Part 52
Pov Triasta adik Bimbim
"A_pa? Maksut kakak gimana aku tidak mengerti kak?" tanyaku gagap.
"Kamu kan yang membayar orang untuk melecehkan kak Mimin!?"
"Ha? Ti_dak kak!"
"Lalu apa yang sedang kau bicarakan di telepon tadi dengan Gibran!?"
Sungguh aku spot jantung di buatnya..ternyata kak Bimbim mendengar percakapanku dengan pak Gibran. Aku harus ngomong apa dong kalau aku memang berencana ingin menjodohkan pak Gibran dengan kak Mimin agar kak Bimbim tidak ngejar ngejar kak Mimin lagi.
Sebenarnya pak Gibran sudah beberapa kali ingin melamarku namun akunya ya ogah lah sama laki laki berumur walaupun dia kaya raya, lagipula sejak lahir aku sudah kaya jadi tidak butuh harta dari laki laki lain.
Dengan memanfaatkan perasaan pak Gibran padaku, sengaja ku memelas dan meminta tolong pada pak Gibran ag
Part 53Pov MiminSudah sekitar sebulan semenjak kejadian di hotel dan di penjaranya tua bangka otak mesum. Hidupku seperti di teror..hampir setiap hari istri si tua bangka itu mengirimi chat, meneleponku bahkan mendatangiku di rumah.Tujuannya ya memintaku membebaskan suaminya. Sebenarnya aku tidak tega melihat si istri tua bangka kelimpungan mencari sendiri nafkah untuk anak anaknya, namun kelakuan mereka sungguh membuatku benar benar sakit hati.Omongan mereka yang sangat merendahkan seorang janda tidak pantas menerima toleransi dariku.Biarlah si tua bangka itu intropeksi di dalam sel, kalau di bebaskan takutnya ia akan melakukan hal yang sama kepada wanita lain atau janda lain.Lagipula lewat RT tempat tinggal si tua bangka, aku setiap minggu juga mengirim sembako 2 karung beras dan makanan kemasan juga camilan beserta bumbu bumbu
Part 54BruukkAstaga!Geli aku melihat Andra sengaja menjatuhkan diri dari kursi roda. Dengan berurai air mata ia mencoba ngesot ke arahku. Bukannya merasa kasihan malah tambah muak melihat tingkahnya yang gak punya harga diri kek pelakor aja.Dokter Rian mencoba membantu Andra duduk lagi di kursi roda namun Andra menolak."Pak Andra! anda baru sembuh jangan seperti ini.. Ayo saya bantu duduk lagi di kursi roda." ujar dokter Rian.Andra menggeleng pelan. Tak mengindahkan bantuan dokter Rian."Min mimin tolong maafin mas min.. Mas akan melakukan apapun yang kamu mau asalkan mendapat maaf darimu, bahkan kalau kamu menyuruhku terjun ke jurang pun mas akan lakukan min..mas mohon." ibanya.Hahahaha apa dia bilang? Bahkan terjun ke jurang pun dia mau? Dasar gelo kalau masuk jurang kan di
Part 55Pov AndraAwalnya aku memohon kepada dokter Rian untuk mengantarku menemui Mimin, rencananya aku akan menghiba rujuk pada Mimin..karena kepribadian Mimin yang sangat baik aku yakin Mimin akan menerimaku kembali karena iba melihat keadaanku yang seperti sekarang ini lumpuh sementara.Memang Mimin sangat membenciku bahkan berniat mengusirku dari rumahnya apalagi sekarang Mimin memanggilku tanpa menggunakan embel embel 'mas' yang biasanya dulu ia ucapkan, dia juga tidak mau di panggil dek.Namun aku tak lelah berjuang untuk mendapatkan maafnya maka ku korbankan harga diri ini bersimpuh di kaki Mimin, tak apalah berkorban sedikit demi hidup enak lagi seperti dulu, apalagi sudah tidak mama yang mengganggu ketentramanku dan Mimin.Aku berkata akan pi ke pinggir jurang dan menyuruh terjbang vbbun.Aku tak habis fikir kenapa Mimin beru
Part 56Pov Gibran PalaqAku pengusaha sukses kaya raya sudah beristri dan mempunyai dua anak perempuan dan laki laki sudah besar yang perempuan bernama Vina Palaq kelas tiga SMA yang laki laki bernama Vikri Palaq kuliah semester akhir di amerika.Walaupun umurku sudah 48 tahun hampir setengah abad tapi jiwa mudaku tidak pernah padam.Aku selalu mencari cari daun muda untuk memuaskan hasratku karena istriku sudah menopouse karena umurnya sudah memasuki 52 tahun.Aku tif4x3,?pe orang yang tidak puas dengan hanya satu wanita. Diri ini selalu saja ingin mencicipi setiap daun muda yang pernah ku lihat dengan mata elangku.Suatu ketika aku mendapat permohonan kerjasama dari perusahaan cukup ternama namun masih ada di bawah kesuksesan perusahaanku.Kabarnya sang pemilik perusahaan tersebut adalah seorang gadis cant
Part 57Pov GibranSaat aku sedang sibuk sibuknya dengan pekerjaan kantor yang tiada habisnya tetiba pintu di ketuk kencang namun bisa di katakan menggedor. Belum sempat aku mempersilahkan masuk, pintu sudah terbuka lebar.Sekretaris ku masuk dengan wajah pucat pasi. Ada apa?"Ma_maf pak a_da _" ucapannya terpotong saat..Aku terkejut melihat empat orang berseragam polisi memaksa masuk ke dalam ruanganku."Permisi dengan saudara Gibran Palaq." tanya seorang polisi yang sudah masuk"I_iya ekhem iya saya sendiri Gibran Palaq.. Ada apa ya babak bapak ini tiba tiba memaksa masuk kantor saya?" ucapku tegas walau awalnya sedikit gagap."Kami dapat surat perintah untuk membawa anda ke kantor polisi atas tuduhan percobaan pelecehan terhadap bu Mimin dan anak di bawah umur."
Part 58Pov MiminAku bingung.. Haruskah aku maafkan adik Bimbim ini? Karena ulahnya jugalah aku hampir di lecehkan ..Namun aku hanyalah manusia biasa, walaupun aku tidak memaafkaanya keadaan tetap tidak berubah."Baiklah aku akan memaafkanmu...namun dengan satu syarat." ucapku penuh penekanan saat menyebutkan kata 'syarat".Mereka memandangku intens, tak ada yang mengeluarkan suara. Hingga akhirnya Bimbim lah yang berbicara."Syarat? Syarat seperti apa Min?""Seumur hidup aku tidak ingin melihat adikmu lagi, selamanya ya." ucapku menekankan kata 'selamanya'.Ada raut wajah sangat terkejut di wajah Bimbim. Aku tahu dia pasti kecewa dengan keputusanku namun ini sudah jalan yang aku pilih, maafkan aku Bim."Baiklah kak...aku akan menghilang dari hadapan kakak dan tak akan menampakkan di
Part 59Pov MiminSiapa sih yang ngirim chat seperti ini? Nomor tak di kenal lagi. Apa aku segitu buruknya kah kok kayaknya banyak banget yang gak suka sama aku.Langsung ku blokir saja nomor tak di kenal tersebut. Aku sudah tak mau berurusan dengan hal hal seperti itu disini. Lebih baik menghindar sajalah, lagipula aku juga akan pergi dari sini.Drrr drrttloh ada panggilan dari dokter Rian. Mau apa lagi ya dokter Rian? Tentang si mantan tak tahu diri lagi itu kah? Ah malas sekali kalau harus membahas itu lagi.Namun penasaran juga sih dengan apa yang ingin di sampaikan dokter Rian. Ya sudah akhirnya ku putuskan untuk mengangkat panggilannya yang kedua karena yang pertama aku cuekin.Klek"Hallo assalamu'alaikum dokter, ada apa dok?" tanyaku tanpa basa basi."Maaf bu Mimin bila panggilan sa
Part 60Pantai Black Sand Beach Hawai... Di sinilah aku berlibur bersama seseorang yang amat sangat aku rindu.Duduk bersisihan di bebatuan yang bawahnya terbentang laut luas.Setelah dua tahun diri ini menetap di Amerika sebagai ekspatriat, tanpa di duga duga pagi ini Bimbim sudah berdiri di depan apartemenku.Aku sungguh di buat terkejut, karena kedatangannya tidak memberitahuku sama sekali bahkan selama dua tahun ini juga kami tak berkomunikasi sama sekali.Bagaimana mau berkomunikasi? Nomor kontakku aku ganti semua dan yang tahu hanya bik Ijah di Indonesia. Itupun karena bi Ijah yang mengelola semua usahaku.Entah darimana Bimbim mengetahui keberadaanku, mungkin dari bik Ijah atak dari bang Eron. Ah mereka semua memang ember.Niat ingin menghindari Bimbim sampai ke negara orang nan jauh di sini tetap saja di susulin.
Part 186 Tamat extra partSeorang Wanita sexy berkulit mulus terpampang jelas di jalanan, siapapun bisa melihat kemulusan paha wanita tersebut ya karena memang sengaja di umbar tuh paha.Gimana gak bilang di sengaja orang tuh cewek pakai mini skirt pendek banget lagi berdiri di pinggir jalan. Belum lagi buah pepaya kembarnya terekspos belahannya bikin semua mata laki laki pada merem melek."Ugh shit! Tiap hari berdiri di sini panas panasan tetap saja si Johan gak mau nyamperin aku! Mau pura pura bertamu di rumah besar itu malu! Bisa bisa di kirain aku cewek apaan kok ngejar ngejar laki laki beristri trus di tuduh pelakor! Bisa bahaya dengan usaha salonku yang kebanyakan emak emak anti pelakor di tambah lagi perusahaan pakaian dalam yang sudah aku rintis dari nol terancam bangkrut karena kebanyakan investornya juga emak emak anti pelakoran!"gerutu Indah.Ya sudah berbulan bulan Indah seng
Part 185Tantri mengikuti semua arahan Bu Lina, Ia dengan mudah mengerti hal apapun yang di pelajarinya karena memang Tantri termasuk anak yang cerdas.Tok tok tokSore hari pintu ruang CEO di ketuk, Bu Lina masuk dan menjelaskan tentang kinerja Tantri, Bu Lina merasa puas akan kecekatan Tantri. Bimbim manggut manggut mendengarkan penjelasan Bu Lina.Esoknya jam kerja berjalan seperti biasa, sehingga tak terasa sudah sebulan Tantri bekerja sebagai sekretaris CEO di perusahaan Bimbim. Tantri yang loyal dengan pekerjaanya sehingga tak ada yang mencurigainya saat Tantri tengah mengamati setiap CCTV di kantor tempat ia bekerja."Permisi pak, pagi ini apa bapak butuh kopi?" tanya Tantri seraya tersenyum manis. Tantri memakai pakaian sangat sopan sehingga Bimbim melupakan cara berpakaian Tantri kemarin waktu pertama kali datang di kantor Bimbim. Karena menurut Bimbim hal itu memanglah
Part 184Seorang wanita tengah memandangi benda panjang kecil berwarna putih biru di tengahnya terlihat garis dua berwarna merah."A_apa? A_ku hamil!? Bagaimana ini? Kok bisa sih aku hamil? Padahal selama ini aku selalu rajin meminum pil kb setiap bulan, tapi masih saja kebobolan! S*** sungguh s***!Trus ini anak siapa? Kalau anak Bastian tidak mungkin aku meminta pertanggung jawabannya karena status kami adalah ayah dan anak angkat. Gak mungkin juga aku minta pertanggung jawaban Boy, status kami kan saudara angkat! Gak mungkin juga aku meminta pertanggung jawaban pada para lelaki hidung belang yang sudah membayar jasaku! Aaarrgghht!" Tantri menggeram frustasi.Kenapa kes***an selalu menghampiri Tantri padahal kebahagiaan sudah di depan mata setelah berhasil mengusir Emi dari rumah orang tuanya sendiri.Ya Tantri berhasil mengalihkan sertifikat rumah milik Bastian papa angk
Part 183"S**l*n! Siapa sih!?" umpat Emi.Klek pintu toilet di buka Emi, ternyata sang manajer lah yang menggedor gedor pintu."Ada apa sih bu? Saya kan lagi ada keperluan di toilet!" tanpa sadar Emi membentak sang manajer."A_apa? K_kau berani membentakku!?" pekik bu manajer tak percaya."Huh udah deh buk gitu aja di kira ngebentak. Santai aja kali." ketus Emi."K_kau bgst! Hari ini juga kau ku pecat!!!!" pekik bu manajer geram."A_apa!? Sa_ya di pecat?! Tidak! Ibu gak bisa seenaknya aja dong!" protes Emi tak terima."Saya gak peduli! Pokoknya detik ini juga kamu saya pecat dan segera pergi dari sini sekarang juga! Ambil barang barangmu nanti sisa gajimu saya transfer!" seru bu manajer tegas dan pergi begitu saja saat Emi hendak ingin protes kembali."A_aku hey! Agh! BGST!!!! Aaagghhrrggt!!" umpa
Part 182Seonggok tubuh kurus kering di lilit selang oksigen.Ya dia perempuan bernama Nania kekasih Bram. Beberapa waktu lalu ia terjangkit virus mematikan yaitu virus corona.Ginjalnya yang hanya satu membuat Nania tak mampu bertahan menahan serangan virus jahat corona.Tiit tiit tiitTiba tiba bunyi mesin kehidupan Nania menandakan tak ada lagi kehidupan. Nania meninggal dunia bertepatan kesembuhan Bram dari sakitnya yang juga sempat terjangkit virus yang sama.Bram di jemput keluarga Bimbim, semuanya ada kecuali Slow dan Dina yang sedang berbulan madu di Bali.Tak ada senyum tak ada semangat dalam raut wajah Bram. Hidupnya seakan tak bearti lagi. Ia telah kehilangan seorang putri kesayangannya. Rumah tangganya amburadul bahkan kekasihnya pun menusuknya dari belakang."Ayo nak kita pulang." ajak Oma pada Bram
Part 181Pov AuthorGubrak! Dubrak!"Aduuuhhh!!!""Eh apaan tuh!?" seru Dina dari dalam.Kebetulan kamar di lantai tiga belum di pasang kedap suara seperti kamar kamar di lantai bawah."Kok di luar berisik banget ya yank?" tanya Slow heran."Ish ganggu aja deh orang lagi asik juga, sana yank tengok." titah sang istri.Bak kerbau di cucuk hidungnya Slow beringsut dari ranjang dan berjalan pelan menuju pintu.Saat handel pintu di putar netra Slow terbelalak melihat pemandangan miris di depannya.Ketiga orang tua dari pihak istrinya terkapar dengan kaki terperosok karena lantai yang terbuat dari kayu tersebut jebol."Ya Allah!" pekik Slow langsung berjongkok dan berusaha mengeluarkan oma dari lubang."Yank sini yank tolong! Ba
Part 180Pov DinaTiga tahun berlalu...Akhirnya Dina dan Slow meresmikan hubungan mereka di atas pelaminan.Sah!Sah!Kedua pengantin yang terlihat sangat serasi tersebut menyunggingkan senyum bahagia karena kini mereka telah sah menjadi sepasang suami istri."Yank setelah menunggu bertahun tahun akhirnya aku bisa memilikimu seutuhnya. Kamu kini adalah hanya milikku yank!" bisik Slow suamiku di sela sela ramainya tamu mengantri untuk bersalaman."Iya iya." jawabku singkat karena tak enak dengan para tamu kalau di tinggal ngobrol sendiri.Di tengah tengah para tamu yang sedang mengantri untuk bersalaman, netraku terpaku pada sosok jangkung yang sedang menatapku sendu."Satria." lirihku bergumam pelan sekali. Entah suamiku dengar atau tidak karena refleks saja mulutku bergumam.
Part 179Pov Papa BimAstojim! Eh Astaghfirullah! Nyebuuutt nyebuutt!!Aku kira Dina ternyata nenek lampir eh maksutku istriku! Istriku kalau lagi marah kayak gini serem euy, makanya aku belain kaburan gini.KlikLangsung ku tekan tombol berwarna merah dan ku non aktifkan gawaiku saat itu juga."Ngeri ih punya bini kaya macan habis lahiran, kok bisa ya aku sebucin ini sama istriku yang galak nya ngalahin banteng ngamuk?" gerutuku di sela sela kerasnya deguban jantung akibat mendengar teriakan mak lampir."Haha iya ya bos, padahal wanita wanita cantik dan gak galak yang mau sama si bos buanyak lho, tapi cinta bos ke bos Celline tak kan pernah lekang oleh apapun." puji Bimo membuatku membusungkan dada bangga."Tapi boong...hahhhahahahahaha."Kamvret habis di angkat tinggi tinggi trus di
Part 178Pov Dina"Yank! Kapan sih kita bisa pegangan tangan? Aku yakin kamu gak terpapar virus yang buat orang jadi miskin itu kok, yok kita keluar kencan aja." ajak Slow sedikit memaksa."Tapi kalau ketahuan para tetua bisa bisa aku di jadiin tahanan kamar sekaligus lho yank! Apalagi oma yang sedikit gak suka sama hubungan kita.""Yah tapi aku udah kangen jalan jalan sama kamu yank, sudah beberapa hari ini kita tak pernah kemana mana berdua gara gara oma sering menyuruh kamu nemenin dia, banyak banget intriknya buat ngepisahin kita." rajuknya manyun. Ih imut banget kalau lagi manyun gitu. Udah sering lihat dia manyun tapi gak pernah bosan dan malah semakin tampan."Hmmm ya udah deh, tapi gimana caranya aku keluar tanpa orang dalam tahu?""Hmm ya sayank bisa keluar dari jendela ini. Trus lari dari ruang bawah tanah sama aku selesai. Ntar aku bisa