Share

El dan Jenong

"Kamu!"

Ucap Kami berbarengan. Meski telah bertahun-tahun lamanya kami tak berjumpa tapi aku ingat betul pria tampan dengan bekas luka di pelipis kiri itu.

"El. ." gumamku tak lepas menatap wajah tampan itu.

"Jenong?"

Plak!

Reflek aku melayangkan pukulan ke bahu kirinya dengan cepat mendengar ia masih menyebutku dengan panggilan itu.

"Ya Allah! Dunia sempit banget ya! Atau kita memang ditakdirkan untuk berjodoh?" ucapnya tak tahu tempat.

Seketika mataku melebar sempurna mendengar guyonan unfaedahnya itu. Bertahun tak bertemu tapi sengkleknya masih melekat, atau memang penyakit khasnya itu kekal abadi mendiami otaknya yang sudah gak penuh lagi? Entahlah!

"Apaan sih! Masih gesrek aja kamu! Aku pikir setelah sekian tahun tak bertemu, otakmu udah penuh. Tahunya malah makin parah!" cibirku kembali berbalik badan dan berniat segera melanjutkan pekerjaanku yang tertunda itu.

"Eh Jenong, kamu kerja di sini?" tanyanya tetiba duduk di salah satu kursi yang mejanya sedang aku bersihkan.

"Iya!" j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status