Part 78
Pov Papa Bimbim
Segera kumasuk ke mobil setelah mengantar istriku istirahat di kamar, aku takut istriku sedih karena terlalu berlebihan memikirkan postingan Hana di media sosial.
Ku bawa 5 bodyguard kepercayaanku ke kontrakan Bian. Aku benar benar sudah habis stok kesabaran untuk istri Bian yang absurd itu.
Braaakkk
Ku buka pintu kontrakan Bian dengan kasar, lebih tepatnya salah satu bodyguardkulah yang membukanya kasar. Sebenarnya aku tidak menyuruhnya membuka pintu seperti itu hanya saja mungkin dia terlalu terbawa suasana.
"Mas Bimbim! Mas datang datang kok pake banting pintu sih! Biasa aja dong!" protes adikku. Ah tapi aku malas bertele tele.
"Dimana istrimu?" tanyaku to the point.
"Hah? Kenapa mas cari istriku? Ada apa sebenarnya?" tanyanya heran.
"Sudah bawa istrimu ke hadapanku seka
Part 79Pov BianBersender tembok yang sudah berwarna coklat, duduk di kursi plastik yang seumur umur baru kali ini aku mendudukinya.Sedari kecil sampai dewasa aku hanya tahu kemewahan, tapi semua perlahan hancur semenjak menikah dengan istriku Hana, ia yang sangat boros dan sifat sosialitanya harus selalu di penuhi, menjadikanku sapi perah tanpa sedikitpun membantuku sehingga sedikit demi sedikit perusahaan yang aku bangun dengan bantuan keluargaku jadi bangkrut.Mas Bimbim kakak keponkanku yang paling menyayangikupun ikut menyerah membantuku.Dan di sinilah aku sekarang, berada di kontrakan kumuh jauh sekali dari kata mewah, bahkan jauh dari kata sederhana.Suatu hari aku mendapat telepon dari kawan seperjuanganku."Bian..gua mau kasih tau elu sesuatu tapi tetaplah berfikir secara luas ya..aku melakukan ini juga untuk kebaikanmu.
Part 80Pov BianMereka..adalah orang tuaku dan saudara saudariku..mereka keluargaku sedang memandangku dengan senyum penuh kehangatan..Aku sangat merindukan senyum hangat itu karena setelah menikah dengan Hana dalam sekejap senyum hangat itu lenyap, hanya ada tatapan dingin dan cuek, bahkan mami dan papi orang tua kandungku pun tidak mau tau lagi aku masih hidup atau tidak karena aku tak mengindahkan larangannya untuk menikahi Hana.Sekarang mereka di sini di hadapanku menyunggingkan senyum bahagia, kenapa? Apa mereka sebahagia itu mendengar perceraianku dengan Hana? Mungkin iya..Mami dan Papi mendekatiku dan memelukku, seketika hatiku terasa di remas remas karena sudah merasa berdosa akan diriku yang menentang restu orang tuaku."Adek ayo duduk di samping mami dan papi, kita makan bareng lagi sekeluarga seperti dulu.." ajak mamaku.Ak
Pov YaniPulang SekolahAduh capek sekaliii ..capek fisik capek hati.Udah di sekolah harus menahan rasa khawatir yang amat sangat karena salah satu teman se gankku merasa curiga akan ucapanku kalau Dina itu anak seorang pembantu, aku terpaksa melakukan itu karena kedudukanku tidak boleh tersingkir gara gara ada Dina yang kaya raya melebihiku. Pastinya teman temanku akan lebih memperhatikan Dina dan tidak menganggapku seorang bak ratu lagi.Aku sangat suka dengan posisiku daridulu sampai sekarang, mereka menganggapku Yani cantik nan kaya raya bak seorang ratu. Maka dari itu demi mempertahankan posisiku ini aku menghalalkan segala cara termasuk menyebar rumor tentang Dina adalah anak pembantu di rumahku, dan akulah anak majikannya.Teman temanku percaya karena melihat penampilan Dina yang sangat jauh dari kata mewah bahkan lebih jelek dari kata biasa, tapi asal kalian tahu,
Part 82Pov Bian"Dina sebenarnya apa yang terjadi dengan Yani nak? Kenapa penampilannya acak acak kan begitu? Lalu bau badannya seperti bau comberan." tanya mama pada Dina keponakanku."Yani...dia di bully di sekolah.." jawaban singkat dari Dina mampu membuatku seperti tersengat listrik 1300 volt."Ke..kenapa Yani bi..bisa di bully di sekolah? Apa salah Yani nak?" aku mencoba bertanya, dengan sekuat tenaga aku menahan amarah bercampur sedih di hati."Kalau itu yang bisa menjawab hanya Yani om..." jawab Dina.Aku menatap nanar lantai keramik mewah yang sedang ku pijak, aku berusaha agar air mata tidak terjatuh."Papa.." suara Yani terdengar lirih memanggilku.Sontak aku langsung berdiri dan membawanya dalam dekapanku, oh anakku kenapa nasibmu malang sekali? Ditambah mamamu bernasib tragis. Luruh sudah cairan ben
Part 83Pov Dina"Pa..Ma.."Aku menghampiri mama dan papaku yang sedang tiduran santai di tepi kolam renang belakang rumah.Aku pun ikut duduk di atas kursi lounger."Ada apa sayang kok kayaknya serius amat tuh muka?" tanya mama."Iya ada apa nak? Apa ada yang membullymu lagi? Bilang sama papa biar papa habisin!" ucap papa, terlihat urat urat di pelipisnya menonjol menandakan sedang menahan amarah."Bukan pa..ma..bukan Dina yang mengalami bullying sekarang tapi.." sengaja ucapanku ku gantung agar papa dan mama lebih intens lagi memperhatikan apa yang akan aku katakan."Iya nak lanjutkan.." ucap papa tak sabar."Sekarang yang jadi bahan bullying adalah Yani.""Hah!""Apa!"Ucap papa mama berbarengan."Kenapa Yani sekarang m
Part 84 Pov Mimin Aku benar benar tak habis fikir..ternyata dalang di balik pembulian anakku adalah Yani keponakanku sendiri! Benar benar Yani tumbuh mirip seperti ibunya Hana, aku harus pastikan ia tidak pernah menginjakkan kakinya lagi di rumah ini. Ku berjalan menuju kamar yang di tempati Yani, ku telisik di kamar ini sudah tidak ada barang barangnya, hanya tinggal tas warna pink itu saja. Ku ambil tas milik Yani lalu berjalan cepat menuju depan. Sesampainya di depan aku masih melihat Yani berada di dekapan papanya , ternyata dia sudah datang. "Bian! Nih tas milik anakmu ketinggalan! Aku tegaskan sekali lagi. Mulai detik ini aku melarang anakmu Yani untuk menginjakkan kakinya di rumah ini lagi sampai kapanpun! Tidak ada negosiasi! Keputusanku sudah bulat! Bagi yang tidak menyetujui keputusanku silahkan untuk pergi juga dan jangan pernah k
Part 85Pv Mimin"Ma..ngun ma.."Sayup sayup ku dengar suara yang sangat kukenali sedang memanggilku, oh suamiku aku rindu suaramu itu tapi seketika otakku teringat akan kejadian sebelumnya.Mataku melebar kutatap sosok suamiku sedang tersenyum hangat penuh cinta tapi ada banyak misteri yang dia sembunyikan dariku."Papaaaaaaa!!!!!!!!!!!"Aku berteriak sekencang kencang nya dan ku terjang tubuh suamiku hingga ia terpental ke belakang."Wuuadaaaaaawwwww!!!"Suamiku mengaduh kesakitan karena perutnya ku tendang dan bokongnya terbentur lantai keras."Papaaaaaa!!! Keluar kau dari kamar kitaaaaa!!!!!""Aduh duh pinggang papa keseleo ma..aduh kalau pinggang papa kena gimana? Gak bisa ehem ehem lagi lho ma" kelakarnya.Apa? di situasi seperti ini pun ia mas
Part 86Pov Papa BimbimAku sangat terkejut saat Dina putriku menceritakan tentang pembullyan yang di alami Yani di karenakan ulahnya sendiri yang sudah menyebar rumor buruk tentang putriku akibatnya Dina di bully oleh teman temannya, aku tak habis fikir saudarapun masih bisa melakukan hal yang sangat merugikan. Apa ini hasil didikan Hana yang kalian tahu sendiri sikap dan sifat Hana sangat lah buruk.Apalagi guru guru di sana tidak peduli akan perundungan yang terjadi di sekolahan seakan akan itu adalah sebuah tradisi, aku sih sudah tahu akan hal itu makanya aku buat kepala sekolah di pecat secara tidak hormat, karena dialah dalang dari tradisi perundungan di sekolah itu.Tring tring tringGawai berbunyi saat aku mengantarkan Bian dan anaknya pulang ke kontrakan baru yang lebih luas, sengaja aku mencarikan kontrakan yang lebih layak di tempati untuk adik sepupuku itu, dan yang j
Part 186 Tamat extra partSeorang Wanita sexy berkulit mulus terpampang jelas di jalanan, siapapun bisa melihat kemulusan paha wanita tersebut ya karena memang sengaja di umbar tuh paha.Gimana gak bilang di sengaja orang tuh cewek pakai mini skirt pendek banget lagi berdiri di pinggir jalan. Belum lagi buah pepaya kembarnya terekspos belahannya bikin semua mata laki laki pada merem melek."Ugh shit! Tiap hari berdiri di sini panas panasan tetap saja si Johan gak mau nyamperin aku! Mau pura pura bertamu di rumah besar itu malu! Bisa bisa di kirain aku cewek apaan kok ngejar ngejar laki laki beristri trus di tuduh pelakor! Bisa bahaya dengan usaha salonku yang kebanyakan emak emak anti pelakor di tambah lagi perusahaan pakaian dalam yang sudah aku rintis dari nol terancam bangkrut karena kebanyakan investornya juga emak emak anti pelakoran!"gerutu Indah.Ya sudah berbulan bulan Indah seng
Part 185Tantri mengikuti semua arahan Bu Lina, Ia dengan mudah mengerti hal apapun yang di pelajarinya karena memang Tantri termasuk anak yang cerdas.Tok tok tokSore hari pintu ruang CEO di ketuk, Bu Lina masuk dan menjelaskan tentang kinerja Tantri, Bu Lina merasa puas akan kecekatan Tantri. Bimbim manggut manggut mendengarkan penjelasan Bu Lina.Esoknya jam kerja berjalan seperti biasa, sehingga tak terasa sudah sebulan Tantri bekerja sebagai sekretaris CEO di perusahaan Bimbim. Tantri yang loyal dengan pekerjaanya sehingga tak ada yang mencurigainya saat Tantri tengah mengamati setiap CCTV di kantor tempat ia bekerja."Permisi pak, pagi ini apa bapak butuh kopi?" tanya Tantri seraya tersenyum manis. Tantri memakai pakaian sangat sopan sehingga Bimbim melupakan cara berpakaian Tantri kemarin waktu pertama kali datang di kantor Bimbim. Karena menurut Bimbim hal itu memanglah
Part 184Seorang wanita tengah memandangi benda panjang kecil berwarna putih biru di tengahnya terlihat garis dua berwarna merah."A_apa? A_ku hamil!? Bagaimana ini? Kok bisa sih aku hamil? Padahal selama ini aku selalu rajin meminum pil kb setiap bulan, tapi masih saja kebobolan! S*** sungguh s***!Trus ini anak siapa? Kalau anak Bastian tidak mungkin aku meminta pertanggung jawabannya karena status kami adalah ayah dan anak angkat. Gak mungkin juga aku minta pertanggung jawaban Boy, status kami kan saudara angkat! Gak mungkin juga aku meminta pertanggung jawaban pada para lelaki hidung belang yang sudah membayar jasaku! Aaarrgghht!" Tantri menggeram frustasi.Kenapa kes***an selalu menghampiri Tantri padahal kebahagiaan sudah di depan mata setelah berhasil mengusir Emi dari rumah orang tuanya sendiri.Ya Tantri berhasil mengalihkan sertifikat rumah milik Bastian papa angk
Part 183"S**l*n! Siapa sih!?" umpat Emi.Klek pintu toilet di buka Emi, ternyata sang manajer lah yang menggedor gedor pintu."Ada apa sih bu? Saya kan lagi ada keperluan di toilet!" tanpa sadar Emi membentak sang manajer."A_apa? K_kau berani membentakku!?" pekik bu manajer tak percaya."Huh udah deh buk gitu aja di kira ngebentak. Santai aja kali." ketus Emi."K_kau bgst! Hari ini juga kau ku pecat!!!!" pekik bu manajer geram."A_apa!? Sa_ya di pecat?! Tidak! Ibu gak bisa seenaknya aja dong!" protes Emi tak terima."Saya gak peduli! Pokoknya detik ini juga kamu saya pecat dan segera pergi dari sini sekarang juga! Ambil barang barangmu nanti sisa gajimu saya transfer!" seru bu manajer tegas dan pergi begitu saja saat Emi hendak ingin protes kembali."A_aku hey! Agh! BGST!!!! Aaagghhrrggt!!" umpa
Part 182Seonggok tubuh kurus kering di lilit selang oksigen.Ya dia perempuan bernama Nania kekasih Bram. Beberapa waktu lalu ia terjangkit virus mematikan yaitu virus corona.Ginjalnya yang hanya satu membuat Nania tak mampu bertahan menahan serangan virus jahat corona.Tiit tiit tiitTiba tiba bunyi mesin kehidupan Nania menandakan tak ada lagi kehidupan. Nania meninggal dunia bertepatan kesembuhan Bram dari sakitnya yang juga sempat terjangkit virus yang sama.Bram di jemput keluarga Bimbim, semuanya ada kecuali Slow dan Dina yang sedang berbulan madu di Bali.Tak ada senyum tak ada semangat dalam raut wajah Bram. Hidupnya seakan tak bearti lagi. Ia telah kehilangan seorang putri kesayangannya. Rumah tangganya amburadul bahkan kekasihnya pun menusuknya dari belakang."Ayo nak kita pulang." ajak Oma pada Bram
Part 181Pov AuthorGubrak! Dubrak!"Aduuuhhh!!!""Eh apaan tuh!?" seru Dina dari dalam.Kebetulan kamar di lantai tiga belum di pasang kedap suara seperti kamar kamar di lantai bawah."Kok di luar berisik banget ya yank?" tanya Slow heran."Ish ganggu aja deh orang lagi asik juga, sana yank tengok." titah sang istri.Bak kerbau di cucuk hidungnya Slow beringsut dari ranjang dan berjalan pelan menuju pintu.Saat handel pintu di putar netra Slow terbelalak melihat pemandangan miris di depannya.Ketiga orang tua dari pihak istrinya terkapar dengan kaki terperosok karena lantai yang terbuat dari kayu tersebut jebol."Ya Allah!" pekik Slow langsung berjongkok dan berusaha mengeluarkan oma dari lubang."Yank sini yank tolong! Ba
Part 180Pov DinaTiga tahun berlalu...Akhirnya Dina dan Slow meresmikan hubungan mereka di atas pelaminan.Sah!Sah!Kedua pengantin yang terlihat sangat serasi tersebut menyunggingkan senyum bahagia karena kini mereka telah sah menjadi sepasang suami istri."Yank setelah menunggu bertahun tahun akhirnya aku bisa memilikimu seutuhnya. Kamu kini adalah hanya milikku yank!" bisik Slow suamiku di sela sela ramainya tamu mengantri untuk bersalaman."Iya iya." jawabku singkat karena tak enak dengan para tamu kalau di tinggal ngobrol sendiri.Di tengah tengah para tamu yang sedang mengantri untuk bersalaman, netraku terpaku pada sosok jangkung yang sedang menatapku sendu."Satria." lirihku bergumam pelan sekali. Entah suamiku dengar atau tidak karena refleks saja mulutku bergumam.
Part 179Pov Papa BimAstojim! Eh Astaghfirullah! Nyebuuutt nyebuutt!!Aku kira Dina ternyata nenek lampir eh maksutku istriku! Istriku kalau lagi marah kayak gini serem euy, makanya aku belain kaburan gini.KlikLangsung ku tekan tombol berwarna merah dan ku non aktifkan gawaiku saat itu juga."Ngeri ih punya bini kaya macan habis lahiran, kok bisa ya aku sebucin ini sama istriku yang galak nya ngalahin banteng ngamuk?" gerutuku di sela sela kerasnya deguban jantung akibat mendengar teriakan mak lampir."Haha iya ya bos, padahal wanita wanita cantik dan gak galak yang mau sama si bos buanyak lho, tapi cinta bos ke bos Celline tak kan pernah lekang oleh apapun." puji Bimo membuatku membusungkan dada bangga."Tapi boong...hahhhahahahahaha."Kamvret habis di angkat tinggi tinggi trus di
Part 178Pov Dina"Yank! Kapan sih kita bisa pegangan tangan? Aku yakin kamu gak terpapar virus yang buat orang jadi miskin itu kok, yok kita keluar kencan aja." ajak Slow sedikit memaksa."Tapi kalau ketahuan para tetua bisa bisa aku di jadiin tahanan kamar sekaligus lho yank! Apalagi oma yang sedikit gak suka sama hubungan kita.""Yah tapi aku udah kangen jalan jalan sama kamu yank, sudah beberapa hari ini kita tak pernah kemana mana berdua gara gara oma sering menyuruh kamu nemenin dia, banyak banget intriknya buat ngepisahin kita." rajuknya manyun. Ih imut banget kalau lagi manyun gitu. Udah sering lihat dia manyun tapi gak pernah bosan dan malah semakin tampan."Hmmm ya udah deh, tapi gimana caranya aku keluar tanpa orang dalam tahu?""Hmm ya sayank bisa keluar dari jendela ini. Trus lari dari ruang bawah tanah sama aku selesai. Ntar aku bisa