Share

81

“Khanza cari ayah, Bun. Ayah mana?”

“Ayah belum pulang, Nak. Ayah masih ada pekerjaan penting.” Aku memberi alasan.

Gadis kecil itu menoleh padaku dengan tatapan berkaca-kaca.

“Bunda bohong! Katanya ayah pulang hari ini? Katanya pekerjaan ayah sudah selesai.”

Ya, pada Khanza aku memang mengatakan jika ayahnya sedang bekerja di luar kota. Tak mungkin kukatakan padanya jika ayahnya beberapa hari belakangan sedang ditahan karena perbuatannya.

Aku kebingungan membujuk Khanza. Beruntung ibu turun tangan membujuk Khanza ketika melihat cucu satu-satunya itu merajuk.

“Gimana keadaan Mas Fahry, Gib?” tanyaku setelah ibu mengajak Khanza keluar rumah.

Gibran terkekeh.

“Kalian benar-benar sehati, Mbak. Kemarin pertanyaan pertama Fahry persis seperti pertanyaan Mbak Tania ini.”

“Gimana keadaan Tania, Gib?”

Gibran menirukan suara Mas Fahry. Aku hanya diam dan menatapnya.

“Kenapa kalian saling menyakiti seperti ini sih, Mbak? Fahry baik-baik saja. Dia hanya ditahan 5 hari, Mbak. Tak ada yang berubah
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Eka Sulistiawati
plis Thor biarin Tania dan Fahri bahagia
goodnovel comment avatar
Harda78abqar Mustika
knp tidak ditelp dulu fahrinya sih tania ????
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status