Share

Sudah Saatnya Pergi

Keanehan yang kurasakan pada Gatra juga kurasakan pada Oma. Namun, setiap kali aku merasa begitu. Aku juga selalu memperingatkan diriku untuk tidak terlalu menerima semuanya.

Aku tidak boleh terbiasa dengan sikap lembut orang-orang padaku.

Aku habis menyusui bayi itu, anakku dan Gatra. Wajahnya semakin hari semakin mirip saja dengan Gatra. Saat menandangnya seperti ini muncul keinginan di dalam hatiku untuk membawanya bersamaku.

Bolehkah aku dengan egois meminta anak ini pada Gatra.

Aku segera tahu kalau jawabannya tidak. Aku tahu kalau keegoisanku hanya akan melukaiku jika kulakukan semakin dalam. Makanya setelah selesai menyusui, aku memberikan anak itu cepat-cepat pada perawat.

“Nyonya tidak mau mengendongnya lebih lama?” Muni bertanya padaku.

Aku mau, tapi aku tidak bisa melakukannya. Maka aku diam saja.

“Aku boleh jalan-jalan, kan?” Aku bertanya pada Muni.

“Boleh Nyonya. Saya mendapatkan perintah dari Dokter untuk mengawasi sesi terapi Anda. Luka operasinya masih belum kering, An
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status