Home / Fantasi / A Wandering Star / Part 16: Kebenaran Suku Simfoni

Share

Part 16: Kebenaran Suku Simfoni

Author: M.D.Samantha
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Pagi ini, Kenta terlihat sedang berjalan, sendirian. Ia berjalan menuju sekolahnya, namun bukan untuk sekolah kali ini. Ia sedang mengingat-ingat kenangannya sendiri di sekolah ini.

Pagi ini udaranya sangat segar. Kenta terpikir untuk mengunjungi sekolahnya Higiri, letaknya tidak jauh dan ia tahu jalan ke sana. Dengan rasa penasaran, Kenta berjalan menelusuri jalan setapak yang agak sepi. Memang, hari ini masih dalam suasana liburan untuknya karena sudah lulus.

Sesampainya ia di sekolah tempat Higiri belajar, ia mendengar bunyi bel, pertanda sudah waktunya masuk kelas, dan sudah tidak nampak lagi murid-murid sekolah yang berlalu lalang.

Kenta dengan seksama melihat sekolah tersebut dan terkejut, lalu bergumam, "Aku tidak pernah ke sini, namun memang benar kata orang-orang, sekolah ini besar sekali! Lebih besar dari pada sekolahku!”

Ia lalu berjalan mengelilingi sekolah tersebut. Namun, selagi Kenta memandang sekolah itu, ia melihat dua orang di belakang sekolah, dari kejauhan. Seoran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • A Wandering Star   Part 17: Kebenaran Sebenarnya

    X menghela nafasnya panjang, menunggu Kenta tenang dulu. Setelah itu, ia mulai bercerita: - Suatu hari, Ratu Angel menyadari bahwa perang antar suku di dalam Dunia Musik, tidak bisa dihindarkan. Suku Bass bahkan mengincar Dunia Manusia, dan penduduk suatu desa menjadi korbannya. Ratu Angel lalu mengunjungi Dunia Manusia hanya untuk melindungi suku tersebut dari serangan suku Bass yang ingin menghisap energi para manusia di dalam Dunia Manusia. Desa tersebut mempunyai kekuatan alam melimpah dan suku Bass hendak menyerap energi desa tersebut dengan alat musik hitam mereka. Ratu Angel menyamar menjadi seorang manusia, membaur dengan penduduk setempat dan secara diam-diam, ia mengusir semua prajurit suku Bass keluar dari desa tersebut. Namun ada seorang manusia yang terluka parah karena ikut dengan sang ratu untuk melindungi para penduduk desa dari serangan prajurit suku Bass. Ratu Angel melihatnya dan merasa iba. Dengan kekuatan dari energi musiknya, ia lalu melakukan sesuatu. Ia menye

    Last Updated : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 18: Seorang Putri

    -- X mempunyai bawahan empat orang, yakni Nozomi (berambut hitam dan bola mata coklat), Ahr (berambut coklat dan bola mata coklat), Westo (berambut hitam dengan bola mata abu-abu), dan terakhir adalah Son (berambut abu-abu dengan bola mata hitam). Semuanya berusia sembilan puluh tahun, namun memang terhenti pertumbuhannya di usia tiga puluh tahun. Mereka semua nampak seperti usia tiga puluh tahun, kecuali X, yang berusia seratus tahun dan ia nampak lebih tua, karena tugasnya sangat banyak dari dulu, bahkan rambut abu-abu yang menipis, dan bola mata putihnya, selalu menatap tajam lawannya.-- "Jenderal X, jangan bilang, bahwa Ratu sedang mengandung seorang anak, dengan penduduk kita?" tanya Nozomi dengan penuh kebingungan. X mengambil nafas panjang dan membalas, "Bukan, namun manusia di dunia manusia... anak yang ada di dalam rahim ratu kita, adalah keturunan antara makhluk Dunia Musik dan manusia mortal dari dunia manusia”Dan mereka semua langsung terkejut."Hei, X, jangan bilang ba

    Last Updated : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 19: Masih Suku Simfoni

    Hari itu, suasana istana sendu sedih. Ratu Angel menangis sepanjang hari di dalam kamarnya. Ia lalu bergumam, "Aku akan menjagamu dari jauh, tapi, jika prajurit suku Bass mengetahui kau adalah seorang keturunan hybrid, mereka pasti akan menyakitimu, mengincar energi yang kuat yang ada dalam dirimu, dan menjadikan mereka suku penguasa dunia. Aku ingin kau hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang, kumohion, tetaplah bertahan hidup!”Malam itu juga, setelah semua persiapan yang dibutuhkan telah siap, X juga bersiap membawa Kenta kecil ke dunia manusia, untuk mengawalnya secara langsung. Kereta istana juga telah dipersiapkan untuk menembus portal. "Aku akan menyusul, kalau kita pergi bersama, tentu akan ada yang curiga nanti," ucap Ratu Angel yang terduduk di atas kursi rodanya, kepada X, yang sedang menggendong bayi perempuan kecil sambil bersiap masuk ke dalam kereta istana. X lalu mengucap pamit, "Aku akan pergi dahulu, Yang Mulia”Sambil menatap ke arah kereta istana yang membawa a

    Last Updated : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 20: Raja Fedrix

    Pria tersebut adalah raja suku Bass, Fedrix. Ia hanya tertawa mendengar pernyataan Ratu Angel, dan membalas, "Ya, kalian memang tidak adil! Mengapa hanya suku Bass yang kalian musuhi? Bukan salahku jika aku harus mengambil energi kalian, ya karena kalian sendiri menganggap diri kalian sendiri adalah penjaga satu-satunya Dunia Musik, namun membunuh prajuritku, yang terang-terangan juga adalah penduduk Dunia Musik! Menganggap kami adalah ancaman, apa yang pernah kalian lakukan untuk suku kami? Apakah di dalam Dunia Musik hanya ada suku Simfoni dan Harmoni yang bisa memakai kekuatan musik dan lagu? Maksud kalian, kami tidak boleh dan tidak bisa?"Ratu Angel kali ini benar-benar kesal, melihat Fedrix justru tertawa lebar, ia lalu membalas, "Berhenti mengambil energi dari orang lain secara ilegal, menguras habis nyawanya dan mengambil keluarganya hanya untuk menjadi prajuritmu! Kami juga tahu bahwa yang kau incar bukanlah energi untuk bertahan hidup demi sukumu sendiri, yang kau inginkan ad

    Last Updated : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 21: Keinginan Terdalam

    Beberapa hari kemudian, demi menjaga agar kepemimpinan suku Simfoni tidak kosong, lalu mengundang seluruh pemimpin suku-suku yang ada di dalam Dunia Musik, untuk menjadi saksi. "Sesuai amanat mendiang Ratu Angel, mulai hari ini aku akan mengambil alih pemerintahan sementara suku Simfoni, sebagai kepala suku, sampai nanti ditemukan seseorang yang cocok untuk menggantikan mendiang Ratu Angel," ucap X di hadapan semua orang yang hadir di istana suku Simfoni. Banyak yang menangis, para pelayan terutama, dan beberapa prajurit, termasuk X sendiri, yang terlihat mengepalkan tangannya, menahan amarah, sambil berucap dalam hati, "Fedrix, lihat saja. Anak itu akan membunuhmu dan menghancurkan sukumu suatu saat nanti, lihat saja!!"Sejak saat itu, Dunia Musik memang, sangat damai dan suku Bass terlihat agak terang, yang biasanya selalu gelap. Suku yang wilayahnya terbelakang dan terisolir ini, memulai pesta meriahnya. Pesta energi, sebut mereka. Di dalam istana suku Bass, Raja Fedrix memulai p

    Last Updated : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 22: Malam Pertama

    Higiri lalu merasa bingung, ia lalu bergumam dalam hati, “Aku tidak bisa pulang tanpa baju ganti, haruskah aku pulang dalam keadaan basah? Ya sudahlah, aku akan mengganti bajuku, lagipula aku masih punya kekuatan magis, baju saja itu mudah!”Higiri lalu membuka telapak tangannya dan tongkat magis berwarna merah itu muncul. Ia berusaha menggunakan kekuatan bintang untuk mendapatkan baju dan celana baru, namun.., ternyata… dengan penuh rasa kesal, Higiri menggaruk-garuk kepalanya. Ternyata ia lupa mengisi ulang kekuatan magis di dalam tongkatnya! Kali ini, mereka berdua terdiam sejenak, seperti salah tingkah. Kenta lalu memutuskan untuk membawa Higiri ke atas, ke kamarnya, dan menunjukkan kamar mandinya. "Ini, silahkan, kau bisa mengganti bajumu, maaf aku di sini sendirian, tidak punya baju yang pas untukmu, namun di sini ada baju paman-pamanku, aku harap baju itu muat dan cocok denganmu!” seru Kenta sambil berusaha mencari baju paman-pamannyaIa berhasil menemukan beberapa baju dan

    Last Updated : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 23: Perjumpaan

    Pagi menjelang, matahari juga sudah terbit agak tinggi. Udara pagi yang sangat segar. Di atas ranjang yang berantakan, mereka nampak masih tidur nyenyak, seolah malam barusan sangat melelahkan. Higiri tidur sambil memeluk Kenta. Mereka disatukan dengan selimut, dan masih tanpa busana sama sekali. Matahari semakin menunjukkan jati dirinya. Higiri tiba-tiba terbangun, karena matahari mengintip dari jendela kamar yang masih tertutup gorden. Ia menatap Kenta yang masih tidur di sebelahnya. Higiri lalu perlahan bangun, bergerak menuju kamar mandi. Ia melihat sebuah bak rendam (bathtub) yang berwarna biru muda, terletak di samping kamar mandi yang agak besar tersebut. Ada juga jendela transparan tepat di samping bak rendam tersebut. Ia lalu membuka keran air bak tersebut dan mengisinya dengan air hangat. Kenta terbangun setelah mendengar suara air yang agak keras mengalir dari sebuah keran di kamar mandinya. Ia bangun, dengan penasaran, ia lalu berjalan menuju kamar mandi, dengan menutupi

    Last Updated : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 24: Ujian Kecil

    "Kenta sudah aman," ucap Ahr. X lalu berjalan mendekati Higiri yang masih berlutut sambil berseru, "Naikkan kepalamu" Higiri mengangkat kepalanya, lalu menatap X. X sendiri membalas tatapan Higiri dengan tatapan tidak senang, dan melanjutkan, "Beraninya kau ucapkan cinta kepada Kenta sementara kau sendiri menguji Kenta dengan Musical Scale yang bisa saja menolak Kenta. Kau bermain dengan kekuatanmu sendiri," ucap X. Higiri langsung dengan tegas menjawab, "Antara Musical Scale itu akan menerima atau tidak, perasaanku tidak terpengaruhi hal itu. Jika kalung itu menolaknya, aku akan mengundurkan diri sebagai pangeran. Memberikannya Musical Scale, adalah keinginanku, memberikannya kekuatan yang kumiliki, supaya ia merasa kekuatanku juga, aku ingin bisa melindunginya dengan kekuatan itu!” balas Higiri. Kali ini X tertawa kecil. "Jawaban cerdas memang, tidak salah bahwa kau adalah pangeran suku Harmoni, aku juga sangat berterima kasih bahwa suku Harmoni selalu bersedia memberikan suppor

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • A Wandering Star   Bonus part: Kisah yang Terlupakan 2

    Higiri kecil hanya bisa terdiam, ia lalu membalas lagi ibunya, “Ibunda, aku akan segera masuk dan melanjutkan makananku, pemandangan di sini sangat luar biasa. Aku akan memandangnya sebentar, boleh?" Ibunya lalu mengangguk sambil menjawab, “Baiklah aku akan menunggu di dalam, jangan terlalu lama, oke?" Lalu Higiri kecil melihat ibunya masuk ke dalam rumah makan tersebut, namun Higiri kecil sendiri masih melihat sekitarnya, berharap gadis kecil itu akan datang lagi, ia sangat penasaran dengan gadis kecil tersebut. Tiba-tiba saja, seorang wanita bertopi agak lebar dan panjang, menghampirinya, lalu berlutut di hadapan Higiri kecil sambil tersenyum. “Apakah kau mencari gadis kecil berambut biru tua dan mempunyai bola mata biru langit?” tanya wanita tersebut. Higiri kecil mengangguk. Wanita tersebut tersenyum semakin lebar. “Ia pergi ke arah sana, ia sedang menuju ke sebuah ladang di mana bunga-bunga matahari mulai tumbuh besar, dan ia hendak mengambil biji bunga-bunga matahari tersebu

  • A Wandering Star   Bonus Part: Kisah yang Terlupakan 1

    Suatu hari yang cerah, di halaman belakang rumah Kenta yang berada di Dunia Manusia, nampak Higiri, X, Ahr, Westo dan Nozomi sedang berkumpul bersama sambil menikmati hidangan kecil bersama teh. Mereka sedang menikmati teh dan cemilan di sore hari, sementara Kenta sendiri sedang tidak ada di rumahnya, karena sedang menemani Putri Aoi di suku Harmoni. Higiri lalu memulai pembicaraan. “Hei, X, apakah selama ini kau, dan kalian semua, berpikir bahwa Ratu Angel sudah menjodohkan diriku dan Kenta, sejak kami masih kecil?” tanya Higiri.X lalu menatap Higiri dan membalas, “Tentu saja, tidak mungkin Yang Mulia Ratu Angel akan membuat Kenta mencari jodohnya sendiri? Kemungkinan besar perang yang ada di Dunia Musik, tidak akan pernah berhenti, sepertinya." Higiri lalu tersenyum kecil. “Ada apa? Apakah ada yang salah? Atau jangan-jangan X sebenarnya hanya mengarang cerita saja?" tanya Nozomi. Higiri menghela nafasnya dalam-dalam. Kali ini, ia mulai serius. “Ratu Angel tidak pernah menjodohk

  • A Wandering Star   Part 92: Finale

    "Kenta!! Kenta!!! Kenta, apa yang terjadi!! Tunggu, aku akan panggilkan perawat!!" seru Higiri, namun, Kenta langsung menarik lengan baju Higiri dan menggelengkan kepalanya. Masih dengan darah yang mengalir dari mulutnya, Kenta lalu berusaha berbicara dengan pelan, "Higiri, melihatmu saja sudah cukup." Higiri khawatir mendengar pernyataan Kenta tersebut, dan membalas, "Kau, kau kenapa!! Tolong jangan menyembunyikan apapun dariku lagi!! Kau membuatku menderita, membunuhku dengan rasa penasaran!! Kenta! Katakan kepadaku, apa yang terjadi!" Kenta tersenyum kecil, lalu membalas Higiri pelan, "Maafkan aku. Dadaku sering terasa sakit beberapa minggu ini. Paman X berkata bahwa kemungkinan besar energi yang terlalu kuat, yang berasal dari dalam diriku, waktu itu, termasuk energi yang kuhabiskan untuk mempertahankan kehamilanku yang sangat menguras tenaga, dan juga kelahiran anak-anak kita yang sangat berat. Semakin lama, badanku sendiri semakin tidak kuat, terlebih lagi, aku sudah lama tid

  • A Wandering Star   Part 91: Masih Belum Selesai

    Part 91: Masih Belum Selesai Higiri yang terlihat mengenakan pakaian formal, masuk ke ruangan utama sambil menggandeng Kenta yang terlihat cantik menggunakan gaun formal untuk acara itu, lalu mereka menaiki tangga menuju panggung utama. Sesampainya di atas panggung utama, Higiri lalu menghadap para tamu, lalu berbicara dengan suara lantang, "Para tamu terhormat sekalian, aku, Hijiribashi Higiri, raja dari suku Harmoni, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sangat, sangat, sungguh besar, dari dalam hatiku, karena tiga tahun ini aku berduka, mengira bahwa setelah kejadian yang dahsyat itu, istriku sudah tidak ada, dan ia dalam kondisi hamil saat itu. Karena kesedihan yang besar sekali, aku menutup rapat hatiku, pikiranku, hingga istana suku ini. Aku merasakan kesedihan yang amat mendalam tiga tahun ini. Namun beberapa waktu lalu, aku bertemu dengan istriku, Kenta, di dunia manusia, dan ternyata selama ini ia berhasil menyelamatkan dirinya, aku sangat berterima kasih kepada Ratu suku

  • A Wandering Star   Part 90: Kebahagiaan yang Kembali

    Higiri kesal sekali mendengar cerita itu, lalu berkata, "Mengapa tidak ada yang memberitahuku? Sampai aku mengira kau sudah hilang menjadi debu!" Kenta tersenyum kepada Higiri, dan membalas, "Paman-pamanku sendiri saja, baru terbangun, setelah hampir sebulan pemulihan di ruang musik. Para pelayan bergantian bernyanyi di sana. Mereka langsung berusaha mengunjungimu namun wilayah sukumu sudah tertutup untuk semuanya. Ketika aku sudah sadar, dan mereka bercerita seperti itu, aku tidak percaya bahwa kau menutup akses masuk bagi semua orang yang ingin menuju ke wilayah suku Harmoni, sendirian. Namun, para prajuritmu berjaga di sana dan mengatakan bahwa kau tidak menerima tamu bahkan aku." Kenta lalu menangis, Higiri memeluknya dengan erat, lalu Higiri mengeluarkan tongkat magisnya dan mulai menggoyangkan tongkat itu. Sebuah kotak coklat lalu muncul di atas tangan kanannya. Higiri lalu bertanya, "Lalu mengapa kau merahasiakan ini dariku?" Kenta terkejut, lalu menjawab, "Maafkan aku, aku

  • A Wandering Star   Part 89: Rencana yang Tidak Diinginkan

    Anak perempuan itu tiba-tiba menunjuk ke arah Higiri, lalu berteriak, "Ah!! Ibu, siapa paman itu?" tanyanya lalu menoleh ke arah dua kakak laki-lakinya, dan terlihat bingung. Kenta tersenyum menatap anak perempuannya itu, lalu berjalan menghampirinya, berlutut dan bertanya, "Ah, iya, Aoi, apa kau ingat ketika kau bertanya di mana ayahmu?" Kenta ternyata berhasil mempertahankan kehamilannya dan melahirkan tiga orang anak kembar, dan satu-satunya anak perempuan, bernama Aoi. Kedua anak laki-lakinya masing-masing bernama Kenzo dan Hikaru. Aoi menatap ibunya dan membalas, "Hmm, iya! Namun, ibu selalu mengatakan ayah sedang sibuk dan akan kembali, nanti." Aoi lalu bersedih. Kenta lalu menoleh ke arah Higiri, dan menunjuknya, sambil berkata kepada ketiga anaknya, "Ah, ayahmu sudah kembali. Aoi, Kenzo, Hikaru, pria yang di sana itu, adalah ayah kalian!" "Ayah? Benarkah itu ayah?" tanya salah satu anak laki-laki yang bernama Kenzo. Kenta mengangguk sambil tersenyum. “Ayah sudah kembali d

  • A Wandering Star   Part 88: Buah Dari Cinta

    X tahu Higiri marah besar, namun ia justru membalas Higiri dengan penuh amarah juga.X lalu berdiri dan berseru, “Aku mengijinkannya? Menurutmu begitu? Mengapa Kenta hanya memberitahuku kehamilan dan rencananya? Mengapa bukan dirimu? Higiri, ia memang mencintaimu, namun ia takut kau tidak mempercayainya!!! Aku mengijinkannya berperang, karena aku tahu dan percaya ia mampu!! Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi, seperti kesalahanku kepada Rine! Aku mempercayai Kenta kali ini!! Kau lihat, ia berhasil! Ia berhasil, Higiri! Ia berhasil mengubah total Dunia Musik, ramalan itu tidak terjadi! Kau lihat betapa seluruh penduduk di Dunia Musik sekarang sedang bersenang-senang dan berpesta karena perang sudah tidak ada lagi? Bahkan kau harus melihat langsung wilayah suku Bass dengan matamu sendiri! Itulah yang dikorbankan Kenta! Kau tidak akan pernah mengerti, Kenta sadar bahwa tugasnya lebih berat daripada harus menemanimu di atas ranjang atau singgasana istana suku Harmoni! Kau sendiri sehar

  • A Wandering Star   Part 87: Penyesalan yang Terlambat

    Ada sebuah surat yang tidak terlipat, bertuliskan, "Higiri! Aku hamil! Selamat!! Kau akan menjadi seorang ayah! Aku sangat mencintaimu! Hey, lihat! Aku sudah mual sejak beberapa hari ini, dan aku rasa kita akan memiliki seorang bayi mungil yang akan mewarnai hidupmu di istana ini!"Higiri mulai menangis setelah membacanya, gemetar di tangannya menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak percaya apa yang ditulis Kenta. Ia melihat lagi kotak kecil tersebut, dan menemukan benda lain dalam kotak tersebut, satu strip obat yang bahkan Higiri tidak tahu obat apa itu. Ia lalu memasukan obat itu ke dalam saku celananya, lalu menutup kotak kecil berwarna coklat tersebut. Ia lalu meletakkan kembali kotak berwarna coklat tersebut di pojok lemari pakaiannya, lalu menutup lemari tersebut. Higiri lalu keluar dari kamarnya dengan wajah serius, lalu berlari ke arah ruang medis istana. Sesampainya di sana, Higiri mengeluarkan obat tersebut dari saku celananya, dan memperlihatkan kepada mereka, obat mencurig

  • A Wandering Star   Part 86: Akhir Sebuah Perang

    Kaito tersenyum, menurutnya Kenta sudah setuju, dan Kaito mulai berkata, "Baguslah kau sadar, Kenta!! Akhirnya, akhirnya!! Kau akan menjadi milikku selamanya dan kita akan menjadi penguasa nomor satu di Dunia Musik! Katakanlah padaku, bahwa kau berjanji akan setia bersamaku dan suku Bass, sekarang juga!" Kenta hanya bisa menangis sedikit walaupun ia tersenyum kepada Kaito. Kaito lalu memeluk Kenta, dengan perasaan bahagia dan senang. Kenta dengan ragu, meneteskan air mata lagi, lalu menoleh ke arah Higiri dan tersenyum kepada suaminya itu, sambil membalas pelukan Kaito, lalu memejamkan matanya. Higiri melihatnya, hatinya sakit teramat sangat hancur, dan berteriak, "Kenta!!! Tidak!!!! Katakan kau mencintaiku, kau mencintai kami semua!!! Kentaaaaaaaa!!!" teriaknya. Tiba-tiba saja, seberkas sinar mulai muncul, dari Musical Sce milik Kenta. Sinar tersebut mulai membesar, dan semakin lama semakin besar. Melihat sinar berwarna putih gading yang tiba-tiba muncul dari Musical Scale milik Ke

DMCA.com Protection Status