***
Athena is not a game
—Noah Dres Herga—***
Apa ya yang kira-kira akan Alvarez lakukan padanya? Apa yang sebenarnya cowok itu inginkan darinya?
Apakah perlu Athena menjelaskan bahwa ia adalah seorang perempuan yang punya misi kecil, yang tidak perlu diindahkan kehadirannya? Supaya Alvarez bisa menyepelekan saja kesalahannya. Tidak perlu sampai begini.
Athena menyuruh Ella, Rivera, dan Milen untuk pulang saja dan tidak perlu menunggunya. Ella dan Rivera berhasil menuruti, tapi tidak untuk Milen. Gadis itu kukuh menemaninya apalagi di saat ia memberi tahu bahwa ia harus menemui Alvarez.
***I hope i put my trust in the right way—Athena Chloe Zevanie—***"Lo keren, Pak Ketua. Tapi satu hal, jangan harap segala rencana lo berhasil kalo semuanya berujung ngejatuhin gue!"Pada waktu Athena memberi peringatan tersebut, Alvarez hanya diam. Athena tidak tahu bagaimana reaksi pasti dari cowok itu. Yang jelas, dirinya aman dan tidak kena omelan.Reaksi sesungguhnya hanya Alvarez yang tahu. Di balik helmnya, cowok itu tersenyum. Kepalanya mengangguk kecil. Saking kecilnya, Athena sampai tidak menyadari itu. Ia paham dengan apa yang dilakukannya untuk sekara
⛓⛓⛓"EH, ADA AWEWE YANG PINGSAN!""Siapa-siapa? Mana orangnya?""Itu brok di bangku! Pingsan apa bobo sih?!"Archie melihat arah tunjukan temannya. "Anjim! Itu mah Athena weee!"Archie buru-buru menyamperi Athena yang udah gak sadarkan diri entah dari kapan. Memang ultras ini sudah berjalan sekitar dua jam, jadi gak ada yang memperhatikan Athena sama sekali."Panggil Alva dong!" pinta Archie."Alva lagi ngobrol sama Arel!""Ya terus gimana ini si Athena? Mau dibawa ke mana?" Mata Archie kemudian
***Don't be silly.—Demeus Alvarez Askantara—***Masalah hidup udah berat. Alvarez gak mau menambah beban pikirannya dengan segala tuduhan Athena. Itu lah kenapa dia mau bekerja sama untuk mencari tahu soal kematian Ashley.Sesaat setelah ultras usai, Alvarez lah yang mengantarkan Athena pulang. Soalnya, gadis itu bilang mau menunjukkan beberapa petunjuk janggal di rumahnya.Meskipun Alvarez mendapat ledekan dari anak-anak Vago karena kursi belakang motornya yang sudah lama kosong itu akhirnya terisi, dia tidak peduli. Lagi pula itu juga terisi bukan karena ada sesuatu.
Halooo readers Chel!💫💗Sebelum baca, jangan lupa klik vote ya biar aku semangatt🌻happy reading!***"Wow, impressive."—Ray Valenco—***ray paling ganteng (8)Abang Archiepfffttt bangsad ray nama grup diganti2 muluZevanooheh punya bapak lu kali ni grup?Ray
⛓⛓⛓"HOOOYY!""HOYYY EH HOYY!" Athena latah dan serius itu sangat memalukan. Ia langsung mengelus dada. "Ya Tuhan.."Gini, gimana dia gak kaget kalo Alegro keluar dari ruang BK dan langsung mengejutkannya seperti itu? Ini orang beneran kayak setan munculnya suka tiba-tiba."Mau lewat mana lo, Bocil?!"Wah, kayaknya masih ada dendam ini orang. Mati gue!Sialnya gak cukup sampe sini. Ternyata, Alegro lagi gak sendiri. Ada Gavin dan Aleera selaku teman sepergengannya yang baru keluar juga dari ruang BK."Mau lewat situ."
***"Even though he is a lion, he can be soft too. It's because he has emotions and feelings."—Athena Chloe Zevanie—***Seharusnya matahari mengambil pekerjaan pagi ini. Namun, yang ada malah gumpalan awan yang terus bergesek hingga menimbulkan bunyi gemuruh keras. Hawa Jakarta yang biasanya panas kini menjadi sejuk. Ini lah yang Alvarez suka. Hujan."Ya ampun bener-bener, Alva! Kamu bikin lantai kelas becek!"Alvarez terlambat masuk kelas. Lagian mending telat daripada gak masuk kan?
***"So, are we really accusing each other now?"—Demeus Alvarez Askantara—***Alvarez tidak asal-asalan. Ia memiliki serentetan alasan kenapa ia mencurigai dua member Gladiator--Alegro dan Noah. Mau tahu alasannya?Begini.Pertama, Alegro. Seperti yang Athena katakan, Alvarez membenarkannya. Alegro memang cowok mesum yang gila memuaskan hasrat. Cowok itu bahkan tidak bisa menahan nafsunya. Semasih berada di Vagolazer, Alegro seringkali mengundang masalah dengan geng motor lain karena kehausannya yang tak terkendali itu. Fakta bahwa Alegro tidak suka dengan Ashley dapat menguatkan bukti bahwa dia lah
⛓⛓⛓Sepulang sekolah, Athena langsung membuka ponselnya dan menambahkan Alvarez ke kontak LINE-nya setelah berusaha meminta Milen untuk memberi tahu kontak cowok itu."Athena mau modus ke Kak Alva yaaa?" ledek Rivera menaik-turunkan alis."Duh, enggak, sumpah!" Athena masih fokus ke layar ponsel. "Gue cuma mau kasih tau sesuatu ke dia. Penting.""Cieeee, bisa aja alibinya!" Ella menyenggol lengan Athena. "Kalo demen bilang aja, Na! Lagian siapa juga cewek yang nggak demen sama Kak Alva!"Rivera dan Milen ikut menertawai wajah pasrah Athena.Athena mendengus. "Sumpah ya kalian ini.."