Share

40. LOWONGAN KERJA

Penulis: mayuunice
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Veni masih mematung, sambil memandang Elaine dengan padangan penuh tanya. Jika melihat momen tadi, sepertinya hubungan Elaine dan Soraya tidak baik.

‘Ah, apa ini karena Darell?’ batin Veni.

Elaine menghela napas panjang, dia putus asa. 12 juta dalam 2 minggu? Dari mana dia bisa dapat uang sebanyak itu dalam waktu singkat? Apa dia harus datang ke pesugihan? Ah rasanya rugi sekali kalau datang ke pesugihan cuman untuk hal seperti itu. Harus ke pesugihan itu ketika punya goal yang lebih tinggi. Duh ini kenapa sih, malah ngajarin yang nggak bener?

Saking frustasinya Elaine dia sampai menutup wajah dengan kedua tangannya. Mencoba mencari solusi dari permasalahannya ini.

“Lo ada masalah apa sama Kak Soraya?” bisik Veni sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Elaine.

“Huh!” Elaine menurunkan tanganya dengan kasar. Wajahnya kini terlihat seperti orang yang frustasi. “Masalahnya sepele. Gue nggak sengaja numpahin minu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   41. MOMMY ARA

    “Halo, Elaine?” sapa seorang laki-laki dari seberang telepon.Elaine yang sedang mengerjakan tugas bersama teman-temannya yang lain. Terpaksa harus beranjak ke tempat yang agak sepi untuk mengangkat telepon dari Bisma.“Halo, Kak Bisma. Ada apa?” tanya Elaine. Sudah dua hari pasca Elaine memberikan lamaran pada Bisma. Semoga saja ada kabar baik tentang pekerjaan yang ditawarkan Bisma. Elaine sedikit harap-harap cemas.“Ini perihal lamaran kerja. Lo bisa ketemu sama Mommy Ara malam ini? Nanti gue temenin,” kata Bisma.Elaine tersenyum senang. Ah, akhirnya ada panggilan perihal pekerjaan paruh waktu itu.“Bisa, Kak. Bisa banget. Jam berapa?” tanya Elaine antusias, sampai-sampai matanya berbinar.“Jam delapan. Nanti kita ketemu jam tujuh aja, ya. Kosan lo di mana? Biar gue jemput.”“Oh di Pondok Amara. Tau nggak, kak? Di deket Indoseret ada gang kecil, masuk ke sana.&rdquo

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   42. PART TIME

    Jam kerja paruh waktu Elaine, yaitu dari jam tujuh sampai jam sebelas malam. Terhitung empat jam. Elaine sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja. Butuh perjalanan sekitar 1-2 jam untuk sampai di tempat kerja Elaine. Saat ini dia sedang menunggu Bisma di depan Indoseret.TING.Ponsel Elaine berbunyi. Dia langsung mengecek pesan yang baru saja masuk. Ternyata itu dari Darell.Darell: Lagi apa?Tumben sekali anak ini menanyakan kegiatan Elaine. Setelah hampir empat hari tidak menghubunginya. Kini laki-laki itu menanyakan aktivitas Elaine.Elaine: Lagi berdiri.Tak salah bukan Elaine membalas seperti itu? Memang pada kenyataannya Elaine sedang berdiri.Darell: Rasanya pengen nabok. Di mana? Jalan yuk!Elaine: Next time deh. Ada janji soalnya.Darell: Janji? Sama?Elaine: Cowok.Darell: Oh. Oke lah. Tapi malam minggu harus sama gue!El

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   43. TERJEBAK

    Ponsel Elaine berdering dengan nyaring. Sudah beberapa kali ponselnya itu berbunyi, tapi tak kunjung dia angkat. Ya … bagaimana mau mengangkat telepon gadis itu masih tidur dengan pulas. Tapi si penelepon tak putus asa untuk terus menghubungi Elaine.Mungkin ini adalah panggilan ketiganya, saat tangan Elaine menyasari nakas yang ada di samping tempat tidur. Mencari benda pipih hasil doorprize dari ulang tahun Zora. Saat tangan Elaine mendapati benda itu. Dia buru-buru meraihnya dan mengangkat telepon tersebut, tanpa melihat siapa orang yang menelponnya.“Halo,” sapa Elaine dengan suara serak.“Halo, sayang. Hey, kamu belum bangun ya?” tanya seorang laki-laki paruh baya di seberang telepon.Mata Elaine langsung terbuka sempurna. Tentu saja dia terkejut ketika mendapati suara ayahnya di seberang sana.“Ah. Maaf, Pah. Waktu malam Elaine begadang,” timpalnya beralasan. Kini Elaine sudah bangun dan tidak dalam

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   44. TOLONG GUE, DARELL

    “Nggak ngajak Elaine?” tanya Kale saat Darell baru saja tiba ditempat tongkrongan mereka.Karena Elaine tak bisa diajak jalan, akhirnya Darell memutuskan untuk nongkrong bersama kedua temannya. Sekalian mereka juga sudah beberapa minggu tidak mengunjugi Kai.“Kerja katanya,” jawab Darell sambil duduk di tengah-tengah Kale dan Valen.“Kerja? Kerja apaan?” Valen mengerutkan keningnya.“Btw, sorry gue potong. Darell minumnya yag biasa, kan?” tanya Kai.“Gue pengin Manhattan, Kai,” jawab Darell. Biasanya dia akan memesan Wishkey Sour, tapi kali ini dia ingin memesan yang lain.“Sip. Untung gue nanya,” timpal Kai. “Silakan kalian lanjutkan lagi pergibahan kalian,” ucap Kai, dia terkekeh dan langsung menyiapkan pesanan Darell.“Gibah apaan?” cibir Valen sambil mendelik pada Kai. “Jadi kerja apaan?” tanya Valen penasaran.&ldquo

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   45. MASALAH

    “Bangsat lo, Gavin!” raung Darell.Lalu laki-laki itu berlari ke arah kakak sepupunya. Melancarkan tinju tepat pada pipi kiri Gavin.BUGH.“Aaakk!” pekik para gadis yang ada di ruangan itu.Seketika Gavin tersungkur, setelah mendapatkan pukulan di pipi kirinya. Sebelum benar-benar jatuh, badannya menyenggol beberapa botol minuman keras yang ada di atas meja. Tentu saja botol tersebut pecah dan menumpahkan minuman yang masih tersisa. Darell berjongkok, meraih kerah baju Gavin yang sudah tidak rapi itu.“Lo ngapain cewek itu, hah?” geramnya sambil mencengkrang dengan erat kerah baju Gavin.“Huh!” Gavin mendengus sambil menyeringai. “Apa urusan lo, hah? Terserah gue mau melakukan apa pun sama cewek itu. Lagian gue udah bayar juga,” dengus Gavin.“Bangsat!” Darell hendak melayangkan pukulannya yang kedua. Namun usaha tersebut gagal. Ketika dua orang perempuan datang k

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   46. PELACUR

    Untuk kesekian kalinya, Elaine menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan. Kenapa di tahun ini kesialan selalu menimpa dirinya? Sepertinya Elaine tak cocok dengan angka tujuh belas. Dia juga tiba-tiba mengingat saat dua tahun lalu.Di mana Elaine sedang mengikuti lomba dan dia mendapat nomor urut tujuh belas. Biasanya Elaine selalu menang jika diikut sertakan dalam lomba Ekonomi. Tapi saat itu dia gagal. Lolos babak penyisihan pun tidak.Elaine mendesah kasar, dia ingin menangis sekarang juga. Gadis itu menyesali hidupnya di umur tujuh belas tahun ini. Dia merasa ingin men-skip sisa umurnya dan langsung berumur delapan belas tahun. Tapi mana mungkin bisa? Kecuali dia terkena sindrom putri tidur, dan bangun beberapa tahun kemudian saat umurnya delapan belas tahun.Mobil HRV putih sudah terparkir di basement apartemen. Darell langsung menarik Elaine masuk ke dalam gedung, menaiki lift menuju lantai lima dan segera masuk ke dalam unitnya. Tak ada perlawanan dari El

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   47. PINGSAN

    Elaine meringkuk di kamar Darell. Dia masih terisak, walau sekarang air matanya sudah tak membasahi pipi mulusnya itu. Otaknya me-review kembali kejadian yang baru saja menimpanya di tempat karaoke itu.Gadis itu mengigit bibir bawahnya. Ternyata dia memang cewek murahan. Sudah dua orang yang berkata demikian, Elsa dan Gavin. Di tambah ucapan Darell yang seolah menampar dirinya. Elaine benar-benar ingin menghilang dari bumi ini.Waktu sudah menunjukkan pukul tiga malam. Gadis bersurai hitam dan pendek itu mencoba untuk menutup matanya. Badannya terasa lelah, namun otaknya tak henti-henti memikirkan hal-hal buruk yang pernah menimpa Elaine. Sehingga dia tidak bisa untuk tidur.Elaine merentangkan tubuhnya, menatap langit-langit kamar Darell. Di satu sisi dia memang berterima kasih karena telah ditolong oleh Darell. Namun di sisi lain, dia merasa terhina karena Darell seolah tak tulus dalam menolongnya. Tiba-tiba Elaine merasa kesal dan marah pada laki-laki itu. R

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   48. KEPANIKAN DARELL

    Darell mengganti pakaiannya dan bersiap untuk mencari Elaine. Ponselnya sedari tadi berusaha menelpon Elaine. Namun ternyata nihil, ponsel gadis itu tidak aktif. Darell semakin gelisah. Dia buru-buru mengambil kunci mobil dan segera pergi dari apartemennya.Pikirannya kacau sekarang. Semoga Elaine baik-baik saja. Itu yang dia harapkan saat ini. Rencananya dia akan menuju kos Elaine. Siapa tahu gadis itu ada di sana. Mengingat semalam Elaine menolak untuk di bawa ke apartemen Darell dan ingin pulang ke kosannya.Mobil putih yang dikendarai Darell kini sudah terparkir di mini market dekat gang kos Elaine. Ia langsung turun dari mobil dan berlari di gang kecil. Ah, sial! Gerbangnya terkunci. Darell tak mengenal satu pun teman kos Elaine.Tak habis akal, Darell mencoba menggedor pelan gerbang putih itu. Tadi dia mendengar beberapa orang perempuan sedang berada di luar kamarnya. Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya membukakan gerbang tersebut.“Mi

Bab terbaru

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 99. THE ENDING

    Elaine paham betul dengan maksud dari ucapan Darell. Makanya dia langsung menoleh dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. “Hahaha. Kenapa, Sayang?” Darell terkekeh sampe bahunya bergetar. “Nggak papa,” jawab Elaine sekenanya. Merapatkan bibirnya dan masih enggan untuk menatap Darell. Jujur saja, Elaine merasa malu saat Darell berkata demikian. Dia mengingat kejadian bertahun-tahun silam, ketika dirinya pertama kali bertemu dengan Darell. Elaine memang gila saat itu. “Kamu nyesel nggak, Len?” tanya Darell. “Nyesel apa?” sahut Elaine sambil menoleh. Darell terlihat tersenyum senang, ternyata umpannya ditangkap dengan baik oleh Elaine. Dia sengaja bertanya seperti itu agar bisa melihat wajah istrinya yang sedang memerah karena malu. “Nyesel ngajak aku tidur dan kasih aku sesuatu yang berharga dihidup kamu. Padahal dulu kamu nggak kenal aku sama sekali,” kata Darell. Elaine memejamkan matanya dan langsung mengigit bibir bawahnya

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 98. BAHAYA KALAU SAMPAI MABUK

    Elaine tersentak, matanya tiba-tiba membulat maksimal, saat dia melihat sosok laki-laki yang sudah lama tak ia lihat. Kenapa dia bisa ada di sini? Mau apa dia ke sini? Pertanyaan itu berkecamuk dalam benak Elaine.“Tenang, di sini gue bukan mau ngacauin acara spesial lo, kok,” ucap laki-laki itu, seolah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Elaine. Dia adalah Tirta, yang tiba-tiba muncul setelah sekian lama menghilang.Berbeda dengan Elaine yang terkejut. Darell hanya menatap sinis laki-laki itu. Sampai Tirta berani mengacau di hari bahagianya, dia tak akan segan membunuh laki-laki itu di sini, sekarang juga.“Gue ke sini cuman mau ngucapin selamat doang. Ya, walau gue sadar diri gue nggak lo undang, Len. Tapi nggak salah, kan, kalau gue datang ke sini dan kasih selamat sama lo,” ungkapnya.“Padahal lo nggak usah repot-repot ke sini,” sambar Elsa. Dia juga sama terkejutnya dengan Elaine. Khawatir laki-laki itu akan berla

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 97. THE WEDDING

    “Kenapa, Len? Kok diem?” tanya Grace. “Jangan kaget tapi,” kata Elaine. Shani dan Grace langsung saling melempar pandang. “Dua minggu lagi,” ucapnya kemudian. “Hah?” Benar saja Grace dan Shani kompak memekik. “Wait, Len. Itu … maksudnya Darell baru ngelamar lo di acara perusahaannya minggu lalu, loh. Kok udah dua minggu lagi?” tanya Grace. “Iya, sorry memang dadakan. Tante Martha pengin cepet. Dia tahu gimana perjuangan gue sama Darell, dan dia nggak mau ada yang ganggu hubungan kita lagi. Makanya minta buat cepet.” Elaine menghela napas. “Bonyok gue juga kaget pas Tante Martha minta percepet. Awalnya Papa minta buat sekitar dua bulan lagi, karena kita belum ada persiapan apa pun. Tapi Tante Martha kekeuh pengin cepet. Sorry, ya,” ucap Elaine. “Parah. Kok ngeduluin Grace, sih? Padahal dia yang dilamar duluan, tapi lo yang nikah duluan,” kata Shani terkekeh. Grace hanya mendelik kesal. Sungguh Elaine adalah perempuan yan

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 96. MAAFKAN MAMA

    Mata Elaine membulat, saat Darell memanggil namanya dan melontarkan pertanyaan yang membuatnya mematung seketika. Mimpi apa Elaine semalam? Kenapa Darell melamarnya secara tiba-tiba dan di tempat umum seperti ini? Sungguh, tidak ada tanda-tanda bahwa Darell akan melamarnya. Elaine tersentak saat merasakan ada tangan yang merangkulnya. Dia langsung menoleh dan mendapati Martha yang sedang menyadarkan Elaine dari keterkejutannya. Jantung Elaine kini berdetak dengan cepat, semburat merah pun muncul di pipinya. Apalagi saat dia melihat ke arah sekeliling dan mendapati beberapa pasang mata memperhatikan dirinya. Bagaimana ini? Apa yang harus Elaine katakan? Sungguh, ini adalah hal yang tak pernah terbayangkan oleh Elaine. Walau sebelumnya, memang Darell pernah melamarnya. “Elaine, jangan membuat Darell menunggu,” bisik Martha, saat seorang crew datang sembari membawa microphone untuk Elaine. “Ta-tapi, Tante aku—” “Jawab saja,” selanya sambil

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 95. PROPOSE

    “Ngapain ke sini?” tanya Elaine, saat dirinya dan Darell sampai di sebuah butik mewah.“Beli soto. Ya, beli baju, lah. Kenapa masih nanya, sih?” timpal Darell yang langsung menggenggam tangan Elaine dan menariknya ke dalam.Tak bertanya lagi, Elaine hanya mengikuti Darell. Walau dia masih penasaran, kenapa juga Darell membawanya ke butik mewah? Tak banyak pergerakan yang dilakukan Elaine sampai akhirnya Darell langsung menegurnya.“Kenapa diem aja? Pilih bajunya, dong,” kata Darell.Elaine menoleh dengan mata membulat. “Buat apa? Aku harus tahu dulu alasan kamu bawa aku ke sini. Baru aku bisa pilih baju,” balas Elaine.Ya … bagaimana Elaine akan memilih baju, jika dia saja tidak tahu harus menghadiri acara apa? Pasalnya butik tersebut menjual baju formal untuk perempuan; gaun, blazzer dan lain-lain, tentu saja dengan desain dan harga yang wah. Mungkin butuh beberapa bulan bagi Elaine untuk seke

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 94. KERINDUAN

    “A-anu, apa kamu sedang sibuk?”Darell mematung beberapa detik, ketika melihat Elaine ada di hadapannya. Kemudian dia menggeleng dengan cepat. “Oh, nggak. Kenapa?” tanya Darell.“Boleh kita bicara sebentar?” tanya Elaine dengan sedikit canggung.“Boleh, kok. Masuk aja,” ajak Darell. Dia mempersilakan Elaine untuk memasuki kamarnya. Di sana mereka berdua duduk bersebelahan di sebuah sofa kecil. Darell melihat gadis itu sedang meremas jarinya, sepertinya dia sedang merasa gugup.“Ada apa?” tanya Darell dengan nada yang sangat lembut. Mencoba memberikan kenyamanan pada Elaine. Walau sebenarnya jantungnya ini sedari tadi berdegup dengan kencang.Jujur saja, Darell ingin memeluk gadis itu sekarang juga, mencurahkan segala kerinduan dan rasa kekhawatirnya selama ini. Namun, melihat kondisi Elaine yang seperti itu, dia mengurungkan niatnya.“Mmm … anu itu ….” Ada

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 93. TERBONGKAR

    Semua terasa cepat, sampai-sampai Darell masih belum begitu paham dengan situasi yang sedang berkecamuk di ruang keluarga kediaman Bumantara.‘Kenapa Elaine ada di sini? Kenapa Mama terlihat sangat marah? Dan kenapa ada Varell di sini? Apa semua ini rencanyanya?’ Semua pertanyaan itu terus berputar di kepala Darell.Mata Darell melihat ke arah amplop cokelat yang baru saja ditaruh oleh Varell tepat di depan Tio Admar. Merasa penasaran dengan isi amplop itu. Apalagi saat dia melihat ekspresi Tio yang terkejut saat membuka amplop tersebut. Tak hanya Tio, tapi Chelsea dan Clarisa pun merasa terkejut dengan apa yang dilihatnya. Bahkan Chelsea menangis saat melihat isi dari amplop tersebut.Merasa penasaran, Darell langsung menghampiri Tio dan menyambar beberapa lembar kertas yang sedang dipegang oleh laki-laki itu. Tak ada perlawanan dari Tio, mungkin karena saking terkejutnya dia.Darell langsung membaca, membuka lembar demi lembar dokumen yang s

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 92. SIAPA YANG DIUNTUNGKAN

    Bagai disambar petir, Pandu benar-benar terkejut dengan kedatangan sosok Elaine di rumahnya. Sontak laki-laki itu berdiri dari sofa yang sedang didudukinya. Matanya membelalak dan mulutnya sedikit menganga, saking terkejutnya. ‘Kenapa gadis itu ada di sini?’ batin Pandu. Melihat Elaine muncul dengan tiba-tiba di kediaman Bumantara, membuat Darell langsung berlari ke arahnya. Ia langsung mengecek kondisi Elaine. “Kamu baik-baik saja?” tanya Darell dengan nada khawatir. Belum juga Elaine menjawab pertanyaan Darell, Martha sudah langsung memberang. “Maksudmu gadis ini, kan?” tanyanya. Keluarga Admar hanya diam saja, mereka menoton pertengkaran antara Martha dan Pandu. Namun, bukan berarti mereka senang dan menikmatinya. Melainkan Tio dan Chelsea terlihat sangat gusar. “Ke-kenapa dia ada di sini?” tanya Pandu dengan terbata-bata. “Seenaknya kamu mengancam anakmu sendiri dengan melibatkan orang lain, yang tidak bersalah sama sekali!

  • AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia)   [S2] 91. MALAM PERJODOHAN

    Tidak. Tidak bisa! Elaine tidak ingin sampai Darell menuruti permintaan ayahnya dan menikah dengan Chelsea. Bagaimanapun rasa sayang dan cintanya pada Darell sangat besar. Apalagi saat mengetahui perjuangan Darell untuk mempertahankannya.“Gue nggak bisa diem aja,” gumam Elaine. Dia mencoba memikirkan cara bagaimana dia bisa keluar dari sini, menemui Pandu dan menenatng usahanya.Elaine tidak bisa membiarkan Darell berjuang sendirian. Dia rasa, dirinya juga harus berusaha mempertahankan hubungan mereka berdua. Tapi bagaimana? Elaine medesah saat otaknya terasa tumpul, tak bisa memikirkan apa pun.***Keesokan harinya.Darell terlihat sangat kacau sekali. Kemarin, dia seharian mencari keberadaan Elaine tapi ia tak kunjung menemukannya. Perasaan khawatir semakin mencuat dari dalam diri Darell, ketika dia mengingat bahwa hari ini adalah tenggat waktu untuknya.Tok. Tok. Tok.Darell langsung menoleh

DMCA.com Protection Status