Share

bab 20. Dalang Utama

Beberapa bulan sebelumnya,

"Mas, mana uang bagian tanahku?" tanya Titin saat Larsono menghitung uang yang diperolehnya dari penjualan toko dan mobil.

Larsono melirik Titin sekilas. Lalu meletakkan uangnya lagi. Ditatapnya wajah Titin.

"Nggak ada."

Mata Titin membulat. "Lho, kok bisa?"

"Ya biasalah. Naimah memergoki ku menyuruh orang untuk pura-pura menjadi begal dan merampok nya. Dan aku yang pura-pura jadi penolong nya agar dia merasa berutang budi padaku.

Tapi setelah Naimah tahu, dia mengancamku untuk membagi toko dan mobil itu secara adil menjadi dua bagian tanpa tanah bagian kamu. Atau dia akan melaporkan ku ke polisi karena dia mempunyai rekaman percakapan antara aku dengan orang yang kusuruh menghadangnya."

"Ck, padahal aku ingin belanja, Mas. Kalau begitu aku ingin meminta uang padamu saja. Kamu kan belum mengembalikan emas ku yang kamu jadikan jaminan pada begal palsu itu."

"Duh, Tin! Kamu kok matre banget sih. Baru saja dipinjam tiga hari sudah perhitungan."

"Ya iyalah. J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status