Share

Bab 27

Author: Kak Fonnia
last update Last Updated: 2024-07-23 10:07:05

"Ayah?"

"Iya, ini Ayah. Ayah yang kamu sekap di dalam gudang dalam keadaan kaki dan tangan kalian ikat," ucap Ferri.

Mendengar perkataan sang Ayah, Roy tertunduk malu dengan mata yang berkaca-kaca. Dia menyesal karena telah melukai hati Ayahnya.

"Ayah? Roy, Roy minta maaf. Roy, salah Ayah." Dengan suara bergetar, Roy meminta maaf pada Ferri.

Ferri melangkah lebih dekat dengan putranya itu dan duduk didekat Roy. Kini jarak Ayah dan anak itu sangat dekat. Ferri menepuk pundak Roy dan matanya menatap putranya.

"Bagaimana kabar ibu kalian?" Ferri menanyakan kabar istrinya pada Roy, putranya.

"Ibu, ibu sakit, Ayah. Ibu stroke," jawab Roy nasih dengan kepala yang menunduk dan masih dengan rasa bersalah.

"Bagaimana dengan kakakmu dan keluarganya?" Ferri kembali bertanya dan kali ini beliau menanyakan kabar putri pertamanya. Mira.

Roy yang tadinya hanya mengetes air mata secara diam-diam, kini dia tidak bisa bendung lagi air matanya dan isak tangisnya pecah.

"Kak Mira sudah meninggal
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
M Royhan Putra (Bu
bagus Thor , lanjutkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 28

    Hari ini adalah hari bahagia Adinda dan Ibnu. Di mana saat ini dua pasangan itu tengah merayakan pernikahan mereka. Adinda sangat anggun dengan gaun pernikahan warna putih dan wajahnya terlihat sangat cantik dengan polesan make tipis. Sedangkan Ibnu, terlihat sangat tampan dengan setelan jas hitam yang sama dengan putra sambungnya. Kedua orang tua Ibnu sendiri memakai pakaian hitam putih sama seperti yang dikenakan oleh kedua mempelai. Sedangkan para undangan diwajibkan untuk memakai baju warna sage. Pernikahan Ibnu dan Adinda sangat meriah dengan dekorasi yang sangat bagus. Setelah bersalaman dengan kedua mempelai para tamu undangan langsung di arahkan untuk mengambil makanan yang sudah terhidang di atas meja makan. Selain para tamu undangan yang diundang oleh keluarga Ibnu, ada juga Ferri yang hadir di sana. Dia juga mengucapkan selamat pada Adinda dan Ibnu. Setelah itu pria paruh tua itu menyantap makanan bersama para tamu undangan yang lain. Ikshan duduk dan

    Last Updated : 2024-07-25
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 29

    16 TAHUN KEMUDIAN “Ibu, Ayah, Ikhsan berangkat dulu, ya?” pamit Ikshan pada kedua orang tuanya. “Iya, sayang. Hati-hati di jalan,” jawab Ibnu pada putra smabungnya. “Tunggu adik kamu, Ikshan.” Adinda meminta putranya untuk tunggu putrinya. “Iya, Bu. Ikhsan tunggu di mobil,” jawab Ikhsan dan melangkah menuju mobilnya. Pernikahan Adinda dan Ibnu dikarunia seorang putri cantik yang sekarang mas duduk kelas satu SMA. Putri Ibnu dan Adinda bernama Jelita Mukaira. Sedangkan Ikshan sendiri adalah seorang dokter spesialis kejiwaan. Ikshan mengikuti jejak Ayah sambungan dan sekarang dia ditugaskan di rumah sakit yang dulu Ayahnya bertugas. “Sayang, buruan kakak sudah nungguin di mobil.” Adinda meminta putrinya untuk cepat-cepat ke mobil karena sudah di tungguin oleh Ikhsan. “Iya, Bu.” Jelita keluar dari kamarnya dengan sedikit berlari sambil menggendong tas di pundaknya. “Arunika? Aru?” panggil Adinda. Putri dari mantan suaminya itu belum juga keluar dari kamar.”

    Last Updated : 2024-08-30
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 30

    “Anak Ayah kenapa pulang kerja mukanya murung? Apa ada masalah?” Ibnu menghampiri Ikshan yang duduk balkon kamar dengan tatapan kosong. “Cerita sama Ayah, siapa tahu Ayah bisa bantu.”Ikhsan menoleh ke arah laki-laki yang dengan tulus membesar dan merawatnya sampai dia beranjak dewasa. “Ayah? Apa Ikshan akan dianggap anak durhaka apa bila Ikshan tidak merawat orang yang telah menoreh luka di hati Ikshan?” tanya Ikshan dengan suara rendah. “Kenapa tanya seperti itu?” Ibnu mengerutkan keningnya saat bingung dengan pertanyaan putranya. Ikshan menghela nafas panjang dan matanya langsung berkaca-kaca. Dia mendongakkan kepalanya berusaha agar air matanya tidak mengalir. Melihat mata Ikshan berkaca-kaca, Ibnu bangun dari tempat duduknya dan melangkah ke arah pintu. Dia menutup pintu kamar putranya agar Adinda tidak masuk ke dalam kamar dan melihat Ikshan yang menangis. Sesudah itu Ibnu kembali ke tempat duduknya semula dan menepuk pundak putranya. Ikshan sendiri cepat-cepat menyeka air

    Last Updated : 2025-01-17
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   bab 31

    “Banyak laki-laki?” Ikshan tidak percaya kalau Adik sepupunya itu tidur dengan banyak laki-laki. “Kenapa kau lakukan itu Arunika? Kenapa? Apa kau tidak memikirkan nasibmu kedepannya?” Ikshan dibuat syok dengan adiknya itu.Tidak menjawab Ikshan, Arunika berlari masuk ke dalam kamarnya. Dia membanting pintu dan menguncinya, dia meringkuk dan menangis di dalam kamarnya. Ikshan menghela nafas panjang dan mengusap wajahnya gusar. Dia tahu kalau saat ini hati ibunya sangat sedih melihat anak gadis yang dibesarkan dengan kasih sayang hamil dengan banyak laki-laki. Ikshan sandarkan tubuhnya di dinding dengan kedua tangan yang menjambak rambutnya frustasi. “Kamu kamar, jangan pernah melakukan sesuatu yang merugikan dirimu.” Ikshan meminta Jelita masuk ke dalam kamar dan dia juga memberikan nasehat pada Adiknya untuk tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh Arunika. Jelita menganggukkan kepalanya, kemudian dia melangkah masuk ke dalam kamarnya. Tidak lupa Jelita mengunci pintu kamarny

    Last Updated : 2025-01-17
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   bab 32

    “Dok, pasien di kamar 11 terus saja memanggil nama Dokter.” Pasien yang dimaksud oleh perawat itu adalah Roy.“Nanti saya ke sana.” Ikhsan menghela napas panjang, hatinya terasa berat untuk bertemu ayahnya. Ikhsan bangkit berdiri, dia mengambil sesuatu dari dalam laci, lalu dia masukkan ke dalam kantong bajunya. Dengan langkah panjang dan raut wajah datar, Ikhsan melangkah menuju ruangan Roy.Dengan perasaan yang susah dijelaskan, Ikhsan berdiri di depan pintu dengan kedua tangan yang masuk ke dalam kantong celananya. Sorot matanya terus saja melihat ke arah laki-laki yang darahnya mengalir di tubuhnya.Roy sendiri yang baru menyadari jika di depan pintu ada putranya yang dulu dia siksa dengan sangat keji hingga putranya itu mengalami gangguan jiwa. Sekarang putranya itu sudah tumbuh dewasa dan jadi dokter spesialis kejiwaan.“Ikhsan?” panggil Roy dengan mata berkaca-kaca.“Iya, aku Ikhsan. Aku Ikhsan yang kalian siksa kala itu, Ikhsan yang Ayah paksa kala itu untuk mengerjakan semua

    Last Updated : 2025-01-17
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   bab 33

    Ikshan yang baru saja pulang kerja begitu terkejut mendengar suara kedua orang tuanya yang berbicara dengan suara keras dan bentak. Dengan cepat-cepat Ikshan berlari menaiki anak tangga menghampiri kedua orang tuanya yang berdiri di depan pintu kamar Arunika. Ikshan mengintip ke dalam kamar Arunika yang menangis di dalam kamar sembari memasukkan pakaian ke dalam tas. “Ada apa ini, Bu?” tanya Ikshan dengan suara pelan.“Arunika buat masalah lagi?” tanya Ikshan lagi. Kali ini pertanyaan Ikshan mendapatkan anggukkan kepala dari Ibnu, sedangkan Adinda terus saja mengomel Arunika yang tidak bisa atur. “Ayah dan Ibu ke kamar saja, biar Ikshan yang urus Arunika.” Ikshan meminta kedua orang tuanya untuk kembali ke kamar, dan dia yang akan mengurus sepupunya itu. Lagi dan lagi Ibnu menganggukkan kepala dan menuntun Adinda ke kamar mereka. Setelah kedua orang tuanya pergi, Ikshan melangkah masuk ke dalam kamar sepupunya yang dan dia akan bicara dengan wanita itu. Ikshan mendekati Arunika

    Last Updated : 2025-01-18
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 34

    “Arunika benaran pergi dari rumah, Kak?” tanya Jelita saat dia tidak melihat Arunika di sana.“Iya, biarkan saja dia pergi. Nanti juga dia akan merasakan betapa susahnya hidup di luar sana,” kata Ikshan.“Tapi, Kak, kasihan dia lagi hamil.” Jelita merasa kasihan pada Arunika.“Itu kemauannya sendiri. Dia mau pergi dari rumah dan mau hidup bebas, jadi kita tidak perlu memikirkan dia.” Ikshan tidak ambil pusing lagi dengan sepupunya itu. Yang dia pikirkan saat ini adalah perasaan ibunya. Ikshan yakin suatu hari nanti Arunika pasti akan kembali lagi ke rumah itu.“Sudah, sekarang kamu buruan ambil tas, biar Kakak antar ke sekolah.” Ikshan akan mengantar adiknya ke sekolah. Hari ini dia masuk malam, jadi bisa antar adiknya ke sekolah.Jelita masuk ke dalam kamarnya, mengambil tas sekolahnya, dan digendong di pundaknya. Sesudah itu dia langsung meninggalkan kamarnya. Gadis cantik itu berpamitan pada kedua orang tuanya. Setelah berpamitan, putri dari Adinda dan Ibnu itu langsung berangkat d

    Last Updated : 2025-01-18
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 35

    Arunika tergeletak di atas tempat tidur dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Wanita itu baru saja digempur habis-habisan oleh teman-temannya Ivan. Arunika berusaha untuk bangun dan perlahan dia turun dari tempat tidur yang hanya beralaskan tikar plastik saja. Tentunya tubuhnya terasa remuk redam dan lemas. Saat ini Arunika hanya bisa pasrah dengan keadaannya, karena dia tidak mungkin untuk melawan kelima pria bertubuh tegap tersebut. Arunika berjalan pelan memungut kembali pakaiannya dan kembali mengenakannya kembali. Sesudah itu, dia keluar dari kamar dan saat dia keluar dari kamar dia langsung disambut dengan tawa sinis dari kelima laki-laki yang menidurinya beberapa menit lalu. Arunika tidak peduli dengan kelima pria itu, dia lebih memilih melangkah mendekati Ivan dan meminta lelaki itu untuk mengantarnya pulang. “Hai, p3l4cur?” sapa salah satu teman Ivan. Robby, namanya. “Haha.” Teman-teman Ivan yang lain tertawa saat mendengar Robby memanggil Arunika dengan sebutan p3l4cur

    Last Updated : 2025-01-20

Latest chapter

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 40

    ANAKKU GILA S2 12Ibnu baru saja pulang dari kantor polisi, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk bisa menolong Arunika dari kasus tersebut. Karena orang yang melaporkan Arunika ke pihak polisi memiliki bukti yang sangat kuat. Bukti berupa video dan juga foto saat Arunika saat membunuh korban. “Ayah tidak bisa membantu Arunika, semua bukti yang diserahkan ke kantor polisi sudah sangat jelas kalau dialah pelaku yang bunuh korban.” Ibnu berucap lirih dengan raut wajah sendu. “Jika barang bukti sudah membuktikan Arunika adalah pelaku, Ikhsan rasa kita tidak perlu mencari pembelaan apapun. Itu adalah kesalahannya dan dia harus terima hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.” Ikshan meminta kedua orang tuanya untuk tidak perlu mencari pembelaan untuk memperingankan hukuman pada sepupunya. “Tapi bagaimana kalau keluarga korban meminta hukuman mati?” Ibnu masih memikirkan Arunika, dan dia juga merasa kasihan pada gadis yang dia besarkan dengan kasih sayang. Ya, walaupun Arunika sering m

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 39

    ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKWArunika berdiri di depan pintu dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Raut wajahnya terlihat sangat kegirangan. Ia tampak sangat senang melihat kedatangan Ivan.Ivan terlihat sangat buru-buru dengan raut wajah cemas. Laki-laki itu menyeret tangan Arunika masuk ke dalam rumah kontrakan wanita itu.Sikap Ivan membuat Arunika bingung dan penuh tanda tanya. Dia melepaskan tangan Ivan hingga tangan laki-laki itu menjauh darinya.“Apa-apaan kamu?!” bentak Arunika setelah berhasil melepaskan tangannya dari cengkeraman Ivan.Ivan menatap nyalang Arunika, begitu pula dengan Arunika yang tak kalah sengit menatap laki-laki di hadapannya.“Mana uang hasil kamu jual adik sepupu aku yang sialan itu?!” Arunika mengulurkan salah satu tangannya, meminta uang dari Ivan.Ivan mengibas tangan wanita itu dan tersenyum sinis. “Apa katamu? Uang? Tidak ada uang!” ucap Ivan sambil mendorong tubuh Arunika menjauh darinya.“Tidak ada uang? Adik sepupumu itu sudah bunuh ketiga

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 38

    Jelita menundukkan kepalanya, membenamkan wajah di antara kedua lututnya. Tubuhnya bergetar hebat saat sebuah tangan menyentuh pundaknya dari belakang.“Kak Ikshan, Ibu, Ayah. Jelita takut,” gumam Jelita dalam hati, disertai isak tangis yang tidak bisa ia bendung lagi.“Jelita?” panggil suara seorang pria.“Jangan sentuh saya! Saya mohon, jangan perkosa saya,” Jelita memohon pada orang itu untuk tidak menyentuhnya, sambil menepis tangan yang ada di punggungnya.“Jangan takut, Jelita,” ucap pria itu, memegang kuat punggung Jelita dan merangkulnya dengan erat. Pria itu adalah Ibnu.Ibnu berhasil melacak keberadaan putrinya dan menemukannya menangis di pinggir jalan dalam keadaan takut.“Ini Ayah, Jelita.”Mendengar perkataan Ibnu, Jelita perlahan membuka matanya dan menoleh ke arah belakang. Ia menangis histeris saat melihat ayahnya memeluknya.“Ayah? Jelita takut.” Jelita semakin menangis.“Ayah, ada laki-laki bajingan yang mau menodai Jelita. Jelita takut, Ayah,” ucap Jelita sambil te

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 37

    “Dia masih perawan. Jadi, saya minta bayarannya lebih mahal dari yang kemarin.” Laki-laki itu tengah bernegosiasi dengan teman-temannya. Laki-laki itu adalah Ivan, dan orang yang dimaksud olehnya adalah Jelita.Ivan menculik gadis itu saat dia tengah menunggu taksi di halte sekolah, dan itu semua atas perintah Arunika. Arunika sengaja melakukan itu agar bisa menggantikan dirinya untuk melayani teman-teman Ivan, dan uang dari teman-teman Ivan dibagi dua dengannya.“Bagaimana? Apa kalian mau?” tanya Ivan.“Berapa yang harus kami bayar?” tanya salah satu temannya Ivan. Laki-laki berperut buncit dan berkulit hitam itu adalah orang yang meniduri Arunika kemarin.“Kalian bertiga cukup membayarnya 10 juta, dan kalian bisa memakainya seharian,” ucap Ivan, menyebutkan nominal yang harus dibayar oleh teman-temannya.Ketiga teman Ivan masih berpikir, mereka saling memandang dan mencoba untuk berdiskusi.Sedangkan di dalam kamar, Jelita tengah berusaha untuk kabur dari laki-laki bejat itu.‘Aku h

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 36

    Adinda berjalan mondar-mandir dengan perasaan tidak tenang memikirkan putrinya yang belum juga pulang. Padahal anak tetangga yang satu sekolah dengan Jelita sudah pulang sejak tadi. Apalagi ini sudah sangat sore, tetapi putrinya itu belum kunjung pulang juga.“Apa mungkin Jelita ikut Ikshan ke rumah sakit?” tanya Adinda pada suaminya.“Tidak tahu, Bu. Coba saja telepon Ikshan, Ayah juga tidak tenang. Ayah takut terjadi sesuatu sama Jelita,” kata Ibnu. Suami dari Adinda itu juga tidak karuan.“Ayah kok bilang begitu? Ibu kan makin takut,” kata Adinda. Sesudah itu Adinda mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Ikshan.Tadinya Adinda sudah menghubungi Jelita, tetapi nomor anak gadisnya itu tidak dapat dihubungi. Tadinya juga Adinda masih berpikir positif tentang anaknya. Adinda berpikir mungkin anak gadisnya itu belajar kelompok bersama teman-temannya, tetapi pada akhirnya Adinda memikirkan yang tidak-tidak tentang putrinya. Dia dan Ibnu takut terjadi sesuatu pada Jelita dan memutus

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 35

    Arunika tergeletak di atas tempat tidur dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Wanita itu baru saja digempur habis-habisan oleh teman-temannya Ivan. Arunika berusaha untuk bangun dan perlahan dia turun dari tempat tidur yang hanya beralaskan tikar plastik saja. Tentunya tubuhnya terasa remuk redam dan lemas. Saat ini Arunika hanya bisa pasrah dengan keadaannya, karena dia tidak mungkin untuk melawan kelima pria bertubuh tegap tersebut. Arunika berjalan pelan memungut kembali pakaiannya dan kembali mengenakannya kembali. Sesudah itu, dia keluar dari kamar dan saat dia keluar dari kamar dia langsung disambut dengan tawa sinis dari kelima laki-laki yang menidurinya beberapa menit lalu. Arunika tidak peduli dengan kelima pria itu, dia lebih memilih melangkah mendekati Ivan dan meminta lelaki itu untuk mengantarnya pulang. “Hai, p3l4cur?” sapa salah satu teman Ivan. Robby, namanya. “Haha.” Teman-teman Ivan yang lain tertawa saat mendengar Robby memanggil Arunika dengan sebutan p3l4cur

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 34

    “Arunika benaran pergi dari rumah, Kak?” tanya Jelita saat dia tidak melihat Arunika di sana.“Iya, biarkan saja dia pergi. Nanti juga dia akan merasakan betapa susahnya hidup di luar sana,” kata Ikshan.“Tapi, Kak, kasihan dia lagi hamil.” Jelita merasa kasihan pada Arunika.“Itu kemauannya sendiri. Dia mau pergi dari rumah dan mau hidup bebas, jadi kita tidak perlu memikirkan dia.” Ikshan tidak ambil pusing lagi dengan sepupunya itu. Yang dia pikirkan saat ini adalah perasaan ibunya. Ikshan yakin suatu hari nanti Arunika pasti akan kembali lagi ke rumah itu.“Sudah, sekarang kamu buruan ambil tas, biar Kakak antar ke sekolah.” Ikshan akan mengantar adiknya ke sekolah. Hari ini dia masuk malam, jadi bisa antar adiknya ke sekolah.Jelita masuk ke dalam kamarnya, mengambil tas sekolahnya, dan digendong di pundaknya. Sesudah itu dia langsung meninggalkan kamarnya. Gadis cantik itu berpamitan pada kedua orang tuanya. Setelah berpamitan, putri dari Adinda dan Ibnu itu langsung berangkat d

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   bab 33

    Ikshan yang baru saja pulang kerja begitu terkejut mendengar suara kedua orang tuanya yang berbicara dengan suara keras dan bentak. Dengan cepat-cepat Ikshan berlari menaiki anak tangga menghampiri kedua orang tuanya yang berdiri di depan pintu kamar Arunika. Ikshan mengintip ke dalam kamar Arunika yang menangis di dalam kamar sembari memasukkan pakaian ke dalam tas. “Ada apa ini, Bu?” tanya Ikshan dengan suara pelan.“Arunika buat masalah lagi?” tanya Ikshan lagi. Kali ini pertanyaan Ikshan mendapatkan anggukkan kepala dari Ibnu, sedangkan Adinda terus saja mengomel Arunika yang tidak bisa atur. “Ayah dan Ibu ke kamar saja, biar Ikshan yang urus Arunika.” Ikshan meminta kedua orang tuanya untuk kembali ke kamar, dan dia yang akan mengurus sepupunya itu. Lagi dan lagi Ibnu menganggukkan kepala dan menuntun Adinda ke kamar mereka. Setelah kedua orang tuanya pergi, Ikshan melangkah masuk ke dalam kamar sepupunya yang dan dia akan bicara dengan wanita itu. Ikshan mendekati Arunika

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   bab 32

    “Dok, pasien di kamar 11 terus saja memanggil nama Dokter.” Pasien yang dimaksud oleh perawat itu adalah Roy.“Nanti saya ke sana.” Ikhsan menghela napas panjang, hatinya terasa berat untuk bertemu ayahnya. Ikhsan bangkit berdiri, dia mengambil sesuatu dari dalam laci, lalu dia masukkan ke dalam kantong bajunya. Dengan langkah panjang dan raut wajah datar, Ikhsan melangkah menuju ruangan Roy.Dengan perasaan yang susah dijelaskan, Ikhsan berdiri di depan pintu dengan kedua tangan yang masuk ke dalam kantong celananya. Sorot matanya terus saja melihat ke arah laki-laki yang darahnya mengalir di tubuhnya.Roy sendiri yang baru menyadari jika di depan pintu ada putranya yang dulu dia siksa dengan sangat keji hingga putranya itu mengalami gangguan jiwa. Sekarang putranya itu sudah tumbuh dewasa dan jadi dokter spesialis kejiwaan.“Ikhsan?” panggil Roy dengan mata berkaca-kaca.“Iya, aku Ikhsan. Aku Ikhsan yang kalian siksa kala itu, Ikhsan yang Ayah paksa kala itu untuk mengerjakan semua

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status