Malam itu terlihat di kaca jendela kamar hotel hujan turun dengan sangat deras . Setelah menyantap makan malam , Han Lee menatap di jendela kamar dan duduk termenung .
" Lee apa yang sedang kamu lakukan " ujar Hana yang terlihat keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk saja .
" Aku sedang menatap hujan " sahut Han Lee tersenyum .
" Oya ... sepertinya hujan turun deras lagi , hampir tak terdengar di dalam sini " gumam Hana yang berjalan mendekati Han Lee dan ikut menatap hujan .
" Kamu mandi ? " tanya Han Lee yang
Kanaya bersiap akan meninggalkan kamar hotel dengan di dampingi Dimas . Secara kebetulan Han Lee dan Hana akan mencari udara pagi di luar . Mereka pun berpapasan di lorong pintu kamar ." Naya mau kemana kamu !" seru Han Lee yang terlihat khawatir dengan gelagat Kanaya yang sepertinya akan melakukan hal yang buruk ." Bukan urusan kamu ! bukannya kamu sudah tak mau memperdulikan aku lagi dan lebih memilih bersama wanita sepertinya !" ujar Kanaya melirik sinis ke Hana ." Tidak Naya jangan pergi ! kamu tidak harus melakukan hal
Mila memandangi ponselnya yang terdapat foto Hana dengan Han Lee mesra dari kiriman Dinda . Tanpa di sadari Rangga sudah berdiri di belakang Mila yang duduk di kursi kerjanya ." Siapa itu ! " ujar Rangga yang tidak melihatnya begitu jelas ." Owhh ... ini wanita yang waktu itu pernah kedapatan berselingkuh dengan suami Siska" sahut Mila sembari menaruh ponselnya di meja ." Maksud kamu Siska temenmu yang sakit itu !" ujar Rangga tiba - tiba tertegun ." Hehm " jawab Mila singkat ." Mil , boleh aku melihatnya ! seperti apa wanita yang kamu maksud
Mila dan Dinda bersiap pergi ke rumah Siska dengan mengajak Rangga . Ketiganya berangkat dengan mengendarai mobil Rangga . Tetibanya di depan rumah Siska , Rangga memarkirkan mobilnya dan ketiganya turun dari mobil ." Kalian yakin Siska ada di rumah ?" ujar Rangga yang tidak yakin karena melihat depan rumah seperti rumah tak berpenghuni penuh dedaunan dan debu berserakan ." Mari kita coba , siapa tahu saja ada orang di rumah " sahut Mila yang mulai membuka pintu gerbang yang tak tidak terpasang gembok .Tok ... tok ... tok .... ( ketuk
Dengan sangat mabuk Dimas pulang ke rumahnya . Dimas mabuk bersama dengan Kanaya yang pulang bersamanya . Untuk sesaat Toro tidak bersama Dimas karena Toro harus pulang karena istrinya meneleponnya . " Dim ... ternyata rumahmu besar juga , lalu dimana aku harus tidur ! aku sangat lelah sekali " grutu Kanaya yang mulai mengoceh tidak jelas juga . " Haaah .... kamu tidur di atas saja , di sana ada kamar Hana yang kosong " Tanpa menyahut dengan setengah sadar , Kanaya berjalan dengan sempoyongan menuju kamar atas . Kanaya yang nampak mabuk berat seketika tertidur tak sadark
" Kamu baik - baik saja " ujar Han Lee yang mendekati Hana yang menangis di kamar ." Lee mari kita segera menikah !" seru Hana tiba - tiba ." Aku sudah dengar tadi dari Kanaya , kalau kalian sangat mengenal satu sama lain , sepertinya dia pria yang pantang menyerah " gumam Han Lee ." Aku sangat malu pada diriku sendiri ! dia selalu ada waktu itu buat aku , hingga aku lari darinya karena tak ingin dia terus berharap padaku "" Melihat sikap mu aku yakin kamu juga sama sepertinya , kalian saling mencintai "
Perjalanan kembali ke Jakarta bersama Rangga membuat Kanaya mulai simpati terhadap sikap Rangga yang begitu setia dan tulus kepada Hana ." Hana akan segera menikah dengan Lee , apakah kamu tidak ingin mencoba untuk membuka hatimu kepada wanita lain ?" tanya Kanaya dengan memandangi Lee yang sedang fokus menyetir ." Entahlah , namun aku masih berharap terhadap Hana ! beberapa kali aku coba untuk melupakan dia , namun sulit melupakan wajahnya yang sudah terlanjur melekat di otak ku. Semakin aku berusaha melupakan justu semakin kuat pula rasa rin
" Jangan mengelak , biarkan aku memelukmu " lirih Kanaya yang tak bisa menahan perasaananya .Pelukan yang melingkar di lehernya membuat Rangga seakan tak bisa berkutik , Kanaya mulai menatap Rangga dengan tatapan penuh arti , sedang Rangga membalas tatapan Kanaya namun masih canggung . Kanaya mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Rangga yang sepertinya tak keberatan untuk bersiap bercumbu dengan Kanaya . Keduanya pun mulai berhasrat dan saling membalas cumbu . Rangga sebagai pria normal tak bisa menahan gairahnya , sedang Kanaya terlihat tak sabar lalu perlahan membuka celana Rangga .&nbs
Tok .... tok .... ( suara ketukan pintu rumah Yoga )" Siapa sih mengganggu saja ! sebentar Naya kamu tunggu disini , aku akan membukakan pintu " ujar Yoga yang bergegas mengenakan handuk untuk menutup bagian bawah tubuhnya .Yoga mengintip di balik kaca jendela untuk memastikan siapa yang berkunjung ke rumahnya . Ternyata tak lain adalah Merry istrinya , membuat Yoga kesal karena dirinya tak meminta Merry untuk datang .Cekrek ... ( pintu pun terbuka )" Mau apa kamu ! aku tak memintamu datang " ketus Yoga kepada sang istri yang tiba - tiba menemuinya ." Aku kesini untu
" Hana maukah kamu menikah denganku " ungkap Rangga melamar Hana di depan pak Rahmat dan keluarga angkat Hana lainnya .Hana pun tersipu ingin menjawabnya , namun sorakan keluarga pak Rahmat yang berseru mendukungnya membuat Hana akhirnya yakin harus menjawab ." Iya mas aku bersedia " sahut Hana yang malu - malu .Pak Rahmat dan keluarganya ikut bersorak dan mendukung keputusan keduanya untuk menikah . Rangga yang tak kuasa menahan rindu ingin memeluk Hana , lagi - lagi di tegur oleh pak Rahmat ." Hei tahan dulu keinginan mu itu , sekarang dia anak angkatku jadi kamu harus ijin dahulu jika ingin memeluknya !" tegur pak Rahmat ." Baiklah kalo begitu aku ijin pak ingin memeluknya " ujar Rangga menelaah begitu saja ." Dasar bodoh ! maksud aku nikahi dulu dia , lalu kamu boleh sesuka hatimu memeluknya !" terang pak Rahmat sembari menggelengkan kepalanya .Karena ucapan pak Rahmat , Rangga terlihat konyol sembari menggarukkan kep
" Ratri apa yang sebenarnya terjadi , kenapa kalian nampak seperti marmut masuk kedalam rumah !" seru pak Jayud ." Awalnya aku berharap dengan segala cara yang aku lakukan dapat meluluhkan hatinya , namun kecurigaan aku ternyata benar adanya " grutu Ratri ." Maksud kamu apa Ratri !" ujar pak Jayud lagi ." Mas Rangga ternyata memang mencintai wanita lain , dan wanita itu bernama Hana , sebelumnya aku juga pernah mendengar mas Rangga mengigau menyebut nama itu !" jelas Ratri terlihat sedih ." Apa ... Hana ! jangan - jangan Hana yang di maksud adalah Hana tetangga kita bu !" seru pak Jayud terkejut.Bu Darti hanya menunduk seakan memang sudah mengetahui , namun bu Darti merasa sekeras apapun dirinya melarang , kemungkinan tak membuat Rangga gentar karena sebagai ibunya , bu Darti lebih memahami sikap Rangga ......Rangga tak mempedulikan perasaan Ratri saat ini , karena memang hatinya masih tetap sama seperti sebelumnya , Rangga han
" Syukurlah akhirnya kalian sudah memutuskan untuk segera melangsungkan pertunangan , kalau begitu sebaiknya ibu dan bapak kembali ke Yogyakarta bersama Ratri untuk mempersiapkan semuanya bersama keluarga Ratri " ujar Pak Jayud ." Tapi Pak , bolehkah aku berjalan - jalan sebentar bersama mas Rangga sebelum pulang ke Yogya !" sahut Ratri memohon agar dirinya bisa pergi berdua bersama Rangga ." Tentu saja boleh , dia kan calon suamimu ! silahkan kalian nikmati berdua , bapak dan ibu menunggu di rumah saja " gumam pak Jayud senang keduanya mulai dekat .Rangga tak bisa mengelak dan terpaksa pergi mengikuti permintaan Ratri . Di sepanjang jalan Ratri meminta Rangga untuk membelikan bunga mawar untuknya , karena menurut Ratri pria yang memberikan bunga mawar adalah pria yang romantis dan penyayang ." Dimana aku harus membelikan bunga untukmu !" ujar Rangga bingung mencarinya ." Memangnya kamu belum pernah membelikan seeorang bunga ?" tan
" Mas ... boleh aku duduk di sebelahmu !" ujar Ratri yang tidak ingin buru - buru tidur dan ingin memanfaatkan waktu untuk lebih dekat dengan Rangga ." Oh silahkan , duduklah " sahut Rangga.Ratri membuatkan secangkir kopi panas untuk Rangga dan menaruh di atas meja tepat di depan Rangga duduk ." Menurutmu aku cantik tidak ?" cletuk Ratri tiba - tiba ." Kenapa kamu menanyakan hal itu , tentu kamu cantik karena kamu wanita , betul kan ?"." Maksud ku apakah aku cantik di mata mu sebagai pria !"" Ya kamu cantik !" sahut Rangga singkat ." Mas , orang tua kita menjodohkan kita dan aku penasaran ingin melihatmu dari dekat , karena rasanya seperti mimpi kalau aku hanya melihat wajahmu lewat foto saja , jadi aku memutuskan ingin ikut ke Jakarta untuk bertemu denganmu dan setelah aku melihatmu lebih dekat entah kenapa hatiku merasa sangat dekat sekali denganmu sehingga aku hampir tak bisa menahan perasaanku padamu , kalau aku ... aku ...
" Hallo Rangga ... ini ibu dan bapakmu sudah sampai di Jakarta , cepat kamu jemput di stasiun ya nak " ucap bu Darti di telepon yang tak lain ibu kandung Rangga ." Baik bu , Rangga segera kesana ! tunggu sebentar ya bu , disini macet " jawab Rangga yang sedang mengendarai mobilnya .Selang satu jam setelah ibunya menelponnya , Rangga tiba di stasiun . Rangga terlihat terkejut karena ibu dan bapaknya membawa seorang wanita yang iya tak pernah mengenal bahkan melihatnya sebelumnya ." Bagaimana kabar ibu dan bapak , sehat kan ?" sapa Rangga sembari mencium tangan kedua orang tuanya yang datang jauh - jauh dari Yogyakarta" Alhamdulillah ... oiya Rangga kenalkan ini anak sahabat bapakmu , namanya Ratri . Rangga ayo sapa Ratri " pinta bu Darti .Rangga pun dengan canggung menyapa Ratri yang wajahnya nampak tersipu melihat ketampanan Rangga ." Sudah - sudah nanti ngobrolnya di lanjut di rumahmu saja , ayo sekarang kita bergega
" Setidaknya aku sudah lega , rasa bersalahku terhadap Siska selama ini akhirnya di ketahui oleh Siska . Dan aku pantas mendapatkan rasa benci dari Siska , aku sudah siap dengan semua itu !" seru Hana ." Baguslah , sekarang kamu bisa memulai hidup kamu yang baru , oiya Hana rencana hari besok aku akan terbang ke Jerman karena kakakku akan menjemputku dan menunggu di bandara , aku ucapkan banyak terimakasih padamu karena sudah memberiku tumpangan tinggal sementara , jangan segan - segan meneleponku kalau kamu mungkin butuh teman curhat " ujar Kanaya mulai bertata - tata ." Kenapa mendadak sekali , jujur aku sedih karena aku mulai kesepian lagi , tapi aku tak bisa mencegahmu karena kamu memiliki keluarga di sana , dan aku juga bersyukur karena akhirnya kamu memaafkan aku !" gumam Hana .Setelah sekian lama hidup dalam kegelapan dan kesusahan . Hana memutuskan mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya . Hana mencoba melamar di berbagai tempat , namun sepertinya
Hari bahagia pun akhirnya datang , Mila melahirkan bayi perempuan yang sangat lucu . Dan kejutan satu lagi datang dari Dinda yang membawa Siska dan Boni ke apartemen Bovil ." Siska ? ini bener kamu Siska sahabatku !" seru Mila terkejut melihat penampilan Siska yang beda dari sebelumnya ." Selamat Mila .... aku bahagia bisa berkumpul dengan kalian lagi " sahut Siska memeluk erat Mila yang masih belum pulih betul pasca melahirkan bayinya ." Akhirnya kita bertiga bisa berkumpul lagi , dan ini juga berkat Bovil yang sudah membantu mengenalkan dokter yang menangani Siska " ujar Dinda ." Lalu apa rencana kalian nanti , kalian masih akan tinggal di Singapura kan ? " tanya Mila penuh harap karena dirinya tak memiliki keluarga di Singapura ." Maaf Mila aku tak bisa tinggal lama , aku harus kembali untuk mengurus surat perceraianku dengan Dimas . Mungkin setelah urusanku selesai aku janji akan sering - sering menengokmu!"Mila memahami sahabatnya
" Hana maafkan aku , ijinkan aku tinggal disini sementara waktu , hingga kakakku menjemputku dari Jerman " ujar Kanaya yang terlihat masih takut dan ingin bersembunyi di tempat tinggal Hana yang kecil hanya ada ruang tidur dan kamar mandi saja .Jika mengingat kejahatan yang Kanaya perbuat , Hana merasa kecewa dan sedih , namun Hana tak tega melihat keadaan Kanaya yang sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan , Hana pun akhirnya bersedia mengijinkan Kanaya tinggal bersamanya sementara waktu ." Hana entah apa yang harus aku katakan kepadamu , tapi aku sangat berterimakasih padamu ! aku harap kamu juga akan memaafkan semua perbuatanku padamu waktu itu !" seru Kanaya yang penuh penyesalan ." Sudahlah Naya , tak ada yang harus di sesali , biarlah itu menjadi masa lalu , aku sudah terlalu kenyang menjalani hidup yang pahit , semua orang yang aku sayangi perlahan menjauh dan pergi dariku ,mungkin ini adalah takdir hidupku !"" Hana maaf aku juga tak memb
" Mas , terimakasih masih tetap setia mendampingi aku " ujar Hana tersipu dengan ketegaran Rangga yang menerimanya apa adanya ." Aku harap kali ini pilihanmu jatuh kepadaku , aku tidak ingin melihat dirimu berbagi lagi kepada pria lain " grutu Rangga mulai cemburu ." Maafkan aku mas , aku sadar bahwa diriku memang bukan wanita yang pantas untukmu , dan aku juga tak memaksamu untuk bisa menerimaku !" sahut Hana murung ." Maaf Hana bukan maksudku seperti itu , aku hanya kesal saja . Aku sebenarnya tak ingin menceritakannya kepadamu , namun aku tak ingin kejadian ini terulang lagi , jadi kamu harus tau sebenarnya . Kuncoro adalah pakde ku !" terang Rangga ." Apa ... tidak mungkin " gumam Hana terkejut mendengarnya ." Ya awalnya aku tak tahu , namun setelah aku lihat dengan kedua mataku sendiri , aku kesal kenapa harus dia pria yang menjamahmu !" grutu Rangga tiba - tiba menangis merengek seolah kesal karena dirinya terlambat mengetahuinya .