Share

46

“Kenapa diam saja, Tan?” tanyaku ketika sudah beberapa menit kami berada di dalam mobil yang melaju di jalan raya, tapi Tania tak mengeluarkan sepatah kata pun. Ia hanya menatap kosong ke kaca samping lalu sesekali menoleh ke belakang melihat Khanza yang duduk di jok belakang.

“Kamu ingin aku membahas apa, Mas?”

“Apa kek. Bahas bulan madu kita kek, atau bahas adik buat Khanza.” Aku menggodanya.

Hanya helaan napas Tania yang kudengar.

“Mas, jika memang kehadiran Nasya kembali membuatmu ragu, aku rela kamu melepasku. Aku tak apa. Toh, awalnya memang di antara kita tak ada rasa apapun. Semua rasamu waktu itu masih menjadi milik Nasya. Tadi saat beretmu di Mall ia bahkan dengan terang-terangan mengaku kamu adalah miliknya.”

“Kenapa jadi bahas dia lagi sih, Sayang?”

“Karena aku masih ragu dengan semuanya, Mas. Kamu terus saja berusaha meyakinkanku sementara semua bukti yang ada di sekelilingku mengatakan jika kalian menjalin hubungan khusus di belakangku. Wallpaper ponsel Nasya dan gambar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status