Share

Luapan Emosi

Author: Fithri Aulia
last update Last Updated: 2024-11-23 14:26:14

Arka menarik napas panjang, lalu menghelanya kasar. Pelan-pelan didekatinya sang istri, menggenggam tangannya untuk memudahkan amarah wanita itu.

"Lisa, aku bahkan bisa melemparkan diriku ke jalanan, atau biarin diriku disentuh sama cewek mana pun. Kamu tau segila apa aku, kan? Tapi aku nggak bisa lakukan itu ... aku cuma mau kamu dan Ariel. Apa yang kamu pikirkan tentangku? Kamu cemburu sama Grace? Kenapa bisa?"

"Arka ...."

"Kamu bahkan nggak ingat apa pun, kamu juga nggak ingat perasaanmu padaku, apa yang bikin kamu marah? Kamu nggak suka saat milikmu direbut orang lain? Kamu marah karena budak yang selama ini cuma mencintai kamu tapi mulai menghamba cinta sama perempuan lain? Aku cuma mau Lisa yang dulu kembali. Cuma itu."

Arka teringat bagaimana tadi Grace menangis untuknya. Kebohongannya selama ini sudah membuat terjerat sangat jauh.

Arka seorang dokter. Dia yang paling memahami tubuhnya. Obat anti depresi itu mulai mengambil alih kendali kesehatannya. Jika tidak hari ini, mungki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Belum Menyerah

    Pagi itu usai sarapan, Lisa menyirami bunga-bunga cantik di pot yang ada di jajaran halaman. Sementara itu, Arini sesekali bicara pada Lisa sambil menjemur pakaian. "dr. Arka makin lengket sama dr. Grace ya, Mbak! Mbak nggak jealous? dr. Arka itu ganteng, loh! Seksi juga. Siapa yang nggak doyan? Kalau Mbak nawarin dr. Arka ke saya aja, langsung saya terkam. Biarpun beda 10 tahun sama saya, dr. Arka itu kharismatik.""Terserah!" jawab Lisa, tak peduli."Tapi beneran, nih, nggak mau balikan sama dr. Arka? Nanti dr. Grace ..."Silau. Lisa termangu, sementara bibir Arini setengah terbuka. Arka muncul dari pintu dengan tampilan maskulin. Tatanan rambut dan kacamatanya, kemeja biru yang cukup ketat sebab dada bidangnya. Dasi navi itu juga merekat di ujung kerah, menambah derajat ketampanan pria ala CEO di drama-drama Korea. Tidak. Arka itu bahkan lebih mengagumkan bagi Arini dibandingkan idolanya. "Sialan! Bikin aku selingkuh dari Lee Min Ho Oppa aja, nih. Ganteng," kagum Arini dengan mul

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Aku Bertahan

    Arka hendak membalas lebih nakal sebab rayuan Lisa tadi. Hanya sesaat hingga dirinya terkejut ketika Lisa menamparnya. Dia bungkam seribu bahasa. Kenapa Lisa jadi sejauh ini?"Kamu nggak berubah, Arkana! Bahkan setelah yang kamu lakukan kemarin, kamu bisa bersikap sesantai ini seolah nggak terjadi apa-apa. Kamu anggap aku ini apa? Bukannya kamu bilang aku ini istri kamu, lalu kamu ciuman sama cewek lain dan sekarang kamu bisa sesantai ini?"Arka tak mengerti dengan kemarahan mengerikan Lisa, membiarkan wanita itu terus bicara. Sangat lelah menghadapi masalah bertubi ini."Hidup kamu sesimpel itu dengan menyepelekan perasaan orang lain?" bentak Lisa, lagi.Arka bungkam. Dia hanya terus memperhatikan Lisa yang setiap hari makin tak terkendali amarahnya. Apakah dia salah bertindak lagi? Bukannya cemburu, apakah benar kata Arini, pernikahan mereka jadi taruhan saat Arka bermain api?"Jawab aku! Sanggup kamu, ya, sesantai ini setelah berbuat nggak pantas di depan mataku?!" sinis Lisa denga

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Pandangan yang Memburuk

    Arka membuka dashboard dan mengambil botol kecil di sana. Saat membuka tutupnya, dia teringat akan kesedihan Grace semalam yang melarangnya minum pil anti depresi itu. Sayangnya, kemarahan Lisa itu tak lagi sanggup ditampung Arka. Arka hampir mati karena merindukannya. 'Bahkan satu bulan itu terlalu lama, Lisa. Setiap harinya aku merasa ada yang nggak beres dengan diriku. Aku nggak mau tes karena takut kalau nantinya ada apa-apa, si kunyuk Rizwar bisa aja nahan aku berhari-hari di rumah sakit. Aku cuma mau ngeliat kamu setiap hari, Sayang. Iya, cuma itu.' Arka meraih satu pil dan menelannya bersama sebotol air mineral. Arka menghidupkan mesin mobil dan melaju cepat hendak meninggalkan rumah. Brak!!!Lisa terkejut saat Arka menabrak ujung pagar. Untung sempat injak rem, kalau tidak, bisa berbahaya. "Padahal udah ngarahin stir-nya pas. Kok bisa salah gini, sih?"Tak peduli dengan bemper mobilnya yang penyok, Arka kembali pergi melajukan mobilnya. Lisa pun pergi ke kamarnya, berbarin

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Diskusi

    Dua jam yang lalu ...dr. Indra sudah mendapatkan hasil pemeriksaan mata Arka. Dirinya merasa ada yang janggal. Sempat dia mengutak-atik pesan untuk meminta dokter yang lain berkumpul di ruangan Rizwar. Tak lama, beberapa dokter berada di sana. dr. Indra mulai mengutarakan hasil pemeriksaannya. "Udah keluar hasil tesnya?" tanya dr. Rizwar."Iya, sejauh ini nggak ada masalah serius. Maksudnya, miopi-nya masih di tahap yang sama," sahut dr. Indra, dokter optometri yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan mata yang dilakukan Arka sebelumnya."Tapi Arka bilang ... rabunnya jadi lebih parah, tapi nggak selalu muncul. Gimana bisa pandangan berubah-ubah dalam sekejap?" keluh dr. Rizwar."Kalau memang ada masalah terkait retinanya, harusnya rabunnya itu konstan. Tapi anehnya, ini dibarengi dengan sakit kepala. Apa mungkin ...""Ya, ini terkait sistem syarafnya," sela seorang dokter bernama Farhan itu. dr. Indra mengangguk setuju dengan kesimpulan beliau. Dokter itu adalah ahli syaraf terbai

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Permainan

    Arka merogoh sakunya dan mengambil ponsel. Panggilan segera terhubung pada Lisa. "Lisa, kamu ... lagi apa? Ariel sehat, 'kan? Maaf, belum bisa pulang.""Kenapa kamu telepon aku? Mau minta izin untuk meeting di Bali besok? Ya udah, pergi aja sana! Kamu nggak suka aku menghina perempuan itu, kan? Ya udah, terserah kamu! Aku nggak mau lagi ikut campur urusan kalian!" sahut Lisa dari seberang ponsel, bernada sinis."Hari ini ada waktu? Aku mau ajak kamu pergi ke suatu tempat.""Nggak! Aku sibuk. Selama kamu masih berhubungan sama cewek gatel itu, jangan pernah hubungin aku lagi!"Panggilan diakhiri. Arka hanya tersenyum miris meski rasa sakitnya tak hilang. Amarah Lisa terlalu jauh sampai Arka terperosok sedalam ini dalam kehancuran. "Tolong kembali, tolong tetap di sini, Lisa. Aku takut."Grace membuka pintu dan segera berlutut di hadapan Arka. Dia tertegun. Benar, cahaya hidup Arka mulai temaram. Senyum cerianya semakin pudar. Dia terlihat seperti anak kecil yang tenggelam dalam keta

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Keras Kepala

    Grace hanya tak ingin Arka hancur seperti pria bodoh. Setelah orang itu pergi, Grace menyapu pipi hangat Arka. "Kamu nggak bisa lakukan apa pun agar dia kembali, 'kan? Kalau gitu ... biar aku aja, Arka. Lisa pasti akan kembali sama kamu. Percayalah!"Tak lama, beberapa petugas medis masuk dan mengangkat Arka agar dibaringkan ke atas brankar untuk dibawa pergi. Grace masih mematung, menatap ponsel saat ada pesan chat yang masuk. Foto yang diabadikan beberapa menit lalu. Dia membuka kontak Lisa untuk mengirim foto itu. Apa yang akan dipikirkan Lisa nanti?Suaminya bermesraan dengan seorang wanita lain. Kecemburuan pasti menyerangnya bertubi. Foto itu terkirim beriring pesan ancaman Grace. Pesan terikirim. [Dia milikmu? Nggak, sebentar lagi dia akan jadi milikku. Jangan salah paham! Dia cinta banget sama kamu, tapi aku nggak bisa liat dia sakit terus. Aku punya banyak cara untuk bisa menjebak dia agar jadi milikku. Kamu terlalu percaya diri dengan cinta kalian, kan? Nggak. Arka sangat

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Aku Mohon

    Grace tak ingin membantah. Arka meraih ponsel di atas nakas, mengirimkan pesan pada seseorang untuk menjalankan perintahnya. Tak lama, dr. Rizwar datang bersama dr. Farhan dan perawat. Mereka sudah dengar bahwa Arka ingin pergi meninggalkan rumah sakit. "Kamu yakin?" tanya dr. Farhan."Iya, Dok. Aku harus pergi sekarang.""Ka, apa nggak sore nanti aja?" ujar Grace, memberi saran. "Kita perlu tes lanjutan untuk persiapan operasi. Kita nggak tau gimana pertumbuhan tumor itu. Tingkat stres bisa aja memicunya lebih parah."Arka menghela napas pelan, mengurai senyum pada mereka yang sejak tadi begitu mengkhawatirkannya."Karena itu, aku harus selesaikan dulu secepat mungkin. Tadi papaku nge-chat kalau aku harus ajak Lisa untuk datang ke resepsi nikahan kakak sepupuku. Pake ngancem segala, nggak boleh nawar-nawar lagi," gusarnya.Tak ada yang bisa membantah Arka. Mereka melaksanakan keinginan pemilik saham terbesar di Raztan Hospital itu. *Mobil Arka terparkir tepat di halaman rumah Lisa

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Anggap Kita Masih Bersama

    Lisa terkejut mendengar tudingan Arka. Plak! Arka menahan diri saat Lisa menamparnya. Rasa malu dan amarah mengalir deras di aluran darahnya."Jadi selama ini kamu tau? Selama ini kamu tau semuanya dan kamu pura-pura nggak tau? Kamu anggap ini permainan? Perasaanku ini lelucon?""Lisa, please ...," mohon Arka, setengah menunduk."Kenapa kamu nggak ngerti? Aku ngelakuin ini supaya kamu sadar apa yang kamu lakukan selama ini sama aku dan Ariel."Tiba-tiba kepala Arka mulai sakit lagi dan pandangannya kabur. Sedari tadi dia menahan diri karena takut perubahan ekspresinya akan membuat Lisa khawatir."Kamu bilang apa, Ka? Menantu? Apa aku masih dianggap menantu? Dulu kamu ngusir aku pergi dan melemparku ke jalanan! Kamu pikir rasa sakit penghinaan itu bisa dihapus cuma dalam dua bulan ini? Kamu egois, Arka!"Arka berbalik hanya untuk merapat ke dinding. Harus menyanggah dirinya agar tak jatuh. Pelan-pelan pandangannya stabil. Air mata Arka akhirnya jatuh karena menyadari penyakitnya ini bu

Latest chapter

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Ternyata

    Rizwar terkejut saat mendengar cibiran salah seorang rekan di bridal itu. Di sana, dia melihat Lisa tertunduk dan menangis, sementara Arka sudah marah seperti orang kesetanan. Dirinya pun ikut menggeram. Segera dia berlari dan memberikan tinju tepat di wajah Arka hingga temannya itu terjerembab jatuh ke lantai.“Apaan, sih, lo?” kecam Arka.“Puas, lo, rumah tangga lo jadi tontonan gini, hah?!”Rizwar menyeret Arka dan Lisa untuk pergi dari tempat itu, masuk ke ballroom hotel untuk menghindari perhatian orang-orang. Rizwar menyidik keduanya. Sepasang suami istri itu duduk berhadapan. Lisa menangis kecewa, sementara Arka sudah sangat meledak.“Lisa! Lo ini nggak kapok, ya! Belajar dari pengalaman, kek! Ini suami lo otaknya cetek! Sama dia harus transparan, nggak boleh tuh ada rahasia-rahasiaan. Kalau gini, kan, dia jadi salah paham. Nuduh lo selingkuh lagi, kan?” pekik Rizwar.Lisa hanya menunduk, terus menyapu air matanya. “Aku cuma mau ngasih kejutan.”“Dan lo …” Rizwar menggantung uc

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Grebek

    Arka tak bisa lagi menahan amarahnya. Seharian di rumah sakit, akhirnya dia pulang lebih cepat untuk bicara dengan Lisa. Ditunggunya wanita itu pulang, sampai jam delapan lebih. Lisa pun jarang mengangkat panggilan darinya.Krik! Lisa membuka pintu dan mendapati suaminya itu duduk di sofa dengan tatapan tajam dan bersidekap. Wanita itu mengurai senyum tipis sambil memegang pundaknya yang terasa sakit.“Sayang, udah pulang?”“Kamu abis dari mana? Jalan sama cowok? Aku liat kamu tadi dianterin lagi sama dia.”Lisa bungkam. Senyumnya tadi memudar mendengar tudingan tajam Arka. Dia meletakkan dulu tasnya, lalu melepas blazer yang melilit tubuhnya hari ini.“Tadi juga kamu makan siang sama dia, kan? Kalau kamu punya waktu makan siang sama dia, kenapa nggak ke rumah sakit dan ngajak aku lunch juga?” bentak Arka.Protes keras Arka ditanggapi sinis oleh Lisa. Teringat dia bahwa minggu lalu, Arka selalu menolak makan siang dengannya beberapa kali meski Lisa sudah menunggu Arka berjam-jam di ru

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Ada apa Ini?

    Begitu saja? Lisa hanya merasa lelah. Arka pun merasa janggal dengan sikap Lisa. Istrinya ini tidur memunggunginya, tak seperti sebelumnya yang selalu beringsut ke dada Arka hanya untuk menjadikan lengan suaminya itu sebagai bantal tidurnya.“Kenapa kamu tidur mantatin aku, sih?” seru Arka.“Siapa yang mantatin kamu? Muka kamu, kan, di atas, pan-tatku di bawah. Bukan mantatin namanya.”“Iya, maksudku, munggungin aku,” gerutu Arka sambil menarik bahu Lisa.Lisa menggoyangkan bahunya, menolak Arka untuk mengganggu. “Sayang, aku ngantuk, nih.”“Ngantuk … banget, ya? Malam ini nggak mau main apa … gitu. Kuda-kudaan, kek. Udah lama, kan?” rayu Arka sambil mengusap-usap paha istrinya.Lisa sama sekali tak tergoda. Dia benar-benar lelah seharian. Disampirkannya tangan suaminya itu, malas meladeni sikap manjanya yang minta dilayani urusan ranjang. Lisa menoleh ke belakang, tersenyum sungkan.“Sayang, please … besok-besok aja, ya. Aku capek banget. Beneran.”Lisa sedikit beranjak dan mencium s

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Curiga

    Arka duduk bersila di atas kasur, lalu menggendong Ariel untuk duduk di pangkuannya. Si kecil itu sedang lagi aktif-aktifnya untuk memainkan bola-bola dengan warna berbeda. Indera penglihatannya mulai bekerja. Begitu senang saat memainkan bola-bola di tangan ayahnya itu. “Adek juga udah nggak nyusu mama lagi. Nggak apa-apa, tuh? Nggak nangis? Kalau papa, nangis tuh.”Ariel tertawa, lalu menoleh pada ayahnya yang sejak tadi mengomel tak jelas. Tentu dia tak memahaminya. Tapi mendengar nada manja sang ayah, gelak kecilnya terdengar menggemaskan.“Bukan, maksudnya, nangis karena nggak meluk mama.”Ah! Apa yang dia pikirkan? Wajahnya merah sendiri, padahal si bocah itu juga tak paham apa yang dibicarakan. Dia baru ingat, bahkan sudah dua minggu lebih mereka tidak melakukan hubungan intim. Sibuk dan lelah. Lebih memilih berbaring dan bercumbu dalam lautan mimpi.“Mama mana, ya? Kok, belum pulang?”Tak lama, suara mobil terdengar memasuki pelataran rumah. Arka beranjak dari kasur, lalu men

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Selingkuh?

    Lisa cemberut, dengan tangan bersidekap. Selalu seperti ini setiap Arka pulang. Dia bahkan lebih senang memeluk guling ketimbang istri cantiknya ini.‘Sialan! Aku udah setengah telanj ang gini pun dia nggak ada minat buat megang-megang.’Sengaja dia menjatuhkan dress begitu saja untuk menggoda suaminya ini. Setidaknya mereka perlu amunisi untuk hubungan pernikahan yang belakangan ini terasa hambar. Lisa segera berbalik ke sisi cermin. Menatap tubuhnya dari ujung kepala sampai ke ujung kaki lewat pantulan cermin. Dicubitnya sebentar lengan, lalu kedua sisi perutnya yang agak melar.‘Masa' udah nggak selera lagi, sih? Padahal nggak gendut-gendut amat. Masa iya, dia nggak pengen lagi?’Malas menggalau ria, Lisa pun pergi mandi karena badannya sedikit terpercik hujan di luar sana. Menghabiskan waktu lima belas menit, lalu dia keluar dari toilet. Hujan deras seakan mendukung Arka untuk pulas tertidur, padahal dia berkata hanya rebahan saja. Suara dengkurnya saja terdengar kuat.Lisa menyur

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Keraguan

    “Masih lama?”Arka melepaskan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya setelah masuk ke ruang prakteknya. Lisa beranjak dari sisi sofa dengan wajah sumringah. Dia telah bersiap dengan tampilan cantik dan rapi. Dress merah muda itu melilit tubuhnya yang belum terlalu singset setelah melahirkan Ariel. Menunggu satu jam lebih, akhirnya Arka menyelesaikan operasinya siang itu di Raztan Hospital tersebut.“Ya udah, sekarang kamu beres-beres dulu, trus kita makan di restoran China itu,” ujar Lisa, manja.Arka tersenyum tipis. Membuka jas putih itu, lalu disampirkannya di atas meja. Dipeluknya sesaat istrinya itu, mencium rambutnya yang sangat wangi untuk memanjakan hidungnya.“Aku masih ada jadwal operasi lagi jam 1 nanti, Sayang.”Lisa tertegun, hanya menempelkan kepalanya di dada bidang Arka.“Nggak mungkin kita cuma makan siang, trus aku balik ke rumah sakit, kan? Ini juga udah hampir setengah satu. Kalau besok aja, gimana?”Arka meminta dengan nada lembut, memohon kesediaan Lisa un

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kebahagiaan yang Utuh

    Papa Frans tak tahan dan langsung mengetuk kepala Arka. Si tampan itu sampai mengaduh sambil mengusap kepalanya."Papa, ih!" ujar Mama Wendi."Ini anak ngomongnya bar-bar banget. Heran aku!" dumel Papa Frans."Apa, sih, Pa? Tega bener nyiksa aku gini," keluh Arka."Ya kamu itu mulutnya nggak bisa dijaga di depan orangtua, mah. Perlu disekolahin lagi?" canda Papa Frans."Nggak, Pa. Makasih. Udah kenyang aku. Ini mulut blangsak udah bawaan orok, Pa.""Dokter begini modelnya, apaan? Dulu kamu masuknya nyogok, ya?" Papa Frans masih asik berdebat dengan Arka.Dua pria ini memang sangat mirip kerasnya. Mama Wendi dan yang lain hanya tepuk jidat karena mereka tak henti melempar argumen.Tawa keluarga itu menghiasi setengah jam kebersamaan. Setelah itu, Arka dipapah Rizwar untuk naik ke lantai dua kamarnya. Betapa gugupnya dia menyadari pintu kamarnya terbuka. Sempat mengintip, istrinya itu masih duduk di depan meja rias."Riz, takut banget gue masuk, mah. Tengsin, lah! Udah bikin surat pami

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kembali

    Setelahnya, Rizwar masuk ditemani Grace. Arka sangat bersyukur mereka selalu menemaninya."Lisa tadi langsung pulang waktu tau kamu udah sadar. Jangan salah paham! Dia cuma belum siap ketemu kamu. Tadi dia juga bawa Ariel. Tapi pasti nanti Ariel nggak nyaman, bahaya juga karena di rumah sakit, 'kan? Jadi langsung dibawa pulang aja," papar Grace, menjelaskan semua seolah paham apa yang ingin diketahui Arka saat ini."Setelah ini pulang dan jangan keras kepala lagi. Satu pelajaran buat lo. Kalau ada masalah, jangan disimpan sendiri karena bisa bikin salah paham segede ini," tutur Rizwar, menambahkan."Hm! Istri itu separuh nyawa suaminya. Jangan rahasiakan apa pun, karena seorang istri akan merasa bahagia jika dianggap penting sama suaminya," pesan sang ibu.Tak lama, dr. Farhan masuk bersama dr. Hanif. Dua dokter itu juga sigap memantau kesehatannya selama ini."Pelan-pelan aja. Untuk saat ini, operasi pengangkatan tumornya sukses. Tapi masih tetap harus medical check up rutin untuk me

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Menyambut Arka

    Pernikahan sudah dijalani sepuluh tahun. Selama ini, semarah apa pun Arka, sikap lembut Lisa yang berusaha menenangkan Arka membuat pria itu selalu memperbaiki diri dan menarik kembali amarahnya. Pertengkaran diredam karena Arka melihat cinta di mata Lisa. Akan tetapi beberapa bulan ini, kemarahan Lisa membuat Arka berada dalam tekanan.Ternyata cinta Arka saja tak cukup untuk melunakkannya. Tak peduli seberapa keras pria itu berupaya, bersujud, bahkan menangis sekalipun, Lisa tak goyah. Suaminya itu menahan sesak akibat kemarahan tak berujung Lisa."Maafin aku, Ka ...."Papa Frans menoleh saat mendengar isak tangis Lisa. Dia bangkit untuk mendekati menantunya itu, mengajaknya duduk di kursi tunggu. "Kamu sebaiknya pulang dulu, makan dan istirahat. Kamu belum ada pulang. Itu pasti stock ASI buat Ariel udah habis. Kasian dia," pinta beliau."Arka pasti bangun, kan, Pa?"Lisa sangat takut terjadi hal buruk hingga dia terus meyakinkan diri akankah Arka bangun dengan cepat. Papa Frans b

DMCA.com Protection Status