Home / Rumah Tangga / AKU BUKAN MENANTU IMPIAN / Part 23. Perjuangan untuk cita-cita Novi.

Share

Part 23. Perjuangan untuk cita-cita Novi.

Author: Anjani
last update Last Updated: 2022-08-23 09:31:52
Aku Bukan Menantu Impian

Part 23. Perjuangan untuk cita-cita Novi.

Sudah menjadi tekad kami sekeluarga untuk membiayai kuliah Novi. Tapi nyatanya uang tabunganku hanya cukup untuk pendaftaran masuk. Sementara Novi juga harus ongkos untuk naik bis tiap harinya yang tidak sedikit.

"Wah berat juga membiayai kuliah Novi," ucapku pelan pada Mas Ridwan.

"Sabar Dek," selalu itu yang di ucapkan Mas Ridwan untuk membesarkan hatiku.

Memang aku harus banyak sabar. Fara saja begitu bersemangat membantu biaya Novi, masa aku mamanya malah lemah. Tidak. Aku tidak boleh lemah.

"Ma,,, akhir bulan, bayaran semester ini harus lunas ya?," kata Novi tadi pagi sebelum berangkat kuliah.

"Siaaap Buuu," jawabku menggodanya.

Padahal dag dig dug aku menjawabnya.

Karena aku sudah tak pegang uang sama sekali.

Tapi entahlah kalau Fara, mudah - mudahan dia masih pegang uang.

Dan siang hari ketika Mas Ridwan pulang untuk istirahat, aku langsung laporan.

"Mas, memangnya Mas Ridwan masih ada uang? Novi minta uang untu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 24. Fara jatuh sakit.

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 24. Fara jatuh sakit.Masih ada waktu seminggu lagi untuk mengumpulkan uang semesteran buat Novi. Maka Fara semakin giat mengambil lemburan."Ma, hari ini Fara pulang malam lagi ya," pamit Fara sebelum berangkat."Kamu lembur lagi Nak?" tanyaku."Ya Ma, nggak apalah mumpung sedang banyak lemburan sekarang, kalau sedang nggak ada lembur, Fara juga pulang cepat," katanya."Tapi hampir tiap hari lho, kamu pulang malam, apa tidak capek kamu?""Lha Mamakan yang bilang, kalau nggak ada kerja yang nggak capek? kata Mama ikut mertua aja yang nggak di gaji, capek lahir batin. Apalagi Fara cuma capek lahirnya. Batinnya nggak. Di bayar lagi," Fara tersenyum."Lah,,,kok kesana larinya," aku pencet hidung Fara.Fara malah meringis sambil tertawa."Nggak apalah Ma, mumpung masih muda. Harus rajin cari duit, kalau udah punya anak nanti katanya berat ninggalin anaknya.,""Tapi tolong jaga kesehatanmu ya Nak, soalnya kamu sepertinya begitu kelelahan. Atau kamu nggak usah

    Last Updated : 2022-08-31
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 25. Perjuangan belum selesai.

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 25. Perjuangan belum selesai.Akhirnya, Fara harus dilarikan ke Puskesmas.Ia terkena gejala tipes. Badan nya sangat panas, namun ia merasa kedinginan dan bahkan menggigil. Serta kepalanya terasa sangat pusing. Empat hari lamanya Fara di rawat.Setelah suhu badan Fara normal dan tidak merasakan pusing lagi, Fara di perbolehkan untuk pulang. Fara di sarankan untuk istirahat total. Dokter menganjurkan agar Fara mengambil cuti selama seminggu lagi, untuk memulihkan kondisi fisiknya. Karena penyakit tipes akan gampang muncul pada orang yang kelelahan.Tapi untungnya, Fara baru gejala, sehingga cepat untuk di sembuhkan.Demi melihat perjuangan sang kakak, Novi menangis. Ia tak tega melihat keadaan kakaknya.Bekerja tiada kenal lelah, hanya untuk dirinya. "Ma, apa Novi cuti dulu kuliahnya ya?" ucap Novi padaku di sela Isak tangisnya."Hush, jangan bicara begitu, nanti kakakmu tambah sedih kalau mendengarnya," tegurku."Maksudnya, Novi kerja dulu Ma, setahun a

    Last Updated : 2022-08-31
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN    Part 26. Tiga tahun kemudian

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 26. Tiga tahun kemudian.POV. NoviKuliah sambil bekerja membuat aku hampir tak punya waktu lagi untuk keluarga. Cita-citaku hanya ingin lulus tepat waktu, dengan nilai terbaik. Lalu berkata pada semua orang yang selama ini menghinaku, bahwa aku sudah lulus kuliah. Toh belum lulus pun aku sudah bekerja, di sebuah rumah sakit besar sebagai tenaga asisten apoteker. Tapi suara sumbang dan ejekan dari orang-orang yang tak menyukaiku masih tetap kudengar. Aneh memang, semenjak aku masuk kuliah, sepertinya banyak orang yang begitu membenciku. Padahal dulu tidak begitu."Sekarang sudah jadi tukang obat, ngapain kuliah, nanti juga tetap jualan obat," katanya waktu aku pulang kerumah terakhir kalinya.'Repot amat anda ngurusin saya' aku membatin.Benar kata mama, yang namanya hidup di kampung, 'kentut' pun semua tetangga harus tau. Semua di bahas, semua di nilai menurut sudut pandang mereka sendiri. Entah itu baik apalagi yang buruk.Tapi kak Fara yang selalu me

    Last Updated : 2022-09-01
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 27. Novi mulai unjuk gigi.

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 27. Novi mulai unjuk gigi.Setelah mengambil cuti tiga hari, Novi kembali bekerja. Katanya bos nya sudah WA beberapa kali.Di rumah sakit besar itu, kini Novi bekerja bukan hanya sebagai penjaga apotek. Sekarang Novi sebagai tenaga Apoteker. Kalau kemarin gajinya hanya cukup untuk makan dan sedikit membantu bayar kuliah, kali ini gajinya sudah lumayan besar.Hampir empat juta, lumayan besar untuk Novi yang baru lulus kuliah."Gajiku nanti buat nebus sawah yang di sewakan, supaya kita bisa olah sendiri dan panen banyak. Tidak lagi membeli beras. Kasian Bibi Ipah yang anaknya banyak," kata Novi."Tidak di tebus juga tidak apa, kita tunggu sampai jatuh temponya datang. Nggak nyampe satu tahun lagi sawah akan kembali ke kita," kata Mas Ridwan."Tapi kasian Bi Ipah, Yah. Nanti sawah kita serahkan ke Pak Nur lagi untuk di garap,""Terserah baiknya menurut kamu saja. yang penting tidak memberatkan mu,""Tentu tidak dong yah,,,"Begitulah Novi, dengan semangat d

    Last Updated : 2022-09-03
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 28. Mas Anton yang pailit.

    Aku Bukan Menantu Impian.Part 28. Mas Anton yang pailit.Sebagai menantu, seorang yang cukup berada, Sofi selama ini sudah cukup bergelimang kesenangan. Setelah lulus kuliah Sarjana Perbankkan, ia tidak pernah bekerja. Ia langsung menerima lamaran kekasihnya. Iwan putra seorang Kepsek Sebuah SMA Negeri dan ibunya seorang pegawai negri di kantor Kecamatan, telah berhasil memikat hatinya. Walau pada saat itu sebenarnya Sofi ingin bekerja dulu, mempraktekkan ilmu yang sudah di pelajari di bangku kuliah. Tapi ayahnya menolak keinginan Sofi untuk langsung bekerja. Anton ingin anaknya kawin saja dengan seorang yang cukup terpandang di mata Anton."Iwan itu anak orang kaya Sof, sayang kalau kamu menolak dia. Bapak ibunya pegawai negeri, kontrakannya banyak. Buat apa kamu capek-capek kerja?" kata Anton waktu itu. "Memangnya Fara, anaknya Ridwan. Lulus SMK langsung kerja. dia juga nggak bakal mampu untuk kuliah. Memang kuliah bayarannya dikit, mana mampu dia cuma buruh kandang ayam.""Ayah.

    Last Updated : 2022-09-04
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 29. Perusahaan Anton bangkrut.

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 29. Perusahaan Anton bangkrut.Sejak di rumahkan, kini secara otomatis, Anton nganggur di rumah. Tak ada lagi mata pencarian.Terpaksa menggunakan uang pesangonnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedianya uang itu untuk persiapan Clara masuk kuliah. Tapi nyatanya, sulit bagi Anton yang sudah berumur untuk mendapatkan pekerjaan lagi. Akhirnya dengan terpaksa uang persiapan untuk Clara di gunakan dulu untuk keperluan sehari hari. Clara mundur satu tahun untuk daftar kuliah sambil menunggu ayahnya bekerja lagi.Keuangan semakin menipis, dan bahkan hampir habis. Akhirnya mereka hanya bisa mengandalkan bantuan Sofi yang bersuamikan orang kaya.'Rugilah punya menantu orang kaya, kalau tidak bisa membantu orang tua. Walau selama ini Sofi selalu menolak kalau dikatakan suaminya orang kaya, hanya karena suaminya bekerja sebagai guru pelatihan bahasa Inggris. Gajinya juga sama dengan karyawan biasa lainnya. Tapi, setiap bulan Sofi menabung lebih dari sepuluh

    Last Updated : 2022-09-04
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 30. Sofi bekerja

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 30. Sofi bekerja.Sore harinya, Iwan mendatangi rumah mertuanya lagi sepulang kerja. Jam lima sore, Bayu masih di gendong sang nenek. Nampaknya ia rewel. Iwan segera memeluk putranya. Dan Bayu pun terdiam dalam gendongan sang ayah."Sofi belum pulang, Ma?" Iwan bertanya."Belum," Rani menjawab dengan agak kawatir.Pada saat yang bersamaan, motor matik yang di kendarai Clara dan Sofi memasuki halaman. Sofi terkejut, tak menyangka suaminya akan menyusul. Apalagi, ia dan Clara mengenakan setelan hitam putih, khas anak yang sedang melamar kerja.Iwan sendiri tak kalah terkejutnya. Walau tadi mertuanya mengatakan kalau Sofi hanya mengantar Clara, tapi Iwan yakin kalau Sofi juga sedang melamar kerja. Atau bahkan sudah bekerja, mengingat mereka pulang menjelang magrib jamnya para pekerja pulang."Kamu dari mana Dek?" tak sabar Iwan bertanya."Aku, aku,,,dari ,,,, pulang kerja," jawabnya gugup dan tak bisa bohong lagi.Iwan lemas mendengar jawaban istri nya. Tak

    Last Updated : 2022-09-24
  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   Part 31. Kembalinya Sofi

    Aku Bukan Menantu ImpianPart 31. Kembalinya Sofi.Iwan tertegun menatap dua wanita yang berjalan cepat ke arahnya. Nampaknya Sofi dan Clara.Setelah terima gaji di akhir jam kerja, mereka pulang dengan gembira sambil mengaktifkan ponselnya. Ada beberapa panggilan tak terjawab dan sebuah pesan masuk yang mengabarkan Bayu masuk rumah sakit, dari Mama. Mereka segera pulang, menuju rumah sakit. Ingin terbang saja rasanya. Perjalanan yang agak macet di awal bulan, bukanlah pemandangan yang aneh. Keduanya nampak takut-takut mendekati Iwan yang duduk di kursi tunggu."Mas,,,,"Sofi menyapa suaminya dengan ragu."Masuklah, temui Bayu," perintah Iwan tanpa menoleh. Susah payah Ia menahan emosi agar tak mengeluarkan ucapan kasar, karena tak ingin melukai hati Sofi, wanita yang telah melahirkan anaknya, yang sebenarnya telah membuatnya benar-benar kecewa.Sofi dan Clara masuk. Melihat kedatangan Sofi, pecah kembali tangis Bayu. "Mamaaaaa,"Sofi memeluk erat tubuh putranya. Air matanya luruh."M

    Last Updated : 2022-09-24

Latest chapter

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part71. Anton pulang kampung.

    Aku Bukan Menantu Impian part71. Anton pulang kampung.Mama Yani dan ayah Ridwan juga Fara menyambut kedatangan sang tamu.Tpi mereka sempat heran. Bawaan keluarga ini banyak sekali."Begini, Ridwan dan Yani, sebelumnya saya minta maaf," ucap Anton ketika mereka sudah duduk di ruang tamu. "Sebenarnya saya akan pindah kekampung ini lagi. Sejak saya kena PHK, saya sudah tidak bekerja lagi. Rumah saya sudah di jual. Jadi saya membawa keluarga saya untuk tinggal di sini."Mereka semua terkejut dengan keputusan Anton. Mereka dulu yang ngotot menjual rumah dan sawah milik orangtuanya untuk biaya kuliah anaknya dan untuk membeli mobil. Sekarang mereka sudah tak punya apa-apa lagi di kampung. Tapi malah mau tinggal di kampung. Mobil mereka juga sudah terjual."Ya, sudah. Enggak papa. Untuk sementara waktu, kalian tinggal di sini," ucap ayah Ridwan."Tapi, gimana ya. Kita nggak ada kamar lagi," tutur mama Yani ragu.Meskipun kamar Fara dan Novi akan sering kosong karena kemungkinan juga merek

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 70, Novi menikah.

    Aku Bukan Menantu Impian part 70, Novi menikah.Menyadari perubahan sifat mertuanya, hati Fara makin berbunga. Wanita itu kini memang berubah lebih perhatian pada Fara dan kedua anaknya. Seminggu sekali Bu Manda pasti datang dengan berbagai alasan. Membawa segala macam makanan untuk Galih dan Gania. Fara juga dapat jatah. Bu Manda sering membawakan Fara berbagai macam olahan ikan gurame. Kadang di asama manis, kadang di goreng, kadang juga di bakar. Bahkan sekarang, pak Angga sudah membuat kolam ikan di belakang rumah. Supaya tidak perlu membeli jika ingin masak ikan.Walau begitu memang perhatian Bu Manda lebih cenderung ke Gania. Maklumlah, Bu Manda tak punya anak perempuan. Jadi kasih sayangnya di tumpahkan untuk cucu perempuan nya. Setiap datang selalu saja membawa baju yang cantik buat Gania. Katanya modelnya lucu lucu. Sedang untuk galih, hanya sesekali Bu Manda memberikannya. Kata Bu Manda modelnya bikin bosan. Itu itu saja. Ya, memang itu adanya. Tapi sudahlah. Tak apa. Ba

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 69. Dua hari di rumah mertua.

    Aku Bukan Menantu Impian part 69. Dua hari di rumah mertua.Besok hari Minggu. Jadi hari ini mereka akan menginap. Dari pagi hingga siang hari rumah pak Angga memang ramai. Dua orang cucunya sudah membuat kedua kakek nenek itu heboh.Galih begitu senang bisa berlarian dengan riang. Sedang Gania lebih banyak tidur. Bik Sumi uplek saja di dapur. Banyak sekali yg akan di masaknya hari ini. Gurame asam manis, goreng ayam. Soto juga sudah di siapkan bumbunya untuk besok. Semua adalah masakan kesukaan Andi dan Fara. Hari ini mereka di jadikan tamu istimewa atas perintah Bu Manda. Bu Manda juga tak pernah jauh dari Gania. Di dekapnya sepanjang hari. Hanya akan di serahkan pada Fara jika sedang ingin menyusu saja.Fara juga tidak boleh mengerjakan apapun. Setelah menoyusui Gania ia hanya boleh menonton tv dan tiduran. Kalau terlihat membantu bik Sumi, maka Bu Manda akan ngomelin bik Sumi. Pokoknya kontras dengan sikap Bu Manda beberapa waktu yang lalu.Sedang pak Angga juga sibuk dengan Gali

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 68. Bersatunya menantu dan mertua.

    Aku Bukan Menantu Impian part 68. Bersatunya menantu dan mertua.Silih berganti hari hari datang dan pergi. Kehidupan Fara berlalu dan mengalir begitu saja. Dua bulan kini usia Gania.Dua bulan juga lamanya Bu Manda tak menampakkan diri di hadapan Fara. Sedangkan mama Yani, ayah Ridwan juga Novi hampir setiap minggu mereka menjenguk Galih dan Gania. Keduanya tumbuh dengan lucu.Suatu pagi, di mana Andi sedang menikmati hari bersama istri dan kedua anaknya.Ponsel Andi berbunyi nyaring."Asalamualaikum ayah," sapa Andi melihat nama ayah nya di layar handphone."Waalaikum salam. Andi, bisakah kamu datang dengan istri dan anak anakmu, ibumu sedang sakit. Tapi nggak mau di bawa kerumah sakit. Dia hanya ingin di tengok kamu,""Yah, maaf ya. Ibu hanya menginginkan Andi. Sementara Andi sekarang sudah beristri dan punya anak. Kalo ibu tak menginginkan keluarga Andi, berarti ibu tak perlu berharap kedatangan Andi. Andi nggak bisa ninggalin mereka, Yah. Mereka tanggung jawab Andi,""Makanya

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 67. Gania Putri Anggara

    Aku Bukan Menantu Impian part 67. Gania Putri Anggara Beberapa menit yang lalu, ponsel Andi yang di silent itu bergetar. Tapi saat itu masih jam kerja. Andi mengacuhkannya.Sekarang sudah jam istirahat. Andi sudah duduk di kantin untuk makan siang. Ia juga sudah pesan makanan yang di inginkan. Hari ini hari pertama masuk kerja sejak pulang dari rumah sakit. Kondisinya juga sudah cukup baik. Biaya rumah sakit kemarin menguras seluruh uangnya. Untung ayah Ridwan dan ayahnya ikut membantu. Kalau tidak, mungkin uangnya sendiri tidak akan cukup untuk membiayai biaya mereka berdua. Untuk saat ini, Andi memang belum mau menggunakan uang istrinya. Walau ia tau tabungan Fara juga cukup lumayan karena usahanya maju akhir akhir ini.Mengingat sekarang sudah tambah anak berarti tambah pula biaya hidupnya. Semangat kerja Andi pulih berkali lipat. Walau baru kemarin pulang dari rumah sakit ia juga tak mau berlama-lama libur.Andi mengambil ponselnya dan membukanya. Sebuah pesan wa masuk dari

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 66. Pulang.

    Aku Bukan Menantu Impian part 66. Pulang.Novi mengambil Galih dari gendongan Andi."Kak Fara sudah siuman ya?" tanya Novi."Iya. Sudah. Tau dari mana?""Ayah yang telpon,""Apa nggak papa Galih kita bawa masuk keruang ibunya?""Nggak papa kak. Sebentar saja. Kasian dia kangen ayah ibunya. Galih nanyain kalian terus. Tapi untung dia nggak rewel, pintar lho dia. Sepertinya ngerti ayah ibunya dalam kesusahan,""Oh iya. Kamu pintar ya nak? pinter lah. Kan sudah punya adik. Itu adik nak,"Andi menunjukkan pada Galih kalau di dalam sana ada adiknya. Lucunya anak itu malah tak merespon, membuat Andi gemas sendiri. Di ciumnya kembali anak sulungnya itu. Tak percaya sudah punya anak dua. Sepasang lagi. Siapa yang tak bahagia cobak?"Kita jenguk kak Fara," usul Novi."Ayok,"Di depan ruang rawat Fara mama Yani, ayah Ridwan dan pak Angga sudah ada di sana. Sepertinya mereka baru keluar dari ruangan rawat Fara."Sudah tengok kak Fara?" tanya Novi."Sudah, tapi tak boleh lama lama. Waktunya di

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 65. Cucu perempuan.

    Aku Bukan Menantu Impian part 65. Cucu perempuan.Mendengar kabar itu, semua bisa meloloskan napas. Sedikit lega. "Alhamdulilah," ucap mereka serempak."Bagaimana dengan ibunya dokter?" tanya Andi."Maaf, untuk saat ini ibu Fara belum sadarkan diri, karena pendarahan. Bayinya bisa di jenguk di ruang inkubator, sementara Bu Fara masih di UGD,"Bagai di sambar petir rasanya. Tubuh Andi luruh, duduk lemas di kursi roda. Ia menggeleng beberapa kali. Berusaha menolak kebenaran. Tapi kejadian ini benar-benar nyata adanya. Begitu juga mama Yani yang nampak tak setegar ayah Ridwan."Tolong siapkan juga pendonor darah, karena kemungkinan persediaan darah di rumah sakit tidak cukup.""Baik, dokter," ayah Ridwan yang menjawab.Andi sudah lemah lunglai. Menangis pun ia sudah tak malu lagi. "Kamu harus sabar," pak Angga memeluk putranya mencoba memberi kekuatan.Begitu juga Bu Manda mengelus punggung Andi. Mama Yani terduduk di lantai. Seluruh persendiannya rasa lepas. Airmatanya sudah tumpah

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 64. Melahirkan anak perempuan

    Aku Bukan Menantu Impian part 64. Melahirkan anak perempuan Tok, tok, tok.Mama Yani sambil mengucek matanya yang sangat mengantuk membuka pintu kamarnya. Ia sangat terkejut melihat Fara yang nampak kacau dengan berurai airmata."Fara, ada apa? Galih rewel?"karena memang sejak tadi Galih yang rewel, maka di pikiran mama Yani hanya Galih."Galih enggak papa, ma. Kak Andi kecelakaan,""Hah, apa?!""Kak Andi kecelakaan ma,""Kecelakaan? di mana?""Sekarang di rumah sakit sehat mulia, tolong ayah antar aku kesana ya, ma,""Iya, iya. Kamu siap siap biar di antar ayah. Biar mama yang jaga Galih,"Sementara, Fara bersiap mengambil kerudung bergo dan memakai jaket tebal, mama Yani membangunkan suami nya.Rumah sakit sehat mulia memang agak jauh. Jika di tempuh menggunakan motor dan keadaan sepi begini memakan waktu sekitar dua puluh menit.Tanpa banyak bertanya ayah Ridwan mengeluarkan motornya. Sambil memakai jaket dan mengenakan helm. Sepanjang jalan Fara menangis. Tak henti hentinya

  • AKU BUKAN MENANTU IMPIAN   part 63. Lukanya Fara.

    Aku Bukan Menantu Impian part 63. Lukanya Fara.Perih, itu yang di rasakan Fara. Kenapa wanita itu selalu memojokkan dan menyalahkan. Siapa yang ingin buru buru hamil. Tak ada juga yang mau.Fara hanya menghapus airmatanya. Andi pun hanya bisa terdiam."Maaf," hanya itu kata kata yang ia ucapkan. Sudah terlalu sering. Ia takut Fara bosan dengan itu semua. Ibunya tak pernah berubah. Selalu membuat suasana menjadi runyam.Bagi Fara, lukanya sudah membekas begitu dalam. Bahkan sudah meninggalkan trauma. Sedangkan Andi juga sebanarnya sudah tak kuat dan ingin melawan tapi tetap takut di sebut anak durhaka."Sudah kak. Nggak papa kok," bahkan Fara yang sudah terluka, yang kini menghiburnya."Iya dek. Makasih,"Galih sudah terdiam tak lagi menangis sejak neneknya keluar rumah. Harusnya seorang nenek itu menyayangi cucunya. Bukan menakuti. Apa mungkin galih akan menganggapnya seorang nenek? Mungkin saat ini anggapan itu tak penting. Tapi manusia ada masanya. Masa di mana seseorang akan me

DMCA.com Protection Status