masih dalam genggaman, kulihat layar ponsel yang masih sepi, tak ada tanda-tanda Hendra menghubungi ku kembali. Apa yang dia lakukan sebenarnya di sana?Hingga kecapekan menangis, membuatku ketiduran. Entah sudah berapa jam aku tertidur, ketika bangun ponselku sudah dipenuhi panggilan tak terjawab dari Hendra. Aku tak mendengarnya karena ponselku masih berada dalam mode sil

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 90 Suara Wanita Mencurigakan

    ##BAB 90 Suara Wanita MencurigakanSUARA WANITA MENCURIGAKANANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU (S2)“Kapan kamu siap untuk menikah? Mungkin kamu berkeinginan memilih tanggal yang cantik?” ucap Hendra.“Terserah saja, yang penting jadi menikah. Semua tanggal itu baik, ‘kan?” ujarku sembari tersenyum.“Iya juga, Papa sudah siap memfasilitasi semuanya. Aku hanya perlu menyiapkan mahar beserta mas kawin. Kamu mau apa?” tanya Hendra menatapku intens.Kami bertemu kembali di rumahku, setelah tiga hari dari rumah Ayah kemarin. Hendra pulang ke rumah Papanya untuk mengabarkan keputusanku tempo lalu. Alhamdulillah akhirnya Tante Sofia pun ikut menyetujui walaupun aku tahu mungkin dia terpaksa.“Yakin nih, aku bebas pilih sendiri mas kawinnya?” tanyaku dengan senyum menggoda.“Dengan senang hati!” Hendra menaik-turunkan alisnya memandangku.“Aku hanya bercanda, terserah kamu saja, deh!” ucapku seraya tertawa.“Bagaimana kalau pabrik usahaku saja yang kujadikan mahar?” tawar Hendr

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 89 Keputusan Nayla

    ##BAB 89 Keputusan NaylaKeesokan harinya, Hendra benar-benar serius dengan ucapannya. Pagi-pagi sekali dia sudah menjemputku, kami berencana akan pergi ke rumah Ayah. Berdua saja dan kali ini menggunakan mobilku.“Udah siap? Berangkat sekarang, ya?” tanya Hendra yang kini sudah berpakaian rapi, yakni kemeja lengan panjang, celana bahan dan sepatu pantofel. Menurutku dia lebih mirip seperti orang yang akan melakukan interview di perusahaan besar dari pada bertemu calon mertua. Eh ....Ah, membayangkan Hendra akan menjadi menantu Ayahku saja sudah membuatku berdetak hebat tak karuan begini. Aku benar-benar dibuat mabuk kepayang dengan pesonanya.“Yuk!” seruku bersemangat.Kami menempuh perjalanan sekitar dua jam, aku sengaja tak menghubungi Ayah dan Ibu jika ingin ke sana. Biar ini menjadi surprise nantinya. Hendra tampak gusar, beberapa kali mengusap wajahnya dengan handuk kecil berwarna hijau muda. Padahal tak ada peluh yang menetes, tapi ... entahlah apa yang dia bersihkan.“Kamu ke

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 88 Melamar Nayla

    ##BAB 88 Melamar Nayla“Gimana, Nay? Kapan aku bisa menemui orang tuamu?” tanya Hendra membuatku terperangah. Rupanya dia serius dengan niatannya. Aku pun tampak berpikir, tak ada salahnya untuk mencoba. Lagian, bukankah ini memang tujuan awalku untuk memberikan balasan pada Rosa? Aku tersenyum menyeringai.“Kalau kamu serius, bisa temui orang tuaku besok. Di sana aku akan memberimu keputusan,” kataku dengan senyum mengembang. Hendra terlihat antusias, dia melirik ke arah Papanya yang diangguki dengan senyuman merekah. Sorot bahagia sangat terpancar dari netranya.“Oke, besok aku akan menemui kedua orang tuamu untuk meminta restu. Aku serius ini, Nay. Jangan pernah anggap niat baik ku sekedar main-main,” kata Hendra terdengar mengintimidasi. Aku hanya merespon dengan anggukan. Aku juga serius, meskipun niat sampingan juga karena iseng untuk balas dendam kepada Rosa. Setelah mengobrol banyak hal, aku memutuskan untuk mengajak Hendra pulang. Sebelum ke rumah, aku ingin mampir ke butik

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 87 Pernikahan Gladys

    ##BAB 87 Pernikahan GladysHari ini Hendra akan menjemput ku untuk menghadiri pesta pernikahan Gladys. Sengaja aku tak mengajak Vano dan Bu Wak, tentu saja malas jika harus berhadapan lagi dengan Tante Sofia. Untuk sementara ini, aku akan menghindarinya terlebih dahulu. Aku mengenakan gamis bertajuk glamor mirip yang dipakai salah satu artis membahana. Tak lupa perhiasan dan cincin berlian tersemat manis di jari-jariku. Aku pun memakai hijab yang senada dengan warna gamisku. Tas bermerek dengan harga puluhan juta tak lupa bertengger manis di lenganku. Perfect sekali. Aku sengaja ingin tampil mewah agar tak selalu direndahkan, apalagi di mata Tante Sofia. Sudah cukup dia menghina diriku serta keluarga kecilku.Aku menaiki mobil Hendra dengan hati-hati. Berpakaian mewah seperti ini memang sedikit ribet dan harus tampil dengan elegan. Hendra menatapku takjub hingga tak berkedip. Kami menuju ke arah lokasi dengan ditemani obrolan renyah dan santai. Hendra tampaknya mulai kembali ceria dan

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 86 Persepsi Nayla

    ##BAB 86 Persepsi NaylaSaat aku membuka mata, rupanya sudah hampir sampai di rumah. Cukup lama juga aku tertidur, mungkin efek banyak pikiran membuatku susah tidur dari kemarin. Baru sekarang aku bisa tidur nyenyak meskipun sebentar, mungkin karena pikiranku yang plong. Sebelum turun, Hendra sempat mengingatkan untuk mengajak diriku hadir di acara pernikahan Reno dan Gladys yang akan diselenggarakan minggu depan. Aku belum mencari tahu bagaimana informasi perkembangan dari hukuman Mas Frengky. Mungkinkah Gladys tetap pada pendiriannya untuk membebaskan Mas Frengky? Atau berpura-pura tak peduli lagi, entahlah. Yang pasti, menurut pengacaraku bukti yang aku berikan beberapa waktu lalu sudah cukup kuat dan akurat untuk kembali memberikan hukuman tambahan buat Mas Frengky. Aku ingin lelaki durjana itu menerima hukuman yang pantas. Selain kedua kakinya yang tak berfungsi tentunya. Aku belum puas jika hanya kakinya saja yang tak berfungsi. Dia layak mendapatkan hukuman yang lebih parah dar

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 85 Mengobrol dan Bukti Dari Rosa

    ##BAB 85 Mengobrol dengan Rosa“Nayla ... maafkan aku,” ujar Hendra lirih. Terdengar menyayat di telingaku. Aku benci orang meminta maaf, aku bosan memberikan maaf terus-menerus.“Nggak usah dibahas, fokus sama menyetirmu, agar kita segera sampai!” Aku memalingkan wajahku menghadap ke jendela, tak ingin Hendra melihat bagaimana ada gurat kesedihan di sana.“Iya!” Hendra kembali fokus menyetir.Beberapa menit kemudian, kami telah sampai di kantor polisi, di mana Rosa menghabiskan sisa waktunya. Seorang petugas yang biasa menerimaku, menuntun kami masuk ke dalam ruangan berukuran 3x4 meter. Lima menit menunggu, seorang petugas berjenis kelamin wanita membawa Rosa menghadap padaku dan Hendra. Kami hanya diberi waktu lima belas menit untuk mengobrol. Ada bangku panjang menghadap ke dinding, aku duduk di sana. Sedangkan Hendra duduk berhadapan dengan Rosa yang disekat dengan triplek sebatas dada.“Akhirnya kamu datang juga. Nayla ternyata serius menepati janjinya padaku!” ujar Rosa dengan

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 84 Menemui Rosa

    ##BAB 84 Menemui Rosa“Apa kau ingin bertemu dengan Rosa?” tanyaku dengan wajah sedatar mungkin. Padahal di dalam dada muncul rasa gejolak yang begitu aneh.“Iya, cepat atau lambat, aku harus menemuinya, Nay ... kenapa aku menjadi pria pengecut seperti ini?” Hendra menggeleng sembari menarik rambutnya dengan kedua tangan.“Sudah, jika kamu terus-terusan begini, nggak akan menyelesaikan keadaan. Hidup harus maju ke depan, tak baik hidup terbayang dengan kenangan,” ujarku seraya mengulas senyum.“Terima kasih, Nay ... kamu selalu bisa menjadi penyejuk untukku,” kata Hendra membuatku melayang tinggi. Namun, dengan cepat kutepis semua perasaan itu, aku tak boleh terlarut dalam rayuan Hendra sebelum pria itu memberiku kepastian.“Sama-sama. Kapan pun kamu mau ke sana, kamu bisa hubungi aku. Dengan senang hati aku pasti akan mengantarmu ke sana.” “Baiklah, biarkan aku menenangkan hatiku terlebih dahulu, aku ingin menemuinya dalam keadaan siap. Aku tak ingin menghancurkannya lagi, kasihan d

DMCA.com Protection Status