Share

BULEK HISTERIS

"Gak nyangka Paklek bisa setega itu pada Bulek. Pantas aja Bulek sampe mencoba bunuh diri," ucap Karmila dengan kedua bola mata berembun.

"Kita harus cari tahu juga, untuk apa dokter sampe berani melanggar sumpah dengan memberikan data kita ke mereka?" tanya Nadio sambil merangkul Karmila.

Lima menit kemudian, mobil yang dinanti telah tiba. Pasutri tersebut bangkit lalu segera menghampirinya. Sopir bergegas untuk untuk membuka pintu bagi kedua majikan, tetapi dicegah oleh Nadio.

"Kewajiban Bapak itu menjemput kami saja. Selagi kami masih sehat dan kuat berdiri, hal seperti ini bisa dilakukan sendiri. Terima kasih atas ketulusan hati Bapak," ucap Nadio setelah dirinya dan Karmila berada di dalam mobil.

Kini, kendaraan mewah tersebut meluncur membelah keramaian jalan raya. Tak lama kemudian, ponsel Karmila berdering. Wanita berambu ikal tersebut mengambilnya dari dalam tas. Rupanya nomor kontak Pak Rahmat yang sedang menghubungi Karmila.

"Assalammu'alaikum, Pak."

"Wa'alaikumussalam, Ndu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status