Share

Bab 29 Bersekongkol Dengan Gilang

Penulis: Yunitaindrynt
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

##BAB 29 Bersekongkol dengan Gilang

“Tania ... Rosalinda?” ulangku dengan mata membelalak.

“Iya betul, Nak. Panggilannya Nia, seperti itu kurang lebih ciri-cirinya. Apa Nak Nayla kenal?” tanya Bu Wak dengan sorot mata berharap.

Aku berpikir sejenak, seperti pernah mendengar nama itu. Tapi, di mana? Kapan?

Sebelum gegabah aku harus benar-benar memastikannya terlebih dahulu keakuratannya.

“Ehm ... nggak papa, Nayla Cuma pernah dengar. Terkesan familiar, tapi biar Nayla pastikan dulu, ya, Wak. Nayla nggak mau Wak terlalu berharap dan bergantung sama Nayla nantinya,” ujarku dengan lembut.

“Iya, Ibu paham kok. Kalau gitu Ibu permisi dulu, ya. Sepertinya Vano sudah mulai mengantuk.”

Bu Wak beranjak berdiri sembari menggendong Vano.

“Iya, Wak. Selamat beristirahat, semoga Wak bisa betah di sini, ya,” kataku seraya membelai rambut bocah menggemaskan itu.

“Tentu saja Ibu akan betah di sini, Nak. Hanya saja Ibu sungkan, sudah terlalu banyak merepotkan Nak Nayla.”

“Nggak papa, udah nggak usah d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
hahahaha rasain dikerjain....pinjam kok munyain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 30 Mengerjai Mertua

    ##BAB 30 Mengerjai Mertua“Ibu nggak paham sama omongan lelaki ini, Nayla coba tolong jelaskan!” kata Ibu mertuaku sedikit berteriak.“Apa yang dikatakan lelaki itu benar, Bu. Nayla belum bisa melunasi uang yang sudah Nayla pinjam, terpaksa mobil ini harus disita sampai Nayla punya uang untuk menebusnya,” ucapku sembari menghapus sisa air mata buaya di pipiku.“Tapi, kenapa bisa kamu punya hutang pada rentenir macam ini?” tanya Bu Romlah dengan kening mengkerut.“Apa Ibu belum tahu? Mas Frengky nggak ada cerita sama Ibu, kalau butikku di ambang kebangkrutan. Bahkan aku hampir saja dipenjara, Bu. Sekarang aku sudah tidak punya apa-apa lagi.” Tangisku pecah, aku meraung seakan menghadapi kenyataan yang pahit tersebut.“Nggak ... ini nggak mungkin. Kamu bercanda, ya? Pasti kamu lagi bercanda untuk mengetes Ibu, iya, ‘kan?” Ibu mertuaku malah semakin terkekeh.“Bisa Ibu lihat terlebih dahulu, untuk surat penarikan resmi ini. Bu Nayla sudah menjaminkan surat BPKB ke kantor kami dengan jat

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 31 Penggerebekan

    ##BAB 31 Penggrebekan“Oh, jadi mereka ini suami istri, ya, Bu? Cocok banget, ya. Perfect!” ujarku dengan nada terkagum.“Loh, katanya Mbak ini temennya. Masak yo ndak tahu kalau Rosa udah bersuami, bahkan juga punya anak udah besar loh, perempuan. Cantik anaknya, menggemaskan,” ujar Ibu penjaga warung.“Maaf, Bu Sita. Bisa Ibu tinggalkan kami sebentar? Soalnya saya mau menjamu tamu saya ini. Kasihan habis dari perjalanan jauh,” kata Rosa dengan tatapan mengiba.“Oh, ya, ya. Baik, silakan. Saya pamit aja kalau gitu,” kata Ibu penjaga itu yang aku ketahui dari Rosa bernama Bu Sita.“Nggak usah, Bu. Mumpung ada Ibu Sita di sini, saya mau tanya-tanya dulu perihal penting!” kataku mencegah Bu Sita yang hendak melangkah pergi.“Lah, nopo, toh, Mbak? Saya harus kembali bekerja noh, bikin jajan buat nanti sore. Kalau nggak gitu nanti nggak bisa beli ikan buat besok. Maaf, orang suami saya Cuma ngojek. Jadi penghasilannya nggak nentu. Saya harus bantu-bantu gitu,” ujar Bu Sita menjelaskan.Bu

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 32 Sanksi Sosial

    ##BAB 32 Sanksi Sosial“Bunda ja—hat!” ucap Cahaya sembari menatapku dengan kecewa.Seketika tubuhku ingin pingsan, mendengarkan ucapan anak kandungku yang membela pelakor.“Jangan sakiti Tante Rosa!” teriak Cahaya melepas pelukanku dan menghambur ke pelukan Rosa.Rosa memeluk Cahaya dengan erat, tangisnya tumpah. Mereka menangis bersama.Para warga pun yang sudah berdiri di depan Rosa hanya mematung, tak berkutik. Mereka saling pandang dengan wajah penuh tanya.Aku melengos, tak berani menatap mata Cahaya. Tangis ku ingin pecah melihat kedekatan Rosa dan buah hatiku.“Loh, kenapa anak itu malah membela pelakor?” tanya Bu Sita dengan alis mengkerut.“Iya, kok aneh. Kenapa ...?” Para warga saling berbisik satu sama lain. Kini mereka beralih menatapku dengan pandangan menyelidik.“Bunda jahat, Bunda nggak sayang sama Aya, kenapa Bunda datang ke sini malah marahin Tante Rosa? Apa salah Tante Rosa sama Bunda? Aya beneran benci sama Bunda. Bunda orang yang jahat, Bunda masuk neraka aja, n

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 33 Kedatangan Carissa

    ##BAB 33 Kedatangan CarissaSudah dua hari setelah kejadian ricuh di kontrakan penghianat, aku tak lagi mendengar kabar mereka.Biarlah, aku ingin hidup tenang mulai saat ini. Akan aku perjuangkan apa pun yang mau diperjuangkan. Itu slogan hidupku saat ini.Setelah mengguyur tubuhku di bawah guyuran shower, aku bergegas memakai setelan kantor untuk pergi ke butik. Setiap hari aku pergi ke sana, untuk memantau langsung perkembangannya. Semenjak launching prodak tempo lalu, pelanggan butikku pun membludak. Jadi, aku harus tetap ikut turun tangan untuk memantau kualitas yang selama ini menjadi prioritas.Aroma masakan Bu Wak sungguh menggugah seleraku, ini lah alasanku juga tak begitu pusing memikirkan rumah tanggaku. Karena sudah ada Bu Wak dan Vano yang melengkapi hariku.Aku melihat ada pepes ikan tongkol, sayur asem, sambal goreng ati ayam dan sambal terasi. Tak lupa kerupuk sebagai pelengkap.Wah, menu enak paket lengkap ini, mah, ceritanya.Bergegas aku menyendokkan nasi ke atas pi

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 34 Tanda Lahir

    ##BAB 34 Tanda Lahir“Mbak tahu dari mana, nama lengkapku?” tanya Rosa gusar.Aku tersenyum, memandangnya penuh arti.“Apa yang tidak aku ketahui tentang kamu, Nia?” ujarku sarkas.Rosa semakin belingsatan, raut wajahnya dipenuhi kecemasan.“Nia?” ucap Mas Frengky dengan alis mengkerut.“Iya, pacar kamu ini Nia panggilannya kalau di kampung!” kataku penuh penekanan.“Mas, nggak usah diladenin. Kurasa wanita ini benar-benar sudah hilang kewarasannya!” kata Rosa dengan ketus.“Pergi dari sini. Frengky, seret istrimu ini untuk menjauh dari sini. Ibu nggak mau lagi melihatnya!” bentak Ibu mertua yang membuat dada ini sesak.“Oh, apa semudah ini kamu membuang ku hanya karena aku tak lagi banyak uang?” tanyaku menatap Ibu mertua dengan berani.“Kamu? Nggak sopan, ya! Dasar wanita nggak tahu diri. Pantas saja jika anakmu tak sudi ikut denganmu. Wanita jahanam sepertimu tak pantas dipanggil Ibu!” jawab ibu mertua.“Lalu, apa wanita seperti kamu juga pantas dipanggil Ibu?” tanyaku dengan senyu

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 35 Kenyataan

    ##BAB 35 Kenyataan“Mbak, kenapa?” tanya Carissa terlihat bingung menatapku dan kemudian beralih menatap Bu Wak.Aku hanya menggeleng, lidahku rasanya sudah capek dan malas jika harus menjelaskan ulang.Seakan mengetahui suasana yang terjadi, Carissa menuntun dan membawaku masuk ke dalam kamar.Bu Wak masih terlihat syok, dia terduduk di lantai sambil terisak. Sepertinya kenyataan yang baru saja terkuak cukup berat menghantam dadanya.“Minum dulu, Mbak!” kata Carissa menyodorkan segelas air putih kepadaku.Aku menenggaknya sedikit, lumayan bisa membuatku bernapas lega. “Kenapa, sih?” tanya Carissa masih terlihat kepo dengan insiden di ruang tengah tadi.Siapa yang tidak kepo melihat dua orang saling menangis dan terdiam.“Bu Wak ternyata ibu kandung Rosa, putri Bu Wak yang selama ini kabur dan tak kembali itu Rosa, perusak rumah tanggaku. Dan Vano adalah darah daging Rosa dengan pacarnya dulu. Kenapa dunia rasanya sempit begini ya, Dek?” tanyaku dengan senyum samar.“Itu yang dinamak

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 36 Terbongkar

    ##BAB 36 Terbongkar“Nia ....”Rosa menggigit bibir bawahnya dengan keras. Ia tampak ragu, gestur tubuhnya seperti ingin memeluk Bu Wak. Namun, logikanya menolak untuk melakukan itu.Apalagi saat melihat Vano yang tampak menggemaskan. Matanya berkaca-kaca melihat batita yang sedang asyik memegang kembang gula.“Siapa, Ros? Ini Ibumu?” tanya Bu Romlah yang tiba-tiba saja sudah berdiri di sebelah Bu Wak.“Wah, besanku ternyata orang kaya, loh. Jadi selama ini kamu jadi pembantu Cuma nyamar, ya? Pantas ketika kemarin aku menyuruh Rosa untuk menghubungi Ibunya, dia bilang Ibu sedang sibuk panen berlimpah.” Bu Romlah mengayunkan kipas di depan wajahnya. “Terus ini siapa? Adikmu, ya? Lucu banget, menggemaskan!” imbuh Bu Romlah tampak ramah.Aku dan Carissa hanya saling pandang dengan tatapan penuh arti. Ingin rasanya aku terbahak untuk menertawakan mereka.Rosa tak menyahut, dia masih sibuk merangkai kata-kata untuk mengelak, mungkin.“Lihat ya, kalian semua. Terbukti anakku ini si Frengky

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 37 Pernikahan Rosa

    ##BAB 37 Pernikahan RosaSetelah beberapa menit kami semua tercengang karena penuturan Bu Wak, para tamu undangan saling berbisik dan mengangguk-angguk. Sepertinya topik ini akan menjadi perbincangan hangat esok hari, atau mungkin menjadi viral. Namun aku tak yakin ada yang merekam rangkaian kejadian tadi, mengingat semuanya seakan terhipnotis dengan ketegasan Bu Wak.“Mas ... aku bisa jelasin!” tegas Rosa menatap dalam ke arah Mas Frengky.Yang ditatap hanya mengangkat tangan, menyuruh Rosa untuk diam.“Kamu yakin mau sama janda bodong yang miskin? Mantan pembantu lagi!” ujar Bu Romlah seraya memandang rendah.Mas Frengky hanya terdiam, berulang kali dia terlihat mengusap wajahnya dengan kasar.“Mending batalin aja, deh, Mas. Buat apa menikah sama orang miskin. Nambahin susah aja, mana udah janda plus anak lagi!” cicit Reni ikut-ikutan tak setuju.“Tauk, segitunya banget kamu jadi laki. Ngelepas Mbak Nayla yang kaya, malah dapet rakyat jelata. Lihat, nih, aku. Pacarku ini orang kaya,

Bab terbaru

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Benarkah Sudah Berakhir? (Epilog)

    EPILOGEnam bulan kemudian ....“Pagi Sayang, have a nice day!” Aku sedikit kaget saat Hendra alias pria yang tengah sah menjadi imam ku memeluk pinggangku dari belakang. Sontak wajahku memerah, dia selalu saja berhasil membuat diriku melayang tinggi hingga menembus langit ketujuh.“Ngagetin aja, pagi juga, Mas!” sahutku seraya melanjutkan aktivitas mengiris daun bawang untuk pelengkap telur dadar sebagai sarapan pagi ini.Ya ... setelah menikah dengan Hendra selama hampir enam bulan ini, aku baru tahu bahwa dia suka sekali dengan telur dadar yang dicampur irisan daun bawang. Seakan tak pernah bosan, hampir setiap hari dia menginginkan masakan itu di setiap pagi untuk memenuhi asupan nutrisinya. Terkadang juga aku heran, bagaimana bisa lelaki dari keluarga berada dan bergelimang harta bisa mempunyai makanan favorit berupa telur ayam sederhana. Kenapa bukan masakan ala western atau mungkin makanan dengan gizi lengkap yang seimbang. “Kok diem? Ngelamun, ya?” tanya Hendra yang kini mend

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 91 Akhir Kisah

    ##BAB 91 Akhir KisahBerkali-kali aku menghubungi Hendra, hingga puluhan panggilanku tak ada satu pun yang dijawab. Sampai pusing aku berjalan mondar-mandir bak setrika. Bu Wak bingung melihat tingkahku yang tak karuan. “Kenapa, toh, Ibu lihat dari tadi maju mundur kayak orang bingung. Ada masalah?” tanya Bu Wak terlihat perhatian, seperti biasa.Aku menggeleng, tentu saja hal seperti ini tak mungkin aku sampaikan kepada Bu Wak. Biarlah ini menjadi urusan pribadiku. Aku beranjak menuju ke kamar, tiba-tiba saja air mataku tumpah tanpa sebab. Aku tak tahu, apa yang aku rasakan hingga tiba-tiba menangis tanpa alasan. Masih dalam genggaman, kulihat layar ponsel yang masih sepi, tak ada tanda-tanda Hendra menghubungi ku kembali. Apa yang dia lakukan sebenarnya di sana?Hingga kecapekan menangis, membuatku ketiduran. Entah sudah berapa jam aku tertidur, ketika bangun ponselku sudah dipenuhi panggilan tak terjawab dari Hendra. Aku tak mendengarnya karena ponselku masih berada dalam mode sil

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 90 Suara Wanita Mencurigakan

    ##BAB 90 Suara Wanita MencurigakanSUARA WANITA MENCURIGAKANANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU (S2)“Kapan kamu siap untuk menikah? Mungkin kamu berkeinginan memilih tanggal yang cantik?” ucap Hendra.“Terserah saja, yang penting jadi menikah. Semua tanggal itu baik, ‘kan?” ujarku sembari tersenyum.“Iya juga, Papa sudah siap memfasilitasi semuanya. Aku hanya perlu menyiapkan mahar beserta mas kawin. Kamu mau apa?” tanya Hendra menatapku intens.Kami bertemu kembali di rumahku, setelah tiga hari dari rumah Ayah kemarin. Hendra pulang ke rumah Papanya untuk mengabarkan keputusanku tempo lalu. Alhamdulillah akhirnya Tante Sofia pun ikut menyetujui walaupun aku tahu mungkin dia terpaksa.“Yakin nih, aku bebas pilih sendiri mas kawinnya?” tanyaku dengan senyum menggoda.“Dengan senang hati!” Hendra menaik-turunkan alisnya memandangku.“Aku hanya bercanda, terserah kamu saja, deh!” ucapku seraya tertawa.“Bagaimana kalau pabrik usahaku saja yang kujadikan mahar?” tawar Hendr

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 89 Keputusan Nayla

    ##BAB 89 Keputusan NaylaKeesokan harinya, Hendra benar-benar serius dengan ucapannya. Pagi-pagi sekali dia sudah menjemputku, kami berencana akan pergi ke rumah Ayah. Berdua saja dan kali ini menggunakan mobilku.“Udah siap? Berangkat sekarang, ya?” tanya Hendra yang kini sudah berpakaian rapi, yakni kemeja lengan panjang, celana bahan dan sepatu pantofel. Menurutku dia lebih mirip seperti orang yang akan melakukan interview di perusahaan besar dari pada bertemu calon mertua. Eh ....Ah, membayangkan Hendra akan menjadi menantu Ayahku saja sudah membuatku berdetak hebat tak karuan begini. Aku benar-benar dibuat mabuk kepayang dengan pesonanya.“Yuk!” seruku bersemangat.Kami menempuh perjalanan sekitar dua jam, aku sengaja tak menghubungi Ayah dan Ibu jika ingin ke sana. Biar ini menjadi surprise nantinya. Hendra tampak gusar, beberapa kali mengusap wajahnya dengan handuk kecil berwarna hijau muda. Padahal tak ada peluh yang menetes, tapi ... entahlah apa yang dia bersihkan.“Kamu ke

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 88 Melamar Nayla

    ##BAB 88 Melamar Nayla“Gimana, Nay? Kapan aku bisa menemui orang tuamu?” tanya Hendra membuatku terperangah. Rupanya dia serius dengan niatannya. Aku pun tampak berpikir, tak ada salahnya untuk mencoba. Lagian, bukankah ini memang tujuan awalku untuk memberikan balasan pada Rosa? Aku tersenyum menyeringai.“Kalau kamu serius, bisa temui orang tuaku besok. Di sana aku akan memberimu keputusan,” kataku dengan senyum mengembang. Hendra terlihat antusias, dia melirik ke arah Papanya yang diangguki dengan senyuman merekah. Sorot bahagia sangat terpancar dari netranya.“Oke, besok aku akan menemui kedua orang tuamu untuk meminta restu. Aku serius ini, Nay. Jangan pernah anggap niat baik ku sekedar main-main,” kata Hendra terdengar mengintimidasi. Aku hanya merespon dengan anggukan. Aku juga serius, meskipun niat sampingan juga karena iseng untuk balas dendam kepada Rosa. Setelah mengobrol banyak hal, aku memutuskan untuk mengajak Hendra pulang. Sebelum ke rumah, aku ingin mampir ke butik

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 87 Pernikahan Gladys

    ##BAB 87 Pernikahan GladysHari ini Hendra akan menjemput ku untuk menghadiri pesta pernikahan Gladys. Sengaja aku tak mengajak Vano dan Bu Wak, tentu saja malas jika harus berhadapan lagi dengan Tante Sofia. Untuk sementara ini, aku akan menghindarinya terlebih dahulu. Aku mengenakan gamis bertajuk glamor mirip yang dipakai salah satu artis membahana. Tak lupa perhiasan dan cincin berlian tersemat manis di jari-jariku. Aku pun memakai hijab yang senada dengan warna gamisku. Tas bermerek dengan harga puluhan juta tak lupa bertengger manis di lenganku. Perfect sekali. Aku sengaja ingin tampil mewah agar tak selalu direndahkan, apalagi di mata Tante Sofia. Sudah cukup dia menghina diriku serta keluarga kecilku.Aku menaiki mobil Hendra dengan hati-hati. Berpakaian mewah seperti ini memang sedikit ribet dan harus tampil dengan elegan. Hendra menatapku takjub hingga tak berkedip. Kami menuju ke arah lokasi dengan ditemani obrolan renyah dan santai. Hendra tampaknya mulai kembali ceria dan

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 86 Persepsi Nayla

    ##BAB 86 Persepsi NaylaSaat aku membuka mata, rupanya sudah hampir sampai di rumah. Cukup lama juga aku tertidur, mungkin efek banyak pikiran membuatku susah tidur dari kemarin. Baru sekarang aku bisa tidur nyenyak meskipun sebentar, mungkin karena pikiranku yang plong. Sebelum turun, Hendra sempat mengingatkan untuk mengajak diriku hadir di acara pernikahan Reno dan Gladys yang akan diselenggarakan minggu depan. Aku belum mencari tahu bagaimana informasi perkembangan dari hukuman Mas Frengky. Mungkinkah Gladys tetap pada pendiriannya untuk membebaskan Mas Frengky? Atau berpura-pura tak peduli lagi, entahlah. Yang pasti, menurut pengacaraku bukti yang aku berikan beberapa waktu lalu sudah cukup kuat dan akurat untuk kembali memberikan hukuman tambahan buat Mas Frengky. Aku ingin lelaki durjana itu menerima hukuman yang pantas. Selain kedua kakinya yang tak berfungsi tentunya. Aku belum puas jika hanya kakinya saja yang tak berfungsi. Dia layak mendapatkan hukuman yang lebih parah dar

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 85 Mengobrol dan Bukti Dari Rosa

    ##BAB 85 Mengobrol dengan Rosa“Nayla ... maafkan aku,” ujar Hendra lirih. Terdengar menyayat di telingaku. Aku benci orang meminta maaf, aku bosan memberikan maaf terus-menerus.“Nggak usah dibahas, fokus sama menyetirmu, agar kita segera sampai!” Aku memalingkan wajahku menghadap ke jendela, tak ingin Hendra melihat bagaimana ada gurat kesedihan di sana.“Iya!” Hendra kembali fokus menyetir.Beberapa menit kemudian, kami telah sampai di kantor polisi, di mana Rosa menghabiskan sisa waktunya. Seorang petugas yang biasa menerimaku, menuntun kami masuk ke dalam ruangan berukuran 3x4 meter. Lima menit menunggu, seorang petugas berjenis kelamin wanita membawa Rosa menghadap padaku dan Hendra. Kami hanya diberi waktu lima belas menit untuk mengobrol. Ada bangku panjang menghadap ke dinding, aku duduk di sana. Sedangkan Hendra duduk berhadapan dengan Rosa yang disekat dengan triplek sebatas dada.“Akhirnya kamu datang juga. Nayla ternyata serius menepati janjinya padaku!” ujar Rosa dengan

  • ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU   Bab 84 Menemui Rosa

    ##BAB 84 Menemui Rosa“Apa kau ingin bertemu dengan Rosa?” tanyaku dengan wajah sedatar mungkin. Padahal di dalam dada muncul rasa gejolak yang begitu aneh.“Iya, cepat atau lambat, aku harus menemuinya, Nay ... kenapa aku menjadi pria pengecut seperti ini?” Hendra menggeleng sembari menarik rambutnya dengan kedua tangan.“Sudah, jika kamu terus-terusan begini, nggak akan menyelesaikan keadaan. Hidup harus maju ke depan, tak baik hidup terbayang dengan kenangan,” ujarku seraya mengulas senyum.“Terima kasih, Nay ... kamu selalu bisa menjadi penyejuk untukku,” kata Hendra membuatku melayang tinggi. Namun, dengan cepat kutepis semua perasaan itu, aku tak boleh terlarut dalam rayuan Hendra sebelum pria itu memberiku kepastian.“Sama-sama. Kapan pun kamu mau ke sana, kamu bisa hubungi aku. Dengan senang hati aku pasti akan mengantarmu ke sana.” “Baiklah, biarkan aku menenangkan hatiku terlebih dahulu, aku ingin menemuinya dalam keadaan siap. Aku tak ingin menghancurkannya lagi, kasihan d

DMCA.com Protection Status