Beranda / Fantasi / A Wandering Star / Part 23: Perjumpaan

Share

Part 23: Perjumpaan

Penulis: M.D.Samantha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Pagi menjelang, matahari juga sudah terbit agak tinggi. Udara pagi yang sangat segar. Di atas ranjang yang berantakan, mereka nampak masih tidur nyenyak, seolah malam barusan sangat melelahkan. Higiri tidur sambil memeluk Kenta. Mereka disatukan dengan selimut, dan masih tanpa busana sama sekali.

Matahari semakin menunjukkan jati dirinya. Higiri tiba-tiba terbangun, karena matahari mengintip dari jendela kamar yang masih tertutup gorden. Ia menatap Kenta yang masih tidur di sebelahnya. Higiri lalu perlahan bangun, bergerak menuju kamar mandi. Ia melihat sebuah bak rendam (bathtub) yang berwarna biru muda, terletak di samping kamar mandi yang agak besar tersebut.

Ada juga jendela transparan tepat di samping bak rendam tersebut. Ia lalu membuka keran air bak tersebut dan mengisinya dengan air hangat.

Kenta terbangun setelah mendengar suara air yang agak keras mengalir dari sebuah keran di kamar mandinya. Ia bangun, dengan penasaran, ia lalu berjalan menuju kamar mandi, dengan menutupi
M.D.Samantha

mohon maaf untuk editor, saya ada kesalahan urutan bab novel ini, mohon di acc agar ceritanya masuk. terima kasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • A Wandering Star   Part 24: Ujian Kecil

    "Kenta sudah aman," ucap Ahr. X lalu berjalan mendekati Higiri yang masih berlutut sambil berseru, "Naikkan kepalamu" Higiri mengangkat kepalanya, lalu menatap X. X sendiri membalas tatapan Higiri dengan tatapan tidak senang, dan melanjutkan, "Beraninya kau ucapkan cinta kepada Kenta sementara kau sendiri menguji Kenta dengan Musical Scale yang bisa saja menolak Kenta. Kau bermain dengan kekuatanmu sendiri," ucap X. Higiri langsung dengan tegas menjawab, "Antara Musical Scale itu akan menerima atau tidak, perasaanku tidak terpengaruhi hal itu. Jika kalung itu menolaknya, aku akan mengundurkan diri sebagai pangeran. Memberikannya Musical Scale, adalah keinginanku, memberikannya kekuatan yang kumiliki, supaya ia merasa kekuatanku juga, aku ingin bisa melindunginya dengan kekuatan itu!” balas Higiri. Kali ini X tertawa kecil. "Jawaban cerdas memang, tidak salah bahwa kau adalah pangeran suku Harmoni, aku juga sangat berterima kasih bahwa suku Harmoni selalu bersedia memberikan suppor

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 25: Perjalanan Baru

    "Apa itu? Lagipula masih ada juga ramalan yang menyatakan bahwa seorang darah campuran akan berhasil menghancurkan eksistensi suku Bass, apa maksudmu, adalah kekuatan itu?" tanya Ahr kepada X. Kali ini seakan-akan, X bertubi-tubi mendapat pertanyaan, namun ia tetap berusaha tenang dan menjawab, "Ya, Kekuatan cinta. Cinta sejati, memang, Ratu Angel dan beberapa pemimpin dari suku lain juga meyakini bahwa ramalan itu bisa berubah, karena kekuatan cinta, namun ini tidak bisa dikonfirmasi, karena jika memang kekuatan cinta bisa membuat damai Dunia Musik, sudah dari dulu Ratu Angel melakukannya," jawab X. Tiba-tiba saja, Kenta keluar kamarnya dan langsung turun ke bawah, lalu menatap paman-pamannya dengan tatapan penuh rasa penasaran dan mata yang berkaca-kaca, lalu ia bertanya, "Aku.., apakah… aku seorang keturunan darah campuran? Maksud kalian apa?"Seluruh pamannya menatap Kenta yang tiba-tiba turun, dan mereka sendiri terkejut dengan pertanyaan itu. Mereka semua langsung terkejut, da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 26: Higiri & Pria Lain

    Malam itu, mereka berendam bersama, sangat intim. Menikmati malam penuh bintang dari jendela kamar mandi yang transparan dan tidak terlihat dari luar, sambil berendam berdua saja. Higiri sangat suka memeluk Kenta dari belakang. Tubuh Kenta sangat wangi, ingin sekali Higiri terus mencumbunya. Selesai berendam, mereka lalu mengeringkan badan, dan berbaring di atas ranjang, tanpa busana sama sekali, hanya selimut besar yang menutupi badan mereka. Higiri memeluk Kenta dengan erat saat itu. Namun, Kenta justru memberikan pertanyaan, "Higiri, apa menurutmu, kau siap dengan segala konsekuensinya, atas keputusanmu mengambilku sebagai istrimu?"Higiri menunjukan kebingungannya, justru balik bertanya, "Maksudmu?"Kenta lalu langsung menjelaskan, "Aku sudah berpikir, dan perlahan mulai mengerti. Statusku seharusnya bukan seorang putri, namun seorang pemimpin, maksudku, ratu dari sebuah suku. Ibuku adalah seorang ratu, bukan? Apa menurutmu kau akan bisa memberikan alasan kepada orangtuamu? Bukank

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 27: Buah Dari Penantian

    "Apa yang terjadi?!" tanya X dengan wajah penuh penasaran dan terkejut. Kenta lalu menyentuh luka Higiri dengan tangan terbuka, lalu berusaha menyembuhkan luka tersebut dengan energi musik yang dimilikinya. Proses ini bisa kita sebut resurrect. Kenta mulai mengalunkan nada-nada merdu dan tidak butuh waktu lama, cahaya terang mulai menyembuhkan luka sayatan sepanjang delapan sentimeter tersebut dengan cepat hingga tidak berbekas.Untung saja kolam renang itu sudah mulai sepi. "Terima kasih," ucap Higiri, lalu ia mengambil nafas panjang dan berkata, "Aku rasa aku harus mempercepat pernikahan. Seorang pria misterius dengan topeng hitam dan berpakaian serba hitam, menyerangku baru saja di sebuah tempat kosong di pinggir pantai, di sana. Ia memiliki pedang panjang berwarna hitam legam, aku rasa ia salah satu prajurit suku Bass”X terkejut mendengarnya, lalu bertanya "Apa kau sangat yakin?"Higiri mengangguk dan menjawab,"Ia memintaku menjauhi Kenta, dan memintaku untuk mengurungkan niatku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 28: Malam yang Pekat

    Kenta hanya bisa tersenyum. Higiri yang duduk di sebelahnya, lalu mulai memegang paha Kenta yang lembut. Untung saja taplak meja makannya besar dan panjang ke bawah, sehingga tidak ada yang melihat. "Higiri, sebaiknya kau menahannya," bisik Kenta. "Aku harus menahannya, tentu, karena hari ini sampai besok pagi, kita harus tidur di kamar terpisah. Tidak boleh bertemu sampai aku menjemputmu besok pagi, harap maklum, tradisi," balas Higiri. Malam itu mereka berbincang-bincang setelah selesai makan. Perbincangan yang kurang menarik untuk anak muda, namun sepertinya para orang tua sangat menyukai percakapan tersebut. Kenta mulai merasa kelelahan dan tidak terbiasa jika suasana terlalu ramai, ia lalu meminta izin kepada Raja dan Ratu untuk beristirahat terlebih dahulu. "Silakan, menantuku! Beristirahatlah dengan nyaman, anggap saja istana i j sudah menjadi rumahmu sendiri!" seru sang raja sambil tertawa lebar. Higiri memperhatikan Kenta yang berdiri dan pamit, lalu memberi hormat kepada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 29: Pernikahan

    Para pelayan yang sudah dari tadi bolak-balik ke sana ke mari, membantu para pelayan lainnya untuk membuat dekorasi pernikahan, sementara para pelayan lainnya sangat sibuk menata dan menyiapkan semuanya termasuk hidangan, jamuan makan. Di dalam kamarnya, Kenta yang sedang tertidur lelap, mendengar suara sebuah piring jatuh di depan kamarnya, sepertinya seorang pelayan menjatuhkannya, ia tiba-tiba terbangun dan langsung berseru, "Gawat, ini jam berapa? Mengapa tidak ada jam! Sungguh aneh!"Lalu ia tersadar bahwa ia sudah tidur di kamarnya sendiri. Kenta juga menyadari bahwa Higiri ternyata sudah menggendongnya kembali ke kamarnya selagi ia tidur sangat pulas, kelelahan karena memikirkan seluruh memori buruk itu. Dari balik pintu kamarnya, tiba-tiba saja, seorang gadis pelayan mengetuk pintu, "Yang Mulia apakah sudah bangun?" teriak gadis pelayan tersebut. Kenta sangat terkejut namun ia menjawab, "Ah, baru saja!"Langsung saja pintu kamarnya terbuka, dan Kenta sangat terkejut dibuatny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 30: Setelah Pernikahan

    Di sisi lain, pesta akan segera dimulai. Higiri melihat ke arah Kenta yang menggandeng lengan X yang berjalan perlahan menuju altar, sambil membawa sebuah buket bunga berwarna putih gading. Ia nampak sangat terpukau dengan penampilan Kenta, sungguh menarik, cantik, dan tidak menyangka bahwa penantian selama sepuluh tahun ini, terbayar sudah, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, dan sebagai bonusnya, Kenta bukan manusia, melainkan juga seorang putri di Dunia Musik, justru dia adalah jackpot bagi suku Harmoni. Sang raja melihat Higiri yang hanya bisa terpaku melihat pengantinnya, lalu berbisik, "Higiri, Higiri, nak, jangan lupa, nak, kau harus mengambil tangannya!”Higiri langsung tersadar, "Oh, oh, iya iya!" jawab Higiri sambil tersipu malu, lalu berusaha berdiri tegak, merapikan jasnya. Sesampainya di hadapan Higiri, X lalu menyerahkan Kenta kepada calon suaminya itu, lalu Higiri mengambil kedua telapak tangan Kenta dan lalu, sang raja memulai prosesi pernikahannya, ia berseru:

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • A Wandering Star   Part 31: Jebakan Pertama

    Tidak ada jam, memang, di suku Harmoni. Hanya ada tanda waktu sudah mulai malam. Higiri dan Kenta terlihat sudah mulai perlahan masuk ke dalam ruang pesta, lalu bertemu orangtuanya. Sang ratu sangat senang dengan kedatangan keduanya. "Lihatlah pengantin baru kita, ada apa baru jam segini kalian baru menampakkan diri? Dari mana saja kalian?" tanya sang ratu sambil menahan tawa. "Ehem!" sang raja rupanya hanya berdehem, menanggapi ratunya. Kenta sendiri ternyata sudah berganti gaun, ia sudah memakai gaun formal berwarna putih, sangat tersipu malu mendengar candaan yang dilontarkan mertuanya itu. Ia langsung membungkuk, "Maafkan aku! Aku, aku…" ujar Kenta yang menahan ekspresi malunya. Higiri yang melihat tingkah istrinya tersebut, lalu melanjutkan, "Oh, kami baru saja beristirahat sebentar, ah, kalian tahu pasti, aku dan Kenta sangat lelah dan agak panik karena terlalu banyak tamu, maka itu aku mengajaknya beristirahat sebentar!"Mendengar alasan klise itu, raja dan ratu justru ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • A Wandering Star   Bonus part: Kisah yang Terlupakan 2

    Higiri kecil hanya bisa terdiam, ia lalu membalas lagi ibunya, “Ibunda, aku akan segera masuk dan melanjutkan makananku, pemandangan di sini sangat luar biasa. Aku akan memandangnya sebentar, boleh?" Ibunya lalu mengangguk sambil menjawab, “Baiklah aku akan menunggu di dalam, jangan terlalu lama, oke?" Lalu Higiri kecil melihat ibunya masuk ke dalam rumah makan tersebut, namun Higiri kecil sendiri masih melihat sekitarnya, berharap gadis kecil itu akan datang lagi, ia sangat penasaran dengan gadis kecil tersebut. Tiba-tiba saja, seorang wanita bertopi agak lebar dan panjang, menghampirinya, lalu berlutut di hadapan Higiri kecil sambil tersenyum. “Apakah kau mencari gadis kecil berambut biru tua dan mempunyai bola mata biru langit?” tanya wanita tersebut. Higiri kecil mengangguk. Wanita tersebut tersenyum semakin lebar. “Ia pergi ke arah sana, ia sedang menuju ke sebuah ladang di mana bunga-bunga matahari mulai tumbuh besar, dan ia hendak mengambil biji bunga-bunga matahari tersebu

  • A Wandering Star   Bonus Part: Kisah yang Terlupakan 1

    Suatu hari yang cerah, di halaman belakang rumah Kenta yang berada di Dunia Manusia, nampak Higiri, X, Ahr, Westo dan Nozomi sedang berkumpul bersama sambil menikmati hidangan kecil bersama teh. Mereka sedang menikmati teh dan cemilan di sore hari, sementara Kenta sendiri sedang tidak ada di rumahnya, karena sedang menemani Putri Aoi di suku Harmoni. Higiri lalu memulai pembicaraan. “Hei, X, apakah selama ini kau, dan kalian semua, berpikir bahwa Ratu Angel sudah menjodohkan diriku dan Kenta, sejak kami masih kecil?” tanya Higiri.X lalu menatap Higiri dan membalas, “Tentu saja, tidak mungkin Yang Mulia Ratu Angel akan membuat Kenta mencari jodohnya sendiri? Kemungkinan besar perang yang ada di Dunia Musik, tidak akan pernah berhenti, sepertinya." Higiri lalu tersenyum kecil. “Ada apa? Apakah ada yang salah? Atau jangan-jangan X sebenarnya hanya mengarang cerita saja?" tanya Nozomi. Higiri menghela nafasnya dalam-dalam. Kali ini, ia mulai serius. “Ratu Angel tidak pernah menjodohk

  • A Wandering Star   Part 92: Finale

    "Kenta!! Kenta!!! Kenta, apa yang terjadi!! Tunggu, aku akan panggilkan perawat!!" seru Higiri, namun, Kenta langsung menarik lengan baju Higiri dan menggelengkan kepalanya. Masih dengan darah yang mengalir dari mulutnya, Kenta lalu berusaha berbicara dengan pelan, "Higiri, melihatmu saja sudah cukup." Higiri khawatir mendengar pernyataan Kenta tersebut, dan membalas, "Kau, kau kenapa!! Tolong jangan menyembunyikan apapun dariku lagi!! Kau membuatku menderita, membunuhku dengan rasa penasaran!! Kenta! Katakan kepadaku, apa yang terjadi!" Kenta tersenyum kecil, lalu membalas Higiri pelan, "Maafkan aku. Dadaku sering terasa sakit beberapa minggu ini. Paman X berkata bahwa kemungkinan besar energi yang terlalu kuat, yang berasal dari dalam diriku, waktu itu, termasuk energi yang kuhabiskan untuk mempertahankan kehamilanku yang sangat menguras tenaga, dan juga kelahiran anak-anak kita yang sangat berat. Semakin lama, badanku sendiri semakin tidak kuat, terlebih lagi, aku sudah lama tid

  • A Wandering Star   Part 91: Masih Belum Selesai

    Part 91: Masih Belum Selesai Higiri yang terlihat mengenakan pakaian formal, masuk ke ruangan utama sambil menggandeng Kenta yang terlihat cantik menggunakan gaun formal untuk acara itu, lalu mereka menaiki tangga menuju panggung utama. Sesampainya di atas panggung utama, Higiri lalu menghadap para tamu, lalu berbicara dengan suara lantang, "Para tamu terhormat sekalian, aku, Hijiribashi Higiri, raja dari suku Harmoni, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sangat, sangat, sungguh besar, dari dalam hatiku, karena tiga tahun ini aku berduka, mengira bahwa setelah kejadian yang dahsyat itu, istriku sudah tidak ada, dan ia dalam kondisi hamil saat itu. Karena kesedihan yang besar sekali, aku menutup rapat hatiku, pikiranku, hingga istana suku ini. Aku merasakan kesedihan yang amat mendalam tiga tahun ini. Namun beberapa waktu lalu, aku bertemu dengan istriku, Kenta, di dunia manusia, dan ternyata selama ini ia berhasil menyelamatkan dirinya, aku sangat berterima kasih kepada Ratu suku

  • A Wandering Star   Part 90: Kebahagiaan yang Kembali

    Higiri kesal sekali mendengar cerita itu, lalu berkata, "Mengapa tidak ada yang memberitahuku? Sampai aku mengira kau sudah hilang menjadi debu!" Kenta tersenyum kepada Higiri, dan membalas, "Paman-pamanku sendiri saja, baru terbangun, setelah hampir sebulan pemulihan di ruang musik. Para pelayan bergantian bernyanyi di sana. Mereka langsung berusaha mengunjungimu namun wilayah sukumu sudah tertutup untuk semuanya. Ketika aku sudah sadar, dan mereka bercerita seperti itu, aku tidak percaya bahwa kau menutup akses masuk bagi semua orang yang ingin menuju ke wilayah suku Harmoni, sendirian. Namun, para prajuritmu berjaga di sana dan mengatakan bahwa kau tidak menerima tamu bahkan aku." Kenta lalu menangis, Higiri memeluknya dengan erat, lalu Higiri mengeluarkan tongkat magisnya dan mulai menggoyangkan tongkat itu. Sebuah kotak coklat lalu muncul di atas tangan kanannya. Higiri lalu bertanya, "Lalu mengapa kau merahasiakan ini dariku?" Kenta terkejut, lalu menjawab, "Maafkan aku, aku

  • A Wandering Star   Part 89: Rencana yang Tidak Diinginkan

    Anak perempuan itu tiba-tiba menunjuk ke arah Higiri, lalu berteriak, "Ah!! Ibu, siapa paman itu?" tanyanya lalu menoleh ke arah dua kakak laki-lakinya, dan terlihat bingung. Kenta tersenyum menatap anak perempuannya itu, lalu berjalan menghampirinya, berlutut dan bertanya, "Ah, iya, Aoi, apa kau ingat ketika kau bertanya di mana ayahmu?" Kenta ternyata berhasil mempertahankan kehamilannya dan melahirkan tiga orang anak kembar, dan satu-satunya anak perempuan, bernama Aoi. Kedua anak laki-lakinya masing-masing bernama Kenzo dan Hikaru. Aoi menatap ibunya dan membalas, "Hmm, iya! Namun, ibu selalu mengatakan ayah sedang sibuk dan akan kembali, nanti." Aoi lalu bersedih. Kenta lalu menoleh ke arah Higiri, dan menunjuknya, sambil berkata kepada ketiga anaknya, "Ah, ayahmu sudah kembali. Aoi, Kenzo, Hikaru, pria yang di sana itu, adalah ayah kalian!" "Ayah? Benarkah itu ayah?" tanya salah satu anak laki-laki yang bernama Kenzo. Kenta mengangguk sambil tersenyum. “Ayah sudah kembali d

  • A Wandering Star   Part 88: Buah Dari Cinta

    X tahu Higiri marah besar, namun ia justru membalas Higiri dengan penuh amarah juga.X lalu berdiri dan berseru, “Aku mengijinkannya? Menurutmu begitu? Mengapa Kenta hanya memberitahuku kehamilan dan rencananya? Mengapa bukan dirimu? Higiri, ia memang mencintaimu, namun ia takut kau tidak mempercayainya!!! Aku mengijinkannya berperang, karena aku tahu dan percaya ia mampu!! Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi, seperti kesalahanku kepada Rine! Aku mempercayai Kenta kali ini!! Kau lihat, ia berhasil! Ia berhasil, Higiri! Ia berhasil mengubah total Dunia Musik, ramalan itu tidak terjadi! Kau lihat betapa seluruh penduduk di Dunia Musik sekarang sedang bersenang-senang dan berpesta karena perang sudah tidak ada lagi? Bahkan kau harus melihat langsung wilayah suku Bass dengan matamu sendiri! Itulah yang dikorbankan Kenta! Kau tidak akan pernah mengerti, Kenta sadar bahwa tugasnya lebih berat daripada harus menemanimu di atas ranjang atau singgasana istana suku Harmoni! Kau sendiri sehar

  • A Wandering Star   Part 87: Penyesalan yang Terlambat

    Ada sebuah surat yang tidak terlipat, bertuliskan, "Higiri! Aku hamil! Selamat!! Kau akan menjadi seorang ayah! Aku sangat mencintaimu! Hey, lihat! Aku sudah mual sejak beberapa hari ini, dan aku rasa kita akan memiliki seorang bayi mungil yang akan mewarnai hidupmu di istana ini!"Higiri mulai menangis setelah membacanya, gemetar di tangannya menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak percaya apa yang ditulis Kenta. Ia melihat lagi kotak kecil tersebut, dan menemukan benda lain dalam kotak tersebut, satu strip obat yang bahkan Higiri tidak tahu obat apa itu. Ia lalu memasukan obat itu ke dalam saku celananya, lalu menutup kotak kecil berwarna coklat tersebut. Ia lalu meletakkan kembali kotak berwarna coklat tersebut di pojok lemari pakaiannya, lalu menutup lemari tersebut. Higiri lalu keluar dari kamarnya dengan wajah serius, lalu berlari ke arah ruang medis istana. Sesampainya di sana, Higiri mengeluarkan obat tersebut dari saku celananya, dan memperlihatkan kepada mereka, obat mencurig

  • A Wandering Star   Part 86: Akhir Sebuah Perang

    Kaito tersenyum, menurutnya Kenta sudah setuju, dan Kaito mulai berkata, "Baguslah kau sadar, Kenta!! Akhirnya, akhirnya!! Kau akan menjadi milikku selamanya dan kita akan menjadi penguasa nomor satu di Dunia Musik! Katakanlah padaku, bahwa kau berjanji akan setia bersamaku dan suku Bass, sekarang juga!" Kenta hanya bisa menangis sedikit walaupun ia tersenyum kepada Kaito. Kaito lalu memeluk Kenta, dengan perasaan bahagia dan senang. Kenta dengan ragu, meneteskan air mata lagi, lalu menoleh ke arah Higiri dan tersenyum kepada suaminya itu, sambil membalas pelukan Kaito, lalu memejamkan matanya. Higiri melihatnya, hatinya sakit teramat sangat hancur, dan berteriak, "Kenta!!! Tidak!!!! Katakan kau mencintaiku, kau mencintai kami semua!!! Kentaaaaaaaa!!!" teriaknya. Tiba-tiba saja, seberkas sinar mulai muncul, dari Musical Sce milik Kenta. Sinar tersebut mulai membesar, dan semakin lama semakin besar. Melihat sinar berwarna putih gading yang tiba-tiba muncul dari Musical Scale milik Ke

DMCA.com Protection Status