Share

Bab 13

Author: Kak Fonnia
last update Last Updated: 2024-06-07 07:42:41

"Kamu pikir kamu bisa mengalahkan aku? Tidak, kamu tidak akan bisa menyalahkan aku dan aku tidak akan pernah mau dikalahkan sama kamu wanita sialan!"

"Aku yang akan buat hidupmu menderita!"

Adinda berucap dengan tubuh yang sedikit membungkuk di hadapan Mira. Adinda berhasil melawan serangan Mira dengan memukul kepala Kakak iparnya itu dengan bingkai foto hingga jatuh tersungkur di lantai.

Adinda bangkit berdiri, lalu dia menyeret tubuh Mira keluar dari kamar. Dia akan mengurung wanita yang sudah menyakiti putranya itu di gudang.

Sesampainya di gudang, Adinda mengikat kaki dan tangan Mira sama seperti yang dilakukan suaminya kalah itu pada Ikshan.

Setelah diikat kaki dan tangan Mira, Adinda juga membekap mulut Mira dengan kain. Dengan begitu wanita itu tidak akan bisa kabur dan teriak meminta pertolongan orang lain.

Sesudah itu Adinda bergegas meninggalkan gudang dan tidak lupa dia mengunci pintu gudang. Adinda kembali ke kamarnya, dia akan mengobati lukanya.

Ibu dari Ikshan Muhammad i
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Stelly R
lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 14

    Bugh! Suara tubuh terjatuh dan tersungkur di lantai. "Mati saja kau laki-laki pengganggu!"Tubuh Roy jatuh tersungkur di lantai kamar mandi. Pria itu benar-benar mabuk parah. Ibnu yang bersembunyi di balik pintu pun bergegas keluar dari kamar mandi dan mengajak Adinda untuk pergi dari sana. Ibnu tidak rela meninggalkan Adinda di rumah itu sendirian, apa lagi Roy yang mabuk seperti itu. Ibnu takut jika laki-laki itu melukai Adinda. "Ayo, kita pergi dari sini." Tanpa menunggu persetujuan Adinda, Ibnu menarik tangan Adinda keluar dari kamar itu. Adinda hanya bisa nurut karena dia juga merasa takut jika Roy melakukan hal yang tidak-tidak padanya. Ibnu bawa Adinda ikut bersamanya. Ibnu bawa Adinda ke rumah sakit. Dalam perjalanan Adinda hanya diam saja, dia tidak berbicara sepatah kata pun. "Maaf, kalau saya memaksa kamu untuk ikut bersama saya. Tapi yang jelas saya takut jika kamu tetap di rumah dan disakiti oleh suamimu yang sedang mabuk itu.""Tidak masalah. Saya juga takut mas

    Last Updated : 2024-06-07
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 15

    Adinda baru saja sampai di rumah, kepulangan ke rumah itu langsung disambut oleh Roy. Suaminya itu sudah berdiri di depan dengan kedua tangan lipat di depan dada. Adinda tidak peduli dengan keberadaan Roy, dia melangkah masuk melewati lelaki itu. Tetapi tangannya dicekal sehingga langkahnya terhenti. Tanpa menoleh ke arah orang yang menahan tangannya, Adinda menepis tangannya dengan kasar sehingga terlepas dari cekalan tangan orang di belakangnya. "Dari mana kamu? Kenapa kamu selalu keluar setiap hari?" Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh Roy. "Aku cari Ikshan, apa kamu pernah berpikir untuk mencari keberadaan anak kita?" Adinda jawab dengan nada ketus. "Ups, aku lupa kalau kamu kan telah merekayasa kematian Ikshan." Tanpa merasa takut Adinda mengucapkan benaran yang ada. "Jaga ucapanmu Adinda, kamu harus terima kenyataan! Ikshan sudah mati!" Roy tetap kekeh menganggap Ikshan meninggal. Adinda tersenyum sinis dan berbalik badan menatap suaminya itu. Tanpa berkata-kata lagi, Ad

    Last Updated : 2024-06-07
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   bab 16

    Adinda melangkah ke dalam gudang dan dia menatap Mira dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Dia melangkah mendekati Kakak iparnya itu lalu dia melepaskan ikatan pada tangan Mira dan membiarkan Kakak iparnya itu keluar. Bukannya keluar, tetapi Mira bersujud di kaki Adinda dengan raut wajah pucat pasi. Dia menahan rasa lapar karena sudah dua hari dia tidak makan ataupun minum. "Adinda, aku minta maaf. Aku minta maaf kalau sudah menyiksa Ikshan dulu. Aku minta Adinda, aku menyesal dengan perbuatanku pada Ikshan." Tidak disangka-sangka ternyata Mira melakukan itu pada Adinda. Dia meminta maaf pada Adik iparnya atas perbuatannya yang selama ini dia lakukan pada Ikshan."Aku minta maaf," ucap Mira lagi. Mungkin dengan cara yang dilakukan Adinda selama dua hari dengan cara mengurungnya di dalam gudang membuat wanita itu sadar akan kesalahannya, dan dengan penuh penyesalan dia meminta maaf pada Adinda. Adinda tidak berkata apapun, dia memundurkan langkahnya menjauh dari Mira. Dia

    Last Updated : 2024-06-08
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 17

    Akhirnya kamu pulang juga, Adinda." "Iya, Mas. Aku pulang." Adin baru saja sampa di rumah setelah satu minggu tidak pulang ke rumah. Adinda jatuhkan bokongnya di atas sofa. Dia mengambil amplop di dalam tasnya dan dia berikan pada Roy, suaminya. Roy mengerutkan keningnya lalu membuka isi amplop tersebut. Roy membuka perlahan amplop itu dan dia sangat terkejut saat melihat tulisan pada bagian atas surat tersebut. Sebelum membaca isi surat Roy melihat ke arah Adinda dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan. "Tolong ditandatangani, Mas," pinta Adinda. "Jika dengan cara ini bisa membahagiakan kamu dan Ikshan dan menyembuhkan luka di hati kalian, maka Mas akan lakukan ini. Mas akan menandatangani surat ini dan Mas akan bawa ibu dan kak Mira pergi dari rumah ini." "Mas tidak perlu pergi dari rumah ini, biar Adinda saja yang pergi. Biar Adinda yang mengalah," kata Adinda "Adinda ini rumah ka—" "Iya, ini rumah yang Mas beli pakai uang hasil jerih parah aku, tapi Adinda tidak

    Last Updated : 2024-06-08
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 18

    Hari ini adalah hari persidangan perceraian Adinda dan Roy. Adinda sudah bersiap diri untuk menghadiri persidangan di pengadilan. Tentunya Adinda akan ditemani oleh pengacaranya dan juga dokter Ibnu. Saat ini dokter Ibnu sudah ada di kediaman Adinda, dia sudah menunggu Ibu satu anak itu di ruang tamu. Adinda dan Ikshan keluar dari dalam kamar dan menghampiri Ibnu. Ikshan akan ikut bersama mereka pengadilan dan tentunya di pengadilan nanti bocah itu akan dijaga oleh Ibnu di dalam mobil. "Sudah siap?" tanya Ibnu dan tersenyum pada Adinda dan Ikshan. "Iya," jawab Adinda disertai anggukkan. "Iya, Om Dokter. ikshan dan Ibu sudah siap," jawab Ikshan dan langsung mengandeng tangan Ibnu. "Ayo, kita berangkat!" Ibnu mengandeng tangan Ikshan menuju mobil. Adinda keluar dari rumah dan tidak lupa dia mengunci pintu rumah. Setelah itu mereka pun masuk ke dalam mobil. "Duduk di depan." Ibnu meminta Adinda untuk duduk di depan bersamanya dan juga Ikshan."Saya saya di belakang saja sama Iksh

    Last Updated : 2024-06-08
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 19

    "Ibu aku undang kamu dan Ikshan untuk makan malam di rumah." "Ibu kamu? Beliau kenal aku dan Ikshan?" Adinda terkejut saat Ibnu mengajaknya untuk makan malam bersama orang tua laki-laki itu. "Ya, aku yang ceritain tentang kalian ke ibu dan ayah. Kamu tidak marah kan?" Ternyata Ibnu sudah menceritakan pada kedua orang tuanya. Dia menceritakan semua tentang Adinda dan Ikshan. "Tidak marah, tapi aku malu." Adinda tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Adinda merasa malu pada orang tua Ibnu. Dia malu karena dia hanyalah seorang wanita biasa yang tidak memiliki gelar apapun. Sedangkan Ibnu, laki-laki itu adalah seorang pria dengan gelar dokter spesialis. "Kenapa malu? Hmm?" tanya Ibnu dengan menaikan kedua alisnya. "Aku dan keluargaku terima kamu dan Ikshan dengan tulus hati, Adinda. Kamu tidak perlu berpikiran yang tidak-tidak dan tidak perlu membandingkan antara kehidupan keluargaku dan keluargamu. Kita semua sama.""Kita beda, Ibnu. Kamu lulusan sarjana. Sedan

    Last Updated : 2024-06-11
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 20

    "Maukah kau menjadi istriku?""Maukah kau menjadi istriku?" Lida Adinda terasa kelu tak bisa berkata-kata. Hanya air matanya yang berbicara, air matanya mengalir membasahi pipinya. "Ya, aku mau," jawab Adinda dalam hati. Dia belum bisa menjawabnya secara langsung pada pria itu. Karena dia masih ingin membicarakan itu semua pada putranya.Adinda akan meminta persetujuan dari Ikshan, karena saat ini yang diutamakan adalah kebahagiaan putranya."Maaf, aku belum bisa terima kamu. Aku ... Aku harus bicarakan terlebih dahulu pada Ikshan." Adinda tidak menerima lamaran Ibnu."Oke, aku sendiri yang akan bicarakan ini pada Ikshan. Aku yang akan meminta izin padanya," kata Ibnu dengan sungguh-sungguh.Setelah itu Ibnu kembali menutup kotak cincin dan dia kembali memasukan ke dalam kantong jasnya.Sesudah itu dua insan anak manusia itu duduk di kursi masing-masing, lalu mereka pun menikmati hidangan yang sudah disiapkan di atas meja.Tidak ada pembahasan di antara dua insan itu. Mereka begitu

    Last Updated : 2024-06-12
  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 21

    "Kenapa bengong saja? Apa yang kamu pikirkan?" Ibnu yang baru saja pulang kerja langsung menghampiri Adinda yang tengah berdiri bengong di depan jendela kamarnya. "Apa yang kamu pikirkan? Cerita sama aku, jangan dipendam sendiri," kata Ibnu. Tangannya mengelus pucuk kepala Adinda dengan sangat lembut. "Aku masih penasaran dengan orang yang menaruh rekam cctv di kamar aku waktu itu, dan sekarang aku curiga sama Mira. Aku curiga kalau wanita itu hanya berpura-pura gila." Adinda menjawab pertanyaan Ibnu. "Kamu mau tahu orangnya?" tanya Ibnu sambil tersenyum. Adinda menganggukkan kepalanya. "Ayo, biar aku nunjukin sesuatu biar kamu tidak penasaran dan tidak bengong seperti ini lagi." Ibnu menuntun Adinda untuk keluar dari kamar. Dia mengajak Adinda untuk duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Ibnu mengambil tas kerjanya yang ada di mobil, lalu dia kembali menemui Adinda. Ibnu mulai buka tas kerjanya, dia mengeluarkan laptop dari dalam tasnya kemudian dia letakkan laptop di atas meja

    Last Updated : 2024-06-12

Latest chapter

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 42

    ANAKKU GILA S2 Semua masalah tentang Arunika sudah diurus oleh Ikshan. Laki-laki tampan itu rela ambil cuti demi mengurus masalah adik sepupunya. Selama satu bulan Ikshan cuti dia mengurus semuanya, tidak hanya mengurus masalah Arunika, tetapi Ikshan juga mengurus keberangkatan kedua orang tuanya ke tanah suci. Setalah semua urusannya selesai, Ikshan kembali masuk kerja seperti biasanya. Dokter tampan itu sangat bersemangat setelah cuti satu bulan penuh. Dia melangkah kakinya ke arah ruangannya, dia meletakkan tasnya diatas meja. sesudah itu dia kembali meninggalkan ruangan kerjanya. Dia melangkah ke ruangan rawat Jannah. Tentunya dia sangat merindukan pasiennya yang satu itu. Sesampai di ruang yang ditempati oleh Jannah, ruang itu sudah ditempati pasien lain.Ikshan menghentikan langkahnya dengan penuh kebingungannya, dan saat itu juga dia bertanya pada perawat yang tengah menangani pasien di dalam ruangan itu. “Sus? Pasien yang ada di ruangan ini pindah kemana?” tanya Ikshan. “

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 41

    ANAKKU GILA S2 Semua masalah tentang Arunika sudah diurus oleh Ikshan. Laki-laki tampan itu rela ambil cuti demi mengurus masalah adik sepupunya. Selama satu bulan Ikshan cuti dia mengurus semuanya, tidak hanya mengurus masalah Arunika, tetapi Ikshan juga mengurus keberangkatan kedua orang tuanya ke tanah suci. Setalah semua urusannya selesai, Ikshan kembali masuk kerja seperti biasanya. Dokter tampan itu sangat bersemangat setelah cuti satu bulan penuh. Dia melangkah kakinya ke arah ruangannya, dia letakkan tasnya di atas meja. sesudah itu dia kembali meninggalkan ruangan kerjanya. Dia melangkah ke ruangan rawat Jannah. Tentunya dia sangat merindukan pasiennya yang satu itu. Sesampai di ruang yang di tempati oleh Jannah, ruang itu sudah ditempati pasien lain.Ikshan menghentikan langkahnya dengan penuh kebingungannya, dan saat itu juga dia bertanya pada perawat yang tengah menangani pasien di dalam ruangan itu. “Sus? Pasien yang ada di ruangan ini pindah ke mana?” tanya Ikshan. “

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 40

    ANAKKU GILA S2 12Ibnu baru saja pulang dari kantor polisi, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk bisa menolong Arunika dari kasus tersebut. Karena orang yang melaporkan Arunika ke pihak polisi memiliki bukti yang sangat kuat. Bukti berupa video dan juga foto saat Arunika saat membunuh korban. “Ayah tidak bisa membantu Arunika, semua bukti yang diserahkan ke kantor polisi sudah sangat jelas kalau dialah pelaku yang bunuh korban.” Ibnu berucap lirih dengan raut wajah sendu. “Jika barang bukti sudah membuktikan Arunika adalah pelaku, Ikhsan rasa kita tidak perlu mencari pembelaan apapun. Itu adalah kesalahannya dan dia harus terima hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.” Ikshan meminta kedua orang tuanya untuk tidak perlu mencari pembelaan untuk memperingankan hukuman pada sepupunya. “Tapi bagaimana kalau keluarga korban meminta hukuman mati?” Ibnu masih memikirkan Arunika, dan dia juga merasa kasihan pada gadis yang dia besarkan dengan kasih sayang. Ya, walaupun Arunika sering m

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 39

    ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKWArunika berdiri di depan pintu dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Raut wajahnya terlihat sangat kegirangan. Ia tampak sangat senang melihat kedatangan Ivan.Ivan terlihat sangat buru-buru dengan raut wajah cemas. Laki-laki itu menyeret tangan Arunika masuk ke dalam rumah kontrakan wanita itu.Sikap Ivan membuat Arunika bingung dan penuh tanda tanya. Dia melepaskan tangan Ivan hingga tangan laki-laki itu menjauh darinya.“Apa-apaan kamu?!” bentak Arunika setelah berhasil melepaskan tangannya dari cengkeraman Ivan.Ivan menatap nyalang Arunika, begitu pula dengan Arunika yang tak kalah sengit menatap laki-laki di hadapannya.“Mana uang hasil kamu jual adik sepupu aku yang sialan itu?!” Arunika mengulurkan salah satu tangannya, meminta uang dari Ivan.Ivan mengibas tangan wanita itu dan tersenyum sinis. “Apa katamu? Uang? Tidak ada uang!” ucap Ivan sambil mendorong tubuh Arunika menjauh darinya.“Tidak ada uang? Adik sepupumu itu sudah bunuh ketiga

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 38

    Jelita menundukkan kepalanya, membenamkan wajah di antara kedua lututnya. Tubuhnya bergetar hebat saat sebuah tangan menyentuh pundaknya dari belakang.“Kak Ikshan, Ibu, Ayah. Jelita takut,” gumam Jelita dalam hati, disertai isak tangis yang tidak bisa ia bendung lagi.“Jelita?” panggil suara seorang pria.“Jangan sentuh saya! Saya mohon, jangan perkosa saya,” Jelita memohon pada orang itu untuk tidak menyentuhnya, sambil menepis tangan yang ada di punggungnya.“Jangan takut, Jelita,” ucap pria itu, memegang kuat punggung Jelita dan merangkulnya dengan erat. Pria itu adalah Ibnu.Ibnu berhasil melacak keberadaan putrinya dan menemukannya menangis di pinggir jalan dalam keadaan takut.“Ini Ayah, Jelita.”Mendengar perkataan Ibnu, Jelita perlahan membuka matanya dan menoleh ke arah belakang. Ia menangis histeris saat melihat ayahnya memeluknya.“Ayah? Jelita takut.” Jelita semakin menangis.“Ayah, ada laki-laki bajingan yang mau menodai Jelita. Jelita takut, Ayah,” ucap Jelita sambil te

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 37

    “Dia masih perawan. Jadi, saya minta bayarannya lebih mahal dari yang kemarin.” Laki-laki itu tengah bernegosiasi dengan teman-temannya. Laki-laki itu adalah Ivan, dan orang yang dimaksud olehnya adalah Jelita.Ivan menculik gadis itu saat dia tengah menunggu taksi di halte sekolah, dan itu semua atas perintah Arunika. Arunika sengaja melakukan itu agar bisa menggantikan dirinya untuk melayani teman-teman Ivan, dan uang dari teman-teman Ivan dibagi dua dengannya.“Bagaimana? Apa kalian mau?” tanya Ivan.“Berapa yang harus kami bayar?” tanya salah satu temannya Ivan. Laki-laki berperut buncit dan berkulit hitam itu adalah orang yang meniduri Arunika kemarin.“Kalian bertiga cukup membayarnya 10 juta, dan kalian bisa memakainya seharian,” ucap Ivan, menyebutkan nominal yang harus dibayar oleh teman-temannya.Ketiga teman Ivan masih berpikir, mereka saling memandang dan mencoba untuk berdiskusi.Sedangkan di dalam kamar, Jelita tengah berusaha untuk kabur dari laki-laki bejat itu.‘Aku h

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 36

    Adinda berjalan mondar-mandir dengan perasaan tidak tenang memikirkan putrinya yang belum juga pulang. Padahal anak tetangga yang satu sekolah dengan Jelita sudah pulang sejak tadi. Apalagi ini sudah sangat sore, tetapi putrinya itu belum kunjung pulang juga.“Apa mungkin Jelita ikut Ikshan ke rumah sakit?” tanya Adinda pada suaminya.“Tidak tahu, Bu. Coba saja telepon Ikshan, Ayah juga tidak tenang. Ayah takut terjadi sesuatu sama Jelita,” kata Ibnu. Suami dari Adinda itu juga tidak karuan.“Ayah kok bilang begitu? Ibu kan makin takut,” kata Adinda. Sesudah itu Adinda mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Ikshan.Tadinya Adinda sudah menghubungi Jelita, tetapi nomor anak gadisnya itu tidak dapat dihubungi. Tadinya juga Adinda masih berpikir positif tentang anaknya. Adinda berpikir mungkin anak gadisnya itu belajar kelompok bersama teman-temannya, tetapi pada akhirnya Adinda memikirkan yang tidak-tidak tentang putrinya. Dia dan Ibnu takut terjadi sesuatu pada Jelita dan memutus

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 35

    Arunika tergeletak di atas tempat tidur dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Wanita itu baru saja digempur habis-habisan oleh teman-temannya Ivan. Arunika berusaha untuk bangun dan perlahan dia turun dari tempat tidur yang hanya beralaskan tikar plastik saja. Tentunya tubuhnya terasa remuk redam dan lemas. Saat ini Arunika hanya bisa pasrah dengan keadaannya, karena dia tidak mungkin untuk melawan kelima pria bertubuh tegap tersebut. Arunika berjalan pelan memungut kembali pakaiannya dan kembali mengenakannya kembali. Sesudah itu, dia keluar dari kamar dan saat dia keluar dari kamar dia langsung disambut dengan tawa sinis dari kelima laki-laki yang menidurinya beberapa menit lalu. Arunika tidak peduli dengan kelima pria itu, dia lebih memilih melangkah mendekati Ivan dan meminta lelaki itu untuk mengantarnya pulang. “Hai, p3l4cur?” sapa salah satu teman Ivan. Robby, namanya. “Haha.” Teman-teman Ivan yang lain tertawa saat mendengar Robby memanggil Arunika dengan sebutan p3l4cur

  • ANAKKU GILA SAAT AKU JADI TKW   Bab 34

    “Arunika benaran pergi dari rumah, Kak?” tanya Jelita saat dia tidak melihat Arunika di sana.“Iya, biarkan saja dia pergi. Nanti juga dia akan merasakan betapa susahnya hidup di luar sana,” kata Ikshan.“Tapi, Kak, kasihan dia lagi hamil.” Jelita merasa kasihan pada Arunika.“Itu kemauannya sendiri. Dia mau pergi dari rumah dan mau hidup bebas, jadi kita tidak perlu memikirkan dia.” Ikshan tidak ambil pusing lagi dengan sepupunya itu. Yang dia pikirkan saat ini adalah perasaan ibunya. Ikshan yakin suatu hari nanti Arunika pasti akan kembali lagi ke rumah itu.“Sudah, sekarang kamu buruan ambil tas, biar Kakak antar ke sekolah.” Ikshan akan mengantar adiknya ke sekolah. Hari ini dia masuk malam, jadi bisa antar adiknya ke sekolah.Jelita masuk ke dalam kamarnya, mengambil tas sekolahnya, dan digendong di pundaknya. Sesudah itu dia langsung meninggalkan kamarnya. Gadis cantik itu berpamitan pada kedua orang tuanya. Setelah berpamitan, putri dari Adinda dan Ibnu itu langsung berangkat d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status