Beranda / Romansa / A Modern Fairytale / 33. Wedding day

Share

33. Wedding day

Penulis: Esteifa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-19 21:52:04

Di aula besar yang bernuansa putih suci itu satu pasangan bersandingan.

Suatu momen bahagia dimana hidup tak lagi tentang diri sendiri, menyulam tali keluarga dengan keluarga yang berbeda, menjadi seorang menantu.

Mengucap janji suci didepan altar.

Jemari ramping Maria yang berbalut gloves itu meremat kencang, hari ini pernikahannya dan Edgar digelar, bohong sekali kalau Maria bilang dia tidak gugup. Nyatanya Maria sudah hampir pingsan karena keringat dingin tak usai keluar dari telapak tangannya.

Bahkan saat Edgar mengangkat tangan untuk membuka kain tipis yang menutupi wajah Maria, dan mata mereka bertemu, Maria tetap gugup.

Jemari Maria digenggam. Matanya menatap lembut.

“Ed,” panggil Maria lirih.

Edgar dapat mendengarnya. Lelaki yang terlihat sepuluh kali lebih tampan dari hari biasa itu mengedip, Edgar menggunakan jas putih seperti pangeran dicerita dongeng, dasi kupu-kupu, serta rambut ditata rapih.

“Ken

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • A Modern Fairytale   34. Pillow talk

    Edgar tidak percaya ia harus mandi air dingin pada malam pertama statusnya berubah tak lagi lajang. Meredam gejolak dalam diri mengalah pada anak-anaknya.Laki-laki berkulit putih itu membuka pintu kamar mandi dikamarnya, melangkahkan kaki keluar, di ranjang sudah ada dua sosok kesayangan yang sudah terlelap dalam tentram.Tersenyum kecil Edgar pun segera menuju lemari pakaiannya, mengambil dalaman dan juga satu celana pendek yang nyaman untuk tidur, memakainya dengan cepat sebelum mematikan lampu utama, membiarkan lampu tidur menyala, menarik selimut agar menutup tubuh Maria dan Ares sebelum ikut bergabung merebahkan diri ke atas ranjang.Edgar memejamkan mata sejenak sebelum menghembuskan napas panjang, setelah hari yang cukup panjang ini akhirnya ia bisa beristirahat.Menoleh kesamping, Edgar kembali dibuat tersenyum, pemandangan ini benar-benar yang ia impikan sejak lama. Pria yang bertelanjang dada itu memiringkan badan, melihat wajah putranya yang t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • A Modern Fairytale   35. Going mad

    Malangnya perempuan pada kehamilan awal selalu begini, wanita yang baru bangun dari tidurnya itu langsung menuju kamar mandi karena lagi-lagi merasa mual. Memuntahkan mineral dari lambung yang kosong.Maria menghembuskan napas, membasuh wajah serta mulutnya. Wanita bersurai pirang itu memandang sekilas wajahnya dicermin, sebelum beralih meraih sikat gigi dan mencuci muka memakai sabun cuci wajah.Setelah selesai, Maria keluar. Dan begitu keluar, dua manusia beda ukuran di ranjang membuatnya menghembuskan napas lagi.Edgar dan Ares masih tertidur lelap, satu kaki anak empat tahun itu bahkan menindihi pinggang sang ayah. Sedangkan Edgar tidur tengkurap tanpa terganggu sama sekali.Ibu Ares menggeleng sekilas, tak menyangka putranya bisa tidur senyenyak ini padahal mereka ada di tempat baru.Maria melangkahkan kaki telanjangnya menuju jendela, membuka tirai membiarkan cahaya pagi masuk ke kamar tidur ini.Setelah itu tanpa berniat mengganggu ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • A Modern Fairytale   36. Plan

    Edgar memarkir motornya di parkiran motor. Melepas helm full face yang sudah melindunginya selama perjalanan. Menyugar rambut sekilas sebelum turun dari badan motornya.Senyum manis tak luntur dari wajah pengantin baru itu. Langkah kaki berbalut sepatu formalnya menimbulkan ritme yang bagus didengar, setidaknya di telinga Edgar yang sedang dalam mood bagus.Pria dewasa berwajah rupawan itu kemudian menurunkan resleting jaket kulit yang ia pakai, melepasnya sembari mengangguk ramah pada karyawan-karyawan yang dilewati. Membalas sapaan.Meski dengan jelas mereka menggoda laki-laki yang diketahui baru melepas status lajang itu.Beberapa mengatakan selamat, ada yang menggoda terang-terangan sembari menunjuk Edgar.Edgar sendiri hanya tersenyum meladeni itu. Ia tidak pernah menciptakan batasan berlebih antar atasan dan bawahan. Edgar lebih-lebih memilih untuk membuat rekan kerja menjadi nyaman tanpa sebuah beban karena loyalitas berdasarkan keterpaksaan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • A Modern Fairytale   37. Ares ngambek

    Dunia sedang berkabung. Satu badan kecil berbalut kain putih itu sudah dimandikan selayaknya, dibuatkan kubur seikhlasnya, dan tangis raungan seseorang tak juga usai terlerai. Menandakan seberapa besar rasa kehilangan timbul disudut hatinya. Menangis terisak hingga netra jernihnya memerah. Wanita bersurai pirang berbalut crop tee dan juga jeans panjang itu menghembuskan napas jengah. Ini sudah lebih dari setengah jam sejak mayat kaku itu dimakamkan, namun Ares tak usai melerai isakan. Maria melirik gundukan tanah kecil yang diusap-usap lembut oleh jemari kecil anaknya. Ia sedang berada di samping rumah, membuat kuburan kecil karena kematian yang mendadak. Benar. Dash. Si itik warna-warni. Mati. Maria tau, betapa teman bermain atau mungkin lebih tepatnya peliharaan imut yang selalu Ares kudang-kudang itu harusnya dibawa pergi bersama mereka. Ares patut menangis, Maria hanya tak yakin apa durasi menangisnya harus sepanjang ini.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • A Modern Fairytale   38. Ayah

    "Masak apa?"Bersama dengan pertanyaan singkat itu Maria merasakan sepasang tangan perlahan melingkari pinggangnya dari belakang.Wanita besurai pirang yang rambutnya dicepol tinggi itu memejam mata sejenak, menetralkan keterkejutan, kepalanya perlahan miring ketika Edgar menumpu dagu atas pundaknya. Maria memukul pelan tangan Edgar yang ada di depan perutnya.“Nggak usah kayak kuyang bisa? Tiba-tiba dateng nemplok nggak pake permisi,” omel Maria sembari mencoba melepas pelukan Edgar dari tubuhnya.Bukannya melepas Edgar malah terkekeh dan mengencangkan pelukan yang ia buat, tak membiarkan Maria lepas, mengusap permukaan perut wanita cantik ini dan mengecup lembut ceruk lehernya.“Masak apa, mom?” ulang Edgar kemudian, suara laki-laki itu amat lembut membuat Maria meremang sekilas.Maria tak mencoba berontak, sudah menyerah, wanita yang menggunakan dress sederhana itu pun menghela napas pelan, membiarkan Edgar m

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • A Modern Fairytale   39. Hawai

    Usia memang tidak bisa bohong.Setelah perjalanan panjang menggunakan pesawat setelah sekian lama itu Maria tak bisa menyembunyikan betapa pegal tubuhnya karena harus terkung-kung ditempat yang sempit. Terakhir kali Maria pergi jauh itu satu tahun lalu saat menghadiri pernikahan Kamal di Jepang, ia membawa Ares juga kala itu.Namun sepertiya hanya Maria yang merasa jetlag dan pening tak karuan.Terbukti dengan keadaan anaknya yang tetap cool meski habis terbang jauh, masih mampu bercanda dengan sang ayah yang memang sudah biasa pergi menggunakan pesawat, hanya mengeluh bosan karena durasi perjalanan yang panjang, selebihnya Ares terlelap tanpa beban bersama Edgar yang memang sama-sama suka tidur.Maria menjadi satu-satunya yang menderita.Sudah pening, pegal, mual pula.Dan karena itu lah begitu mendarat dan menaiki mobil jemputan Maria tidak menunda untuk menutup mata, tidur, saat membuka mata, ia sudah berada di hamparan kasur empuk berpem

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-23
  • A Modern Fairytale   40. Lunch

    Dari pagi menjelang siang pada hari pertama mereka di Hawai itu Maria mengajak Ares pergi jalan-jalan berdua, mengitari jalanan dan juga toko-toko souvenir disekitar, meninggalkan Edgar sendirian dirumah karena lelaki itu bilang harus bertemu Laras untuk mendengar laporan pekerjaan.Maria tidak masalah, berjalan-jalan dengan Ares lebih dari sekedar menyenangkan, Maria bahkan sampai menenteng lima kantong belanjaan dari toko yang berbeda saking kalapnya.Big iland punya banyak hal indah, dan Ares sangat menikmati panas dan juga indahnya tempat ini, ditambah dengan satu ice cream ditangan sudah lengkap kebahagiaan.Acara shoping Maria selesai ketika Edgar menelfonya, bertanya Maria ada dimana dan tak butuh waktu lama lelaki itu sampai untuk menjemputnya, membawa istri dan anaknya untuk makan siang bersama.Maria tau sekali, kepergian yang Edgar sebut dengan liburan ini praktis sebagai kunjungan dinas lelaki itu. Terbukti, Egdar menjemput Maria dengan kemeja

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24
  • A Modern Fairytale   41. Every night just like a dream

    Satu ruangan tampak remang-remang, damar utama tak dinyalakan dan hanya ada satu lampu tidur yang berpendar.Edgar memasuki rumah dengan langkah berat, lelah, laki-laki yang menggunakan kemeja putih itu melirik pada jam di dinding, sudah pukul setengah dua belas namun ia baru sampai dirumah dan melepas sepatu. Janjinya akan bermain pasir dengan Ares sore hari ini diingkari, Edgar akan bersiap didiami oleh anaknya itu besok.Pria tampan yang baru selesai menegak air putih itu pun segera melangkahkan kaki menuju kamar tidur, membuka pintu dan melihat dua orang yang kesayangannya berbaring berdampingan diatas ranjang, sudah bersua mimpi, meninggalkannya yang terlambat pulang.Edgar tersenyum kecil, masuk kedalam kamar dan menutup pintu, setelah itu Edgar mendekati ranjang, menarik selimut agar menutupi sebagian tubuh Ares yang sudah terlelap dengan mulut terbuka, membuktikan seberapa lelapnya tidur anak empat tahun itu.Lalu dua manik mata Edgar beralih mena

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-24

Bab terbaru

  • A Modern Fairytale   Cuap-cuap author

    Aloha, anyonghaseyo yorobun, Esteifa imida~A Modern Fairytale akhirnya tamat juga.Pertama-tama aku mau ngucapin terimakasih banget buat teman-teman semua yang sudah mau membaca kisah dari anak-anakku, mulai dari Jane-Theo dan berlanjut ke Maria-Edgar.Terimakasih karena sudah memberi support untuk author dengan memberi ulasan dan komentar positif, terimakasih juga karena sudah mau mengikuti kisah-kisah buatan author dengan sabar menunggu update-an, terimakasih mau bertahan di cerita yang koinnya mahal ini.Buat kakak-kakak dan teman-teman yang mengikuti aku dari lapak Oren sampe sini khususnya, thank yu so much, aku sayang banget sama kalian. Kakakku Laely sha, Rhicut, Puspa Wulandari, sazaa, You and I, ada Jendeuk, Lee jae Wook, Ruby Jane, banyak lagi tapi aku lupa nama akunnya maaf, pokoknya makasih buat semuanya;)Buat yang punya aplikasi baca tulis Oren (wtpd) boleh banget cari Esteifa biar tau updatean cerita-ceritaku, karena aku sering info

  • A Modern Fairytale   71. Keluarga

    Dua belas tahun kemudian... -- Pagi itu datang seperti hari biasa.Bunyi alarm, kicau burung, dan juga teriakan ibu yang menyuruh anak-anaknya bangun.Seorang wanita berambut hitam pendek seleher sedang sibuk menata piring diatas meja makan. Ia memakai dress floral selutut dengan lengan sampai siku.Lalu terdengar bunyi langkah dari tangga, turunlah laki-laki yang mempunyai wajah rupawan warisan orangtuanya, dia tinggi dan menggunakan seragam SMA.Ares meletakan ransel sekolahnya dikursi, duduk, lalu mengeluarkan ponsel dari saku. Anak laki-laki yang dahinya ditutupi plaster kecil itu mendecak sembari memejamkan mata.“Mommy jangan cium-cium aku ih,” eluh Ares sebal ketika ibunya, wanita bersurai pendek yang cantiknya suka disalahi sebagai kakak Ares itu tak sungkan mengecup dua pipi dan juga kening putranya.Ibu Ares balas mendecak, tak sungkan mengacak pelan rambut hitam lebat milik Ares yang sudah ditata baik-baik.“Haduh, anakk

  • A Modern Fairytale   70. Dari ayah untuk ayah

    “Saya dengar kamu sudah menikahi Maria?”Edgar tertendang keluar saat Maria didatangi teman kentalnya.Oleh karena itu, saat ia sedang terduduk didepan ruangan, kemudian berjalan berniat mengunjungi cafetaria Edgar bertemu ibu mertuanya. Mengatakan kalau sang ayah mertua ingin bertemu.Emily sudah tau kalau Maria sudah bangun, Albert Foster juga sudah menemuinya, dan terjadilah reuni mengharukan antara anak dan bapak itu.Edgar sendiri lebih banyak diam saat Albert mendatangi Maria, ia hanya mendengarkan percakapan rindu mereka sebelum keluar dari ruangan memberi keleluasaan untuk berbincang.Dan sekarang. Ayah mertua Edgar memanggilnya.Oke. Bahkan untuk menyematkan sebutan ayah mertua saja terdengar sedikit canggung.Edgar berdehem, lelaki itu menegakan punggung. Mengangguk kepada pria paruh baya yang duduk di brankar itu.“Maaf kalau saya menikahi Maria tanpa menunggu bapak bangun,” jawab Edgar dengan suara yan

  • A Modern Fairytale   69. Dia yang tertunda lahirnya

    “Sini foto dulu,” ujar wanita berambut pendek itu semangat, tangannya mengangkat ponsel tinggi-tinggi, berpose mendempel pada Maria yang memasang wajah sebal dari tadi.Jane memekik semangat melihat hasil foto yang ia dapatkan, wajah pucat Maria dan kusut rambut sultan satu itu amat sulit didapatkan.“Ntar kalo lo ulang tahun jadi ada bahan buat pasang muka aib,” ujar Jane kemudian.“Serah lo!” sahut Maria tak peduli.Ia tau kehadiran Jane di rumah sakit sepagi ini jelas karena sahabatnya itu khawatir akan keadaannya, namun setelah datang, Maria juga tau sekali kenapa Jane tak mengeluarkan raut wajah sedih atau eskpresi simpati, karena jika Jane melakukan hal itu wanita itu tau suasana hati Maria akan kembali buruk, oleh karena itu, tingkah konyol wanita yang hamil besar itu amat dibutuhkan saat ini.“Mana liat,” ujar Maria kemudian, memeriksa hasil jepretan yang Jane ambil. “Awas kalo lo uplod IG t

  • A Modern Fairytale   68. Aku

    Tidak ada yang mudah, semua orang pun tau itu dari awal. Dalam hidup manusia selalu diwanti-wanti untuk waspada, karena hidup tak selalu baik-baik saja, banyak haling rintang, dan benar memang kalau itu semua melelahkan. Namun, bukankah karena lelah itu, manusia jadi lebih menghargai kehidupan.Maria sadar betul dengan apa yang dinamakan hubungan timbal balik. Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai. Keduanya mirip.Sama-sama mengharuskan manusia untuk bercermin. Berkata bahwa, jangan mengharapkan apa yang lebih baik kalau dirimu sendiri saja belum sebaik itu.Dan tentu. Orang-orang mempunyai sifat tersendiri, ada yang terlahir dengan hati hangat dan juga ada yang memang dasarnya memiliki hati yang dingin. Tetapi hidup itu adalah perubahan, sifat manusia tak akan selalu sama.Berdasarkan hal-hal itu, Maria selalu bertanya-tanya, kenapa ia mendapatkan hal sebaik ini dalam hidup. Ia menanam hal sebaik apa hingga menuai keajaiban seperti Ares, suami yang bijaksana

  • A Modern Fairytale   67. Semua akan baik-baik saja

    Begitu sampai di rumah sakit, Edgar tak menunda untuk berlari, meninggalkan motornya didepan rumah sakit begitu saja, tak menghiraukan apapun, dengan napasnya yang memburu pria yang badannya basah karena tersiram hujan itu menuju unit gawat darurat.Melihat dengan matanya tiga orang perempuan duduk di kursi tunggu di ruang perawatan gawat darurat itu.Edgar menarik napas dalam-dalam, berlari, ia meneguk ludah sebelum kemudian berdiri didepan pintu UGD.“Ed,” panggil Emily dengan suara bergetar saat Edgar terlihat hendak menerobos pintu itu. “Jangan masuk dulu, nggak boleh.”Emily menarik lengan atas Edgar, menarik mundur menantunya itu, keadaan Maria jauh dari kata baik, apalagi dengan pendarahan yang dialami, Emily tidak yakin Edgar akan bisa melihatnya. Bahkan ia sendiri tak mampu menahan tangis melihat keadaan Maria sedemikian rupa.Edgar mengangkat pandangan, menghembuskan napas berat, hatinya amat sesak, ia tak bisa menunggu lebih lama untuk melihat Maria, ia tak

  • A Modern Fairytale   66. Edgar feel

    Edgar baru saja selesai rapat, lelaki tampan yang menggunakan setelan jas tanpa dasi itu melangkah dengan langkah lebar menuju kantornya. Tak ingin pangeran kecilnya menunggu lebih lama, karena Edgar sudah meninggalkan Ares dalam durasi yang cukup untuk memebuat anak itu marah pada Edgar.Saat baru keluar dari lift, Edgar mengembangkan senyum ketika matanya melihat anak empat tahun duduk di kursi kerja Laras dengan gadget ditangan. Sekretaris baru Edgar yang dipasrahi untuk menjaga Ares mungkin sedang ada keperluan hingga meninggalkan anak itu sendirian.Edgar menunduk ketika sudah sampai di depan anaknya, mengalihkan atensi anak itu pada sang ayah sejenak sebelum kembali menunduk pada gadget ditangan.Huft. Sepertinya Maria benar, Ares tidak seharusnya dikasih mainan digital di usia sedini ini. Karena lihat, Ares yang biasanya tidak pernah mengabaikan Edgar kini anak itu malah lebih tertarik dengan cacing pemburu donat dan burger di layar pipih itu. Tidak boleh dibia

  • A Modern Fairytale   65. Maaf

    -- “Hai guys,” sapa Maria saat baru sampai disana. Berdiri di sisi meja sementara satu pasang orang yang duduk itu mendongak dengan cepat.Mata mereka kompak melebar melihat kehadiran Maria yang menyapa dengan ramah meski tau kalau sejatinya Maria tidak seramah itu.Jane yang baru berhasil sampai di samping Maria langsung menarik lengan sahabatnya, Maria diam saja, menolak diajak pergi, dan saat Jane menatap Sabina serta lelaki yang kemungkinan besar adalah pacarnya ini Jane justru memicing sekilas lalu berubah melebarkan mata,“Eh, anjas, beneran mantan lo,” celetuk Jane tanpa malu, keras pula.Maria tersenyum ramah sekali, tak keberatan dengan perkataan Jane. “Maaf ganggu, ya. Gue pengen nyapa. Gimana kabarnya kalian?”Lelaki yang mempunyai mata kebiruan itu ikut memicing. Berkata dengan Bahasa Indonesia yang lancar. “Maria,”Maria mengangguk. “Hai, Just.”“H-how are you?” tanya Justin kemudian, tak terlalu menyangka dengan kehadiran Maria yang tiba-ti

  • A Modern Fairytale   64. Titik terang

    Mungkin sebagian besar orang akan menganggap kalau Maria adalah wanita paling bodoh yang pernah ada.Dengan menyia-nyiakan lelaki rare yang terbukti baik seperti Edgar, ingin melepas status resmi dan malah teringin berpisah. Meski sadar kalau perasaannya masih berpaut pada lelaki itu. Masih sayang. Tetapi malah membuat derita untuk diri sendiri dengan menambah masalah lain.Benar. Edgar sudah membuktikannya pada Maria.Lelaki itu mengirimkan potongan video pembuktian kalau Edgar tak pernah bersama Sabina dalam artian yang special, Edgar yang selalu pulang sendirian dan juga terpisah dari Sabina, tak pernah membuat gestur atau kontak fisik berlebih, bersentuhan saja tidak. Apalagi dengan fakta bahwa Edgar tak pernah pulang diatas jam sebelas malam. Satu bulan lalu lelaki itu senggang dan hampir tak pernah lembur, selalu pulang kantor tepat waktu.Dan Ardila juga mengatakan kalau usia kandungan Sabina sudah tiga minggu, ibu mertua Maria itu juga ikut mayakinkan kalau apa y

DMCA.com Protection Status